• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014 - Test Repository"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

MELALUI METODE

INDEX CARD MATCH

PADA SISWA KELAS 6

DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ACHMAD LILIK SOLIKIN

NIM 11510079

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDA’IYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)
(4)

iv SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE

INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF

SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

ACHMAD LILIK SOLIKIN

NIM : 11510079

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 26 Februari

2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo ...

Sekretaris Penguji : Fatchurrohman, M.Pd ...

Penguji I : Drs. Imam Baihaqi ...

Penguji II : M. Hafidz, M.Ag ...

Salatiga, 3 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga

(5)

v

(6)

vi

MOTTO

Anda tidak bisa mengubah orang lain

Anda harus menjadi perubahan yang anda harapkan

dari orang lain

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh Cinta skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak Ibu tercinta (Fatoni dan Srihati) yang tak putus-putusnya

memberikan Cinta, Sayang, dan Doanya dengan penuh keikhlasan.

2. Kakak- kakakku yang telah memberikan Cinta dan Sayang dan

semangatnya untuk penulis.

3. Keluarga besarku tercinta yg senantiasa berdoa untuk kesuksesanku.

4. Ulfah Masruroh yang telah mencurahkan Cinta dan Sayangnya untuk diri

ini dengan sepenuh hati.

5. Teman-temanku seperjuangan PGMI 2010.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang

segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan

sahabat.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

4. Bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku pembimbing skripsi.

5. Semua Bapak Ibu dosen serta karyawan yang telah memberi bekal dan

pengetahuan serta pelayanan kepada penulis.

6. Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi

kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Ananda Ulfah Masruroh yang senantiasa memberikan rasa sayangnya

sehingga memotivasi penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.

8. Seluruh sahabat seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

angkatan 2010 yang saya sayangi.

9. Kepala Madrasah serta Bapak Ibu Guru MI Ma‟arif Sumberejo.

10.Anak-anak didikku tercinta yang saya banggakan.

11.Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan penulis sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk

(9)

ix

Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini memberikan

sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan.

Salatiga, 20 Nopember 2014

Penulis

(10)

x ABSTRAK

Solikin, Achmad Lilik. 2014. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas 6 Di MI Ma’arif Sumberejo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun 2014. Jurusan Tarbiyah. Progaram Studi S1 PGMI. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing Fatchurrohman, M.Pd.

Kata Kunci : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Ciri Khusus Makhluk

Hidup, Metode Index Card Match

Penelitian ini membahas upaya peningkatan prestasi belajar ipa materi ciri

khusus makhluk hidup melalui metode index card match pada siswa kelas 6 di MI

Ma‟arif Sumberejo. Dengan rumusan masalah apakah melalui penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi ciri khusus makhluk hidup pada kelas 6 MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun 2014?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas

kolaboratif, subjek penelitian siswa kelas 6 MI Ma‟arif Sumberejo. Pengumpulan

data menggunakan instrumen butir soal tes untuk mengukur hasil belajar setiap siklus, pedoman/lembar pengamatan (observasi) bagi guru dan siswa, dan dokumentasi untuk melengkapi data.

Data yang diperoleh pada setiap kegiatan dari setiap siklus dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat problematika dalam pembelajaran IPA disebabkan metode yang digunakan guru masih monoton. Hasil belajar mata pelajaran IPA materi ciri khusus makhluk hidup pada kelas 6 mengalami peningkatan, nilai yang diperoleh siswa dari pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Tahap pra siklus siswa yang telah mencapai KKM Kelas ada 7 siswa dan 5 siswa belum mencapai KKM kelas.

(11)

xi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….

A.Latar Belakang Masalah ……….

B.Rumusan Masalah ………..

C.Tujuan Penelitian ………

D.Hipotesis Penelitian……….

E.Manfaat Penelitian ………...

F. Definisi Operasional ………..

G.Metode Penelitian ………..

H.Sistematika Penulisan ………

1

(12)

xii

A. Prestasi Belajar ……….………….…………

1. Pengertian Prestasi Belajar ……….

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi

Belajar ….………….……….…………...

3. Fungsi Prestasi Belajar ……….………….

B. Mata Pelajaran IPA ……...……….……

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA ………….……

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran IPA ….…...

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA ....….……

4. SK dan KD IPA Kelas 6 .……….……

C. Metode Index Card Match……….………...

1. Langkah-langkah Metode Index Card Match ...

2. Kelebihan Metode Index Card Match ...

3. Kekurangan Metode Index Card Match ...

14

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………..

1. Sejarah Berdirinya Madrasah ………….………

2. Profil Madrasah ………….………….………..

3. Struktur Organisasi Madrasah ………….………

4. Sarana dan Prasarana ………….………….…...

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ………

(13)

xiii

2. Tindakan ………….………….…………...

3. Observasi ………….………….………….…

4. Refleksi ………….………….…………...

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 ……….

1.Perencanaan ………….………….…………...

2.Tindakan ………….………….…………...

3.Observasi ………….………….………….…

4.Refleksi ………….………….…………...

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 3 ………

1.Perencanaan ………….………….…………...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

xv

DAFTAR TABEL

1. 3.1 Daftar Guru MI Ma‟arif Sumberejo

2. 3.2 Daftar Siswa MI Ma‟arif Sumberejo

3. 3.3 Dftar Nama Responden

4. 4.1 Nilai Responden Sebelum PTK

5. 4.2 Ketuntasan Belajar Siklus 1

6. 4.3 Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus 1

7. 4.4 Nilai Peserta Didik Siklus 1

8. 4.5 Pengamatan Guru Siklus 1

9. 4.6 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa siklus 1

10. 4.7 Ketuntasan Belajar Siklus 2

11. 4.8 Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus 2

12. 4.9 Nilai Peserta Didik Siklus 2

13. 4.10 Pengamatan Guru Siklus 2

14. 4.11 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa siklus 2

15. 4.12 Ketuntasan Belajar Siklus 3

16. 4.13 Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus 3

17 4.14 Nilai Peserta Didik Siklus 3

18 4.15 Pengamatan Guru Siklus 3

19 4.16 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa siklus 3

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

D. Soal Pra Siklus

E. Soal Siklus I

F. Soal Siklus II

G. Soal Siklus III

H. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

I. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siklus I

J. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siklus II

K. Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siklus III

L. Lembar Pengamatan Pembelajaran terhadap Guru

M. Lembar Pengamatan Pembelajaran terhadap Siswa

N. Foto-foto kegiatan

Lampiran 2

A. Surat Izin Penelitian

B. Surat Keterangan Penelitian

C. Surat Keterangan Pembimbing

D. Lembar Konsultasi

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang

membutuhkan usaha dan kerja keras demi tercapainya mutu pendidikan

yang lebih baik, yaitu menciptakan manusia-manusia yang berkualitas.

