PT COWELL DEVELOPMENT Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Keuangan Konsolidasian
(Unaudited)
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir
Tanggal-Tanggal 30 September 2010 dan 2009
ir
PT COWELL DEVELOPMENT Tbk
DAN ANAK PERUSAHAANDAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
i
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
– Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir
Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2010 dan 2009.
•
Neraca konsolidasian
1 - 2
•
Laporan laba rugi konsolidasian
3
•
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
4
•
Laporan arus kas konsolidasian
5
Catatan 30 September 2010 30 September 2009
AKTIVA
Kas dan setara kas
2c; 4 3,867,549,655 9,291,447,882Piutang lain-lain
Pihak ketiga
5a 410,555,417 316,454,535Pihak hubungan istimewa
2m; 5b; 34 55,418,193,857 38,480,949,735Persediaan
2f,h; 6 111,636,660,081 110,493,692,169Tanah yang belum dikembangkan
2i; 7 29,602,206,700 29,602,206,700Uang muka pembelian tanah
8 - 339,925,000Uang muka dan biaya dibayar dimuka
2g; 9 5,573,482,320 2,664,020,586Pajak dibayar di muka
2l; 18 1,682,406,411 597,982,355Aset tetap - bersih
2j; 10 5,542,496,063 1,725,997,687Setoran dana kerjasama operasi
2t; 11; 36 9,158,833,660 4,560,782,766Aset lain-lain
Goodwill - (setelah dikurangi amortisasi sebesar
2b,q; 12 16,191,549 17,121,207 Rp 2.169.202 dan Rp 1.471.959 pada tanggal30 September 2010 dan 2009)
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
13 20,519,762,564 11,987,445,984Aset lainnya
14 5,402,653,540 213,605,071JUMLAH AKTIVA
248,830,991,817 210,291,631,677(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan konsolidasi
masing-masing sebesar Rp 522.210.448,- dan Rp
3.244.188.975,- pada tanggal 30 September 2010
dan 2009)
Catatan 30 September 2010 30 September 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
Hutang bank jangka pendek 20 - 36,000,000,000 Hutang usaha - pihak ketiga 15 15,034,279,352 9,091,278,618 Hutang lain-lain 16 6,864,501,794 10,818,049,795 Biaya yang masih harus dibayar 17 1,518,411,604 1,538,039,008 Hutang pajak 2l; 18 2,061,086,265 1,228,605,207 Uang muka penjualan 2e; 19 40,135,189,953 30,098,317,042 Hutang bank jangka panjang - jatuh tempo dalam 21 36,278,100,000
-satu tahun
Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi 6; 21 - -bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang sewa guna usaha pembiayaan 29 2,766,836,722 -Kewajiban imbalan pasca kerja 2k; 22 3,200,341,568 2,393,500,378 Jumlah Kewajiban 107,858,747,258 91,167,790,048 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
PADA ANAK PERUSAHAAN 2b; 23 2,034,586 2,376,271
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp.100,- per saham 25 75,437,590,000 75,437,590,000 Modal dasar - 2.000.000.000 saham; ditempatkan
dan disetor penuh 754.375.900 lembar saham biasa pada periode 30 September 2010 dan 2009
Agio saham 27 5,956,104,449 5,956,104,449 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas 2n; 3 2,919,855,063 2,919,855,063
sepengendali
Saldo laba 56,656,660,461 34,807,915,846 Jumlah Ekuitas 140,970,209,973 119,121,465,358 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 248,830,991,817 210,291,631,677
2010 2009
(sembilan bulan) (sembilan bulan)
PENJUALAN 2e; 30 81,891,714,875 54,219,397,035
BEBAN POKOK PENJUALAN 2e; 6; 31 38,277,967,641 28,714,457,857
LABA KOTOR 43,613,747,234 25,504,939,178
BEBAN USAHA 2e,j,k; 32
Biaya Penjualan 4,327,564,754 2,758,759,599
Biaya Umum dan administrasi 20,983,036,193 16,027,221,184
Jumlah Beban Usaha 25,310,600,947 18,785,980,783
LABA/(RUGI) USAHA 18,303,146,287 6,718,958,395
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan bunga bersih 379,939,702 320,466,125
Pendapatan denda pembatalan dan pengalihan hak 33 1,180,077,637 557,512,668
Beban bunga bank 20; 21 (3,931,614,026) (3,101,957,776)
Provisi dan beban administrasi bank (341,259,065) (546,262,010)
Lain-lain 38 292,170,977 405,752,503
Jumlah Pendapatan / (Beban) Lain-lain -2,420,684,775 -2,364,488,490
LABA SEBELUM PAJAK 15,882,461,512 4,354,469,905
TAKSIRAN MANFAAT / (BEBAN) PAJAK 2l; 18
Pajak penghasilan Final 4,094,585,744 2,775,975,610
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK 2b
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
LABA BERSIH 11,788,177,182 1,578,539,543
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2o; 24 15.63 2.09
LABA BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 2o; 24 15.16 1.90
Catatan
11,787,875,768 1,578,494,295
75,437,590,000 5,956,104,449 2,919,855,063 34,579,709,164 1,578,539,543 28 (1,350,332,861) 75,437,590,000 5,956,104,449 2,919,855,063 34,807,915,846 12,112,469,881 75,437,590,000 5,956,104,449 2,919,855,063 46,920,385,727 11,788,177,182 28 (2,051,902,448) 75,437,590,000 5,956,104,449 2,919,855,063 56,656,660,461
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Jumlah
Keterangan
Catatan
Saldo Laba
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Modal Saham
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali
Agio saham
2010 2009 (sembilan bulan) (sembilan bulan) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 101,559,685,717 43,738,496,138 Pembayaran untuk :
Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor (43,414,194,210) (13,251,245,425) Beban gaji dan tunjangan (12,573,219,977) (10,140,534,683) Beban usaha diluar beban gaji,upah dan tunjangan (13,739,995,270) -9,732,083,606 Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 31,832,276,260 10,614,632,424
Penerimaan dari (pembayaran untuk) :
Pendapatan bunga 379,939,702 320,466,125 Pendapatan denda pembatalan dan pengalihan hak 1,180,077,637 557,512,668 Beban bunga (3,931,614,026) (3,101,957,776) Beban pajak (4,992,763,259) (3,402,464,578) Pendapatan (beban) lain-lain (49,088,088) (140,509,507) Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 24,418,828,226 4,847,679,356 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 24,418,828,226 4,847,679,356 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (7,283,240,325) (6,300,169,467) Penambahan aktiva tetap (4,735,519,957) (102,335,014) Setoran dana kerjasama operasi (3,964,971,997) (4,560,782,766) Aktiva tidak lancar lainnya (5,193,114,145) (212,907,827) Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (21,176,846,424) (11,176,195,074) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan / (pembayaran) hutang bank 7,578,100,000 -Penambahan / (pembayaran) piutang hubungan istimewa (18,387,647,972) (497,042,981) Penambahan / (pembayaran) hutang sewa guna usaha pembiayaan 2,766,836,722 -Pembagian deviden (2,051,902,448) (1,350,332,861) Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (10,094,613,698) (1,847,375,842) KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS (6,852,631,896) (8,175,891,560) KAS DAN SETARA KAS AWAL 10,720,181,551 17,467,339,442 KAS DAN SETARA KAS AKHIR 3,867,549,655 9,291,447,882
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1981.
