KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN BACK-EFFLURAGE MASSAGE DAN AROMATHERAPI
LAVENDER UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF
DI PMB MA’RIFATUN AMD.KEB
Diajukan untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
DYAH AYU ISTIQORIAH
B150265
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN BACK-EFFLURAGE MASSAGE DAN AROMATHERAPI LAVENDER UNTUK MENGURANGI NYERI
PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF
DI PMB MA’RIFATUN AMD.KEB1
Dyah Ayu Istiqoriah2, Siti Mutoharoh3 INTISARI
Latar Belakang: Secara fisiologis seluruh wanita yang melahirkan akan mengalami nyeri selama persalinan. Nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang dirasakan seseorang sehingga sangat diperlukan penanganan. Back Effluerage Massage merupakan suatu intervensi massase yang akan meningkatkan peredaran darah pada area yang diusap sehingga aktivitas sel meningkat dan akan mengurangi rasa sakit. Lavender mengandung Linalool, yang merupakan zat aktif utama dalam peran anti cemas (relaksasi). Aromatherapi mempengaruhi sistem limbik di otak sehingga menghasilkan neurohormon di endorphin dan encephalin yang berfungsi untuk menghilangkan stress serta kecemasan saat menghadapi persalinan.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Back Effluerage Massage dan aromatherapi lavender terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Subjek penelitian 5 partisipan, data diperoleh dari data primer (wawancara dan observasi) dan data sekunder (studi kepustakaan dan dokumentasi).
Hasil: Hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan Back-Efflurage massage dan Aromatherapi Lavender pada ibu bersalin kala 1 fase aktif ada penurunan skor nyeri dari semua partisipan, yaitu dari 8 menjadi 6 (partisipan 1 dan 2), dari 9 menjadi 5 (partisipan 3), dari 7 menjadi 5 (partisipan 4), dari 8 menjadi 5 (partisipan 5).
Kesimpulan: Back efflurage massage dan aromatherapi lavender berpengaruh terhadap penurunan nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif.
Kata Kunci : Asuhan ibu bersalin fisiologis, Back-Efflurage massage, Aromatherapi Lavender, Nyeri
Kepustakaan : 2008 sampai dengan 2017 Jumlah Halaman : xi+122 lembar+7 lampiran
1 Judul 2
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program DIII 3
SCIENTIFIC PAPER
APPLICATION OF BACK-EFFLURAGE MASSAGE AND LAVENDER AROMATHERAPY TO REDUCE PAIN OF STAGE I – ACTIVE PHASE
LABOR PROCESS IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE MA’RIFATUN1
Dyah Ayu Istiqoriah2, Siti Mutoharoh3 ABSTRACT
Background: Physiologically all women who give birth will experience pain during labor. Pain is an unpleasant emotional and sensory experience that a person feels so much needed handling. Back-Efflurage massage is a massage intervention that will improve blood circulation in the area so that the activity of cells is increasing and it will reduce pain. Lavender contains linalool which is the main active substance that plays a role in anti-anxiety (relaxation). Aromatherapy affects the limbic system in the brain to produce neuro-hormone in endorphin and encephalin that serves to relieve stress and anxiety when facing delivery process. Objective: This study is to investigate the effect of Back-Efflurage massage and lavender aromatherapy in decreasing labor pain during delivery process of stage I in the active phase.
Research Method: This research was conducted by using descriptive qualitative method with a case study approach.The subjects were 5 participants. Data were obtained from primary data (interview and observation) and secondary data (literature study and documentation).
Result:After applying Back-Efflurage massage and lavender aromatherapy on maternal mothers in stage I – active phase labor process, there was a decrease in pain score of all participants, i.e. from 8 to be 6 (participant 1 and 2), from 9 to be 5 (participant 3), from 7 to be 5 (participant 4), from 8 to be 5 (participant 5). Conclusion:Back-Efflurage massage and lavender aromatherapy have an effect on the decrease of pain ofstage I– active phase labor process.
Keywords : Physiological maternity care, Back-Efflurage massage, lavender aromatherapy,pain
Literature : 2008 to 2016
Number of Pages: xi+121 sheets + 7 appendices
1 Title 2
Student of DIII Program of Midwifery Dept 3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang berjudul “Penerapan Back-Efflurage Massage dan Aromatherapi Lavender untuk Mengurangi Nyeri pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif” dengan baik. Karya tulis ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Hj. Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong, yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan di lahan praktek.