Menurut Piaget (Sagala, 2003:1) mengatakan bahwa pendidikan sebagai

penghubung dua sisi, di satu sisi individu yang sedang tumbuh dan di sisi

lain nilai sosial, intelektual dan moral yang menjadi tanggung jawab

pendidik untuk mendorong individu tersebut. Oleh karena itu, pendidik

mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk mewujudkan

masyarakat yang berkualitas, terutama dalam mempersiapkan peserta

didik menjadi subjek yang semakin berperan dalam menampilkan

keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional dalam

bidangnya masing-masing, sehingga akan tercipta sumberdaya masyarakat

yang memadai.

Berbicara mengenai masalah pendidikan, guru, peserta didik, dan

kurikulum merupakan tiga komponen utama pendidikan. Berdasarkan

ketiga komponen tersebut guru yang dinilai sebagai satu faktor yang paling

penting, karena guru adalah pelaksana proses belajar mengajar. Selain itu,

guru sebagai seorang pendidik mempunyai tugas utama mengajar dan

(18)

2

nilai-nilai yang diajarkan termasuk nilai–nilai budi pekerti dan kepribadian

yang manusiawi. Pendidik dalam arti sederhana adalah semua orang yang

dapat membantu perkembangan kepribadian seseorang dan

mengarahkannya pada tujuan pendidikan (Jumali, dkk, 2008:41). Oleh

sebab itu, profesionalisme seorang guru sangat diperlukan, dalam proses

belajar mengajar guru dituntut untuk dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Suasana

pembelajaran yang seperti itu, diharapkan siswa akan termotivasi untuk

lebih giat belajar dan diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dari

seluruh mata pelajaran. Adapun mata pelajaran yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran yang

ada di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) diberikan sejak

Sekolah Dasar hingga Menengah Atas. Pelajaran IPA berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

pada kehidupan sehari-hari.

Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat

sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang

mendalam tentang alam sekitar. Fungsi mata pelajaran IPA di Madrasah

Ibtidaiyah (MI) adalah untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan

(19)

3

jenjang selanjutnya (Departemen Agama, 2004:206). Oleh karena itu, IPA

merupakan suatu mata pelajaran yang dianggap sangat penting dalam

memajukan pendidikan.

Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran IPA,

khususnya pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), sampai saat ini masih

jauh dari apa yang kita harapkan, demikian juga yang terjadi di MI Ma‟arif

Sumberejo. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas

pembelajaran, serta kurang bervariasinya metode yang digunakan oleh

guru, yang hanya menggunakan metode lama. Berdasarkan survei yang

peneliti lakukan pada kelas VI MI Ma‟arif Sumberejo, diketahui bahwa

kebiasaan guru dalam mengajarkan pembelajaran IPA adalah dengan

menggunakan metode ceramah dan siswa diminta untuk mencatat,

sehingga siswa merasa tidak nyaman dan merasa bosan pada saat

pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode pembelajaran yang seperti

itu, justru akan menyulitkan siswa untuk mengingat kembali materi yang

telah diperolehnya, hal ini mengakibatkan pada saat guru mengadakan

ulangan harian, sebagian besar siswa mendapat nilai kurang dari KKM

yang telah ditentukan yaitu 70.00.

Agar pembelajaran IPA dapat mencapai suatu keberhasilan dan

sasaran yang tepat, sebagai seorang guru harus bisa memilih maupun

merencanakan metode yang akan digunakan dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan merupakan hal yang baru untuk siswa, sehingga siswa

(20)

4

Menyikapi hal-hal yang telah dipaparkan diatas, peneliti

beranggapan bahwa penggunaan metode pembelajaran tipe index card

match (mencari pasangan) menjadi salah satu pilihan metode yang dapat di

gunakan dalam pembelajaran IPA. Metode tersebut diharapkan dapat

meningkatkan keaktifan dan semangat anak dalam proses pembelajaran,

serta pembelajaran terlihat menyenangkan dan tidak membosankan, karena

anak menganggap proses pembelajaran itu adalah suatu permainan yang

menarik. Melalui metode index card match dalam pembelajaran IPA,

diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat. Implementasi metode

tersebut adalah guru akan membagikan kartu yang masing-masing anak

mendapatkan kartu yang berbeda, kemudian anak didik tersebut diminta

mencari pasangan yang sesuai dengan perintah guru.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan yang

menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “UPAYA PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK

HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA

KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB.

MAGELANG TAHUN 2014.”

B. Rumusan Masalah

Sebagai pokok masalah yang akan diteliti dalam permasalahan ini

(21)

5

meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas 6 MI Ma‟arif

Sumberejo Kec. Ngablak Kab. Magelang tahun 2014?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini

adalah penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi

belajar IPA pada siswa kelas 6 di MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak

Kab. Magelang tahun 2014.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi

belajar IPA pada siswa kelas 6 di MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak

Kab. Magelang tahun 2014.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode index card match ini dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat

(22)

6 E. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritik

Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan pada

umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan

Islam yang diperoleh dari lapangan.

2. Manfaat Praktis

Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan pembelajaran IPA melalui penerapan metode index card

match.

Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi

sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan

khususnya pada pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian

dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di

atas, maka dijelaskan di bawah ini:

1. Prestasi Belajar

Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio

menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya (Suprijono, 2011: 3).

(23)

7

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui

proses pembelajaran.

Dengan adanya prestasi belajar guru akan lebih memahami

tingkat pemahaman anak dan kemampuan anak terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan. Dengan demikian guru dapat memutuskan

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau disebut juag ilmu alamiah

merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala

dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini sehingga terbentuk

konsep dan prinsip (Maslikhah dan Peni, 2009: 4)

3. Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien (Suwardi, 2007:61). Jadi, untuk mencapai

tujuan suatu pembelajaran kita harus memiliki suatu metode yang

menarik serta sesuai dengan materi yang diajarkan.