b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek
PT Cowell Development Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Dian Paranita Tanzil, S.H., (Notaris pengganti Kartini Mulyadi, S.H.) No. 166 tanggal 25 Maret 1981 dengan nama PT Internusa Artacipta, Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat No. YA 5/69/21 tanggal 27 Januari 1982 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 9 Juli 1982 Tambahan N0. 870. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya dengan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 6 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh isi Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas. Anggaran Dasar Perusahaan terakhir mengalami perubahan sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 30 tanggal 10 Juni 2009 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Cowell Development Tbk untuk menyesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang jasa, pembangunan, dan perdagangan, terutama jasa pengelolaan gedung, pembangunan dan pengembangan perumahaan, dan perdagangan real estat.
Nama perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir perubahan nama Perusahaan dari PT Karya Cipta Putra Indonesia menjadi PT Cowell Development Tbk. tercantum dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 31 tanggal 27 Agustus 2007 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09692 HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 September 2007.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusat Perusahaan berlokasi di Graha Atrium, Lantai 6, Suite 6.01A, Jalan Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat. Saat ini Perusahaan memiliki properti yang terletak di Kecamatan Serpong, Tangerang.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 57 tanggal 27 Juni 2007, pemegang saham memberikan persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar dari semula Rp 10 miliar menjadi Rp 200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula Rp 9,9 miliar menjadi Rp 50 miliar dengan nilai nominal saham Rp 1.000.000. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-07239 HT.01.04-TH.2007 tanggal 29 Juni 2007.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2007, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana dengan penerbitan 250.000.000 saham baru dan perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 menjadi Rp 100. Perubahan tersebut tertuang dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 tanggal 27 Agustus 2007 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09692 HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 September 2007.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-6253/BL/2007 tanggal 10 Desember 2007, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat
1. UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek (lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan
Lokasi Persentase
Perusahaan Kepemilikan 30 September 2010 30 September 2009 PT Sandi Mitra Selaras Jakarta 99.99% 42,020,144,416 31,233,052,793 d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris : Ny. Baby Noviani Komisaris Independen : Nn. Vijay Perapti Direksi:
Presiden Direktur : Tn. Ir. Harijanto Thany
Direktur : Ir. Novi Imelly
Direktur : Tn. Hari Dhoho Tampubolon
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan langsung sebagai berikut :
Jumlah Aset
Waran Seri I ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga sebesar Rp 160 per saham selama periode pelaksanaan dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 17 Desember 2010.
Berkenaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perusahaan juga menerbitkan 150.000.000 Waran Seri I menyertai Saham Biasa, dimana setiap 5 saham baru berhak memperoleh 3 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan PT Sandi Mitra Selaras tanggal 11 April 2008 dengan Akta No. 04 dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki saham PT Sandi Mitra Selaras sebanyak 47.000 saham dengan nilai nominal per lembar saham Rp. 500.000 sesuai Akta Jual beli Saham No. 48 tanggal 27 Maret 2008 dibuat dihadapan Notaris yang sama, jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 47.005 saham, jumlah persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak perusahaan sebesar 99,99%.
Akta perubahan kepemilikan saham tersebut saat ini sedang dalam proses pengurusan penerbitan Surat Pemberitahuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keterangan No. 10/NFI/CN/IV/2008 tanggal 11 April 2008 dari Kantor Notaris Nanda Fauz Iwan S.H., M.Kn.
Kegiatan usaha utama Anak perusahaan PT Sandi Mitra Selaras adalah bergerak dalam bidang properti dan masih dalam tahap pengembangan proyek Apartemen Westmark yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat.
Sesuai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dengan Akta No. 68 tanggal 24 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada periode 30 September 2010 adalah sebagai berikut :
1. UMUM (Lanjutan)
d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris : Tn. Ir. Harijanto Thany Komisaris Independen : Nn. Vijay Perapti Direksi:
Presiden Direktur : Tn. Pikoli Sinaga, SE, MM
Direktur Tn. Hari Dhoho Tampubolon
Direktur Tidak Terafiliasi : Ir. Novi Imelly
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali Anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada Perusahaan.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak perusahaan.
Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 177 dan 124 karyawan (tidak diaudit).
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Sesuai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan Akta No. 30 tanggal 10 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada periode 30 September 2009 adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran No. SE 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
c. Kas dan Setara Kas
d. Piutang usaha
e. Pengakuan Pendapatan dan Beban
i.
4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
2. Harga jual akan tertagih
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :
3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. 1. Proses penjualan telah selesai.
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tidak tertagih ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun.
Saldo dan transaksi, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan terkonsolidasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No.44 mengenai "Akuntansi Pengembangan Real Estat" sebagai berikut :
Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan diukur sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus.
Kas dalam pembatasan diklasifikasikan sebagai bukan kas dan dicatat dalam aset lain-lain “Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya”.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan tersebut.
