• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku mahasiswa dalam mengkonsumsi buku : studi pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perilaku mahasiswa dalam mengkonsumsi buku : studi pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh

Nama : Marselina Evy NIM : 052 214 165

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

Perilaku Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Buku

Studi pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Marselina Evy 052214165

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana kondisi konsumsi buku dikalangan mahasiswa dilihat dari perilaku membaca dan perilaku membelinya.

Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis) untuk menganalisis masalahnya, dan menggunakan teknik cluster dan simple random sampling untuk menentukan sampel dan responden yang diteliti. Penelitian ini juga menggunakan statistika Deskriptif untuk mengetahui gambaran nyata setiap variabel yang diteliti.

(5)

v

The reseach aimed to find out the nature of book consumption seen from reading and buying behaviour. The reseach used Path Analysis to analize the problems and cluster and simple random sampling technique to define of sample and respondents. This research used Descriptive statistics to define real condition of the variables.

(6)

vi

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Aku membayangkan akan bertemu dan bertukar pikiran dengan orang-orang

penting dan aku juga akan menjadi orang penting.

Takdir memberiku apa yang kuinginkan. Tapi kenyataannya tidak semegah

dan semenyenang bayanganku selama ini…..

Aku tersenyum akan ketololanku sendiri. Juga karena kejadian-kejadian luar

biasa yang menimpaku

(by Eragon in Brisngr)

(7)

vii

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali, yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, …Februari 2010

Penulis

(8)

viii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogayakarta:

Nama : Marselina Evy

NIM : 052214165

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Perilaku Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Buku Studi pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Univerasitas Sanata Dharma

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bantuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibaut di Yogyakarta Pada Februari 2010

Yang menyatakan

(9)

ix

Segala puji, hormat dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan kasih-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan pihak lain yang dengan tulus iklas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing, mendorong dan membantu penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt. QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Antonius Budisusila, S.E., M.Soc.Sc., selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

6. Bapak dan mamak juga abang Edi Lacut, adek Emi dan Dedek Deci di rumah yang selalu mencurahkan cinta dalam keadaan dan situasi apapun. 7. Mas Niko sekeluarga di Blitar, yang sudah bersedia menerima sebagai

bagian dari keluarga selama bertahun-tahun.

8. Teman dan saudara/I di Penerbit Percetakan Kanisius yang sudah membuat saya dapat menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.

(10)

x

10. Bapak Puja Rahaja sekeluarga yang sudah membuat saya mendapatkan kesempatan demi kesempatan untuk pengalaman baru dalam hidup ini. 11. Mami Selvi sekeluarga yang udah menerima, mensupport selama

tahun-tahun terakhir kuliah. Terutama untuk nasihatnya dan pengalaman merasakan kembali ‘rumah’ -yang sempat hilang.

12. Romo G. Subanar yang seringkali mengingatkan untuk terus maju lewat guyonan-guyonannya.

13. Pastor-Pastor dari Serikat Maria Monfortan yang sudah menanamkan mimpi untuk maju saat kecil.

14. Suster dan teman-teman di Pondok Angela yang sudah memberi pengalaman seru hidup diasrama, hehehheee….

15. Teman-teman nongkrong di angkringan: Abet, Herman, Ndok, Seno, Cinde, Helmi, Veni, Nana, Arum, Upik, Dani, Iyas, Varo, Agnes, Bebe. 16. Teman-temanku lainnya Mas Haposan Gilbert Manurung, mas Arifin,

mas Indra, terima kasih banyak atas dukungannya saat pengerjaan skripsi. 17. Teman-teman pertamaku di kelas E saat pertama kali kuliah: Wiwid,

Anton, Bowo, Ade, Epha, Risma, Joni, Rika, Lita dkk

18. Patner + Sahabat ku Jun Choi, thanx bgt atas pengalaman-pengalaman serunya (28 sks uuuiiiii…….)

19. Teman-teman di FKPMKS, terima kasih atas inspirasi dan tumpangan awalnya. Khususnya juga buat sahabat baikku Pipin dan Ria.

20. Dan buat orang-orang lainnya, aku selalu ingat kalian dengan berbagai warna yang kita jalani bersama. Tapi aku takut nanti ucapan terima kasihnya lebih tebal dibanding isi skripsi jadi kalian kusebutkan dalam hati aja ya…..peace ☺ ☺ ☺

(11)

xi atau karya ilmiah lainnya.

Yogyakarta, Februari 2010

Penulis,

(12)

xii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………..viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR………..xiii

DAFTAR TABEL………xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

A. Kelas Sosial ... 4

B. Pemberian Informasi Produk ... 4

C. Perilaku Membaca ... 6

D. Perilaku Pembelian ... 7

E. Kerangka Konseptual Penelitian ... 11

F. Hipotesis ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 14

A. Jenis Penelitian ... 14

(13)

xiii

E. Populasi dan Sampling ... 18

F. Teknik Pengumpulan Data ... 20

G. Teknik Pengujian Instrumen... 20

H. Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... 22

A. Universitas Sanata Dharma ... 22

B. Fakultas Ekonomi ... 25

C. Program Studi Manajemen ... 28

BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA ... 30

A. Deskripsi Data ... 30

B. Analisis dan Pembahasan Data... 53

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 84

A. Kesimpulan... 84

B. Saran……….84

C. Keterbatasan Penelitian………....85

DAFTAR PUSTAKA………..86

(14)

xiv

Gambar II.1. Model Sederhana Pengambilan Keputusan Konsumen ... 9

Gambar II.2. Skema Dasar Penelitian ... 11

Gambar II.3. Kerangka Konseptual Penelitian... 11

Gambar II.4. Skema Hubungan antar Variabel Penelitian ... 12

Gambar IV.1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USD... 27

Gambar V.1. Model Jalur untuk Penelitian ... 53

Gambar V.2. Model Jalur Perilaku Membaca ... 60

GambarV.3. Model Jalur Perilaku Membeli Buku Dilihat dari Frekuensi Pembelian yang Dilakukan ... 66

Gambar V.4. Model Jalur Perilaku Membeli Buku Dilihat dari Banyaknya Buku yang Dibeli... 72

(15)

xv

Tabel V.1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan/Uang Saku Mahasiswa .... 31

Tabel V.2. Mahasiswa yang Memiliki Pekerjaan Sampingan... 32

Tabel V.3. Sumber Pendapatan/Uang Saku Mahasiswa ... 33

Tabel V.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepekaan Mahasiswa Terhadap Informasi yang Diberikan oleh Perusahaan Melalui Iklan ... 35

Tabel V.5. Mahasiswa yang Mencari Informasi Terlebih Dahulu Sebelum Membeli Buku ... 36

Tabel V.6. Media yang Biasa Diakses oleh Mahasiswa untuk Mencari Informasi Ttentang Buku ... 36

Tabel V.7. Sumber Informasi Non Media Bagi Mahasiswa ... 37

Tabel V.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Minat Baca Mahasiswa... 39

Tabel V.9. Banyaknya Jenis Buku yang Dibaca Mahasiswa ... 40

Tabel V.10. Jenis Buku yang Dibaca Mahasiswa ... 40

Tabel V.11. Banyaknya Tempat yang Biasa Digunakan Mahasiswa untuk Membaca Buku... 41

Tabel V.12. Variasi Tempat Membaca untuk Mahasiswa ... 41

Tabel V.13. Timing yang Biasa Digunakan Mahasiswa untuk Membaca... 42

Tabel V.14. Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Pertahun Dilihat dari Frekuensi Pembelian yang Dilakukan ... 43

Tabel V.15. Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Pertahun Dilihat dari Banyaknya Buku yang Dibeli... 45

Tabel V.16. Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Pertahun Dilihat dari Banaknya Uang yang Dibelanjakan ... 47

Tabel V.17. Distribusi Frekuensi Persentase Perbandingan Uang yang Dibelanjakan untuk Membeli Buku dan Uang yang Dimiliki ... 49

Tabel V.18. Banyaknya Jenis Buku yang Dibeli oleh Mahasiswa... 49

(16)

xvi

Tabel V.22. Jenis Tempat yang Biasa Dikunjungi Mahasiswa untuk Meminjam Buku... 51 Tabel V.23. Orang-orang yang Biasa Menjadi Tempat Bagi Mahasiswa untuk

(17)

1

A. Latar Belakang

Kegiatan belajar di perguruan tinggi (PT) merupakan suatu hak istimewa karena hanya orang-orang yang memenuhi syarat saja yang dapat dan berhak belajar di sana. Namun tidak semua orang yang berada disana menghargai hak istimewa tersebut. Salah satu hak istimewa ini adalah kesempatan untuk menunjukkan seberapa dewasanya seseorang. Tingkat kedewasaaan ini ditunjukkan salah satunya adalah lewat kemandirian belajar. Disinilah hal yang sedikit aneh terjadi seperti diungkapkan oleh Suwardjono (1991).