2. Eka Novyriana, S.ST, MPH, selaku ketua program studi DIII Kebidanan di STIKes Muhammadiyah Gombong dan selaku penguji 2, yang telah memberi kami kesempatan untuk belajar mendapatkan pengetahuan di lahan praktek.
3. Siti Mutoharoh, S.ST, MPH selaku dosen pembimbing yang telah memandu
dan membimbing kami dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
4. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya karya tulis ilmiah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun karya tulis ilmiah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan bagi kami maupun orang lain.
Kebumen, 26 Juli 2018
DAFTAR ISI
3. Nyeri Persalinan ... 24
4. Manajemen Nyeri ... 36
5. Massage ... 39
6. Back Efflurage Massage ... 42
7. Aromatherapi ... 49
F. Metode Penerapan Inovasi ... 63
G. Etika Penelitian ... 64
DAFTAR TABEL
TABEL 1.Pemantauan kemajuan partisipan 1 ... 70
TABEL 2.Pemantauan 2 jam postpartum partisipan 1... 74
TABEL 3.Pemantauan kemajuan partisipan 2 ... 77
TABEL 4.Pemantauan 2 jam postpartum partisipan 2... 81
TABEL 5.Pemantauan kemajuan partisipan 3 ... 84
TABEL 6.Pemantauan 2 jam postpartum partisipan 3... 88
TABEL 7.Pemantauan kemajuan partisipan 4 ... 92
TABEL 8.Pemantauan 2 jam postpartum partisipan 4... 95
TABEL 9.Pemantauan kemajuan partisipan 5 ... 99
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.Impuls nyeri pada kala I persalinan... 32
Gambar 2.Nyeri perut bagian bawah dan pinggang pada kala 1 persalinan ... 33
Gambar3.Nyeri pada akhir kala 1 dan awal kala II persalinan ... 33
Gambar 5.Wong Baker Faces Pain rating Scale ... 34
Gambar 6.Verbal Rating Scale ... 34
Gambar 7.Numeric Rating Scale...35
Gambar 8.Visual Analogue Scale………....36
Gambar 9.Tehnik Back Efflurage Massage ………..48
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri persalinan dapat terjadi pada semua ibu bersalin baik ibu
bersalin primipara maupun multipara. Secara fisiologis seluruh wanita
yang melahirkan akan mengalami nyeri selama persalinan dan secara
statistik rasa nyeri persalinan tidak dapat ditoleransi oleh dua dari tiga ibu
bersalin (Kastubi & Purwanto, 2011). Sebuah penelitian di klinik bersalin
Medan yang dilakukan oleh (Marpaung, 2011) dengan judul “Gambaran
Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida” menunjukan
sebagian besar ibu primigravida 54% mengalami nyeri sedang, dan
sebanyak 46% mengalami nyeri ringan.
Penelitian (Munawarah, 2011) dengan judul Gambaran Nyeri
Persalinan Multigravida di BPS Salamah Pekalongan menunjukan ibu
multigravida sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 63%
sedangkan nyeri berat sebanyak 37%. Murray melaporkan kejadian nyeri
pada 2.700 ibu bersalin, 15% mengalami nyeri ringan, 35% dengan nyeri
sedang, 30% dengan nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri sangat
hebat . Penelitian lain ditemukan bahwa 67% ibu merasa sedikit khawatir,
12% merasa sangat khawatir dan 23% merasa tidak khawatir tentang nyeri
2
Nyeri merupakan proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak
diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatkan
kecemasan atau rasa khawatir karena kurangnya pengetahuan pada ibu
akan proses yang terjadi di saat menghadapi persalinan. Kecemasan yang
berlebihan akan meningkatkan produksi hormon adrenalin dan
mengakibatkan vasokonstriksi sehingga menyebabkan aliran darah ibu ke
janin menurun. Keadaan ini mengakibatkan janin mengalami hipoksia
sedangkan ibu akan mengalami persalinan lama dan dapat meningkatkan
tekanan sistolik dan diastolik (Anjasmoro, 2011).
