i
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP
MELALUI METODE
INDEX CARD MATCH
PADA SISWA KELAS 6
DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ACHMAD LILIK SOLIKIN
NIM 11510079
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDA’IYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iv SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE
INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF
SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014
DISUSUN OLEH
ACHMAD LILIK SOLIKIN
NIM : 11510079
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 26 Februari
2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo ...
Sekretaris Penguji : Fatchurrohman, M.Pd ...
Penguji I : Drs. Imam Baihaqi ...
Penguji II : M. Hafidz, M.Ag ...
Salatiga, 3 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga
v
vi
MOTTO
Anda tidak bisa mengubah orang lain
Anda harus menjadi perubahan yang anda harapkan
dari orang lain
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh Cinta skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak Ibu tercinta (Fatoni dan Srihati) yang tak putus-putusnya
memberikan Cinta, Sayang, dan Doanya dengan penuh keikhlasan.
2. Kakak- kakakku yang telah memberikan Cinta dan Sayang dan
semangatnya untuk penulis.
3. Keluarga besarku tercinta yg senantiasa berdoa untuk kesuksesanku.
4. Ulfah Masruroh yang telah mencurahkan Cinta dan Sayangnya untuk diri
ini dengan sepenuh hati.
5. Teman-temanku seperjuangan PGMI 2010.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang
segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan
sahabat.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku pembimbing skripsi.
5. Semua Bapak Ibu dosen serta karyawan yang telah memberi bekal dan
pengetahuan serta pelayanan kepada penulis.
6. Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi
kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Ananda Ulfah Masruroh yang senantiasa memberikan rasa sayangnya
sehingga memotivasi penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
8. Seluruh sahabat seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
angkatan 2010 yang saya sayangi.
9. Kepala Madrasah serta Bapak Ibu Guru MI Ma‟arif Sumberejo.
10.Anak-anak didikku tercinta yang saya banggakan.
11.Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk
ix
Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini memberikan
sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan.
Salatiga, 20 Nopember 2014
Penulis
x ABSTRAK
Solikin, Achmad Lilik. 2014. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas 6 Di MI Ma’arif Sumberejo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun 2014. Jurusan Tarbiyah. Progaram Studi S1 PGMI. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing Fatchurrohman, M.Pd.
Kata Kunci : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Ciri Khusus Makhluk
Hidup, Metode Index Card Match
Penelitian ini membahas upaya peningkatan prestasi belajar ipa materi ciri
khusus makhluk hidup melalui metode index card match pada siswa kelas 6 di MI
Ma‟arif Sumberejo. Dengan rumusan masalah apakah melalui penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi ciri khusus makhluk hidup pada kelas 6 MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun 2014?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
kolaboratif, subjek penelitian siswa kelas 6 MI Ma‟arif Sumberejo. Pengumpulan
data menggunakan instrumen butir soal tes untuk mengukur hasil belajar setiap siklus, pedoman/lembar pengamatan (observasi) bagi guru dan siswa, dan dokumentasi untuk melengkapi data.
Data yang diperoleh pada setiap kegiatan dari setiap siklus dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat problematika dalam pembelajaran IPA disebabkan metode yang digunakan guru masih monoton. Hasil belajar mata pelajaran IPA materi ciri khusus makhluk hidup pada kelas 6 mengalami peningkatan, nilai yang diperoleh siswa dari pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Tahap pra siklus siswa yang telah mencapai KKM Kelas ada 7 siswa dan 5 siswa belum mencapai KKM kelas.
xi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………
HALAMAN PERSEMBAHAN ……….
A.Latar Belakang Masalah ……….
B.Rumusan Masalah ………..
C.Tujuan Penelitian ………
D.Hipotesis Penelitian……….
E.Manfaat Penelitian ………...
F. Definisi Operasional ………..
G.Metode Penelitian ………..
H.Sistematika Penulisan ………
1
xii
A. Prestasi Belajar ……….………….…………
1. Pengertian Prestasi Belajar ……….
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar ….………….……….…………...
3. Fungsi Prestasi Belajar ……….………….
B. Mata Pelajaran IPA ……...……….……
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA ………….……
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran IPA ….…...
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA ....….……
4. SK dan KD IPA Kelas 6 .……….……
C. Metode Index Card Match……….………...
1. Langkah-langkah Metode Index Card Match ...
2. Kelebihan Metode Index Card Match ...
3. Kekurangan Metode Index Card Match ...
14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………..
1. Sejarah Berdirinya Madrasah ………….………
2. Profil Madrasah ………….………….………..
3. Struktur Organisasi Madrasah ………….………
4. Sarana dan Prasarana ………….………….…...
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ………
xiii
2. Tindakan ………….………….…………...
3. Observasi ………….………….………….…
4. Refleksi ………….………….…………...
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 ……….
1.Perencanaan ………….………….…………...
2.Tindakan ………….………….…………...
3.Observasi ………….………….………….…
4.Refleksi ………….………….…………...
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 3 ………
1.Perencanaan ………….………….…………...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xiv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
1. 3.1 Daftar Guru MI Ma‟arif Sumberejo
2. 3.2 Daftar Siswa MI Ma‟arif Sumberejo
3. 3.3 Dftar Nama Responden
4. 4.1 Nilai Responden Sebelum PTK
5. 4.2 Ketuntasan Belajar Siklus 1
6. 4.3 Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus 1
7. 4.4 Nilai Peserta Didik Siklus 1
8. 4.5 Pengamatan Guru Siklus 1
9. 4.6 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa siklus 1
10. 4.7 Ketuntasan Belajar Siklus 2
11. 4.8 Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus 2
12. 4.9 Nilai Peserta Didik Siklus 2
13. 4.10 Pengamatan Guru Siklus 2
14. 4.11 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa siklus 2
15. 4.12 Ketuntasan Belajar Siklus 3
16. 4.13 Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus 3
17 4.14 Nilai Peserta Didik Siklus 3
18 4.15 Pengamatan Guru Siklus 3
19 4.16 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa siklus 3
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
D. Soal Pra Siklus
E. Soal Siklus I
F. Soal Siklus II
G. Soal Siklus III
H. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
I. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siklus I
J. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siklus II
K. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siklus III
L. Lembar Pengamatan Pembelajaran terhadap Guru
M. Lembar Pengamatan Pembelajaran terhadap Siswa
N. Foto-foto kegiatan
Lampiran 2
A. Surat Izin Penelitian
B. Surat Keterangan Penelitian
C. Surat Keterangan Pembimbing
D. Lembar Konsultasi
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang
membutuhkan usaha dan kerja keras demi tercapainya mutu pendidikan
yang lebih baik, yaitu menciptakan manusia-manusia yang berkualitas.
