• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI DENGAN SIKAP KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA JUPITER Studi kasus: Masyarakat Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Sy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KORELASI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI DENGAN SIKAP KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA JUPITER Studi kasus: Masyarakat Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Sy"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI DENGAN SIKAP KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEPEDA MOTOR

MEREK YAMAHA JUPITER

Studi kasus: Masyarakat Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh: Novalius Kristian NIM : 04 2214 170

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Belajarlah dari semua pengalamanmu untuk

mengubah masa depan mu kelak”

Persembahan:

Skripsi ini saya persembahkan kepada: kedua orang tuaku

(Bp. Vinsensius Ja’am dan Ibu. Pensi Floren), kakekku William

Balekot, serta adik-adiku (Vera Liana.V, Fabianus Florino, Maria

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yoyakarta, 20 Juni 2011

Penulis,

Novalius Kristian

(6)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Novalius Kristian

Nomor Mahasiwa : 04 2214 170

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Korelasi Produk, Harga, Distribusi dan Promosi Dengan Sikap Konsumen Dalam Membeli Produk Sepeda Motor Merek Yamaha Jupiter.

Studi Kasus: Masyarakat Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 20 Juni 2011

Yang menyatakan,

(7)

vii ABSTRAK

KORELASI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI DENGAN SIKAP KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEPEDA MOTOR

MEREK YAMAHA JUPITER

Studi kasus: Masyarakat Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta

Novalius Kristian Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi produk, harga, distribusi dan promosi secara parsial dan simultan dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah masyarakat kelurahan Caturtunggal Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yang pertama menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan hipotesis yang kedua menggunakan teknik Korelasi Berganda.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Secara parsial produk mempunyai hubungan dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter. (2) Secara parsial harga tidak mempunyai hubungan dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter. (3) Secara parsial distribusi mempunyai hubungan dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter. (4) Secara parsial promosi mempunyai hubungan dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter. (5) Secara simultan produk, harga, distribusi dan promosi mempunyai hubungan dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

(8)

viii ABSTRACT

CORRELATION PRODUCT, PRICE, DISTRIBUTION AND PROMOTION WITH ATTITUDE IN CONSUMER PRODUCTS BUY

BRAND MOTORCYCLE YAMAHA JUPITER

Case study: Residence Caturtunggal Village, District Depok, Sleman Yogyakarta distribution and promotion of partially and simultaneously with the attitudes of consumers in buying Yamaha brand motorcycles.

This research is a case study. Its population is residence of Caturtunggal Yogyakarta and the number of samples is 30 respondents. The sampling technique used was purposive sampling technique. Data collection techniques used was questionnaires. The research was conducted in May 2011. Data analysis technique to test the hypothesis is Product Moment Correlation technique and to test the second hypothesis we use Multiple Correlation techniques.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul “Korelasi Produk, Harga, Distribusi dan Promosi Dengan Sikap Konsumen Dalam Membeli Produk Sepeda Motor Merek Yamaha Jupiter”. Studi kasus pada masyarakat kelurahan Caturtunggal, kecamatan Depok, kabupaten Sleman Yogyakarta.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 3. Drs. Marianus M. Moktar, M/M selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

(10)

x

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

6. Kedua Orang Tuaku, Vinsensius Ja’am dan Pensi Floren yang telah melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

7. Adik-adikku, Vera Liana.V, Fabianus Florino, Maria Novi Etna, Dominika dan Noresti yang telah memberi pengalaman, dukungan, serta doa selama ini, kalian semua adalah semangatku dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 8. Pacarku Capriyona Kaskarinda yang selalu mendukung dan menemaniku

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman Asrama Forum Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bengkayang: Bg. Yulianus, Okta Ricardo, Lukas Patrik, Viktor H, Ten-Ten, Felik, Pendi, Badul, Apai, Toton, Dan Ferdinan yang telah memberikan doa serta dukungannya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

10.Teman-teman kampus: Iqwanudin, Pongki, Beti, Mara, Andika dan anak-anak MAN E ’04, yang telah memberikan perhatian, dukungan, dan doanya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

11.Untuk semua orang yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, makasih banyak atas dukungan dan partisipasinya.

(11)

xi

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.

Yogyakarta, 28 November 2010 Penulis,

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

...

ii

HALAMAN PENGESAHAN

...

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

...

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

...

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

...

vi

ABSTRAK

...

vii

ABSTRACT

...

viii

KATA PENGANTAR

...

ix

DAFTAR ISI

...

xii

DAFTAR TABEL

...

xvi

DAFTAR GAMBAR

...

xvii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

3

C.

Batasan Masalah ...

4

D.

Tujuan Penelitian ...

5

E.

Manfaat Penelitian ...

5

(13)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Produk (product)...

8

1. Atribut produk ...

10

2. Pemberian Merek ...

11

3. Jasa Pendukung Produk ...

13

B.

Harga (price) ...

14

1. Harga tercantum ...

15

2. Potongan harga ...

17

3. Periode pembayaran ...

18

4. Batas kredit ...

18

C.

Distribusi (Place) ...

19

1. Saluran ...

19

2. Lokasi ...

20

3. Persediaan ...

21

4. Pengangkutan ...

21

D.

Promosi (promotion)...

21

1. Periklanan ...

23

2. Publisitas ...

23

3. Promosi penjualan ...

24

E.

Pengertian Sikap ...

25

F.

Keputusan Pembelian ...

27

(14)

xiv

H.

Kerangka Pemikiran Teoritis ...

29

I.

Hipotesis ...

30

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian ...

31

B.

Lokasi dan Waktu Penelitian ...

31

C.

Subjek dan Objek Penelitian ...

32

D.

Variabel Penelitian ...

32

E.

Teknik Pengumpulan Data ...

33

F.

Teknik Pengukuran Data ...

33

G.

Defenisi Operasional ...

33

H.

Populasi dan Sampel ...

34

I.

Sampling ...

36

J.

Uji Validitas dan Reliabilitas ...

36

K.

Teknik Analisis Data ...

39

L.

Pengujian Hipotesis ...

42

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN CATUTTUNGGAL DAN

PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA JUPITER

A.

Gambaran Umum Kelurahan Caturtunggal ...

45

B.

Gambaran Umum Produk Sepeda Motor Merek Yamaha Jupiter

51

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Metode Pengujian Instrumen ...

62

(15)

xv

C.