Beliau (Suwardjono, 1991:24) mengungkapkan bahwa “di mata mahasiswa, proses belajar mengajar yang sekarang berjalan pada umumnya belum di pandang sebagai proses belajar mandiri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketidakmampuan mahasiswa dalam mengungkap dan menemukan suatu gagasan atau masalah untuk bahan penulisan skripsi atau tulisan ilmiah lainnya.” Kondisi ini kelihatannya belum banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan gagasan lewat bentuk

tulisan dilihat juga oleh peneliti dari hasil pengamatan pada kondisi teman-teman peneliti yang seringkali mengeluhkan hal tersebut.

Suwardjono (1991:24) juga menyebutkan bahwa “kondisi tersebut disebabkan oleh proses belajar di kelas yang terlalu banyak ditekankan pada aspek doing dan kurang penekanan pada aspek thinking.”

Penyebab yang lain (Suwardjono,1991:24) adalah “aspek berpikir dan bernalar banyak diambil oleh dosen, baik pada tahun pertama maupun tahun-tahun selanjutnya.”

(18)

Sampai saat ini, memiliki buku belumlah menjadi budaya atau sikap mahasiswa. Menyikapi hubungan mahasiswa dan buku, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam sebuah wacana dari makalah yang ditulis oleh Mulkan Achmad (2000:44). Beliau menyebutkan bahwa tingginya minat baca anak dan remaja menimbulkan motivasi membeli buku dikalangan tersebut. Namun, hal ini masih hanya merupakan wacana dan belum ada penelitian lebih mendalam. Usaha untuk mendalami wacana tersebut dalam konteks penelitian lebih lanjut, mendorong peneliti untuk melakukan langkah-langkah guna mendeskripsikan relasi perilaku membaca dan perilaku membeli buku dikalangan mahasiswa. Juga dengan melihat aspek kelas sosial dan pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi landasan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang tersebut, masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kelas sosial dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Bagaimana gambaran pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui

iklan dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

3. Bagaimana perilaku membaca buku dikalangan mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

4. Bagaimana perilaku membeli buku dikalangan mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

5. Sejauhmana kelas sosial dan pemberian informasi produk oleh perusahaan

melalui iklan menentukan perilaku membaca dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta? 6. Sejauhmana kelas sosial, pemberian informasi produk oleh perusahaan

(19)

C. Tujuan Penelitian

Dengan melihat latarbelakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Menggambarkan kondisi kelas sosial dikalangan mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Menggambarkan tanggapan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan.

3. Menggambarkan perilaku membaca dikalangan mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Menggambarkan perilaku membeli buku dikalangan mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Menjelaskan sejauhmana kelas sosial dan pemberian informasi produk oleh

perusahaan melalui iklan menentukan perilaku membaca dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Menjelaskan sejauhmana kelas sosial, pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan dan perilaku membaca menentukan perilaku membeli buku dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil kajian pada penelitian ini diharapkan dapat memberi gagasan kepada: 1. Bagian Pemasaran penerbit buku, semoga hasil penelitian ini dapat membantu

dalam membuat keputusan terkait dengan usaha pemasaran yang ditujukan pada segmen pasar mahasiswa.

2. Pihak universitas, yang diharap merasa ikut bertanggungjawab atas kurangnya konsumsi buku oleh mahasiswanya, sehingga dapat lebih kreatif dalam memfasilitasi dan mendorong mahasiswanya untuk lebih banyak mengkonsumsi buku.

(20)

4

LANDASAN TEORI

A. Kelas Sosial

1. Definisi

Menurut Kanuk (2007:329) kelas sosial adalah “pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda.” Pembagian ini memberikan gambaran adanya kelompok dan tingkatan tertentu di dalam masyarakat. Pengelompokkan ini merupakan pengelompokan yang relatif. Ada banyak kategori untuk melakukan pengelompokkan ini. Salah satu contohnya adalah kelas sosial dengan lima kategori (Kanuk, 2007:331), yaitu: “bawah, menengah-bawah, menengah, menengah-atas, atas.” Beberapa alat untuk mengukur kelas sosial (Kanuk, 2007: 335-339) adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, barang yang dimiliki.

2. Kelas Sosial dalam Perilaku Konsumen

Menurut Kanuk (2007:351) “berbagai profil kelas sosial memberikan gambaran yang luas mengenai nilai-nilai, sikap dan perilaku yang

membedakan para anggota berbagai kelas sosial.” Perbedaan sikap, kegiatan hiburan, kebiasaan konsumsi, kebiasaan mengeluarkan uang dan menabung, merupakan sedikit perbedaan yang tampak sebagai akibat adanya kelas sosial.

B. Pemberian Informasi Produk

1. Bauran Pemasaran

(21)

Jadi, bauran pemasaran merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk menggerakkan pasar sasarannya.

2. Bauran Pemasaran dalam Penelitian

a. Produk (Kotler, 2006: 62) adalah “kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar tertentu”. Cakupannya termasuk acara, orang, dan ide. Komponen-komponen yang terdapat dalam produk adalah: jenis/ragam; kualitas; desain; fitur; nama merek; kemasan; dan layanan -elemen lain dalam strategi produk misalnya menyiapkan layanan penyampulan gratis bagi setiap pembelian satu buah buku dengan nominal tertentu.

b. Harga

Harga (Kotler, 2006: 63) adalah “jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh manfaat dari menggunakan atau memiliki suatu produk.”Komponen-komponen yang biasa berkaitan dengan harga: daftar harga; diskon/potongan harga; periode pembayaran; dan

persyaratan pembayaran.

b. Promosi (Kotler, 2006: 63) adalah “aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.” Komponen-komponen yang termasuk dalam promosi adalah: iklan -semua bentuk

presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa dengan sponsor tertentu-; penjualan pribadi; promosi penjualan, insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk; hubungan

masyarakat; dan pemasaran langsung.

d. Saluran distribusi yang lebih dikenal dengan sebutan Place (Kotler, 2006: 64) adalah “seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.”

Komponen yang terdapat dalam saluran distribusi adalah: saluran

(22)

C. Perilaku Membaca

1. Definisi Membaca

Berdasarkan kamus Besar bahasa Indonesia, membaca termasuk kata kerja yang berarti: (1) melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis; (2) Mengeja atau melafalkan apa yang ditulis; (3) mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, memahami. Dalam kamus Oxford Reading berarti “to look at and understand the meaning of written or printed words or symbol”.

Menurut Tampubolon (1987:5) membaca adalah “satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen komunikasi tulisan.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan kebahasaan yang melibatkan aktivitas melihat, mengeja atau melafalkan, menafsirkan dan memahami arti dari tulisan atau simbol.

