BAB 8
PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM
A. KONDISI UMUM
Pembenahan Sistem dan Politik Hukum pada tahun 2004 mencatat hasil yang
menggembirakan terutama yang berkaitan dengan pembenahan peraturan
perundang-undangan. Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibentuk atas perintah Undang-Undang
(UU) Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi telah banyak menangani
pengajuan uji materil (
judicial review
). Dalam Laporan Tahunan Mahkamah Konstitusi
tercatat bahwa dari seluruh perkara pengujian konstitusionalitas UU terhadap UUD, baik
yang merupakan sisa perkara yang didaftarkan tahun 2003 maupun perkara yang
didaftarkan pada tahun 2004 yaitu sebanyak 47 permohonan, MK telah menyelesaikan
sebanyak 35 perkara, sehingga pada tahun 2004 sisa perkara tinggal 12. Untuk pengujian
UU, sampai dengan akhir tahun 2004 MK telah memasukkan putusannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia sebanyak 8 (delapan) putusan. Melalui pengujian
konstitusionalitas peraturan perundang-undangan ini, maka disamping kepastian hukum
dalam peraturan perundang-undangan, serta tertib peraturan perundang-undangan dapat
diwujudkan.
Selain itu, dengan Keputusan Presiden No. 1/P/2005 telah diangkat 7 (tujuh) orang
anggota Komisi Judisial dengan tugas yang cukup berat yaitu menegakan kehormatan
dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim. Lembaga Kejaksaan pun juga
melakukan pembenahan dengan mengangkat anggota Komisi Kejaksaan berdasarkan
Keputusan Presiden No. 116/M tahun 2005, tanggal 7 Juli dengan tugas yang cukup
berat yaitu mengawasi kinerja aparat kejaksaan di seluruh Indonesia dari berbagai
tindakan penyalahgunaan wewenang sehingga fungsi penegakan hukum benar-benar
dapat memenuhi harapan masyarakat. Demikian pula pelaksanaan tugas Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi yang telah memberikan vonis terhadap 2 (dua) perkara tindak
pidana korupsi yang melibatkan seorang gubernur dan pejabat Departemen
Perhubungan. Sejalan dengan langkah-langkah yang sangat progresif dari Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke
depan akan menangani cukup banyak perkara korupsi yang banyak menarik perhatian
masyarakat. Harus diakui bahwa koordinasi antar aparat penegak hukum sampai saat ini
masih menghadapi berbagai kendala. Untuk itu Presiden telah membentuk Tim
Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tim Tastipikor) pada tanggal 2 Mei
2005, dengan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2005 yang terdiri dari unsur Kejaksaan
Republik Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan. Tujuan dibentuknya Tim Tastipikor ini adalah untuk meningkatkan
II.8 - 2
koordinasi dalam rangka mempercepat pemberantasan tindak pidana korupsi. Sasaran
jangka pendek Tim Tastipikor sesuai dengan arahan Presiden adalah menangani dugaan
korupsi pada 16 (enam belas) Badan Usaha Milik Negara (BUMN); 4 (empat)
departemen; 3 (tiga) pihak swasta dan 12 (dua belas) koruptor yang melarikan diri ke
luar negeri.
Upaya mendorong independensi peradilan melalui operasionalisasi sistem satu atap
pada lembaga peradilan yang telah dimulai pada tahun 2004 dan kewenangan
administratif, kepegawaian dan finansial, dan saat ini dilakukan persiapan perubahan
struktur organisasi lembaga peradilan, dan diharapkan dapat selesai dalam waktu yang
tidak terlalu lama.
