• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA NOMOR : 116/Kpts/OT.140/2/2004 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA NOMOR : 116/Kpts/OT.140/2/2004 TENTANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA NOMOR : 116/Kpts/OT.140/2/2004

TENTANG

ORGANISASI, KEANGGOTAAN, TUGAS, DAN TATA KERJA KELOMPOK KERJA DEWAN GULA INDONESIA

MENTERI PERTANIAN

SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2003 telah ditetapkan Dewan Gula Indonesia;

b. bahwa dalam melaksanakan tugasnya Dewan Gula Indonesia dibantu oleh Kelompok Kerja (Pokja) yang beranggotakan dari instansi terkait;

c. bahwa untuk mengefektifkan kinerja Dewan Gula Indonesia diperlukan susunan organisasi, keanggotaan dan tata kerja Kelompok Kerja;

d. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Organisasi, Keanggotaan, Tugas, dan Tata Kerja Dewan Gula Indonesia dengan Keputusan Menteri Pertanian;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 4. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;

5. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Tugas Eselon I Departemen;

6. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pengangkatan Kabinet Gotong Royong;

7. Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2003 tentang Dewan Gula Indonesia;

8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/-1/2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354.1/Kpts/OT.210-6/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354/Kpts/OT.210/6/2003 tentang

(2)

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

9. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/-2/2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 92/Kpts/OT.210-/7/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 355/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Kelengkapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEANGGOTAAN, TUGAS, DAN TATA KERJA KELOMPOK KERJA DEWAN GULA INDONESIA.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1

(1) Yang dimaksud dengan Dewan Gula Indonesia yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut Dewan adalah Dewan Gula Indonesia yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2003.

(2) Kelompok Kerja Dewan Gula Indonesia yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut Kelompok Kerja (Pokja) adalah satuan tugas yang terdiri dari wakil-wakil instansi yang terkait dengan pergulaan, organisasi profesi, tenaga ahli dan perorangan/pakar. (3) Kelompok Kerja berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Menteri Pertanian selaku Ketua Dewan. Pasal 2

(1) Kelompok Kerja Dewan Gula Indonesia mempunyai tugas membantu Dewan dalam merumuskan alternatif pemecahan permasalahan di bidang pergulaan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan.

(3)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kelompok Kerja Dewan menyelenggarakan fungsi: a. pengkajian permasalahan dan perumusan alternatif

pemecahan masalah produksi (bahan baku, bahan penolong, produk utama dan produk pendamping);

b. pengkajian permasalahan dan perumusan alternatif pemecahan masalah tata niaga (pengadaan, impor, persediaan, distribusi pengawasan, proteksi dan harga); c. pengkajian permasalahan dan perumusan alternatif

pemecahan masalah riset, pengembangan, pendidikan dan pelatihan;

d. pengkajian permasalahan dan perumusan alternatif pemecahan masalah pendanaan, investasi, proteksi, dan promosi.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN Pasal 4

(1) Kelompok Kerja Dewan Gula Indonesia terdiri dari Kelompok Kerja Tetap dan Khusus (Ad Hoc).

(2) Kelompok Kerja Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Pokja I : Kelompok Kerja Bidang Importasi, Pengadaan dan Penyaluran;

b. Pokja II : Kelompok Kerja Bidang Produksi dan Produktivitas;

c. Pokja III : Kelompok Kerja Bidang Keuangan, Kerjasama, Investasi, dan Promosi;

d. Pokja IV : Kelompok Kerja Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Latihan. (3) Kelompok Kerja Khusus (Ad Hoc) dibentuk sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan ditetapkan dalam rapat Dewan Gula Indonesia oleh Ketua Dewan.

(4) Susunan organisasi Kelompok Kerja Dewan Gula Indonesia tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.

(4)

(1) Anggota Kelompok Kerja terdiri dari wakil-wakil instansi yang terkait dengan pergulaan, organisasi profesi, tenaga ahli dan perorangan/pakar.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian sebagai Anggota Pokja ditetapkan oleh Menteri Pertanian selaku Ketua Dewan.

(3) Penggantian keanggotaan Pokja dilakukan atas dasar usulan instansi yang bersangkutan dan atau keputusan rapat Dewan.

(4) Berakhirnya keanggotaan Pokja karena: a. meninggal dunia;

b. tidak lagi menduduki jabatan dan diganti oleh pejabat baru bagi anggota yang ditunjuk sebagai anggota Pokja karena jabatannya;

c. diberhentikan oleh Ketua Dewan karena sesuatu hal;

d. mengundurkan diri sebagai anggota Pokja.