2. Manfaat Membaca

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca. Beberapa diantaranya adalah untuk memahami bahasa tulisan -kumpulan ide-ide atau pikiran yang merupakan pengetahuan dan kebudayaan suatu masyarakat (Tampubolon 1987:5). Di mana tulisan di sini merupakan alat

untuk melestarikan budaya suatu masyarakat. Membaca juga bisa digunakan untuk memperoleh atau memperkaya pengetahuan dan meningkatkan daya nalar. Dalam lingkungan pendidikan membaca dipakai untuk meningkatkan kemampuan mengarang seseorang.

Menurut R. Masri Sareb Putra (2008:7), membaca dapat membuat keunggulan komparatif seseorang meningkat. Selain itu, melalui membaca diharapkan dapat membuka cakrawala pikiran seseorang.

3. Buku

1. Definisi

Barang yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas membaca adalah buku.

(23)

Kata buku termasuk dalam kata benda (nomina). Selain itu ada beberapa arti lain lagi namun tidak termasuk dalam konteks yang dibahas.

Dalam bahasa Inggris, menurut kamus Oxford (2000) buku (book) berarti “is a noun that meanings: a set printed pages there are fastened inside a cover so that you can turn them and read them. Or a written work published in printer or electronic form.”

Dapat disimpulkan bahwa buku adalah benda yang merupakan kumpulan hasil tulisan atau kosong yang dijilidkan sehingga dapat digunakan atau dibaca dan seringkali diterbitkan.

Mahasiswa yang berhubungan dengan erat proses belajar sudah semestinya berhubungan erat dengan buku dan sudah sewajarnyalah mahasiswa memiliki buku.

D. Perilaku Pembelian

1. Perilaku konsumen

Kanuk (2007: 6) menyebutkan bahwa “lingkup studi mengenai perilaku konsumen berpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang dan usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi”.

Sementara itu Kotler (2006:158) mengatakan bahwa “perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku konsumen akhir –perseorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi.”

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku pembelian konsumen atau yang juga dikenal perilaku konsumen saja berarti hal-hal yang dilakukan oleh konsumen pada konteks ini adalah konsumen akhir dan rumah tangga, dalam pembuatan keputusan penggunaan sumber daya yang dimilikinya untuk membeli barang-barang yang digunakan untuk keperluan pribadi.

2. Keputusan Pembelian Konsumen

(24)

1. Pengenalan kebutuhan, yaitu tahap pertama proses keputusan dan

pembelian di mana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. 2. Pencarian informasi, adalah tahap di mana konsumen ingin mencari

informasi lebih banyak; mungkin dengan memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

3. Evaluasi alternatif, adalah tahap di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. 4. Keputusan membeli, adalah tahap di mana konsumen menentukan merek

atau produk mana yang akan dibeli.

5. Perilaku pasca pembelian, proses terakhir di mana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian berdasarkan kepuasan dan ketidakpuasan mereka.

(25)

Secara sederhana digambarkan sebagai berikut:

GambarII.1 Model Sederhana Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber: Kanuk. 2007:Perilaku Konsumen.h.493

1. Masukan, adalah berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber

informasi mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap, dan perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk. Komponen utamanya adalah kegiatan bauran pemasaran perusahaan dan pengaruh sosial budaya di luar kegiatan pemasaran. Masukan yang berasal dari

Keluaran: perilaku setelah keputusan Proses: pengambilan keputusan konsumen Masukan: pengaruh eksternal

Usaha pemasaran 2. sumber informasi 3. sumber nonkomersial

lain 4. kelas sosial 5. subdaya dan budaya

Pengenalan kebutuhan 2. pembelian ulang

(26)

kegiatan bauran pemasaran adalah upaya langsung perusahaan untuk mencapai, memberikan informasi dan membujuk konsumen supaya membeli dan menggunakan produknya. Masukan sosial budaya adalah masukan kelompok di luar individu tapi bukan perusahaan.

2. Proses, merupakan cara konsumen mengambil keputusan. Terdiri dari tiga komponen, yaitu:

a. Pengenalan kebutuhan, kegiatan yang terjadi ketika konsumen

dihadapkan dengan suatu “masalah”.

b. Penelitian sebelum pembelian, aktivitas mengumpulkan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dimulai ketika konsumen merasakan adanya kebutuhan yang dapat dipenuhi.

c. Penilaian alternatif, aktivitas melakukan pemilihan atas berbagai informasi yang telah dikelompokkan untuk menyederhanakan pengambilan keputusan.

3. Keluaran, merupakan model pengambilan keputusan konsumen menyangkut kegiatan pasca pembelian yang berhubungan erat dengan perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian.

a. Perilaku pembelian, model-model pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu:

- Pembelian percobaan, adalah pembelian yang dilakukan konsumen

untuk pertama kalinya dengan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya.

- Pembelian ulangan, adalah pembelian kembali yang dilakukan oleh konsumen berdasarkan percobaan yang dirasa memuaskan.

- Pembelian komitmen jangka panjang, adalah pembelian yang dilakukan konsumen jika tidak bisa melakukan percobaan.

c. Penilaian pasca pembelian, penggunaan produk oleh konsumen dan

(27)

E. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pengungkapan cara-cara tentang bagaimana masalah yang telah dipilih akan diteliti.

Menurut W. Gulö (2002:38), konseptualisasi penelitian adalah penjelasan tentang subtansi/populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata satu (S1) di Yogyakarta yang pernah membeli buku,

untuk selanjutnya hanya disebut mahasiswa saja. Secara sederhana penelitian ini melandaskan diri pada skema sederhana dalam konsep perilaku konsumen yaitu:

Gambar II. 2. Skema Dasar Penelitian

Skema tersebut menjadi dasar pengembangan konsep penelitiannya yang terdiri dari kelas sosial dan pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan sebagai inputnya, perilaku membaca sebagai prosesnya dan perilaku pembelian sebagai outputnya. Hubungan konsep-konsep tersebut secara

sederhana ditunjukkan dalam skema berikut:

Gambar II.3. Kerangka Konspetual Penelitian

Supaya dapat melihat secara lebih sederhana lagi konsep-kosep tersebut diterjemahkan ke dalam variabel-variabel. Tingkat pendapatan/ uang saku menjadi variabel bagi konsep kelas sosial. Tingkat kepekaan terhadap informasi menjadi variabel dari konsep pemberian informasi produk melalui iklan. Tingkat minat baca menjadi variabel bagi konsep perilaku membaca dan tingkat pembelian buku menjadi variabel dari konsep perilaku membeli buku. Secara sederhana hubungan antar variabel tersebut digambarkan sebagai berikut:

Proses

Input Out put

Pemberian Informasi

Produk

Perilaku membeli Perilaku

(28)

Gambar II.4. Skema Hubungan Antar Variabel Penelitian

Menurut Haidir dan Putut Widjanarko (2000) sebagai salah satu orang yang berkecimpung di dalam dunia perbukuan Indonesia –mereka adalah direktur utama dan direktur pelaksana Penerbit Mizan- menyebutkan bahwa Indonesia mengalami perubahan dari tradisi lisan yang primer, belum sempat untuk tradisi baca tulis sudah melompat tradisi kelisanan-sekunder di mana informasi lebih bersifat audio visual. Di Indonesia, kemelekhurufan masyarakat belum fungsional, yaitu belum digunakan untuk menyerap dan memproduksi kembali informasi tertulis.

Seperti telah di sebutkan oleh Suwadjono (1991) bahwa buku merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari belajar atau yang disebut sebagai tradisi oleh Haidir dan Putut W. Sementara itu Chuzaimah D.Diem (2000) mengatakan bahwa terdapat hubungan erat antara jumlah waktu yang digunakan untuk membaca dengan pencapaian prestasi seseorang. Achmad Mulkan (2000) menyebutkan bahwa tingginya minat baca menimbulkan motivasi pembelian.

