• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PUBLIC LIBRARY

“Google Scholar vs.Traditional Commercial Library

Databases”

D

I

S

U

S

U

N

Oleh :

NIKI ARSY SIREGAR

(110709039)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan judul “MAKALAH PUBLIC LIBRARY

“Google Scholar vs.Traditional Commercial Library Databases” dengan tepat waktu . Penyusunan laporan ini sebagai syarat pemenuhan salah satu tugas pada Mata Kuliah pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S-1.

Laporan ini berisikan tentang informasi mengenai perbandingan antara google scholar dengan database perpustakaan. Diharapkan laporan ini dapat memberikan infomasi dan memberikan wawasan kepada kita semua mengenai bidang tersebut.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua. Amin.

Medan, 2014

(3)

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam distribusi informasi dan memicu terjadi ledakan informasi (information implosion). Memahami informasi semakin penting pada zaman ini,karena perubahan teknologi dan perkembanga sumber informasi sangat cepat. Kompleksitas yang semakin hebat pada era teknologi informasi ini, dan memberikan pengaruh yang lebih luas kepada individu, sistem pendidikan dan masyarakat.

Keahlian teknologi informasi membuat seseorang dapat menggunakan komputer, aplikasi perangkat lunak, database, dan teknologi lain untuk mencapai berbagai tujuan akademik, pribadi dan tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan dan individu(Buxbaum, 2004: 277).

Perpustakaan sebagai pengelola informasi terekam dalam bentuk buku, sejak itu pula perkembangan institusi perpustakaan sangat dipengaruhi pertumbuhan teknologi tercetak, Selanjutnya muncuk informasi terekam dalam media-media baru yang harus dikelola pula. Merambahnya teknologi informasi dalam hidup sehari-hari menibulkan luatan informasi dalam bentuk digital maupun elektornis. Hal ini memaksa institusi perpustakaan, dokumentasi dan informasi untuk juga mengelola informasi dalam bentuk tersebut.

Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki misi untuk menyediakan akses bagi fakultas-fakultas dan mahasiswa untuk memperoleh sumber informasi yang memadai. Staf perpustakaan telah bekerja dengan baik karena hanya diberikan sumber daya terbatas di tempat kerja mereka. Sumber informasi elektronik memberikan potensi kemajuan yang signifikan dalam hal akses. Sekarang kita telah memiliki sumber informasi yang lebih banyak dan mudah dari sebelumnya. Hal ini sungguh luar biasaPeningkatan pencarian

informasi merupakan fenomena yang mengindikasikan bahwa informasi telah menjadi salah satu kebutuhan hidup yang utama. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut muncul berbagai cara dan strategi yang dapat diterapkan untuk mendapatkan informasi. Akibatnya, bermacam-macam perilaku pencarian informasi tampak ke permukaan. Semua cara, strategi, dan perilaku pencarian informasi yang muncul ke permukaan tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan dalam waktu yang relatif singkat(Hasugian, 2006:1).

(4)

hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan informasi sebagai mana fungsi perpustakaan mulai dari menghimpun, mengolah sampai mendesiminasikan informasi kepada masyarakat pengguna yaitu seluruh sivitas akademika. Perpustakaan mendapatkan manfaat yang besar dengan hadirnya teknologi komputer dan telekomunikasi, karena dapat mempercepat penemuan kembali informasi, di samping akan memperlancar aktivitas rutin perpustakaan seperti: administrasi, pengadaan, pengolahan, pelayanan dan komunikasi antar pengguna serta antar perpustakaan atau lembaga informasi lain.

Temu balik informasi merupakan istilah generik yang mengacu pada temu balik dokumen atau sumber atau data dari fakta yang dimiliki unit informasi atau perpustakaan. Sedangkan penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki perpustakaan/unit informasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembanga cepat terutama pada bidang informasi dan komputer telah melahirkan fenomena baru dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi yaitu berkembangnya sistem temu kembali informasi (Information Retrieval System). Tujuan utama pengembangan sistem temu kembali informasi adalah untuk menemukan dokumen yang sesuai dengan kebutuhan informasi pemakai secara efektif dan efisien.

Pemilihan atau penemuan kembali informasi ini tidak mungkin dilakukan secara manual karena kumpulan informasi yang sangat besar dan terus bertambah besar. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang otomatis untuk pengguna dalam menemukan kembali informasi (penelusuran informasi), sistem temu kembali informasi tersebut merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan dari penggunanya secara otomatis dari suatu koleksi informasi. Maka disinilah peran aplikasi yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi segala keperluan yang dibutuhkan oleh suatu perpustakaan dalam rangka memberikan kemudahan kepada masyarakat luas terhadap akses data yang sudah diolah menjadi suatu informasi khususnya dalam temu kembali informasi untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam suatu perpustakaan.