Kas terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
e. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
ii.
1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual.
5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut.
iii.
1. Proses kontruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi.
2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
-- Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui
-Beban diakui pada saat terjadinya dengan metode akrual (accrual basis)
Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aktiva penjual, demikian juga dengan kewajiban yang terkait dengan unit real estat tersebut, walau kewajiban tersebut telah dialihkan kepada pelanggan.
Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan sebagai uang muka.
Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut.
Apabila salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi perusahaan akan mengunakan metode deposit (Deposit method), dimana dengan metode ini semua pembayaran yang telah diterima dari pelanggan akan dibukukan terlebih dahulu sebagai "Uang Muka Pelanggan" sampai semua kriteria di atas terpenuhi.
Pendapatan dari penjualan tanah, rumah tinggal dan rumah toko diakui dengan metode deposit (Deposit Method) dengan kriteria sebagai berikut :
2. Harga jual akan tertagih.
Pendapatan dari penjualan kavling tanah dimana tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. Biaya Pengembangan Proyek Real Estat
a. Biaya praperolehan tanah; b. Biaya perolehan tanah; c. Biaya langsung proyek;
d. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan e. Biaya Pinjaman.
g. Biaya dibayar di muka
h. Persediaan
i. Tanah yang belum dikembangkan
Dalam menghitung unit cost dari setiap unit rumah atau ruko yang selesai dibangun, biaya konstruksi yang telah dikapitalisasi ke persediaan proyek real estat dialokasikan ke setiap unit rumah atau ruko berdasarkan aktual biaya yang terjadi.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method).
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value)
Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah matang pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.
Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, rukan dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.
Biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang berhubungan dengan beberapa proyek real estat dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan suatu proyek real estat diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat sebagai berikut :
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Aset Tetap
Estimasi umur dan persentase (%) penyusutan tahun dari aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun % Penyusutan Prasarana kantor 8 12.50% Kendaraan 4 - 8 25% - 50% Peralatan kantor 4 - 8 25% Perabotan kantor 4 - 8 25% k. Imbalan Kerja
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap atau meningkatkan manfaat ekonomis, dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang dimiliki secara langsung diakui sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Semua aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan saldo menurun berganda dan metode garis lurus.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK N0. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) mengenai “Aset tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) mengenai “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akutansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Anak perusahaan.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No.13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarialprojected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari aset lain-lain) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya pemugaran dan penambahan dalam jumIah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. Pajak Penghasilan
m. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
1)
2) Perusahaan asosiasi (associated company); 3)
4)
5)
Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Perusahaan memiliki transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 pihak yang memiliki hubungan istimewa didefinisikan sebagai berikut :
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga normal, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang memiliki wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan;
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 1 atau 2, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
o. Laba bersih per saham
p. Kewajiban Bersyarat
q. Goodwill
r. Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan
s. Penggunaan Taksiran-taksiran
t. Kerjasama Operasi (Joint Operation)
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah mempertimbangkan pengaruh semua saham yang berpotensi dilutif yang timbul dari pemberian waran karyawan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar atas dasar dilusi setara dengan 777.369.179 saham dan 829.607.686 saham pada periode sembilan bulan yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (lihat Catatan 24).
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 754.375.900 saham untuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Apabila terdapat sejumlah kewajiban serupa, kemungkinan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. Kewajiban diestimasi diakui walaupun kemungkinan arus kas keluar untuk masing-masing unsur dalam kewajiban tersebut kecil.
Selisih lebih antara harga perolehan dan nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dari pihak ketiga dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
Kewajiban bersyarat diakui apabila Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan tersebut.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode berjalan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Pada tanggal 5 Juni 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama (joint operation) dengan PT Karya Agung Putra Indonesia dan Addendum Perjanjian Kerjasama pada tanggal 6 Juli 2009 (lihat Catatan 36).
Perusahaan mencatat jumlah setoran dana kepada Badan Kerjasama (BKS) Cowell-KAPI untuk biaya pengembangan dan biaya Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aktiva, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas
3. AKUISISI DAN DIVESTASI ANAK PERUSAHAAN PT Sandi Mitra Selaras
4. KAS DAN SETARA KAS 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini terdiri dari: Kas (Rupiah) Perusahaan
Kas kecil kantor 63,500,000 500,000 Kas kecil teknik - 58,500,000 Anak Perusahaan
Kas kecil kantor 10,500,000 -Kas kecil teknik 5,000,000
-Jumlah 79,000,000 59,000,000
Bank (Rupiah) Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk. 1,665,219,451 1,817,814,332 PT Bank Panin Tbk. 75,523,283 618,834,979 PT Bank OCBC NISP Tbk. 147,926,746 196,519,187 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 11,053,451 269,214,211 PT Bank Permata Tbk. 525,211,875 1,020,611,234 PT Bank Victoria International Tbk. 7,672,288 7,346,946 PT Bank Mandiri 76,820,183 551,201,817 Anak Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk. 1,279,122,378 5,905,176
Jumah 3,788,549,655 4,487,447,882
Deposito berjangka (Rupiah) : Perusahaan
PT Bank Tabungan Negara - 3,500,000,000 PT Bank OCBC NISP Tbk. - 1,245,000,000
4,745,000,000
Jumlah 3,867,549,655 9,291,447,882
Tingkat suku bunga tahunan atas deposito berjangka (Rupiah) diatas adalah:
Sampai dengan 30 September 2010, belum ada pembagian pendapatan (omzet sharing) yang dilakukan oleh BKS Cowell-KAPI.
Pada tanggal 27 Maret 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan atau 47.000 saham pada PT Sandi Mitra Selaras (SMS), perusahaan yang didirikan di Jakarta, yang dibeli dari PT Kharisma Kusuma Bangsa sesuai dengan Akta Jual Beli Saham No. 48 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., pada tanggal yang sama. Harga akuisisi saham tersebut adalah Rp 23.500.000.000.
