Gambar 1
Peta Lokasi Benteng Somba Opu (Bandar Niaga Kerajaan Gowa)/ (Repro Koleksi Museum Karaeng Pattingalloang)
Gambar 2
Gambar 3
Foto Karaeng Pattingalloang Mangkubumi Kerajaan Gowa. Mangkubumi Kerajaan Gowa yang menguasai beberapa Bahasa Asing. Berkat Kepandaiannya hingga sukses menjadikan
Kerajaan Gowa sebagai Bandar Niaga yang ramai dikunjungi oleh seluruh pedagang di Nusantara, Hingga ke Belahan Bumi Eropa . (Koleksi Museum Karaeng Pattingalloang)
Gambar 4
UANG DINARA (Beredar pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Said pada abad 17. Bahan terbuat dari emas ditemukan pada saat eskavasi pada tahun 1989. Berfungsi sebagai
Gambar 5
UANG LOGAM (Digunakan sebagai alat transaksi yang sah oleh pedagang-pedagang baik dari dalam maupun luar Kerajaan Gowa yang melakukan transaksi dagang)/ (Koleksi
Pribadi/Peneliti diambil dari Museum Karaeng Pattingalloang)
Gambar 6
Gambar 7
Sisi Barat dari Benteng Somba Opu (Bandar Niaga Kerajaan Gowa). Runtuh akibat adanya perang Makassar melawan VOC yg ingin memonopoli perdagangan. (Koleksi
Pribadi/Peneliti)
Gambar 8
Gambar 9
Tampak Sisi utara dari Benteng Somba Opu. Hancur di akibatkan oleh meriam VOC yang di tembakan pada saat terjadi berperang dengan Kerajaan Makassar. (Koleksi Pribadi/Peneliti)
Gambar 10
ISTANA BALLA LOMPOA. Yang dahulu digunakan sebagai kediaman Raja beserta keluarga. Kini diperuntukan sebagai Salah satu Cagar Budaya di Sul-Sel. Kembali digunakan
Gambar 11
Penerus Tahta Kerajaan Gowa saat ini. Sultan Gowa ke-XXXVII Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang Batara Gowa ke-III , bersama permaisuri Hj. Andi Hikmawati
Kumala Idjo. (Koleksi Pribadi/Peneliti).
Gambar 12
Gambar 13
Aula Pertemuan Istana Balla Lompoa. Dahulu tempat ini di peruntukan untuk rapat Raja dan para sesepu Kerajaan membahas hal-hal penting menyangkut kerajaan, semisal: Penerus tahta
Kerajaan, Kemajuan Bandar Niaga Kerajaan (Bandar Somba Opu. (Koleksi Pribadi/ Peneliti)
Gambar 14
Gambar 15
Tampak depan dari Museum Balla Lompoa (Koleksi Pribadi/Peneliti)
Gambar 16