(5)

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan google scholar

2. Apa yang di maksud dengan database perpustakaan

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui secara jelas tentang google scholar

2. Untuk mengetahui secara jelas tentang database perpustakaan.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Secara praktis :bagi pengguna perpustakaan

sebagai rujukan bagi pengguna perpustakaan agar dapat menelusur informasi dengan cepat dan akurat.

2. Secara teoritis: bagi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi sebagai acuan penelitian selanjutnya yang serupa sehingga akan berkembang keilmuan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi.

(6)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

1. Google scholar

Google scholar yang direlease pada tahun 2004 lalu adalah sebuah search-engine yang dipakai khusus untuk mencari jurnal ataupun literatur dalam segala bentuk format dan bidang pendidikan. Anda dapat mencari di seluruh bidang ilmu dan referensi dari satu tempat: makalah peer-reviewed, thesis, buku, abstrak, dan artikel, dari penerbit akademis, komunitas profesional, pusat data pracetak, universitas, dan organisasi akademis lainnya. Google schoolar akan membantu Anda mengidentifikasi penelitian paling relevan dari seluruh penelitian akademis" Dari pengertian google scholar tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa sarana yang disediakan oleh google ini dapat mempermudah penulis beserta tulisannya dikenal oleh dunia internasional. Secara sederhana google scholar adalah website pengindex artikel ilmiah yang berada dibawah google.

Cara penggunaannya juga relatif mudah dan cepat, cukup mengetikkan katakunci nya saja, maka deretan link jurnal atau literatur dari berbagai sumber akan ditampilkan. Selain itu, Google scholar juga menyediakan option untuk “Advanced Search” dimana kita dapat mempersempit hasil pencarian kepada artikel atau jurnal tertentu. Dan juga kita bisa memilih pencarian artikel atau jurnal pada bidang-bidang tertentu.

Kaitannya dengan dunia pendidikan sudah tentu sangat nyata sekali bahkan jika ini disandingkan dengan salah satu poin padatridharma perguruan tinggi yaitu penelitian dan pengembangan. Bagaimana mungkin suatu penelitian dapat berkembang dengan cepat jika tidak ada tulisan-tulisan mengenai penelitian tersebut yang dikenal oleh dunia penelitian itu sendiri??. Dikenal, kalau boleh kita terjemahkan secara bebas adalah bentuk lain dari sharing atau transfer pengetahuan itu sendiri. Semakin besar keran pengetahuan itu dibuka maka pengetahuan yang mengalir akan semakin deras pula. Mungkin konsep inilah yang memang sudah harus diterapkan terutama untuk dunia pendidikan termasuk dunia pendidikan tinggi

Google scholar memang bukan satu-satunya sarana untuk dikenal dalam dunia penelitian namun tidak ada salahnya sebaiknya partisipasi aktif

(7)

mulai dibangun untuk menggunakan salah satu sarana ini, karena rugi sekali rasanya jika sarana yang disediakan oleh perusahaan sekelas google tidak termanfaatkan secara maksimal malahan disediakan secara free alias cuma-cuma. Sepanjang yang diketahui jarang sekali terobosan-terobosan yang dibangun oleh google itu gagal karena memang mereka didukung oleh sumber daya yang sangat mumpuni. Sebagai perbandingan tidak ada rasanya orang didunia ini yang menggunakan internet tapi tidak mengetahui mesin pencari google, namun belum keseluruhan orang menggunakan fasilitas-fasilitas "mewah" namun gratis semacam gmail, g+, google drive dan segudang fasilitas google lainnya yang notabene kalau dimaksimalkan sangat memudahkan apapun yang dibutuhkan untuk bekerja baik didunia nyata ataupun maya. Jaminan kualitas ini jelas jelas dibunyikan oleh google pada halaman depan http://scholar.google.com/

2. Pengertian database

Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2005:313) data base adalah sekelompok file yang saling terelasi. Dari definisi ini menyatakan bahwa data base adalah kumpulan dari file dalam arti lebih dari satu file.

Sedang menurut Abdul Kadir (2003:254), Basis data (data base) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk untuk memperoleh informasi.

Definisi lebih rinci diberikan oleh Jogiyanto(2004:711) basis data (data base) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Dari ketiga definisi tersebut di atas hal yang penting adalah adanya dua file(dua data) atau lebih yang saling terkait atau terhubung antara satu dengan yang lain, yang digunakan untuk memperoleh informasi. Untuk menghubungkan antar satu file dengan file yang lain menggunakan field key atau kolom kunci. Yang dimaksud field kunci adalah suatu field yang berisikan data unik.

