• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR - PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU DI GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS AKHIR - PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU DI GRESIK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PUSAT PENANGANAN MUATAN

PETI KEMAS TERPADU DI GRESIK

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ( Strata – 1 )

Diajukan oleh :

DANI DARUSMAN

0651010036

(2)

TUGAS AKHIR

PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS

TERPADU DI GRESIK

Dipersiapkan dan disusun oleh :

DANI DARUSMAN

NPM : 0651010036

Telah dipertahankan didepan tim penguji

Pada tanggal : 15 Oktober 2010

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1)

Tanggal : Dekan

Ir. Naniek Ratni JAR, M, Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1 Pembimbing Utama

Ir. Eva Elviana, MT NPT. 3 6604 94 0032 1

Pembimbing Pendamping

Lily Syahrial, ST, MT NIP. 1955 0908 199103 1001

Penguji

Ir. Sri Suryani Yaprapti Winasih, MT NIP. 19670722 199303 2 001

Ir. Niniek Angraeni, MT. NIP. 19580124 198703 2 00 1

(3)

PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU di

GRESIK

Dani Darusman 0651010036

ABSTRAKSI

Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik adalah sebuah wadah yang mengelola dan memberikan layanan jasa distribusi Peti Kemas yang berada pada kebupaten Gresik, Dengan kata lain suatu suatu kawasan di daratan yang melayani pengelolaan peti kemas,dan dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum, serta tempat untuk menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi lainnya, ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kepelabuhan sesuai dengan tingkat kebutuhan.

Metode pembahasan yang digunakan berupa pengumpulan data yang mendukung diperlukannya sebuah Pusan Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik ini, yang kemudian dianalisa disertai contoh studi kasus dan literatur sejenis, sehingga pencapaian akhir dapat memberi gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan dirancang.

Gagasan awal rancangan dari berdasarkan Pertumbuhan lajur ditribusi Peti Kemas tiap tahun semakin meningkat tajam, Tidak semua pelabuhan di wilayah Pebuhan dimanfaatkan untuk kegiatan kapal-kapal peti kemas. Itu disebabkan kondisi beberapa pelabuhan tidak memungkinkan dapat melakukan handling petikemas, Karena arus petikemas harus didukung dari hinterland sekitarnya, kendati fasilitas pelabuhan sudah disiapkan.

Pengertian operasi Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu meliputi manajemen kedatangan/keberangkatan kapal, bongkar/muat (B/M) barang baik untuk aktivitas tujuan manapun bagi kegiatan transit.

Konsep dasar rancangan dari Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik didapat dari sebuah tema rancang yang ingin dihadirkan, yaitu yang berdasarkan analogi didalam proses pertumbuhan (Biomorfik)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan petunjuk- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas akhir ini. Dimana laporan ini merupakan salah satu bagian untuk menyelesaikan studi perguruan tinggi S1 jururan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan di UPN Veteran Jawa Timur.

Adapun maksud penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir pada program studi arsitektur. Proposal usulan judul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai lingkup proyek yang akan dikerjakan, baik keseluruhanya maupun kedalamannya. Adapun judul yang penyusun usulkan adalah :

”PUSAT PENANGANAN MUATAN PETI KEMAS TERPADU di

GRESIK”

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna ataupun banyak kekurangan,. Untuk itu, saya selalu membuka diri untuk menerima dan menghargai kritikan dan saran demi kesempurnaan proposal ini. Proposal ini diharapkan dapat bermanfaat dan membantu rekan mahasiswa lain, khususnya dalam bidang arsitektur.

Bersama ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung agar proposal ini terselesaikan, namun kesempurnaan adalah milik Tuhan maka jika terdapat kekurangan ataupun kesalahan penyusun mengharapkan saran kritik sehingga dapat membantu penyelesaian yang lebih baik. Dan semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya mahasiswa teknik arsitektur.

Surabaya, 30 September 2010

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Segala puji bagi ALLAH SWT tuhan pencipta alam semesta, yang telah memberikan segala-galanya terhadap saya (karunia, kesehatan, kemampuan, serta segala nikmat, kemudahan,dan banyak sekali anugerah yang telah Di berikan hingga tak bisa dituliskan dalam kata-kata).

2. Nabi Muhammad SAW, rasulku yang selalu memberi inspirasi dalam berkarya.

3. Ibuku (Siti Unsiyah) dan ayahku (Basuki Rachmad, SH) yang telah merawatku sejauh ini, memberi segala kasih sayang luar biasa, membiayai dengan penuh ikhlas, memberi motivasi penuh cinta, serta doa yang tidak berhenti dalam menggapai kesuksesanku.