5. PIUTANG 30 September 2010 30 September 2009 Akun ini terdiri dari :
a. Piutang lain-lain
Piutang karyawan 113,904,226 122,718,175
Lain - lain 296,651,191 193,736,360
Jumlah 410,555,417 316,454,535
b. Piutang hubungan istimewa
PT Karya Agung Putra Indonesia 38,959,351,019 38,480,949,735 BKS Cowell - KAPI 16,458,842,838 -Jumlah Piutang hubungan istimewa 55,418,193,857 38,480,949,735
Jumlah 55,828,749,274 38,797,404,270
Selanjutnya Perubahan Perjanjian Pinjaman (Addendum-2) tanggal 29 Oktober 2007 dalam Pasal 2, atas pinjaman tersebut pihak kedua (PT Karya Agung Putra Indonesia) akan dikenakan bunga sebesar 6% (enam persen) per tahun, denda keterlambatan 2% (dua persen) per bulan dari beban bunga dan apabila setelah 60 (enam puluh) bulan sejak perjanjian pinjaman dibuat belum dapat mengembalikan pinjaman tersebut, maka Perusahaan dapat menagih sekaligus kepada PT KAPI dengan pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis, atau menyerahkan seluruh Aset Tanah di Balikpapan yang dimiliki PT KAPI kepada perusahaan.
Piutang karyawan merupakan pinjaman untuk kredit pemilikan rumah dan pembayarannya dengan pemotongan gaji.
Sehubungan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (joint operation) antara Perusahaan dan PT Karya Agung Putra Indonesia tanggal 5 Juni 2009 untuk pengembangan, pembangunan dan penjualan/pemasaran proyek perumahan "Borneo Paradiso @ Balikpapan" di Kalimantan Timur, dan adanya bagi hasil dari penjualan tanah dan/bangunan proyek perumahan "Borneo Paradiso @ Balikpapan" yang diatur dalam perjanjian kerjasama tersebut, maka Perusahaan dan PT Karya Agung Putra Indonesia sepakat untuk merubah ketentuan Perjanjian Pinjaman tanggal 13 Oktober 2005jo Perubahan Perjanjian Pinjaman (Addendum) tanggal 28 Juni 2007 jo Perubahan Perjanjian Pinjaman Kedua (Addendum - 2) tanggal 29 Oktober 2007 antara lain penghapusan bunga dan penjadwalan pembayaran hutang (Catatan 36).
Piutang hubungan istimewa kepada PT KAPI per 30 Juni 2010 dan 2009, merupakan piutang yang timbul dari pinjaman modal kerja pada periode sebelumnya dimana PT KAPI masih merupakan anak perusahaan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Oktober 2005 di Jakarta, dengan keputusan rapat menyetujui Direksi Perseroan untuk memberikan pinjaman kepada PT Karya Agung Putra Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar Rp.40.000.000.000 (empat puluh milyar rupiah) untuk keperluan pembebasan Tanah yang berlokasi di Balikpapan, oleh PT KAPI di Balikpapan, Kalimantan Timur (Catatan 34).
Status pinjaman kepada PT Karya Agung Putra Indonesia sampai dengan tanggal laporan 30 September 2010 adalah pinjaman yang belum jatuh tempo dan tingkat kolektibilitas pinjaman tersebut diyakini oleh manajemen akan dapat tertagih seluruhnya pada saat jatuh tempo. Manajemen berkeyakinan semua piutang usaha pihak ketiga akan terealisasi, semua piutang tersebut dijaminkan dengan unit rumah atau ruko yang dijual kepada Debitur, dan manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang tak tertagih.
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Pinjaman (Addendum) tanggal 28 Juni 2007 mengenai perubahan pada Pasal 2 yaitu atas pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga, namun pihak peminjam melakukan pengembangan perumahan proyek di Balikpapan, dari keuntungan penjualan tanah dan perumahan tersebut pihak Perusahaan mendapat 50%. Apabila setelah 60 (enam puluh) bulan proyek tersebut belum menghasilkan maka Perusahaan dapat menagih sekaligus atau mengambil seluruh aset tanah yang terletak di Balikpapan.
6. PERSEDIAAN 30 September 2010 30 September 2009 a Persediaan tanah dan bangunan
Akun ini terdiri dari :
Tanah dalam pengembangan Perusahaan
Serpong Park (SP) 31,678,906,049 34,006,661,303
Melati Mas Residence (MMR) 7,477,077,663 10,984,289,765
Serpong Terrace 19,120,441,587 16,770,711,657
Anak Perusahaan
Apartemen Westmark 31,460,674,522 24,878,720,491
Jumlah 89,737,099,821 86,640,383,216
Bangunan dalam penyelesaian Perusahaan
Rumah dan Ruko Serpong Park 247,382,728 4,103,463,033 Rumah dan Ruko Melati Mas Residence 9,828,698,611 9,826,358,387 Rumah Serpong Terrace 4,879,630,405 4,732,656,735 Anak Perusahaan
Apartemen Westmark 5,801,827,047 5,022,148,458
Jumlah 20,757,538,791 23,684,626,613
b. Persediaan alat tulis kantor dan cetakan (Supplies kantor) 1,142,021,469 168,682,340
Jumlah 111,636,660,081 110,493,692,169
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 30 September 2010 1 Januari 2010 (Pembangunan) (Beban pokok) 30 September 2010 Perusahaan
Serpong Park Tanah
Harga pembebasan tanah 13,100,542,202 470,412,832 1,595,711,571 11,975,243,463 Pembangunan sarana dan prasarana 11,541,638,405 2,488,142,001 2,022,025,678 12,007,754,728 Rekonsiliasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam penyelesaian, adalah sebagai berikut :
Komponen harga perolehan untuk tanah dalam pengembangan meliputi biaya pembebasan tanah, biaya pembangunan infrastruktur sarana dan biaya pengurusan pematokan, pengukuran, perijinan, dan sertifikat tanah serta beban-beban lainnya untuk pengembangan perumahan yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan. Luas tersebut merupakan luas bersih, tidak termasuk untuk tanah sarana jalan, taman dan fasos serta fasum artinya luas persediaan tanah yang siap untuk dijual (Catatan 2f).