Menurut (Wahyuningsih, 2009) insiden partus lama bervariasi dari
1 hingga 7%. Angka kejadian persalinan lama masih tinggi menurut (RI,
2014), ibu partus lama yang rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia
diperoleh proporsi 4,3% yaitu 12.176 dari 281.050 persalinan. (Dinkes,
2015) di Jawa Tengah yang dilakukan di RSUD Jepara mendapatkan
bahwa penyulit ibu terbanyak adalah partus lama sebanyak 16%. Kejadian
partus lama di kebumen adalah 206 kasus dari 5.165 persalinan yaitu
sekitar 8% dari seluruh persalinan. (Dinkes, 2014)
Menurut data sekunder Puskesmas Puring Kecamatan Puring
Kabupaten Kebumen, kejadian partus lama di tahun 2017 sebanyak 8
orang. Partus lama rata-rata menyebabkan kematian ibu sebesar 8% di
dunia dan sebesar 9% di Indonesia (Dinkes, 2014).
Menurut penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa
3
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Sebanyak 55,2%
menggunakan teknik pernafasan dan 17,3 menggunakan tehnik pemijatan
(Supliyani, 2017).
Nyeri persalinan dapat dikurangi dengan menggunakan metode
farmakologi maupun nonfarmakologi. Metode pengelolaan nyeri
persalinan secara farmakologis lebih efektif dibandingkan dengan metode
nonfarmakologi. Walaupun metode farmakologi lebih efektif dalam
mengurangi nyeri persalinan, selain lebih mahal juga berpotensi
mempunyai efek samping yang kurang baik bagi ibu maupun janin
(Maryunani, 2010).
Metode nonfarmakologi bersifat murah, simpel, efektif, tanpa efek
yang merugikan dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan
karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya (Maryunani,
2010). Penanganan nyeri secara nonfarmakologi dapat diberikan teknik
relaksasi, hypnobirthing, akupunktur, akupresur, wather birth, massage,
dan aromaterapi (Maryunani, 2010).
Menurut (Halimatussakdiah, 2017), terdapat hubungan yang
bermakna antara back-efflurage massage dengan penurunan nyeri
persalinan kala 1. Penelitian lain yang dilakukan (Puspitasari & Astuti,
2017) di Bidan Praktik Swasta (BPS) Tri Handayani Desa Menawan
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus terdapat hubungan yang bermakna
4
Berdasarkan hasil penelitian (Hariyanti, 2014) mengenai pengaruh
pijat punggung teknik effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan pada
inpartu kala I fase aktif terdapat hubungan yang bermakna dengan
penurunan nyeri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Wahyuni, 2015) didapatkan ibu bersalin yang dimasase punggung
memiliki intensitas nyeri lebih rendah 29,62 poin daripada ibu yang tidak
dimasase, nilai p= 0,001 yang berarti ada pengaruh masase pada punggung
terhadap intensitas nyeri dan kadar endorkrin ibu bersalin kala I persalinan
normal.
Penanganan nonfarmakologi lainya yang bisa untuk mengurangi
nyeri dapat dilakukan dengan cara penghirupan aromaterapi lavender,
karena cara ini tidak memberikan efek invasif tetapi aman bagi ibu
maupun bayi (Tarsikah, Sunanto, & Sastramihardja, 2012), karena
menurut penelitian terdahulu oleh (Susilarini & Winarsih, 2017),
kandungan lavender oil yang terdiri dari: linalool, linalyl acetate, α- dan β-
pinene dan 1,8- cineole dapat menurunkan secara spontan kontraksi uterus
pada tikus yang sedang mengalami spasme pada otot intestinalnya.
Penelitian yang dilakukan oleh (Sahar, 2016) terdapat hubungan
yang bermakna antara massase dan penggunaan aromatherapi dengan
penurunan intensitas nyeri persalinan. Penelitian (Mohammad, 2013) yang
pernah diujicobakan pada ibu bersalin terdapat hubungan yang bermakna
antara pijat punggung dan aromatherapi lavender dengan intensitas nyeri
5
Menurut program yang dicanangkan kementrian kesehatan yaitu
program Making Pregnancy Saver (MPS) yang merupakan salah satu
aspek penatalaksanaan dalam persalinan yaitu aspek sayang ibu (Aryani,
2015). Bidan dalam prakteknya sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan
(Kemenkes, 2014) mengenai pelayanan kesehatan masa melahirkan, pasal
14 salah satu aspek dasar yang diberikan kepada ibu bersalin yaitu asuhan
sayang ibu dan sayang bayi.
