• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Seleksi & Penetapan Lokasi Penerima Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Seleksi & Penetapan Lokasi Penerima Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PETUNJUK TEKNIS

Tata Cara Seleksi & Penetapan Lokasi Penerima

Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis

Komunitas (PLPBK)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)

MANDIRI - PERKOTAAN

Diterbitkan Oleh:

(4)
(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR | iii DAFTAR ISI | iv

BAB I | PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang | 2 1.2. Tujuan | 2

1.3. Lingkup Substansi | 2

BAB II | PEMBENTUKAN TIM SELEKSI LOKASI PLPBK 2.1. Tim Seleksi Tingkat Pusat | 4

2.2. Tim Seleksi Tingkat Provinsi | 4

2.3. Tim Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota | 5

BAB III | PROSES SELEKSI CALON LOKASI PLPBK 3.1. Tahap Persiapan dan Kriteria Lokasi PLPBK| 8

3.1.1. Kriteria Penilaian Pemerintah Kabupaten / Kota | 8 3.1.2. Kriteria Penilaian BKM/Kelurahan Sasaran | 8 3.1.3. Kriteria Penilaian Proposal | 9

3.2. Proses Pemilihan Calon Lokasi PLPBK Yang Layak | 9 3.2.1 Proses Pemilihan Kabupaten/Kota Yang Layak | 9 3.2.2

Proses Pemilihan BKM/Kelurahan Yang Layak

| 9 3.3. Proses Penilaian Proposal | 10

3.3.1. Sosilalisasi Penyususnan Proposal | 10

3.3.2. Penyususnan dan Pengajuan Proposal Seleksi PLPBK | 10

3.3.3 Penilaian dan Perangkingan Calon Lokasi PLPBK oleh Tim Seleksi Tingkat Propinsi | 11

3.4.

Proses Penetapan Lokasi PLPBK | 11

BAB IV | RENCANA TAHAPAN DAN JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN SELEKSI CALON LOKASI PLPBK |

4.1. Rencanan Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan | 14 4.2. Rencana Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan | 14

(6)

LAMPIRAN | 19

 

Lampiran 1 Contoh penilaian BKM Berdaya Pelaksanaan Seleksi Lokasi PLPBK Lampiran 2 Kinerja Pembukuan BKM

Lampiran 3 Isi Proposal Kegiatan PLPBK

Lampiran 4 Kelengkapan Administrasi Proposal Minat Lembar Pengesahan (contoh)

Surat Permohonan Dari BKM Untuk Mendapatkan Kegiatan PLPBK (Contoh) Surat Pernyataan Kesiapan Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap Kegiatan PLPBK (contoh)

Lampiran 5 Tata Cara Penilaian Proposal seleksi PLPBK Formulir Perangkingan Berdasarkan Kabupaten/Kota Formulir 2 Perangkingan Berdasarkan Propinsi

(7)
(8)
(9)

BAB I

PENDAHULUAN

(10)

1.1

 

Latar

 

Balakang

 

 

Kegiatan  Penataan  Lingkungan  Permukiman  Berbasis  Komunitas  (PLPBK)  merupakan  intervensi  lanjut dari  P2KP terutama  untuk  lokasi‐lokasi  yang  masih memiliki persoalan  lingkungan permukiman yang sangat kompleks serta  merupakan stimulan bagi keberhasilan  masyarakat di kelurahan‐kelurahan sasaran program P2KP yang te la h mampu membangun   lembaga masyarakat (BKM) di wilayahnya mencapai kualifikasi ”BKM Berdaya”. 

 

PLPBK juga dapat dipandang sebagai penghargaan serta terhadap keberhasilan pemerintah  Kabupaten/Kota melalui SKPD‐nya dalam mendorong dan membina masyarakat untuk terus  maju dengan merealisasikan berbagai kegiatan Kemitraan Penanggulangan Kemiskinan.   

Pelaksanaan   kegiatan   PLPBK   nantinya   memerlukan   kerja   kolaborasi   berbagai   pihak   yaitu,  SKPD  kabupaten/Kota,  Perangkat  kelurahan,  Kelompok  Peduli  dan  Masyarakat.  Keberhasilan  kegiatan  PLPBK  hanya  dapat  diperoleh  dengan  adanya  komitmen  penuh  berbagai pihak tersebut untuk mencapai tujuan‐tujuan kesejahteraan masyarakat. 

 

Dalam rangka  mencapai  Tujuan  dan  Sasaran  penyelenggaraan  Kegiatan  PLPBK  seperti   yang  telah digariskan dalam Pedoman Teknis PLPBK serta menghindari terjadinya salah lokasi  sasaran, maka dipandang  perlu  menyusun   Petunjuk Teknis   Tata   cara   Penilaian   dan   Penetapan  Lokasi  Penerima  Kegiatan PLPBK. 

 

Secara umum petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah,  konsultan, dan masyarakat, yang digunakan sebagai acuan proses seleksi kelurahan sasaran  Kegiatan PLPBK.  

 

Apabila pemerintah daerah memiliki inisiatif melakukan replikasi1 kegiatan PLPBK, maka  diperkenankan melengkapi kriteria dan proses seleksi lokasi sesuai dengan kebutuhan dan  kebijakan pemerintah daerah setempat.  

 

1.2

 

Tujuan

 

 

 

Mewujudkan proses pemilihan dan penetapan lokasi  penerima kegiatan PLPBK sesuai kreteria  lokasi yang dilakukan secara, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.   

   

1.3

 

Lingkup

 

Substansi

 

 

Lingkup substansi petunjuk teknis ini, meliputi:   

a.  Pembentukan Tim Seleksi PLPBK   

b.  Penyusunan kriteria lokasi PLPBK   

c.  Penyusunan tahapan proses pemilihan, penilaian dan penetapan lokasi PLPBK   

    d.  Penetapan jadwal/durasi waktu pelaksanaan kegiatan seleksi lokasi PLPBK 

      

1Replikasi lokasi adalah lokasi yang mengadopsi pendekatan kegiatan PLPBK dengan sumber daya 

(11)

                   

BAB II

PEMBENTUKAN TIM SELEKSI LOKASI

PLPBK

                   

(12)

Tim seleksi calon lokasi PLPBK terdiri dari Tim Seleksi Tingkat Pusat, Tim Seleksi Tingkat  Provinsi dan Tim Seleksi Tingkat Kota, dengan rincian sebagai berikut: 

 

2.1 Tim

 

Seleksi

 

Tingkat

 

Pusat

   

Tim  seleksi  calon  kelurahan  PLPBK  Tingkat  Pusat  ditetapkan  melalui  Surat  Keputusan  Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan  Umum. 

 

Anggota Tim Seleksi Tingkat Pusat, mencakup:  1.  PMU P2KP 

2.  Satker P2KP Pusat 

3.  Pejabat di Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian PU   

  Proses  seleksi  ini  dibantu  oleh  Tim Konsultan Manajemen Pusat (KMP). Tugas Tim Seleksi  Tingkat Pusat, meliputi : 

a. Mengajukan Surat Pemberitahuan/Pengumuman Kegiatan Seleksi Calon Lokasi PLPBK ke  Direktur   Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian PU. 

b . Melakukan sosialisasi:   

 internal melalui forum FGD, agar Tim Seleksi memiliki pemahaman yang sama   dalam  melakukan  proses  seleksi  lokasi  PLPBK. 

 Melakukan Sosialisasi proses seleksi lokasi PLPBK kepada Tim Seleksi PLPBK Tingkat  Provinsi  

c. Melakukan analisis data‐data hasil penilaian dari Tim Seleksi Provinsi 

d. Mengajukan Surat Permohonan NOL Kelurahan PLPBK kepada Pihak Pemberi bantuan  e. Mengajukan Surat Penetapan Lokasi Kelurahan PLPBK 

f. Mendistribusikan Surat Keputusan dan Ketetapan Lokasi Kelurahan PLPBK kepada Tim  Seleksi Provinsi 

 

2.2

 

Tim

 

Seleksi

 

Tingkat

 

Provinsi

 

 

Tim Seleksi Tingkat Provinsi ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua TKPKD Provinsi. Tim  Seleksi Tingkat Provinsi dibentuk setelah terbitnya Surat pemberitahuan / Pengumuman  kegiatan Seleksi PLPBK dari Direktur Penataan  Bangunan dan Lingkungan Ditjen Cipta Karya.  Proses pembentukan tim seleksi tersebut difasilitasi oleh Satker PBL Provinsi . 