4. Index card match ( mencari pasangan )

Index card match (mencari pasangan) merupakan metode

yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi

yang telah diberikan sebelumnya (Zaini, dkk, 2002:64). Implementasi

metode ini adalah tiap-tiap peserta didik nantinya akan diberikan satu

(24)

8

Peserta didik kemudian diminta untuk menemukan temannya yang

memiliki kartu dengan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang

dibawa teman yang lain. Peserta didik yang telah menemukan

pasangannya tersebut, kemudian berkumpul menjadi satu dan

menyajikan sendiri apa yang telah ditemukannya.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk

tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahap yang

digunakan secara sistematis yaitu perencanaan, tindaka, pengamatan

tindakan dan refleksi. Keempat tahapan tersebut diterapkan dalam

siklus-siklus. Sehingga dari penerapan siklus-siklus tersebut dapat

diperoleh data penelitian yang digunakan untuk mengetahui hasil

penelitian.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dipilih siswa kelas VI tahun pelajaran

2014/2015 MI Ma`arif Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten

(25)

9

aktif dan kreatif dalam pembelajaran, bahkan hasil belajar IPA kurang

maksimal.

3. Langkah Langkah / Siklus Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 3 siklus yaitu siklus I,

siklus II, dan siklus III. Tahapan – tahapan dalam setiap siklus adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :

1) Membuat lembar tes untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum

sesudah pelaksanaan tindakan kelas.

2) Menyiapkan materi pembelajaran.

3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi

belajar mengajar dikelas ketika strategi tersebut diaplikasikan.

4) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran.

5) Menyususn tes formatif untuk siswa.

b. Tindakan (Acting)

Tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

yang telah direncanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar pada materi mata

pelajaran IPA bagi peserta didik kelas VI di MI Ma‟arif Sumberejo Kec. Ngablak

Kab. Magelang.

(26)

10

Pelaksanaan pengamatan dilakukan saat tindakan sedang berjalan. Pada saat

peserta aktif mengerjakan tugas, pendidik menyiapkan alat untuk melakukan

pengamatan diri, yaitu mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan

berlangsung atau mengamati aktivitas peserta didik dibantu lembar observasi yang

telah disiapkan.

d. Refleksi

Pada tahap ini pendidik sebagai peneliti menganalisis perubahan yang terjadi pada

peserta didik dan suasana kelas. Dari hasil lembar observasi dan hasil post test

dinilai apakah intervensi yang dilakukan pendidik menghasilkan perubahan yang

signifikan. Apabila siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan atau belum

bisa mengatasi masalah maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada

siklus II, demikian pula bila pada siklus II belum mampu meningkatkan hasil

belajar, dilanjutkan penelitian pada siklus III dan seterusnya sampai diperoleh

kemajuan yang signifikan. dalam pemecahan masalah.Keempat tahap dalam

penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu

satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus

adalah dari tahap penyususnan rancangan sampai dengan refleksi yang tidak lain

adalah evaluasi (Arikunto, 2007:20).

4. Instrumen Penelitian

a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

b. Lembar tes

(27)

11

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar

dengan menggunakan metode Index Card Match

d. Lembar hasil tes / nilai tes

5. Tehnik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang

dibutuhkan agar dapat diolah dan disajikan sesuai masalah yang dihadapi dalam

penelitian ini. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

(Sugiyono,2009:308). Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode

sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi dilakukan di kelas VI MI Ma`arif Sumberejo, Kecamatan Ngablak,

Kabupaten Magelang yang menjadi subyek penelitian untuk mendapatkan

gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Dengan melakukan observasi dapat mengetahui kegiatan siswa dalam

mempersiapkan dan menerima pelajaran dari guru selama proses belajar

berlangsung.

b. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nomor urut,

nilai hasil dan laporan tugas siswa pada kelas VI semester 1 MI Ma`arif

(28)

12

c. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus dengan memberikan

sejumlah soal tes subyektif / uraian kepada subyek.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan

menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok (Basrowi dan

Suwandi, 2008: 131).

Penulis menganalisis data dengan menyususn dan mengolah data yang terkumpul

melalui tes, catatan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pelaksanaan analisis

dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sehingga pembuatan laporan

penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas

adalah sebagai berikut:

Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul,

Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Mutu dan Persembahan, Kata

Pengantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.

(29)

13

BAB I Berisi Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Manfaat

Penelitian, Definisi Operasional, Metode penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup prestasi belajar, metode

pembelajaran, metode index card match, karakteristik pembelajaran IPA.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, mencakup deskripsi lokasi dan deskripsi

pelaksanaan siklus I siklus II dan seterusnya.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup deskripsi tiap siklus

dan pembahasan tiap siklus yaitu siklus I, II dan III.

BAB V Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran–

saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek

(30)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Arifin (1990 : 3),” prestasi adalah berupa kemampuan, ketrampilan dan

sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”.

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan linkungannya” (Slameto,

1987 : 2).

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai

oleh siswa melalui proses pembelajaran. Hasil belajar terwujud dalam

lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian dan yang berwujud karya atau benda

(Dimyati dan Mudjiono, 2002: 200).

Dengan adanya prestasi belajar, guru akan lebih memahami tingkat pemahaman

anak dan kemampuan anak terhadap pembelajaran yang dilakukan. Dengan

demikian guru dapat memutuskan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

(31)

15

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat

memengaruhi hasil belajar individu.

1) Faktor fisiologi / fisik

Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

individu. Faktor-faktor itu dibedakan menjadi dua macam.

Pertama, keadaan jasmani. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan

pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang

lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar.

Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologi. Peran fungsi fisiologi pada tubuh

manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang

berfungsi dengan baikakan mempermudah aktifitas belajar dengan baik pula.

2) Faktor psikologi / kejiwaan

Faktor-faktor psikologi adalah keadaan jiwa seseorang yang dapat memengaruhi

proses belajar. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar adalah:

a) Kecerdasan

Kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psikofisik dalam mereaksi rangsangan

atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Kecerdasan

bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh

yang lain.

b) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan belajar siswa.

Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.