Pembahasan ...

74

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A.

Kesimpulan ...

77

B.

Saran ...

79

C.

Keterbatasan Penelitian...

81

DAFTAR PUSTAKA

...

82

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Bagan II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 29

Gambar V.1 Uji-t dua sisi ... 66

Gambar V.2 Uji-t dua sisi ... 68

Gambar V.3 Uji-t dua sisi ... 69

Gambar V.4 Uji-t dua sisi ... 71

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.

(19)

Dalam persaingan bisnis sepeda motor yang semakin ketat ini, syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di mata pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang berkelanjutan. Pemasaran adalah tombak perusahaan, mengingat pemasaran yang berujung pada penjualan dilaksanakan untuk mendapatkan laba. Konsumen akhir-akhir ini menjadi semakin jeli dalam menentukan barang atau jasa yang dikehendaki

Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas.

(20)

modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat mempengaruhi sikap/prilaku pembelian seseorang.

Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha Jupiter diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Yamaha Jupiter dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, diskon, hadiah. Selain itu desain turut mempengaruhi keputusan pembelian. Umumnya konsumen menginginkan desain yang inovatif dari waktu ke waktu. Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan penulis adalah ” Korelasi Produk, Harga, Distribusi dan Promosi Dengan Sikap Konsumen Dalam Membeli Produk Sepeda Motor Merek Yamaha Jupiter. Studi kasus: Masyarakat Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada korelasi produk dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter?

(21)

3. Apakah ada korelasi promosidengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter?

4. Apakah ada korelasi distribusidengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter?

5. Apakah ada korelasi atribut secara bersama-sama dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter?

C. Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah yang akan diteliti, oleh sebab itu peneliti membatasi masalah agar tidak begitu meluas :

1. Produk sepeda motor yang akan diteliti oleh peneliti adalah sepeda motor merk Yamaha Jupiter (Jupiter Z dan Jupiter MX). Adapun atribut produk yang penulis bahas dalam penelitian tersebut adalah rancangan (desain), kualitas dan model dari produk sepeda motor Yamaha Jupiter.

2. Atribut harga yang akan dibahas oleh peneliti yaitu harga tercantum, potongan harga, periode pembayaran dan batas kredit.

3. Atribut distribusi yang dimaksud oleh peneliti yaitu lokasi, persediaan produk, dan pengangkutan.

(22)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui korelasi produk dengan sikap konsumen dalam membeli

produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter.

2. Untuk mengetahui korelasi harga dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter.

3. Untuk mengetahui korelasi promosi dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter.

4. Untuk mengetahui korelasi distribusi dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor Merek Yamaha Jupiter.

5. Untuk mengetahui korelasi atribut secara bersama-sama dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang diharapkan berguna bagi semua orang. Hal utama yang diharapkan antara lain yaitu:

1. Bagi Peneliti

(23)

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dalam bidang pemasaran, khususnya permasalahan yang menyangkut sikap konsumen.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi pepustakaan dan dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian dengan masalah yang sama.

F. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan untuk menunjang penelitian antara lain : produk, harga, distribusi, promosi, pengertian sikap, keputusan pembelian, penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis.

Bab III: Metode Penelitian

(24)

populasi dan sampel, sampling, uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab IV:Gambaran Umum Kelurahan Caturtunggal dan Produk Sepeda Motor Merek Yamaha Jupiter

Dalam bab ini mencakup tentang gambaran umun kelurahan Caturtunggal dan gambaran umum produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini mencakup tentang metode pengujian instrumen, pengujian hipotesis dan pembahasan.

Bab VI: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

(25)

8 BAB II LANDASAN TEORI

A. Produk(Product)

Model (desain) adalah kerangka atau bentuk rancangan. Desain yang melekat pada suatu produk memiliki peran penting dalam program pemasaran. Menurut Wiliam J. Stanton (1996 : 222) produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) didalamnya sudah tercantum warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa diterima konsumen untuk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Sedangkan menurut Sofjan Asauri (1996 : 182) produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya.

Renald Kasali (2001 : 70) menyatakan bahwa produk yang baik harus dapat diterima oleh para pelanggannya dalam bentuk kegiatan pertukaran yang saling menguntungkan. Pada komponen nilai (value) dianjurkan kepada marketer

(26)

secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran dari semua bentuk- bentuk tadi. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Menurut Kotler (2001 : 348) dalam perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan, yaitu meliputi:

- Produk Inti (Core product)

Produk inti ditujukan untuk menjawab pertanyaan “apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli?” Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk.

- Produk Aktual (Actual product)

Produk aktual mungkin mempunyai lima karakteristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.

- Produk Tambahan

Perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.

(27)

1. Atribut produk

Pengembangan sebuah produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan dengan atribut produk seperti kualitas, fitur (features) dan rancangan (Kotler & Amstrong, 2001 : 354).

a. Kualitas produk (Product quality)

Kualitas adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar. Kualitas produk mempunyai dua dimensi (tingkat dan konsistensi). Dalam pengembangan suatu produk, pemasar awalnya harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Disini, kualitas produk berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan jarang mencoba untuk menawarkan tingkat kualitas kinerja tinggi, sebaliknya perusahaan memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing (Kotler, 2001 : 354). Selain tingkat kualitas, kualitas yang tinggi dapat pula berarti tingkat dari konsistensi yang tinggi (Kotler, 2001 : 355). Disini, kualitas produk berarti kualitas kesesuaian (conformance quality)yang bebas dari kerusakan serta konsistensi dalam memberikan tingkat kinerja yang ditargetkan.

b. Fitur (features)

(28)

Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Produsen pertama yang memperkenalkan fitur-fitur baru dibutuhkan dan bernilai menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing (Kotler, 2001 : 356).

c. Rancangan

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan gaya. Gaya hanya menguraikan penampilan produk. Gaya bisa mencolok mata atau membuat jemu. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian, tetapi tidak begitu saja membuat produk itu melakukan kinerja lebh baik. Rancangan yang baik memberi kontribusi pada kegunaan suatu produk seperti juga penampilannya. Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh dalam gudang persenjataan pemasaran perusahaan (Kotler, 2001 : 356)

2. Pemberian Merek

(29)

Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari produk dan pemberian merek dapat menambah nilai suatu produk. Pemberian merek dapat begitu berkesan sehingga saat ini hampir tidak ada produk yang tidak bermerek. Pemberian merek membantu pembeli dalambeberapa hal. Nama merek membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk yang mungkin menguntungkan mereka. Merek juga menyampaikan beberapa hal mengenai kualitas produk kepada pembeli. Nama merek menjadi dasar dimana seluruh cerita mengenai kualitas produk yang khusus dapat dibangun. Nama merek penjual serta merek dagang memberikan perlindungan hukum untuk fitur-fitur produk yang unik. Selain itu, pemberian merek membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar (Kotler, 2001 : 357). Dalam penelitian ini yang dimaksudkan pemberian merek adalah nama merek (brand) Yamaha Jupiter yang menawarkan jupiter MX dan jupiter Z.