Pembenahan Sistem dan Politik Hukum pada tahun 2006 diperkirakan masih akan
menghadapi berbagai tantangan. Tantangan terbesar yang masih akan dihadapi adalah
belum pulihnya penghargaan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
kelembagaan hukum, terutama penegakan hukum. Kepercayaan masyarakat terhadap
hukum merupakan persoalan yang rumit dan memerlukan waktu lama untuk
merebutnya kembali dan penegakan hukum menjadi tumpuan untuk mewujudkan upaya
tersebut. Di samping itu banyaknya peraturan perundang-undangan yang inkonsisten
dan saling tumpang tindih antara yang satu dengan yang lain, antara tingkat pusat dan
tingkat daerah, dan antara yang lebih rendah dengan yang lebih tinggi telah
menimbulkan konflik terutama dalam penerapannya. Tantangan lainnya dalam rangka
mempercepat pemberantasan tindak pidana korupsi adalah belum adanya
Mutual Legal
Assistance
(MLA) atau Bantuan Hukum Timbal Balik dengan berbagai negara lain
terutama yang menjadi tempat pelarian para pelaku tindak pidana korupsi. Langkah
tersebut sangat penting untuk menciptakan kepastian hukum terhadap pengembalian
kerugian negara akibat tindakan korupsi. Tantangan selanjutnya adalah besarnya
tuntutan terhadap terwujudnya kepastian hukum, baik dari sisi peraturan
perundang-undangan maupun penerapan dan penegakan hukumnya. Tuntutan tersebut sangat
masuk akal, karena kepastian hukum memberikan rasa aman dalam melakukan berbagai
aktifitas usaha, khususnya bagi kalangan pengusaha dan penanam modal.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Untuk mendukung pembenahan sistem dan politik hukum, sasaran yang akan
dicapai pada tahun 2006 adalah terwujudnya kemandirian lembaga penegak hukum
terutama lembaga peradilan yang berwibawa, bersih, profesional dalam upaya
memulihkan kembali kepercayaan hukum masyarakat terhadap hukum; dan semakin
terwujudnya peraturan perundang-undangan yang adil, konsekuen, tidak diskriminatif
dan bias gender; serta terjaminnya konsistensi seluruh peraturan perundang-undangan
pada tingkat pusat dan daerah.
II.8 - 3
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006
Pembenahan sistem dan politik hukum pada tahun 2006 diarahkan kepada kebijakan
untuk mendorong penyelenggaran penegakan dan kepastian hukum secara konsisten,
terciptanya budaya dan kesadaran hukum yang tinggi dari masyarakat, dan peraturan
perundang-undangan yang dapat memenuhi baik dari sisi sosiologis, dalam arti sesuai
dengan harapan masyarakat, yuridis, dalam arti pembuatannya sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki dan filosofis, dalam arti memenuhi cita hukum dari
masyarakat melalui upaya-upaya:
1.
Menata kembali substansi hukum melalui peninjauan dan penataan kembali
peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan peraturan perundang-undangan
yang benar-benar mendasarkan pada asas umum dan hirarki perundang-undangan;
menghormati serta memperkuat kearifan lokal dan hukum adat untuk memperkaya
sistem hukum dan peraturan yang akan dibuat, serta dengan memberdayakan
yurisprudensi sebagai bagian dari upaya pembaruan hukum nasional;
2.
Melakukan pembenahan struktur hukum melalui penguatan kelembagaan dengan
meningkatkan profesionalisme lembaga penegak hukum, hakim termasuk staf
peradilan serta kualitas sistem peradilan yang terbuka dan transparan;
menyederhanakan sistem peradilan dan meningkatkan transparansi agar peradilan
dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat; serta memastikan bahwa hukum
diterapkan dengan adil dan memihak pada kebenaran; memperkuat kearifan lokal
dan hukum adat untuk memperkaya sistem hukum dan peraturan melalui
pemberdayaan yurisprudensi sebagai bagian dari upaya pembaruan materi hukum
nasional; dan
3.
Meningkatkan budaya dan kesadaran hukum yang tinggi di dalam masyarakat
antara lain melalui pendidikan dan pemahaman mengenai etika dan disiplin,
peraturan perundang-undangan serta memberikan contoh keteladanan dari baik
Presiden beserta jajarannya dalam mematuhi dan mentaati hukum serta
penegakannya.
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006
No. Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) 1. Program Perencanaan Hukum
Kegiatan Pokok:
1. Pengumpulan dan pengolahan serta penganalisaan bahan informasi hukum terutama yang terkait dengan pelaksanaaan berbagai kegiatan perencanaan pembangunan hukum secara keseluruhan;
2. Penyelenggaraan berbagai forum diskusi dan konsultasi publik yang melibatkan instansi/lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk melakukan evaluasi dan penyusunan rencana
pembangunan hukum yang akan datang;
3. Penyusunan dan
penyelenggaraan forum untuk menyusun prioritas rancangan undang-undang ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) bersama Pemerintah dan Badan Legislasi DPR; serta 4. Penyelenggaraan berbagai
Program Perencanaan Hukum Kegiatan Pokok:
1. Perencanaan dan pengendalian organisasi, administrasi dan finansial peradilan;
2. Pengkajian sarana dan prasarana fisik peradilan;
3. Pengkajian sistem administrasi peradilan;
4. Pengkajian sistem organisasi peradilan;
5. Pengkajian sistem penyusunan rencana anggaran, pelaksanaan anggaran dan pengawasan anggaran peradilan;
6. Pembinaan manajemen organisasi dan kelembagaan peradilan; 7. Pembinaan manajemen
perlengkapan peradilan; 8. Pembinaan sistem administrasi
peradilan;
9. Pembinaan manajemen kepegawaian peradilan; 10.Pembinaan manajemen
perencanaan, penganggaran dan laporan secara terpadu; dan 11.Pembinaan manajemen keuangan
peradilan.