(5) Pejabat baru pengganti pejabat lama sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a secara otomatis menjadi anggota Pokja.

(6) Susunan keanggotaan Kelompok Kerja terdiri dari: a. Ketua merangkap anggota;

b. Wakil Ketua merangkap anggota; c. Sekretaris merangkap anggota; d. Anggota.

Pasal 6

(1) Kelompok Kerja Bidang Importasi, Pengadaan dan Penyaluran membidangi aspek:

a. importasi; b. pengadaan; c. neraca gula; d. stabilitasi harga; e. proteksi; f. pengawasan; g. distribusi; dan

h. aspek lainnya yang berkaitan dengan importasi, pengadaan dan penyaluran.

(5)

(2) Kelompok Kerja Bidang Importasi, Pengadaan dan Penyaluran tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini.

Pasal 7

(1) Kelompok Kerja Bidang Produksi dan Produktivitas membidangi aspek: a. tanaman; b. sarana produksi; c. permodalan; d. pengolahan; e. teknologi; f. lingkungan; dan

g. aspek lainnya yang berkaitan dengan produksi dan produktivitas.

(2) Kelompok Kerja Bidang Produksi dan Produktivitas tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.

Pasal 8

(1) Kelompok Kerja Bidang Keuangan, Kerjasama, Investasi dan Promosi membidangi aspek:

a. kerjasama dan pengembangan; b. industri hilir; c. promosi; d. rehabilitasi; e. spin off; f. pendanaan; g. kemitraan; dan

h. aspek lainnya yang berkaitan dengan keuangan, kerjasama, investasi dan promosi.

(2) Kelompok Kerja Bidang Keuangan, Kerjasama, Investasi dan Promosi tercantum dalam Lampiran 4 Keputusan ini.

Pasal 9

(1) Kelompok Kerja Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Latihan membidangi aspek:

a. penelitian;

b. pengembangan usaha dan manajemen; c. pendidikan;

d. latihan;

(6)

f. pengembangan informasi; g. pengkajian masalah strategi; h. pengkajian poleces; dan

i. aspek lainnya di bidang penelitian, pengembangan, pendidikan dan latihan.

(2) Kelompok Kerja Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Latihan tercantum dalam Lampiran V Keputusan ini.

BAB III TATA KERJA

Pasal 10

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, semua unsur Kelompok Kerja wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar Kelompok Kerja dan Sekretariat Dewan Gula Indonesia serta unsur pimpinan Anggota Dewan.

(2) Setiap Ketua Kelompok Kerja bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan anggotanya masing-masing dan melaksanakan kerjasama antar Kelompok Kerja dan Sekretariat Dewan Gula Indonesia serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas anggotanya.

(3) Hasil kerja kelompok Kerja disampaikan kepada Ketua Dewan melalui Sekretariat Dewan.

BAB IV PENUTUP

Pasal 11

(7)

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI PERTANIAN

SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA, ttd.

BUNGARAN SARAGIH

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1 Presiden Republik Indonesia;

2 Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

3 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 4 Menteri Keuangan;

5 Menteri Perisdustrian dan Perdagangan;

6 Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian; 7 Anggota Dewan Gula Indonesia;

(8)

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA

NOMOR :

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK KERJA DEWAN GULA INDONESIA

KETUA DEWAN SEKRETARIS DEWAN KEPALA SEKRETARIAT Pokja I Pokja Bidang Importasi, Pengadaan & Penyaluran Pokja II Pokja Bidang Produksi dan Produktivitas Pokja III Pokja Bidang Keuangan, Investasi & Promosi Pokja IV Pokja Bidang Riset, Pengem bangan & Diklat Pokja Khusus Pokja Bidang Khusus (Ad Hoc) MENTERI PERTANIAN

SELAKU DEWAN GULA INDONESIA

ttd.

(9)

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA

NOMOR :

POKJA I

KELOMPOK KERJA BIDANG IMPORTASI, PENGADAAN DAN PENYALURAN

Ketua : Ir. H. Zaenal Arifin : Dirjen IKAHH, Deperindag.

Wakil Ketua I : Drs. Sudar : Dirjen Daglu, Deperindag.

Wakil Ketua II : Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, MS : Dirjen BP2 HP, Deptan.

Sekretaris I : Ir. H.M. Yamin Rahman : Direktur. Industri Agro, Ditjen IKAHH. II : Dr. Ir. Har Adi Basri, M.Sc : Direktur P2H Perkebunan, Ditjen BP2HP.