Komponen harga perolehan untuk bangunan dalam penyelesaian meliputi pembiayaan pembangunan untuk rumah tinggal dan rumah toko, biaya-biaya pengurusan perijinan, serta beban-beban lainnya. Dalam komponen harga perolehan tersebut belum dialokasikan harga pokok dari tanah matang (tanah dalam pengembangan).
Jumlah Serpong Park 36,117,415,679 12,523,159,539 16,713,738,964 31,926,836,254 Melati Mas Residence
Tanah
Harga pembebasan tanah 985,297,924 365,624,700 838,850,549 512,072,075 Pembangunan sarana dan prasarana 4,845,199,847 334,463,499 1,327,448,218 3,852,215,128 Biaya cut fill 692,465,473 26,676,165 284,473,467 434,668,171 Biaya perijinan,sertifikat dan lain-lain 3,057,286,358 556,223,762 935,387,830 2,678,122,290 Jumlah 9,580,249,602 1,282,988,126 3,386,160,065 7,477,077,663 Bangunan (kontruksi)
Biaya bangunan rumah dan ruko 7,568,275,961 12,613,327,118 10,352,904,468 9,828,698,611 Jumlah Melati Mas Residence 17,148,525,563 13,896,315,244 13,739,064,533 17,305,776,274 Serpong Terrace
Tanah
Harga pembebasan tanah 9,238,450,063 1,980,369,096 873,175,760 10,345,643,399 Pembangunan sarana dan prasarana 3,589,971,914 1,364,166,450 380,935,546 4,573,202,818 Biaya cut fill 3,363,970,862 219,268,000 394,989,613 3,188,249,249 Biaya perijinan,sertifikat dan lain-lain 1,122,751,236 275,540,611 384,945,727 1,013,346,120 Jumlah 17,315,144,075 3,839,344,157 2,034,046,645 19,120,441,587 Bangunan (kontruksi)
Biaya bangunan rumah 3,973,508,338 6,697,239,566 5,791,117,499 4,879,630,405 Jumlah Serpong Terrace 21,288,652,413 10,536,583,723 7,825,164,144 24,000,071,992 Anak Perusahaan
Apartemen Westmark Tanah
Harga pembebasan tanah 18,866,000,000 - - 18,866,000,000 Pembangunan sarana dan prasarana 844,963,268 960,488,064 - 1,805,451,332 Biaya cut fill 88,150,000 55,472,000 - 143,622,000 Biaya perijinan,sertifikat dan lain-lain 5,806,399,223 4,839,201,967 - 10,645,601,190 Jumlah 25,605,512,491 5,855,162,031 - 31,460,674,522 Bangunan (kontruksi)
Biaya konstruksi 5,022,148,458 779,678,589 - 5,801,827,047 Jumlah Apartemen Westmark 30,627,660,949 6,634,840,620 - 37,262,501,569 Jumlah - Persediaan 105,182,254,604 43,590,899,126 38,277,967,641 110,495,186,089
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 30 September 2009 1 Januari 2009 (Pembangunan) (Beban pokok) 30 September 2009 Perusahaan
Serpong Park Tanah
Harga pembebasan tanah 15,133,153,952 - 1,916,793,590 13,216,360,362 Pembangunan sarana dan prasarana 12,491,153,983 864,430,921 1,988,705,469 11,366,879,435
Biaya bangunan rumah 10,396,837,683 3,546,814,253 9,840,188,902 4,103,463,034 Jumlah Serpong Park 48,358,353,456 4,539,886,733 14,788,115,852 38,110,124,337
Melati Mas Residence Tanah
Harga pembebasan tanah 2,053,628,679 - 997,323,658 1,056,305,021 Pembangunan sarana dan prasarana 5,939,200,693 1,375,768,490 1,486,448,845 5,828,520,338 Biaya cut fill 715,525,608 310,283,100 176,868,249 848,940,459 Biaya perijinan, sertifikat dan lain-lain 3,726,257,665 104,842,160 580,575,878 3,250,523,947 Jumlah 12,434,612,645 1,790,893,750 3,241,216,630 10,984,289,765 Bangunan (kontruksi)
Biaya bangunan rumah dan ruko 7,814,389,946 6,470,676,688 4,458,708,247 9,826,358,387 Jumlah Melati Mas Residence 20,249,002,591 8,261,570,438 7,699,924,877 20,810,648,152 Serpong Terrace
Tanah
Harga pembebasan tanah 10,835,564,000 (2,100,000,000) 1,095,222,478 7,640,341,522 Pembangunan sarana dan prasarana 1,280,882,568 2,896,505,287 784,438,558 3,392,949,297 Biaya cut fill 1,788,363,650 1,516,650,143 306,075,073 2,998,938,720 Biaya perijinan,sertifikat dan lain-lain 1,619,666,840 1,482,396,293 363,581,016 2,738,482,117 Jumlah 15,524,477,058 3,795,551,723 2,549,317,125 16,770,711,656 Bangunan (kontruksi)
Biaya bangunan rumah 135,337,500 8,274,419,235 3,677,100,000 4,732,656,735 Jumlah Serpong Terrace 15,659,814,558 12,069,970,958 6,226,417,125 21,503,368,391 Anak Perusahaan
Apartemen Westmark Tanah
Harga pembebasan tanah 18,866,000,000 - - 18,866,000,000 Pembangunan sarana dan prasarana 844,963,268 - - 844,963,268 Biaya cut fill 88,150,000 - - 88,150,000 Biaya perijinan,sertifikat dan lain-lain 5,150,754,209 - 71,146,986 5,079,607,223 Jumlah 24,949,867,477 - 71,146,986 24,878,720,491 Bangunan (kontruksi)
Biaya konstruksi 3,491,056,090 1,459,945,382 (71,146,986) 5,022,148,458 Jumlah Apartemen Westmark 28,440,923,567 1,459,945,382 - 29,900,868,949 Jumlah - Persediaan 112,708,094,172 26,331,373,511 28,714,457,854 110,325,009,829
Beban Pokok Tanah Beban pokok
Bangunan Beban Pokok Tanah Beban pokok Bangunan Perusahaan
Rumah Serpong Park 5,100,388,940 11,613,350,024 3,390,408,829 7,246,770,707 Rumah toko Serpong Park - - 468,991,009 2,593,418,198 Rumah Melati Mas Residence 2,664,980,087 10,352,904,468 1,138,003,117 4,119,256,708 Rumah toko Melati Mas Residence - - 32,273,639 339,451,701 Rumah Serpong Terrace 2,034,046,645 5,791,117,499 2,549,317,126 3,677,100,000 Kavling Serpong Park - - 1,088,527,110 - Kavling Melati Mas Residence 721,179,978 - 2,070,939,713 - Jumlah 10,520,595,651 27,757,371,991 10,738,460,543 17,975,997,314
7. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini terdiri dari : Perusahaan
Serpong Park (Blok 4) 29,602,206,700 29,602,206,700 Anak Perusahaan
PT Sandi Mitra Selaras - -
Jumlah 29,602,206,700 29,602,206,700
30 September 2009
Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Di samping itu, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan juga berpendapat bahwa tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek yang masih dalam tahap penyelesaian.
