• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR JAWA TENGAH,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR JAWA TENGAH,"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2006

TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta, Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan Rumah Sakit Kusta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah yang masing-masing dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1997, Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 1997 dan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 1999, sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan oleh karena itu perlu ditinjau kembali;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tanggal 16 Oktober 2001 Nomor 1079/MENKES/SK/X/2001 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 909/MENKES/SK/VIII/2001 telah diserahkan Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang, Rumah Sakit Jiwa Pusat Surakarta dan Rumah Sakit Jiwa Pusat Kiaten menjadi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3459);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 2005 Nomor 1: Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593;

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Dan, Susunan Organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas Pariwisata, Dinas Pelayanan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Dinas Bina Marga, Dinas Permukiman Dan Tata Ruang, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan Dan Kelautan, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi; Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan Dan Energi, Dinas Pendapatan Daerah, dan Dinas Lalu Lintas Dan

(3)

Angkutan Jalan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001 Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi Dan Susunan Organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas Pariwisata, Dinas Pelayanan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Dinas Bina Marga, Dinas Permukiman Dan Tata Ruang, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan Dan Kelautan, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan Dan Energi, Dinas Pendapatan Daerah, dan Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 200 Nomor 3 Seri D Nomor 3);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH dan

GUBERNUR JAWA TENGAH MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Tengah.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.

5. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD dan Rumah Sakit Jiwa Daerah yang selanjutnya disebut RSJD adalah Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah.

(4)

6. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut Direktur adalah Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo, Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo dan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Provinsi Jawa Tengah.

7. Kepala Rumah Sakit Jiwa Daerah yang selanjutnya disebut Direktur adalah Kepala Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo, Kepala Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, dan Kepala Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.

8. Pelayanan Rumah Sakit adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh rumah sakit dalam rangka upaya-upaya penyembuhan dan pemulihan, peningkatan, pencegahan dan pelayanan rujukan.

9. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk :

a. RSUD, terdiri dari : 1. RSUD Dr. Moewardi;

2. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo; 3. RSUD Tugurejo; 4. RSUD Kelet. b. RSJD, terdiri dari : 1. RSJD Dr. Amino Gondohutomo ; 2. RSJD Surakarta ; 3. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi. Pasal 3

(1) RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a angka 1 dan angka 2 diklasifikasikan menjadi RSUD Kelas B Pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a angka 3 diklasifikasikan Kelas B Non Pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangar yang berlaku.

(3) RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a angka 4 diklasifikasikan menjadi RSUD Kelas C sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) RSJD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dikiasifikasikan menjadi RSJD Kelas A dan Kelas B sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku.

(5)

(5) Klasifikasi RSUD dan RSJD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) adalah :

a. RSUD Dr. Moewardi Kelas B Pendidikan;

b. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Kelas B Pendidikan; c. RSUD Tugurejo Kelas B Non Pendidikan;

d. RSUD Kelet Kelas C;

e. RSJD Dr. Amino Gondohutomo Kelas A; f. RSJD Surakarta Kelas A;

g. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Kelas B.

BAB III

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Pasal 4

RSUD merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah di bidang Pelayanan Rumah Sakit yang masing-masing dipimpin oleh seorang Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 5

(1) RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a angka 1 dan angka 2, masing-masing mernpunyai tugas pokok menyelenggarakan Pelayanan Rumah Sakit dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan profesi kesehatan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

(2) RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a angka 3 dan angka 4, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pelayanan Rumah Sakit dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya :

a. Direktur RSUD Dr. Moewardi dan Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo masing-masing dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

b. Direktur RSUD Tugurejo dibantu oleh 2 (dua) Wakil Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Pasal 6

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, RSUD mempunyai fungsi :

(6)