(32)

16

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu.

d) Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses

belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap

terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun

negatif.

e) Bakat

Bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan

mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

b. Faktor eksogen/eksternal

Faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1) Lingkungan sosial

a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis antara

ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar

lebih baik.

b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan

masyarakat, tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar

(33)

17

c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

memengaruhi kegiatan belajar. Keharmonisan keluarga,

sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan

keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktifitas

belajar siswa.

2) Lingkungan nonsosial

a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, suasana

yang sejuk dan tenang dapat memengaruhi aktifitas belajar

siswa.

b) Faktor instrumental, yaitu perangkat (hardware), seperti

gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan

olahraga. Dan (software), seperti kurikulum,

peraturan-peraturan, buku panduan sekolah, dan lain sebagainya.

c) Faktor materi pelajaran. Guru harus menguasai materi pelajaran

dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai

dengan kondisi siswa, agar guru dapat memberi kontribusi

yang positif terhadap aktifitas belajar siswa (Baharuddin,

2008:19).

3. Fungsi prestasi belajar

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini

(34)

18

hal ini sebagai tedensi keingintahuan (couriosity) dan merupaka

kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam

suatu program pendidikan.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong

bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu pendidikan. Indikator

ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar nak didik

merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah

yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah

diprogramkan dalam kurikulum.

B. Mata Pelajaran IPA

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA

Mata pelajaran IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis

(35)

19

penemuan dan memiliki sikap ilmiah (Departemen Agama, 2004:205). Menurut

Ali dan Rahma (1991:18) menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis

dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan

didasarkan atas pengamatan. Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang di

dalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri.

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran IPA

Mata pelajaran IPA di MI berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat

pengetahuan alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan

pendidikan kejenjang selanjutnya.

Secara umum tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut

(Departemen Agama, 2006:206) Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep

Pengetahuan Alam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Menanamkan

rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Pengetahuan Alam dan teknologi.

Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.d. Ikut serta dalam memelihara

dan melestarikan lingkungan alam. Mengembangkan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, lingkungan,

teknologi dan masyarakat. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai

salah satu ciptaan Allah SWT.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI meliputi dua

(36)

20

a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian,

berkomunikasi ilmiah. Pengembangan kreativitas dan pemecahan

masalah, sikap dan nilai ilmiah.

b. Pengembangan konsep dan penerapannya, yang mencakup:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,

hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan,

serta kesehatan.

2) Benda/materi, sifa-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,

padat dan gas.

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,

magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,

dan benda-benda langit lainnya.

5) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat

(salingtemas) merupakan penerapan konsep Pengetahuan

Alam dan saling keterkaiatan dengan lingkungan, teknologi

dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi

sederhana termasuk merancang dan membuat.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA kelas VI

Smt Standar

1.1Mendeskripsikan hubungan antara

(37)

21

1.2Mendeskripsikan hubungan antara

ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan (kaktus, tumbuhan

dan pertumbuhan manusia dari bayi sampai lanjut usia

2.2Mendeskripsikan ciri-ciri

perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan

3.1. Mengidentifi-kasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem)

3.2. Mengidentif-ikasi bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan

3.1 M

engidentifik-asi bagian tubuh hewan yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada

ketidakseimbangan lingkungan

4. Memahami pentingnya pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah kepunahan

4.1Mengidentifikasi jenis hewan dan

tumbuhan yang mendekati kepunahan

4.2Mendeskripsikan pentingnya

pelestarian jenis makhluk hidup untuk perkembangan Ilmu

(38)

22

hubungan antara suhu,

sifat hantaran dan

kegunaan benda

5.1Membandingkan sifat kemampuan

menghantarkan panas dari berbagai benda

5.2Menjelaskan alasan pemilihan

benda dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kemampuan

menghantarkan panas

6. Memahami faktor

penyebab perubahan benda

6.1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab

perubahan benda (pelapukan, perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan

6.2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

menentukan pemilihan benda/bahan untuk tujuan tertentu (karet, logam, kayu, plastik) dalam kehidupan sehari-hari

2 7. Mempraktikkan pola

penggunaan dan

perpindahan energy

7.1Melakukan percobaan untuk

menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak (model jungkat jungkit, katapel/model traktor sederhana energi pegas)

7.2Menyajikan informasi tentang

perpindahan dan perubahan energi listrik

8. Memahami pentingnya penghematan energy

8.1Mengidentifikasi kegunaan energi

listrik dan berpartisipasi dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari

8.2Membuat suatu karya/model yang

menggunakan energi listrik (bel listrik / alarm / model lampu lalu lintas / kapal terbang / mobil-mobilan / model penerangan rumah)

9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya

9.1Mendeskripsikan sistem tata surya

dan posisi penyusun tata surya

9.2Mendeskripsikan peristiwa rotasi

(39)

23

Smt Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

9.3Menjelaskan terjadinya gerhana

bulan dan gerhana matahari

9.4Menjelaskan perhitungan kalender

Masehi dan kalender Hijriah

C. Metode Index Card Match

Metode index card match sebagai salah satu pilihan metode yang dapat digunakan

dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa serta

semangat anak dalam proses pembelajaran. Metode tersebut merupakan metode

yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah

diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan

dengan metode ini.

1. Langkah-langkah Metode Index Card Match

Langkah-langkah metode index card match adalah

a. Membuat potongan-potongan kertas sesuai dengan jumlah

siswa. Kemudian potongan-potongan kertas tersebut dibagi

menjadi dua bagian yang separuh bagian berisi pertanyaan dan

separuhnya lagi berisi jawaban

b. Sebelum dibagikan kepada setiap siswa, potongan-potongan

kertas tersebut diacak terlebih dahulu sehingga antara jawaban

dan soal akan tercampur

c. Setelah itu dibagikan kepada siswa dan setiap siswa

(40)

24

pertanyaan dan separuhnya mendapatkan jawaban guru

menjelaskan bahwa ini adalah aktifitas berpasangan

d. Jika mereka sudah menemukan pasangannya mintalah untuk

duduk berdekatan kemudian dijelaskan juga agar tidak

memberitahukan materi yang didapat kepada teman yang lain

e. Setelah semua menemukan pasangannya dan duduk

berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk

membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada

teman-teman yang lain

f. Akhiri proses tersebut dengan membuat klarifikasi dan

kesimpulan (Zaini, dkk, 2002:64).