4. Dr. Ir. Edy Mulyadi, SU. Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

5. Ir. Syaifuddin Zuhri, MT. selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

6. Ir. Sri Suryani Y W, MT. selaku Ketua Lab Studio Tugas Akhir.

7. Ir. Eva Elviana, MT. Selaku Dosen Pembimbing Utama, terima kasih banyak atas curahan ilmu, kesabaran, serta bimbingannya.

8. Ir. Lili Syahrial, MT Selaku Dosen Pembimbing Pendamping, terima kasih

banyak atas bimbingannya.

9. Ir.Muchlisiniyati Safeyah, MT, Selaku Dosen Wali, terima kasih banyak atas bimbingannya dan dampingannya sebagai dosen wali.

10.Ir. Sri Suryani Y W, MT, Ir. Ami Afianti, MT dan Ir. Niniek Anggriani,MTP Selaku Dosen Penguji. Terima Kasih atas Semua kritik dan sarannya.

(6)

12.Special to Bpk. Ir. M Salatoen.P, MT, Bpk. Ir. Baskoro,MT, Bpk. Ir. Erwin Djuni W, MT.

13. Bpk. Wartaji , Ibu Dyan Agustin , Bpk Heru, Bpk. Pranoto, dan seluruh para dosen yang telah membimbing saya.

14. Sahabat Sejatiku, para ARSITEK HARAPAN BANGSA, MISBAHUL

ANAM, DHENIAR HERVAN SAKTI, M. ARDIANSYAH, BAYU WIRA, MAS DIAN PRASETYO, TRI WAHYU LAKSONO, NALINDRA PRIMA, LUSY LARASATI, FEBRIAN HARIONO, HANAFI MUSLIM, SUFI, terima kasih atas bantuan kalian, terima kasih atas ilmu yang kalian bagi terhadapku, terima kasih atas kesabaran yang kalian ajarkan kepadaku, terima kasih atas dukungannya, terima kasih atas kesempatan yang kalian berikan, terima kasih atas segalanya (I LOVE U ALL).

15.Seluruh Teman-Teman Angkatan 2006, terima kasih banyak atas jasa kalian yang telah membantuku dalam mencapai semua ini.

16.Para Alumnus Arsitektur UPN yang sangat membanggakan.

17.Tempatku bekerja, CV. Dira Engineering Consultant, Pak Didiek, Mas Andik, Mas Sugeng, dan temen-temen seperjuangan, terima kasih atas dukungan, ilmu, dan kesabaran kalian dalam membimbingku.

18.FUTURE ARC magazine – INDONESIA DESIGN thank’s telah mempercayaiku untuk menjadi distributor kalian.

19.Bapak Ir.Samuel.A.Budiono,M.arch, yang telah memberi saya kesempatan bekerja dan menggali ilmu.

(7)

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Maksud dan Tujuan 4

1.3Batasan dan Asumsi 5

1.4Tahapan Perancangan 6

1.5Sistematika laporan 8

BAB 2 TINJAUAN OBYEK RANCANGAN 10

2.1 Tinjauan Umum 10

2.1.1 Pengertian Judul Proyek 10

2.1.2 Studi Literatur 11

2.1.3 Studi Kasus 12

2.1.4 Hasil Studi Kasus 13

2.2 Tinjauan Khusus 31

2.2.1 Lingkup Pelayanan 31

2.2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang 32

2.2.3 Perhitungan Luas Ruang 35

BAB 3 TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 41

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi 41

3.2 Penetapan Lokasi 43

3.3 Kondisi Fisik Lokasi 45

3.3.1 Eksisting Site 45

3.3.2 Aksesibilitas 46

3.3.3 Potensi Lingkungan 47

3.3.4 Infrastruktur Kota 48

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat 50

(8)

BAB 4 ANALISA PERANCANGAN 52

4.1 Analisa Ruang 52

4.1.1 Organisasi Ruang 53

4.1.2 Hubungan Ruang dan Sirkulasi 54

4.1.3 Diagram Abstrak 54

4. 2 Analisa Site 55

4.2.1 Analisa Aksesibilitas 56

4.2.2 Analisa Iklim 57

4.2.3 Analisa Lingkungan Sekitar 58

4.2.4 Analisa Zoning 59

BAB 6 APLIKASI PERANCANGAN 73

6.1 Aplikasi Ruang Luar 73

6.1.1 Aplikasi Pola Tatanan Masa 70

6.1.2 Aplikasi Pola Sirkulasi 71

(9)
(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan lalu lintas barang yang didistribusikan melalui angkutan laut selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 145 juta ton untuk angkutan dalam negeri, walaupun beberapa tahun sebelumnya cenderung menurun. Untuk muatan luar negeri pada angkutan periode yang sama sebesar kurang lebih 443 juta ton, demikian juga perkembangan volume petikemas sekitar 30% lalu-lintas barang untuk perdagangan luar negeri merupakan barang petikemas (Kompas, Minggu 13 Februari 2007). Hal di atas menunjukkan pula kegiatan penanganan di pelabuhan cukup besar atau cukup sibuk sesuai dengan fungsi utama pelabuhan sebagai gerbang utama perekonomian.