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Rumah Sakit;

b. pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang Pelayanan Rumah Sakit;

c. penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Pelayanan Rumah Sakit;

d. pelayanan medis;

e. pelayanan penunjang medis dan non medis; f. pelayanan asuhan keperawatan;

g. pelayanan rujukan;

h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

i. pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat; j. pengelolaan keuangan dan akuntansi;

k. pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 7

(1) Susunan Organisasi RSUD Dr. Moewardi dan RSUD Prof. Dr. Margor Soekarjo, masing-masing terdiri dari :

a. Direktur;

b. Wakil Direktur Pelayanan; c. Wakil Direktur Umum; d. Wakil Direktur Keuangan; e. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Sub Bagian Rumah Tangga;

4. Sub Bagian Hukum Dan Pemasaran. f. Bidang Pelayanan Medik, membawahkan :

1. Sub Bidang Mutu Pelayanan Medik; 2. Sub Bidang Sumber Daya Pelayanan; 3. Sub Bidang Pengembangan Pelayanan. g. Bidang Keperawatan, membawahkan :

1. Sub Bidang Mutu Pelayanan Keperawatan; 2. Sub Bidang Sumber Daya Keperawatan; 3. Sub Bidang Pengembangan Keperawatan. h. Bidang Pendidikan Dan Kerjasama, membawahkan :

1. Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan Dan Penelitian; 2. Sub Bidang Pengembangan Dan Kerjasama.

(7)

i. Bidang Penunjang, membawahkan : 1. Sub Bidang Mutu Penunjang;

2. Sub Bidang Sumber Daya Penunjang. j. Bidang Perencanaan, membawahkan :

1. Sub Bidang Bina Program;

2. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi; 3. Sub Bidang Rekam Medik.

k. Bidang Keuangan, membawahkan : 1. Sub Bidang Anggaran;

2. Sub Bidang Perbendaharaan; 3. Sub Bidang Mobilisasi Dana. l. Bidang Akuntansi, membawahkan :

1. Sub Bidang Akuntansi Keuangan; 2. Sub Bidang Akuntansi Manajemen; 3. Sub Bidang Verifikasi.

m. Kelompok Jabatan Fungsional.

2) Susunan Organisasi RSUD Tugurejo, terdiri dari : a. Direktur;

b. Wakil Direktur Pelayanan;

c. Wakil Direktur Umum Dan Keuangan; d. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Tata Usaha; 2. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Sub Bagian Rumah Tangga;

4. Sub Bagian Hukum Dan Pemasaran. e. Bidang Pelayanan, membawahkan :

1. Sub Bidang Mutu Pelayanan Medik; 2. Sub Bidang Pengembangan Pelayanan; 3. Sub Bidang Penunjang Pelayanan. f. Bidang Keperawatan, membawahkan :

1. Sub Bidang Mutu Pelayanan Keperawatan; 2. Sub Bidang Sumber Daya Keperawatan; 3. Sub Bidang Pembinaan Praktek Keperawatan. g. Bidang Perencanaan, membawahkan :

1. Sub Bidang Bina Program, Monitoring Dan Evaluasi; 2. Sub Bidang Rekam Medik;

3. Sub Bidang Pendidikan Dan Pelatihan. h. Bidang Keuangan, membawahkan :

1. Sub Bidang Anggaran;

2. Sub Bidang Perbendaharaan; 3. Sub Bidang Mobilisasi Dana.

(8)

i. Bidang Akuntansi, membawahkan : 1. Sub Bidang Akuntansi Keuangan; 2. Sub Bidang Akuntansi Manajemen; 3. Sub Bidang Verifikasi. . j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Susunan Organisasi RSUD Kelet, terdiri dari : a. Direktur;

b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perawatan;

d. Seksi Pelayanan;

e. Seksi Penunjang Medik; f. Kelompok Jabatan fungsional.

(4) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit yang bersangkutan melalui Wakil Direktur Umum.

(5) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

(6) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(7) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, huruf g, dan huruf h masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit yang bersangkutan melalui Wakil Direktur Pelayanan.

(8) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i dan huruf j, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan melalui Wakil Direktur Umum.

(9) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k dan l, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, masing-masing berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan melalui Wakil Direktur Keuangan.

(10) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, dan huruf f masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur Pelayanan.

(11) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g, huruf h dan huruf i masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

(9)

(12) Sub Bagian-sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang bersangkutan.