Menurut Piaget (Sagala, 2003:1) mengatakan bahwa pendidikan sebagai
penghubung dua sisi, di satu sisi individu yang sedang tumbuh dan di sisi
lain nilai sosial, intelektual dan moral yang menjadi tanggung jawab
pendidik untuk mendorong individu tersebut. Oleh karena itu, pendidik
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk mewujudkan
masyarakat yang berkualitas, terutama dalam mempersiapkan peserta
didik menjadi subjek yang semakin berperan dalam menampilkan
keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional dalam
bidangnya masing-masing, sehingga akan tercipta sumberdaya masyarakat
yang memadai.
Berbicara mengenai masalah pendidikan, guru, peserta didik, dan
kurikulum merupakan tiga komponen utama pendidikan. Berdasarkan
ketiga komponen tersebut guru yang dinilai sebagai satu faktor yang paling
penting, karena guru adalah pelaksana proses belajar mengajar. Selain itu,
guru sebagai seorang pendidik mempunyai tugas utama mengajar dan
2
nilai-nilai yang diajarkan termasuk nilai–nilai budi pekerti dan kepribadian
yang manusiawi. Pendidik dalam arti sederhana adalah semua orang yang
dapat membantu perkembangan kepribadian seseorang dan
mengarahkannya pada tujuan pendidikan (Jumali, dkk, 2008:41). Oleh
sebab itu, profesionalisme seorang guru sangat diperlukan, dalam proses
belajar mengajar guru dituntut untuk dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Suasana
pembelajaran yang seperti itu, diharapkan siswa akan termotivasi untuk
lebih giat belajar dan diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dari
seluruh mata pelajaran. Adapun mata pelajaran yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran yang
ada di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) diberikan sejak
Sekolah Dasar hingga Menengah Atas. Pelajaran IPA berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan diharapkan
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
pada kehidupan sehari-hari.
Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang alam sekitar. Fungsi mata pelajaran IPA di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) adalah untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan
3
jenjang selanjutnya (Departemen Agama, 2004:206). Oleh karena itu, IPA
merupakan suatu mata pelajaran yang dianggap sangat penting dalam
memajukan pendidikan.
Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran IPA,
khususnya pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), sampai saat ini masih
jauh dari apa yang kita harapkan, demikian juga yang terjadi di MI Ma‟arif
Sumberejo. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas
pembelajaran, serta kurang bervariasinya metode yang digunakan oleh
guru, yang hanya menggunakan metode lama. Berdasarkan survei yang
peneliti lakukan pada kelas VI MI Ma‟arif Sumberejo, diketahui bahwa
kebiasaan guru dalam mengajarkan pembelajaran IPA adalah dengan
menggunakan metode ceramah dan siswa diminta untuk mencatat,
sehingga siswa merasa tidak nyaman dan merasa bosan pada saat
pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode pembelajaran yang seperti
itu, justru akan menyulitkan siswa untuk mengingat kembali materi yang
telah diperolehnya, hal ini mengakibatkan pada saat guru mengadakan
ulangan harian, sebagian besar siswa mendapat nilai kurang dari KKM
yang telah ditentukan yaitu 70.00.
Agar pembelajaran IPA dapat mencapai suatu keberhasilan dan
sasaran yang tepat, sebagai seorang guru harus bisa memilih maupun
merencanakan metode yang akan digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran dan merupakan hal yang baru untuk siswa, sehingga siswa
4
Menyikapi hal-hal yang telah dipaparkan diatas, peneliti
beranggapan bahwa penggunaan metode pembelajaran tipe index card
match (mencari pasangan) menjadi salah satu pilihan metode yang dapat di
gunakan dalam pembelajaran IPA. Metode tersebut diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan dan semangat anak dalam proses pembelajaran,
serta pembelajaran terlihat menyenangkan dan tidak membosankan, karena
anak menganggap proses pembelajaran itu adalah suatu permainan yang
menarik. Melalui metode index card match dalam pembelajaran IPA,
diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat. Implementasi metode
tersebut adalah guru akan membagikan kartu yang masing-masing anak
mendapatkan kartu yang berbeda, kemudian anak didik tersebut diminta
mencari pasangan yang sesuai dengan perintah guru.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan yang
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “UPAYA PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK
HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA
KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB.
MAGELANG TAHUN 2014.”
B. Rumusan Masalah
Sebagai pokok masalah yang akan diteliti dalam permasalahan ini
5
meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas 6 MI Ma‟arif
Sumberejo Kec. Ngablak Kab. Magelang tahun 2014?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini
adalah penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA pada siswa kelas 6 di MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak
Kab. Magelang tahun 2014.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA pada siswa kelas 6 di MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak
Kab. Magelang tahun 2014.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode index card match ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
6 E. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritik
Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan pada
umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan
Islam yang diperoleh dari lapangan.
2. Manfaat Praktis
Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan pembelajaran IPA melalui penerapan metode index card
match.
Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi
sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan
khususnya pada pembelajaran IPA.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian
dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di
atas, maka dijelaskan di bawah ini:
1. Prestasi Belajar
Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya (Suprijono, 2011: 3).