Anggota : 1. Ir. Aang Kanaan Adikusumah : Direktur Impor, Ditjen Daglu, Deperindag

2. Drs. Ibrahim A. Karim : Direktur. Teknik Kepabeanan, Ditjen Bea Cukai.

3. Ir. Ning Pribadi : Kapus

Pengembangan Ketersediaan Pangan.

4. Gunaryo, SH, M.MPd : Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Ditjen PDN.

5. Drs. Djoko Mulyono : Asdep urusan Usaha Perkebunan, BUMN. 6. Drs. W.H. Hutagalung : Anggota Tim Tarif Bea Masuk dan Pungutan Ekspor, Depkeu.

7. Drs. Bambang Setiadi, M.Si : Direktur Hubungan Antar Lembaga, Otda.

8. H. Abdul Wahid : Ketua Umum BK APTRI.

(10)

9. H. Muh. Arum Sabil : Ketua Umum APTR Wilayah Kerja PTPN XI.

10. dr. Faruk Bakrie : Ketua AGI.

11. Jimmy AB. Nikijuluw : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut

12. Anton S. Tampubolon, SH. : Direktur LLAJ, Ditjen Perhubungan Darat

13. Ir. Tito Pranolo, MBA, M.Sc. : Direktur

Pengembangan dan Informasi Teknologi Perum Bulog.

14. Perry P. Martono : Direktur Komersil, PT. PPI.

15. Kol. Laut Sadiman, SE : Asisten Operasional Kasal.

16. Yayat Priyatna : Sekretaris APGI. 17. Drs. Masrul Madjid : Kepala Detasemen

B1 Baintalkam, Mabes RI.

18. Ir. Basuki Adjibrata : Direktur Utama, PTPN XI.

19. M. Isa Harun : DPP. HKTI.

20. Damayanti, B.Sc. : Kabag Jasa Penjualan Gula KPB PTPN.

21. Prof. Dr. Ir. Sebastian Margino : Pakar (UGM).

22. Dr. Ir. Arifien Habibie, MS Asdep III Menko Perekonomian

Urusan. Industri dan Pengolahan Hasil

MENTERI PERTANIAN

SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA, ttd.

(11)

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA

NOMOR :

POKJA II

KELOMPOK KERJA BIDANG PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Ketua : Ir. Subagyono D. : Dirjen BP.

Perkebunan, Deptan.

Wakil Ketua I : Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, M.Sc : Dirjen BP2HP, Deptan.

II : dr. Faruk Bakrie : Ketua AGI.

Sekretaris I : Dr. Ir. Hasanudin Ibrahim, Spi : Direktur Tanaman Semusim, Ditjen BP Perkebunan.

II : Ir. H.M. Fauzi Thoha : Ketua IKAGI. Anggota : 1. Ir. S.M. Damanik : Direktur

Perbenihan, Ditjen BP Perkebunan. 2. Ir. Djumairi : Kepala Korwil II

PTPN.

3. Ir. Nahdodin, MS : Kabid Penelitian P3GI.

4. Drs. Sigit Subiantoro : Praktisi.

5. H. Masduki : APTR Wil.Kerja

PTPN XI.

6. Ir. Rozali Musa : Direktur. Sarana Usaha, Ditjen Bina Sarana.

7. Dr.Ir. Kaman Nainggolan, MS : Kepala Biro Perencanaan & Keuangan, Deptan. 8. Djoko Djarot : DPP HKTI.

9. Drs. Sondang Gultom, MSc : Kabid Usaha Perkebunan III, Menag BUMN

10. Dr. I Made Suwandi, M.Soc, Sc : Direktur Fasilitasi Kebij & Pelaporan Otda

(12)

12. Hasmarliandi : Kabag Kredit Koperasi & Program Lainnya, BRI

13 Dra. Endang Wukir Sari Asdep IV Menko Perekonomian Bid. Distribusi & Pemasaran. 14. Drs. BSM. Hutabarat : Pakar 15 PM : Ditjen Anggaran, Depkeu. 16. PM : Ditjen Lembaga Keuangan, Depkeu 17. PM : Ditjen IKAHH, Deperindag. MENTERI PERTANIAN

SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA, ttd.