Menurut Kotler (2001) dalam pemberian merek, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan :

a. Ekuitas merek

(30)

b. Pemilihan nama merek

Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk. Kualitas yang diinginkan untuk sebuah nama merek meliputi hal-hal sebagai berikut :

1)Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat dan kualitas produk.

2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat.

3) Nama merek harus lain dari yang lain.

4) Nama merek harus bisa diterjemahkan secara mudah.

(Kotler, 2001 : 360)

3. Jasa Pendukung Produk

Pelayanan pelanggan (customer service) adalah elemen lain dari strategi produk. Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa jenis jasa, yang dapat menjadi bagian minor atau mayor dari penawaran total. Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan (Kotler, 2001 : 369).

(31)

penginstalasian dan perbaikan. Dalam penelitian ini jasa pendukung produk yaitu jasa yang menambah produk aktual yang dilakukan oleh Yamaha dengan memberikan servis resmi dari Yamaha dan bergaransi tinggi untuk setiap suku cadangnya.

B. Harga(Price)

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Stanton, 1996 : 307). Harga merupakan ekspresi nilai, yang mana nilai menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi dan layanan yang menyertainya. Dengan kata lain, harga adalah estimasi penjual terhadap arti semua hal tersebut bagi para pembeli potensial dan menyadari opsi lain yang dimiliki pembeli, karena memenuhi kebutuhan atas produk yang bisa memuaskannya (Hermawan Kertajaya, 2006 : 93).

(32)

1. Harga tercantum

Harga adalah satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan harga juga salah satu elemen yang paling fleksibel dalam bauran pemasaran, sedangkan unsur yang lain menghabiskan biaya (Kotler & Amstrong, 2001 ; 440). Produsen membuat sejumlah perhitungan atas harga eceran yang disarankan yang dapat dicantumkan oleh penyalur (distributor) untuk tiap-tiap produk. Harga tercantum didapatkan dari keputusan penetapan harga yang dilakukan oleh produsen. Penetapan harga adalah yangpaling krusial dan sulit diantara unsur-unsur dalam harga(Kotler & Amstrong, 2001 : 74).

Faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga (Kotler & Amstrong, 2001 : 440) yaitu faktor internal perusahaan yang meliputi : tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, organisasi dan biaya. Sedangkan faktor eksternal perusahaan meliputi : sifat pasar dan permintaan, persaingan dan elemen lingkungan lainnya. Produsen biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi.

Terdapat enam strategi penyesuaian harga yang meliputi:

a. Penetapan harga dan pengurangan harga

b. Penetapan harga tersegmentasi

(33)

d. Penetapan harga promosi

e. Penetapan harga geografis, dan

f. Penetapan harga internasional

(Kotler, 2001 ; 485)

Penjelasan dalam bentuk tabel dari keenam strategi penyesuaian harga menurut Kotler (2001: 486) dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel II.1

Enam strategi penyesuaian harga

No Strategi Penjelasan

1 Penetapan harga dan pengurangan harga

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk 2 Penetapan harga tersegmentasi

Menyesuaikan harga untuk membuat pembedaan diantara pelanggan, produk ataupun lokasi

3 Penetapan harga psikologis

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis

4 Penetapan harga promosi Sewaktu

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek

5 Penetapan harga geografis

Menyesuaikan harga untuk

memperhitungkan lokasi geografis pelanggan

6 Penetapan harga internasional

(34)

2. Potongan harga

Merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli (Kotler & Amstrong, 2001 : 485).

Macam-macam potongan harga menurut Basu Swasta (1996 : 169) adalah :

a. Potongan kuantitas, merupakan potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual atau satuan barang.

b. Potongan non kumulatif, merupakan pengurangan dari harga tercatat yang didasarkan pada jumlah setiap persatuan (individual order) untuk satu atau beberapa produk.

c. Potongan kumulatif, merupakan pengurangan atas dasar volume total pembelian yang dilakukan pada periode tertentu.

d. Potongan dagang atau fungsional, merupakan pengurangan dari harga tercatat yang ditawarkan ke pembeli yang diharapkan akan mempunyai fungsi pemasaran (potongan dagang ini hanya diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan barang tertentu).

(35)

f. Potongan musiman, merupakan potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian di luar musim tertentu.

g. Potongan promosi, merupakan potongan harga yang dihasilkan oleh penjual sebagai imbalan promosi yang dilakukan oleh konsumen.

h. Penghargaan barang, adalah sejumlah pengurangan dari harga oleh semestinya yang diberikan pada konsumen karena bersedia membeli barang dalam kondisi tidak normal. Misalnya membeli barang yang cacat atau rusak.

3. Periode pembayaran

Periode pembayaran yaitu waktu yang diperlukan dalam rangka melakukan pembayaran, dengan adanya periode pembayaran diharapkan konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian karena konsumen merasa terbantu untuk mendapatkan produk yang diinginkan.Periode pembayaran diberikan oleh perusahaan tentunya dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan dan disepakati bersama.

4. Batas kredit

(36)

kurun waktu yang telah ditentukan. Kredit dapat membantu menghabiskan persediaan tanpa memotong harga biasa yang telah ditetapkan.

