BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa anak-anak dengan masa
dewasa. Istilah ini menunjukan dari masa awal pubertas sampai tercapainya
kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.
Transisi ke masa dewasa bervariasi dari suatu budaya kebudayaan lain,
namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai
bertindak terlepas dari orang tua mereka (Depkes RI, 2006)
Penduduk dunia saat ini berjumlah 6,3 miliar jiwa, memiliki jumlah
penduduk remaja lebih dari satu miliar. Jumlah penduduk tahun 2020
diperkirakan mencapai 7,3 miliar dengan kepadatan penduduk 80% berlokasi
di negara-negara berkembang (Gemari, 2003). Jumlah penduduk remaja (usia
10-19 tahun) 43 juta atau 19,6 persen dari total penduduk indonesia (data
susenas BPS 2007) (Surya, 2009).
Menurut WHO yang dikatakan usia remaja adalah antara 10-18 tahun.
Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi atas masa
remaja awal (10-13 tahun), masa remaja tengah (14-16 tahun), dan masa
remaja akhir (17-19 tahun). Jumlah remaja relatif cukup besar khususnya di
profinsi jawa tengah. Menurut BPS (2010) jumlah penduduk di Profinsi Jawa
dibagi menjadi umur 5-9 tahun mencapai 2.829.364 (8,7%), umur 10-14
tahun mencapai 2.975.132 (9,2%) dan umur 15-19 tahun mencapai 2.712.799
(8,4%).
Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus dan debrissel dari
mukosa uterus disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium secara periodik
dan siklik, yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Siklus menstruasi
merupakan waktu sejak hari pertama sampai datangnya menstruasi periode
berikutnya sedangkan siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya
menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi
pada wanita normalnya berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang
memiliki siklus premenstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 hari, ada
yang 7-8 hari (Proverawati & Misaroh, 2009)
Gangguan menstruasi merupakan evaluasi yang seksama karena
gangguan menstruasi yang tidak ditangani dapat mempengaruhi kualitas
hidup dan aktivitas sehari-hari. Pada sebuah stadi yang dilakukan yang
dilakukan mahasiswa didapatkan data bahwa sindrom premenstruasi (67%)
dan dismenorea (33%) merupakan keluahan yang dirasakan paling
mengganggu. Efek gangguan menstruasi yang dilaporkan antara lain waktu
istirahat yang memanjang (54%) dan menurunnya kemampuan belajar (50%)
(Sianipar dkk, 2009)
Haid atau menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari
Haid normal :
1. Siklus dipengaruhi 3 unsur :
a. SSP : koteks serebri, hipothalamus, hipofise
b. Ovarium : perkembangan folikel, esterogen, progesteron
c. Endometrium/uterus : fase proliferasi, fase sekresi, menstruasi
2. Siklus haid normal : 21-35 hari
3. Lama haid : 3-7 hari
4. Jumlah darah : 35-50 cc
Dysfungsional Uterine Bleeding (DUB) adalah perdarahan uterus
abnormal (jumlah, frekuensi dan lamanya) yang terjadi baik didalam maupun
diluar siklus haid yang semata-mata disebabkan oleh gangguan fungsional
poros hipothalamus-hipofise, ovarium-endometrium (Taufan, 2012)
Metroraghia ialah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada
hubungannya dengan haid. Pembagiannya :
A. Metroraghia yang disebabkan oleh adanya kehamilan, seperti
abortus, dan kehamilan diluar kandungan.