(13)

LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA

NOMOR :

POKJA IV :

KELOMPOK KERJA BIDANG

PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN DIKLAT

Ketua : Lukman K., SH, MIR Direktur LPP

Yogyakarta Wakil Ketua : Dr. Mirzawan, PDN Direktur P3GI

Sekretaris I : Ir. Nahdodin, MS Kabid Penelitian, P3GI Sekretaris II : Gunawan Ciptadi Karo Pengembangan

Lembaga, LPP

Yogyakarta

Anggota 1. Dr.Ir. Didik H. Goenadi, MSc, APU Direktur Eksekutif, LRPI

2. Ir. Leny S. Syafei, MS Kepala

Pusat.Pengembangan Kewirausahaan

Agribisnis, Badan SDM 3. Ir. H.M. Fauzi Thoha Ketua IKAGI

4. Ir. Zulfiar Zubir Sekretaris Badan Karantina Pertanian 5. Drs. H. Rusfian, MM DPP HKTI

6. Dr. Ir. H. Tony Kuntohartono Pakar

7. Dr.Ir. Taryono, M.Sc Dosen Fakultas Pertanian, UGM

8. Prof.Dr.Ir. Wani Hadi Utomo Dosen Fakultas Pertanian, Unbraw 9. Ir. Purwono, MS Staf Pengajar

Departemen Budidaya Pertanian, IPB

10. PM Kementrian Riset &

Teknologi

11. Dr. Abdul Wahid Kapus Pengkajian, Teknologi, Industri, Perdagangan,

Deperindag

12. Ir. Isharmadi, M.Si PT. Gula Putih Mataram

MENTERI PERTANIAN

SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA,

ttd.

(14)

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA

NOMOR :

POKJ A III

KELOMPOK KERJA BIDANG

KEUANGAN, KERJASAMA, INVESTASI DAN PROMOSI

Ketua : Ir. Mawardi Simatupang Deputy Menteri Negara BUMN

Wakil Ketua : Drs. Duduh Sadarachmat, Ak.MBA Direktur Utama PTPN

Sekretaris I : Drs. Yuni Suryanto, Ak. MBA Kabid Usaha Perkebunan II, Meneg BUMN

II : Dr.Ir.Endang S. Thohari, M.Sc Direktur Pembiayaan, Ditjen Bina Sarana Pertanian

Anggota : 1. Ir. Undhoro K. Anggoro, MS Direktur Pengembangan, Ditjen Bina Produksi Perkebunan

2. Drs. Suryatamtomo Soedirdjo Direktur Peraturan Perpajakan, Departemen Keuangan

3. Thomas Sugiyata Sekretaris Ditjen Bea dan Cukai

4. Ir.A. Basrah Enie, M.Sc Direktur Industri Kimia Hasil Pertanian dan Perkebunan

5. Drs. Teguh Direktur P3 Ditjen Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan 6. H. Simanjuntak, B.Sc,SH, M.Si PT. RNI

7. Wachju Moch. Nadjjib, SH Direktur Teknis Pelaksanaan Otda

8. Ir. Kun Suwarman Site Manager PT. Gunung Madu Plantation

9. Soedjai Kartasasmita Ketua Kompartemen Bidang Perkebunan dan Kehutanan

10. Ir. Ali Susmiadi, MS Ka. Biro SDM/Umum P3GI

(15)

11. Ir.Achmad Mangga Barani,MM Sekretaris Ditjen BP2HP, Deptan

12. R. Soemitro Hadimidjojo DPP HKTI 13. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS Pakar

14 Ir. H. Amir Siregar Direktur Utama PTPN VII

15. H. Muh Arum Sabil Ketua Umum APTR Wil. Kerja PTPN XI

16. Ir. Achmad Kurniadi, MBA Direktur Sektor Sekunder, Deputy Bid. Pelayanan Penanaman Modal, BKPM

17. Paryanto Tajib BK APTRI

MENTERI PERTANIAN

SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA, ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut pendapat responden, usaha kerbau ini hanya untuk membantu usahatani sawah mereka dengan memanfaatkan tenaga kerja ternak sebagai pembajak sawah, dan menyewakan jasa tersebut

Sehubungan akan dilaksanakannya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) 1 yang dilaksanakan oleh pengurus Lembaga Dakwah Kampus Ikatan Mahasiswa Masjid Nurul Ilmi

Damai sejahtera sebagai tujuan hukum tidak akan tercapai apabila hukum itu sendiri ditaati berdasarkan semata-mata paksaan dari luar, akan tetapi untuk mencapai damai

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Kajian Sifat Fisika Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam Hubungannya dengan Pendugaan Erosi Tanah.. Konservasi Tanah

bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Penguatan Rupiah pun tidak mampu mempertahankan laju IHSG di zona hijau dan belum dapat mengimbangi derasnya aksi angkat jemuran tersebut yang lebih banyak dari saham- saham Big

Penurunan nilai rejeksi garam pada membran organosilika relatif kecil yang ditunjukkan dengan hanya terjadi penurunan rejeksi garam 0,63% pada membran organosilika konsentrasi