PROFIL KOTA MOJOKERTO
Sumber : Dokumentasi Best Practice Kota-Kota, Jilid 4, 2008
Kota Mojokerto sebagai salah satu bagian dari wilayah Gerbang Kertasusila, memiliki posisi strategis dalam mendukung pengembangan kegiatan pembangunan di Jawa Timur, secara khusus Kota Surabaya yang merupakan pusat pemerintahan provinsi Jawa Timur.
Di tahun 2006, Kota Mojokerto memiliki raihan prestasi yang cukup menggembirakan, diantaranya Penghargaan Tertib Lalu Lintas, Penghargaan sebagai Kota Koperasi, Penghargaan Satria Bhakti Husada Arutala, Penghargaan KPPOD Award, meraih ranking ke-2 se-Bakorwil II Bojonegoro dan ke-11 se-Jawa Timur dalam pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan. Di tahun yang sama Kota Mojokerto juga berhak atas insentif dari pemerintah pusat sebesar Rp. 2 milyar dan bagi hasil sebesar Rp 8,5 milyar.
GAMBARAN UMUM
Letak Geografis : 70 27’ 0,16” – 70 29’ 37,11” LS dan
1120 24’ 14,3” – 1120 27’ 24” BT Luas Wilayah : 16,47 km2 ¾ Perumahan : 8,452 km2 ¾ Pesawahan : 6,540 km2 ¾ Tegalan : 0,723 km2 ¾ Lainnya : 0,755 km2 Batas Wilayah
¾ Sebelah Utara : Sungai Berantas
¾ Sebelah Timur : Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
¾ Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
¾ Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto
Jumlah penduduk : 113.275 jiwa (data tahun 2005)
Kecamatan : 1. Prajurit Kulon
PENINGKATAN KUALITAS SANITASI MASYARAKAT (SANIMAS)
MELALUI MCK PLUS-PLUS DI KOTA MOJOKERTO
Latar Belakang
Mojokerto adalah kota yang cukup padat, dengan jumlah penduduk 118.464 jiwa dan luas
wilayah hanya 16,46 km2 maka angka kepadatan penduduk mencapai 6.759 jiwa/km2.
Diperkampungan yang sangat padat umumnya masyarakat kesulitan menyediakan lahan untuk sarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Rumah tinggal di perkampungan padat di pusat Kota Mojokerto umumnya berjarak kurang dari satu meter. Hal tersebut cukup menyulitkan bagi warga untuk membangun sarana sanitasi di lahannya karena kekhawatiran sumur warga akan tercemar oleh limbah WC. Kegiatan MCK dilakukan di kali ataupun WC umum yang kondisinya sangat memperhatinkan.
Sebelum dibangun MCK Plus-plus masyarakat masih belum terasa untuk membuang hajat di WC umum yang ada, karena fasilitas tersebut tidak terawat dengan baik dan tidak dilengkapi dengan pengolahan yang memadai sehingga kotoran mengalir begitu saja dan mencemari air tanah / sungai. Akibatnya air sumur menjadi tidak layak minum dan sungai tercemar.
Kebiasaan buang air besar (BAB) dan membuang sampah yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan tersebut menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit seperti diare, mutaber, dan thypus. Walaupun pemerintah daerah berupaya memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mengubah kebiasaan BAB di WC umum yang telah ada, akan tetapi dengan kondisi WC yang tidak terawat himbauan tersebut tidak dapat menggugah masyarakat mengubah kebiasaan mereka.
Inisiatif
Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA) dan Bina Ekonomi Sosial Terpadu (BEST) mengajukan ide kepada Pemerintah Kota Mojokerto dan tujuh kota / kabupaten lainnya di Jawa Timur untuk mengatasi masalah kelangkaan sarana sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS), dengan mengajukan pembuatan MCK plus-plus yang berfungsi untuk melayani kebutuhan masyarakat umum. Dinamakan MCK Plus-plus karena saran MCK yang terdiri dari beberapa WC dan kamar mandi ini memiliki fasilitas Bio-Disgester dalam pengolahan limbahnya serta kenyamanan sarana yang disediakan. MCK plus-plus yang akan dibangun harus memiliki fasilitas yang layak dengan jumlah kamar mandi dan WC umum yang memadai. Dalam perencanaan ditetapkan bahwa pengelolaan diserahkan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar tumbuh perasaan memiliki dalam masyarakat sehingga fasilitas yang dibangun dapat terawat dengan baik.
Strategi yang Dilakukan
Langkah awal yang ditempuh dengan membuat MoU antara pemerintah pusat (Departemen PU), Borda, Pemerintah Kota Mojokerto dan BEST. Sebelum tahun 2006 program ini hanya dicantumkan dalam APBD tahun yang berjalan. Melalui Perda No. 3 tahun 2006
mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah, maka Program Pembenahan Sanitasi Masyarakat mendapat dukungan APBD sampai tahun 2011.
