• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN KARET DAN CARA PENANGGULANGANNYA - eprints3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN KARET DAN CARA PENANGGULANGANNYA - eprints3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

vii

STMIK GI MDP

Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN KARET DAN CARA PENANGGULANGANNYA

Fi lie 2006250003

Meriyana Kusuma 2006250097

Abstrak

Penyakit Karet di tandai dengan adanya gangguan pada tumbuhan karet yang sangat menganggu tumbuhnya tanaman karet. Sehingga emberikan dampak yang buruk ke para petani yang harus menutupi kerugian yang diderita setiap tumbuhan karet. Maka ari itu penulis membuat sistem paka ini agar para petani tahu bagaimana cara mengatasi setiap penyakit yang ada pada tanaman karet serta solusi penanganannya. Sistem pakar ini dikembangkan dengan metodologi RUP dan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan SQL Server 2007. Penentuan penyakit tumbuhan karet dalam sistem pakar ini dilakukan melalui proses konsultasi antara sistem dengan pengguna. Sistem akan menampilkan gejala-gejala tanaman karet, kemudian pengguna memilih gejala yang dialami anak. Gejala yang dipilih pengguna akan disesuaikan dengan rule yang ada sehingga pemakai akan memperoleh hasil diagnosa berupa tipe gangguan autis, dan solusi penangananya. Hasil analisis dan evaluasi menunjukkan bahwa sistem pakar ini mudah digunakan. Diharapkan sistem pakar ini dapat memberikan informasi dan penanganan secara dini jika anak terdeteksi mengalami gangguan pada tanaman karet.

Kata kunci:

(2)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak awal pelaksanaan pembangunan perkebunan, karet alam selalu

berada dalam urutan prioritas karena secara ekonomis sangat penting sebagai

sumber devisa negara, secara sosial sangat strategis sebagai sumber

penghidupan sebagian penduduk Indonesia dan secara ekologis mendukung

kelestarian lingkungan hidup, sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.

Penetapan karet sebagai komoditas prioritas dalam pembangunan perkebunan

bukan tanpa alasan. Lebih dari 80% pengusahaan karet berada di bawah

pengelolaan jutaan petani perkebunan karet dengan luas pemilikan yang relatif

kecil dan pengusahaan yang masih bersifat tradisional. Akibatnya produktivitas

lahan masih berada di bawah potensi yang seharusnya dapat diraih.

Pengelolaan perkebunan karet sering mengalami kendala, antara lain

masalah organisme pengganggu tumbuhan (OPT) terutama masalah penyakit.

Hampir seluruh bagian tanaman karet menjadi sasaran infeksi dari sejumlah

penyakit tanaman, mulai dari jamur akar, penyakit bidang sadap, jamur upas

sampai pada penyakit gugur daun. Penyakit karet telah mengakibatkan kerugian

ekonomis dalam jumlah miliaran rupiah karena tidak hanya kehilangan produksi

(3)

pengendaliannya. Diperkirakan kehilangan produksi setiap tahunnya akibat

kerusakan oleh penyakit karet mencapai 5-15%.

Jadi untuk lebih membantu untuk mengenali penyakit tersebut maka

dibuatlah sebuah sistem pakar penyakit penyakit tumbuhan karet ini agar dapat

membantu kepala lapangan pada lahan tersebut untuk mengetahui gejala –

gejala penyakit tumbuhan karet yang diketahui dan dapat dengan cepat

memperoleh informasi penyakit karet yang diderita dan bagaimana solusi

penanganannya yang akan diinformasikan kepada para petani karet.

Dengan semakin majunya teknologi dan informasi saat ini, maka

membawa pengaruh dalam kemajuan perkembangan komputer khususnya pada

perkembangan perangkat lunaknya, yang termasuk didalamnya adalah sistem

pakar yang merupakan cabang dari kecerdasan buatan. Sistem pakar merupakan

program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan

menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar bedasarkan pengetahuan

dan pengalamannya.