Pertumbuhan lajur ditribusi Peti Kemas tiap tahun semakin meningkat tajam, Tidak semua pelabuhan di wilayah Pebuhan dimanfaatkan untuk kegiatan kapal-kapal peti kemas. Itu disebabkan kondisi beberapa pelabuhan tidak memungkinkan dapat melakukan handling petikemas, Karena arus petikemas harus didukung dari hinterland sekitarnya, kendati fasilitas pelabuhan sudah disiapkan.

Jumlah Peti Kemas ditentukan dalam bentuk satuan yang disebut

dengan ”Teus”. Arus petikemas di Pelabuhan di Tanjung Perak (Konvensional) mencapai tercapai 206.045 Teus, dan PT.BJTI ( Berlian Jasa Terminal Indonesia ) mencapai 826.048 teus ini mengalami pertumbuhan delapan persen sedangkan PT.TPS ( Terminal Petikemas Surabaya ) mencapai 1.181.384 Teus dan Di TPKS ( Terminal Peti Kemas Semarang ) sebanyak 388.429 Teus.

(11)

Tabel 1.1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan JUMLAH DISTRIBUSI PETI KEMAS

(Teus)* Uraian

2006 2007 2008 2009

Jumlah 7.357.325 7.589.963 8.173.264 8.264.737

Kenaikan

* Satuan Peti Kemas

(Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), 2010)

Potensi sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau dengan luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya yang jauh lebih besar lagi yaitu 3.257.483 km². Perairan laut Indonesia belum dimanfaatkan sebagai infrastruktur transportasi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau dengan luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya yang jauh lebih besar lagi yaitu 3.257.483 km². Perairan laut Indonesia belum dimanfaatkan sebagai infrastruktur transportasi secara maksimal, masih banyak angkutan barang jarak jauh termasuk angkutan barang antar pulau yang menggunakan angkutan jalan raya, padahal ditinjau dari sisi ilmu transportasi biaya angkut menggunakan laut merupakan pilihan yang paling murah bila mengangkut barang dalam jumlah dan jarak tertentu dibanding melalui kereta api ataupun jalan raya, dan ini menjadi lebih baik lagi bila menggunakan peti kemas.

Mark Levinson dalam bukunya The Box,2003 mengatakan: the container made shipping cheap, and by doing so changed the shape of world

(12)

Keunggulan peti kemas dalam sistem transportasi adalah intermodalitasnya yang sangat baik, karena bisa diangkut melalui jalan, kereta api maupun laut, karena memiliki dimensi yang baku, berat maksimal yang baku pula sehingga overloading seperti yang sering terjadi dijalan raya bisa dihindari, tidak memerlukan gudang karena bisa ditumpuk (sampai 7 lapis peti kemas) di lapangan terbuka, waktu bongkar muat yang singkat. sehingga angkutan barang dengan peti kemas dapat diangkut dengan berbagai moda dalam rangkaian pelayanan dari pintu ke pintu.

Ini pulalah yang mengakibatkan tren angkutan peti kemas domestik sudah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, Tingginya pertumbuhan ini diakibatkan waktu yang lebih cepat serta biaya yang lebih rendah.Seiring dengan perkembangan potensi hinterland dan tuntutan operasional serta perkembangan teknologi angkutan laut yang cenderung melakukan perdagangan dunia dengan menggunakan kontainer serta adanya kebijakan regional/nasional perlu dilakukan Pengembangan Pelabuhan Gresik. Kunci pengembangan Pelabuhan Gresik adalah dengan

Gambar 1.1 Kecepatan dan besaran gerak sarana transportasi (Sumber: Ben C. Gerwick,Jr. Contruction of offshore

(13)

meningkatkan kapasitas alur pelayaran utamanya untuk pelayanan kapal-kapal yang melakukan kegiatan di terminal peti kemas, terminal curah cair dan curah kering, sehingga kedepan Pelabuhan Gresik sebagai Pelabuhan Utama dipersiapkan untuk menjadi hub port. Hal ini tentunya setelah melalui kajian potensi rencana strategi pertumbuhan kota/kawasan dengan lokasi yang strategis didukung kawasan andalan yaitu Surabaya, Mojokerto, Bangkalan, Lamongan, dan Sidoarjo, dengan kawasan, Kawasan Industri Surabaya dan Kawasan Industri Gresik.