 

Anggota Tim Seleksi Tingkat Provinsi, sedikitnya adalah sebagai berikut:  1.  Ketua dan atau Wakil Ketua TKPKD Provinsi 

2.  Bappeda Provinsi  3.  Dinas Pekerjaan Umum  4.  Ka. Satker PBL Provinsi 

5.  Personil Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Provinsi PNPM Perkotaan               

Tugas Tim Seleksi Tingkat Provinsi adalah:     

a. Memilih dan menetapkan Kota‐kota yang layak, 

b. Melakukan sosialisasi kegiatan seleksi PLPBK ke Kota‐kota yang layak dan atau  memenuhi kriteria,    melalui    forum    pertemuan    terbatas    yang    sekurang‐ kurangnya  dihadiri  ketua  TKPKD 

(13)

c. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan keakuratan data‐data kesiapan  pemerintah Kota, antara lain: Surat Komitmen Pemerintah Kota dan   data‐data  hasil  penilaian  kinerja  Kota  dan  Kelurahan‐kelurahan  berbasiskan data SIM  PNPM Perkotaan. yang diusulkan oleh Tim Seleksi Tingkat Kota.   

d. Melakukan  penilaian proposal dan perangkingan calon kelurahan PLPBK.  

e. Mengajukan hasil evaluasi dan perangkingan calon kelurahan PLPBK kepada Tim  Seleksi Tingkat Pusat 

f. Melakukan  sosialisasi  Kelurahan‐kelurahan  yang  telah  ditetapkan  sebagai   Kelurahan  PLPBK kepada Tim Seleksi Tingkat Kota 

      

2.3

 

Tim

 

Seleksi

 

Tingkat

 

Kota

 

 

Tim Seleksi Tingkat Kota ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua TKPKD. Tim Seleksi  Tingkat Kota dibentuk setelah terbitnya Surat pemberitahuan / Pengumuman kegiatan Seleksi  PLPBK  dari  Direktur  Penataan    Bangunan  dan  Lingkungan  Ditjen  Cipta  Karya.  Proses  pembentukan tim seleksi tersebut difasilitasi oleh Satker PIP tingkat kota. 

 

Tim Seleksi  kegiatan  PLPBK  Tingkat  Kota  dibentuk  setelah  Tim  Seleksi  Tingkat  Provinsi  menerbitkan  surat  rekomendasi  kota‐kota  yang  memenuhi  syarat  dan  layak  mengikuti   proses seleksi PLPBK.  

 

Anggota Tim Seleksi PLPBK Tingkat Kota, sekurang‐kurangnya, mencakup:  1.  Ketua atau wakil ketua TKPKD  

2.  Bappeda 

3.  Dinas Pekerjaan Umum  4.  Ka. Satker PIP Kota 

5.  Tim Korkot Kabupaten/Kota  6.   Forum BKM Tingkat Kota   

Tugas Tim Seleksi Tingkat Kota, adalah: 

a. Melakukan sosialisasi kegiatan seleksi PLPBK kepada BKM dan pihak kelurahan di  wilayahnya, melalui  forum  rembug  pada  setiap  Kelurahan  atau  Tim  seleksi   dapat  melakukan  sosialisasi ditingkat Kota dengan menghadirkan perwakilan dari  BKM dan Kelurahan. 

b. Melakukan    Identifikasi/inventarisasi    kelurahan‐kelurahan    yang    memenuhi   syarat  kriteria  lokasi PLPBK serta telah dilengkapi data‐data yang sesuai data SIM  PNPM Perkotaan (3 bulan terakhir), 

c. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan keakuratan data‐data   calon   Kelurahan  PLPBK  yang  akan diusulkan. 

d. Melakukan penilaian dan perangkingan calon‐calon lokasi   berdasarkan kriteria  seleksi PLPBK 

e. Menetapkan hasil perangkingan calon lokasi PLPBK. 

f. Mendampingi BKM dan Kelurahan calon lokasi PLPBK yang diusulkan, terkait  penyusunan proposal minat dan sekaligus memastikan kelayakan kualitas Proposal  tersebut, untuk diusulkan ke Tim Seleksi Tingkat Provinsi  

g. Memastikan bahwa Surat Komitmen Pemerintah Kota untuk memenuhi kontribusi  dalam bantuan teknik dan pendanaan, ditandatangani oleh Walikota. 

(14)

dokumen prasyarat seleksi lokasi kepada Tim Seleksi Tingkat Provinsi 

i. Melakukan sosialisasi kelurahan‐kelurahan di wilayahnya yang telah ditetapkan  sebagai lokasi PLPBK, melalui forum pertemuan warga. 

                                                             

(15)

                                           

BAB III

PROSES SELEKSI CALON LOKASI

PLPBK

                     

(16)

Proses seleksi ini menguraikan tahapan  persiapan, pemilihan dan penilaian calon lokasi  PLPBK  serta  penetapan  lokasi    kelurahan‐kelurahan  penerima  kegiatan  Penataan  Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). 

 

3.1 Tahap Persiapan dan Kriteria Calon Lokasi PLPBK   

Tahap  ini,  melakukan  penyiapan  Surat  Pemberitahuan/Pengumuman  kegiatan  Seleksi,  pembentukan Tim Seleksi Tingkat  Pusat dan sosialisasi pelaksanaan kegiatan seleksi yang  diselenggarakan bersamaan d e n g a n tahapan kegiatan PNPM  Perkotaan yang melibatkan  jajaran  pemerintah  daerah,  KMW  dan  Korkot  serta  menetapkan  Kriteria  calon  lokasi  kelurahan penerima kegiatan PLPBK. 

 

3.1.1 Kriteria untuk memilih Pemerintah Kota Lokasi PLPBK   

1. Pemda  memiliki  kawasan  prioritas  penataan  dan  peningkatan  kualitas  lingkungan  permukiman miskin diwilayah Kota/kawasan perkotaan. Kawasan prioritas tersebut  setidaknya disyahkan oleh Surat Keputusan Walikota. 

2. Pemerintah  kota,  berkomitmen  untuk  menyediakan  sharing  dana  baik  bersifat   tunai ataupun ”program” sesuai hasil  perencanaan  partisipatif  (RPLP  dan  RTPLP).   Sharing   dana   baik   bersifat   ”tunai”   ataupun ”program”   tersebut   dipersiapkan   sekurang‐kurangnya  50  %  dari  total  BLM  PLPBK,  di  wilayah kelurahan/desa yang  bersangkutan.  Pengalokasian dana sekurang‐kurangnya 50 % dari Nilai BLM PLPBK  tersebut dapat dilakukan langsung ataupun bertahap, dan dimulai pada tahun kedua  pelaksanaan kegiatan PLPBK di wilayah kelurahan/desa yang bersangkutan. 

3. Pemerintah kota berkomitmen untuk menyediakan Dana BOP Tim Seleksi dan Tim Teknis  PLPBK. 

Pemerintah   Kota,   telah   melaksanakan   kegiatan   PAKET   dan   atau   Kemitraan   dengan BKM /Kelurahan sasaran. 

4. Pemerintah Kota telah menyediakan/mengalokasikan DDUB PNPM/Dana Sharing  APBD, minimal 70% sesuai kewajibannya. 

5. Mempertimbangkan adanya keterbatasan dana pelaksanaan kegiatan PLPBK, maka  sasaran lokasi PLPBK 2013 akan diprioritaskan pada kawasan perkotaan/kota  metropolitan, kota besar, dan kota sedang.  

 

3.1.2 Kriteria Penilaian BKM/Kelurahan sasaran Lokasi PLPBK, yaitu :   

1.

Kelurahan dengan tingkat kemiskinan min. 20%.  

2.

Prioritas pada Kelurahan yang memiliki kawasan permukiman miskin.  

3.

Kelurahan/BKM potensial yang memiliki Kinerja Kelembagaan ”BKM Berdaya”  (berdasarkan hasil Review Kelembagaan. Lampiran 1) .  

4.

Pemilu BKM Tingkat basis diikuti 30% penduduk dewasa. 

5.

Telah melakukan audit keuangan BKM, dengan hasil ”wajar tanpa syarat” (tahun buku  terakhir) Kelurahan/BKM potensial memiliki Kinerja pembukuan Sekretariat BKM  sekurang‐kurangnya”Memadai” berbasis Data SIM (3 bulan terakhir) (Penjelasan  terdapat pada Lampiran 2 

     

(17)

3.1.3  Kriteria Penilaian Proposal (Lampiran 3) yaitu :   

1.  Proposal Seleksi PLPBK diajukan oleh BKM/Kelurahan yang telah dinyatakan layakdan  memenuhi syarat kriteria untuk mengikuti seleksi PLPBK oleh Tim Seleksi Tingkat Kota.   

