• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Buku Penerapan Teori dalam Pen (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ringkasan Buku Penerapan Teori dalam Pen (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

(Ringkasan Buku Penerapan Teori dalam Tesis dan Disertasi)

DOSEN PENGASUH : Dr. R. J. Akyuwen, S.H., M.Hum

O

L

E

H

Nama : Onifaris Mildrik Matjora Nim : 136 9315 093

Kelas : C

Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Pasca Sarjana Universitas Pattimura

Prodi Ilmu Hukum Ambon

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Teori hukum mempunyai kedudukan dan peranan sangat penting di dalam penelitian tesis maupun desertasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang mengikuti jenjang pendidikan stratum dua (S2) maupun stratum tiga (S3). Salah satu substansi di dalam proposal maupun laporan penelitian tesis maupun desertasi, yaitu adanya kerangka teori yang digunakan untuk menganalisis masalah-masalah yang menjadi fokus kajiannya. Di dalam buku ini, hanya akan dikaji dan dianalisis sebanyak tujuh teori, yang meliputi :

1. Teori Legislasi

Teori legislasi merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang cara atau teknik pembentukan peerundang-undangan, yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangannya. Teori ini dikembangkan oleh Aan Seidman, dkk., Hans Kelsen, Hans Nawlasky, Julius Stahl, dan Montesquieu.

2. Teori Pluralisme Hukum

Teori pluralimse hukum merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang keanekaragaman hukum yang berlaku dan diterapkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam suatu negara. Fokus kajian teori ini adalah pada hukum yang berlaku dalam masyarakat.

3. Teori Penyelesaian Sengketa

Teori penyelesaian sengketa merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang kategori atau penggolongan sengketa atau pertentangan yang timbul dalam masyarakat, faktor penyebab terjadinya sengketa dan cara-cara atau strategi yang digunakan untuk mengakhiri sengketa tersebut. Teori ini dikembangkan oleh Ralf Dahrendorf, Dean G. Pruit, Jeffrey Z. Rubin, Simon Fisher, Laura Nader, dan Harry F. Todd Jr.

4. Teori Kewenangan

Teori kewenangan (authority Theori) merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang kekuasaan dari organ pemerintah maupun alat perlengkapan negara lainnya untuk melakukan kewenangannya, baik dalam lapangan hukum publik maupun hukum privat. Teori ini dikemukakan oleh Indroharto, F.A.M Stroik, dan J.G. Steenbeek.

5. Teri Perlawanan

(3)

petani. Teori ini dikembangkan oleh James C. Scoot, Samuel L. Popkin, Gramsci, dan Hotman Siahaan.

6. Teori Perlindungan Hukum

Teori perlindungan hukum merupakan teori yang mengkaji tentang wujjud atau bentuk atau tujuan perlindungan, subjek hukum yang dilindungi atau objek perlindungan yang diberikan oleh hukum kepada subjeknya. Teori ini dikembangkan oleh Roscou Pound, Sudikno Mertokusumo, dan Antonio Fortin.

7. Teori Efektivitas Hukum

Teori efektivitas hukum merupakan teori yang mengkaji atau menganalisis tentang keberhasilan, kegagalan dan faktor-faktor yang memengaruhi dalam pelaksanaan dan penerapan hukum. Teori efektivitas hukum ini dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, Lawrience M. Friedman, Soerjono Soekanto, Clearence J. Dias, Howard dan Mummers. Ada tiga fokus kajian teori ini, yaitu :

1. Keberhasilan dalam pelaksanaan hukum; 2. Kegagalan di dalam pelaksanaannya; 3. Faktor-faktor yang memengaruhinya.

(4)

BAB II PENELITIAN HUKUM

A. Pengertian Penelitian Hukum

Istilah penelitian hukum berasal dari bahasa Inggris, yairu Legal Research, bahasa Belandanya, disebut dengan onderzoek de wet, sedangkan dalam bahasa Jermannya, disebut dengan forschung das gesetz.

Peter Mahmud Marzuki mengemukakan pengertian penelitian hukum adalah “suatu proses untuk menemukan aturan hukum maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi”. Defanisi ini difokuskan pada proses yang merupakan suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti. Dari proses ini, yaitu menghasilkan :

1. Argumentasi; atau 2. Teori; atau

3. Konsep baru sebagai preskripsi (apa yang diharuskan) dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Argumentasi adalah alasan-alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat atau pandangan tentang sesuatu hal yang akan diteliti.