(13) Sub Bidang-sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan.

(14) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(15) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan.

(16) Bagan Organisasi RSUD dan tempat kedudukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IA, Lampiran IB, Lampiran IC dan Lampiran ID, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IV

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Pasal 8

RSJD merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah di bidang Pelayanan Rumah Sakit khususnya Kesehatan Jiwa, yang masing-masing pimpin oleh seorang Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 9

(1) RSJD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, masing-masing mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pelayanan Rumah Sakit khususnya usaha Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur RSJD Dr. Amino Gondohutomo dan Direktur RSJD Surakarta masing-masing dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Direktur, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan.

Pasal 10

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 masing-masing RSJD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b mempunyai fungsi :

(10)

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Rumah Sakit;

b. pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pelayanan Rumah Sakit;

c. penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Pelayanan Rumah Sakit ;

d. pelayanan medis khususnya kesehatan jiwa; e. pelayanan penunjang medis dan non medis; f. pelayanan dan asuhan keperawatan;

g. pelayanan rujukan;

h. pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan khususnya kesehatan jiwa; i. penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;

j. pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum, hubungan masyarakat organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 11

(1) Susunan Organisasi RSJD Dr. Amino Gondohutomo dan RSJD Surakarta masing-masing terdiri dari :

a. Direktur;

b. Wakil Direktur Pelayanan Medis; c. Wakil Direktur Administrasi; d. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Kepegawaian Dan Hukum; 2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Rumah Tangga Dan Umum.

e. Bidang Perencanaan, Pendidikan Dan Penelitian, membawahkan : 1. Sub Bidang Perencanaan, Monitoring Dan Evaluasi;

2. Sub Bidang Pendidikan Dan Penelitian Pengembangan; 3. Sub Bidang Rekam Medik.

f. Bidang Pelayanan Medis, membawahkan :

1. Sub Bidang Pelayanan Medis Umum Dan Elektromedik; 2. Sub Bidang Pelayanan Medis Spesialis Dan Rujukan;

3. Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat Dan Rehabilitasi. g. Bidang Perawatan, membawahkan :

1. Sub Bidang Perawatan Medis Umum Dan Elektromedik; 2. Sub Bidang Perawatan Medis Spesialis Dan Rujukan;

3. Sub Bidang Perawatan Kesehatan Jiwa Masyarakat Dan Rehabilitasi. h. Bidang Penunjang Medis, membawahkan :

1. Sub Bidang Mutu Penunjang Pelayanan Kesehatan; 2. Sub Bidang Penunjang Sarana Hygine Dan Sanitasi. i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(11)

(2) Susunan Organisasi RSJD Dr. RM. Soedjarwadi terdiri dari : a. Direktur

b. Sub Bagian Tata Usaha : c. Seksi Pelayanan Medis; d. Seksi Perawatan;

e. Seksi Penunjang Medis;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur Administrasi.

(4) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(5) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dan huruf h, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan melalui Wakil Direktur Administrasi.

(6) Bidang bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dan huruf g, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan melalui Wakil Direktur Pelayanan Medik.

(7) Sub Bagian-sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian berada, di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang bersangkutan.

(8) Sub Bidang-sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan.

(9) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (10) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),

dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Direktur yang bersangkutan.

(11) Bagan Organisasi RSJD dan tempat kedudukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIA, Lampiran IIB dan Lampiran IIC, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB V KEPEGAWAIAN

Pasal 12

Pejabat Struktural dan Fungsional pada RSUD dan RSJD diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI TATA KERJA

Pasal 13

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, RSUD dan RSJD mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan Fungsional dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

(12)

(2) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, RSUD dan RSJD mempunyai hubungan jaringan pelayanan terkait dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya.

(3) Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan dan melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan satuan kerjanya.

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14

Untuk menunjang pengelolaan RSUD dan RSJD dapat dibentuk Komite-Komite, instalasi dan Satuan Pengawas Intern yang pengaturannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Pasal 15

RSUD dan atau RSJD dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangan melalui pengelolaan sumber daya yang efisien, efektif dan produktif, dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 16

RSUD dan RSJD dapat memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuannya dengan tetap melaksanakan fungsi sosial.