2.  Memenuhi kelengkapan Administrasi Proposal Seleksi PLPBK yang terdiri dari :  a.  Lembar Pengesahan 

b.  Surat Permohonan dari BKM untuk mendapatkan kegiatan PLPBK  c.   Proposal Minat, sekurang‐kurangnya, memuat: 

- Pendahuluan 

- Tipologi / Geografis wilayah dan karakteristik kawasan permukiman miskin  

- Gagasan penanganan dan penataan kawasan permukiman miskin 

- Uraian tentang Kesiapan BKM dan Pemerintah Kota   

3.2

 

Proses

 

Pemilihan

 

Calon

 

Lokasi

 

PLPBK

 

 

Proses pemilihan dan penetapan Calon Lokasi PLPBK yang layak, dilakukan melalui dua tahap,  yaitu: 

Tahap pertama, memilih Kota‐kota/kawasan perkotaan (metropolitan, besar dan sedang)  yang sesuai dengan kriteria seleksi Pemerintah Kota  

Tahap kedua, memilih BKM / Kelurahan, sesuai dengan kriteria seleksi Penilaian BKM  /Kelurahan  PLPBK  

 

3.2.1 Proses Pemilihan Pemerintah Kota   

Kota/kawasan perkotaan yang disebut layak adalah Kota yang memenuhi kriteria (point 

3.1.1). Bila satu kriteria tidak   terpenuhi, maka Kota bersangkutan masuk dalam katagori  belum layak untuk mengikuti proses seleksi PLPBK.  

 

3.2.2  Proses Pemilihan Kelurahan/BKM 

 

BKM/Kelurahan yang disebut layak, adalah BKM/Kelurahan yang memenuhi kriteria (point 

3.1.2). Bila satu kriteria di atas   tidak terpenuhi, maka BKM/Kelurahan yang bersangkutan  masuk  dalam  katagori  belum  layak  mengikuti  proses  seleksi    PLPBK.  Pemilihan  Kelurahan/BKM dilakukan oleh Tim Seleksi Tingkat Kota. Proses pemilihan BKM/Kelurahan  yang layak dilakukan sesuai tahapan, sebagai berikut: 

1.   Melakukan Identifikasi kelurahan‐kelurahan yang memiliki tingkat kemiskinan  sekurang‐kurangnya 20% 

2.  Melakukan  Identifikasi  kelurahan‐kelurahan  yang  memiliki  kawasan  permukiman  miskin 

3.   Melakukan Identifikasi kelurahan‐kelurahan dan BKM, sesuai kriteria (point 3.1.2) 

yang berbasis data SIM online (3 bulan terakhir)

4.  Melakukan  verifikasi  lapangan  dengan  menyelengarakan  forum  rembug  ditingkat   Kelurahan. 

Forum rembug  ini  sekurang‐kurangnya  dihadiri  anggota  BKM  dan  UP‐UP,  lurah,   camat  dan masyarakat setempat yang mewakili. Tujuannya, adalah: 

a. Memastikan verifikasi dan validasi data SIM  

b. Memastikan  kesiapan  BKM,  Lurah  dan  masyarakat  untuk  melaksanakan kegiatan         

2

(18)

PLPBK sesuai pedoman yang telah ditetapkan 

d. Memastikan  BKM  dan  Lurah  bersedia  terlibat  dalam  pengendalian  efektifitas   kerja  tim inti perencana partisipatif dan pemasaran 

e. Memastikan BKM dan Lurah terlibat dalam mendorong masyarakat, khususnya  warga miskin untuk terlibat aktif dalam setiap aktifitas PLPBK, sesuai pedoman  pelaksanaan dan pedoman teknis PLPBK 

5. Melakukan rembug untuk menetapkan kelurahan/BKM yang layak untuk mengikuti  seleksi  lokasi PLPBK.  Hasil  penetapan  wajib  dilengkapi  Berita  Acara  penetapan  kelurahan dan BKM yang layak dan ditandatangani oleh ketua/wakil ketua TKPKD  Kota. 

6. Tim Seleksi Tingkat  Kota mengajukan hasil  penetapan kelurahan/BKM yang layak  kepada Tim   Seleksi     Tingkat   Provinsi   yang   dilengkapi   Surat   pengajuan   yang   ditandatangani  oleh ketua/wakil ketua TKPKD Kota. 

7.  Tim  Seleksi  Tingkat  Kota  melakukan  sosialisasi  kesetiap  Kelurahan/BKM  yang  memenuhi  syarat untuk  segera  menyusun  proposal  minat,  sebagai  salah  satu   syarat  untuk mengikuti proses seleksi berikutnya. 

 

3.3. 

Proses

 

Penilaian

 

Proposal

   

Proses  seleksi  ini,  diawali  dengan  melakukan  sosialisasi  dan  selanjutnya  melakukan  penyusunan dan penilaian   proposal   minat   serta   melakukan   perangkingan   calon‐calon   lokasi  kelurahan  penerima  BLM PLPBK. Langkah‐langkah yang dilakukan, adalah: 

 

3.3.1  Sosialisasi penyusunan proposal   

Tim Seleksi Tingkat Kota melakukan sosialisasi secara berkala di wilayah kerjanya, khususnya  ke wilayah  kelurahan yang dinyatakan layak mengikuti proses seleksi lanjutan (penyusunan  proposal). Kegiatan sosialisasi diselenggarakan melalui forum rembug yang dibantu oleh  Korkot. 

 

3.3.2  Penyusunan dan Pengajuan  proposal seleksi PLPBK:   

1.    Tim Seleksi Tingkat Kota melakukan pendampingan dan fasilitasi BKM, Lurah dan  Pemda  Kota    dalam  penyusunan  proposal  minat  yang  lengkap  dan  baik  sesuai  lampiran3 dan dilengkapi kelengkapan administrasi sesuai lampiran 4 

2.   Tim Seleksi Tingkat Kota mengajukan proposal minat yang sudah dilengkapi Surat  usulan pengajuan BKM dan Surat Komitmen Pemda kepada Tim Seleksi Tingkat  Provinsi. 

 

3.3.3  Penilaian dan Perangkingan Calon Lokasi PLPBK oleh Tim Seleksi Tingkat   Provinsi   

1. Tim  Seleksi  Tingkat  Provinsi  melakukan  penilaian  proposal  yang  telah  diajukan   Tim  Seleksi tingkat Kota] 

2. Tim Seleksi Tingkat Provinsi melakukan perangkingan calon‐calon lokasi Kelurahan        berdasarkan hasil penilaian proposal, sesuai format lampiran 5 

3. Tim Seleksi Tingkat Provinsi melakukan evaluasi hasil perangkingan calon‐calon lokasi  Kelurahan yang akan terpilih sebagai lokasi kegiatan PLPBK. 

4. Tim Seleksi Tingkat Provinsi mengajukan hasil penilaian dan perangkingan kepada  Tim Seleksi Tingkat Pusat 

(19)

 

3.4.

 

Proses

 

Penetapan

 

Lokasi

 

PLPBK

 

 

Proses ini  termasuk  bagian  akhir  yang  sangat  penting  dari  rangkaian  kegiatan  seleksi  lokasi PLPBK. Proses penetapan Lokasi PLPBK adalah: 

1. Hasil penilaian  Tim Seleksi Tingkat  Propinsi  dibahas oleh  Tim Seleksi Tingkat  Pusat  dengan pihak pemberi pinjaman/hibah untuk memberikan persetujuan 

2. Proses penerbitan NOL Lokasi Kelurahan PLPBK :  

a.  Tim  Seleksi  Tingkat  Pusat  mengajuan  penerbitan  surat  ’Pengajuan  NOL  Lokasi  Kelurahan PLPBK kepada Pihak pemberi pinjaman/hibah’ 

b.  Penerbitan  ’Surat  Persetujuan  NOL  Lokasi  Kelurahan  PLPBK’  oleh  Pemberi    Pinjaman/Hibah  yang  ditujukan  kepada  Direktur  Penataan  Bangunan  dan  Lingkungan (PBL) 

3.   Pengajuan surat oleh Tim Seleksi Tingkat Pusat kepada Direktur Penataan Bangunan dan  Lingkungan (PBL) untuk menerbitkan Surat Keputusan dan Penetapan Lokasi Kelurahan  PLPBK 