Berdasarkan peraturan dan penelitian diatas dan angka persalinan
di BPM Ma’rifatun Puring dalam 3 bulan terakhir sebanyak 19 orang ibu
bersalin dengan nyeri, maka penulis tertarik memberikan terapi
nonfarmakologis karena lebih efektif dalam mengurangi nyeri persalinan,
penggunaan metode ini bersifat murah, simpel, efektif, tanpa efek yang
merugikan dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena
ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya (Rejeki, Nurulia, &
Krestanti, 2013).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penerapan back efflurage massage dan aromatherapi
lavender terhadap nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu bersalin :
6
2) Pendidikan
3) Pekerjaan
4) Paritas
b. Mengetahui skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
back efflurage massage dan aromatherapi lavender pada persalinan
kala 1 fase aktif.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah ilmu wawasan mengenai back efflurage massage dan
aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri persalinan kala fase
aktif.
2. Bagi Pasien
a. Memberikan kesenangan dan ketenangan.
b. Mengurangi rasa nyeri saat persalinan kala 1 fase aktif.
c. Memperlancar sirkulasi darah agar tekanan darah tetap stabil.
d. Mencegah hipoksia pada janin.
3. Bagi Tempat Penelitian
Menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan yang dapat
digunakan untuk pelayanan kebidanan pada ibu bersalin kala 1 fase
7
4. Bagi Institusi
Studi kasus ini bisa dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan bagi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Afroh, F., Mohamad, J., & Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ahmad, A., & Rohani, A. (2011). Asuhan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Andarmoyo. (2013). Konsep dan Proses Nyeri. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Proses Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Andarmoyo, S., & Suharti. (2013). Konsep dan Aplikasi Manajemen Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Anjasmoro, M. A. (2011). Cemas yang Berlebihan. Jakarta: Gramedia.
Anugraheni, V., & Wahyuningsih, A. (2013). Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dysmenorhea Pada Mahasiswi Stikes RS Baptis Kediri. Journal STIKES, vOL 6, No 1 Juli , 9.
Argi. (2013). Pengaruh Aromatherapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Di Rumah Sakit Cimahi. Jurnal Keperawatan Soedirman Volume 8, No 2, Juli , 7.
Aryani, Y. (2015). Pengaruh Massase Pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala 1 Fase Laten Persalinan Normal. Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (1) , 70-7.
Bangun. (2013). Pengaruh Aromatherapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi di Rumah Sakit. Fikes UNSOED , 8.
Cooper. (2009). Buku Ajar Bidan Myles. Yogyakarta: Nuha Medika.
Danuatmaja, B., & Meliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara.
Depkes. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: USAID.
Dewi. (2012). Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Dinkes. (2015). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Jepara: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Eka. (2011). Mengenal Terapi Musik. http://www.terapimusik.com/terapi_musik.htm. , 10.
Fitriani, R. (2011). Pengaruh Tehnik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Respon Adaptasi Nyeri pada Pasien Inpartu Kala 1 Fase Laten. Makasar , 8.
Gondo, H. K. (2011). Pendekatan Non Farmakologi untuk Mengurangi Nyeri Saat Persalinan. CDK 185/Vol.38 no 4/Mei-Juni , 5.
Halimatussakdiah. (2017). Back Efflurage Massage (BEM) Terhadap Nyeri dan Tekanan Darah Ibu Bersalin Kala 1. Journal Kesehatan, Volume VII, Nomor 1 April , 78-83.
Hariyanti, I. P. (2014). Pijat Punggung Tehnik Efflurage Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Pada Inpartu Kala 1 Fase Aktif di BPM NY"I" Desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto. Poltekes Majapahit , 11.
Hartati. (2015). The Impact of Relaxation Front Efflurage Towards Dysmenorhea Pain. Jurnal Riset Kesehatan Vol 4, No.3 , 5.
Hidayat. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data . Jakarta: Salemba Medika.
Idrus. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial . Yogyakarta: Erlangga.