Pada tanggal 30 September 2010, persediaan Perusahaan berupa tanah seluas 85.374 meter persegi yang terletak di Serpong Terrace, Desa Buaran, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, telah dijadikan jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (lihat catatan 21).
Persediaan rumah tinggal dan rumah toko telah di asuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya pada PT Asuransi Indrapura, pihak ketiga, dengan jumlah nilai pertanggungan pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 masing-masing sebesar Rp 2.186.302.441 dan Rp 7.146.510.292. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
30 September 2010
Jumlah pengurangan mutasi Tanah dalam pengembangan dan Bangunan dalam penyelesaian dan dengan Beban pokok penjualan yang dibebankan dalam laba-rugi pada periode yang sama (Catatan 31), sebagai berikut :
Tanah yang belum dikembangkan untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2010 dan 2009 seluas 109.105 m2 yang terletak di Blok 4 Serpong Park di desa Jalupang, Serpong-Tangerang, terdiri dari yang telah bersertifikat (SHGB) atas nama Perseroan seluas Pada tanggal 30 September 2009, persediaan Perusahaan berupa tanah seluas 131.302 meter persegi yang terletak di Serpong Park blok 3 dan 5, Desa Lengkong Karya, Serpong, Tangerang - Banten, telah dijadikan jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan menjaminkan tanah yang dimiliki PT Bukit Hijau Pratama, pihak hubungan istimewa, sebagai tambahan jaminan atas kredit yang diperoleh Perusahaan sehubungan dengan luas tanah yang telah dibangun dan dijual ke pelanggan (Catatan 20).
Berikut ini mutasi untuk Akun tanah yang belum dikembangkan, sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan dari Penambahan dari Saldo Akhir
Biaya (Uang muka tanah)
Perusahaan
30 September 2010
Serpong Park (Blok 4) 29,602,206,700 - - 29,602,206,700 30 September 2009
Serpong Park (Blok 4) 29,602,206,700 - - 29,602,206,700
8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini terdiri dari :
Tanah di desa Buaran, Tangerang - 140,925,000 Tanah di desa Jelupang, Tangerang - 199,000,000
339,925,000
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini terdiri dari : Perusahaan
Pembelian inventaris dan bahan 1,803,557,654 426,270,534
Pengurusan surat 1,158,350,011 890,567,644
PLN, PAM dan telepon 385,158,600 191,717,605 Pameran dan marketing 165,607,799 248,455,501
Asuransi 208,359,089 112,637,359
Sewa 122,823,500 212,602,320
Lain-lain 1,501,244,631 474,769,146
Anak Perusahaan
Asuransi 6,950,636 701,849
PLN, PAM dan telepon - -Pameran dan marketing 122,040,000 -Pengurusan surat 66,850,000
-Sewa 32,540,400 106,298,628
Jumlah 5,573,482,320 2,664,020,586
Uang muka pembelian tanah merupakan perolehan tanah yang berlokasi di desa Buaran dengan luas tanah 2.635 meter persegi senilai Rp 1.118.425.000 dan tanah di desa Jelupang dengan luas tanah 995 meter persegi senilai Rp 199.000.000. Pada tanggal 30 September 2010, seluruh uang muka pembelian tanah sudah direalisasikan sebagai pembebasan tanah untuk proyek Serpong Park (luas tanah 995 meter persegi) dan pembebasan tanah untuk proyek Serpong Terrace (luas tanah 2.635 meter).
10. ASET TETAP
Rincian mutasi aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
30 September 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Perusahaan Harga perolehan Pemilikan langsung Kendaraan 1,615,905,646 - - 1,615,905,646 Peralatan kantor 2,653,866,027 257,896,114 - 2,911,762,141 Perabotan kantor 694,922,289 160,976,140 - 855,898,429 Sewa guna usaha pembiayaan
Kendaraan - 4,060,600,066 4,060,600,066 Jumlah 4,964,693,962 4,479,472,320 - 9,444,166,282 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Kendaraan 1,476,801,643 35,453,437 - 1,512,255,080 Peralatan kantor 1,731,878,236 188,567,375 - 1,920,445,611 Perabotan kantor 447,814,513 81,100,354 - 528,914,867 Sewa guna usaha pembiayaan
Kendaraan - 196,935,884 196,935,884 Jumlah 3,656,494,392 502,057,050 - 4,158,551,442
Nilai Buku 1,308,199,570 5,285,614,840
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Anak Perusahaan (PT SMS) Harga perolehan Pemilikan langsung Perabotan kantor 46,390,000 256,047,637 1,500,000 300,937,637 Jumlah 46,390,000 256,047,637 1,500,000 300,937,637 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Perabotan kantor 24,653,016 20,153,398 750,000 44,056,414 Jumlah 24,653,016 20,153,398 750,000 44,056,414 Nilai Buku 21,736,984 256,881,223 Jumlah 1,329,936,554 5,542,496,063
30 September 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Perusahaan Harga perolehan Pemilikan langsung Kendaraan 1,615,905,646 - - 1,615,905,646 Peralatan kantor 2,510,633,713 102,335,014 - 2,612,968,727 Perabotan kantor 694,922,289 - - 694,922,289 Jumlah 4,821,461,648 102,335,014 - 4,923,796,662 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Kendaraan 1,407,710,143 51,818,625 - 1,459,528,768 Peralatan kantor 1,164,829,413 195,564,086 - 1,360,393,499 Perabotan kantor 339,948,623 61,776,943 - 401,725,566 Jumlah 2,912,488,179 309,159,654 - 3,221,647,833 Nilai Buku 1,908,973,469 1,702,148,829
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Anak Perusahaan (PT SMS) Harga perolehan Pemilikan langsung Perabotan kantor 46,390,000 - - 46,390,000 Jumlah 46,390,000 - - 46,390,000 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Perabotan kantor 16,205,520 6,335,622 - 22,541,142 Jumlah 16,205,520 6,335,622 - 22,541,142 Nilai Buku 30,184,480 23,848,858 Jumlah 1,939,157,949 1,725,997,687
11. SETORAN DANA KERJASAMA OPERASI
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset.