2. Kelebihan Metode Index Card Match

a. Menumbuhkan sifat bekerja sama dalam menyelesaikan

masalah

b. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa

c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan

d. Meningkatkan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar

e. Tidak membutuhkan biaya mahal dalam membuatnya.

3. Kekurangan Metode Index Card Match

a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk

(41)

25

b. Guru harus meluangkan waktu lebih

c. Membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan

d. Guru harus memiliki ketrampilan yang memadai dalam

pengelolaan kelas

e. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menganggu kelas

(42)

26 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Ma`arif Sumberejo Ngablak Magelang

1. Sejarah Berdirinya Madrasah

Dengan adanya kesadaran pamong dan masyarakat Dusun Banaran Sumberejo

yang mayoritas masyarakat dan pamong beragama Islam, untuk itu masyarakat

dan pamongnya berminat akan mengadakan pendidikan yang bernuansakan

Islami.

Dengan jalan musyawarah antara pamong dan masyarakat pada akhirnya dapat

menghasilkan kesepakatan mendirikan Madrasah Diniyah pada tahun 1963 dan

tempatnya masih menumpang di rumah Bapak Abdullah. Demi lancarnya

pendidikan, dari pamong dan masyarakat kemudian membentuk pengurus.

Adapun susunan pengurusnya yaitu Nitropawiro sebagai ketua, Abdullah sebagai

sekretaris dan Sugeng sebagai bendahara madrasah.

Adapun untuk pendidiknya, berhubung masyarakat pada saat itu belum ada yang

berani mengajar, maka sebagai pendidiknya mendatangkan dari Kecamatan

Ngablak yaitu Bapak Sangirin dan Bapak Muh. Amrin.

Mengenai pembiayaan, berasal dari hasil bantuan dan dukungan dengan

bergotong-royong seluruh warga masyarakat demi kelancaran proses belajar

(43)

27

Pada tanggal 1 Maret 1969, Madrasah Diniyah Banaran Sumberejo dengan resmi

mendapat piagam dari pemerintah dan berubah nama menjadi Madrasah

Ibtidaiyah.

Sejak itulah Madrasah Ibtidaiyah Banaran Sumberejo sedikit mendapat bantuan

dari pemerintah, baik berupa buku-buku atau berupa uang. Berhubung peserta

didiknya bertambah, maka tempat proses belajar mengajarnya pindah dan

menumpang di rumah Bapak Choironi. Adapun langkah selanjutnya, berhubung

pada tahun 1983 pemerintah akan membantu gedung untuk madrasah, maka bapak

kepala desa mengumpulkan tokoh masyarakat dan sebagian warga untuk

mengadakan musyawarah dalam mencari lokasi didirikanya madrasah. Dari hasil

musyawarah sepakat dan menunjuk tanah milik Ibu Sunarni (istri Bp. Choironi)

yang dijadikan tempat pembangunan madrasah. Untuk selanjutnya bapak Kepala

Desa mengajak musyawarah yang kedua dengan menghadirkan tokoh masyarakat

dan pemilik tanah. Pemilik tanah tersebut telah mewakafkan tanahnya untuk

didirikan madrasah, sehingga bantuan dari pemerintah untuk pendirian gedung

madrasah diterima.

Demi keamanan, tanah tersebut diajukan kepada pemerintah untuk kepentingan

sertipikat pada tanggal 25 Mei 1993. Hingga saat ini MI Ma`arif Sumberejo

berdiri dan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sudah tidak menumpang

lagi bahkan gedung madrasah sudah berdiri di tanah wakaf.

Demikian sekilas sejarah berdirinya MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang.

(44)

28

9) Nama Gudep Pramuka

10)Nomor Gudep Pramuka

: MI Ma`arif Sumberejo

: 1 Mei 1969

: Jendral Sudirman

: XI-08-07

b. Keguruan

Data tenaga pendidik MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten

Magelang berjumlah 7 pendidik, dalam hal ini karena keterbatasan tenaga

pendidik maka tugas dari kepala madrasah merangkap menjadi guru kelas I,

seperti terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1.

Daftar guru MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2014

(45)

29

6 Ahmad Lilik S Magelang, 27-01-1990 L MAN G.Kls V

7 Teguh S Magelang, 18-04-1983 L S1 G.Kls VI

c. Kesiswaan

Jumlah peserta didik MI Ma‟arif dari kelas 1 sampai kelas VI tahun pelajaran

2014/2015 seluruhnya berjumlah 73 dengan perincian jumlah peserta didik untuk

putra 38 dan jumlah peserta didik putri 35 anak. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.2.

Daftar siswa MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2014

Kelas

(46)

30

4. S

4. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah sangat minim dikarenakan anggaran

atau dana yang dimiliki jumlahnya kecil. Tetapi kegiatan pembelajaran masih bisa

berjalan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki madrasah diantaranya :

a. Peralatan Olahraga

Peralatan olahraga meliputi bola volli, bola kasti, tenis meja, dan alat-alat untuk

olahraga atletik seperti lompat tinggi dan papan start cabang lari.

(47)

31

Di dalam perpustakaan hanya terdiri dari beberapa macam buku bacaan saja dan

beberapa buku mata pelajaran kurikulum lama.

c. Halaman Madrasah

Letak halaman madrasah yang berbatasan langsung dengan jalan desa membuat

aktifitas kegiatan di halaman madrasah terganggu dan berbahaya bagi peserta

didik. Hal ini disebabkan oleh aktifitas warga yang menggunakan jalan tersebut

untuk sarana transportasi dengan kendaraan bermotor. Madrasah dan warga

masyarakat belum menemukan solusi yang tepat untuk masalah tersebut,

dikarenakan bahwa jalan yang melewati halaman madrasah tersebut merupakan

jalan alternatif paling mudah dan dekat yang menghubungkan antar dusun.

d. Bangunan

Kondisi bangunan pada saat ini cukup baik, hanya ada beberapa ruangan yang

masih kurang memenuhi standar kelayakan seperti ruang perpustakaan yang

sempit dan ruang UKS ( Unit Kesehatan Sekolah ) yang jadi satu dengan ruang

peralatan olahraga. Pada tahun 2009 pemerintah pusat dari APBN mencairkan

dana blog grant yang digunakan untuk rehabilitasi gedung madrasah. Bantuan

tersebut dialokasikan untuk rehabilitasi 2 ruang kelas yang memang sudah dalam

keadaan rusak berat sedangkan ruang kelas yang lain dalam keadaan baik.