C. Distribusi(Place)

Distribusi merupakan seperangkat organisasi yang saling bergantungsatu sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk ataujasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen (Kotler & Amstrong, 2001 : 7). Distribusi (place) dalam penelitian ini adalah meliputi aktivitas perusahaan (dalam hal ini Yamaha) agar produk sepeda motor Yamaha mudah didapat konsumen sasarannya.Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 74), place terdiri dari tujuh unsur utama yaitu : saluran, cakupan, pilihan, lokasi, persediaan, pengangkutan dan logistik. Dalam penelitian ini kombinasi Distribusi (place) yang dipakai adalah :

1. Saluran

(37)

Dalam merancang saluran, produsen harus memahami tingkat keluaran jasa yang diinginkan pelanggan sasaran. Saluran menghasilkan 5 keluaran jasa (Kotler, 2005 : 188) :

a. Ukuran lot

b. Waktu tunggu

c. Kenyamanan ruang

d. Keragaman produk

e. Dukungan layanan

2. Lokasi

Lokasi adalah tempat kedudukan saluran distribusi yang meliputi tempat dan pengangkutan (Kotler, 2005 : 181).

Hermawan Kertajaya (2006 : 143) misalnya jika sebuah brand mobil mengiklankan dirinya sebagai value car di kelasnya maka pengaktualisasiannya pada product – sebagai mobil yang efisien, price – sebagai mobil yang harganya terjangkau, promotion – iklan yang menguatkan pesan sebagai value cara, dan

(38)

3. Persediaan

Tingkat persediaan juga mempengaruhi kepuasan pelanggan. Masalah utamanya adalah bagaimana memelihara kesetimbangan antara menyimpan persediaan terlalu banyak dan terlalu sedikit. Penyimpanan persediaan terlalu banyak mengakibatkan biaya biaya penyimpanan persediaan yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan dan menyimpan terlalu sedikit berakibat pada kekurangan barang, biaya pengiriman dan produksi mendadak yang tinggi dan ketidakpuasan pelanggan. Keputusan persediaan melibatkan pengetahuan akan kapan harus memesan dan seberapa banyak yang harus dipesan (Kotler & Amstrong, 2001 : 38).

4. Pengangkutan

Produsen perlu memberikan perhatian pada keputusan pengangkutan perusahaan mereka. Pilihan pengangkutan akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman dan kondisi barang pada saat tiba ditujuan, yang semaunya akan mempengaruhi kepuasan pelanggan (Kotler & Amstrong, 2001:39).

D. Promosi(Promotion)

(39)

Hermawan Kartajaya (2007 : 140) mengungkapkan bahwa aktivitas promosi langsung di tempat belanja mempunyai beberapa keuntungan. Pertama, membuat produk atau merek yang bersangkutan jadi get out of thecrowd. Artinya produk atau merek tersebut jadi menonjol di antara produk atau merek lain dari kategori yang sama, tapi manfaat ini jadi berkurang kalau semakin banyak produk atau merek dari kategori yang sama melakukan hal serupa.

Kedua, merupakan penghubung ke media lain, dengan menggunakan kreativitas yang sama, konsumen akan bisa mengingat kembali iklan yang pernah dilihatnya di televisi, media cetak, atau media lain.

Ketiga, mendorong terjadinya trial-purchase, dalam mencoba suatu yang baru, konsumen selalu mempunyai risiko, karena itu perlu dilakukan bujukan yang lebih dahsyat dibandingkan dengan hanya sekadar beriklan di media massa.

Keempat, mempunyai dampak reminding terutama untuk merek-merek yang sudah mapan dan punya tujuan untuk mempertahankan diri dari serangan merek-merek baru.

(40)

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan menurut Assauri (1996 : 260) dapat dilakukan melalui :

1. Periklanan

Periklanan merupakan suatu bentuk penyajian promosi dari gagasan barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non personal. Periklanan dapat diartikan sebagai bentuk presentasi non-personal yang dibayar oleh sponssor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu. Periklanan dapat dilihat sebagai kegiatan untuk menyadarkan konsumen yang berpotensi akan kehadiran produk tersebut, kegunaan maupun sifat-sifatnya, harganya dan dimana produk tersebut tersedia dan dapat dibeli.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah cara untuk mempromosikan suatu barang, jasa atau gagasan yang dibiayai oleh sponsor yang dikenal, dalam rangka untuk menarik calon konsumen untuk melakukan pembelian sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.

2. Publisitas

(41)

3. Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan untuk menggugah atau menstimulir pembelian, sehingga merupakan usaha penjualan khusus. Promosi penjualan dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran selain ketiga poin di atas yang merangsang pembelian konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara tertatur.

Promosi penjualan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :

a. Promosi yang diarahkan kepada pembeli misalnya sampel, kupon, pameran, demonstrasi atau peragaan.

b. Promosi yang diarahkan kepada pedagang, misalnya potongan (discount),

dealer contest.

c. Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga misalnya bonus.

(42)

E. Pengertian Sikap

Schifman dan Kanuk dalam Bilson (2004 : 152) menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak terhadap suatu objek.

Sikap sebagai predisposisi yang dipelajari (learned predisposition) untuk berespon terhadap suatu objek dalam suasana menyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten (Alport dalam Bilson, 2004 : 152). Sikap konsumen selalu ditujukan terhadap konsep yaitu perilaku. Konsumen dapat memiliki sikap terhadap berbagai objek fisik dan sosial termasuk didalamnya produk, merek, model, toko dan pramuniaga disamping berbagai aspek strategi pemasaran seperti diskon.

Paul Olson dalam Bilson (2004 : 153) menyebutkan bahwa sikap merupakan evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Evaluasi adalah tanggapan pada tingkat intensitas dan gerakan yang relatif rendah. Evaluasi dapat diciptakan oleh sistem afektif maupun kognitif. Sistem pengaruh secara otomatis memproduksi tanggapan afektif, termasuk emosi, perasaan, suasana hati evaluasi terhadap sikap yang merupakan tanggapan segera dan langsung pada rangsangan tertentu. Jadi sikap pada dasarnya adalah respon seseorang atas

stimulan (rangsangan) sehingga menyebabkan orang tersebut berperilaku secara konsisten terhadap objek yang serupa.

(43)

ekspresi nilai (value-exspressive function) dan fungsi pengetahuan (knowledge function). Fungsi-fungsi itulah yang mendorong seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan citra yang mereka bentuk sendiri.

Dalam konteks yang lebih luas fungsi-fungsi tersebut merupakan dasar yang memotivasi pembentukan dan penguatan sikap positif terhadap obyek yang memuaskan kebutuhan atau sikap negatif terhadap obyek yang mendatangkan kerugian, hukuman ataupun ancaman (Bilson, 2004 : 156).