Dalam penelitian-penelitian yang ditemukan oleh peneliti tersebut, terdapat sebuah wacana yang mengungkapkan tentang relasi perilaku membaca dan perilaku pembelian konsumen. Penelitian ini dibuat oleh Achmad Mulkan (2000) , dalam penelitian tersebut, beliau mengemukakan bahwa tingginya minat baca anak dan remaja yang menimbulkan motivasi pembelian buku dikalangan tersebut. Namun, hal ini hanya merupakan wacana belum ada penelitian lebih jauh. Karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji wacana tersebut lebih dalam

(29)

F. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan peneliti, maka hipotesis atau jawaban sementara dari penelitian ini adalah:

1. Kelas sosial dan pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan

menentukan perilaku membaca dikalangan mahasiswa.

2. Kelas sosial, pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan dan

(30)

14

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dengan memperhatikan kerangka konsep penelitian yang telah dikemukakan dan mengacu pada klasifikasi riset yang dibuat oleh Naresh K. Maholtra (2004:89), penelitian ini termasuk dalam rancangan riset konklusif, yaitu riset yang dirancang untuk membantu pembuat keputusan menentukan, mengevaluasi serta memilih rangkaian tindakan yang harus diambil pada situasi tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian : Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian : September 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini memiliki subjek dan objek sebagai berikut: 1. Subjek penelitian

Yang termasuk dalam subjek penelitian ini adalah mahasiswa Strata Satu di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sudah pernah membeli buku.

2. Objek penelitian

(31)

D. Variabel Penelitian

1. Klasifikasi variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu variabel endogenous dan variabel exogenous.

a. Variabel endogenous dalam penelitian ini adalah tingkat pembelian buku dan tingkat minat baca buku dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tingkat minat baca merupakan variabel endogenous perantara. Tingkat pembelian buku merupakan variabel endogenous tergantung. Variabel endogenous (Jonathan, 2007:4) yaitu variabel yang mempunyai anak panah-anak panah menuju ke arah variabel tersebut. Variabel endogenous perantara adalah variabel yang mempunyai anak panah dari dan ke arah variabel tersebut. Variabel endogenous tergantung adalah variabel yang hanya memiliki anak panah menuju kearah variabel tersebut.

2. Variabel exogenous dalam penelitian ini: Tingkat pendapatan/uang saku dan pemberian informasi produk oleh perusahaan melalui iklan dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Variabel exogenous, yaitu variabel yang dalam diagram tidak memiliki anak panah yang menuju

kearahnya (Jonathan, 2007:4).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi spesifik sesuai dengan kriteria pengujian atau pengukuran (Simamora, 2004:25). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat pendapatan/uang saku merupakan jumlah total uang dalam

(32)

2. Tingkat kepekaan terhadap informasi produk yang diberikan oleh

perusahaan melalui iklan adalah tanggapan dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas promosi yang dilakukan oleh perusahaan melalui iklan. Dalam hal ini dilihat dari frekuensi iklan yang tertangkap oleh mahasiswa selama setahun.

3. Tingkat minat baca dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, adalah lamanya waktu yang digunakan atau dihabiskan untuk membaca selama setahun.

4. Tingkat pembelian buku dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yaitu frekuensi pembelian buku dalam kurun waktu satu tahun baik itu dalam ukuran eksemplar, nilai rupiah yang dihabiskan untuk membeli dan jumlah transaksi pembelian yang terjadi.

3. Pengukuran variabel penelitian

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala rasio. Secara sederhana dijelaskan dalam tabel

berikut:

(33)

Konsep Variabel / dimensi Indikator Skala pengukuran

Kelas Sosial Tingkat

pendapatan/uang

saku dalam setahun

- Pendapatan langsung

selama setahun

- Pendapatan Subsidi selama

setahun

melalui iklan

Tingkat kepekaan

Terhadap informasi

produk yang

diberi-kan oleh perusahaan

melalui iklan dalam

setahun

- Frekuensi iklan yang

tertangkap dalam setahun

Skala rasio

Perilaku membaca buku

Tingkat minat baca

Dalam setahun

- Durasi membaca per tahun

- frekuensi pembelian buku dalam setahun

- banyaknya buku yang dibeli (eksemplar) salam setahun

- - banyaknya uang (Rp) yang dibelanjakan untuk membeli buku dalam setahun

Skala rasio

(34)

E. Populasi dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah gabungan seluruh elemen, yang memiliki serangkaian karakteristik serupa (Malhotra, 2005: 364). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa Strata Satu yang pernah membeli buku.

2. Sampling

Sampel adalah subkelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam riset. Proses Sampling adalah proses penggunaan sampel dalam penelitian (Malhotra, 2005: 364). Kualifikasi yang digunakan untuk menentukan mahasiswa yang dipilih sebagai sampel adalah: masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di salah satu universitas yang ada di Yogyakarta; Masih menjalani perkuliahan di kelas; dan memiliki KTM (kartu tanda mahasiswa). Dalam penelitian ini proses samplingnya (Malhotra, 2005: 366) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan populasi sasaran. Populasi sasaran adalah kumpulan elemen

atau subjek penelitian yang memiliki informasi yang dicari peneliti (Malhotra, 2005:366). Dalam penelitian ini populasi sasarannya adalah mahasiswa di Yogyakarta yang pernah membeli buku. Untuk lebih menspesifikkan populasi sasaran yang akan diambil maka digunakan

teknik Cluster sampling yaitu dengan membagi populasi tersebut menjadi sub-sub populasi atau kelompok. Kemudian, sampel acak kelompok-kelompok tersebut dipilih berdasarkan teknik sampling acak sederhana. Ditetapkan untuk penelitian ini populasi sasaran secara spesifik

(35)

USD dibagi lagi ke dalam angkatan-angkatan. Dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria populasinya maka digunakan angkatan 2005/2006 - 2008/2009. Jadi populasi sasaran penelitian secara spesifik adalah mahasiswa Strata Satu Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogaykarta Angkatan 2005/2006 - 2008/2009. b. Menentukan bingkai sampling. Bingkai sampling adalah representasi

elemen-elemen populasi sasaran yang meliputi sejumlah daftar untuk mengidentifikasi populasi sasaran (Malhotra, 2005:367). Dalam penelitian ini bingkai samplingnya adalah nomor KTM secara acak.

c. Memilih teknik sampling. Teknik sampling adalah metode pemilihan di mana elemen-elemen dipilih (Malhotra, 2005: 370). Dalam penelitian ini digunakan teknik sampling acak sederhana untuk memilih sampel.

d. Menentukan jumlah sampel. Pada penelitian ini, dengan populasi sasaran diketahui berjumlah 518 orang (data Sekretariat Fakultas Ekonomi USD). Sampel penelitian diambil dengan menggunakan Tabel Size Sample yang dikeluarkan oleh D.A. de Vaus (1991:72), dengan tingkat kepercayaan 0,95 (α = 5 %) dan dengan persentase populasi 5%, maka jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 76 orang. Populasi sasaran dan sampel penelitian, tersebar dalam kategori angkatan, maka peneliti, dalam

menentukan sampel yang digunakan dengan melihat proporsi dalam setiap angkatan. Sehingga sebaran sampelnya dapat dilihat sebagai berikut: Angkatan Jumlah Mahasiswa

aktif (orang)

Persentase (%)

Jumlah sampel (Orang)

2008/2009 126 24.32 18

2007/2008 110 21.35 16

2006/2007 130 25.09 19

2005/2006 152 29.94 23

(36)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden.

2. Studi pustaka

Mengumpulkan data sehubungan dengan topik yang didapat dari kepustakaan, yaitu buku-buku atau referensi untuk memperoleh data landasan teori.

