PERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI BAHAN
BAKU ETILEN OKSIDA DAN KARBON DIOKSIDA
MENGGUNAKAN PROSES KARBONASI KAPASITAS 265.000
TON/TAHUN
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PABRIK KIMIA
Oleh:
Desi Laras Ati
14644046
Suciyanti Aprilia
14644054
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia terus mengalami peningkatan. Kebutuhan berbagai bahan baku dan bahan penunjang di Indonesia masih banyak didatangkan dari luar negeri. Jika bahan baku dan bahan penunjang ini bisa dihasilkan di dalam negeri, hal ini tentunya akan menghemat pengeluaran devisa, meningkatkan ekspor, mengembangkan penguasaan teknologi dan membuka lapangan pekerjaan.
Indonesia. Namun kebutuhan Indonesia akan etilen glikol hanya terpenuhi sekitar 50% oleh PT. Gajah Tunggal Petrochem Tbk yang memproduksi 216.000 ton etilen glikol per tahunnya. Permintaan pasar Indonesia pada tahun 2016 terhadap etilen glikol adalah sebesar 898.441 ton per tahun, sehingga Indonesia masih kekurangan pasokan etilen glikol sebesar 682.441 ton/tahun. Kekurangan ini ditanggulangi dengan mengimpor etilen glikol untuk industri Indonesia.
1.2 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dapat ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
1. Kebutuhan pasar
Konsumsi etilen glikol di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 898.441 Ton dengan produksi sebesar 216.000 Ton. Produksi tersebut belum memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga dilakukan impor yang mencapai 682.441 Ton.
2. Kapasitas pabrik serupa
Pabrik serupa yang memproduksi stirena dengan kapasitas produksi paling rendah adalah PT. Gajah Tunggal Petrochem Tbk, Indonesia yaitu sebesar 216.000 Ton/tahun (www.petrochem.com)
1.3 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk pendirian pabrik untuk pendirian pabrik stirena dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel 1.1 Metode scoring pemilihan lokasi Alternatif Keterangan: Skor nilai 1-5. (1) Bahan Baku; (2) Tenaga Kerja; (3) Transportasi; (4) Utilitas
Keempat faktor diatas memiliki bobot masing-masing, bahan baku sangat penting sehingga berbobot 40, tenaga kerja 30, transportasi 20 dan utilitas 10. Berdasarkan Tabel 3, alternatif lokasi yang dipilih adalah kota Cilegon, Banten dengan alasan sebagai berikut:
1. Bahan baku. Kota Cilegon cukup dekat dengan lokasi pengambilan bahan baku berupa etilbenzena yang diambil dari PT Styrindo Mono Indonesia.
darat memiliki akses jalan yang bagus sehingga mempermudah pengiriman bahan baku dan produk.
4. Utilitas. Persediaan air cukup memadai karena kota Cilegon dekat dengan laut sehingga kebutuhan utilitas pabrik dapat terpenuhi.
1.4 Informasi Umum Proses
Pada proses produksi etilen glikol dikenal ada tiga macam proses, yaitu proses Du Font Formaldehide, hidrolisis etilen oksida dan karbonisasi. Etilen glikol dapat diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dengan air. (Othmer,K., 2004).
Unit oksidasi etilen dengan proses langsung menghasilkan etilen oksida yang kemudian diabsorbsi oleh suatu larutan absorben sebelum memasuki unit karbonasi. Keluaran dari menara absorbsi direaksikan dengan karbondioksida kemudian dikonversi menjadi etilen karbonat yang kemudian masuk ke unit hidrolisis untuk membentuk etilen glikol ( Kawabe dkk, 1998 ).
Keuntungan yang paling signifikan pada proses ini yaitu konversi etilen oksida menjadi etilen glikol yang hampir sempurna dimana hanya sekitar 1% dihasilkan dietilen glikol dan senyawa glikol lain ( Kirk dan Othmer, 1990 ).
Ada 3 reaksi utama dalam pembuatan etilen glikol dari etilen dengan proses karbonasi, yaitu ( Kirk dan Othmer, 1990 ):
C3H4O3 + H2O CO2 + C2H6O