7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui
proses pembelajaran.
Dengan adanya prestasi belajar guru akan lebih memahami
tingkat pemahaman anak dan kemampuan anak terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan. Dengan demikian guru dapat memutuskan
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau disebut juag ilmu alamiah
merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala
dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini sehingga terbentuk
konsep dan prinsip (Maslikhah dan Peni, 2009: 4)
3. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien (Suwardi, 2007:61). Jadi, untuk mencapai
tujuan suatu pembelajaran kita harus memiliki suatu metode yang
menarik serta sesuai dengan materi yang diajarkan.
4. Index card match ( mencari pasangan )
Index card match (mencari pasangan) merupakan metode
yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi
yang telah diberikan sebelumnya (Zaini, dkk, 2002:64). Implementasi
metode ini adalah tiap-tiap peserta didik nantinya akan diberikan satu
8
Peserta didik kemudian diminta untuk menemukan temannya yang
memiliki kartu dengan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang
dibawa teman yang lain. Peserta didik yang telah menemukan
pasangannya tersebut, kemudian berkumpul menjadi satu dan
menyajikan sendiri apa yang telah ditemukannya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).
Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahap yang
digunakan secara sistematis yaitu perencanaan, tindaka, pengamatan
tindakan dan refleksi. Keempat tahapan tersebut diterapkan dalam
siklus-siklus. Sehingga dari penerapan siklus-siklus tersebut dapat
diperoleh data penelitian yang digunakan untuk mengetahui hasil
penelitian.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dipilih siswa kelas VI tahun pelajaran
2014/2015 MI Ma`arif Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
9
aktif dan kreatif dalam pembelajaran, bahkan hasil belajar IPA kurang
maksimal.
3. Langkah Langkah / Siklus Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 3 siklus yaitu siklus I,
siklus II, dan siklus III. Tahapan – tahapan dalam setiap siklus adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :
1) Membuat lembar tes untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum
sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
2) Menyiapkan materi pembelajaran.
3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar dikelas ketika strategi tersebut diaplikasikan.
4) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran.
5) Menyususn tes formatif untuk siswa.
b. Tindakan (Acting)
Tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran
yang telah direncanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar pada materi mata
pelajaran IPA bagi peserta didik kelas VI di MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak
Kab. Magelang.
10
Pelaksanaan pengamatan dilakukan saat tindakan sedang berjalan. Pada saat
peserta aktif mengerjakan tugas, pendidik menyiapkan alat untuk melakukan
pengamatan diri, yaitu mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan
berlangsung atau mengamati aktivitas peserta didik dibantu lembar observasi yang
telah disiapkan.
d. Refleksi
Pada tahap ini pendidik sebagai peneliti menganalisis perubahan yang terjadi pada
peserta didik dan suasana kelas. Dari hasil lembar observasi dan hasil post test
dinilai apakah intervensi yang dilakukan pendidik menghasilkan perubahan yang
signifikan. Apabila siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan atau belum
bisa mengatasi masalah maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada
siklus II, demikian pula bila pada siklus II belum mampu meningkatkan hasil
belajar, dilanjutkan penelitian pada siklus III dan seterusnya sampai diperoleh
kemajuan yang signifikan. dalam pemecahan masalah.Keempat tahap dalam
penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu
satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus
adalah dari tahap penyususnan rancangan sampai dengan refleksi yang tidak lain
adalah evaluasi (Arikunto, 2007:20).
4. Instrumen Penelitian
a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
b. Lembar tes
11
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar
dengan menggunakan metode Index Card Match
d. Lembar hasil tes / nilai tes
5. Tehnik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan agar dapat diolah dan disajikan sesuai masalah yang dihadapi dalam
penelitian ini. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
(Sugiyono,2009:308). Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode
sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi dilakukan di kelas VI MI Ma`arif Sumberejo, Kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang yang menjadi subyek penelitian untuk mendapatkan
gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Dengan melakukan observasi dapat mengetahui kegiatan siswa dalam
mempersiapkan dan menerima pelajaran dari guru selama proses belajar
berlangsung.
b. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nomor urut,
nilai hasil dan laporan tugas siswa pada kelas VI semester 1 MI Ma`arif
12
c. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus dengan memberikan
sejumlah soal tes subyektif / uraian kepada subyek.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan
menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok (Basrowi dan
Suwandi, 2008: 131).
Penulis menganalisis data dengan menyususn dan mengolah data yang terkumpul
melalui tes, catatan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pelaksanaan analisis
dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sehingga pembuatan laporan
penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
H. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas
adalah sebagai berikut:
Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul,
Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Mutu dan Persembahan, Kata
Pengantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.
13
BAB I Berisi Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Manfaat
Penelitian, Definisi Operasional, Metode penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup prestasi belajar, metode
pembelajaran, metode index card match, karakteristik pembelajaran IPA.
BAB III Pelaksanaan Penelitian, mencakup deskripsi lokasi dan deskripsi
pelaksanaan siklus I siklus II dan seterusnya.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup deskripsi tiap siklus
dan pembahasan tiap siklus yaitu siklus I, II dan III.
BAB V Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran–
saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek
14 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arifin (1990 : 3),” prestasi adalah berupa kemampuan, ketrampilan dan
sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”.
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan linkungannya” (Slameto,
1987 : 2).
Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai
oleh siswa melalui proses pembelajaran. Hasil belajar terwujud dalam
lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian dan yang berwujud karya atau benda
(Dimyati dan Mudjiono, 2002: 200).
Dengan adanya prestasi belajar, guru akan lebih memahami tingkat pemahaman
anak dan kemampuan anak terhadap pembelajaran yang dilakukan. Dengan
demikian guru dapat memutuskan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
15
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat
memengaruhi hasil belajar individu.
1) Faktor fisiologi / fisik
Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Faktor-faktor itu dibedakan menjadi dua macam.