1.2.Maksud dan Tujuan Perancangan

Pengangkutan barang di laut merupakan bidang kegiatan yang cukup penting dalam dunia perdagangan di Indonesia. Salah satu masalah utama dalam pengangkutan adalah pekerjaan pengepakan barang. Agar pengangkutan barang di laut dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan peti kemas. Peti kemas memberikan beberapa banyak kegunaan antara lain mencegah kerusakan dan kehilangan barang; memperlancar traffic barang

keluar dari dalam pelabuhan atau sebaliknya; serta sebagai gudang berjalan sehingga peti kemas dapat ditempatkan dimana saja, yaitu di tempat-tempat yang tidak ada fasilitas lapangan timbun terbuka.

Maksud dan tujuan perancangan ini adalah bagaimanakah pelaksanaan pengangkutan barang menggunakan peti kemas yang dilakukan oleh Perusahaan Pengangkutan, yang meliputi pokok bahasan yaitu prosedur perjanjian pengangkutan, hak dan kewajiban pengirim maupun pengangkut, proses pelaksanaan, dan tanggung jawab pengangkut dalam pengangkutan barang menggunakan peti kemas.

Adapun tujuan perancangan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik ini adalah :

1. Membantu masyarakat memberikan pelayanan dan kebutuhan angkutan Peti Kemas serta memberi kemudahan dalam proses distribusi barang 2. Memberikan tempat bagi para exportir dan importir untuk bersosialisasi

(14)

3. Memberikan kawasan lahan Peti Kemas baru sebagai penunjang kapasitas penanganan muatan Peti Kemas yang lebih baik.

1.3 Batasan dan Asumsi

Untuk menghindari pembahasan yang ada agar tidak melebar sehingga dapat merambat pada masalah-masalah yang tidak perlu di bahas maka perlu adanya batasan-batasan yang melingkupi permasalahan yang ada. Dalam ruang lingkup pembahasan pada Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini, dimana lokasi site sudah dilakukan studi kelayakan untuk bangunan terisi karena telah sesuai dengan rencana pengembangan PT.Pelindo III (Persero) Cab.Tanjung Perak serta proyek ini untuk melayani kebutuhan sampai 20 tahun kedepan yang meliputi :

1.3.1. Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan untuk Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini hanya untuk melayani Peti Kemas Angkutan Domestik dan Internasional yang selama ini semakin meningkat baik dari jumlah kapal yang

tersedia maupun frekuensi kedatangan dan keberangkatan kapal yang semakin sering. Pelayanan berlaku bagi seluruh pengguna jalur distribusi laut yang akan dikelompokan lagi berdasarkan fasilitas sesuai kebutuhan.

1.3.2. Daya Tampung / Kapasitas

Dalam menentukan kapasitas Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu, faktor pertimbangan yang penting adalah :

1. Jumlah rata-rata peti kemas perhari 2. Jumlah rata-rata kunjungan kapal perhari

(15)

1.3.3. Realisasi Kunjungan Kapal Peti Kemas (container ship)

Jumlah Peti Kemas maksimal pada jangka waktu 1 tahun terdapat 2.000.000 teus, maka dapat di prediksi dengan perhitungan sbb:

Jadi ditentukan kapasitas Terminal Petikemas harus dapat menampung minimal 5.500 teus/ hari (Berdasarkan studi kasus Terminal Peti Kemas Surabaya). Diasumsikan terdapat 60% distribusi Internasional (3300 teus) dan 40% distribusi Domestik (2200 teus). Dengan rasio penumpang naik dan turun 1 : 1.

Jumlah distribusi pertahun = 2.000.000 teus = 5.500 teus/ hari 360 hari 360 hari

Tabel 1.2 Kajian Fungsi dan kegiatan Perencanaan Pelabuhan

(16)

1.4 Tahapan Perancangan

Proyek tugas akhir ini yang berjudul Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini memiliki lingkup perancangan. Adapun lingkup perancangan dari proyek ini tercantum dibawah tabel 1.3 berikut:

Langkah-langkah pendekatan yang dipergunakan untuk mengerti permasalahan dalam perencanaan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Obyek Pembanding

Pendekatan dengan cara menganalisi secara langsung terhadap obyek yang berhubungan langsung, sama / sebanding dengan judul pokok bahasan. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang berhubungan dengan program ruang, bentuk, aktivitas, serta sistem struktur yang diterapkan guna mendapatkan parameter kelayakan dari obyek yang dianalisis.