4.  Surat  pemberitahuan  lokasi  kelurahan  PLPBK  yang  baru,  dikirimkan kepada Tim Seleksi  Tingkat Propinsi   dan   Tim     Seleksi   Tingkat   Kabupaten/Kota   dengan   melampirkan   Surat  Keputusan  dan Ketetapan Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL).                                                           

(20)

Tahapan proses seleksi calon lokasi PLPBK di atas secara sistematis disajikan pada bagan alir,  berikut ini:                                                                     

(21)

BAB IV

RENCANA TAHAPAN, JADWAL DAN

PEMBIAYAAN PELAKSANAAN KEGIATAN

SELEKSI CALON LOKASI PLPBK

 

 

 

 

 

(22)

4.1

 

Rencana

 

Tahapan

 

dan

 

Jadwal

 

Pelaksanaan

 

Kegiatan

 

 

Mengacu  pada  tahapan  seleksi  lokasi  PLPBK  sebagaimana  diuraikan  di  atas,  maka  disusun  Rencana Jadwal    Pelaksanaan   Kegiatan   Seleksi    calon    Lokasi    Kelurahan   Penerima   Kegiatan   PLPBK.   Jadwal pelaksanaan kegiatan, selambat‐lambatnya dapat  diselesaikan dalam jangka waktu 4 bulan efektif, dengan rincian pelaksanaan kegiatan  dapat dilaksanakan secara paralel, seperti tersaji pada matrik halaman 15: 

 

4.2

 

Rencana

 

Pembiayaan

 

Pelaksanaan

 

Kegiatan

 

 

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan seleksi calon lokasi PLPBK dibebankan pada anggaran  Pemerintah Daerah. Pemerintah Provinsi dan Kota bertanggungjawab menyelenggarakan  proses seleksi calon lokasi PLPBK diwilayahnya. 

(23)
(24)

       

(25)

Demikian Petunjuk Teknis  tata  cara  pengajuan  usulan  dan  penetapan  lokasi  kegiatan   penataan   lingkungan permukiman   berbasis komunitas (PLPBK), ditetapkan dan apabila  terjadi perubahan akan diberitahukan lebih lanjut. 

             

(26)
(27)

                 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

                                 

(28)

     

(29)

   

(30)
(31)

BIDANG / SUMBERDAYA

ORGANISASI ASPEK

TOTAL

NILAI SKOR

STATUTA ORGANISASI Visi-Misi 225 3%

Struktur Organisasi 200 3%

KEPEMIMPINAN

Legitimasi Pemilihan Anggota BKM 325 3% Pengambilan Keputusan 225 2% Perempuan dlm Pengambilan Keputusan 200 2% Mekanisme Minta Usulan Masyarakat 200 2% Partisipasi Anggota BKM 200 2% Pertemuan BKM 275 2% SISTEM MANAJEMEN Perencanaan 200 2% Monitoring Evaluasi 200 0% Dokumentasi Informasi 200 2% Penanganan Pengaduan Masyarakat (PPM) 200 2% Penerima Manfaat Kegiatan/ Program 250 3%

SUMBERDAYA KEUANGAN Sumber pendanaan 250 2% Rencana Keuangan 225 1% Laporan Keuangan 250 2% Pertanggungjawaban 225 1% SUMBERDAYA MANUSIA HUBUNGAN EKSTERNAL Pengembangan kapasitas 200 5% Kaderisasi 200 5% KSM 200 3% Masyarakat 200 3% Pemerintah 225 3% Organisasi non-pemerintah 225 3%

(32)
(33)

LAMPIRAN

 

2

 

KINERJA PEMBUKUAN BKM 

 

1.  Kriteria Kinerja Pembukuan Sekretariat BKM ‘Memadai’ Kategori Sekretariat 

 Semua item jika nilainya 1 = ”ya” dan jika nilainya 0 = ”tidak” 

 Pengukuran Kinerja dinyatakan Sangat Baik jika total skore mencapai angka  11 

 Pengukuran Kinerja dinayatakan Memadai jika total skore mencapai angka ≥  9, dan jawaban ”TIDAK” adalah item No 4,5 atau No 11 atau maksimal  dua  nomor tersebut 

 Pengukuran Kinerja Tidak Memadai jika total skore < 9  atau total skore = 10  dengan jawaban ”TIDAK” adalah salah satu item No. 1,2,3,6,7,8,9 atau 10   

 

INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT LKM/BKM 

  Nama LKM/BKM

 

: ...

 

Kecamatan

 

: ...

 

  Kelurahan

 

: ...

 

Kota/Kab.

 

  : ...

 

  No.

 

  Aspek  Pengukuran Nilai/

 

      Catatan 

 

KEBIJAKAN KEUANGAN

 

1.

 

Semua kebijakan disusun BKM berdasarkan AD/ART

 

 

2.

 

BKM Menyusun dan menetapkan RAPB tahunan

 

 

 

3.

 

Semua penerimaan dan pengeluaran keu. diketahui  l h

 

 

SISTEM AKUNTANSI

 

4.

 

Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran  dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi

 

 

 

5.

 

Pencatatan  dilakukan  tepat  waktu  dan  laporan   disajikan  sebelum tanggal 5 bulan berikutnya

 

 

6.

 

Rek. bank menggunakan nama lembaga bukan nama

 

 

7.

 

Rekening bank ditandatangani 3 orang anggota BKM

 

 

8.

 

Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp. 

 

 

9.

 

Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank 

 

 

10.

 

Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai 

 

 

PELAPORAN

 

DAN

 

MONITORING

 

 

Laporan bulanan dipasang di papan informasi di  lima tempat stategis selambat‐lambatnya tanggal 5

 

 

Total Skor

 

 

(34)

Cara Pengisian / Penjelasan 

INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT 

 

Aspek Pengukuran

 

Penjelasan

 

1. Semua  kebijakan  disusun  BKM 

  berdasarkan AD/ART

 

Adalah kebijakan pengelolaan keuangan seperti: 

 

Besar jasa pinjaman sesuai AD/ART 

 

Pembagian laba UPK sesuai AD/ART 

 

Audit keuangan tahunan sebelumnya telah dilakukan

 

yang ditetapkan dan diterapkan harus berdasarkan  pada AD/ART.

2.  BKM Menyusun dan menetapkan 

RAPB tahunan 

 

RAPB  adalah  Rencana  Anggaran  Penerimaan 

dan  Biaya tahunan  yang harus disusun  oleh 

BKM (terutama dana BOP) berdasarkan rencana  aktivitas  BKM  dan  unit  operasionalnya  (sekretariat dan UP‐UP). 

 

Berita Acara penyusunan dan penetapan RAPB  sudah ditandatangani oleh seluruh anggota BKM,  paling lambat tgl 31

3.  Sem  ua  penerimaan  dan   pengeluaran keuangan diketahui  oleh BKM

 

 

Semua penerimaan dan pengeluaran dana di BKM  menggunakan Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas  Keluar yang diketahui (ditandatangani) oleh BKM  (koordinator BKM atau anggota BKM yang 

ditetapkan). 

Jika terdapat satu saja bukti tidak  4. Seluruh  transaksi penerimaan

 dan pengeluaran  dicatat   dan  diarsipkan sesuai tanggal transaksi

 

Seluruh proses adminstrasi (notulensi, penyiapan  surat‐ menyurat, pencatatan keuangan, penyajian  laporan keuangan, dan pengarsipan) dilakukan  oleh sekretariat 

 

Pencatatan transaksi menggunakan format‐format  baku standar P2KP  

 Fasilitator melakukan cross‐cek penjumlahan ke  bawah dan kesamping 

 

Seluruh transaksi keuangan harus memiliki bukti  pendukung yang cukup (transaksi dengan pihak  ketiga harus memiliki bukti pendukung dari pihak  ke tiga {spt: Bon, Kwitansi, atau bukti lainnya}) 

 

Jika terdapat satu transaksi saja tidak dicatat atau 

d k l k b k k b

5.  Pencatatan      dilakukan  tepat  waktu  dan  laporan      disajikan   sebelum      tanggal      5  bulan  berikutnya

 

 

Pencatatan transaksi keuangan (keluar atau masuk)  dilakukan tepat waktu dan laporan keuangan pada  bulan tersebut disajikan sebelum tanggal 5 pada  bulan berikutnya. 