Pertama, keadaan jasmani. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang
lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologi. Peran fungsi fisiologi pada tubuh
manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang
berfungsi dengan baikakan mempermudah aktifitas belajar dengan baik pula.
2) Faktor psikologi / kejiwaan
Faktor-faktor psikologi adalah keadaan jiwa seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar adalah:
a) Kecerdasan
Kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psikofisik dalam mereaksi rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Kecerdasan
bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh
yang lain.
b) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.
16
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu.
d) Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses
belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif.
e) Bakat
Bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan
mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
b. Faktor eksogen/eksternal
Faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar
lebih baik.
b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat, tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar
17
c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
memengaruhi kegiatan belajar. Keharmonisan keluarga,
sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktifitas
belajar siswa.
2) Lingkungan nonsosial
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, suasana
yang sejuk dan tenang dapat memengaruhi aktifitas belajar
siswa.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat (hardware), seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan
olahraga. Dan (software), seperti kurikulum,
peraturan-peraturan, buku panduan sekolah, dan lain sebagainya.
c) Faktor materi pelajaran. Guru harus menguasai materi pelajaran
dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai
dengan kondisi siswa, agar guru dapat memberi kontribusi
yang positif terhadap aktifitas belajar siswa (Baharuddin,
2008:19).
3. Fungsi prestasi belajar
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
18
hal ini sebagai tedensi keingintahuan (couriosity) dan merupaka
kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam
suatu program pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong
bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu pendidikan. Indikator
ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar nak didik
merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah
yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah
diprogramkan dalam kurikulum.
B. Mata Pelajaran IPA
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA
Mata pelajaran IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
19
penemuan dan memiliki sikap ilmiah (Departemen Agama, 2004:205). Menurut
Ali dan Rahma (1991:18) menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis
dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
didasarkan atas pengamatan. Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang di
dalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri.
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran IPA
Mata pelajaran IPA di MI berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat
pengetahuan alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang selanjutnya.
Secara umum tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut
(Departemen Agama, 2006:206) Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep
Pengetahuan Alam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Menanamkan
rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Pengetahuan Alam dan teknologi.
Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.d. Ikut serta dalam memelihara
dan melestarikan lingkungan alam. Mengembangkan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, lingkungan,
teknologi dan masyarakat. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Allah SWT.
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI meliputi dua
20
a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah. Pengembangan kreativitas dan pemecahan
masalah, sikap dan nilai ilmiah.
b. Pengembangan konsep dan penerapannya, yang mencakup:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan,
serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifa-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,
padat dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,
magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,
dan benda-benda langit lainnya.
5) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat
(salingtemas) merupakan penerapan konsep Pengetahuan
Alam dan saling keterkaiatan dengan lingkungan, teknologi
dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi
sederhana termasuk merancang dan membuat.
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA kelas VI
Smt Standar
1.1Mendeskripsikan hubungan antara
21
1.2Mendeskripsikan hubungan antara
ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan (kaktus, tumbuhan
dan pertumbuhan manusia dari bayi sampai lanjut usia
2.2Mendeskripsikan ciri-ciri
perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
3.1. Mengidentifi-kasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem)
3.2. Mengidentif-ikasi bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan
3.1 M
engidentifik-asi bagian tubuh hewan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada
ketidakseimbangan lingkungan
4. Memahami pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah kepunahan
4.1Mengidentifikasi jenis hewan dan
tumbuhan yang mendekati kepunahan
4.2Mendeskripsikan pentingnya
pelestarian jenis makhluk hidup untuk perkembangan Ilmu
22
hubungan antara suhu,
sifat hantaran dan
kegunaan benda
5.1Membandingkan sifat kemampuan
menghantarkan panas dari berbagai benda
5.2Menjelaskan alasan pemilihan
benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kemampuan
menghantarkan panas
6. Memahami faktor
penyebab perubahan benda
6.1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab
perubahan benda (pelapukan, perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan
6.2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
menentukan pemilihan benda/bahan untuk tujuan tertentu (karet, logam, kayu, plastik) dalam kehidupan sehari-hari
2 7. Mempraktikkan pola
penggunaan dan
perpindahan energy
7.1Melakukan percobaan untuk
menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak (model jungkat jungkit, katapel/model traktor sederhana energi pegas)
7.2Menyajikan informasi tentang
perpindahan dan perubahan energi listrik
8. Memahami pentingnya penghematan energy
8.1Mengidentifikasi kegunaan energi
listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari
8.2Membuat suatu karya/model yang
menggunakan energi listrik (bel listrik / alarm / model lampu lalu lintas / kapal terbang / mobil-mobilan / model penerangan rumah)
9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
9.1Mendeskripsikan sistem tata surya
dan posisi penyusun tata surya
9.2Mendeskripsikan peristiwa rotasi
23
Smt Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
9.3Menjelaskan terjadinya gerhana
bulan dan gerhana matahari
9.4Menjelaskan perhitungan kalender
Masehi dan kalender Hijriah
C. Metode Index Card Match
Metode index card match sebagai salah satu pilihan metode yang dapat digunakan
dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa serta
semangat anak dalam proses pembelajaran. Metode tersebut merupakan metode
yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah
diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan
dengan metode ini.
1. Langkah-langkah Metode Index Card Match
Langkah-langkah metode index card match adalah
a. Membuat potongan-potongan kertas sesuai dengan jumlah
siswa. Kemudian potongan-potongan kertas tersebut dibagi
menjadi dua bagian yang separuh bagian berisi pertanyaan dan
separuhnya lagi berisi jawaban
b. Sebelum dibagikan kepada setiap siswa, potongan-potongan
kertas tersebut diacak terlebih dahulu sehingga antara jawaban
dan soal akan tercampur
c. Setelah itu dibagikan kepada siswa dan setiap siswa
24
pertanyaan dan separuhnya mendapatkan jawaban guru
menjelaskan bahwa ini adalah aktifitas berpasangan
d. Jika mereka sudah menemukan pasangannya mintalah untuk
duduk berdekatan kemudian dijelaskan juga agar tidak
memberitahukan materi yang didapat kepada teman yang lain
e. Setelah semua menemukan pasangannya dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada
teman-teman yang lain
f. Akhiri proses tersebut dengan membuat klarifikasi dan
kesimpulan (Zaini, dkk, 2002:64).