G. Teknik Pengujian Intrumen

Untuk mengetahui apakah setiap item dalam kuesioner yang digunakan cukup mampu dan handal dalam mengungkapkan hal yang akan diukur, maka dilakukan uji statistik untuk mengukurnya dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Pada penelitian ini menggunakan validitas konstruk sebagai alat untuk menentukan kemampuannya. Untuk itu dalam penelitian ini dilaksanakan proses uji coba kuisioner. Proses ini menggunakan 10 buah kuisioner yang diujikan pada 10 orang mahasiswa (± 10% dari sampel penelitian yang akan diteliti). Proses ini diharapkan dapat memberi gambaran variasi

jawaban sehingga peneliti bisa melihat konsistensi tanggapan responden terhadap berbagai dimensi abstrak variabel-variabel penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Masalah-masalah yang ada dijawab menggunakan dua tahapan analisis. Tahap I: masalah 1 sampai dengan 4, untuk menggambarkan sejauhmana kondisi variabel dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta digunakan teknik analisis deskriptif. Teknik ini menggunakan statistika deskriptif sebagai alatnya. Di mana data-data diharapkan tersaji dalam tabel-tabel dan diagram.

(37)

diurai menjadi beberapa interpretasi.

Dalam penelitian ini, analisis Jalur akan menggunakan statistik regresi berganda dan korelasi sebagai alatnya. Sehingga, hubungan-hubungan antar variabel ditentukan dari besar kecilnya koefisien determinasi (r2) dan koefisien korelasi (r) yang terjadi. Di mana ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut (Bhono, 2005:36):

1. Nilai korelasi memiliki 2 sifat: positif (+) dan negatif (-). Sifat tersebut

akan memaknai hubungan antar variabel. Jika positif (+) berarti ketika variabel X1 mengalami kenaikan maka variabel Y1 juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, ketika variabel X1 mengalami penurunan maka variabel Y1 mengalami penurunan berarti sifatnya negatif.

2. Keeratan korelasi dilihat dari nilai r nya dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

a. 0.00 - 0.20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. b. 0.21 - 0.40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah.

(38)

22

GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA

A. Universitas Sanata Dharma

Sejarah

Universitas Sanata Dharma didirikan pada tanggal 20 Oktober 1955, diresmikan pada 17 Desember 1955 dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). PTPG semula adalah kursus-kursus yang dikelola oleh Ordo Serikat Yesus. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai empat jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA dan Ilmu Mendidik. PTPG dipimpin oleh Pater Prof. Nicolaus Driyakara, S.J sebagai dekan.

Nama ”Sanata Dharma” dicitakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang sebenarnya dibaca ”Sanyata Dharma” yang berarti ”kebaktian yang sebenarnya” atau ” Pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja.

Pada November 1958 nama PTPG berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) karena menyesuaikan diri dengan ketetntuan pemerintah yang berlaku saat itu.

Karena ada sedikti kerancuan dengan Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta, mulai 1 September 1965 FKIP Sanata Dharma berubah nama menjadi IKIP Sanata Dharma. Selain melaksanakan Program S1, IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I,II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian ditutup pada tahun 1990, untuk selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

(39)

Sanata Dharama mempunyai 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.

Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

Visi

Univesitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan menignkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara obejektif dan akademis dna pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis) dan semangat dialogis.

Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-niali kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga

pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia utuh, kritis, dewasa dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang

mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

Tujuan Pendidikan

(40)

Fakultas dan Program Studi

No Fakultas Program Studi

A. Program Strata Satu

1 Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Bahasa Inggris

Pendidikan Bhs. Sastra Indonesia dan Daerah

Pendidikan Ekonomi

Pendidikan Akuntansi

Pendidikan Sejarah

Pendidikan Fisika

Pendidikan Matematika

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Biologi

Bimbingan dan Konseling

2 Sastra Sastra Inggris

Sastra Indonesia

Ilmu Sejarah

3 Ekonomi Akuntansi

Manajemen

5 Psikologi Psikologi

6 Farmasi Farmasi

Profesi Apoteker

7 Teologi Teologi

B. Program Pasca Sarjana

1 Teologi

2 Ilmu Religi dan Budaya 3 Kajian Bahasa Inggris

C. Program Kursus Bersertifikat

1 English Extention Course

(41)

B. Fakultas Ekonomi

Sejarah

Fakultas Ekonomi merupakan bagian dari Universitas Sanata Dharma yang berdiri pada tanggal 20 April 1993. Fakultas Ekonomi memiliki dua jurusan, yaitu Akuntansi dan Manajemen. Pada awalnya fakultas berstatus terdaftar. Romo Drs. Th. Gieles, S.J. menjabat sebagai Dekan pertama. Hal pertama yang diperjuangkan oleh beliau adalah status fakultas. Pada tahun 2001, status fakultas berubah menjadi terakreditasi dengan nilai B. Dalam tahun-tahun selanjutnya fakultas bekerjasama dengan beberapa organisasi dalam pengelolaan dan pelatihan manajemen. Beberapa organisasi tersebut adalah ASITA DIY, PT Sarana Jogja Ventura. Pada tahun 2000 -2004, Fakultas Ekonomi di pimpin oleh Drs. Hg. Suseno T.W., M.S. Pada tahun 2004-2009, fakultas dipimpin oleh Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. Pada tahun 2009- sekarang, fakultas dipimpin oleh Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt.

Visi, Misi dan Budaya Fakultas Ekonomi

Visi

Menampilkan diri sebagai Business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan humanistic serta memiliki perspektif global.

Misi

• Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian dalam bidang

ilmu ekonomi manajemen dan akuntansi bagi masyarakat Indonesia dan Dunia.

• Menghasilkan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dan Akuntansi yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber pada moral dan spirit kristiani, melalui proses character formation.

Budaya

• Mengembangkan budaya ilmiah (sesuai visi menggali kebenaran).

(42)

bersifat interaktif dan dialogis, mahasiswa dilatih menemukan sendiri substansi ilmu melalui tugas terstruktur dan dosen sebagai mentor.

• Kreatif, inovatif dan berwawasan luas (sesuai visi mengembangakan

generasi muda). Seluruh civitas akademika membantu mengembangkan potensi dan kepribadian mahasiswa sebagai kaum muda menjadi manusia utuh, memiliki inisiatif kreatif dan inovatif serta berwawasan luas.

• Spirit Ignatian (sesuai visi Ignitian). Seluruh civitas akademika

membantu mahasiswa bukan hanya pandai dibidangnya, tetapi memiliki kepedualian terhadap orang dan leingkungannya. Mahasiswa didorong untuk ”menjadi manusia bagi orang lain dan bersama orang lain”.

Fasilitas Pendidikan

Pembelajaran di Fakultas Ekonomi, baik di prodi Akuntansi dan Manajemen menggunakan 14 ruang kuliah yang berada di Kampus II Mrican dan merupakan base room FE, yaitu:

1. Ruang dengan kapasitas 15 kursi: ruang IV/K-61 dan IV/K-63 2. Ruang dengan kapasitas 40 kursi: ruang II/K-51, III/K-54, III/K-57 3. Ruang dengan kapasitas 60 kursi: ruang II/K-52, II/K-53, III/K-55 dan

III/K-56

4.Ruang dengan kapasitas 70-80 kursi: ruang I/K-01, I/K-02, 17, II/K-34 dan IV/K-59.

5. Selain ruang belajar juga ada fasilitas berupa laboratorium komputer, laboratorium BEJ, dan beasiswa.

(43)

Struktur Organisasi

Gambar IV.1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Kegiatan Perkuliahan

Kegiatan perkuliahan dapat dibedakan menjadi perkuliahan teori, responsi, asistensi, praktikum, seminar/diskusi dan kuliah kerja profesi.

• Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang sifatnya mengkaji dan

menguasai teori, konsep dan prinsip.