B. Metroraghia diluar kehamilan, disebabkan oleh :
1. Karena luka yang tidak sembuh : Ca rahim (pada waktu
monopause, lebih sering pada wanita yang tidak punya anak),
Ca leher rahim (pada wanita yang banyak anak, perdarahan
kontak/senggama, erosi dan polip
2. Peradangan
C. Pengobatan : tergantung penyebab seperti operasi, penyinaran
(radiasi) dan hormonal (Taufan, 2012)
Istihadhah secara bahasa adalah mengalir, adapun pengertian secara
syar’i adalah darah yag keluar dari farji wanita selain haid dan nifas
(Muhammad, 2002). Jadi jika seorang wanita mengalami haid dari tanggal 1
sampai tanggal 16 darah masih keluar, tanggal 16 itu dikatakan darah
istihadhoh bukan darah haid. Karena, klasifikasi darah istihadhoh adalah
sebagai berikut :
1. Keluar darah sebelum usia 9 tahun kurang 16 hari (taqriban)
2. Darah keluar kurang dari 24 jam
3. Darah keluar tidak lebih dari 15 hari
4. Suci kurang dari 15 hari
5. Bertempat pada waktu haid (Muammad, 2002)
Dengan demikian dalam dunia medis , istilah istihadhoh dikenal
dengan Metroraghia.
Untuk mengetahui hukum-hukum istihadhah yang akan datang itu
harus lebih dahulu mengetahui bahwa darah itu ada yang kuat dan ada yang
lemah. Untuk mengetahui perbedaan antara darah yang kuat dan lemah itu
harus terlebih dahulu mengetahui macam-macam warna dan sifat-sifat darah.
Warna darah itu ada 5 macam, yaitu :
a. Hitam
b. Merah
d. Kuning
e. Keruh (Muhammad, 2002)
Stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap tuntutan
beban yang merupakan respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari
manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan
internal dan eksternal (stresor). Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan
depresi yaitu apabila sense of control atau kemampuan untuk mengatasi stres
pada seseorang kurang baik. Menurut dr. Suryono Dharmono, Sp.KJ(K) dari
Departemen Psikiatri FKUI prevalensi depresi pada wanita 2 kali lebih tinggi
dibanding pria (Saerang dkk, 2014)
Menurut Sriati (2008) stres merupakan suatu respon fisiologis,
psikologis dan perilaku dari manusia mencoba untuk mengadapasi dan
mengatur baik tekanan internal dan eksternal (stresor). Stresor dapat
mempengaruhi semua bagian dari kehidupan seseorang, menyebabkan stres
mental, perubahan perilaku, masalah-masalah dalam interaksi dengan orang
lain dan keluhan-keluah fisik salah satunya gangguan siklus menstruasi.
Dalam pengaruhnya dalam menstruasi, stres melibatkan sistem
neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi
wanita.
Pondok Pesantren Darussalam adalah sebuah yayasan berbasis islami
dimana lingkungan pesantren tersebut mengajarkan beberapa materi tentang
keislaman seperti pengajian kitab, madrasah diniah dan pengajian Al Qur’an.
hasil survai data terbaru 2018 jumlah santri putri mencapai 162 santri. Jadwal
pengajian kitab dimulai setelah sholat subuh sekitar pukul 05.00 sampai
06.00, setelah sholat asar sekitar pukul 17.00 sampai 17.30. Madrasah diniah
dimulai setelah sholat maghrib sekitar pukul 19.00 sampai 20.00, sedangkan
pengajian Al Qur’an dimulai setelah sholat isya sekitar pukul 20.30 sampai
21.30. Kebanyakan santri yang bermukim di Pondok Pesantren Darussalam
adalah pelajar dari SMK Mulya Husada, SMA 1 Purwokerto, SMA 2
Purwokerto, MAN 1 Banyumas, MAN 2 Banyumas, SMK Telkom dan
Mahasiswa IAIN Purwokerto, UMP, Unsoed. Selain kegiatan pengajian,
Pondok Pesantren Darussalam juga menyediakan beberapa ekstrakulikuler
seperti hadroh, kaligrafi, musik, voly serta beberapa kegiatan mingguan
seperti Muhadasah bahasa arab dan inggris setiap pagi pada hari minggu yang
dilaksanakan oleh LDID, Roan pondok yang dilaksanakan pada hari minggu
pagi, kegiatan rutinan pembacaan tahlil dan yasin serta Al Barzanji pada
malam jum’at. Santri diperkenankan pulang maksimal satu bulan satu kali
selama 3 hari 2 malam dengan ketentuan ijin terlebih dahulu ke pengurus
keamanan pondok pesantren kemudian ke “ndalem” (rumah bu nyai).