2. Kelebihan Metode Index Card Match
a. Menumbuhkan sifat bekerja sama dalam menyelesaikan
masalah
b. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian
siswa
c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan
d. Meningkatkan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar
e. Tidak membutuhkan biaya mahal dalam membuatnya.
3. Kekurangan Metode Index Card Match
a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk
25
b. Guru harus meluangkan waktu lebih
c. Membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan
d. Guru harus memiliki ketrampilan yang memadai dalam
pengelolaan kelas
e. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menganggu kelas
26 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma`arif Sumberejo Ngablak Magelang
1. Sejarah Berdirinya Madrasah
Dengan adanya kesadaran pamong dan masyarakat Dusun Banaran Sumberejo
yang mayoritas masyarakat dan pamong beragama Islam, untuk itu masyarakat
dan pamongnya berminat akan mengadakan pendidikan yang bernuansakan
Islami.
Dengan jalan musyawarah antara pamong dan masyarakat pada akhirnya dapat
menghasilkan kesepakatan mendirikan Madrasah Diniyah pada tahun 1963 dan
tempatnya masih menumpang di rumah Bapak Abdullah. Demi lancarnya
pendidikan, dari pamong dan masyarakat kemudian membentuk pengurus.
Adapun susunan pengurusnya yaitu Nitropawiro sebagai ketua, Abdullah sebagai
sekretaris dan Sugeng sebagai bendahara madrasah.
Adapun untuk pendidiknya, berhubung masyarakat pada saat itu belum ada yang
berani mengajar, maka sebagai pendidiknya mendatangkan dari Kecamatan
Ngablak yaitu Bapak Sangirin dan Bapak Muh. Amrin.
Mengenai pembiayaan, berasal dari hasil bantuan dan dukungan dengan
bergotong-royong seluruh warga masyarakat demi kelancaran proses belajar
27
Pada tanggal 1 Maret 1969, Madrasah Diniyah Banaran Sumberejo dengan resmi
mendapat piagam dari pemerintah dan berubah nama menjadi Madrasah
Ibtidaiyah.
Sejak itulah Madrasah Ibtidaiyah Banaran Sumberejo sedikit mendapat bantuan
dari pemerintah, baik berupa buku-buku atau berupa uang. Berhubung peserta
didiknya bertambah, maka tempat proses belajar mengajarnya pindah dan
menumpang di rumah Bapak Choironi. Adapun langkah selanjutnya, berhubung
pada tahun 1983 pemerintah akan membantu gedung untuk madrasah, maka bapak
kepala desa mengumpulkan tokoh masyarakat dan sebagian warga untuk
mengadakan musyawarah dalam mencari lokasi didirikanya madrasah. Dari hasil
musyawarah sepakat dan menunjuk tanah milik Ibu Sunarni (istri Bp. Choironi)
yang dijadikan tempat pembangunan madrasah. Untuk selanjutnya bapak Kepala
Desa mengajak musyawarah yang kedua dengan menghadirkan tokoh masyarakat
dan pemilik tanah. Pemilik tanah tersebut telah mewakafkan tanahnya untuk
didirikan madrasah, sehingga bantuan dari pemerintah untuk pendirian gedung
madrasah diterima.
Demi keamanan, tanah tersebut diajukan kepada pemerintah untuk kepentingan
sertipikat pada tanggal 25 Mei 1993. Hingga saat ini MI Ma`arif Sumberejo
berdiri dan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sudah tidak menumpang
lagi bahkan gedung madrasah sudah berdiri di tanah wakaf.
Demikian sekilas sejarah berdirinya MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak
Kabupaten Magelang.
28
9) Nama Gudep Pramuka
10)Nomor Gudep Pramuka
: MI Ma`arif Sumberejo
: 1 Mei 1969
: Jendral Sudirman
: XI-08-07
b. Keguruan
Data tenaga pendidik MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten
Magelang berjumlah 7 pendidik, dalam hal ini karena keterbatasan tenaga
pendidik maka tugas dari kepala madrasah merangkap menjadi guru kelas I,
seperti terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1.
Daftar guru MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2014
29
6 Ahmad Lilik S Magelang, 27-01-1990 L MAN G.Kls V
7 Teguh S Magelang, 18-04-1983 L S1 G.Kls VI
c. Kesiswaan
Jumlah peserta didik MI Ma‟arif dari kelas 1 sampai kelas VI tahun pelajaran
2014/2015 seluruhnya berjumlah 73 dengan perincian jumlah peserta didik untuk
putra 38 dan jumlah peserta didik putri 35 anak. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.2.
Daftar siswa MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2014
Kelas
30
4. S
4. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah sangat minim dikarenakan anggaran
atau dana yang dimiliki jumlahnya kecil. Tetapi kegiatan pembelajaran masih bisa
berjalan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki madrasah diantaranya :
a. Peralatan Olahraga
Peralatan olahraga meliputi bola volli, bola kasti, tenis meja, dan alat-alat untuk
olahraga atletik seperti lompat tinggi dan papan start cabang lari.