Dalam hal rancangan dan teknologi pengolahan limbah MCK, BORDA dan BEST memberikan bantuan dimulai dari gambar desain hingga penerapannya di lapangan. Sanimas mempunyai beberapa tipe :
1. IPAL Komunal / Septic tank bersama
2. MCK plus-plus
3. Sistem kombinasi
Dipilihnya MCK plus-plus dikarenakan oleh : pertama, kontur tanah Kota mojokerto tidak memungkinkan untuk membangun sarana MCK di setiap rumah dengan menggunakan instalasi pembuangan air limbah IPAL Komunal / Septic tank bersama. Kedua, biaya yang dibutuhkan untuk membuat MCK plus-plus lebih murah daripada pembuatan IPAL Komunal. Pada tahap awal BEST melakukan sosialisasi mengenai program sanismas pada kelompok masyarakat yang memenuhi syarat pra-seleksi dengan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Mojokerto. Masyarakat kemudian dapat mengajukan proposal untuk mendapatkan program ini.
Penentuan daerah yang membutuhkan dilakukan dengan Welfare Classification (klasifikasi kesejahteraan masyarakat). Metode ini merupakan salah satu alat untuk menentukan kampung atau desa yang layak mendapatkan bantuan sarana MCK plus-plus. Masyarakat sendiri yang membandingkan tingkat kesejahteraan antara suatu kampung dengan kampung-kampung lain disekitarnya dengan memberikan scoring secara tertutup. Dalam hal penentuan klasifikasi kesejahteraan diserahkan kepada masyarakat, tim penyeleksi akan mempergunakan welfare classification ini dalam penentuan akhir. Setelah terpilih daerah yang kana mendapat bantuan MCK plus-plus, maka dilakukan pemetaan lokasi MCK (Community mapping) dan membangun kelembagaan Sanimas (Kelompok Swadaya Masyarakat – KSM) yang terdiri dari panitia pembangunan dan badan pengelola.
Panitian Pembangunan bertugas untuk mempersiapkan lahan sampai konstruksi MCK selesai dan kemudian menyerahkannya kepada badan pengelola. Badan pengelola bertanggung jawab pada kegiatan pasca konstruksi untuk mengoperasikan dan merawat instalasi pengolahan limbah termasuk pemipaan.
Pemilihan jenis teknologi yang diterapkan, penyusunan rancangan rinci teknis, penyusunan Rencana Anggaran Biaya, penentuan tariff hingga penyusunan rencana pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh masyarakat. Setiap tahunnya KSM mengeluarkan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Pembangunan sanimas dibiayai dengan sistem multi sources of funding. Program ini dibiayai oleh pemerintah pusat (Departemen PU), pemerintah kota / kabupaten, BORDA dan masyarakat. Masing-masing stakeholders telah memberikan komitmen sebesar:
1. Pemerintah Pusat : Rp. 90.000.000,-
(berupa material)
2. Pemerintah Kota : Rp. 100.000.000,-
(berupa uang tunai yang diberikan secara bertahap)
(berupa uang tunai yang disetor langsung ke rekening KSM) 4. Masyarakat : Rp. 2.000.000,-
(sebagai setoran awal pembukaan rekening)
Dengan biaya diatas, dapat dihasilkan empat WC, dua kamar mandi, tempat mencuci bersama dan halaman yang dapat dipergunakan untuk menjemur pakaian serta biaya untuk komponen pemipaan, bak control dan komponen pengolahan limbah: baffle reactor.
Sedangkan untuk operasional sanismas dibiayai dari kontribusi masyarakat pengguna sanimas. Dalam pengelolaan keuangan panitia pembangunan dan badan pengelola sanimas menggunakan pembukuan dengan sistem pembukuan standar sehingga bisa diaudit dan pembukuan tersebut dilakukan secara transparan / terbuka. Badan pengeloladapat pula mempergunakan kelebihan pendapatan dari kontribusi untuk kegiatan diluar operasional sanimas dengan izin dari masyarakat
Hasil yang Dicapai
Program ini telah berhasil menurunkan jumlah penderita diare (termasuk kolera) rata-rata sebesar 10% setiap tahunnya. Saat ini Mojokerto telah memiliki tujuh buah MCK plus-plus yang dikelola oleh masyarakat. MCK plus-plus yang dibangun merupakan sarana sanitasi yang sangat memadai, karena dibangun dengan menyediakan fasilitas yang berkualitas diatas minimum untuk masyarakat miskin di lingkungan padat. Dengan MCK plus-plus yang bersih dan Indah, maka Pemerintah Kota Mojokerto berhasil mengubah kebiasaan masyarakat yang terbiasa membuang hajat dan sampah sembarangan di daerah padat. Setidaknya telah terdapat + 2800 jiwa yang tinggal di lingkungan padat tidak lagi membuang hajat di sungai, sawah, ataupun kebun.
Pemerintah Kota Mojokerto tidak lagi dipusingkan oleh tersumbatnya aliran sungai oleh kotoran manusia ataupun limbah rumah tangga di masa penghujan. Kualitas limbahpun disesuaikan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003, yakni maksimal BOD 100 mg/l dan Ph. 6-9.