• Responsi adalah kegiaan akademik yang membantu mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan teori.

• Asistensi adalah kegiatan yang membantu mahaisswa dalam memaha,i

permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan aplikasi teori.

Dekan

Drs. YP Supardiyono M.S., Akt

Wakil Dekan Ike Janita Dewi S.E., M.B.A., Phd

PRODI AKT

Kaprodi

Drs. Yosef K M.Si., Akt

Wakaprodi

Ant. Diksa Kuntara S.E

Ka Pusat

Ant. Budisusila, S.E.,Msoc.Sc

LPPM

Ka P3 Kepar

Lucia K S.Pd.,M.Si

Ka P3 Kewir

(44)

• Praktikum adalah perkuliahan yang sifatnya aplikasi teori dalam situasi

dan kondisi yang terbatas, misalnya laboratorium dan kelas.

• Seminar/diskusi adalah pembahasan suatu topik permasalahan dengan forum pembicara dan pembahas dalam komunikasi dua arah.

• Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah kegiatan perkuliahan yang dilakkan

di luar kelas dengan jalan melakukan pengamatan praktik dalam suatu perusahaan dan melaporkannya dalam laporan tertulis.

C. Program Studi Manajemen

Visi

Menjadi sekolah bisnis terbaik yang menjunjung tinggi kesimbangan perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik.

Misi

Memberikan kepuasan tertinggi kepada stakeholders melalui pelayanan berkualitas dalam hal pendidikan-pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang manajemen.

Profil lulusan Prodi Manajemen

Sebagaimana telah diungkapkan dalam visi dan misi maka profil lulusan manajemen FE USD memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan interdisipliner di bidang manajemen. 2. Memiliki ketrampilan konsptuan di bidang manajemen.

3. Memiliki ketrampilan human-relation untuk dapat menjalin kerjasama

dengan orang lainbaik secara individual maupun dalam kelompok yang dipelukan dalam pelaksanaan tugas manajemen.

4. Memiliki ketrampilan teknis untk melaksanakan tugas-tugas operasional

tertentu dibidang manajemen.

5. Berwawasan pengetahuan ekonomi, etika, hukum, sosial, politik, budaya,

teknologi.

(45)

7. Bersosok pribadi utuh dan ebrmarabat, memiliki integritas, moralitas,

kepekaan dan solidaritas multi-sosiokultural.

8. Memiliki kemampuan berbahasa lisan/tulisan dalam bahasa Indonesia

dan satu bahasa asing.

9. Memiliki minat di bidang seni dan olehraga.

(46)

30

DESKRIPSI, ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA

A. Deskripsi Data

1. Kelas Sosial

Berdasarkan hasil jawaban responden pada penelitian yang dilakukan tanggal 24 Agustus sampai dengan 5 September 2009 (seperti terlihat pada Lampiran I) diperoleh beberapa informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kelas sosial dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005/2006-2008/2009. Dengan menggunakan data-data temuan, penjelasan mengenai kondisi kelas sosial dikalangan mahasiswa dilihat dari: tingkat pendapatan, pekerjaan sampingan dan sumber pendapatan. Pemaparan data-data tersebut dapat dilihat dari tabel-tabel berikut:

Peneliti melihat kondisi pendapatan atau uang saku sebagi sejumlah uang yang diterima dan menjadi otoritas mahasiswa dalam kurun waktu satu tahun. Datanya tersaji dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung: a. Rentang kelas interval (R):

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 30.000.000 – 1.200.000

= 28.800.000

b. Banyak Kelas Interval ( BK ), dalam hal ini digunakan aturan Sturges:

( BK ) = 1 + (3,3 log n) , diketahui n = 77 = 1 + (3,3 log 77)

= 1 (3,3 x 1,9)

= 7,27 dibulatkan menjadi 7 c. Panjang Kelas

(47)

7

Angka 4.114.280 dibulatkan ke atas menjadi 4.115.000 supaya nilai data terbesar dapat tertampung.

Langkah selanjutnya adalah menyusun tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan data yang ada, tabel tersusun sebagai berikut:

Tabel V.1

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan/Uang Saku Mahasiswa

(x Rp. 1.000)

(48)

Grafik V.1

Disribusi Tingkat Pendapatan /Uang Saku Mahasiswa

Per tahun (xRp 1.000)

0

pendapatan/uang saku mahasiswa pertahun

freku

ensi

Data mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan. Data ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sumber pendapatan langsung tidak hanya mendapatkan subsidi dari orang tua atau saudaranya. Ini juga

merupakan indikator tidak langsung tentang gambaran kemandirian finansial mahasiswa. Datanya tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel V.2

Mahasiswa yang Memiliki Pekerjaan Sampingan

Frekuensi ( f ) Kondisi mahasiswa

f. absolut (orang)

f. Relatif (%)

Memiliki pekerjaan sampingan 6 7.79 %

Tidak memiliki pekerjaan sampingan 71 92.21 %

Jumlah 77 100%

(49)

Tabel 4.3

Sumber pendapatan/uang saku Mahasiswa

Frekuensi ( f ) Sumber pendapatan/uang saku mahasiswa

f. absolut (orang)

f. Relatif (%)

Orang tua 72 93.5 %

Orang tua plus diluar orang tua:

beasiswa, saudara,kerja

5 6.5 %

Jumlah 77 100%

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa:

a. Sebagian besar mahasiswa dilihat dari tingkat pendapatan/uang sakunya berada pada kelas sosial menengah bawah dan bawah. Bahkan yang berada pada kelas sosial paling bawah juga tidak sedikit. Dengan pendapatan/uang saku yang dimiliki sebesar < Rp. 14.000.000 pertahun atau < Rp. 1.250.000,- per bulan.

b. Data mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan dan sumber

pendapatan mahasiswa menegaskan betapa rendahnya kemandirian finansial mahasiswa dan tingginya ketergantungan finansial mahasiswa pada orang tuanya. Dari tabel-tabel data di atas dapat dilihat bahwa 92,21 % mahasiswa tidak memiliki pekerjaan sampingan. Sebesar 93,5% memperoleh pendapatan dari orang tua.

2. Pemberian Informasi Produk oleh Perusahaan melalui iklan

(50)

Kondisi tingkat kepekaan dilihat dari frekuensi mahasiswa dalam menangkap iklan pada kurun waktu satu tahun. Datanya tersaji dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung: a. Rentang kelas interval (R)

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 6.350 – 635

= 5.715

b. Banyak Kelas Interval ( BK ) dalam hal ini digunakan aturan Sturges:

( BK ) = 1 + (3,3 log n) , diketahui n = 77 = 1 + (3,3 log 77)

= 1 (3,3 x 1,9)

= 7,27 dibulatkan menjadi 7 c. Panjang Kelas

BK R as PanjangKel =

7 715 . 5

=

= 816,42

Angka 816,42 dibulatkan ke atas menjadi 817 supaya nilai data terbesar dapat tertampung.