Sikap yang terbentuk untuk melindungi ego merupakan wujud dan fungsi pertahanan ego. Pada kenyataannya banyak ekspresi sikap yang mencerminkan kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang-orang sematamata untuk mempertahankan ego. Para peneliti telah menemukan adanya hubungan antara sikap konsumen terhadap iklan, emosi konsumen terhadap merek suatu produk dan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk (Bilson, 2004 : 174).

Sikap konsumen selalu ditujukan terhadap konsep yaitu objek dan perilaku. Konsumen dapat memiliki sikap terhadap objek fisik dan sosial termasuk di dalamnya produk, merek, model, toko dan pramuniaga disamping berbagai aspek strategi pemasaran seperti diskon. Konsumen juga memiliki sikap terhadap objek imajiner seperti konsep dan ide. Disamping itu, konsumen dapat memiliki sikap terhadap perilaku atau tindakan termasuk didalamnya tindakan masa lalu dan perilaku masa depan (Bilson, 2004 : 160).

(44)

kerangkan pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi, objek tersebut. Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku secara cukup konsisten terhadap objek yang serupa. Orang tidak harus menginterpretasikan atau beraksi terhadap setiap objek dengan cara yang sama sekali baru. Sikap menghemat tenaga dan pikiran. Oleh karena itu, sikap sangat sulit berubah. Sikap seseorang membentuk pola yang konsisten dan untuk mengubah suatu sikap mungkin mengharuskan penyesuaian sikap-sikap lain secara besar-besaran (Kotler, 2000 : 200). Jadi sebuah perusahaan sebaiknya menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada berusaha untuk mengubah sikap orang. Tentu saja terdapat beberapa pengecualian, dimana biaya besar untuk mengubah sikap orang-orang akan memberikan hasil. Beberapa rangsangan yang dilakukan perusahaan bertujuan agar konsumen dapat mengambil sikap terhadap produk yang ditawarkan. Rangsangan pemasaran tersebut dapat berupa harga, keragaman produk, saluran pemasaran dan promosi (Kotler, 2000 : 183).

F. Keputusan Pembelian

Assuari (1996 : 130) keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.

(45)

keputusan pembelian meliputi; pilihan akan produk, merek, pemasok, penentuan saat pembelian, jumlah pembelian. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi: 1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya

keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat atau pendapat-pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian.

4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian aktual.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

G. Penelitian Sebelumnya

(46)

H. Kerangka Pemikiran Teoritis

Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis menyusun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut :

Bagan II.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Produk

- Desain produk

Sikap konsumen dalam membeli produk

sepeda motor merek Yamaha Jupiter Harga

- Potongan harga

Distribusi

- Persediaan produk

Promosi

(47)

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Menurut Sugiyono (1999 : 57): “Hipotesa adalah pernyataan yang masih lemah kebenaranya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya”. Dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis yang dikemukakan nantinya bukanlah suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi dipakai sebagai jalan untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus dibuktikan kebenaranya. Dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

1. Ada korelasi Produk dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

2. Ada korelasi Harga dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

3. Ada korelasi Distribusi dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

4. Ada korelasi Promosi dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

(48)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Umar (1997 : 29), studi kasus adalah penelitian yang terperinci mengenai suatu objek tertentu dalam kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya yang cukup mendalam dan menyeluruh. Penelitian ini hanya dilakukanpada objek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada objek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian dapat disusun sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian :

Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta. 2. Waktu penelitian :

(49)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah konsumen atau pemilik sepeda motor merek Yamaha Jupiter yang ada dikelurahan caturtunggal, kecamatan depok, kabupaten sleman Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hubungan produk, harga, distribusi dan promosi dengan sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merk Yamaha Jupiter.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang akan dibahas yaitu: 1. Variabel bebas :

X1 : produk (product)

X2 : Harga (price)

X3 : Distribusi (place)

X4 : Promosi (promotion)

2. Variabel terikat

(50)

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan usaha untuk memperoleh bahan-bahan keterangan serta kenyataan yang benar-benar nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kuesioner atau Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto Suharsimi, 1996 : 139).

F. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala likert karena metode ini mudah dipahami. Metode skala likert ini menjelaskan responden diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor berupa:

Sangat setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Tidak setuju (TS) = 2

Sangat tidak setuju (STS) = 1

G. Defenisi Operasional

(51)

1. Produk

Produk adalah barang atau jasa yaitu sepeda motor merek Yamaha Jupiter atau pun manfaat yang dapat ditawarkan dan didesain untuk memenuhi keingginan atau kebutuhan konsumen.

2. Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayananya.

3. Distribusi

Distribusi adalah penyaluran suatu barang atau produk kepada produsen-produsen.

4. Promosi

Promosi adalah arus informasi atau persuasi suatu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

5. Sikap

Sikap adalah penilaian atau evaluasi pelanggan terhadap sepeda motor merk Yamaha Jupiter berupa tanggapan positive atau negative.

H. Populasi dan Sampel 1. Populasi

(52)

Sepeda Motor Yamaha jupiter yang ada di kelurahan caturtunggal, kecamatan depok, kabupaten sleman Yogyakarta.

2. Sampel

Menurut Wirartha (2006 : 233) sampel adalah suatu bagian dari populasi dan yang dianggap dapat menggambarkan pulasinya. Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu sampel harus respresentatif (mewakili) dan besarnya ukuran sampel harus memadai.

Ukuran sampel yang terkecil yang dapat diterima tergantung pada jenis penelitian. Dengan ini dapat kita lihat pada tabel jenis penelitian dan ukuran sampel minimum sebagai berikut:

(wirartha, 2006 : 236)

Tabel III.1

Jenis penelitian dan ukuran sampel minimum No Jenis penelitian Ukuran Sampel Minimum

1. Deskriptif 10% dari populasi

2. Korelasi 30 subjek

3. Kausal-Komparatif 30 subjek per kelompok

4. Eksperimen 50 subjek perkelompok

(53)

kelurahan caturtunggal, kecamatan depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta yang mengkonsumsi produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

I. Sampling

Sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada mana orang itu dipilih. (Wirartha, 2006:232). Sedangkan Nawawi (dalam Utari B.R., 2005 : 15) mendefinisikan sampling atau teknik pengambilan sampel sebagai cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.