 

Jika terdapat penundaan pencatatan lebih dari 5 hari, maka jawabnya TIDAK = 0

 

(35)

6. Rekening     bank     menggunakan   nama  lembaga  bukan  nama  probadi 

Rekening bank dengan nama: BKM ”...”    sebagaimana yang   tertera  dalam  Akta  Notaris,   kalau  dengan  nama  pribadi jawabnya Tidak = 0

 

7.Rekening  bank  ditandatangani  3 orang anggota BKM 

Penandatanganan  rekening  bank  (spesimen)   terdiri  dari  3  (tiga) orang  anggota BKM, termasuk  saat penarikan, bila kurang dari 3 jawabnya Tidak =  0

8.  Dana operasional tunai tidak  lebih dari Rp. 1.000.000,‐ 

 

Dana operasional tunai maksimal ada di tangan (kas)  BKM 

sebesar Rp. 1.000.000,‐ dalam 2x24 jam, 

 

ika terdapat dana tunai melebihi Rp. 1.000.000,‐  harus dapat dijelaskan keperuntukannya,bila 9. Saldo  buku  bank  sama  dengan 

saldo rekening bank 

Rekonsiliasi saldo buku bank catatan Sekretariat dan  Rekening bank 

pada tanggal yang sama, bila Tidak = 0

 

10.Saldo  buku  kas  sama  dengan jumlah dana tunai 

Kas opname dana tunai yang ada di BKM dicocokkan  dengan buku kas catatan sekretariat (gunakan  lembar kas opname) pada tanggal yang sama bila  Tidak = 0

11. Laporan   bulanan   dipasang   di  papan informasi  di  lima  tempat  stategis  selambat‐ lambatnya  tanggal  5  bulan  berikutnya 

Laporan keuangan (Pemasukan dan Pengeluaran  Dana BKM) yang disajikan   tiap   bulan   dipasang   di    papan   informasi   selambat‐ lambatnya  tanggal  5  

bulan  berikutnya.  Bila  tidak  ada,  maka nilainya =  0

 

 

2.

 

Kriteria

 

Kinerja

 

Pembukuan

 

UPK

 

‘Memadai’

 

 

Kategori UPK Tanpa PAR 

 

 

a.  Semua item jika nilainya 1 = ”ya” dan jika nilainya 0 = “tidak”. 

b.   Pengukuran Kinerja dinyatakan sangat baik jika total skore mencapai angka 9. 

c.  Pengukuran Kinerja dinyatakan memadai jika total skore mencapai angka = 8, dan  jawaban “TIDAK” adalah salah satu dari item No. 3 atau No. 9. 

d.  Pengukuran Kinerja tidak memadai jika total skore < 8 atau total skore= 9 dengan  jawaban “TIDAK” adalah salah satu dari item No. 1, 2, 4, 5, 6, 7 atau 8. 

       

(36)

 

INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN UPK 

    Nama LKM/BKM

 

: ...

 

Kecamatan

 

: ...

 

  Kelurahan

 

  : ...

 

Kota/Kab.

 

  : ...

 

      No.

 

 

Aspek Pengukuran

 

Nilai/

 

 

Catatan

 

KEBIJAKAN KEUANGAN

 

1.

 

Skema pinjaman bergulir sesuai dengan SOP

 

 

 

2.

 

Prosedur pemberian pinjaman bergulir sesuai dengan 

 

 

SISTEM AKUNTANSI

 

3.

 

Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran  dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi

 

 

 

4.

 

Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan 

 

 

5.

 

Rekening  bank  ditandatangani  3  orang  yang  terdiri  dari  dua  orang anggota BKM dan satu orang manajer

 

 

6.

 

Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp. 1.000.000,‐

   

 

7.

 

Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank

 

 

 

8.

 

Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai

 

 

 

PELAPORAN DAN MONITORING

 

9.

 

Laporan bulanan dipasang di papan informasi di  lima tempat stategis selambat‐lambatnya tanggal 5 

 

 

10.

 

LAR

 

XX

 

  Otomatis dari SIM MK

11.

 

PAR

 

XX

 

  Otomatis dari SIM MK

Total Skor

 

 

(37)

Aspek Pengukuran

 

Penjelasan

 

1. Skema pinjaman bergulir sesuai 

dengan SOP  AdalahBergulir,   meliputi:Skema   Pinjaman 

 

Biaya administrasi 

 

Jasa pinjaman 

 

Jangka waktu pinjaman 

 

Cara angsuran pinjaman 

 

Maksimum pinjaman yang

Procedure pengelolaan  pinjaman  bergulir  Bila  ada  perbedaan    harus    ada penjelasan dan keputusan  rapat BKM, bila Tidak = 0

 

2. Prosedur  pemberian  pinjaman   bergulir sesuai dengan SOP

 

 

Tahapan pemberian pinjaman, meliputi: 

  a.  Verifiksi KSM    b.  Verifikasi Usulan KSM    c.  Pemutusan pinjaman   

d.  Perjanjian Pinjaman (Pencairan) sesuai   dengan Standard  Operating  Procedure  pengelolaan pinjaman bergulir. 

 

Surat akad kredit (perjanjian pinjaman) harus 

bermaterai. Bila ada yang tidak mengikuti  prosedur = 0

 

3. Seluruh  transaksi penerimaan  dan pengeluaran  dicatat   dan  diarsipkan sesuai tanggal transaksi

 

 

Pencatatan transaksi keuangan (keluar atau  masuk) dilakukan tepat waktu dan laporan  keuangan pada bulan tersebut disajikan sebelum  tanggal 5 pada bulan berikutnya 

 

Pencatatan transaksi menggunakan format‐format  baku standar P2KP 

 

Fasilitator melakukan cross‐cek penjumlahan  ke bawah dan kesamping 

 

Jika terdapat penundaan pencatatan satu  hari saja, maka jawabnya TIDAK = 0

 

4.   Rekening   bank   menggunakan    nama lembaga bukan nama  pribadi

 

Rekening  bank  UPK  dengan nama: 

BKM”...”  sebagaimana  yang  tertera 

dalam Akta Notaris Bila bukan atas nama lembaga  nilai = 0

 

5. Rekening  bank  ditandatangani  3 orang yang terdiri dari dua orang  anggota  BKM  dan  satu  orang  manajer UPK

 

Penandatanganan  rekening  bank  (spesimen)  UPK adalah  3  (tiga) orang   yang  terdiri  dari  dua  (2) orang  anggota  BKM  dan  satu  (1) orang   manajer UPK, termasuk saat penarikan. Bila kurang dari 3  nilai = 0

 

(38)

6.   Dana operasional tunai tidak  lebih dari Rp. 1.000.000,‐ 

Dana operasional tunai maksimal ada di tangan (kas) UPK sebesar 

Rp. 1.000.000,‐  dalam  2x24  jam.  Bila  ada   kelebihan  harus  ada penjelasan

 

7. Saldo   buku   bank   sama   dengan  saldo rekening bank 

Rekonsiliasi  saldo  buku  bank  catatan  UPK  dan  Rekening  bank,  pada  tanggal  yang  sama  harus  bernilai sama kecuali ada transaksi yang belum   di catat  (biaya  bunga,  biaya  administrasi  dan  buku catatan UPK harus di perbaiki (adjustment) 

8. Saldo  buku  kas  sama  dengan   jumlah dana tunai 

Kas  opname  dana  tunai  yang  ada  di  UPK dicocokkan dengan buku kas  catatan UPK (gunakan

lembar  kas  opname),  pada  tanggal yang     sama 

harus  bernilai  yang  sama,  jika  ada  perbedaan 

(contoh    biaya    penerimaan  yang  belum

dibukukan buku kas harus di perbaiki bila setelah  adjustment angka tidak sama, nilai = 0. 

9.  Laporan  bulanan  dipasang  di   papan informasi di lima  tempat  stategis selambat‐lambatnya  tanggal 5 bulan berikutnya 

Laporan keuangan bulanan, meliputi: 

1.

  

Laporan Kolektibilitas 

2.

  

Laporan Tingkat Pengembalian dan  Tunggakan 

3.

  

Lap. Kolektibilas dan Tingkat Pengembalian 

4.

  

Laba‐Rugi 

5.

  

Neraca yang disajikan tiap bulan dipasang di papan informasi selambat‐ lambatnya  tanggal 5 bulan berikutnya. Bila Tidak  nilannya = 0 

10.Berapa Prosentase Tingkat  Pengembalian (RR

Cukup jelas (saldo pinjaman minus tunggakan  ≥  3bulan atau kali angsuran, dibagi saldo pinjaman)  11.Berapa Prosentase Tingkat 

Tunggakan 

Cukup jelas  (tunggakan >3bulan  atau kali  angsuran dibagi  saldo pinjaman)  atau (100% ‐ RR) 

 

3.