Tersedianya kebijakan/bahan hukum yang sesuai dengan aspirasi
masyarakat, baik pada saat ini maupun masa mendatang, mengandung perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta mempunyai daya laku yang efektif dalam masyarakat secara keseluruhan.
Mahkamah Agung, Dep. Hukum & HAM, Kejaksaan Agung
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) forum kerjasama internasional
di bidang hukum yang terkait terutama dengan isu-isu korupsi, terorisme,
perdagangan perempuan dan anak, obat-obat terlarang, perlindungan anak, dan lain-lain.
2. Program Pembentukan Hukum Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pelaksanaan berbagai
pengkajian hukum dengan mendasarkan baik dari hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis yang terkait dengan isu hukum, hak asasi manusia dan peradilan;
2. Pelaksanaan berbagai penelitian hukum untuk dapat lebih memahami kenyataan yang ada dalam masyarakat; 3. Harmonisasi di bidang hukum
(hukum tertulis dan hukum tidak tertulis/hukum adat) terutama pertentangan antara peraturan perundang-undangan pada tingkat pusat dengan peraturan perundang-undangan pada tingkat daerah yang mempunyai implikasi
Program Pembentukan Hukum Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pengkodifikasian pengaturan
tentang sistem manajemen terpadu; 2. Pembuatan pedoman pembinaan
administrasi Badan Peradilan; 3. Penyusunan himpunan PERMA dan
SEMA;
4. Kodifikasi putusan pengadilan; 5. Penyusunan himpunan putusan
pengadilan;
6. Pencetakan himpunan putusan pengadilan;
7. Pengiriman himpunan putusan pengadilan;
8. Penyusunan RUU; 9. Penyusunan RPP; 10.Pembahasan RUU;
11.Penerjemahan buku hukum atau Undang-undang;
12.Koordinasi dan pemantapan usul prakarsa penyusunan RUU;
Tersedianya berbagai peraturan perundang-undangan dan yurisprudensi dalam rangka mengatur perilaku individu dan lembaga serta penyelesaian sengketa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Mahkamah Agung, Dep. Dalam Negeri Dep. Hukum & HAM, Dep. Perindustrian, Dep. ESDM, BPPT,
Dep. Perdagangan
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) menghambat pencapaian
kesejahteraan rakyat;
4. Penyusunan naskah akademis rancangan undang-undang berdasarkan kebutuhan masyarakat;
5. Penyelenggaraan berbagai konsultasi publik terhadap hasil pengkajian dan penelitian sebagai bagian dari proses pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan
rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat; 6. Penyempurnaan dan
perubahan dan pembaruan berbagai peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dan tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan, serta yang masih berindikasi diskriminasi dan yang tidak memenuhi prinsip kesetaraan dan keadilan;
7. Penyusunan dan penetapan berbagai peraturan perundang-undangan berdasarkan asas hukum umum, taat prosedur serta sesuai dengan pedoman penyusunan peraturan
13.Pengolahan pendapat dan pertimbangan hukum;
14.Klasifikasi Peraturan Perundang-undangan;
15.Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;
16.Penyusunasn rencana program & kebijakan teknis;
17.Penyusunan DIM Pemerintah RUU inisiatif DPR; dan
18.Pembahasan pengujian material UU oleh Mahkamah Konstitusi.
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) perundang-undangan yang
berlaku; serta
8. Pemberdayaan berbagai putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap untuk menjadi sumber hukum bagi para hakim termasuk para praktisi hukum dalam
menangani perkara sejenis yang diharapkan akan menjadi bahan penyempurnaan, perubahan dan pembaruan hukum (peraturan perundang-undangan).