Agar sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, maka penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan Non Random Sampling yaitu dengan teknik

purposive sampling yang artinya pengambilan sampel hanya untuk masyarakat kelurahan caturtunggal, kecamatan depok, kabupaten sleman Yogyakarta yang konsumsi produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter Z maupun Jupiter MX.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

(54)

dilakukan untuk menunjukkan tingkat kevalidan instrumen. Dalam hal ini untuk mengukur validitas alat dari penelitian ini, peneliti menggunakan metode korelasi

product moment (Husein, 2003 : 93).

Adapun Rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:

= ∑ −(∑ ) (∑ )

∑ − ( ∑ ) ∑ − ( ∑ )

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

n = jumlah sampel

∑X = jumlah total skor item

∑Y = jumlah total dari nilai skor total

∑XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total

∑X2

= jumlah kuadrat skor item

∑Y2

= jumlah kuadat skor total

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

(55)

menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.

Rumus Cronbach’s Alpha :

=

− − ∑

Keterangan :

= Cronbach’s Alpha

N = Banyaknya pertanyaan

σ

=

Variance dari pertanyaan

σ

=

Variance dari skor

Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka instrumen dikatakan reliabel.

(56)

K. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan variabel X dalam hal ini produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) dengan variabel Y dalam hal ini sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter, digunakan alat analisis korelasi yaitu analisis korelasi Pearson Product Moment

dan analisis korelasi Berganda.

a. Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Teknik korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui hubungan secara parsial antara variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) dengan sikap konsumen (Y). Rumus koefisien korelasi Pearson

Product Moment adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 182) : Rumus :

= ∑

(

) (

)

(

) ∑

(

)

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara Xi terhadap Y Y = variabel sikap konsumen

Xi = variabel produk, harga, distribusi dan promosi

(57)

H0 : r = 0, tidak ada hubungan antara produk, harga, distribusi dan promosi terhadap sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

Ha : r ≠ 0, ada hubungan antara produk, harga, distribusi dan promosi terhadap sikap konsumen dalam membeli produk sepeda motor merek Yamaha Jupiter.

Pada hakikatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.

a. Bila r = 0 atau r mendekati 0, berarti bahwa antara kedua variabel tidak terdapat hubungan antara kedua variabel sangat lemah.

b. Bila r = +1, berarti bahwa kedua variabel mempunyai hubungan positif dan sempurna (mendekati = 1 hubungan sangat kuat dan positif). c. Bila r = -1, berarti kedua variabel mempunyai hubungan negatif dan

sempurna (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif).

Langkah selanjutnya memberikan interpretasi koefisien korelasi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 183) :

Tabel III.2

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

(58)

b. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan secara simultan antara variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) dengan sikap konsumen (Y). Untuk memperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi berganda digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 190) :

Rumus :

R ( ) =

yx + r yx + r yx + r yx −4 ry ry ry ry r

1

x x x x

Keterangan :

Ry.x1x2x3x4 = koefisien korelasi antara variabel X1, X2, X3 dan X4 secara bersama-sama dengan variabel Y

ry = koefisien korelasi Product Moment antara X1 dengan Y ry = koefisien korelasi Product Moment antara X2 dengan Y ry = koefisien korelasi Product Moment antara X3 dengan Y ry = koefisien korelasi Product Moment antara X4 dengan Y

(59)

L. Pengujian Hipotesis a. Uji-t

Dalam hal ini, untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap konsumen (Y).

Uji-t digunakan untuk menguji apakah ada hubungan secara parsial antara produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) dengan variabel sikap konsumen (Y).

Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil

perhitugan dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5 %. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai t (Sugiyono, 2001 : 292) :

Rumus :

=

√ −

√ −

Keterangan :

t = t hitung yang dicari r = koefisien korelasi r2 = koefisien determinan n = jumlah sampel

(60)

Jika ttabel≤ thitung≤ ttabel(α = 0,05 ; n-2), maka Ha ditolak, artinya tidak ada korelasi variabel X1 – X4 terhadap variabel Y.

b. Uji-F

Uji-F dimaksudkan untuk mengidentisifikasi apakah secara simultan variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) secara signifikan dapat menjelaskan variabel sikap konsumen dalam membeli produk (Y). Dalam penelitian ini, uji-F dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) secara simultan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap sikap konsumen dalam membeli produk (Y).

Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5 %.

Pengujian hipotesis diatas dengan menghitung nilai F (Sugiyono, 2001 : 190) :

Rumus :

= /

( − ) / ( − − ) Keterangan :

R2 = koefisien korelasi berganda k = jumlah variabel X1-4

n = jumlah anggota sampel

(61)

Jika Fhitung > Ftabel(α = 0,05 ; n-k-1), maka Ha diterima, artinya ada korelasi antara variabel X1, X2, X3 dan X4 secara bersama-sama terhadap variabel Y.

(62)

45 BAB IV

GAMBARAN UMUM KELURAHAN CATURTUNGGAL DAN PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER

A. Gambaran Umun Kelurahan Caturtunggal 1. Kondisi Umum

Desa Catur Tunggal termasuk dalam wilayah administratif kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Wilayah Desa Catur Tunggal terletak dikawasan perkotaan yang berbatasan langsung dengan kota Yogyakarta dan terdapat banyak sekali jalan protokol, sehingga lalulintas sangat ramai dan padat sekali. Disamping itu, kondisi masyarakatnya juga cukup beragam, karena sebagai daerah urban, sehingga kondisi sosialnya sangat komplek dan perkembangan pembangunanya sangat cepat.

2. Luas dan Batas Wilayah

Desa Catur Tunggal memilki luas 889. 740 Ha, yang terdiri dari: Sawah : 30.5142 Ha

Tegal : 137.3503 Ha Pekarangan : 678.4047 Ha Lain-lain : 43.4758 Ha

Dengan batas Wilayah sebagai berikut Utara : Desa Condong Catur Timur : Desa Maguwoharjo

(63)

Jalan yang menghubungkan antara daerah desa Caturtunggal bisa dikatakan sudah cukup baik dan ditunjang dengan sarana transportasi yang memadai, sehingga hal ini berguna bagi kelancaran arus lalu lintas, juga perhubungan dan komunikasi yang mendukung perkembangan serta dinamika pemerintah desa. Dengan demikian warga masyarakat tidak mengalami kesulitan melakukan aktivitas sosial ekonomi.