Pasal 17

RSUD dan RSJD dapat melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 18

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja RSUD dan RSJD, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19

Dengan dibentuknya RSUD dan RSJD maka fungsi Dinas Kesehatan sebagaiman diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2002 Pasal 65 huruf d dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi dan pelaksanaannya diserahkan dan menjadi tanggung jawab Direktur RSUD dan RSJD.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1997 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah

(13)

(Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun 1997 Nomor 34 Seri D Nomor 29), Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 1997 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun 1997 Nomor 36 Seri D Nomor 31), dan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 1990 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun 1999 Nomor 31 Seri D Nomor 28) serta semua peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Gubernur.

Pasal 22

Peraturan Daerah ini dapat ditinjau Kembali dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini.

Pasal 23

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam .Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Ditetapkan di Semarang pada tanggal 3 Maret 2006

Diundangkan di Semarang pada tanggal 3 Maret 2006

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI D NOMOR 6.

(14)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2006

TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAN RUMAH SAKIT

JIWA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH I. UMUM.

Dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang, maka Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 1997, Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 1997 dan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 1999 sudah tidak sesuai lagi, oleh karena itu perlu dicabut.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 909/MENKES/SK/ VIII/2001 tentang Pengalihan Kelembagaan Beberapa Unit Pelaksana Teknis Di Lingkungan Departemen Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1079/MENKES/SK/X/2001 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 909/MENKES/SK/VIII/2001, maka berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 440/09/2002 Tanggal 26 Pebruari 2002 Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang, Rumah Sakit Jiwa Surakarta dan Rumah Sakit Jiwa Dr. RM. Soedjarwadi Klaten telah diintegrasikan ke dalam Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian Rumah Sakit Umum Daerah yang semula Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Jiwa Daerah yang semula Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan yang telah diserahkan kepada daerah selanjutnya untuk memberikan kepastian hukum perlu ditetapkan statusnya menjadi Lembaga Teknis Daerah yang merupakan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Dalam perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan dan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rnasyarakat melalui peningkatan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Kelet yang semula sebagai instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo perlu diberdayakan kemandiriannya dengan meningkatkan statusnya menjadi Lembaga Teknis Daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah, meliputi :

(15)

a. RSUD Dr. Moewardi, berkedudukan di Surakarta ;

b. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, berkedudukan di Purwokerto ; c. RSUD Tugurejo, berkedudukan di Semarang ;

d. RSUD Kelet, berkedudukan di Jepara;

e. RSJD Dr. Amino Gondohutomo, berkedudukan di Semarang ; f. RSJD Surakarta, berkedudukan di Surakarta ;

g. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi, berkedudukan di Klaten. II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup Jelas. Pasal 2 Cukup Jelas. Pasal 3 ayat (1)

Yang dimaksud dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Pendidikan adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fungsi dan fasilitas pendidikan, penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat bagi tenaga dari institusi pendidikan kesehatan dan mempunyai kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik luas.

ayat (2)

Yang dimaksud dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 4 spesialistik.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan "RSJD Kelas A" adalah Rumah Sakit Jiwa yang mempunyai sub spesialisasi luas dalam bidang kesehatan jiwa, serta dipergunakan untuk tempat pendidikan dan latihan bagi tenaga di bidang kesehatan jiwa, dan melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa intramural dan extramural.

Yang dimaksud dengan "RSJD Kelas B" adalah Rumah Sakit Jiwa yang mempunyai sub spesialisasi terbatas, serta dipergunakan untuk tempat pendidikan dan latihan bagi tenaga di bidang kesehatan jiwa, dan melaksanakan usaha-usaha kesehatan jiwa intramural dan extramural. ayat (4)

(16)

ayat (5) Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Pelayanan Rujukan" adalah pelayanan yang diberikan oleh/dari Rumah Sakit kepada institusi yang lebih tinggi atau sederajad atau lebih rendah, yang berupa rujukan pengetahuan, sarana dan prasarana peralatan dan pelayanan perawatan kesehatan. Yang dimaksud dengan "Pendidikan Profesi" Kesehatan adalah pendidikan yang dilaksanakan oleh institusi pendidikan bersama Rumah Sakit sebagai lahan praktek, pada semua strata.