Hirarki data base terdiri dari : - Data Base

- File - Record - Field

(8)

File adalah kumpulan record yang menggambarkan suatu kesatuan data sejenis.

Record adalah kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data.Record juga bisa disebut baris bila bentuk horizontal, Record juga bisa disebut satu entrain-data satu formulir entrian data..

Field adalah bagian dari record yang menggambarkan suatu item data.

Berikut adalah contoh gambar hirarki data base yang terdiri dari file buku, file anggota, file peminjam dan file pengunjung.

- File Buku yaitu suatu file yang berisikan data-data yang berkaitan dengan buku

- File Anggota yaitu suatu file yang berisikan data-data yang berkaitan dengan anggota

- File Peminjam yaitu suatu file yang berisikan data-data yang berkaitan dengan peminjaman buku.

- File Pengunjung yaitu suatu file yang berisikan data-data yang berkaitan dengan pengunjung perpustakaan.

Dari gambar tersebut terlihat adanya keterkaitan diantara file-file tersebut, yaitu bahwa file peminjam dan file pengunjung mempunyai hubungan dengan file buku dan file anggota melalui field kunci Noang dan Nobuk. Field kunci adalah suatu field yang berisikan data yang unik atau data yang tidak sama dengan yang lain.

Berikut adalah gambar sebuah record dari file buku yang terdiri dari beberapa fields yang yang tampil secara vertikal

3. Kegunaan Data Base

Sebagaimana dikatakan bahwa data base merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi perpustakaan karena data base adalah tempat atau wadah yang berisikan data-data perpustakaan yang teridiri dari data bahan pustaka, data anggota, dan peminjam serta data pengunung perpustakaan. Data-data ini sangat penting bagi pengelolaan perpustakaan dan penggunakan perpustakaan. Untuk itu perancangan dan pengelolaan data base harus dialakukan secara baik dan benar. Hal ini dimaksudkan agar pengelola dan pengguna perpustakaan mudah untuk mengakses. Dengan ada data base perpustakaan yang baik dan benar maka akan dapat

(9)

dijadikan suatu informasi yang berguna bagi pengelola dan pengguna perpustakaan.

(10)

PEMBAHASAN ARTIKEL

Artikel ini membahas mengenai perbandingan penelusuran pada google scholar dengan database perpustakaan. Beberapa evaluasi telah di lakukan, untuk mencari tahu mana yang menghasilkan hasil yang lebih baik .dan ternyata penelusuran pada database perpustakaan lebih baik di bandingkan dengan google scholar. Karna penelusuran pada database perpustakaan dapat menemukan bahan yang di butuhkan secara khusus dengan tepat. Sedangkan menggunakan google scholar harus menggunakan kosakata terkontrol terlebih dahulu untuk menghasilkan hasil yang lebih tepat.

Pustakawan mungkin dapat menggunakan kosakata terkontrol untuk menghasilkan hasil yang lebih tepat dari Google Scholar . Bagaiman jika pengguna tidak menggetahui penggunaan kosakata terkontrol dalam penelusurannya, Maka beliau tidak akan mendapatkan bahan yang tepat ketika di butuhkan. Sedangkan saat ini hampir seluruh mahasiswa menggunakan google scholar dalam penelitiannya. Bahkan mahasiswa pascasarjana pun yang kebanyakan berurusan dengan database , lebih memilih menggunakan google scholar sebagai sumbernya dalam penelitian. Lebih dari setengah penelitian mereka bersumbar dari google scholar. Bagaimana jadinya jika mahasiswa yang banyak itu tidak dapat memperoleh manfaaf yang baik dan benar dalam penggunaan google scholar. Hal ini sangat di sesalkan,

Untuk itu, penulis menyarankan agar para pustakawan bergerak sama-sama untuk memberikan pengajaran kepada para mahasiswa mengenai konsep-konsep yang di perlukan dalam penelusuran informasi dengan menggunakan google scholar. Dengan begitu mahasiswa dapat menerapkan keterampilan, seperti memilih kata kunci, memanfaatkan kosakata terkontrol, menggunakan logika Boolean, dan memperluas atau mempersempit pencarian, pada situasi lain. Beberapa keterampilan ini seharus nya di ajarkan dalam penggunaan perpustakaan.karna perpustakaan universitas merupakan sumber informasi yang tugasnya menghimpun, mengolah sampai mendesiminasikan informasi kepada masyarakat pengguna yaitu seluruh sivitas akademika.

Meskipun hanya satu jam yang terlalu singkat untuk membangun "sebuah kerangka kerja intelektual untuk memahami, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi, tapi itu sudah cukup untuk

(11)

mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis tentang informasi yang mereka temukan dan berpikir tentang masalah hukum dan sosial yang terlibat. Hal ini tidak hanya berguna untuk masa kuliah saja, namun juga berguna ketika kita nantinya telah lulus .