3. Program Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum lainnya Kegiatan-kegiatan pokok 1. Peningkatan kegiatan
operasional penegakan hukum dengan perhatian khusus kepada pemberantasan korupsi, terorisme, dan penyalahgunaan narkoba; 2. Peningkatan forum diskusi
dan pertemuan antar lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum yang lebih transparan dan terbuka bagi
Program Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum lainnya
Kegiatan-kegiatan pokok
A. Peningkatan Sarana dan Prasarana Fisik Pengadilan
1. Perluasan pembangunan gedung Mahkamah Agung RI
sehubungan dengan pengembangan organisasi; 2. Penambahan lahan dan lanjutan
pembangunan gedung Pusdiklat; 3. Pengadaan lahan dan
pembangunan PT dan PN Baru berkaitan pengembangan
Terwujudnya Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegakan Hukum yang transparan, akuntabel dan berkualitas dalam bentuk putusan pengadilan yang memihak pada kebenaran dan keadilan masyarakat
Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Dep. Hukum & HAM, Mahkamah Konstitusi
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) masyarakat;
3. Pembenahan sistem manajemen penanganan perkara yang menjamin akses publik;
4. Pengembangan sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel, antara lain pembentukan Komisi Pengawas Kejaksaan dan Komisi Kepolisian Nasional; 5. Penyederhanaan sistem
penegakan hukum;
6. Pembaruan konsep penegakan hukum, antara lain
penyusunan konsep sistem peradilan pidana terpadu dan penyusunan konsep
pemberian bantuan hukum serta meninjau kembali peraturan perundang-undangan tentang izin pemeriksaan terhadap penyelenggara negara dan cegah tangkal tersangka kasus korupsi;
7. Penguatan kelembagaan, antara lain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Kompetensi Pengadilan Ad Hoc TIPIKOR, HAM & Hubungan Industrial, serta pemekaran daerah disertai adanya Pengadilan Baru; 4. Pengadaan lahan dan
pembangunan gedung PTA dan PA secara bertahap dalam 5 (lima) Tahun Pertama 2006 di Jawa;
5. Pengadaan lahan dan pembangunan gedung
Dilmiltama, Dilmilti dan Dilmil di Seluruh Indonesia secara bertahap;
6. Pengadaan lahan dan
pembangunan beberapa gedung Pengadilan TUN;
7. Pengadaan sarana dan prasarana serta operasional Pengadilan TIPIKOR, dan Pengadilan Hubungan Industrial; 8. Peningkatan sarana dan
prasarana di 4 (empat) lingkungan peradilan seluruh Indonesia, termasuk kendaraan roda 2 (dua), 4 (empat) dan 6 (enam); dan
9. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur gedung Pengadilan dan rumah dinas pejabat
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) (Pengadilan Tipikor);
8. Percepatan penyelesaian berbagai perkara tunggakan pada tingkat kasasi melalui proses yang transparan; 9. Pengembangan sistem
manajemen anggaran peradilan dan lembaga penegak hukum lain yang transparan dan akuntabel; 10.Penyelamatan bahan bukti
akuntabilitas kinerja yang berupa dokumen/arsip lembaga negara dan badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum.
pengadilan di Nanggro Aceh Darussalam (NAD) pasca Tsunami.
B. Pengakajian Sistem Manajemen Perkara.
C. Peningkatan Pelaksanaan
Pengawasan Kekuasaan Kehakiman 1. Pengkajian sistem pengawasan
tentang perilaku Hakim dan Pejabat Kepaniteraan; 2. Pengkajian terhadap sistem
pengawasan administrasi peradilan;
3. Pengkajian terhadap sistem pengawasan teknis yustisial; 4. Pengkajian terhadap sistem
pendisiplinan Hakim, Pejabat Kepaniteraan, dan unsur penunjang tenaga teknis peradilan;
5. Melakukan pengawasan reguler; dan
6. Melakukan pengawasan khusus. D. Penataan Arsip Perkara
E. Pengadaan Buku-buku Perpustakaan F. Penataan fasilitas perpustakaan dan
dokumentasi
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) perkara
H. Penyelenggaraan Administrasi Umum Dep. Hukum dan HAM I. Penyelenggaraan Pembinaan
Hukum dan Peradilan
J. Pembinaan dan Penyelenggaraan Administrasi Hukum Umum K. Pembinaan Pemasyarakatan L. Penyelenggaraan Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BAPAS)
M.Penyelenggaraan Pemasyarakatan N. Pembinaan Keimigrasian
O. Penyelenggaraan Keimigrasian P. Pembinaan Hak Kekayaan
Intelektual
Q. Pembinaan, perancangan, harmonisasi, kerjasama dan publikasi peraturan perundang-undangan