Berdasarkan hasil survai pendahuluan di Pondok Pesantren
Darussalam didapatkan 15 santri putri mengalami istihadhoh dari total 162
santri putri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti merumuskan
mengalami istihadhah dengan yang tidak mengalami istihadhoh di Pondok
Pesantren Darussalam Dukuhwaluh Purwokerto?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran stres remaja putri yang mengalami
istihadhah dengan yang tidak mengalami istihadhoh di Pondok Pesantren
Darussalam Dukuhwaluh Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui stres remaja putri Pondok Pesantren Darussalam
Dukuhwaluh Purwokerto yang mengalami istihadhah.
b. Untuk mengetahui stres remaja putri Pondok Pesantren Darussalam
Dukuhwaluh Purwokerto yang tidak mengalami istihadhah.
c. Untuk mengetahui gambaran stres remaja putri yang mengalami
istihadhah dengan yang tidak mengalami istihadhoh di Pondok
Pesantren Darussalam Dukuhwaluh Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Memberikan ilmu pengetahuan tambahan bagi responden terkait
2. Bagi Pondok Pesantren
Memberikan informasi terkait literatur tambahan bagi pihak
pondok pesantren dalam memberikan pengetahuan terkait dengan
perbedaan stres remaja putri yang mengalami istihadhoh dengan yang
tidak mengalami istihadhah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberikan literatur dan informasi tambahan bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sama dengan penelitian ini.
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai bahan masukan untuk perkembangan ilmu keperawatan
yang berkaitan dengan istihadhah dan stres remaja dan untuk memajukan
riset keperawatan yang merupakan dasar penelitian lebih lanjut tentang
topik yang terkait.
E. Penelitian Terkait
1. Harmono (2008), dengan judul hubungan antarakebiasaan olahraga,
menarche, dan lama menstruasi dengan kejadian dismenore pada remaja
di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2012. Desain penelitian
menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.
Teknik sampling menggunakan simple randon sampling. Hasil penelitian
menunjukan bahwa variabel kebiasaan olahraga (p=0,002) dan lama
menstruasi (p=0,003) berhubungan dengan kejadian dismenore sedangkan
Berdasarkan analisis multivariat variabel kebiasaan olahraga (p=0,003)
merupakan variabel paling berpengaruh dalam kejadian dismenore.
Kesimpulan menunjukkan kebiasaan olahraga dan lama menstruasi
berhubungan dengan kejadian dismenore sedangkan variabel menarche
tidak hubungan dengan kejadian dismenore pada remaja di SMA
Muhammadiyah 1 Purbalingga Tahun 2012. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti saat ini adalah menggunakan penelitian deskriptif
kuantitatif dengan teknik pengambilan sempel adalah total sampling.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
rancangan cross sectional.
2. Serly Tohudo, Rina Kundre, Reginus Malara (2014), dengan judul
hubungan stres psikologi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas 1 di
SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan. Desain penelitian menggunakan
metode diskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional
study. Teknik sempling menggunakan uji chi-square (X2). Hasil penelitian
menunujukan bahwa pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05) dan didapat
nilai (p=0,000) ada hubungan stres psikologis dengan siklus menstruasi
pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan. Kesimpulan
menunjukkan stres psikologis pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 3 Tidore
Kepulauan berada dalam kategori sedang, siklus menstruasi pada siswi
kelas 1 di SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan dalam kategori tidak normal.
Ada hubungan stres psikologi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas 1
dilakukan oleh peneliti saat ini adah teknik pengambilan sempel adalah
total sampling dan desain penelitian ini menggunakan deskriptif
kuantitatif. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama