• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 8 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 8 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 8

PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

A. KONDISI UMUM

Pembenahan Sistem dan Politik Hukum pada tahun 2004 mencatat hasil yang

menggembirakan terutama yang berkaitan dengan pembenahan peraturan

perundang-undangan. Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibentuk atas perintah Undang-Undang

(UU) Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi telah banyak menangani

pengajuan uji materil (

judicial review

). Dalam Laporan Tahunan Mahkamah Konstitusi

tercatat bahwa dari seluruh perkara pengujian konstitusionalitas UU terhadap UUD, baik

yang merupakan sisa perkara yang didaftarkan tahun 2003 maupun perkara yang

didaftarkan pada tahun 2004 yaitu sebanyak 47 permohonan, MK telah menyelesaikan

sebanyak 35 perkara, sehingga pada tahun 2004 sisa perkara tinggal 12. Untuk pengujian

UU, sampai dengan akhir tahun 2004 MK telah memasukkan putusannya dalam Berita

Negara Republik Indonesia sebanyak 8 (delapan) putusan. Melalui pengujian

konstitusionalitas peraturan perundang-undangan ini, maka disamping kepastian hukum

dalam peraturan perundang-undangan, serta tertib peraturan perundang-undangan dapat

diwujudkan.

Selain itu, dengan Keputusan Presiden No. 1/P/2005 telah diangkat 7 (tujuh) orang

anggota Komisi Judisial dengan tugas yang cukup berat yaitu menegakan kehormatan

dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim. Lembaga Kejaksaan pun juga

melakukan pembenahan dengan mengangkat anggota Komisi Kejaksaan berdasarkan

Keputusan Presiden No. 116/M tahun 2005, tanggal 7 Juli dengan tugas yang cukup

berat yaitu mengawasi kinerja aparat kejaksaan di seluruh Indonesia dari berbagai

tindakan penyalahgunaan wewenang sehingga fungsi penegakan hukum benar-benar

dapat memenuhi harapan masyarakat. Demikian pula pelaksanaan tugas Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi yang telah memberikan vonis terhadap 2 (dua) perkara tindak

pidana korupsi yang melibatkan seorang gubernur dan pejabat Departemen

Perhubungan. Sejalan dengan langkah-langkah yang sangat progresif dari Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke

depan akan menangani cukup banyak perkara korupsi yang banyak menarik perhatian

masyarakat. Harus diakui bahwa koordinasi antar aparat penegak hukum sampai saat ini

masih menghadapi berbagai kendala. Untuk itu Presiden telah membentuk Tim

Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tim Tastipikor) pada tanggal 2 Mei

2005, dengan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2005 yang terdiri dari unsur Kejaksaan

Republik Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan. Tujuan dibentuknya Tim Tastipikor ini adalah untuk meningkatkan

(2)

II.8 - 2

koordinasi dalam rangka mempercepat pemberantasan tindak pidana korupsi. Sasaran

jangka pendek Tim Tastipikor sesuai dengan arahan Presiden adalah menangani dugaan

korupsi pada 16 (enam belas) Badan Usaha Milik Negara (BUMN); 4 (empat)

departemen; 3 (tiga) pihak swasta dan 12 (dua belas) koruptor yang melarikan diri ke

luar negeri.

Upaya mendorong independensi peradilan melalui operasionalisasi sistem satu atap

pada lembaga peradilan yang telah dimulai pada tahun 2004 dan kewenangan

administratif, kepegawaian dan finansial, dan saat ini dilakukan persiapan perubahan

struktur organisasi lembaga peradilan, dan diharapkan dapat selesai dalam waktu yang

tidak terlalu lama.

Pembenahan Sistem dan Politik Hukum pada tahun 2006 diperkirakan masih akan

menghadapi berbagai tantangan. Tantangan terbesar yang masih akan dihadapi adalah

belum pulihnya penghargaan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

kelembagaan hukum, terutama penegakan hukum. Kepercayaan masyarakat terhadap

hukum merupakan persoalan yang rumit dan memerlukan waktu lama untuk

merebutnya kembali dan penegakan hukum menjadi tumpuan untuk mewujudkan upaya

tersebut. Di samping itu banyaknya peraturan perundang-undangan yang inkonsisten

dan saling tumpang tindih antara yang satu dengan yang lain, antara tingkat pusat dan

tingkat daerah, dan antara yang lebih rendah dengan yang lebih tinggi telah

menimbulkan konflik terutama dalam penerapannya. Tantangan lainnya dalam rangka

mempercepat pemberantasan tindak pidana korupsi adalah belum adanya

Mutual Legal

Assistance

(MLA) atau Bantuan Hukum Timbal Balik dengan berbagai negara lain

terutama yang menjadi tempat pelarian para pelaku tindak pidana korupsi. Langkah

tersebut sangat penting untuk menciptakan kepastian hukum terhadap pengembalian

kerugian negara akibat tindakan korupsi. Tantangan selanjutnya adalah besarnya

tuntutan terhadap terwujudnya kepastian hukum, baik dari sisi peraturan

perundang-undangan maupun penerapan dan penegakan hukumnya. Tuntutan tersebut sangat

masuk akal, karena kepastian hukum memberikan rasa aman dalam melakukan berbagai

aktifitas usaha, khususnya bagi kalangan pengusaha dan penanam modal.

B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Untuk mendukung pembenahan sistem dan politik hukum, sasaran yang akan

dicapai pada tahun 2006 adalah terwujudnya kemandirian lembaga penegak hukum

terutama lembaga peradilan yang berwibawa, bersih, profesional dalam upaya

memulihkan kembali kepercayaan hukum masyarakat terhadap hukum; dan semakin

terwujudnya peraturan perundang-undangan yang adil, konsekuen, tidak diskriminatif

dan bias gender; serta terjaminnya konsistensi seluruh peraturan perundang-undangan

pada tingkat pusat dan daerah.

(3)

II.8 - 3

C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Pembenahan sistem dan politik hukum pada tahun 2006 diarahkan kepada kebijakan

untuk mendorong penyelenggaran penegakan dan kepastian hukum secara konsisten,

terciptanya budaya dan kesadaran hukum yang tinggi dari masyarakat, dan peraturan

perundang-undangan yang dapat memenuhi baik dari sisi sosiologis, dalam arti sesuai

dengan harapan masyarakat, yuridis, dalam arti pembuatannya sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki dan filosofis, dalam arti memenuhi cita hukum dari

masyarakat melalui upaya-upaya:

1.

Menata kembali substansi hukum melalui peninjauan dan penataan kembali

peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan peraturan perundang-undangan

yang benar-benar mendasarkan pada asas umum dan hirarki perundang-undangan;

menghormati serta memperkuat kearifan lokal dan hukum adat untuk memperkaya

sistem hukum dan peraturan yang akan dibuat, serta dengan memberdayakan

yurisprudensi sebagai bagian dari upaya pembaruan hukum nasional;

2.

Melakukan pembenahan struktur hukum melalui penguatan kelembagaan dengan

meningkatkan profesionalisme lembaga penegak hukum, hakim termasuk staf

peradilan serta kualitas sistem peradilan yang terbuka dan transparan;

menyederhanakan sistem peradilan dan meningkatkan transparansi agar peradilan

dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat; serta memastikan bahwa hukum

diterapkan dengan adil dan memihak pada kebenaran; memperkuat kearifan lokal

dan hukum adat untuk memperkaya sistem hukum dan peraturan melalui

pemberdayaan yurisprudensi sebagai bagian dari upaya pembaruan materi hukum

nasional; dan

3.

Meningkatkan budaya dan kesadaran hukum yang tinggi di dalam masyarakat

antara lain melalui pendidikan dan pemahaman mengenai etika dan disiplin,

peraturan perundang-undangan serta memberikan contoh keteladanan dari baik

Presiden beserta jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta

penegakannya.