Fred N. Kerlinger mengemukakan pengertian teori adalah seperangkat konstruk (konsep), batasan dan proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang fenomena yang merinci hubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksikan gejala itu. Dalam defenisi ini, teori dikonstruksikan sebagai konstruk (konsep), batasan, dan proposisi.

Konsep adalah unsur-unsur abstrak yang mewakili kelas-kelas fenomena dalam satu bidang studi sehingga merupakan penjabaran abstrak dari teori.

Soerjono Soekanto juga menyajikan pengertian penelitian hukum merupakan kegiatan ilmih, yang didasarkan pada metode, sistimatika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya.

(5)

B. Jenis-Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan itu dapat dikaji dan dianalisis dari sudut : 1. Sifatnya;

Penelitan dari sudut sifatnya merupakan penelitian yang dilihat pada ciri khas dari penelitian yang akan dilakukannya. Penelitian dari sudut sifat dapat dibagi menjadi tiga jenis, sebagaimana dapat disajikan sebagai berikut :

1. Penelitian Eksploratoris (eksplorative research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleeh keterangan, penjelasan, dan data mengenai hal-hal yang belum diketahui.

2. Penelitian Deskriptif (deskriptive Research) adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan tentang hal di daerah dan saat tertentu.

3. Penelitian eksplanatoris (explanatory research) merupakan suatu penelitian untuk menerangkan, memperkuat atau menguji dan bahkan menolak suatu teori atau hipotesis serta terhadap hasil-hasil penelitian yang ada.

2. Bentuknya;

Penelitian dari sudut bentuknya merupakan penelitian yang mengkaji tentang sebab terjadinya masalah, gambarannya, dan penilaian suatu masalah. Penelitian ini dibagi menjadi tiga macam, yang meliputi :

1. Penelitian Diagnostik adalah suatu penelitian guna mendapatkan dan menganalisis data tentang sebab timbulnya suatu masalah.

2. Penelitian Preskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau merumuskan masalah sesuai dengan keadaan/fakta yang ada.

3. Penelitian Evaluatif merupakan penelitian yang berkualitas dengan penilaian tentang sesuatu masalah.

3. Penerapannya;

Penelitian dari sudut penerapannya merupakan penelitian yang langsung dapat digunakan, dipraktikan, atau dimanfaatkan oleh penggunanya. Ada tiga jenis dari penelitian ini, yaitu :

1. Penelitian murni (pure research) lebih dutujukan pada hal-hal untuk pengembangan ilmu pengetahuan atau teori saja.

2. Penelitian terapan (apllied research) tujuan utamanya adalah langsung dapat diterapkan dan dimanfaatkan.

3. Penelitian fokus masalah ditujukan terhadap masalah-masalah yang sedang ramai dibicarakan masyarakat.

(6)

Penelitian dari sudut tujuannya merupakan penelitian yang dilihat dari aspek arah atau maksud penelitian tersebut. Penelitian ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Fact finding, yaitu penelitian untuk menemukan fakta-fakta atau gejala-gejala yang belum ada.

2. Problem finding, yaitu penelitian yang menganalisis tentang permasalahan-permasalahan yang ada sebelumnya telah diketahui dan diinventarisasi fakta-faktanya.

3. Problem identification, bertujuan menginventarisasi dan kemudian mengklasifikasi masalah-masalah yang ada.

5. Disiplin ilmu yang ditelitinya

Penelitian dari sudut ilmu yang diteliti adalah penelitian yang menganalisis dan mengkaji persoalan-persoalan dari hanya satu bidang ilmu atau menganalisis dari berbagai bidang ilmu. Penelitian ini dibagi dua macam, yaitu :

1. Penelitian monodisipliner merupakan penelitian yang sifatnya hanya menitikbertkan pada satu bidang disiplin ilmu saja.

2. Penelitian multidisipliner menitikberatkan pada penggunaan atau perpaduan dari beberapa ilmu pengetahuan yang ada.

Penulis sendiri lebih menyetujui pandangan yang menyatakan bahwa penelitian hukum menjadi dua macam, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris.

C. Penelitian Hukum Normatif

1. Pengertian Penelitian Hukum Normatif

Istilah Penelitian Hukum Normatif berasal dari bahasa Inggris, yaitu normative legal research, dalam bahasa Belanda disebut dengan normatieve juristiche recherce.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji menyajikan pengertian penelitian hukum normatif/penelitian kepustakaan adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Bahan pustaka merupakan bahan yang berasal dari sumber primer dan sumber sekunder.