Akun ini merupakan jumlah setoran dana yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan untuk kerjasama (joint operation) "BKS Cowell-KAPI" Aset tetap kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kecelakaan, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Raksa Pratikara, pihak ketiga, dengan jumlah nilai pertanggungan pada tanggal 30 September 2010 sebesar Rp 4.741.600.000 dan pada tanggal 30 September 2009 sebesar Rp 175.000.000. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Seluruh beban penyusutan aset tetap dibebankan sebagai akun “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
30 September 2010 30 September 2009 Setoran dana kerjasama operasi 9,158,833,660 4,560,782,766
Jumlah 9,158,833,660 4,560,782,766
12. GOODWILL 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini terdiri dari
Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian aset bersih 18,593,166 18,593,166 Anak perusahaan : PT Sandi Mitra Selaras
Dikurangi : Amortisasi (2,401,617) (1,471,959)
Nilai buku 16,191,549 17,121,207
13. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 30 September 2010 30 September 2009 Rupiah :
PT Bank OCBC NISP Tbk. 4,519,995,820 3,383,537,506
PT Bank Permata Tbk. 3,488,865,687 462,137,289
PT Bank CIMG Niaga Tbk. 2,938,974,163 848,647,472
PT Bank Panin Tbk. 3,215,935,700 2,701,225,040
PT Bank Victoria International Tbk. 295,569,673 318,567,692
PT Bank Index Selindo 82,666,480 82,666,480
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1,969,945,220 2,760,591,800
PT Bank Mandiri 3,113,215,007 1,400,073,891
PT Bank Tabungan Negara Tbk 864,596,000
-PT Bank UOB Buana 29,998,814 29,998,814
Jumlah 20,519,762,564 11,987,445,984
30 September 2010 30 September 2009
PT Bank OCBC NISP Tbk. 6,50% - 8,00% 6,50% - 8,00%
PT Bank Permata Tbk. 5,00% - 5,25% 5,00% - 5,25%
PT Bank CIMG Niaga Tbk. 5.50% 5.50%
PT Bank Panin Tbk. 6.00% 6.00%
PT Bank Victoria International Tbk. 7,00% - 9,25% 9.00%
PT Bank Index Selindo 7% - 8,25% 7.00%
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya tersebut merupakan retensi atas penjualan melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dana tersebut akan segera dicairkan oleh pihak Bank setelah pemecahan sertifikat telah dilakukan dan diserahkan kepada Bank yang bersangkutan.
Akun ini merupakan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (retensi) dengan rincian sebagai berikut :
Atas deposito tersebut diperhitungkan tingkat bunga per tahun dari masing-masing Bank untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
14. ASET LAIN-LAIN 30 September 2010 30 September 2009 Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Uang jaminan 233,045,851 45,556,560
Bank yang dibatasi penggunaannya (Escrow Account) 5,169,607,689 - Anak Perusahaan
Biaya pra-operasional yang ditangguhkan - 168,048,511
Jumlah 5,402,653,540 213,605,071
15. HUTANG USAHA 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini merupakan Hutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari :
PT Mitra Giri Ratna Mulya 3,980,899,139 2,819,056,960 PT Median Cipta Graha 1,692,072,952 816,159,682 PT Bina Sarana Inti Sejahtera 816,951,079 -
PT Kharisma Karya Lestari 780,000,000 -
PT Mutiara Persada 670,978,350 - PT Kokoh Contraktor Indonesia 619,785,421 270,175,000 PT Arvindo Cipta Gemilang 565,081,632 - PT Sinergi Cipta Karya 547,841,864 - PT. Bina Sarana Inti Sejahtera 402,189,100 - CV. Syamsurya Jaya 395,992,800 - CV Mitra Sehati 213,680,591 -
PT.Bumi Casa Manggala Utama 175,550,322 -
PT Batavia Internasional 175,408,594 - PT. Panca Putra Setia 174,901,098 - PT Bukit Intan Sukses Abadi 136,738,044 -
PT Kokoh Inti Arebama 130,365,248 -
IFCA Consulting Indonesia, PT 129,600,000 - Rusdi Sulaiman 115,347,892 - PT Ultra Limonk 112,000,000 - PT Tempindo Pratamasurya 104,400,000 - PT Putrajaya Taruna Mandiritama 84,346,139 693,966,690 PT Urban Corporatama 83,214,000 - CV Pola Raya Studio 82,500,000 - PT. Piranti Cipta Graha 71,104,873 389,015,940 CV Sinar Mulia Abadi 60,361,200 - Tung In Tjoan 58,139,300 - PT Wolferstan Trower Indonesia 56,908,800 - PT Roadmixindo Raya 48,401,450 - Biaya pra-operasional Anak perusahaan (PT Sandi Mitra Selaras) merupakan pengeluaran untuk biaya-biaya perijinan dan pengurusan lainnya.