 

Kriteria

 

Audit

 

Keuangan

 

BKM

 

dengan

 

hasil

 

‘wajar

 

tanpa

 

syarat’

 

 

Hasil audit BKM Wajar Tanpa Syarat artinya auditor tidak memberikan catatan atas  suatu hal atau akun transaksi yang tidak dapat diperiksa

 

Misalnya antara lain : 

1.  Nilai Pinjaman KSM tidak didukung dengan register piutang yang lengkap  2.  Account peralatan tidak didukung dengan buku inventaris 

3.  Nilai sebuah transaksi antara pembeli dan penjualnya sama dan tidak terdapat b ukti  eksternal padahal nilainya material (besar). 

4.  Pada  account  kas,  setelah  dilakukan  perhitungan  kembali  ke  periode akuntansi  sebelumnya tidak sesuai dengan jumlah nominal di buku kas. 

(39)

LAMPIRAN. 3 

ISI PROPOSAL KEGIATAN PLPBK 

 

Prinsip Dasar 

Proposal  kegiatan  PLPBK  merupakan    uraian   ringkas   yang   menggambarkan   minat   dan  kesiapan  Masyarakat, BKM,  Kelurahan,  Pemerintah  Daerah  dan  para  relawan  lain   untuk   menjalankan   aktifitas pembelajaran menuju tatanan masyarakat Madani melalui  aktifitas perencanaan lingkungan permukiman. Proposal menggambarkan tingkat kesiapan  masyarakat yang diwujudkan dengan uraian ringkas mengenai 

 

1.    Pemahamaman geografis dan tipologis wilayah serta pemahaman karakteristik  kawasan permukiman miskin yang urgent/membutuhkan penanganan cepat.  2.  Profil masyarakat secara ringkas yang menunjukan kondisi/potret masyarakat saat 

ini (terutama setelah mengalami serangkaian proses pembelajaran P2KP)   

Dengan demikian,  Proposal  yang  diajukan  untuk  mendapatkan  PLPBK  ini  sekurang‐ kurangnya  berisi mengenai : 

 

I Kelengkapan Administrasi Proposal Seleksi PLPBK   

Kelengkapan  administrasi  ini  harus  ada  dalam  proposal  minat  untuk  mendapatkan  kegiatan Penataan Lingkungan   Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) yang di ajukan  BKM,  Kelurahan  dan  Pemerintah  Kota  Kepada  Tim  Seleksi  Provinsi.  Kelengkapan  administrasi yang dimaksud, meliputi: 

1.  Lembar Pengesahan 

2.  Surat Permohonan dari BKM untuk mendapatkan kegiatan PLPBK  4.  Isi Proposal minat kegiatan PLPBK 

5.  Copy surat atau dokumen lain yang dianggap perlu untuk mendukung proposal   

   

II Bagian Isi Proposal Minat   

Bagian  I:  Pendahuluan  Latar Belakang 

Berisi mengenai uraian singkat pentingnya rencana penataan lingkungan permukiman  berbasis komunitas    dilakukan    di    kelurahan    pengusul. Uraian  tersebut sebaiknya  dilengkapi  dengan  data progres  pencapaian P2KP, kondisi dan potensi ekonomi, kondisi  sosial   masyarakat, kebutuhan perencanaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan  permukiman miskin dan penjelasan lain‐lain yang dianggap perlu 

 

 

Tujuan

 

dan

 

sasaran

 

Berisi

   

uraian

   

singkat

   

apa

   

yang

   

ingin

   

dicapai

   

dari

   

kegiatan

   

penyusunan

  

rencana

  

penatataan

 

lingkungan

 

permukiman

 

(RPLP)

 

dan

 

rencana

 

tindak

 

penataan

 

lingkungan

 

permukiman

 

(RTPLP)

 

yang

 

difokuskan

 

pada

 

penataan

 

kawasan

 

(40)

Bagian II:  Tipologi/Geografis Wilayah dan Karakteristik Kawasan Permukiman Miskin   

Bab ini, berisi uraian singkat, yang dapat memberikan gambaran umum secara ringkas  tentang wilayah bersangkutan yang terangkum dalam bentuk informasi‐informasi ringkas  yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.  Untuk  data  kuantitatif/data‐data  statistik  

tidak    dengan    angka    absolut    namun    gunakan  prosentase,    sehingga    dapat  

diperbandingkan.   (Sebagai   contoh   jumlah   penduduk   menurut   usia tidak perlu 

ditampilkan dengan angka absolut namun gunakan prosentase, sehingga akan diketahui 

prosentase jumlah penduduk usia produktif terhadap jumlah penduduk keseluruhan, dll)  Informasi yang disampaikan diantaranya: 

1.    Informasi dasar yang menunjukkan letak wilayah, luas wilayah, ciri‐ciri kawasan  permukiman miski di Kelurahan 

2.    Menguraikan    karakteristik    fisik,    penggunaan    lahan/pola    ruang,    sosial   ekonomi,  sarana  dan prasarana  dasar   kawasan‐kawasan  potensial  diwilayah   kelurahan. 

4.    Menguraikan    karakteristik    fisik,    penggunaan    lahan/pola    ruang,    sosial   ekonomi,    sarana   dan prasarana dasar kawasan‐kawasan permukiman miskin  diwilayah kelurahan yang memiliki persoalan‐persoalan yang perlu  penanganan   segera   (urgent),   seperti:   Kampung   kumuh   pusat   kota,   kampung   pesisir,  kampung pinggir sungai dll.  Dalam  uraian  ini  perlu  juga  dikemukakan  secara   singkat  bentuk‐bentuk permasalahan,  kendala  dan  hambatan‐hambatan  yang   terjadi    akibat    terbatasnya    fasilitas, karakteristik alam, buruknya lingkungan,  terbatasnya infrastruktur, dll 

Untuk memberi kejelasan akan lebih baik apabila disertakan peta‐peta yang mendukung  uraian diatas, seperti peta penggunaan lahan, peta jaringan jalan, peta sebaran fasilitas,  peta jaringan drainase, untuk kawasan‐kawasan potensial atau kawasan‐kawasan yang  perlu penanganan segera (urgent) 

 

Bagian III: Gagasan Penataan Kawasan Permukiman Miskin 

 

Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam proposal PLPBK, maka sudah  semestinya bagian ini mendapatkan porsi yang terbanyak dibandingkan dengan bagian‐ bagian lain di dalam proposal. 

 

Bagian    ini    menguraikan    secara    singkat    dan    jelas,    gagasan    penataan  kawasan/lingkungan  permukiman  miskin  dengan  mendorong  pembangunan  Sosial,   Ekonomi  dan  Lingkungan yang  ingin  dicapai  pada  masa  mendatang.  Inovasi‐inovasi   BKM/LKM menjadi penting untuk dituangkan dalam uraian gagasan penataan kawasan  permukiman miskin. 

 

Dalam merumuskan gagasan ini, BKM perlu melakukan koordinasi dan diskusi intensif  dengan  Komunitas   Belajar   Kelurahan   (KBK)   dan   atau   dengan   Komunitas   Belajar   Perkotaan    (KBP),  Pemerintah  Kota,  perangkat  Dinas‐dinas  terkait,  dan  perangkat  Kelurahan maupun para‐pihak lain dengan didampingi oleh tim konsultan pendamping  P2KP (Tim Korkot). 