(4)

D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006

No. Program/

Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) 1. Program Perencanaan Hukum

Kegiatan Pokok:

1. Pengumpulan dan pengolahan serta penganalisaan bahan informasi hukum terutama yang terkait dengan pelaksanaaan berbagai kegiatan perencanaan pembangunan hukum secara keseluruhan;

2. Penyelenggaraan berbagai forum diskusi dan konsultasi publik yang melibatkan instansi/lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk melakukan evaluasi dan penyusunan rencana

pembangunan hukum yang akan datang;

3. Penyusunan dan

penyelenggaraan forum untuk menyusun prioritas rancangan undang-undang ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) bersama Pemerintah dan Badan Legislasi DPR; serta 4. Penyelenggaraan berbagai

Program Perencanaan Hukum Kegiatan Pokok:

1. Perencanaan dan pengendalian organisasi, administrasi dan finansial peradilan;

2. Pengkajian sarana dan prasarana fisik peradilan;

3. Pengkajian sistem administrasi peradilan;

4. Pengkajian sistem organisasi peradilan;

5. Pengkajian sistem penyusunan rencana anggaran, pelaksanaan anggaran dan pengawasan anggaran peradilan;

6. Pembinaan manajemen organisasi dan kelembagaan peradilan; 7. Pembinaan manajemen

perlengkapan peradilan; 8. Pembinaan sistem administrasi

peradilan;

9. Pembinaan manajemen kepegawaian peradilan; 10.Pembinaan manajemen

perencanaan, penganggaran dan laporan secara terpadu; dan 11.Pembinaan manajemen keuangan

peradilan.

Tersedianya kebijakan/bahan hukum yang sesuai dengan aspirasi

masyarakat, baik pada saat ini maupun masa mendatang, mengandung perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta mempunyai daya laku yang efektif dalam masyarakat secara keseluruhan.

Mahkamah Agung, Dep. Hukum & HAM, Kejaksaan Agung

(5)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) forum kerjasama internasional

di bidang hukum yang terkait terutama dengan isu-isu korupsi, terorisme,

perdagangan perempuan dan anak, obat-obat terlarang, perlindungan anak, dan lain-lain.

2. Program Pembentukan Hukum Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pelaksanaan berbagai

pengkajian hukum dengan mendasarkan baik dari hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis yang terkait dengan isu hukum, hak asasi manusia dan peradilan;

2. Pelaksanaan berbagai penelitian hukum untuk dapat lebih memahami kenyataan yang ada dalam masyarakat; 3. Harmonisasi di bidang hukum

(hukum tertulis dan hukum tidak tertulis/hukum adat) terutama pertentangan antara peraturan perundang-undangan pada tingkat pusat dengan peraturan perundang-undangan pada tingkat daerah yang mempunyai implikasi

Program Pembentukan Hukum Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pengkodifikasian pengaturan

tentang sistem manajemen terpadu; 2. Pembuatan pedoman pembinaan

administrasi Badan Peradilan; 3. Penyusunan himpunan PERMA dan

SEMA;

4. Kodifikasi putusan pengadilan; 5. Penyusunan himpunan putusan

pengadilan;

6. Pencetakan himpunan putusan pengadilan;

7. Pengiriman himpunan putusan pengadilan;

8. Penyusunan RUU; 9. Penyusunan RPP; 10.Pembahasan RUU;

11.Penerjemahan buku hukum atau Undang-undang;

12.Koordinasi dan pemantapan usul prakarsa penyusunan RUU;

Tersedianya berbagai peraturan perundang-undangan dan yurisprudensi dalam rangka mengatur perilaku individu dan lembaga serta penyelesaian sengketa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Mahkamah Agung, Dep. Dalam Negeri Dep. Hukum & HAM, Dep. Perindustrian, Dep. ESDM, BPPT,