31
Di dalam perpustakaan hanya terdiri dari beberapa macam buku bacaan saja dan
beberapa buku mata pelajaran kurikulum lama.
c. Halaman Madrasah
Letak halaman madrasah yang berbatasan langsung dengan jalan desa membuat
aktifitas kegiatan di halaman madrasah terganggu dan berbahaya bagi peserta
didik. Hal ini disebabkan oleh aktifitas warga yang menggunakan jalan tersebut
untuk sarana transportasi dengan kendaraan bermotor. Madrasah dan warga
masyarakat belum menemukan solusi yang tepat untuk masalah tersebut,
dikarenakan bahwa jalan yang melewati halaman madrasah tersebut merupakan
jalan alternatif paling mudah dan dekat yang menghubungkan antar dusun.
d. Bangunan
Kondisi bangunan pada saat ini cukup baik, hanya ada beberapa ruangan yang
masih kurang memenuhi standar kelayakan seperti ruang perpustakaan yang
sempit dan ruang UKS ( Unit Kesehatan Sekolah ) yang jadi satu dengan ruang
peralatan olahraga. Pada tahun 2009 pemerintah pusat dari APBN mencairkan
dana blog grant yang digunakan untuk rehabilitasi gedung madrasah. Bantuan
tersebut dialokasikan untuk rehabilitasi 2 ruang kelas yang memang sudah dalam
keadaan rusak berat sedangkan ruang kelas yang lain dalam keadaan baik.
Kemudian memasuki tahun pelajaran baru di bulan Juli 2011 madrasah
mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah provinsi yang dialokasikan untuk rehab
ringan 1 ruang kelas. Meskipun demikian madrasah tempat penelitian masih
sangat memerlukan bantuan untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana
32
5. Daftar Responden Peserta Didik
Tabel 3.3.
Daftar nama responden di MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2014
No Nama
1 Alfian Pramudika
2 Marhamah
3 M. Ghoirul Adib
4 Retno Wulan
5 Ririn Hidayanti
6 Sri Retnaningsih
7 Arvina Nikmatul „ulya
8 M. Lukman Khakim
9 Farid Elhamunisa
10 Sofia latifana
11 M. Sirojudin
12 Hendri
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran
yaitu :
a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Mempersiapkan kartu index yang dibagikan kepada peserta didik
c. Mempersiapkan materi Ciri khusus makhluk hidup (kelelawar,
33
d. Mempersiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan
dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Menentukan Metode atau pendekatan dalam pembelajaran dengan
metode Index Card Match.
f. Membuat soal evaluasi tertulis yang kemudian dibagikan kepada
anak didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik
atau sebagai tolok ukur tingkat kemampuan prestasi belajarnya.
2. Tindakan
a. Kegiatan awal (5 menit)
1) Mengucapkan salam pembuka dan doa, salam, dan absensi.
2) Menanyakan keadaan siswa tentang kesehatannya dan lain-lain.
3) Guru mengamati dan menata posisi duduk siswa agar terasa
nyaman.
4) Guru mengadakan appersepsi (menjelaskan materi pembelajaran
dan tujuan yang akan dicapai).
b. kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-
masing kelompok terdiri dari 6 siswa
b) Pendidik menjelaskan cara-cara pembelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match
34
a) Dari hasil pembagian kelompok tersebut, kelompok I
dibagikan kartu yang bertuliskan soal dari materi ciri khusus
makhluk hidup (kelelawar, cicak, landak dan bebek),
sedangkan untuk kelompok II juga dibagikan kartu tetapi
bertuliskan jawaban dari soal tersebut.
b) Setelah kedua kelompok mendapatkan masing-masing kartu
yang bertuliskan soal dan jawabannya tersebut, kemudian
pendidik menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan
dengan cara berpasangan
c) Pendidik memerintahkan pada anak didik untuk menemukan
pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,
kemudian mereka diperintah untuk duduk berdekatan.
Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain
d) Setelah peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-
teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh
pasangannya masing-masing.
3) Konfirmasi
a) Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya
b) Pendidik membagikan lembar test kepada peserta didik,
35
c) Sesudah pelaksanaan tes yang dikerjakan oleh peserta didik
selesai, kegiatan selanjutnya adalah pendidik memberikan
penguatan dan penyimpulan.
c.Kegiatan Akhir
a) Guru menjelaskan tindak lanjut dari hasil pembelajaran
b) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan doa
bersama.
3. Observasi / Pengamatan
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar observasi kegiatan siswa dan
lembar observasi kegiatan guru. Aspek-aspek yang diamati dari siswa adalah
keaktifan siswa. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan
hasil pengamatan belum sesuai dengan keinginan peneliti. Hambatan tersebut
berupa :
a. 33,33% siswa nilainya belum mencapai KKM karena siswa tersebut
tidak memperhatikan pelajaran dan bermain sendiri.
b. Kurangnya penjelasan guru tentang langkah-langkah metode Index
Card Match
c. Kurangnya bimbingan guru dalam penerapan metode Index Card
Match.
4. Refleksi
Hasil observasi di lapangan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan rencana
pada siklus berikutnya. Setelah semua data terkumpul dan dianalisis ternyata hasil
36
siklus berikutnya untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar yang
signifikan. Refleksi ini meliputi :
a. Guru membuat kartu Index dengan kertas warna-warni dan
dibuat berbagai bentuk agar menarik perhatian siswa.
b. Guru memberikan penjelasan lebih rinci tentang
langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode Index Card
Match kepada siswa.
c. Guru mengarahkan siswa dalam menerapkan metode Index
Card Match sehingga penggunaan metode tersebut dapat
maksimal.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Dalam pelaksanaan siklus II yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
b. Mempersiapkan kartu index yang dibagikan kepada peserta didik.
c. Pada pelaksanaan siklus sebelumnya terdapat permasalahan pada
hasil tes yang rata-rata kesalahan dalam menjawab soal dari materi
ciri khusus yang dimiliki kelelawar, sehingga dalam
mempersiapkan materi pembelajaran diadakan pengulangan pada
siklus II yang akan dibahas, yaitu ciri khusus yang dimiliki
kelelawar, gajah dan semut. Pada siklus II ini sebelum
37
penggunaan metode Index Card Match dan mengarahkan siswa
dalam penerapan metode Index Card Match.
d. Mempersiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan
dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Menentukan metode atau pendekatan dalam pembelajaran dengan
metode Index Card Match.
f. Membuat soal evaluasi tertulis yang kemudian dibagikan kepada
anak didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik
atau sebagai tolok ukur tingkat kemampuan prestasi belajarnya.