(41)

Bagian IV:  Uraian tentang Kesiapan BKM dan Pemerintah Kabupaten/Kota 

a)   Kesiapan BKM/Masyarakat 

Pada   bagian   ini   diuraikan   secara   singkat   dan   jelas   mengenai   kesiapan   dan   komitmen  BKM/ 

masyarakat bersangkutan untuk mengelola kegiatan PLPBK. Uraian tersebut, meliputi:  1.  Uraian   singkat   organisasi   kelembagaan   BKM,   berisi   mengenai   struktur   

organisasi   dan kelengkapan anggota (jumlah, proporsi laki‐laki dan perempuan)  2.    Uraian singkat mengenai pengalaman kerja serta kegiatan BKM (UP‐UP nya) yang 

telah dilakukan untuk menunjukan keaktifan dari BKM (melaksanakan   kegiatan  chanelling dsb) 

3.    Uraian  singkat  mengenai  hubungan  fungsional  atau  relasi  kerja  antara  BKM  dengan pemerintah Kelurahan  

4.    Uraian singkat mengenai kemitraan BKM dengan Pemerintah, Swasta dan para  pihak lainnya. 

5.  Uraian  singkat,  kesanggupan  BKM  untuk  bermitra  dengan  Pemerintah  Kota,  pemerintah kelurahan / desa dan lembaga‐lembaga lainnya 

6.  Uraian  singkat,  kesanggupan  BKM  untuk  melakukan  recruitment  tenaga  ahli   perencanaan lingkungan permukiman berbasis komunitas 

7.  Uraian  singkat,  kesanggupan  BKM  untuk  mengelola   kegiatan  PLPBK  secara   partisipatif, transparan, akuntable, visioning dan responsif / proaktif 

8.  Uraian  singkat  mengenai  pengalaman  BKM  di  dalam  mengelola  hasil‐hasil  pembangunan. (contoh: bagaimana  BKM   dan   masyarakat   mengelola   hasil‐ hasil   pembangunan   lingkungan   yang menggunakan  dana BLM fisik,   maupun  dana‐dana  yang  lain.  Adakah  Unit‐unit Pengelola    melakukan     aktifitasnya    dengan    baik?,    bagaimana    membuktikannya?    Bagaimana  dengan tingkat  kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan beserta pemeliharaanya? dll)   

Catatan:  Point   5,6,7,8   merupakan   point   yang   penting   di   dalam   bagian   ini   sehingga  seyogyanya mendapat porsi pembahasan yang lebih besar. 

 

  b) Kesiapan Pemerintah Kota  

 

Pada bagian ini diuraikan secara singkat dan jelas mengenai kesiapan dan  komitmen pemerintah Kabupaten /  Kota untuk mendukung kegiatan PLPBK. Uraian  tersebut meliputi: 

 

1) Kesiapan dan komitmen Pemerintah Kota, yaitu: 

a.   Komitmen   memberikan   bimbingan   teknis   (Technical   Assistance), bermitra  dengan   masyarakat/lembaga‐lembaga   non   pemerintah   lainnya,   bersedia   membentuk    tim  teknis    Pemda  dan  bersedia    memberikan  informasi   kebijakan,  dan rencana‐rencana pembangunan kota yang akan mempengaruhi  perkembangan Kelurahan PLPBK. 

     

(42)

b.    Komitmen     Pemerintah     Kota     mengalokasikan     anggaran     pendukung    kegiatan PLPBK  tersebut   kedalam   APBD,  sekurang‐kurangnya  50  %  dari  Nilai BLM PLPBK untuk pelaksanaan pembangunan di wilayah kelurahan/desa  yang bersangkutan. 

Pengalokasian   dana, sekurang‐kurangnya   50   %   dari   Nilai   BLM   PLPBK   tersebut  dapat dilakukan  langsung ataupun bertahap, dan dimulai pada tahun  kedua  pelaksanaan  kegiatan  PLPBK  di  wilayah  kelurahan/desa  yang  bersangkutan. 

c.   Komitmen     memberikan     fasilitas     diantaranya     BOP     Tim     Teknis     yang    digunakan   untuk mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan PLPBK  d.  Komitmen  memberikan  dukungan  teknis  (data  &  informasi),  yaitu:  sanggup  

memberikan dukungan Peta sesuai dengan persyaratan teknis (skala 1:5000  untuk RPLP dan 1:2000 atau 1:1000 untuk RTPLP/kawasan prioritas), data‐data  yang dibutuhkan untuk proses penyusunan   PLPBK, peralatan/pencetakan jika  diperlukan, dll 

  

2)  Kesiapan dan komitmen pemerintah kelurahan, yaitu:  

Berkomitmen  memberikan konsultasi, diskusi dan koordinasi       dalam     rangka    menggalang partisipasi warga   dan   lembaga‐lembaga keswadayaan masyarakat,   bersedia   menetapkan   aturan‐aturan   yang   disepakati   warga   berupa keputusan  lurah/desa,  bersedia  membangun  tata  pemerintahan  yang  baik  (partisipatif,  transparan, akuntabel,  visioning,  responsif/proaktif)  terutama  dalam  pelayanan   publik,    bersedia    bermitra dengan  Pemda, BKM  dan  kelompok peduli  serta  bersedia memenuhi persyaratan dalam kegiatan PLPBK 

(43)

LAMPIRAN.

 

4

 

KELENGKAPAN

 

ADMINISTRASI

 

PROPOSAL

 

MINAT

 

 

 

1.  LEMBAR PENGESAHAN (contoh) 

 

Setelah  mempelajari   Tata   Cara   Pengajuan   Usulan   dan   Penetapan   Lokasi    Penerima   PLPBK (Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas),   

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:  

Nama BKM    :  ... Kelurahan / Desa :  ...  Kecamatan    :  ... Kota .    :  ...   Propinsi    :  ... 

 

menyatakan bahwa isi proposal terlampir telah disepakati dan disahkan sebagai  salah  satu persyaratan dokumen yang diajukan kepada Tim Seleksi PLPBK Pusat, untuk 

dilakukan penilaian lebih lanjut.             ……….. , ………. 20...    Yang Menyepakati :     

Nama  Jabatan  Tandatangan /  Cap 

    Koordinator BKM       

Lurah /  Kepala Desa        Camat            Ka. Bappeda   

(44)

2.

  

Surat

 

Permohonan

 

Dari

 

BKM

 

Untuk

 

Mendapatkan

 

Kegiatan

 

PLPBK

 

(Contoh)

 

     

Kop

 

Surat

 

BKM

 

      Nomor:       ……., ……… 20..  Lampiran: 

Perihal: Pengajuan proposal kegiatan PLPBK   

   

Kepada Yth.   

Tim Seleksi Provinsi Pemilihan dan Penetapan Lokasi PLPBK Di ….   

 

Dengan Hormat   

Berdasarkan  Surat  dari  Direktur  Penataan  Bangunan  dan  Lingkungan,  Ditjen  Cipta  Karya Nomor:…., Tentang  Pemberitahuan proses seleksi kegiatan PLPBK dan Surat Tim  Seleksi Provinsi, Nomor………, Tentang Proses Seleksi Pemilihan dan Penetapan Lokasi  Kegiatan  PLPBK,    Tahun  Anggaran  20....,  maka  kami      Badan      Keswadayaan    (BKM)……Kelurahan…..Kabupaten/Kota…..,mengajukan   proposal   minat sebagai  usulan   penilaian  untuk  mendapatkan  kegiatan  Penataan  Lingkungan  Permukiman  Berbasis  Komunitas (PLPBK), TA 20.... 

 

Demikian  Surat  Permohonan  ini  kami  ajukan,  atas  perhatiannya  diucapkan terimakasih 

     

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)…. 

  Kelurahan………..            (………)       Koordinator.    Tembusan:    ……..    …….. 

(45)

Surat

 

Pernyataan

  

Kesiapan

  

Dukungan

  

Pemerintah

  

Kota

  

Terhadap

  

Kegiatan

  

PLPBK

 

(Contoh)

 

 

KOP

 

SURAT

 

PEMERINTAH

 

KOTA

 

PERNYATAAN

 

KESIAPAN

 

DAN

 

DUKUNGAN

 

Nomor:

 

……….

 

Setelah mempelajari isi Pedoman Tata Cara Seleksi Pemilihan dan Penetapan Lokasi  Kegiatan Penataan Lingkungan   Permukiman   (PLPBK),   TA   20...   dan   memahami   isi   proposal    minat    untuk    mendapatkan  Kegiatan  PLPBK  di   Kelurahan,…..Kecamatan…….Kota, maka kami Pemerintah   Kota……menyatakan siap dan  berkomitmen untuk: 

1. Membentuk Tim Teknis untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK dan sekaligus  mendorong tim teknis  agar  berperan  aktif  dalam  memberikan  bimbingan  teknis,  diskusi  dan  konsultasi  terkait  kebijakan  dan  rencana‐rencana  pembangunan  Kabupaten/Kota (Rencana Tata Ruang, Rencana Pembangunan Sektoral dan Rencana‐ rencana lain yang terkait kegiatan PLPBK) 

2. Bersedia  melakukan  pelatihan‐pelatihan  teknis,  penyuluhan  dan  memfasilitasi  kegiatan diskusi intensif ditingkat Kabupaten/Kota 

3. Bersedia  bermitra dengan  Lembaga  pemerintah maupun  Non Pemerintah dalam  melaksanakan kegiatan PLPBK 

4. Berkomitmen  mengalokasikan  anggaran  BOP  Tim  Teknis  untuk   PLPBK  kedalam   APBD   dan sanggup menyediakan menyediakan dana penugasan tim teknis Pemda  bila BOP belum tersedia dalam APBD. Tim teknis  dipastikan dapat melakukan tugas  dan bimbingan teknis pada saat dimulainya kegiatan PLPBK 

5. Berkomitmen  memberikan  dukungan  program  dan  kegiatan  dalam  tahapan  pelaksanaan  kegiatan  PLPBK(Perencanaan,  Pemasaran  dan  Pelaksanaan  Pembangunan),selama kegiatan pelaksanaan PLPBK  masih   berlangsung.   Komitmen    ini   diwujudkan   dalam   kesanggupan Pemerintah  Kabupaten/Kota  mengalokasikan   anggaran    pendukung    kegiatan    PLPBK    tersebut kedalam    APBD,     sekurang‐ kurangnya    50    %    dari    Nilai   BLM    PLPBK   untuk pelaksanaan pembangunan di  wilayah kelurahan/desa yang bersangkutan. 