Khatulistiwa Promo 28,891,080 -
PT Kurnia Wisesa Abadi 25,598,225 -
PT Debindo Multi Adhiswasti 24,375,000 - CV Intan Kumala Sari 23,729,712 323,420,320 PT First Media Production ` 22,727,273 - PT Supafi Putra Pratama 5,946,064 120,883,476 PT Trijaya Abhimantra - 246,116,157 PT Plaza Adika Lestari - 223,055,525 PT Bardie Puritama - 192,122,448 PT Sanggraha Properti M - 191,446,200 PT Pilar Cipta Sejahtera - 153,560,728 Sub-kontraktor dan pemasok lainnya 2,245,759,516 2,480,525,755
Jumlah 15,034,279,352 9,091,278,618 30 September 2010 30 September 2009 11,779,699,406 7,497,879,945 1,666,160,454 1,470,224,270 1,588,419,492 123,174,403 Jumlah 15,034,279,352 9,091,278,618
16. HUTANG LAIN-LAIN 30 September 2010 30 September 2009
Akun ini terdiri dari :
Hutang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 4,951,720,578 2,021,638,551 Hutang dana titipan 1,555,502,042 8,213,121,317 Uang jaminan / deposit 237,680,000 259,480,000
Lain-lain 119,599,174 323,809,927
Jumlah 6,864,501,794 10,818,049,795
Perusahaan tidak memberikan jaminan dan tidak melakukan restrukturisasi atas hutang usaha kepada pihak ketiga.
Hutang lain-lain merupakan hutang untuk biaya-biaya pengalihan hak dan pengurusan sertifikat, perijinan atas tanah dan bangunan untuk pembangunan perumahan, serta hutang untuk pembebasan tanah, dan hutang lainnya kepada pihak ketiga selain hutang kepada pemasok, kontraktor dan sub kontraktor.
Sampai dengan 60 hari 60 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
Hutang BPHTB merupakan uang titipan dari konsumen untuk pembayaran kewajiban BPHTB yang belum dibayarkan oleh Perusahaan kepada Kas Negara. Uang Jaminan/deposit merupakan dana yang disetorkan oleh pembeli unit kavling kepada Perusahaan sebagai jaminan apabila ada kerusakan infrastruktur perumahan pada saat pemilik unit kavling melakukan pembangunan rumah dan akan dikembalikan apabila pemilik unit kavling telah selesai melakukan pembangunan.
Berikut rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang:
Akun ini merupakan hutang kepada pemasok bahan bangunan dan kepada kontraktor, sub kontraktor untuk pembangunan perumahan Serpong Park, Serpong Terrace, Melati Mas Residence dan Apartemen Westmark untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, dan pada periode yang berakhir tanggal 30 September 2009 merupakan hutang kepada kontraktor dan sub-kontraktor untuk pembangunan Melati Mas Residence, Serpong Park, dan Serpong Terrace.
17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 September 2010 30 September 2009 Akun ini terdiri dari :
Pemeliharaan sarana jalan dan keamanan 631,539,054 646,555,537
Promosi 85,579,295 85,579,295
Gaji yang masih harus dibayar 385,210,600 387,953,800
Astek 16,573,639 25,505,899
Lain-lain 399,509,016 392,444,477
Jumlah 1,518,411,604 1,538,039,008
18. PERPAJAKAN 30 September 2010 30 September 2009
Uang muka pajak
Pajak Final 1,520,632,228 - Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 161,774,183 597,982,355
Jumlah 1,682,406,411 597,982,355
Hutang pajak
PPh Pasal 21 136,524,126 147,824,161
PPh Pasal 23 16,344,380 4,592,114
Pajak Pertambahan Nilai 768,765,670 592,671,129 PPh Pasal 4 (2) Final 1,139,452,089 483,517,803
Jumlah 2,061,086,265 1,228,605,207
Taksiran Manfaat / (Beban) pajak
Pajak Final 4,094,585,744 2,775,975,610
Pajak tangguhan -
-Jumlah 4,094,585,744 2,775,975,610
Administrasi dan Perubahan Peraturan Perpajakan Pajak tangguhan
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Pada tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Akun ini merupakan beban biaya-biaya yang telah di bebankan dalam laporan laba rugi yang belum dibayar oleh Perusahaan terdiri dari biaya pemeliharaan dan perbaikan sarana (infrastuktur) termasuk fasum dan fasos perumahan, biaya perijinan serta hutang biaya promosi untuk pemasaran seperti; papan reklame, spanduk-spanduk, iklan, bingkisan dan hadiah. Biaya lain-lain terdiri dari biaya listrik, telepon, air (PAM), gaji dan tunjangan karyawan yang terhutang dan beban biaya lainnya yang masih terhutang pada akhir periode laporan.
19. UANG MUKA PENJUALAN 30 September 2010 30 September 2009 Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Rumah Serpong Terrace 14,345,032,927 17,766,132,523 Rumah toko Serpong Terrace 1,197,378,201 1,158,411,837
Rumah Serpong Park 2,191,965,329 4,356,893,394
Rumah toko Serpong Park 3,258,677,316 102,909,090 Kavling Serpong Park 688,623,366 335,214,275 Rumah Melati Mas Residence 9,722,877,091 5,516,691,462 Rumah toko Melati Mas Residence 67,272,727 101,818,182 Kavling Melati Mas Residence 766,363,632 760,246,279 Uang muka lainnya - -Anak perusahaan
Apartemen Westmark 7,896,999,364
-Jumlah 40,135,189,953 30,098,317,042
Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009.
Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak. Perusahaan tidak berharap dapat memenuhi kriteria untuk memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan, dan oleh karenanya tidak menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan.
Akun ini merupakan penerimaan Uang muka pembelian rumah tinggal, rumah toko, kios, tanah kavling dan unit apartemen dari pelanggan yang sampai tanggal neraca proses penjualan belum selesai. Perusahaan akan melaporkan uang muka pembelian rumah tinggal, rumah toko, kios, dan tanah kavling sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan. Sedangkan uang muka pembelian apartemen dilaporkan oleh Perusahaan sebagai penjualan sesuai dengan persentase penyelesaian bangunan apartemen.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka”. Peraturan ini mengatur perseroan terbuka di Indonesia dapat memperolehpenurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 (b) dari Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.