Jaelani. (2009). "Aroma Terapi. Jakarta: Populer Obor.
Judha, M. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kastubi, T., & Purwanto, S. (2011). Pengaruh Relaksasi Dzikir terhadap Nyeri Persalinan Kala 1 pada Fase Laten di BPS Kecamatan Pasongsongan Sumenep. Keperawatan Poltekes Kemenkes , 28.
Kemenkes. (2014). Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 97 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan . Jakarta: Peraturan Mentri Kesehatan RI.
Koensoemardiyah. (2009). A-Z Aromatherapi untuk Kesehatan, Kebugaran dan Kecantikan . Yogyakarta: Lili Publisher.
Kusnanto. (2008). Manfaat Aromatherapi Lavender Terhadap Penurunan Insomnia pada Lansia. Jurnal Ners Vol.2, No.1 Mei-Sepetember , 4.
Mander, R. (2012). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Marmi. (2012). Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan .
Marpaung. (2011). Gambaran Kecemasan dan Nyeri Persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally, KTI, Medan. Universitas Sumatra Utara , 18.
Maryunani, A. (2010). Nyeri Dalam Persalinan Tehnik dan Cara Penangananya.
Jakarta: Trans Info Media.
Maulana. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Mohammad, A. (2013). "Lavender aromatherapy massages in reducing labor pain and duration of labor: A randomized controlled trial". African Journal of Pharmacyand Pharmacology. Vol 7(8), pp , 426-430.
Mubarak. (2012). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Muchtaridi, & Moelyono. (2015). Aromatherapi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Munawarah. (2011). Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 pada Ibu Bersalin Normal Primigravida dan Multigravida di Rb Nur Hikmah Desa Kuwaron Gubug Semarang. Tidak dipublikasikan , 10.
Notoatmojo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer(Teori, Prakek, hukum dalam asuhan keperawatan. Jakarta: Nuha Medika.
Puspitasari, I. (2017). "Tehnik Massase Punggung Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala 1. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Vol.8 No.2 , 100-106.
Puspitasari, I., & Astuti, D. (2017). Tehnik Massase Punggung Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala 1. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No.2 , 100-106.
Rahmawati, I. (2013). Efektifitas Aromaterapi Lavender dan Aromaterapi Lemon Terhadap Intensitas Nyeri Post Secsio Caesarea Di RS Magelang. Articel , 13.
Ramadhan, R. (2017). Aromatherapi Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) dalam Menurunkan Risiko Insomnia. Majority Volume 6 No 2 , 4.
Raras, R. K. (2013). Perbedaan Efektivitas Tehnik Back-Efflurage Massage dan Tehnik Counter-Pressure Terhadap Nyeri Pinggang Kala 1 Fase Aktif
http:/ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/articel/don lowd , 125.
Rejeki, S., Nurulia, U., & Krestanti, R. (2013). Tingkat Nyeri Pinggang Kala 1 Persalinan Melalui Tehnik Back Efluerage dan Counter-Pressure. Jurnal Keperawatan Maternitas, Volume 1, No 2, November , 124-133.
RI, D. (2014). Profil Kesehatan Indonesia . Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Rohani, S. R., & Marisah. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Rosalinna. (2017). Pengaruh Massage Efflurage Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Wilayah Puskesmas Kemalang. CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember , 7.
Sahar, L. (2016). The Effect of Aromatherapy Massage Using Lavender Oil. American Journal of Nursing Science , 8.
Shocker. (2008). Effect of Stimulus Cutaneus : Slow Stroke Back Massage forOesteoarthiritis Pain Intensity. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2013). Metode PenelitianPendidikan Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyo, A. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sumarah. (2009). Perawatan Ibu Bersalin: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.
Supliyani, E. (2017). Pengaruh Massase Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 di Kota Bogor. "Midwife Journal" Volume 3 No. 01 jANUARI , 8.
Susilarini, & Winarsih, S. (2017). Pengaruh Pemberian Aromatherapi Lavender Terhadap Pengendalian Nyeri Persalinan Kala 1 Pada Ibu Bersalin. Jurnal Kebidanan Vol.6 No.12 April , 8.
Tarsikah, Sunanto, H., & Sastramihardja. (2012). Penurunan Nyeri Persalinan Primigravida Kala 1 Fase Aktif Pasca Penghirupan Aromatherapi Lavender. MKB, Volume 44 No. 1 , 7.