Kemudian memasuki tahun pelajaran baru di bulan Juli 2011 madrasah

mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah provinsi yang dialokasikan untuk rehab

ringan 1 ruang kelas. Meskipun demikian madrasah tempat penelitian masih

sangat memerlukan bantuan untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana

(48)

32

5. Daftar Responden Peserta Didik

Tabel 3.3.

Daftar nama responden di MI Ma`arif Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2014

No Nama

1 Alfian Pramudika

2 Marhamah

3 M. Ghoirul Adib

4 Retno Wulan

5 Ririn Hidayanti

6 Sri Retnaningsih

7 Arvina Nikmatul „ulya

8 M. Lukman Khakim

9 Farid Elhamunisa

10 Sofia latifana

11 M. Sirojudin

12 Hendri

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran

yaitu :

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

b. Mempersiapkan kartu index yang dibagikan kepada peserta didik

c. Mempersiapkan materi Ciri khusus makhluk hidup (kelelawar,

(49)

33

d. Mempersiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan

dalam kegiatan belajar mengajar.

e. Menentukan Metode atau pendekatan dalam pembelajaran dengan

metode Index Card Match.

f. Membuat soal evaluasi tertulis yang kemudian dibagikan kepada

anak didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik

atau sebagai tolok ukur tingkat kemampuan prestasi belajarnya.

2. Tindakan

a. Kegiatan awal (5 menit)

1) Mengucapkan salam pembuka dan doa, salam, dan absensi.

2) Menanyakan keadaan siswa tentang kesehatannya dan lain-lain.

3) Guru mengamati dan menata posisi duduk siswa agar terasa

nyaman.

4) Guru mengadakan appersepsi (menjelaskan materi pembelajaran

dan tujuan yang akan dicapai).

b. kegiatan inti

1) Eksplorasi

a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-

masing kelompok terdiri dari 6 siswa

b) Pendidik menjelaskan cara-cara pembelajaran dengan

menggunakan metode Index Card Match

(50)

34

a) Dari hasil pembagian kelompok tersebut, kelompok I

dibagikan kartu yang bertuliskan soal dari materi ciri khusus

makhluk hidup (kelelawar, cicak, landak dan bebek),

sedangkan untuk kelompok II juga dibagikan kartu tetapi

bertuliskan jawaban dari soal tersebut.

b) Setelah kedua kelompok mendapatkan masing-masing kartu

yang bertuliskan soal dan jawabannya tersebut, kemudian

pendidik menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan

dengan cara berpasangan

c) Pendidik memerintahkan pada anak didik untuk menemukan

pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,

kemudian mereka diperintah untuk duduk berdekatan.

Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang

mereka dapatkan kepada teman yang lain

d) Setelah peserta didik menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk

membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-

teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh

pasangannya masing-masing.

3) Konfirmasi

a) Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya

b) Pendidik membagikan lembar test kepada peserta didik,

(51)

35

c) Sesudah pelaksanaan tes yang dikerjakan oleh peserta didik

selesai, kegiatan selanjutnya adalah pendidik memberikan

penguatan dan penyimpulan.

c.Kegiatan Akhir

a) Guru menjelaskan tindak lanjut dari hasil pembelajaran

b) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan doa

bersama.

3. Observasi / Pengamatan

Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar observasi kegiatan siswa dan

lembar observasi kegiatan guru. Aspek-aspek yang diamati dari siswa adalah

keaktifan siswa. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan

hasil pengamatan belum sesuai dengan keinginan peneliti. Hambatan tersebut

berupa :

a. 33,33% siswa nilainya belum mencapai KKM karena siswa tersebut

tidak memperhatikan pelajaran dan bermain sendiri.

b. Kurangnya penjelasan guru tentang langkah-langkah metode Index

Card Match

c. Kurangnya bimbingan guru dalam penerapan metode Index Card

Match.

4. Refleksi

Hasil observasi di lapangan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan rencana

pada siklus berikutnya. Setelah semua data terkumpul dan dianalisis ternyata hasil

(52)

36

siklus berikutnya untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar yang

signifikan. Refleksi ini meliputi :

a. Guru membuat kartu Index dengan kertas warna-warni dan

dibuat berbagai bentuk agar menarik perhatian siswa.

b. Guru memberikan penjelasan lebih rinci tentang

langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode Index Card

Match kepada siswa.

c. Guru mengarahkan siswa dalam menerapkan metode Index

Card Match sehingga penggunaan metode tersebut dapat

maksimal.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

Dalam pelaksanaan siklus II yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b. Mempersiapkan kartu index yang dibagikan kepada peserta didik.

c. Pada pelaksanaan siklus sebelumnya terdapat permasalahan pada

hasil tes yang rata-rata kesalahan dalam menjawab soal dari materi

ciri khusus yang dimiliki kelelawar, sehingga dalam

mempersiapkan materi pembelajaran diadakan pengulangan pada

siklus II yang akan dibahas, yaitu ciri khusus yang dimiliki

kelelawar, gajah dan semut. Pada siklus II ini sebelum

(53)

37

penggunaan metode Index Card Match dan mengarahkan siswa

dalam penerapan metode Index Card Match.

d. Mempersiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan

dalam kegiatan belajar mengajar.

e. Menentukan metode atau pendekatan dalam pembelajaran dengan

metode Index Card Match.

f. Membuat soal evaluasi tertulis yang kemudian dibagikan kepada

anak didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik

atau sebagai tolok ukur tingkat kemampuan prestasi belajarnya.

2. Tindakan

a. Kegiatan awal

1) Mengucapkan salam pembuka dan doa, salam, dan absensi.

2) Menanyakan keadaan siswa tentang kesehatannya dan lain-lain.

3) Guru mengamati dan menata posisi duduk siswa agar terasa

nyaman.

4) Guru menegaskan agar siswa fokus pada pembelajaran dan

memperhatikan pelajaran

5) Guru mengadakan appersepsi (menjelaskan materi pembelajaran

dan tujuan yang akan dicapai).

b. kegiatan inti

1) Eksplorasi

1) Pendidik menjelaskan materi ciri khusus makhluk hidup

(54)

38

pengulangan dari kegiatan siklus sebelumnya, adapun

pengulangan yang dimaksud adalah pengulangan ciri khusus

pada kelelawar yang mana pada siklus I materi tersebut sudah

disampaikan. Sedangkan materi ciri khusus gajah dan semut

merupakan materi yang baru pada siklus II

2) Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-masing

kelompok terdiri dari 6 siswa.