R. Penyiapan, penyelenggaraan dan pembinaan standar pelayanan dibidang perlindungan HAM S. Penyelenggaraan, penelitian, pengkajian, pengembangan, pembinaan dibidang aparatur, hak-hak, Eksos
T. Penyelenggaraan Pembinaan Hukum Nasional
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) 4. Program Peningkatan Kualitas
Profesi Hukum
Kegiatan-kegiatan pokok: 1. Pengembangan sistem
manajemen sumber daya manusia yang transparan dan profesional;
2. Penyelenggaraan berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia;
3. Pengawasan terhadap berbagai profesi hukum dengan penerapan secara konsisten kode etiknya; 4. Penyelenggaraan berbagai
seminar dan lokakarya di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan aparatur hukum agar lebih tanggap terhadap perkembangan yang terjadi baik pada saat ini maupun pada masa mendatang; serta 5. Peningkatan kerjasama yang intensif dengan negara-negara lain untuk mengantisipasi dan mencegah meluasnya kejahatan transnasional dengan cara-cara yang sangat
Program Peningkatan Kualitas Profesi Hukum
Kegiatan-kegiatan pokok:
A. Peningkatan Profesionalisme Aparat Peradilan
1. Diklat Teknis Hakim. 2. Diklat Teknis Panitera dan
Jurusita.
3. Diklat Manajemen dan Kepemimpinan
B. Pengkajian sistem pembinaan karier tenaga teknis peradilan.
C. Pembuatan sistem penilaian kualitas hakim yang komprehensif
D. Rasonalisasi penempatan hakim dan pejabat kepaniteraan
E. Pelaksanaan mutasi dan promosi hakim dan pejabat badan peradilan F. Pembinaan administrasi umum. G. Perekrutan tenaga pengawas. H. Pemantauan secara khusus dan
intensif terhadap integritas Pimpinan Peradilan
I. Penyelenggaraan pedayagunaan sistim dan pelaksanaan pengawasan J. Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan aparatur negara
K. Penyelenggaraan pembinaan hokum dan peradilan
Terciptanya aparatur hukum yang profesional dan berkualitas serta cepat tanggap dalam mengantisipasi berbagai permasalahan hukum dalam rangka pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan.
Mahkamah Agung, Dep. Hukum & HAM, Kejaksaan Agung,
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) canggih sehingga cukup sulit
terdeteksi apabila hanya dengan langkah-langkah konvensional.
5. Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kegiatan pokok:
1. Pemantapan metode pengembangan dan
peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi manusia yang disusun berdasarkan pendekatan dua arah, agar masyarakat tidak hanya dianggap sebagai objek pembangunan tetapi juga sebagai subjek pembangunan serta benar-benar memahami dan menerapkan hak dan kewajibannya sesuai ketentuan yang berlaku; 2. Peningkatan penggunaan
media komunikasi yang lebih modern dalam rangka pencapaian sasaran penyadaran hukum pada berbagai lapisan masyarakat; 3. Pengkayaan metode
pengembangan dan
peningkatan kesadaran hukum
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kegiatan pokok:
1. Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat;
2. Penyiapan, penyelenggaraan dan pembinaan standar pelayanan dibidang pelindaungan HAM; 3. Sosialisasi pengarusutamaan gender
bidang hukum;
4. Pembinaan Pemasyarakatan; 5. Penyelenggaraan Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Bapas);
6. Penyelenggaraan Pemasyarakatan; 7. Penyiapan, penyelenggaraan dan
pembinaan standar pelayanan dibidang perlindungan HAM; 8. Penyelenggaraan Pembinaan Hukum
Nasional; dan
9. Penyelenggaraan Pembinaan Hukum dan Peradilan.
Terwujudnya penyelenggaraan negara yang bersih serta memberikan penghormatan terhadap hukum dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Mahkamah Agung, Dep. Hukum & HAM, Kejaksaan Agung, Dep. Dalam Negeri
No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara (Juta Rupiah) dan hak asasi manusia secara
terus menerus untuk
mengimbangi pluralitas sosial yang ada dalam masyarakat maupun sebagai implikasi dari globlisasi; serta
4. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme tenaga penyuluh tidak saja dari kemampuan substansi hukum juga sosiologi serta perilaku masyarakat setempat, sehingga komunikasi dalam menyampaikan materi dapat lebih tepat, dipahami dan diterima dengan baik oleh masyarakat.