Melihat dari kondisi yang telah diuraikan diatas dan keberadaan dari

sistem pakar, maka penulis tertarik mengembangkan sistem pakar yang dapat

digunakan para petani untuk mengenali dan mengetahui gejala penyakit

tumbuhan karet sedini mungkin sebelum berkonsultasi dengan pakarnya secara

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan

dibahas oleh penulis dalam penulisan skripsi ini yaitu bagaimana mengenali dan

mengetahui gejala penyakit pada tumbuhan karet dan solusi penanganannya

dengan mengunakan system pakar?

1.3 Ruang Lingkup

Sehubungan dengan permasalahn yang akan diambil, maka ruang

lingkup dari sistem pakar yang dibahas dalam skripsi ini meliputi :

1. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan metode kaidah produksi yaitu

kaidah IF-THEN, dan metode inferensi yang digunakan adalah

penalaran maju (forward chaining).

2. Penyimpanan data menggunakan basis data MySQL.

3. Bahasa Pemrograman yang digunakan yaitu bahasa pemrograman PHP

(Hypertext Prepocessor).

4. Interaksi antara user dengan program menggunakan

pertanyaan-pertanyaan berbentuk pilihan ya atau tidak.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penyusunan

(5)

membangun sistem pakar yang efektif untuk mendiagnosa penyakit pada

tumbuhan karet dan memberikan informasi penting terutama pada petani

karet yang masih belum mengetahui banyak gejala penyakit karet yang

masih baru.

1.4.2 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan aplikasi

ini yaitu memberikan kemudahan bagi kepala lapangan (mandor) karet

untuk mendapatkan informasi tentang gejala-gejala penyakit tanaman

karet yang akan di beritahukan kepada para petani. Serta bagaimana cara

pengendaliab atau tindakan awal untuk penyakit tersebut sebelum

pengobatan lebih lanjut yang selanjutnya dapat disampaikan pada para

petani.

1.5 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Untuk membangun sistem pakar, penulis menggunakan metodologi yang

berorientasi objek yaitu Rational Unified Process (RUP). Metodologi ii adalah

kumpulan metode pengembangan perangkat lunak, yang diformulasikan oleh

Rational Software Corporation dengan menggunakan UML (UnifiedModeling

language) sebagai bahasa pemodelan selama periode pengembangan dan

iterative incremental sebagai model siklus pengembangan perangkat lunak.

terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:

(6)

Pada tahap ini penulis melakukan perencanaan sistem yang akan

dibangun dengan cara menentukan terlebih dahulu permasalahan yang

dihadapi oleh pengguna berkaitan denngan penyakit tumbuhan karet,

menentukan batasan ruang ligkup permasalahan dan kemudian

dilakukan indentifikasi kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh

pengguna terhadap permasalahan yang dialami dalam penunjang

pembangunan sistem ini.

b. Elaboration

Pada tahap setelah melakukan analisis terhadapa permasalahan

sehingga didapatkan kebutuhan apa saja yang diperlukan pengguna

dan sistem serta membuat alur logika sistem dalam activity diagram,

maka penulis juga melakukan analisa terhadap spesifikasi dari

teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan

dalam pembangunan sistem ini, kemudian mulai dilakukan

perancangan seperti meracang sequence diagram, mrancang basis data,

serta membuat rancangan antar muka yang terdiri dari beberapa

halaman seperti : halaman menu utama, halaman berita terbaru,

halaman konsultasi, halaman daftar penyakit dan halaman hubungi

kami.

c. Construction

Pada tahap ini mulai mengimplementasikan rancangan perangkat

(7)

pengimplementasian tersebut serta pembuatan dokumentasi perangkat

lunak tersebut.

d. Transition

Pada tahap ini merupakan tahap untuk menyerahkan sistem ke

pengguna. Pada tahap ni penulis melakukan penyerahan sistem ke

petani yang merupakan target utama dari pengembangan sistem. Dan

untuk mengetahui tingkat kepuasan dan respon dari pengguna terhadap

penggunaan sistem.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memperjelas bahasan penelitian, maka penulis

akan mengiraikan sistematika penulisan dan pembahasannya menjadi 5 (lima)

bab yang terdiri dari :