Yang dimaksud dengan "Pelatihan Profesi Kesehatan" adalah Pelatihan tenaga kesehatan yang dilaksanakan oleh dan di dalam Rumah Sakit dan atau dengan bekerja sama dengan institusi lain untuk meningkatkan kompetensi (pada sikap, keterampilan dan pengetahuan) secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Yang dimaksud dengan "Penelitian" adalah penelitian yang dilakukan di dalam Rumah Sakit dengan subyek dan obyek penelitian adalah pelayanan dalam konteks manusia hidup maupun mati, hewan, tumbuhan maupun preparat biologis dan non biologis lainnya untuk mendukung pengembangan pendidikan dan pelayanan kesehatan serta ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Yang dimaksud dengan "Pengembangan" adalah suatu upaya mengimplementasikan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta penelitian yang dlaksanakan di rumah sakit untuk kepentingan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

Yang dimaksud dengan "Pengabdian Masyarakat" misalnya pelayanan rumah sakit yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung dan atau bersamaan dengan institusi terkait kepada masyarakat, dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

ayat (2)

Yang dimaksud dengan "Pelatihan Tenaga Kesehatan" adalah Pelatihan yang dilaksanakan di dalam Rumah Sakit untuk meningkatkan kompetensi (pada sikap, ketrampilan dan pengetahuan) secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

ayat (3)

(17)

Pasal 6 huruf a Cukup jelas. huruf b Cukup jelas. huruf c Cukup jelas. huruf d

Yang dimaksud dengan "Pelayanan Medis" adalah pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis fungsional kepada pasien untuk penegakan diagnosis, pengobatan, perawatan, observasi dan tindakan pelayanan kesehatan lainnya.

huruf e

Yang dimaksud dengan "Pelayanan Penunjang Medis" adalah pelayanan untuk menunjang/mendukung tindakan penegakan diagnosis, pengobatan, terapi dan atau penunjang pelayanan kesehatan lainnya.

Yang dimaksud dengan "Pelayanan Penunjang Non Medis" adalah pelayanan untuk mendukung proses pelayanan medis maupun penunjang medis.

huruf f

Yang dimaksud dengan "Pelayanan Asuhan Keperawatan" adalah rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan tanggung jawab keperawatan.

huruf g Cukup jelas. huruf h Cukup jelas. huruf i Cukup jelas. huruf j Cukup jelas. huruf k Cukup jelas. Pasal 7 ayat (1) huruf a Cukup jelas. huruf b Cukup jelas. huruf c Cukup jelas.

(18)

huruf d Cukup jelas. huruf e Cukup jelas. huruf f Cukup jelas. huruf g Cukup jelas. huruf h Cukup jelas. huruf i Cukup jelas. huruf j angka 1 Cukup jelas. angka 2 Cukup jelas. angka 3

Yang dimaksud dengan Rekam Medik adalah rekaman atau catatan tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis fungsional dan tenaga keperawatan terhadap pasien secara kronologis yang dapat berupa tulisan, gambar, foto dan sebagainya. huruf k angka 1 Cukup jelas. angka 2 Cukup jelas. angka 3

Yang dimaksud dengan "Mobilisasi dana" adalah proses penggalian sumber-sumber dana rumah sakit, peningkatan dan pengembangannya serta pengarahan penggunaannya, dalam rangka pengelolaan keuangan rumah sakit yang efektif, efisien dan produktif. huruf l Cukup jelas. huruf m Cukup jelas. ayat (2) Cukup jelas. ayat (3) Cukup jelas.