2. Tindakan
a. Kegiatan awal
1) Mengucapkan salam pembuka dan doa, salam, dan absensi.
2) Menanyakan keadaan siswa tentang kesehatannya dan lain-lain.
3) Guru mengamati dan menata posisi duduk siswa agar terasa
nyaman.
4) Guru menegaskan agar siswa fokus pada pembelajaran dan
memperhatikan pelajaran
5) Guru mengadakan appersepsi (menjelaskan materi pembelajaran
dan tujuan yang akan dicapai).
b. kegiatan inti
1) Eksplorasi
1) Pendidik menjelaskan materi ciri khusus makhluk hidup
38
pengulangan dari kegiatan siklus sebelumnya, adapun
pengulangan yang dimaksud adalah pengulangan ciri khusus
pada kelelawar yang mana pada siklus I materi tersebut sudah
disampaikan. Sedangkan materi ciri khusus gajah dan semut
merupakan materi yang baru pada siklus II
2) Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-masing
kelompok terdiri dari 6 siswa.
3) Pendidik menjelaskan lebih rinci cara-cara pembelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match.
2) Elaborasi
1) Dari hasil pembagian kelompok tersebut, kelompok I dibagikan
kartu yang bertuliskan soal dari materi ciri khusus makhluq
hidup sedangkan untuk kelompok II juga dibagikan kartu tetapi
bertuliskan jawaban dari soal yang dibagikan kepada kelompok
I.
2) Setelah kedua kelompok mendapatkan masing-masing kertas
yang bertuliskan soal dan jawaban dari materi, kemudian
pendidik menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan
dengan cara berpasangan.
3) Pendidik memerintahkan pada anak didik untuk menemukan
pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,
39
Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.
4) Setelah peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-
teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh
pasangan-pasangan yang lain.
3) Konfirmasi
1) Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya
d) Pendidik membagikan lembar test kepada peserta didik,
kemudian peserta didik mengerjakannya
e) Sesudah pelaksanaan tes yang dikerjakan oleh peserta didik
selesai, kegiatan selanjutnya adalah pendidik memberikan
penguatan dan penyimpulan.
d. Kegiatan Akhir
1) Guru menjelaskan tindak lanjut dari hasil pembelajaran
2) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
doa bersama.
3. Observasi / Pengamatan
Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan
mengalami kenaikan, hanya beberapa siswa yang mendapatkan nilai kurang dari
40
Pendidik sudah optimal dalam menyampaikan pembelajaran, penggunaan metode
lebih baik dari siklus sebelumnya, namun dalam memotivasi siswa masih harus
ditingkatkan lagi.
4. Refleksi
Pengamatan pada siklus II ketika proses pembelajaran berlangsung, terdapat
indikasi peningkatan prestasi yang cukup signifikan. Hal ini dibuktikan adanya
peningkatkan pada hasil prestasi peserta didik. Akan tetapi belum sempurna,
karena masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.
Dari hasil observasi saat tindakan berlangsung dijadikan dasar untuk melakukan
refleksi untuk siklus berikutnya. Refleksi ini yaitu memotivasi siswa dengan cara
memberikan hadiah kepada siswa yang paling aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus I maupun siklus II.
Adapun perencanaan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
b. Mempersiapkan kartu index yang dibagikan kepada peserta didik.
c. Mempersiapkan materi ciri khusus makhluk hidup yaitu hewan
41
yang sebelumnya terdapat pada kegiatan siklus II adalah ciri
khusus pada gajah.
d. Mempersiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan
dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Mempersiapkan hadiah untuk siswa yang paling aktif mengikuti
proses pembelajaran dan siswa yang mendapatkan nilai tertinggi.
f. Menentukan metode atau pendekatan dalam pembelajaran dengan
metode Index Card Match.
g. Membuat soal evaluasi tertulis yang kemudian dibagikan kepada
anak didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik
atau sebagai tolok ukur tingkat kemampuan prestasi belajarnya.
2. Tindakan
a. Kegiatan awal
1) Mengucapkan salam pembuka dan doa, salam, dan absensi.
2) Menanyakan keadaan siswa tentang kesehatannya dan lain-lain.
3) Guru mengamati dan menata posisi duduk siswa agar terasa
Lebih nyaman.
4) Guru mengumumkan akan memberikan hadiah kepada siswa yang
paling aktif dalam mengikuti pembelajaran dan siswa yang
mendapatkan nilai paling tinggi.
5) Guru mengadakan appersepsi (menjelaskan materi pembelajaran
dan tujuan yang akan dicapai).
42
1) Eksplorasi
a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-masing
kelompok terdiri dari 6 siswa.
b) Pendidik menjelaskan cara-cara pembelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match.
c) Dari hasil pembagian kelompok tersebut, kelompok I dibagikan
kartu yang bertuliskan soal dari materi, sedangkan untuk
kelompok II juga dibagikan kartu tetapi bertuliskan jawaban
dari soal yang dibagikan kepada kelompok I.
2) Elaborasi
a) Setelah kedua kelompok mendapatkan masing-masing kartu
yang bertuliskan soal dan jawannya, kemudian pendidik
menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan cara
berpasangan.
b) Pendidik memerintahkan pada anak didik untuk menemukan
pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,
kemudian mereka diperintah untuk duduk berdekatan.
Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.
c) Setelah peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
43
teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh
pasangannya masing-masing.