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi pendahuluan, meliputi latar belakang

permasalahan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan

manfaat, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2. LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi teori-teori pendukung tentang hal-hal yang

menyangkut skripsi kami, seperti teori-teori sistem pakar,

(8)

lunak yang digunakan RUP (Rational Unified Process), UML

(Unified Modelling Languange), Dreamweaver 8, bahasa

pemrograman PHP, database MySQL yang akan dibahas secara

teoritis dengan referensi yang mendukung.

BAB 3. RANCANGAN ALGORITMA DAN PROGRAM

Pada bab ini berisi tentang lingkungan pengembangan program,

strategi atau metodologi yang digunakan untuk pemecahan masalah,

struktur data yang digunakan, rancangan tampilan dari aplikasi

tersebut, konsep dasar dari UML serta algoritma yang digunakan.

BAB 4. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PROGRAM

Pada bab ini berisi tentang keunggulan atau kelebihan yang terdapat

pada aplikasi tersebut, prosedur uji coba aplikasi, dan analisis hasil

uji coba aplikasi tersebut.

BAB 5. PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan yang ditarik oleh penulis dari hasil

analisis sebelumnya. Selain itu juga memberikan saran-saran yang

dapat dipergunakan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut

(9)

136 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis dalam laporan

skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut

a. Sistem pakar ini efektif membantu pengguna untuk mendeteksi awal gejala

penyakit pada tumbuhan Karet.

b. Sistem pakar ini dangat berguna untuk menggantikan pakar-pakar yang tidak

bisa memberikan informasi seperti solusi penanganannya kepada penyuluh

petani.

c. Pemanfaatan teknologi internet sebagai alat konsultasi online cukup

membantu tugas seorang pakar tanaman karet.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil

penelitian yaitu :

a. Bahasan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman karet

ini hendaknya dapat diperluas ke panyakit-penyakit karet lain tidak hanya

(10)

b. Sistem ini dapat sikembangkan lagi dengan menggunakan bahasa

pemograman java, sehingga orang yg menggunakkan sistem ini tidak harus

repot-repot untuk membuka situs melalui website.

c. Kumpulan data untuk penyakit karet pada sistem pakar untuk mendiagnosa

penyakit pada tanaman karet ini lebih diperbanyak agar pemanfaatannya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi rendahnya kemandirian belajar siswa, guru harus selalu berinovasi dalam proses pembelajaran dengan cara menggunakan media pembelajaran yang dapat

Dalam berbagai sumber yang diwawancara dan berdasarkan pengamatan dan keterlibatan lansung penulis terkait Pilkada tahun 2014 dalam hal survei dan studi kelayakan para calon

Kualitas dari penerapan tata kelola administrasi dan peningkatan daya saing dapat dianalisis dengan tabel 4x4 yang biasa digunakan untuk menilai inisiasi dari pengembangan

Faktor-faktor yang memengaruhi IG pada pangan antara lain adalah kadar serat, perbandingan amilosa dan amilopektin (Rimbawan dan Siagian 2004), daya cerna pati, kadar lemak

Untuk mengatasi hal ini perlu dirancang suatu model sistem informasi pembukuan dalam bentuk use case diagram sebagai model rancangan dan class diagram sebagai model

Berdasarkan wawancara peneliti dengan kepala sekolah bahwa salah satu program MTsN 6 Aceh Besar dalam upaya peningkatan kemampuan baca Al- Qur’an Alumni SD dan MIN studi

Za uspješnu i kvalitetnu analizu naprezanja u korijenu zuba potrebna nam je vrlo fina mreža sitnih elemenata. S druge strane nije poželjno diskretizirati cijeli model sa

Pada Gambar 9 adalah data track history dari pesawat PK-GLX dalam format JSON..