(51)

Tabel V.4

Distribusi Frekuensi Tingkat Kepekaan Mahasiswa

Terhadap Informasi Produk yang Diberikan Oleh Perusahaan

Melalui Iklan dalam Kurun Waktu Satu Tahun

Frekuensi

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, data pada tabel tersebut dibuatkan ke dalam grafik histogram distribusi frekuensi yang disajikan berikut ini:

Grafik V.2

Distribusi Tingkat Kepekaan Mahasiswa Terhadap Pemberian Informasi

Oleh Perusahaan Melalui Iklan

0

Banyaknya iklan yang ditangkap dalam setahun (kali/tahun)

fr

ekuensi

(

o

(52)

Data mahasiswa yang mencari informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian, seperti yang tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel V.5

Mahasiswa yang Mencari Informasi Terlebih Dahulu Sebelum Membeli Buku

Frekuensi ( f ) Kondisi mahasiswa

f. absolute (orang)

f. Relatif (%)

Mencari informasi terlebih dahulu 62 80.5 %

Tidak mencari informasi terlebih dahulu 15 19.5 %

Jumlah 77 100%

Data media iklan yang biasa diakses oleh mahasiswa untuk mendapatkan informasi-informasi tentang produk buku. Data tersebut tersaji pada tabel

berikut ini:

Tabel V.6

Media Iklan yang Biasa Diakses Oleh Mahasiswa

untuk Mencari Informasi Tentang Buku

Media Frekuensi (orang)

Cetak (majalah, spanduk, Koran) 35

Elektronik (radio, TV dan Internet) 17

Gabungan keduanya 10

Jumlah 62

Selain media massa, sumber lainnya yang juga digunakan adalah referensi baik melalui personal maupun non personal. Beberapa sumber referensi

(53)

Tabel V.7

Sumber Informasi Mengenai Buku yang Non Media bagi Mahasiswa

Sumber informasi non media Frekuensi (orang)

Personal (orang tua, teman, dosen) 49

Non personal (silabus) 5

Gabungan keduanya 8

Jumlah 62

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa:

a. Sebagian besar mahasiswa (77,95%) sangat tidak peka pada informasi

yang diberikan oleh perusahaan melalui iklan.

b. Meskipun sangat tidak peka pada informasi yang ada di iklan, sebagian besar cukup kritis dalam membeli buku ini ditunjukkan oleh angka 80,5% pada data mahasisiwa yang mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli.

c. Media iklan yang cukup efektif untuk menjangkau segmen mahasiswa adalah media cetak (majalah, spanduk dan koran), Karena media ini diakses oleh cukup banyak mahasiswa. Dari 62 orang yang mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli, terdapat 35 orang (>50%) terlihat pada tabel 4.5 dan sumber referensi personal dari teman, orang tua dan dosen. (lihat tabel 4.7)

3. Perilaku Membaca

(54)

Peneliti melihat kondisi berdasarkan durasi atau waktu yang dihabiskan oleh mahasiswa untuk membaca pada kurun waktu satu tahun. Datanya tersaji dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung: a. Rentang kelas interval (R)

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 7.620 – 159

= 7.461

b. Banyak Kelas Interval ( BK ) dalam hal ini digunakan aturan Sturges:

( BK ) = 1 + (3,3 log n) , diketahui n = 77 = 1 + (3,3 log 77)

= 1 (3,3 x 1,9)

= 7,27 dibulatkan menjadi 7 c. Panjang Kelas

BK R as PanjangKel =

7 461 . 7

=

= 1.065,86

Angka tersebut dibulatkan ke bawah menjadi 1.065 karena nilai data terbesar sudah dapat tertampung.

(55)

Tabel V.8

Distribusi Frekuensi Tingkat Minat Baca Mahasiswa

dalam Kurun Waktu Satu Tahun

Frekuensi

( f ) Durasi membaca

pertahun

(jam/tahun) Frekuensi

Absolut

Rata-rata waktu yang digunakan untuk membaca setiap hari berkisar dari 0,5-2 jam. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, data pada tabel tersebut dibuatkan ke dalam grafik histogram Distribusi frekuensi seperti berikut ini:

Grafik V.3

Distibusi Frekuensi Tingkat Minat baca Mahasiswa

Dalam Kurun Waktu Satu Tahun

0

Durasi membaca per tahun (jam/Thn)

(56)

Data jenis buku yang biasa dibaca oleh mahasiswa.

Tabel V.9

Banyaknya Jenis Buku yang Biasa Dibaca Oleh Mahasiswa

Frekuensi ( f ) Banyaknya Jenis

Buku f. absolute (orang)

f. Relatif (%)

1 jenis buku 52 67.54 %

2 jenis buku 18 23.37 %

≥ 3 jenis buku 7 9.09 %

Jumlah 77 100%

Dari data ini terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa hanya membaca 1-2 jenis buku saja. Adapun variasi jenis buku yang dibaca oleh mahasiswa (1 jenis) tersaji dalam tabel berikut:

Tabel V.10

Jenis Buku yang Biasa Dibaca Oleh Mahasiswa

Frekuensi ( f )

Jenis Buku f. absolute

(orang)

f. Relatif (%)

Bahan kuliah 23 44.23 %

Novel 6 11.53 %

Komik 2 3.85 %

Majalah 15 28.85 %%

Ketrampilan 2 3.85 %

Lain-lain: motivasi, sosial, fislsafat, psikologi 4 7.69 %

Jumlah 77 100%

(57)

Tabel V.11

Banyaknya Tempat yang Biasa Digunakan Oleh Mahasiswa

untuk Membaca Buku

Frekuensi ( f ) Banyaknya Jenis Tempat

untuk Membaca f. absolute (orang)

f. Relatif (%)

1 tempat 63 81.82 %

≥ 2 tempat 14 18.18 %

Jumlah 77 100%

Dari tabel terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa hanya menggunakan satu tempat. Adapun variasi jenis tempat tersebut dapat terlihat seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel V.12

Variasi Jenis Tempat yang Biasa Digunakan Mahasiswa

untuk Membaca Buku

Frekuensi ( f ) Jenis tempat f. absolute

(orang)

f. Relatif (%)

Hanya Perpustakaan 50 64.94 %

Hanya Tempat tidur 12 15.59 %

Perpustakaan dan Tempat tidur 9 11.68 %

Bukan tempat tidur dan bukan

perpustakaan : toilet. 6 7.79 %

Jumlah 77 100%

(58)

Tabel V.13

Timing yang Biasa Digunakan Oleh Mahasiswa untuk Membaca Buku

Frekuensi ( f )

Timing f. absolute

(orang)

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa sangat tidak berminat dengan membaca (61,05%) –lihat tabel 4.8. Hal ini dipertegas lagi lewat data banyaknya jenis buku yang dibaca, lebih dari 50% (67,54%) –lihat tabel 4.9- hanya membaca 1 jenis buku. Buku yang dibaca pun hanya karena merupakan sebuah kewajiban, terlihat dari jenis buku yang banyak dibaca adalah bahan kuliah (44,23%) –lihat tabel 4.10. Dilihat dari tempat dan waktu yang digunakan untuk membaca, juga menunjukkan kecilnya minat mahasiswa untuk membaca. Sebagian besar hanya menggunakan satu tempat (82,82%) –lihat tabel 4.11- dan satu jenis waktu saja (malam hari) –lihat tabel 4.13.

4. Perilaku Membeli Buku

Berdasarkan hasil jawaban responden (seperti terlihat pada Lampiran I) diperoleh beberapa informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi perilaku membeli buku dikalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2005/2006-2008/2009. Dengan menggunakan data-data temuan, penjelasan mengenai kondisi ini dilihat dari frekuensi pembelian banyaknya

(59)

Data-data ini tersaji dalam tabel-tabel distribusi frekuensi berikut ini:

a. Frekuensi Pembelian Buku oleh Mahasiswa dalam Setahun

Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung: i. Rentang kelas interval (R)

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 36 – 1 = 35

ii. Banyak Kelas Interval ( BK ) dalam hal ini digunakan aturan

Sturges:

Langkah selanjutnya adalah menyusun tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan data yang ada, tabel tersusun sebagai berikut:

Tabel V.14

Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Per Tahun Oleh Mahasiswa

Berdasarkan Frekuensi Pembelian yang Dilakukan

(60)

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, data pada tabel tersebut dibuatkan ke dalam grafik histogram Distribusi frekuensi seperti berikut ini:

Grafik V.4

Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Per Tahun Oleh Mahasiswa

Berdasarkan Frekuensi Pembelian yang Dilakukan

b. Banyaknya Buku yang Dibeli oleh Mahasiswa dalam Kurun Waktu

Satu Tahun.

Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung: i. Rentang kelas interval (R)

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 150 – 1

= 149

ii. Banyak Kelas Interval ( BK ) dalam hal ini digunakan aturan Sturges:

( BK ) = 1 + (3,3 log n) , diketahui n = 77 = 1 (3,3 x 1,9)

= 7,27 dibulatkan menjadi 7 iii. Panjang Kelas

(61)

7 149

=

= 21.28

Angka 21,28 dibulatkan ke bawah menjadi 22 karena nilai data terbesar sudah dapat tertampung.

Langkah selanjutnya adalah menyusun tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan data yang ada, tabel tersusun seperti berikut:

Tabel V.15

Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Per Tahun Oleh Mahasiswa

Berdasarkan Banyaknya Buku yang Dibeli

Frekuensi

( f ) Banyaknya buku

yang dibeli

(eks/tahun) Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif (%)

Titik Tengah

( M )

Nama

Kelompok

1-23 67 87.05 % 12 Sangat tidak banyak

24 – 46 5 6.4 % 35 Tidak banyak

47 – 69 2 2,59 % 58 Kurang banyak

70 – 92 1 1.29 % 81 Netral

93 – 115 1 1.29 % 104 Agak banyak

116 – 138 - - 127 Banyak

139 – 161 1 1,29 % 150 Sangat banyak

Jumlah 77 100%

(62)

Grafik 4.5

Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Pertahun oleh Mahasiswa Berdasarkan

Banyaknya Buku yang Dibeli

c. Banyaknya Uang yang Dibelanjakan oleh Mahasiswa untuk Membeli

Buku dalam Kurun Waktu Satu Tahun.

Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung: i. Rentang kelas interval (R)

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 15.000.000 – 40.000

= 14.960.000

ii. Banyak Kelas Interval ( BK ) dalam hal ini digunakan aturan Sturges:

( BK ) = 1 + (3,3 log n) , diketahui n = 77 = 1 + (3,3 log 77)

= 7,27 dibulatkan menjadi 7 iii. Panjang Kelas

BK

(63)

Angka 2.137.142,85 dibulatkan ke atas menjadi 2.137.143 supaya nilai data terbesar dapat tertampung.

Langkah selanjutnya adalah menyusun tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan data yang ada, tabel tersusun sebagai berikut:

Tabel V.16

Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Per Tahun Oleh Mahasiswa

Berdasarkan Banyaknya Uang yang Dibelanjakan

(x Rp. 1.000)

Frekuensi

( f ) Banyaknya uang

yang dibelanjakan

(Rp/tahun)

(x Rp. 1.000)

Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif (%)

Titik Tengah

( M )

Nama

Kelompok

40 – 2.177 62 80.54 % 1.108,5 Sangat tidak banyak

2.177 – 4.314 8 10.39 % 3.245,5 Tidak banyak

4.314 – 6.451 5 6.49 % 5.382,5 Kurang banyak

6.451 – 8.588 1 1.29 % 7.519,5 Netral

8.588 – 10.725 - - 9.656,5 Agak banyak

10.725 – 12.862 - - 11.793,5 Banyak

12.862 – 15.000 1 1,29 % 13.931 Sangat banyak

Jumlah 77 100%

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, data pada tabel tersebut

(64)

Grafik V.6

Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian Buku Pertahun oleh Mahasiswa Berdasarkan

Banyaknya Uang yang Dibelanjakan

(xRp 1.000)

Data persentase jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli buku berbanding jumlah uang yang atau pendapatan/uang saku pertahun yang dimiliki oleh mahasiswa. Data ini tersaji dalam tabel distribusi frekuensi. Sebelum menyusun data ke dalam tabel, terlebih dahulu dihitung:

i. Rentang kelas interval (R)

( R ) = data terbesar – data terkecil

= 80 – 0.16

= 79.84

ii. Banyak Kelas Interval ( BK ) dalam hal ini digunakan aturan Sturges:

( BK ) = 1 + (3,3 log n) , diketahui n = 77 = 1 + (3,3 log 77)

= 7,27 dibulatkan menjadi 7 iii. Panjang Kelas

BK

(65)

7

Langkah selanjutnya adalah menyusun tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan data yang ada, tabel tersusun sebagai berikut:

Tabel V.17

Distribusi Frekuensi Persentase Perbandingan

Uang yang Dibelanjakan untuk Membeli Buku

dan Jumlah Uang yang Dimiliki Oleh Mahasiswa

dalam Kurun Waktu Satu Tahun

Frekuensi

Selain data persentase jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli buku per jumlah uang yang dimiliki, diperoleh pula data tentang jenis buku yang biasa dibeli oleh mahasiswa. Data tersebut tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel V.18

Banyaknya Jenis Buku yang Biasa Dibeli Oleh Mahasiswa

(66)

Data variasi jenis buku yang dibeli oleh mahasiswa seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel V.19

Jenis Buku yang Biasa Dibeli Oleh Mahasiswa

Frekuensi ( f )

Jenis Buku f. absolute

(orang)

Lain-lain: motivasi, sosial, fislsafat, psikologi 4 7.02 %

Jumlah 77 100%

Selain data mengenai jenis buku, terdapat pula data tempat mahasiswa biasa membeli buku. Data tersebut disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel V.20

Jenis Tempat yang Biasa Dikunjungi Oleh Mahasiswa

untuk Membeli Buku

Frekuensi ( f )

Jenis tempat f. absolute

(orang)

Terban/Shopping/pasar loak/kios buku 9 11.69 %

Toko buku, pameran, Shopping/Terban/ kios

buku/pasar loak

1 1.29 %

Jumlah 77 100%

(67)

Tabel V.21

Mahasiswa yang Biasa Meminjam Buku

Frekuensi ( f ) Kondisi mahasiswa f. absolute

(orang)

f. Relatif (%)

Meminjam 49 63.64 %

Tidak meminjam 28 36.36 %

Jumlah 77 100%

Dengan variasi tempat peminjanan buku, tersaji dalam tabel berikut:

Tabel V.22

Jenis Tempat yang Biasa Dikunjungi Oleh Mahasiswa

untuk Meminjam Buku

Frekuensi ( f ) Jenis tempat f. absolute

(orang)

f. Relatif (%)

Perpustakaan 66 85.74 %

Taman bacaan 7 9.09 %

Kost teman 2 2.59 %

Perpustakaan dan taman bacaan 1 1.29 %

Perpustakaan dan non taman bacaan

: kost teman

1 1.29 %

Jumlah 77 100%

Gambar

Gambar II. 2. Skema Dasar Penelitian
Gambar II.4.  Skema Hubungan Antar Variabel Penelitian
Gambar IV.1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan/Uang Saku Mahasiswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari data laporan keuangan perusahaan sector Beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Net

Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/

Bertolak dari data nilai pra siklus yang dapat dilihat pada tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil pembelajaran membaca lancar siswa kelas I SD N 2 Cabean Kunti,

Berdasarkan latar belakang tersebut, batasan masalah yang disajikan pada penulisan ini adalah untuk menyelesaikan masalah pemrograman non linear khususnya pemrograman kuadratik

Berdasarkan pengukuran, kinerja pada tahun 2008 mendapat skor 3 yang berarti baik dan tahun 2009 mendapat skor 3 yang berarti baik bahkan dari hasil perhitungan melebihi target

14.2 Terhadap Dokumen Isian Kualifikasi terlambat yang disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kantor Penanaman Modal Daerah membuka sampul luar

Nota penjualan Pesan Form order pesan Pesan Lap komisi sales Surat jalan Bukti pembayaran Surat tagihan Barang Jual Bayar Daftar penagihan piutang Barang Bayar Lap penjualan cash

Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa tidak ada perbedaan nyata penilaian responden terhadap dua belas aspek kualitas halte, baik untuk tingkat kepentingan maupun