Sejalan dengan itu, maka kualitas lingkungan di pemukiman padat semakin sehat. Masyarakat pun menerima manfaat ekonomis dengan adanya tambahan penghasilan dari pengelolaan MCK plus-plus untuk kegiatan kemasyarakatan. Dari pengelolaan MCK plus-plus diperoleh pendapatan rata Rp. 2 juta / bulan, sedangkan biaya yang dikeluarkannya rata-rata Rp. 1 juta. Selain itu manfaat ekonomis tersebut, masyarakat dapat menikmati sumber energi alternative yang dihasilkan dari gas metan yang disalurkan pada rumah-rumah di sekitar MCK plus-plus. Gas metan yang dihasilkan dari MCK plus-plus dapat dipergunakan untuk memasak ataupun sebagai pembangkit listrik. Gas ini disalurkan dengan pipa khusus kepada penduduk kurang mampu yang rumah tinggalnya berdekatan dengan lokasi MCK.
Keberlanjutan
Program ini telah dilakukan sejak tahun 2003 hingga tahun 2007 dan masih akan dilakukan tahun berikutnya. Meskipun pembangunan fisik sanimas hanya akan berlangsung hingga tahun 2008, namun dari segi kesinambungan teknis, finansial, lingkungan institusi hingga sosial sosial diharapkan terjaga dengan baik. Hal tersebut sangat beralasan karena:
1. Pemilihan teknologi dilakukan oleh masyarakat dengan melihat kondisi dan kemampuan masyarakat.
2. Dari sudut finansial: Perencanaan kegiatan operasional yang melibatkan semua kelompok
dan iuran ditarik berdasarkan jumlah air yang dikonsumsi pengguna serta berdasarkan kemampuan masyarakat pengguna.
3. Limbah yang dibuang telah melalui proses penyaringan dan pengendapan sehingga ramah
lingkungan serta gas metan yang dihasilkan dapat menjadi sumber energi alternative bagi beberapa keluarga terdekat yang tinggal di lingkungan lokasi MCK plus-plus.
4. Pembentukan badan pengelola yang telah memperhatikan kesetaraan gender dan pelibatan
kelompok miskin serta mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan transparansi
5. Seluruh lapisan masyarakat diberikan kesempatan untuk menyumbangkan suaranya dalam
pengambilan keputusan, maka diharapkan terjadinya kesinambungan sosial.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat pemerintah kota dapat mengambil ide dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dianggap dapat memberi solusi. Kerjasama ini tidak hanya dalam hal finansial akan tetapi teknologi baru yang dapat dipahami dan dicontoh oleh masyarakat. Pemilihan jenis Sanimas yang akan diterapkan dalam suatu wilayah harus melihat kondisi topografi, kemampuan pendanaan dan perawatan. Hal ini penting agar sarana yang dibangun tidak terbengkalai. Setelah dibangun dan berjalan beberapa tahun, badan pengelola menemui kesulitan dalam merawat bio digester untuk dapat mengolah biogas menjadi gas metan. Sehingga mereka seringkali harus menunggu bantuan tenaga ahli dari BEST untuk memfungsikannya kembali. Hal ini menandakan bahwa kurang berhasilnya proses alih teknologi dari BORDA dan BEST.
Kemampuan Tular
MCK plus-plus dapat dibuat di kota dengan kondisi berikut: 1. Kontur tanah yang relative rata
2. Tanah terbatas, bahkan untuk pembangunan jamban sekalipun
3. Susunan rumah padat
4. Masyarakat yang sedia ikut serta membangun dan mengelola secara bertanggung jawab.
Pemerintah kota harus mempunyai komitmen dalam hal pendanaan dan bersedia mengalokasikan sumber daya manusia yang dimilikinya utnuk melakukan pendampingan dan pembinaan masyarakat. Teknologi yang dipergunakan relative dapat diadopsi oleh masyarakat, manajemen yang sederhana namun mengedepankan musyawarah dan keterbukaan dan pembiayaan relatif murah membuat program ini dapat dilaksanakan di tempat lain yang memiliki kondisi hampir sama.
Pembuatan MCK plus-plus ini telah dipelajari oelh daerah-daerah dalam dan luar negeri diantaranya oleh Quezon City Philipina, Kota Mataram, Kab. Ende serta daerah-daerah lainnya.
KONTAK PENGHUBUNG
PEMKO MOJOKERTONama : Nurhariadi, SH
Jabatan : Kabid. Perencanaan Pembangunan III Bapeko Mojokerto
Alamat : Jl. Gajah Mada No. 145 No. Telp : 0321-327 926
Hp : - APEKSI
Nama : Dian Anggreini
Jabatan : Manajer Administrasi Keuangan Alamat : Rasuna Office Park III WO. 06-09 Komplek Rasuna Epicentrum Jl. H. R. Rasuna Said – Kuningan Jakarta 12960
No. Telp : 021- 8370 4703, 9393 890 Fax : 021-8370 4733
Hp : 0818 062 69964