Setelah mereka lulus, sebagian besar mahasiswa tidak lagi berafiliasi dengan universitas dan mungkin tidak lagi memiliki akses yang mudah ke tingkat database langganan universitas. Meskipun dimungkinkan bagi lulusan untuk melakukan perjalanan ke dekat perpustakaan universitas untuk menemukan cara agar dapat mengakses database jangka pendek . Namun tetap saja ada hambatannya. Waktu, tenaga, dan biaya yang terlibat adalah hambatan besar yang tidak boleh diabaikan. Bukan kah alasan ini masuk akal untuk memperkenalkan mahasiswa untuk mendapatkan sumber informasi yang tepat secara gratis. Salah satunya yaitu penggunaan google scholar.

Penulis sebagai pustakawan bukan berniat untuk menjauhkan database perpustakaan dari para mahasiswa, tetapi beliau hanya beranggapan bahwa sudah seharusnya pustakawan memberikan panduan yang tepat kepada pengguna dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Agar mereka mengetahui sumber-sumber yang baik untuk penelitian mereka.

sumber :

http://www.ala.org/acrl/sites/ala.org.acrl/files/content/conferences/confsandpreconfs/ national/baltimore/papers/128.pdf

(12)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Artikel ini membahas mengenai perbandingan penelusuran pada google scholar dengan database perpustakaan. Beberapa evaluasi telah di lakukan, untuk mencari tahu mana yang menghasilkan hasil yang lebih baik .dan ternyata penelusuran pada database perpustakaan lebih baik di bandingkan dengan google scholar. Karna penelusuran pada database perpustakaan dapat menemukan bahan yang di butuhkan secara khusus dengan tepat. Sedangkan menggunakan google scholar harus menggunakan kosakata terkontrol terlebih dahulu untuk menghasilkan hasil yang lebih tepat.

Untuk itu, penulis menyarankan agar para pustakawan bergerak sama-sama untuk memberikan pengajaran kepada para mahasiswa mengenai konsep-konsep yang di perlukan dalam penelusuran informasi dengan menggunakan google scholar. Dengan begitu mahasiswa dapat menerapkan keterampilan, seperti memilih kata kunci, memanfaatkan kosakata terkontrol, menggunakan logika Boolean, dan memperluas atau mempersempit pencarian, pada situasi lain. Beberapa keterampilan ini seharus nya di ajarkan dalam penggunaan perpustakaan.karna perpustakaan universitas merupakan sumber informasi yang tugasnya menghimpun, mengolah sampai mendesiminasikan informasi kepada masyarakat pengguna yaitu seluruh sivitas akademika.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

http://stainbatusangkar.ac.id/index.php/artikel-civitas-akademika/524-google-scholar-dan-perguruan-tinggi http://scholar.google.co.id/intl/id/scholar/about.html http://digilibunsri.wordpress.com/2010/02/19/dalam-otomasi-perpustakaan- memahami-data-base-dengan-baik-sangat-penting-bagi-pengelola-perpustakaan/ http://www.ala.org/acrl/sites/ala.org.acrl/files/content/conferences/confsandpr econfs/national/baltimore/papers/128.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dalam kerjasama keagenan Konsignasi yang dilakukan antara PT Ganta Usaha Tenggalan dengan Apotek Campang Raya Bandar Lampung, dalam

Sebagai sarana komunikasi, gambar atau ilustrasi merupakan pesan non verbal yang dapat membarikan penekanan tertentu pada isi pesan, dan peran gambar atau ilustrasi

Ilustrasi cover ini terdiri dari pesan visual dan pesan verbal, dimana pesan visual ini berupa lima orang laki – laki yang dilihat dari kontur mereka adalah sebagai tokoh

Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis learner autonomy yang dikembangkan dinyatakan layak untuk meningkatkan

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bencana longsor lahan di Kecamatan Cikoneng adalah: 1) Lereng yang curam dengan kemiringan lebih dari 25%, 2) Jenis batuan

(Suatu hal yang dapat diterapkan secara umum untuk semua persaingan tidak jujur atau curang dalam perdagangan dan bisnis, tetapi terutama diterapkan pada praktik berusaha

• Pantai tipe II secara umum dicirikan oleh relief sedang, berupa perbukitn bergelombang, dengan kemiringan paras pantai yang relatif rendah hingga sedang (tidak lebih dari 10° -

Bentuk penelitian ini digunakan penulis untuk memperoleh data yang memberikan pandangan hidup dan sikap hidup masyarakat Jawa yang tercermin dalam prosa lirik