3) Konfirmasi
a) Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya
b) Pendidik membagikan lembar test kepada peserta didik,
kemudian peserta didik mengerjakannya
c) Sesudah pelaksanaan tes yang dikerjakan oleh peserta didik
selesai, kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan
penguatan dan penyimpulan.
d) Guru memberikan hadiah kepada beberapa siswa yang paling
aktif mengikuti proses pembelajaran
d. Kegiatan Akhir
1) Guru menjelaskan tindak lanjut dari hasil pembelajaran
2) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah
dan doa bersama.
b. Observasi / Pengamatan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hampir semua siswa telah ikut
berpartisipasi dalam pembelajaran dibuktikan bahwa siswa tidak bicara sendiri
dalam pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan
guru. Adanya hadiah membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.
c. Refleksi
Pada siklus III semua siswa telah aktif dan partisipatif dalam pembelajaran.
44
konsep pada pokok bahasan tersebut terjadi peningkatan, dilihat dari indikator
45 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Siklus
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data melalui soal pree tes
Tabel 4.1. Perolehan nilai prestasi peserta didik sebelum PTK
No Nama Nilai Keterangan
1 Alfian Pramudika 60 Tidak memenuhi KKM
2 Marhamah 70 Memenuhi KKM
3 M. Ghoirul Adib 70 Memenuhi KKM
4 Retno Wulan 70 Memenuhi KKM
5 Ririn Hidayanti 65 Tidak memenuhi KKM
6 Sri Retnaningsih 80 Memenuhi KKM
7 Arvina Nikmatul „ulya 75 Memenuhi KKM
8 M. Lukman Khakim 50 Tidak memenuhi KKM
9 Farid Elhamunisa 55 TIdak memenuhi KKM
10 Sofia latifana 60 Tidak memenuhi KKM
11 M. Sirojudin 70 Memenuhi KKM
Berdasarkan tabel nilai diatas rata-rata kelas hanya mencapai 66,25, dari 12 siswa
yang memenuhi standar KKM hanya 58,33 % dan 41,67 % siswa belum
memenuhi standar KKM. Pencapaian 58,33 % dari ketuntasan minimal terhadap
pembelajaran IPA belum bisa dikatakan berhasil secara maksimal.
B. Hasil Prestasi Belajar Siklus I
Hasil prestasi belajar yang dicatat pada lembar pengamatan siswa pada kegiatan
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
46
No Nama Tes tertulis
Tuntas Tidak Tuntas
1 Alfian Pramudika
7 Arvina Nikmatul „ulya
8 M. Lukman Khakim
Peserta didik yang tuntas belajar 8 siswa
Peserta didik yang tidak tuntas belajar 4 siswa
Tabel 4.3. Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I
Kategori Jumlah Prosentase
Tuntas 8 66,67%
Tidak Tuntas 4 33,33%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar peserta didik yang tuntas
pada siklus I 66,67 %, sedangkan yang tidak tuntas belajar 33,33%. Lebih
terperinci pembelajaran pada siklus I mendapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel 4.4. Nilai Prestasi Peserta Didik Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
47
adalah 835. Rata-rata nilai peserta didik mencapai 69,58. Nilai peserta didik yang
sudah mencapai standar KKM/tuntas belajar terdapat 8 (66,67%) siswa. Nilai
yang masih kurang dari standar KKM ada 4 siswa atau 33,33% peserta didik
belum berhasil. Perolehan nilai tertinggi mencapai 85 dan yang terendah 55.
Berdasarkan hasil perolehan nilai dari tabel 4.3 tersebut, prestasi anak didik yang
memenuhi standar KKM mengalami peningkatan 58,33% menjadi 66,67% atau
naik 8,34% dari sebelum dilaksanakan PTK. Selama proses pembelajaran, peneliti
mengamati aktifitas guru dalam lembar pengamatan.
Tabel 4.5. Tabel Pengamatan Guru Siklus I
No ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
Kurang Cukup Baik
1 Membuka pembelajaran √
2 Apersepsi √
48 4 Menjelaskan langkah-langkah metode
Index Card Match
√
5 Menjelaskan materi pembelajaran √
6 Penguasaan metode index card match √
7 Penguasaan kelas √
8 Evaluasi √
9 Mengakhiri pembelajaran √
Jumlah 2 3 4
Tabel 4.5 menunjukkan terdapat 2 poin untuk kategori kurang, 3 poin untuk
kategori cukup dan 4 poin untuk kategori baik.
Saat memberikan penilaian terhadap perhatian siswa, peneliti mengacu perhatian
siswa tehadap jalannya proses pembelajaran dengan memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut :
a. Nilai Kurang apabila siswa tidak memperhatikan pembelajaran.
b. Nilai Cukup apabila siswa melihat dengan seksama tapi terkadang
masih bermain sendiri.
c. Nilai Baik apabila siswa aktif mengikuti pembelajaran.
Hasil pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat melalui
tabel :
Tabel 4.6. Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa pada Siklus I
No Nama Baik Cukup Kurang
7 Arvina Nikmatul „ulya √
8 M. Lukman Khakim √
9 Farid Elhamunisa √
10 Sofia latifana √
49
12 Hendri √
Jumlah
Keterangan :
Siswa yang memperhatikan (Baik) : 5 siswa (41,67%)
Siswa yang kurang memperhatikan (Cukup) : 4 siswa (33,66%)
Siswa tidak memperhatikan (Kurang) : 3 siswa (25%)
Hasil pengamatan terhadap proses belajar siswa menunjukkan adanya perhatian
dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Metode index card match membuat
siswa memperhatikan dan aktif terhadap materi yang diajarkan. Namun masih
adanya kendala yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu :
d. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran dan bermain
sendiri saat pembelajaran berlangsung.
e. Kurangnya penjelasan dan bimbingan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode Index Card Match.
Berdasar data di atas, maka peneliti perlu mengadakan rencana perbaikan sebagai
berikut :
e. Guru membuat kartu Index dengan kertas warna-warni dan
dibuat berbagai bentuk agar menarik perhatian siswa.
f. Guru memberikan penjelasan lebih rinci tentang
langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode Index Card
Match kepada siswa.
g. Guru mengarahkan siswa dalam menerapkan metode Index
Card Match sehingga penggunaan metode tersebut dapat