Dep. Perdagangan

(6)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) menghambat pencapaian

kesejahteraan rakyat;

4. Penyusunan naskah akademis rancangan undang-undang berdasarkan kebutuhan masyarakat;

5. Penyelenggaraan berbagai konsultasi publik terhadap hasil pengkajian dan penelitian sebagai bagian dari proses pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan

rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat; 6. Penyempurnaan dan

perubahan dan pembaruan berbagai peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dan tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan, serta yang masih berindikasi diskriminasi dan yang tidak memenuhi prinsip kesetaraan dan keadilan;

7. Penyusunan dan penetapan berbagai peraturan perundang-undangan berdasarkan asas hukum umum, taat prosedur serta sesuai dengan pedoman penyusunan peraturan

13.Pengolahan pendapat dan pertimbangan hukum;

14.Klasifikasi Peraturan Perundang-undangan;

15.Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;

16.Penyusunasn rencana program & kebijakan teknis;

17.Penyusunan DIM Pemerintah RUU inisiatif DPR; dan

18.Pembahasan pengujian material UU oleh Mahkamah Konstitusi.

(7)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) perundang-undangan yang

berlaku; serta

8. Pemberdayaan berbagai putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap untuk menjadi sumber hukum bagi para hakim termasuk para praktisi hukum dalam

menangani perkara sejenis yang diharapkan akan menjadi bahan penyempurnaan, perubahan dan pembaruan hukum (peraturan perundang-undangan).

3. Program Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum lainnya Kegiatan-kegiatan pokok 1. Peningkatan kegiatan

operasional penegakan hukum dengan perhatian khusus kepada pemberantasan korupsi, terorisme, dan penyalahgunaan narkoba; 2. Peningkatan forum diskusi

dan pertemuan antar lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum yang lebih transparan dan terbuka bagi

Program Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum lainnya

Kegiatan-kegiatan pokok

A. Peningkatan Sarana dan Prasarana Fisik Pengadilan

1. Perluasan pembangunan gedung Mahkamah Agung RI

sehubungan dengan pengembangan organisasi; 2. Penambahan lahan dan lanjutan

pembangunan gedung Pusdiklat; 3. Pengadaan lahan dan

pembangunan PT dan PN Baru berkaitan pengembangan

Terwujudnya Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas dalam bentuk putusan pengadilan yang memihak pada kebenaran dan keadilan masyarakat

Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Dep. Hukum & HAM, Mahkamah Konstitusi

(8)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) masyarakat;

3. Pembenahan sistem manajemen penanganan perkara yang menjamin akses publik;

4. Pengembangan sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel, antara lain pembentukan Komisi Pengawas Kejaksaan dan Komisi Kepolisian Nasional; 5. Penyederhanaan sistem

penegakan hukum;

6. Pembaruan konsep penegakan hukum, antara lain

penyusunan konsep sistem peradilan pidana terpadu dan penyusunan konsep

pemberian bantuan hukum serta meninjau kembali peraturan perundang-undangan tentang izin pemeriksaan terhadap penyelenggara negara dan cegah tangkal tersangka kasus korupsi;

7. Penguatan kelembagaan, antara lain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Kompetensi Pengadilan Ad Hoc TIPIKOR, HAM & Hubungan Industrial, serta pemekaran daerah disertai adanya Pengadilan Baru; 4. Pengadaan lahan dan

pembangunan gedung PTA dan PA secara bertahap dalam 5 (lima) Tahun Pertama 2006 di Jawa;

5. Pengadaan lahan dan pembangunan gedung

Dilmiltama, Dilmilti dan Dilmil di Seluruh Indonesia secara bertahap;

6. Pengadaan lahan dan

pembangunan beberapa gedung Pengadilan TUN;

7. Pengadaan sarana dan prasarana serta operasional Pengadilan TIPIKOR, dan Pengadilan Hubungan Industrial; 8. Peningkatan sarana dan

prasarana di 4 (empat) lingkungan peradilan seluruh Indonesia, termasuk kendaraan roda 2 (dua), 4 (empat) dan 6 (enam); dan

9. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur gedung Pengadilan dan rumah dinas pejabat

(9)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) (Pengadilan Tipikor);

8. Percepatan penyelesaian berbagai perkara tunggakan pada tingkat kasasi melalui proses yang transparan; 9. Pengembangan sistem

manajemen anggaran peradilan dan lembaga penegak hukum lain yang transparan dan akuntabel; 10.Penyelamatan bahan bukti

akuntabilitas kinerja yang berupa dokumen/arsip lembaga negara dan badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum.

pengadilan di Nanggro Aceh Darussalam (NAD) pasca Tsunami.

B. Pengakajian Sistem Manajemen Perkara.

C. Peningkatan Pelaksanaan

Pengawasan Kekuasaan Kehakiman 1. Pengkajian sistem pengawasan

tentang perilaku Hakim dan Pejabat Kepaniteraan; 2. Pengkajian terhadap sistem

pengawasan administrasi peradilan;

3. Pengkajian terhadap sistem pengawasan teknis yustisial; 4. Pengkajian terhadap sistem

pendisiplinan Hakim, Pejabat Kepaniteraan, dan unsur penunjang tenaga teknis peradilan;

5. Melakukan pengawasan reguler; dan

6. Melakukan pengawasan khusus. D. Penataan Arsip Perkara

E. Pengadaan Buku-buku Perpustakaan F. Penataan fasilitas perpustakaan dan

dokumentasi

(10)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) perkara

H. Penyelenggaraan Administrasi Umum Dep. Hukum dan HAM I. Penyelenggaraan Pembinaan

Hukum dan Peradilan

J. Pembinaan dan Penyelenggaraan Administrasi Hukum Umum K. Pembinaan Pemasyarakatan L. Penyelenggaraan Bimbingan

Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BAPAS)

M.Penyelenggaraan Pemasyarakatan N. Pembinaan Keimigrasian

O. Penyelenggaraan Keimigrasian P. Pembinaan Hak Kekayaan

Intelektual

Q. Pembinaan, perancangan, harmonisasi, kerjasama dan publikasi peraturan perundang-undangan

R. Penyiapan, penyelenggaraan dan pembinaan standar pelayanan dibidang perlindungan HAM S. Penyelenggaraan, penelitian, pengkajian, pengembangan, pembinaan dibidang aparatur, hak-hak, Eksos

T. Penyelenggaraan Pembinaan Hukum Nasional

(11)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) 4. Program Peningkatan Kualitas

Profesi Hukum

Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pengembangan sistem

manajemen sumber daya manusia yang transparan dan profesional;

2. Penyelenggaraan berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

3. Pengawasan terhadap berbagai profesi hukum dengan penerapan secara konsisten kode etiknya; 4. Penyelenggaraan berbagai

seminar dan lokakarya di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan aparatur hukum agar lebih tanggap terhadap perkembangan yang terjadi baik pada saat ini maupun pada masa mendatang; serta 5. Peningkatan kerjasama yang intensif dengan negara-negara lain untuk mengantisipasi dan mencegah meluasnya kejahatan transnasional dengan cara-cara yang sangat

Program Peningkatan Kualitas Profesi Hukum

Kegiatan-kegiatan pokok:

A. Peningkatan Profesionalisme Aparat Peradilan

1. Diklat Teknis Hakim. 2. Diklat Teknis Panitera dan

Jurusita.

3. Diklat Manajemen dan Kepemimpinan

B. Pengkajian sistem pembinaan karier tenaga teknis peradilan.

C. Pembuatan sistem penilaian kualitas hakim yang komprehensif

D. Rasonalisasi penempatan hakim dan pejabat kepaniteraan

E. Pelaksanaan mutasi dan promosi hakim dan pejabat badan peradilan F. Pembinaan administrasi umum. G. Perekrutan tenaga pengawas. H. Pemantauan secara khusus dan

intensif terhadap integritas Pimpinan Peradilan

I. Penyelenggaraan pedayagunaan sistim dan pelaksanaan pengawasan J. Penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan aparatur negara

K. Penyelenggaraan pembinaan hokum dan peradilan

Terciptanya aparatur hukum yang profesional dan berkualitas serta cepat tanggap dalam mengantisipasi berbagai permasalahan hukum dalam rangka pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan.