Pengalokasian dana  sekurang‐kurangnya 50 % dari Nilai BLM PLPBK tersebut dapat  dilakukan langsung  ataupun  bertahap,  dan  dimulai  pada  tahun  kedua  pelaksanaan   kegiatan  PLPBK  di wilayah kelurahan/desa yang bersangkutan. 

6. Memberikan dukungan teknis (data dan informasi), yaitu: Memberikan dukungan  Peta‐peta  dan  data‐data  yang  dibutuhkan  untuk  proses  penyusunan  kegiatan  Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas 

Demikian surat pernyataan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih        Kepala / Ketua………….                         (……….)               Nip………

(46)

LAMPIRAN.

 

5

 

TATA

 

CARA

 

PENILAIAN

 

PROPOSAL

 

SELEKSI

 

PLPBK

 

 

Proses penilaian proposal minat dan perangkingan terhadap calon lokasi yang layak (telah  sesuai kriteria seleksi kelurahan   dengan data SIM Online) dilakukan oleh Tim Seleksi  Tingkat Kota.  Proposal  yang  masuk  dalam  rangking Kota   dikirimkan   kepada   Tim    Seleksi   Tingkat   Provinsi   untuk   melakukan   perangkingan berdasarkan Proposal minat.  Proses penilaian tersebut dilakukan dalam 2 Tahap, yaitu: 

 

Pertama,   Melakukan    verifikasi,   terkait    kelengkapan    administrasi   proposal   minat,   termasuk  jadwal pemasukan proposal minat dari BKM ke Tim Seleksi Tingkat  Kota. Bila salah satu tidak   sesuai   dengan     ketentuan   persyaratan   (tidak   lengkap),    maka    bisa    menggugurkan  kesempatan  untuk  mendapatkan  kegiatan  PLPBK.  Melakukan  verifikasi,  klarifikasi  dan  penilaian  (bobot)  isi  proposal yang dilakukan oleh Tim Seleksi Tingkat Kota untuk menetapkan hasil  perangkingan nilai proposal minat yang diajukan oleh BKM dan Kelurahan.   

Kedua,  Tim  Seleksi  Tingkat      Provinsi  melakukan  penilaian  proposal  minat  hasil 

perangkingan Tim Seleksi Tingkat Kota   

Proses pemberian nilai (bobot) isi proposal minat dalam rangka penetapan perangkingan  oleh Tim Seleksi Provinsi, dilakukan dengan cara sebagai berikut: 

 

1.  Penilaian isi proposal minat setiap Kelurahan   

a.  Proses penilaian mengikuti ketentuan pemberian bobot nilai setiap bagian isi  proposal, yaitu: 

™ Bagian 1 Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan dan sasaran:  Nilai Bobot  (10), dengan katagori penilaian: Tidak ada (0), Kurang lengkap (2), Lengkap  tidak jelas (4), Lengkap  (6), Baik (8) dan Sangat baik (10) 

™  Bagian 2     Karakteristik k a w a s a n p e r m u k i m a n m i s k i n , Typologi dan  Geografis wilayah: Nilai Bobot (20), dengan katagori penilaian: Tidak   ada  (0),  ada  tapi  tidak  lengkap  (3),  Lengkap,  tapi  tidak  sesuai  /  jelas  (6),  Lengkap  dan  sesuai,  namun  tidak   didukung  peta‐peta  yang  jelas  (10),  Lengkap, baik dan terstruktur   serta   dilengkapi   peta‐peta   (15),   Lengkap,   sangat  baik  dan  didukung  peta‐peta tematik yang jelas dengan jumlah yang  cukup (20) 

™ Bagian  3,  Gagasan  Penataan kawasan permukiman miskin,  Nilai  Bobot  (30), 

dengan  katagori   penilaian:  Tidak  ada  (0),  Tidak  Lengkap  /  kurang  (5),  Lengkap tapi kurang jelas (8), Lengkap (12), Lengkap dan jelas (18), Lengkap,  jelas dan baik (22), Lengkap, jelas dan sangat baik (30) 

™  Bagian 4, Kesiapan BKM dan Pemerintah Kabupaten/Kota, Nilai Bobot (40), 

dengan Katagori penilaian:   

‐  Tidak ada (0)   

‐  Tidak lengkap /  hanya ada salah satunya (2)   

‐  BKM dan Pemerintah kurang siap (4)   

‐  BKM siap dan Pemerintah  Kota kurang siap (13) 

(47)

‐ 

BKM kurang siap dan Pemerintah Kota siap (18)   

‐  BKM sangat Siap dan Pemerintah Kota siap (30)   

‐  BKM Siap dan Pemerintah Kota sangat Siap (35)   

‐  BKM dan Pemerintah Kota sangat Siap (40)   

b.  Pengisian Formulir penilaian Proposal yang diisi dan disyahkan oleh Tim Seleksi  Provinsi                                                                                 

(48)

Formulir Penilaian Proposal Minat    Nama BKM:….   Kelurahan…….   Kecamatan…..   Kabupaten  /  Kota……  Provinsi……….      No   

Bagian isi proposal  Bobot  Nilai 

  1 

 

Bagian  1.  Pendahuluan  (Latar  belakang,  tujuan dan sasaran 

10   

  2 

 

Bagian 2. Karakteristik kawasan permukiman  miskin, Typologi dan geografis wilayah 

20   

  3 

 

Bagian 3. Gagasan Penataan kawasan  permukiman miskin 

30   

  4 

 

Bagian 4. Kesiapan BKM dan Pemerintah Kota  40     

Total Nilai   

 

       Tim Seleksi Provinsi                 (………)             Korkot Kota           (…,...………..……..)             

(49)

Keterangan: Total Nilai <65, tidak lulus seleksi 

.2.  Perangkingan hasil penilaian proposasl seleksi PLPBK   

Proses perangkingan ini dilakukan dengan cara:   

a. Melakukan  pengelompokkan  nilai  tertinggi  sampai  terendah  secara  berurutan. Nilai terendah harus lebih besar atau sama dengan 65 

b. Bila dalam satu Kota memiliki lebih dari 5 Kelurahan yang lulus seleksi,  maka  hasil perangkingan dapat dilakukan pada setiap Kota dalam satu  provinsi 

c. Perangkingan hasil penilaian dapat dilakukan berdasarkan perangkingan  Provinsi, bila: 

 

i.  Jumlah  kelurahan  yang  lulus  seleksi  dalam  satu  provinsi  <  10  Kelurahan 

 

ii.  Jumlah  kelurahan  yang  lulus  seleksi  yang  tersebar  pada  setiap   Kota.  Setiap Kota   memiliki<3 Kelurahan yang lulus seleksi 

 

d. Melakukan pengisian formulir perangkingan yang diisi dan disyahkan oleh  Tim Seleksi Tingkat Provinsi 

                                                         

(50)

Formulir 1: Perangkingan Berdasarkan Kota    Kota:….   Provinsi………      No    Kelurahan   

Nama BKM Total Nilai

  Rangking                                                 

Tim Penilai Provinsi             (………..)   

       Team Leader KMW PNPM PERKOTAAN                 (……….)                                        

(51)

Formulir 2  Perangkingan Berdasarkan Provinsi    Provinsi…….      No    Kota   

Kelurahan  Nama BKM  Total Nilai 

  Rangking                                     

Tim Seleksi Provinsi             (……….)          Team Leader KMW           PNPM PERKOTAAN             (……….) 

(52)
(53)

SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRI www.pnpm-mandiri.org PENGADUAN P.O. BOX 2222 JKPMT SMS 0817 48048 e-mail : ppm@pnpm-perkotaan.org www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org

Referensi

Dokumen terkait