3) Pendidik menjelaskan lebih rinci cara-cara pembelajaran dengan

menggunakan metode Index Card Match.

2) Elaborasi

1) Dari hasil pembagian kelompok tersebut, kelompok I dibagikan

kartu yang bertuliskan soal dari materi ciri khusus makhluq

hidup sedangkan untuk kelompok II juga dibagikan kartu tetapi

bertuliskan jawaban dari soal yang dibagikan kepada kelompok

I.

2) Setelah kedua kelompok mendapatkan masing-masing kertas

yang bertuliskan soal dan jawaban dari materi, kemudian

pendidik menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan

dengan cara berpasangan.

3) Pendidik memerintahkan pada anak didik untuk menemukan

pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,

(55)

39

Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang

mereka dapatkan kepada teman yang lain.

4) Setelah peserta didik menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk

membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-

teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh

pasangan-pasangan yang lain.

3) Konfirmasi

1) Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya

d) Pendidik membagikan lembar test kepada peserta didik,

kemudian peserta didik mengerjakannya

e) Sesudah pelaksanaan tes yang dikerjakan oleh peserta didik

selesai, kegiatan selanjutnya adalah pendidik memberikan

penguatan dan penyimpulan.

d. Kegiatan Akhir

1) Guru menjelaskan tindak lanjut dari hasil pembelajaran

2) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan

doa bersama.

3. Observasi / Pengamatan

Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan

mengalami kenaikan, hanya beberapa siswa yang mendapatkan nilai kurang dari

(56)

40

Pendidik sudah optimal dalam menyampaikan pembelajaran, penggunaan metode

lebih baik dari siklus sebelumnya, namun dalam memotivasi siswa masih harus

ditingkatkan lagi.

4. Refleksi

Pengamatan pada siklus II ketika proses pembelajaran berlangsung, terdapat

indikasi peningkatan prestasi yang cukup signifikan. Hal ini dibuktikan adanya

peningkatkan pada hasil prestasi peserta didik. Akan tetapi belum sempurna,

karena masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.

Dari hasil observasi saat tindakan berlangsung dijadikan dasar untuk melakukan

refleksi untuk siklus berikutnya. Refleksi ini yaitu memotivasi siswa dengan cara

memberikan hadiah kepada siswa yang paling aktif dalam mengikuti

pembelajaran.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus I maupun siklus II.

Adapun perencanaan pada siklus III adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b. Mempersiapkan kartu index yang dibagikan kepada peserta didik.

c. Mempersiapkan materi ciri khusus makhluk hidup yaitu hewan

(57)

41

yang sebelumnya terdapat pada kegiatan siklus II adalah ciri

khusus pada gajah.

d. Mempersiapkan lembar observasi untuk melakukan pengamatan

dalam kegiatan belajar mengajar.

e. Mempersiapkan hadiah untuk siswa yang paling aktif mengikuti

proses pembelajaran dan siswa yang mendapatkan nilai tertinggi.

f. Menentukan metode atau pendekatan dalam pembelajaran dengan

metode Index Card Match.

g. Membuat soal evaluasi tertulis yang kemudian dibagikan kepada

anak didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik

atau sebagai tolok ukur tingkat kemampuan prestasi belajarnya.

2. Tindakan

a. Kegiatan awal

1) Mengucapkan salam pembuka dan doa, salam, dan absensi.

2) Menanyakan keadaan siswa tentang kesehatannya dan lain-lain.

3) Guru mengamati dan menata posisi duduk siswa agar terasa

Lebih nyaman.

4) Guru mengumumkan akan memberikan hadiah kepada siswa yang

paling aktif dalam mengikuti pembelajaran dan siswa yang

mendapatkan nilai paling tinggi.

5) Guru mengadakan appersepsi (menjelaskan materi pembelajaran

dan tujuan yang akan dicapai).

(58)

42

1) Eksplorasi

a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang masing-masing

kelompok terdiri dari 6 siswa.

b) Pendidik menjelaskan cara-cara pembelajaran dengan

menggunakan metode Index Card Match.

c) Dari hasil pembagian kelompok tersebut, kelompok I dibagikan

kartu yang bertuliskan soal dari materi, sedangkan untuk

kelompok II juga dibagikan kartu tetapi bertuliskan jawaban

dari soal yang dibagikan kepada kelompok I.

2) Elaborasi

a) Setelah kedua kelompok mendapatkan masing-masing kartu

yang bertuliskan soal dan jawannya, kemudian pendidik

menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan cara

berpasangan.

b) Pendidik memerintahkan pada anak didik untuk menemukan

pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan,

kemudian mereka diperintah untuk duduk berdekatan.

Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang

mereka dapatkan kepada teman yang lain.

c) Setelah peserta didik menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk

(59)

43

teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh

pasangannya masing-masing.

3) Konfirmasi

a) Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya

b) Pendidik membagikan lembar test kepada peserta didik,

kemudian peserta didik mengerjakannya

c) Sesudah pelaksanaan tes yang dikerjakan oleh peserta didik

selesai, kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan

penguatan dan penyimpulan.

d) Guru memberikan hadiah kepada beberapa siswa yang paling

aktif mengikuti proses pembelajaran

d. Kegiatan Akhir

1) Guru menjelaskan tindak lanjut dari hasil pembelajaran

2) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah

dan doa bersama.

b. Observasi / Pengamatan

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hampir semua siswa telah ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran dibuktikan bahwa siswa tidak bicara sendiri

dalam pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan

guru. Adanya hadiah membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.

c. Refleksi

Pada siklus III semua siswa telah aktif dan partisipatif dalam pembelajaran.