Aktif. Jurnal Kesehatan STIKES Prima Nusantara Bukit Tinggi, Vol.6 No. 2 Juli , 4.
Wahyuningsih, E. (2009). Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC.
Wardani, R. A. (2014). Efektifitas Massase Efflurage Dan Massase Counterpressure terhadap Penurunan Nyeri Persalinan. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan , 11.
Wawan. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wulandari, P., & Nurhiba, P. D. (2015). PENGARUH MASSAGE EFFLURAGE TERHADAP PENGURANGAN TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA. Jurnal Keperawatan Maternitas, Volume 3, No. 1 , 59-67.
Yanti. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Yudianta, Khoerunisa, N., & Novitasari, R. W. (2015). Assessment Nyeri. CDK-226/ vol. 42 no. 3 , 21.
Yuliatun. (2008). Buku Pijat Efflurage. Jakarta: EGC.
JADWAL PENELITIAN
PENERAPAN BACK-EFFLURAGE MASSAGE DENGAN AROMATHERAPI LAVENDER UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a. Literatur review
b. Konsultasi poroposal KTI
c. Ujian proposal KTI
d. Revisi post ujian KTI
e. Acc proposal KTI
f. Penerapan
g. Konsultasi hasil
h. Ujian hasil
i. Revisi post hasil
j. Acc KTI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BACK-EFFLURAGE MASSAGE
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN Back Efflurage massage adalah tehnik pemijatan yang
dilakukan untuk membantu mempercepat proses
pemulihan nyeri punggung dengan menggunakan
sentuhan tangan pada punggung klien secara perlahan
dan lebut untuk menambah efek relaksasi
TUJUAN 1. Melancarkan sirkulasi darah
2. Menurunkan nyeri
3. Menurunkan ketegangan otot
INDIKASI 1. Klien dengan keluhan nyeri dan ketegangan otot
2. Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri
punggung pada ibu bersalin
KONTRAINDIKASI 1. Nyeri pada daerah yang akan dimasase
2. Luka pada daerah yang akan dimasase
3. Gangguan atau penyakit kulit
4. Ibu bersalin dengan gangguan distosia
PERSIAPAN 1. Berikan salam, perkenalkan diri dan identifikasi
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan pada klien untuk
bertanya
3. Siapkan peralatan yang diperlukan
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara
TINDAKAN 1. Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur miring
rileks dengan menggunakan satu atau dua bantal,
kaki diregangkan 10 cm dengan kedua lutut fleksi
dengan membentuk sudut 45 derajat
2. Jika ibu menginginkan duduk
a. Duduk diatas kursi dengan kedua
tangan dilipat untuk bantalan kepala
3. Pada waktu timbulnya kontraksi:
a. Kaji dan tanyakan kualitas nyeri yang
dirasakan berdasarkan skala nyeri.
4. Lakukan usapan dengan ringan dan tanpa tekanan
kuat dengan cara menggosokan lembut dengan
kedua telapak tangan dan jari pada punggung ibu
bersalin dari L4 setinggi T12 kearah luar selama 20
menit (Pastuty, 2010; Aryani, 2015).
a. Lakukan gerakan ini berulang-ulang selama 20
menit setiap jam.
b. Sesudah dilakukan perlakuan
c. Tanyakan kualitas nyeri yang dirasakan
SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR
AROMATERAPI LAVENDER
PENGERTIAN Pemberian aromaterapi dengan bunga lavender
TUJUAN Membantu rileksasi
3. Beri kesempatan pasien bertanya
TAHAP KERJA 1. Jaga privacy pasien
2. Tuangkan air ke dalam mangkok secukupnya
3. Hidupkan lilin dengan dengan korek api
4. Taruh lilin yang menyala dibawah mangkok,
usahakan jarak lilin dan mangkok sekitar 2 inchi
5. Tuangkan minyak lavender kedalam air hangat
sebanyak 5-10 tetes
6. Anjurkan klien untuk menghirup nafas perlahan
dan merasakan uap minyak lavender
7. Setelah terapi bersihkan alat
DOKUMENTASI
Dokumentasi pada partisipan 1
Dokumentasi pada partisipan 3