3. Jarak dengan Pusat Pemerintahan

Secara geografis letak desa caturtunggal terhadap pusat-pusat kota dan pemerintah relaif dekat. Adapun jarak-jarak tersebut sebagai berikut:

Jarak dari Ibu Kota Negara : 630 Km

Jarak dari Daerah Kota Provinsi : 5,5 Km Jarak dari Daerah Kota Kabupaten Sleman : 10 Km

Jarak dari Kecamatan Depok : 1,5 Km

4. Keadaan Tanah

Secara umum tanah di desa caturtunggal tergolong tanah subur (produktif), hal ini bisa dilihat dari adanya lapisan humus dalam tanah yang cukup tebal dan dapat dibuktikan dengan hasil pertanian yang cukup baik.

(64)

5. Keadaan Iklim

Dilihat dari iklim, maka Desa Caturtunggal, kecamatan Depok, Kabupaten Slemanmerupakan dataran rendah dengan ketinggian tanah dari permukaan laut 150 mdp, dengan suhu rata-rata 260C sampai 320C, dengan curah hujan rata-rata 2704 mm/tahun.

6. Keadaan Air

Keadaan air di wilayah Desa Caturtunggal cukup memadai, karena terdapat selokan mataram serta dilewati sungai-sungai seperti sungai Code disebelah barat, sungai Gajah Wong yang membelah wilayah Desa Caturtunggal dan sungai Tambak Bayan disebelah timur. Sehingga ini merupakan sumber pengairan bagi pertanian di Desa Caturtunggal. Untuk keperluan pemakaian air minum, sebagian besar masyarakat menggunakan sumur dan sumur pompa serta berlangganan PDAM.

7. Pembagian Wilayah

Desa Caturtunggal terdiri dari 20 pedukuhan, 95 RW dan 297 RT. Wilayah pedukuhan adalah sebagai berikut:

Tabel IV.1

Pembagian Wilayah Pedukuhan Caturtunggal

No Nama Pedukuhan Dukuh

1 Pedukuhan Manggung Mujimin

2 Pedukuhan Karangwuni Sarwiyono 3 Pedukuhan Kocoran Kus Indarti, SH 4 Pedukuhan Blimbingsari Ir. Handoko Wardoyo

(65)

6 Pedukuhan Samirono Subiyantoro K, Amd 7 Pedukuhan Karangmalang Sudarman

8 Pedukuhan Mrican Much. Suyudno

9 Pedukuhan Santren Suripto

10 Pedukuhan Papringan Nur Hamid, S. Ag

11 PedukuhanAmbarukmo HM. Syamsudin

12 Pedukuhan Gowok H. Pujo Wiratno

13 Pedukuhan Nologaten Sagimin, B. Sc

14 Pedukuhan Tempel Masijan

15 Pedukuhan Janti Sutardi

16 Pedukuhan Ngentak Rubimin

17 Pedukuhan Tambakbayan Widodo DM.

18 Pedukuhan Kledokan Ngadimin HP

19 PedukuhanSeturan Sujito

8. Struktur Pemerintahan Desa

Kepala Desa : Agus Santoso

Sekretaris Desa : Aminudin Aziz, S.Si Pj. Ka. Bag. Pemerintahan : Andi suwarno, S.IP Ka. Bag Pembangunan : H. Kusmono, S. Ag, S.IP Ka. Bag Kemasyarakatan : Asrori, SH

Ka. Bag Keuangan : Drs. H. Sunarjo

(66)

Staf Pamong Desa : 1. Tugimin

2. Gatot Budi Prasetyo 3. Djunadi

4. Marsudi, S.IP 5. Sunargito 6. Suparmi

7. R. Sudarmojo

8. Yuli Purnomo

9. Hari Purnomo 10. Mursinah

11. Hartanto 12. Herlastini, SE

13. Wicaksono S. Ermawan, SH 14. Edi Sudira, SH

9. Fasilitas Pelayanan Masyarakat

a. Lembaga Pendidikan

1) Play Group (Pra TK) : 4 buah

2) Taman Kana-kanak : 27 buah

3) Sekolah Dasar/ MI : 20 buah

4) SLTP/ MTS : 5 buah

(67)

6) SMK/ STM : 4 buah

7) LPK/ Kursus : 9 buah

8) Pondok Pesantren : 1 buah

9) Perguruan Tinggi : 24 buah

b. Tempat sarana Ibadah

1) Masjid : 61 buah

2) Mushola : 18 buah

3) Gereja Katolik : 4 buah

4) Gereja Protestan : 6 buah

5) Pura : -

6) Wihara : -

c. Fasilitas Kesehatan Masyarakat

1) Rumah Sakit : 3 buah

2) Puskesmas : 2 buah

3) Apotek : 15 buah

4) Rumah Bersalin : 5 buah

(68)

B. Gambaran Umum Produk Sepeda Motor Yamaha Jupiter

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa ditengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru. Sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada dibalik kesuksesan sepeda motor Yamaha di Indonesia terus menerus memperkuat diri.

(69)

Adapun produk dari Yamaha Jupiter yang telah diproduksi dan sudah dipasarkan yaitu:

1. JUPITER Z a. Mesin

Tipe mesin : 2P2, 4 Langkah, 4 Klep (berpendingin udara)

Diameter x Langkah : 51,0 x 54,0 mm

Volume Silinder : 110,3 CC

Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1

Power Max : 8,8 HP Pada Putaran 8000 rpm

Torsi Max : 0,92 kgf.M pada putaran 5000 rpm

Sistem Pelumasan : Pelumasan Basah

Kapasitas Oli Mesin : - Penggantian Berkala 800 cc

-Penggantian Total 1000 cc

Kaburator : Mikuni VM 17 x 1

Putaran Langsam Mesin : 1500 rpm

Saringan Udara Mesin : Tipe Kering

Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol

(70)

b. Chasis

Tipe Rangka : Pipa “ Under Bone”

Suspensi Depan : Telescopic

Suspensi Belakang : Lengan Ayun

Rem Depan : Cakram Tunggal 220 mm

Rem Belakang : Tromol Dengan Bahan “Non Asbestos” 130 mm

Ban Depan : 70/90 - 17,38 P (dengan ban dalam)

Ban Belakang : 80/90 – 17,44 P (dengan ban dalam)

Ukuran Rantai : 428

c. Kelistrikan

Lampu Depan : 12 Volt, 32 W / 32 W (2 buah)

Lampu Sein Depan :12 Volt, 10 W x 2 buah

Lampu Sein Belakang : 12 Volt, 10 W x 2 buah

Lampu Rem : 12 Volt, 5 W / 21 W x 1 buah

Battery : GM5Z – 3B/YB 5L –B 12 Volt 5,0 Ah

Busi / Spark Plug : NGK C6-HSA / DENSO U 20 FS-U

(71)

d. Dimensi

Panjang x Lebar x Tinggi : 1910 mm x 680 mm x 1045 mm

Tinggi Tempat Duduk : 760 mm

Jarak Sumbu Roda : 1230 mm

Jarak Terendah Ketanah : 140 mm

Kapasitas Tangki BB : 4,2 Liter

Berat Kosong : 98 kg

2. JUPITER Z CW a. Mesin

Tipe mesin : 2P2, 4 Langkah, 4 Klep (berpendingin udara)

Diameter x Langkah : 51,0 x 54,0 mm

Volume Silinder : 110,3 CC

Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1

Power Max : 8,8 HP Pada Putaran 8000 rpm

Torsi Max : 0,92 kgf.M pada putaran 5000 rpm

Sistem Pelumasan : Pelumasan Basah

Kapasitas Oli Mesin : - Penggantian Berkala 800 cc

(72)

Kaburator : Mikuni VM 17 x 1

Putaran Langsam Mesin : 1500 rpm

Saringan Udara Mesin : Tipe Kering

Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol

Tipe Transmisi : Tipe ROTARY 4 Kecepatan (N-1-2-3-4)

b. Chasis

Tipe Rangka : Pipa “ Under Bone”

Suspensi Depan : Telescopic

Suspensi Belakang : Lengan Ayun

Rem Depan : Cakram Tunggal 220 mm

Rem Belakang : Tromol Dengan Bahan “Non Asbestos” 130 mm

Ban Depan : 70/90 - 17,38 P (dengan ban dalam)

Ban Belakang : 80/90 – 17,44 P (dengan ban dalam)

Ukuran Rantai : 428

c. Kelistrikan

Lampu Depan : 12 Volt, 32 W / 32 W (2 buah)

(73)

Lampu Sein Belakang : 12 Volt, 10 W x 2 buah

Lampu Rem : 12 Volt, 5 W / 21 W x 1 buah

Battery : GM5Z – 3B/YB 5L –B 12 Volt 5,0 Ah

Busi / Spark Plug : NGK C6-HSA / DENSO U 20 FS-U

Sistem Pengapian : DC CDI

d. Dimensi

Panjang x Lebar x Tinggi : 1910 mm x 680 mm x 1045 mm

Tinggi Tempat Duduk : 760 mm

Jarak Sumbu Roda : 1230 mm

Jarak Terendah Ketanah : 140 mm

Kapasitas Tangki BB : 4,2 Liter

Berat Kosong : 98 kg

3. JUPITER MX 135LC CW Auto Clutch a. Mesin

Tipe mesin : 2P2, 4 Langkah, 4 Klep (berpendingin cairan)

Diameter x Langkah : 54,0 x 58,7 mm

Volume Silinder : 135 CC

(74)

Power Max : 8,45 kW (11,33HP) Pada Putaran 8500 rpm

Torsi Max : 11,65 N.M (1,165 kgf.M) pada putaran 5500 rpm

Sistem Pelumasan : Pelumasan Basah

Kapasitas Oli Mesin : - Penggantian Berkala 800 cc

-Penggantian Total 1000 cc

Kap Air Pendingin Radiator : 620 cc

Tangki Recovery : 280 cc, Total 900 cc

Kaburator : Mikuni VM 22 x 1

Putaran Langsam Mesin : 1400 rpm

Saringan Udara Mesin : Tipe Kering

Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol

Tipe Transmisi : Tipe ROTARY 4 Kecepatan< dengan kopling

b. Chasis

Tipe Rangka : Diamond Frame

Suspensi Depan : Telescopic Fork

Suspensi Belakang : Tunggal / Monocross

(75)

Rem Belakang : Tromol Dengan Bahan “Non Asbestos” 130 mm

Ban Depan : 70/90 - 17,38 P (dengan ban dalam)

Ban Belakang : 80/90 – 17,44 P (dengan ban dalam)

Ukuran Rantai : 428

c. Kelistrikan

Lampu Depan : 12 Volt, 32 W / 32 W (2 buah)

Lampu Sein Depan :12 Volt, 10 W x 2 buah

Lampu Sein Belakang : 12 Volt, 10 W x 2 buah

Lampu Rem : 12 Volt, 5 W / 21 W x 1 buah

Battery : GM5Z – 3B/YB 5L –B 12 Volt 5,0 Ah

Busi / Spark Plug : NGK CPR 8 EA-9 / DENSO U 24 EPR-9

Sistem Pengapian : DC CDI

d. Dimensi

Panjang x Lebar x Tinggi : 1945 mm x 705 mm x 1065 mm

Tinggi Tempat Duduk : 770 mm

Jarak Sumbu Roda : 1245 mm

Gambar

Tabel III .1 Jenis Penelitian dan Ukuran Sampel Minimum ..........................  35
Gambar V.1    Uji-t dua sisi  .......................................................................
Tabel II.1
Tabel III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

repulsive so that Jonas is forced to search for a new set of satisfiers that is higher in level. The memories he

Všetky funkčné prvky užívateľského rozhrania musia byť uzavreté medzi značkami formuláru, ktoré reprezentujú formulár v rámci ktorého môže klient odosielať

The analyst(s) named in this report certifies that all of the views expressed by the analyst(s) in this report reflect the personal views of the analyst(s) with regard to any and

Pemanfaatan facebook untuk berkomunikasi dengan keluarga selalu digunakan oleh mahasiswa asal Papua yang kuliah di Fispol Unsrat, karena memang saat ini fasilitas

Tujuan akhir dari laporan ini adalah agar merek Kulkith Shoes dapat dikenal lebih luas di Indonesia khususnya di kalangan perempuan dewasa muda dengan melakukan

Tidak hanya auditor operasional yang mendukung pencapaian dalam efektivitas pelayanan kesehatan, dibutuhkan juga penerapan good clinical governance untuk menjaga

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam

(205).The Development of Innovative Chemistry Learning Material for Bilingual Senior High School Students in Indonesia. International Education Studies ; volume 8, no. An