(60)

44

konsep pada pokok bahasan tersebut terjadi peningkatan, dilihat dari indikator

(61)

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Siklus

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data melalui soal pree tes

Tabel 4.1. Perolehan nilai prestasi peserta didik sebelum PTK

No Nama Nilai Keterangan

1 Alfian Pramudika 60 Tidak memenuhi KKM

2 Marhamah 70 Memenuhi KKM

3 M. Ghoirul Adib 70 Memenuhi KKM

4 Retno Wulan 70 Memenuhi KKM

5 Ririn Hidayanti 65 Tidak memenuhi KKM

6 Sri Retnaningsih 80 Memenuhi KKM

7 Arvina Nikmatul „ulya 75 Memenuhi KKM

8 M. Lukman Khakim 50 Tidak memenuhi KKM

9 Farid Elhamunisa 55 TIdak memenuhi KKM

10 Sofia latifana 60 Tidak memenuhi KKM

11 M. Sirojudin 70 Memenuhi KKM

Berdasarkan tabel nilai diatas rata-rata kelas hanya mencapai 66,25, dari 12 siswa

yang memenuhi standar KKM hanya 58,33 % dan 41,67 % siswa belum

memenuhi standar KKM. Pencapaian 58,33 % dari ketuntasan minimal terhadap

pembelajaran IPA belum bisa dikatakan berhasil secara maksimal.

B. Hasil Prestasi Belajar Siklus I

Hasil prestasi belajar yang dicatat pada lembar pengamatan siswa pada kegiatan

pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

(62)

46

No Nama Tes tertulis

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alfian Pramudika 

7 Arvina Nikmatul „ulya 

8 M. Lukman Khakim 

 Peserta didik yang tuntas belajar 8 siswa

 Peserta didik yang tidak tuntas belajar 4 siswa

Tabel 4.3. Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Kategori Jumlah Prosentase

Tuntas 8 66,67%

Tidak Tuntas 4 33,33%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar peserta didik yang tuntas

pada siklus I 66,67 %, sedangkan yang tidak tuntas belajar 33,33%. Lebih

terperinci pembelajaran pada siklus I mendapatkan nilai sebagai berikut:

Tabel 4.4. Nilai Prestasi Peserta Didik Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

(63)

47

adalah 835. Rata-rata nilai peserta didik mencapai 69,58. Nilai peserta didik yang

sudah mencapai standar KKM/tuntas belajar terdapat 8 (66,67%) siswa. Nilai

yang masih kurang dari standar KKM ada 4 siswa atau 33,33% peserta didik

belum berhasil. Perolehan nilai tertinggi mencapai 85 dan yang terendah 55.

Berdasarkan hasil perolehan nilai dari tabel 4.3 tersebut, prestasi anak didik yang

memenuhi standar KKM mengalami peningkatan 58,33% menjadi 66,67% atau

naik 8,34% dari sebelum dilaksanakan PTK. Selama proses pembelajaran, peneliti

mengamati aktifitas guru dalam lembar pengamatan.

Tabel 4.5. Tabel Pengamatan Guru Siklus I

No ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN

Kurang Cukup Baik

1 Membuka pembelajaran √

2 Apersepsi √

(64)

48 4 Menjelaskan langkah-langkah metode

Index Card Match

5 Menjelaskan materi pembelajaran √

6 Penguasaan metode index card match √

7 Penguasaan kelas √

8 Evaluasi √

9 Mengakhiri pembelajaran √

Jumlah 2 3 4

Tabel 4.5 menunjukkan terdapat 2 poin untuk kategori kurang, 3 poin untuk

kategori cukup dan 4 poin untuk kategori baik.

Saat memberikan penilaian terhadap perhatian siswa, peneliti mengacu perhatian

siswa tehadap jalannya proses pembelajaran dengan memperhatikan aspek-aspek

sebagai berikut :

a. Nilai Kurang apabila siswa tidak memperhatikan pembelajaran.

b. Nilai Cukup apabila siswa melihat dengan seksama tapi terkadang

masih bermain sendiri.

c. Nilai Baik apabila siswa aktif mengikuti pembelajaran.

Hasil pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat melalui

tabel :

Tabel 4.6. Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa pada Siklus I

No Nama Baik Cukup Kurang

7 Arvina Nikmatul „ulya √

8 M. Lukman Khakim √

9 Farid Elhamunisa √

10 Sofia latifana √

(65)

49

12 Hendri √

Jumlah

Keterangan :

Siswa yang memperhatikan (Baik) : 5 siswa (41,67%)

Siswa yang kurang memperhatikan (Cukup) : 4 siswa (33,66%)

Siswa tidak memperhatikan (Kurang) : 3 siswa (25%)

Hasil pengamatan terhadap proses belajar siswa menunjukkan adanya perhatian

dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Metode index card match membuat

siswa memperhatikan dan aktif terhadap materi yang diajarkan. Namun masih

adanya kendala yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu :

d. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran dan bermain

sendiri saat pembelajaran berlangsung.

e. Kurangnya penjelasan dan bimbingan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode Index Card Match.

Berdasar data di atas, maka peneliti perlu mengadakan rencana perbaikan sebagai

berikut :

e. Guru membuat kartu Index dengan kertas warna-warni dan

dibuat berbagai bentuk agar menarik perhatian siswa.

f. Guru memberikan penjelasan lebih rinci tentang

langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode Index Card

Match kepada siswa.

g. Guru mengarahkan siswa dalam menerapkan metode Index

Card Match sehingga penggunaan metode tersebut dapat

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1. Perolehan nilai prestasi peserta didik sebelum PTK
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja

Dengan melihat sumber daya yang ada, maka di kecamatan Ropang hanya ada beberapa industri yang bisa digalakkan, seperti industri batu bata, industri dari besi, dan industri

Penelitian ini menggunakan kerangka teori estetika menitik beratkan pada bentuk yang bermakna estetis, teori fungsionalisme dan teori perubahan dalam menganalisis

informasi yang berbeda mengenai biaya yang akan di keluarkan dari pegawai terkait dengan kenyataan tagihan yang diberikan pada saat pasien ingin keluar dari

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Terjadi perbaikan yang optimal dalam kemampuan bahasa dalam mengenal huruf dan penelitian berhasil Dilakukan upaya perbaikan dengan PTK Siklus 1 Permainan tebak huruf..

Akhir kata semoga hasil yang dituangkan dalam penulisan Laporan Akhir ini dapat bermanfaat untuk menambah nilai baik dan bermanfaat bagi yang memerlukan, khususnya

(efficacy of grammar, attitude to error correction, important of grammar, importance of grammatical accuracy, attitude to grammar instruction). Faktor- faktor