2. Studi Literatur

Secara prinsip proses pendekatannya sama, hanya saja dalam studi

literatur ini, obyek yang dipakai sebagai studi melalui buku-buku, majalah, tabloid, internet, dan media lainnya yang berhubungan dengan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu.

3. Interview atau wawancara

Cara untuk memperoleh data dengan cara mengadakan tanya jawab (wawancara) dengan responden, yang kali ini merupakan penghuni, pengelola, serta teknisi yang dianggap berkompeten. Ini dilakukan secara langsung berhadapan dengan para pengelola untuk mendukung dan melengkapi data yang berhubungan dengan laporan perancangan dan perencanaan.

4. Studi Standarisasi

Mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan untuk melengkapi data masukan dalam proses perencanaan dan perancangan. Adapun yang dibahas adalah, mengenai standarisasi ruang dan bentuk dalam konteks Arsitektural.

(17)

6. Gagasan Ide

7. Penembangan Rancangan

Tahapan skematik yang akan dilalui dalam proses perancangan proyek ini adalah :

1.5 Sistematika Laporan

Untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang sama tentang Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu, maka penyajian laporan ini melalui sistemetika pembahasan dapat memberikan secara garis besar gambaran mengenai isi laporan ini sebagai berikut :

BAB 1 :

Pada bab 1 ini berisi pendahuluan, dimana isi dari pendahuluan ini menjabarkan mengenai latar belakang dari pemilihan judul proyek (Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu) tugas akhir, maksud dan tujuan, lingkup perancangan, metode perancangan, dan sistematika laporan.

BAB 2 :

Merupakan pengenalan proyek, menjabarkan tentang tinjauan obyek rancangan yang meliputi tunjauan umum dan tinjauan khusus. Dimana tinjauan umum membahas pengertian judul (Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu), studi proyek sejenis, persyaratan pokok proyek, dan kepemilikan proyek. Sedangkan pada tinjauan khusus membahas mengenai Gagasan /Ide

Interpretasi Soal Kompilasi

(18)

batasan dan asumsi proyek, lingkup pelayanan, aktivitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, serta pengelompokan ruang.

BAB 3 :

Pada bab 3 ini merupakan tinjauan lokasi perancangan yang menjabarkan tentang Latar Belakang Pemilihan Lokasi, penetapan Lokasi, dan fisik lokasi yang berisi tentang aksesibilitas, potensi Bangunan Sekitar dan.infrastruktur kota

BAB 4 :

Berisi mengenai analisa perancangan, dimana didalamnya menjabarkan mengenai tema yang diinginkan dalam rancangan. Serta beberapa analisa yang mendukung proses perancangan.

BAB 5 :

Pada bab ini berisi mengenai konsep serta tema perancangan dari Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu di Gresik yang mendasari terciptanya sebuah desain rancangan.

BAB 6:

Gambar

Tabel 1.1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan
Gambar 1.1 Kecepatan dan besaran gerak sarana transportasi
Tabel 1.2 Kajian Fungsi dan kegiatan Perencanaan Pelabuhan

Referensi

Dokumen terkait

Namun, media pembelajaran yang saya gunakan terbatas hanya berupa media Microsoft office powerpoint dan terkadang saya juga menggunakan media audio visual berupa

Berkaitan dengan permasalahan pertama, maka : 1) di antara tiga suratkabar sampel terdapat perbedaan dalam hal penonjolan isu tentang pembangunan daerah di Provinsi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok

Seperti bahasa pemrograman lainnya, matlab pun memiliki variabel, tetapi dalam penulisannya, variabel di dalam matlab tidak perlu dideklarasikan,

Dengan mengacu rujukan mengenai rekonstruksi pengetahuan sains asli menjadi pengetahuan sains ilmiah untuk membangun grounded theory dan mem- perkaya pengetahuan sains

Skala vernier atau skalanonius pada jangka sorong ini terdiri dari 10 pembagian skala yang sama dengan 19 mm pada skala utama, sehingga satu skala vernier

Berdasarkan metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika, maka dalam penelitian ini juga mempunyai tujuan yaitu mendeskripsikan efektivitas

Tari Bedana memiliki beberapa ciri khas, antara lain: Lagu pengiring tari Lagu dalam tari Bedana merupakan keharusan,karena lagu yang dilantunkan dapat merupakan panduan