Mahkamah Agung, Dep. Hukum & HAM, Kejaksaan Agung,

(12)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) canggih sehingga cukup sulit

terdeteksi apabila hanya dengan langkah-langkah konvensional.

5. Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kegiatan pokok:

1. Pemantapan metode pengembangan dan

peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi manusia yang disusun berdasarkan pendekatan dua arah, agar masyarakat tidak hanya dianggap sebagai objek pembangunan tetapi juga sebagai subjek pembangunan serta benar-benar memahami dan menerapkan hak dan kewajibannya sesuai ketentuan yang berlaku; 2. Peningkatan penggunaan

media komunikasi yang lebih modern dalam rangka pencapaian sasaran penyadaran hukum pada berbagai lapisan masyarakat; 3. Pengkayaan metode

pengembangan dan

peningkatan kesadaran hukum

Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kegiatan pokok:

1. Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat;

2. Penyiapan, penyelenggaraan dan pembinaan standar pelayanan dibidang pelindaungan HAM; 3. Sosialisasi pengarusutamaan gender

bidang hukum;

4. Pembinaan Pemasyarakatan; 5. Penyelenggaraan Bimbingan

Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Bapas);

6. Penyelenggaraan Pemasyarakatan; 7. Penyiapan, penyelenggaraan dan

pembinaan standar pelayanan dibidang perlindungan HAM; 8. Penyelenggaraan Pembinaan Hukum

Nasional; dan

9. Penyelenggaraan Pembinaan Hukum dan Peradilan.

Terwujudnya penyelenggaraan negara yang bersih serta memberikan penghormatan terhadap hukum dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Mahkamah Agung, Dep. Hukum & HAM, Kejaksaan Agung, Dep. Dalam Negeri

(13)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) dan hak asasi manusia secara

terus menerus untuk

mengimbangi pluralitas sosial yang ada dalam masyarakat maupun sebagai implikasi dari globlisasi; serta

4. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme tenaga penyuluh tidak saja dari kemampuan substansi hukum juga sosiologi serta perilaku masyarakat setempat, sehingga komunikasi dalam menyampaikan materi dapat lebih tepat, dipahami dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Penyajian model 3D berbasis Augmented reality yang lazim digunakan pada kegiatan edukasi saat ini adalah dengan bantuan penanda (marker) biasanya berupa identitas

batkan banyak pihak, baik internal maupun eksternal organisasi. Kedua, perubahan SDM. Hal ini di- tunjukkan dengan a) ditambahnya pegawai yang berlatarbelakang pendidikan ekonomi

Untuk menjawab hipotesis ketiga maka dilakukan uji secara simultan (uji F). Dengan demikian hipotesis ketiga diterima. Hasil persamaan yang dilakukan secara manual dan

Pada kegiatan pasca panen Cabe yang disimpan dengan suhu sekitar 4 o C dengan kelembaban (RH) 95% sampai dengan 98 % dapat tahan sekitar 4 minggu dan pada kondisi penyimpanan

Hasil perhitungan dan pengujian data dapat diperoleh kesimpulan bahwa setiap variabel independent dalam penelitain ini yaitu kualitas pelayanan dan citra merek memiliki

Para pelaku UKM akan lebih efisien jika melakukan pemasaran online marketing, karena online marketing telah memberikan keuntungan bagi beberapa UKM yang telah

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana pendekatan Open Ended dengan seting Discovery dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi

The organization should consider organizational identification of awareness of the importance of belonging to the organization of PT Bank X Medan City, because