Mukti Fajar ND dan Yulianto Ahmad menyajikan pengertian penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakan hukum sebagai sistem norma.

(7)

2. Objek Kajian Penelitian Hukum Normatif Ada tujuh objek kajian hukum normatif, yaitu :

a. Penelitian terhadap asas-asas hukum, yaitu penelitian terhadap unsur-unsur hukum yang meliputi :

a. Unsur ideal yang menghasilkan kaidah-kaidah hukum melalui filsafat hukum; dan b. Unsur nyata yang menghasilkan tata hukum tertentu.

b. Penelitian terhadap sistematika hukum, yaitu mengadakan identifikasi terhadap penelitian pokok dalam hukum, yang meliputi :

a. Subjek hukum b. Hak dan kewajiban

c. Peristiwa hukum dalam peraturan perundangan

c. Penelitian taraf sinkronisasi (vertikal dan horizontal), yaitu meneliti keserasian hukum positif (peraturan perundangan) agar tidak bertentangan berdasarkan hierarki peraturan perundang-unndangan.

d. Penelitian terhadap sejarah hukum, yaitu meneliti perkembangan hukum positif (peraturan perundangan) dalam kurun waktu tertentu.

e. Penelitian terhadap perbandingan hukum, yaitu mengetahui perbandingan umum mengenai hukum positif dengan membandingkan sistem hukum di suatu negara dengan sistem hukum di negara lain.

f. Penelitian yang berupa inventarisasi hukum positif, merupakan penelitian yang difokuskan untuk melakukan pengumpulan data terhadap hukum yang sedang berlaku di dalam suatu negara atau masyarakat.

g. Penelitian yang berupa penemuan hukum in concrito, merupakan penelitian yang mengkaji dan menganalisis berbagai putusan pengadilan yang bersifat nyata (konkrit) yang tertuang dalam berbagai putusan pengadilan.

3. Sumber Data dalam Penelitian Hukum Normatif Sumber data dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

a. Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat yang akan diteliti.

b. Sumber data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari bahan kepustakaan atau literatur yang mempunyai hubungan dengan objek penelitian.

4. Bahan Hukum dalam Penelitian Hukum Normatif

(8)

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan sekunder.

5. Pendekatan dalam Penelitian Hukum Normatif

Johny Ibrahim membagi pendekatan hukum normatif menjadi tujuh pendekatan, yaitu : a. Pendekatan perundang-undangan

b. Pendekatan konseptual c. Pendekatan analitis d. Pendekatan perbandingan e. Pendekatan historis f. Pendekatan filsafat g. Pendekatan kasus

Peter Mahmud Marzuki menggolongkan pendekatan dalam penelitian hukum normatif menjadi lima pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan undang-undang, merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis semua undang-undang dan pengaturan yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.

b. Pendekatan kasus, dilakukan dengan cara :

a. Melakukan kajian yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

b. Kasus ini dapat berupa kasus yang terjadi di Indonesia maupun di luar negara lain. c. Objek kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah ratio decidendi atau

resoning, yaitu pertimbangan pengadilan untuk sampai pada suatu putusan. c. Pendekatan historis, dilakukan dengan :

a. Mengkaji latar belakang apa yang dipelajari

b. Perkembangan pengaturan mengenai isu yang dihadapi d. Pendekatan perbandingan, dilakukan dengan :

a. Membandingkan undang-undang suatu negara

b. Undang-undang dari satu negara atau lebih negara lain mengenai hal yang sama. e. Pendekatan konseptual, yaitu beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin

(9)

6. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Hukum Normatif

Teknik untuk mengkaji dan mengumpulkan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yaitu menggunakan studi dokumenter. Studi dokumenter merupakan studi yang mengkaji tentang berbagai dokumen-dokumen, baik yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan maupun dokumen-dokumen yang sudah ada.

7. Analisis Data

Analisis data dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

a. Analisis Kuantitatif, merupakan analisis data yang didasarkan atas perhitunngan atau angka atau kuantitas

b. Analisis Kualitatif, merupakan analisis data yang memberikan gambaran dengan kata-kata atas temuan-temuan dan karenanya ia lebih mengutamakan kualitas dari data.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian hukum normatif ialah analisis kualitatif.

D. Penelitian Hukum Empiris

1. Pengertian Penelitian Hukum Empiris

Istilah penelitian hukum empiris berasal dari bahasa Inggris, yaitu empirical legal research, dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah empirisch juridisch onderzoek, sedangkan dalam bahasa Jerman disebut dengan istilah empirische juridische recherche.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji menyajikan pengertian penelitian hukum sosiologis atau empiris adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data primer. Peter Mahmud Marzuki mengemukakan bahwa penelitian sosio legal hanya menempatkan hukum sebagai gejala sosial.

Apabila disintesiskan maka penelitian hukum empiriss dapat didefenisikan sebagai penelitian hukum yang mengkaji dan menganalisis tentang perilaku individu atau masyarakat dalam kaitannya dengan hukum dan sumber data yang digunakannya berasal dari data primer.

2. Objek Kajian Penelitian Hukum Empiris Objek kajian penelitian hukum empiris, meliputi :

a. Efektivitas Hukum, yaitu penelitian yang mengkaji tentang keberlakuan, pelaksanaan, dan keberhasilan dalam pelaksanaan hukum.

(10)

c. Peranan Lembaga atau institusi hukum di dalam penegakan hukum, merupakan penelitian yang mengkaji tentang tindakan-tindakan yang dilakukan oleh penegak hukum di dalam menegakan hukum.

d. Implementasi aturan hukum, merupakan penelitian yang mengkaji dan menganalisis tentang pelaksanaan atau penerapan hukum di dalam masyarakat.

e. Pengaruh aturan hukum terhadap masalah sosial tertentu atau sebaliknya, merupakan penelitian yang mengkaji dan menganalisis tentang pengaruh masalah kemasyarakatan terhadap aturan hukum.

f. Pengaruh masalah sosial terhadap aturan hukum. 3. Pendekatan dalam Penelitian Hukum Empiris

Pendekatan-pendekatan yang sering digunakan dalam penelitian hukum empiris, meliputi : a. Pendekatan sosiologi hukum, merupakan pendekatan yang menganalisis tentang

bagaimana reaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma itu bekerja di dalam masyarakat.

b. Pendekatan antropologi hukum, merupakan pendekatan yang mengkaji cara-cara penyelesaian sengketa, baik dalam masyarakat modern maupun masyarakat tradisional.

c. Pendekatan psikologi hukum, merupakan pendekatan di dalam penelitian hukum empiris, dimana hukum dilihat pada kejiwaan manusia.

4. Sumber Data dalam Penelitian Hukum Empiris

Sumber data dalam penelitian hukum empiris berasal dari data lapangan yang berasal dari responden, yaitu orang atau kelompok masyarakat yang memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

5. Jenis Data dalam Penelitian Hukum Empiris

Data penelitian hukum empiris dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Data primer, merupakan data yang berasal dari data lapangan

b. Data sekunder, merupakan data yang tingkatannya kedua, bukan utama. Misalnya tentang hasil musyawarah yang dilakukan oleh para pihak yang bersengketa.

6. Lokasi dalam Penelitian Hukum Empiris

Lokasi penelitian menunjuk pada tempat dilakukannya penelitian. 7. Populasi dan Sampel Penelitian

(11)

8. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Hukum Empiris

Data dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian hukum empiris, meliputi :

a. Wawancara, maksud wawancara menurut Lincoln dan Guba yaitu :

a) Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan.

b) Merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh orang lain. b. Observasi, adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap subjek penelitian. c. Kuesioner, adalah instrumen penelitian yang terdiri atas serangkaian pertanyaan

tertulis.

9. Analisis Data dalam Penelitian Hukum Empiris

Referensi

Dokumen terkait

Teori Tanggung Jawab Hukum merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang subyek hukum yang menerima konsekuensi hukum atas kesalahannya ataupun

• Perusahaan cenderung menyesuaikan dengan etika dan tanggung jawab bisnis dalam kerangka internasional, sehingga mereka dapat membangun reputasi global untuk menjalankan roda

Hasil yang diharapkan dari praktikum ini adalah dapat menjalankan simulasi dengan benar yaitu ketika rangkaian deiberi fault maka rangkaian akan menjadi stabil

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, hanya atas petunjuk, rahmat, nikmat, dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, walau pun kita sadari dengan dikeluarkannya UUHT banyak reaksi yang muncul yang diketahui melalui

hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan secara umum telah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Para Penggugat telah gagal membuktikan dalil-dalil gugatannya karena proses lelang

Trikora Lloyd dalam tanggung j awabnya terhadap kerugian yang tinrbul didasarkan adanya kesalahan, mak- sudnya di dalarn tanSSung jawab yang dibebankan tethadap