(19)

ayat (4) Cukup jelas. ayat (5) Cukup jelas. ayat (6) Cukup jelas. ayat (7) Cukup jelas. ayat (8) Cukup jelas. ayat (9) Cukup jelas. ayat (10) Cukup jelas. ayat (11) Cukup jelas. ayat (12) Cukup jelas. ayat (13) Cukup jelas. ayat (14) Cukup jelas. ayat (15) Cukup jelas. ayat (16) Cukup jelas. Pasal 8

Yang dimaksud dengan "Kesehatan Jiwa" adalah suatu keadaan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional.

Pasal 9

ayat (1)

Yang dimaksud dengan "peningkatan" adalah suatu upaya peningkatan kualitas kesehatan bagi pasien jiwa.

(20)

ayat (2) Cukup jelas. Pasa 110 Cukup jelas. Pasal 11 ayat (1) huruf a Cukup jelas. huruf c Cukup jelas. huruf d Cukup jelas. huruf e Cukup jelas. huruf f angka 1

Yang dimaksud dengan "Pelayanan Medis Umum" adalah pelayanan medis fisik yang tidak memerlukan penanganan specialistik maupun sub specialistik.

Yang dimaksud dengan "Elektromedik" adalah pengobatan dan pemeriksaan dengan alat elektromedik.

angka 2

Yang dimaksud dengan "Medis Spesialis" adalah pelayanan terhadap gangguan jiwa yang memerlukan penanganan specialistik maupun sub specialistik.

angka 3 Cukup jelas huruf g Cukup jelas huruf h angka 1 Cukup jelas. angka 2

Yang dimaksud dengan "Sanitasi" adalah upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik kimiawi dan biologis di rumah sakit yang dapat menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk pada kesehatan jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial bagi pasien, petugas, pengunjung, maupun masyarakat sekitar rumah sakit.

(21)

huruf i Cukup jelas. ayat (2) Cukup jelas. ayat (3) Cukup jelas. ayat (4) Cukup jelas. ayat (5) Cukup jelas. ayat (6) Cukup jelas. ayat (7) Cukup jelas. ayat (8) Cukup jelas. ayat (9) Cukup jelas. ayat (10) Cukup jelas. ayat (11) Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14

Yang dimaksud dengan "Komite-Komite" antara lain Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite-komite lain.

Yang dimaksud dengan "Instalasi" adalah unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah antara lain laboratorium, farmasi dan lain-lain. Yang dimaksud dengan "Satuan Pengawas Intern" adalah Kelompok Fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya rumah sakit.

Pasal 15

(22)

Pasal 16

Yang dimaksud dengan "melaksanakan fungsi sosial" adalah memberikan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat dengan kriteria tidak mampu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas.

(23)

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN I A

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI DAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO NOMOR : 6 TAHUN 2006

(24)

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN I B

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 6 TAHUN 2006

(25)

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN I C

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 6 TAHUN 2006

(26)

LAMPIRAN I D

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : 6 TAHUN 2006

(27)

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN II A

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

DAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 2006

(28)

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN II B

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. RM. SOEDJARWADI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 6 TAHUN 2006

(29)

LAMPIRAN II C

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : 6 TAHUN 2006

Referensi

Dokumen terkait

04 Persentase penanganan dugaan pelanggaran HAM yang ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan 50 Persen 05 Persentase instansi pemerintah yang menindaklanjuti hasil

Klaster: • Perizinan • Persyaratan • Tenaga Kerja • Kemudahan Berusaha • Riset • Pengadaan Lahan • Kawasan Ekonomi Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMKM

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan estimasi kesalahan metode estimasi waktu perjalanan antara linear model dan instantaneous model

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan

Berdasarkan hasil evaluasi efisiensi proses crude oil dehydration CGS 5 yang diperoleh, maka seharusnya tidak diperlukan penambahan retention time dan demulsifier

Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa, (1) sebuah media pembelajaran komik matematika dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi

Pada saat istirahat sistem saraf parasimpatis (nevus vagus) berperan sangat dominan, dimana sistem saraf simpatis akan menurunkan tekanan darah dengan cara

Fungsi Bisnis dan Unit-unit Organisasi Fungsi yang telah didekomposisikan selanjutnya di relasikan dengan unit organisasi yang ada di PPTSP yang melakukan fungsi