• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Keywords:Aqueous extract, Moringa oleifera, HeLa cervical cancer cells, cytotoxicity, apoptosis, p53. xviii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Keywords:Aqueous extract, Moringa oleifera, HeLa cervical cancer cells, cytotoxicity, apoptosis, p53. xviii"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

xviii effects sothe development of research using herbal

medicine began.One of them isMoringa oleifera L.

Moringa leaves are known consisting isothiocyanate compounds which are able to induce apoptosis, thus might have anticancer activity

Objective: This study was conducted to determine the effect of cytotoxicity through apoptosis and induction

of apoptotic pathways viap53 expression fromaqueous

extracts of M. Oleifera L. against HeLa cervical cancer

cells.

Methods:Cytotoxicity assay was conducted on cancer cells that had been incubated for 24 hours using MTT reagent. Apoptotic testwas performedon cancer cells that have been incubated for 24 hours with test

compounds using fluorescent microscopy and acridine

orange fluorocrom. pathways of apoptosis induction observation was done on cancer cells that had been incubated for 24 hours with test compounds using light microscopy and staining immunohistochemistry.

Results:This study showed thataqueous extract of M. oleifera leaves have cytotoxicity effect against cervical cancer cell line HeLa with IC50 value of

669.19ug/ml. Aqueous extract of M. oleifera leaves at a

concentration of 660μg/ml was able to induce apoptosis

in HeLa cervical cancer cells. Aqueous extract of M.

oleifera leaves at a concentration of 990μg/ml was able

to induce apoptosis through p53 pathway. Analysis using

one-way ANOVA and post-hoc LSD showed that percentage

of apoptosis and p53 expressionbetween test group

(Aqueous extract of M. oleifera leaves) and negative

control group were significantly different (P <0.05) Conclusion:Aqueous extract of M. Oleiferaleaves have cytotoxicityeffect against HeLa cervical cancer cells which occurred through apoptosis inductionby activation

of p53

Keywords:Aqueous extract, Moringa oleifera, HeLa

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Penyakit kanker hingga saat ini masih dianggap sebagai ancaman kematian yang utama bagi sebagian orang.Hal ini karena sebagian besar penyakit kanker didiagnosis setelah menyebar ke seluruh tubuh dan sudah

berada pada stadium akhir (Sabrinaet al., 2009).Kanker

juga merupakan masalah utama di dunia dan kanker adalah penyebab kematian tertinggi di dunia yaitu mencapai 7,6 juta kematian atau sekitar 13% dari seluruh kematian

(WHO,2008). Kematian yang disebabkan kanker

diperkirakan terus meningkat sampai tahun 2030 dan akan mencapai 11 juta kematian. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (IUCC,2009).Salah satu Negara berkembang yang memiliki

insidensi tinggi penyakit kanker adalah

Indonesia.Prevalensi kanker di Indonesia mencapai 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian

nomer 7 (5,7%) setelah stroke, tuberkulosis,

hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes melitus (Riskesdas, 2007).

(3)

Kanker serviks memliki prevalensi tertinggi ketiga di dunia dengan 13% dari total kanker pada wanita. Lima puluh satu persen dari seluruh penderita kanker serviks di duniaakan berlanjut pada kematian. Mortalitas penderita kanker serviks mencapai 54% di kawasan Asia tenggara. Sebagian besar penderita kanker serviks berada di negara berkembang, salah satunya

adalah Indonesia (Globocan,2008). Kanker serviks

memiliki prevalensi tertinggi kedua setelah kanker payudara dengan angka kejadian 16 per 100.000 perempuan di Indonesia (SIRS, 2007). Insidensi kanker ini cenderung meningkat hingga 0,5% setiap tahunnya, terutama di negara–negara berkembang seperti Indonesia. Kanker serviks akan semakin menjadi masalah dalam dunia kesehatan jika pola peningkatan ini terus berlanjut

(Parkinet al., 2002; ACS, 2007).

Telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit kanker yang prevalensinya begitu tinggi di dunia.Salah satu upayanya adalah memproduksi obat-obatan yang bersifat antikanker. Senyawa yang berasal dari substansi sintesis tersebut digunakan untuk proses kemoterapi pada manajemen penderita kanker. Kebanyakan dari senyawa sintesis tersebut tidak memberikan efektifitas kesembuhan yang optimal, tetapi

(4)

3

justru memberikan banyak efek samping yang tidak diinginkan.Pemberian kemoterapi pada penderita kanker sering menimbulkan efek samping berupa mual, muntah

(Abdulmuthalibet al., 2006), diare, mukositis, anemia

(Quinn et al., 2009), trombositopenia, perdarahan

(Zeuner et al., 2007), dan kerontokan rambut (Wills et

al., 2009).Beberapa efek samping ini muncul karena obat

kemoterapi tidak membunuh sel kanker secara selektif, melainkan juga pada sel normal di sekitar sel kanker yang berproliferasi secara cepat, seperti pada sel folikel rambut, mukosa gastrointestinal dan sumsum

tulang (Botchkarev et al., 2000).Berdasarkanfakta di

atas, perlu dilakukan penlitian lebih lanjut untuk menemukan alternatif pengobatan pada penderita kanker serviks dengan efek penyembuhan maksimal dan efek samping minimal.

Hal tersebut mendorong dilakukannya pencarian sumber obat baru yang berasal dari alam, salah satunya adalah tanaman herbal. Kekayaan Indonesia akan tanaman herbal merupakan suatu keuntungan untuk mengembangkan

berbagai penelitian di bidang medis (Indrayani et al.,

2006). Kebanyakan masyarakat Indonesia masih meyakini bahwa tanaman herbal mampu memberikan efek penyembuhan yang lebih baik terhadap penyakit mereka, termasuk

(5)

penyakit kanker.Pengetahuan yang turun temurun dari nenek moyang bahwa tanaman herbal bisa menyembuhkan berbagai penyakit masih bertahan sampai sekarang di masyarakat.Penggunaan herbal akan semakin dicari oleh masyarakat pada penyembuhan penyakit seperti kanker karena biayanya lebih murah dan tidak akan memberikan berbagai efek samping yang merugikan. Didukung dengan kekayaan Indonesia akan tanaman herbal, masyarakat akan semakin banyak menggunakan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan penyakit kanker.

Salah satu tanaman herbal yang diduga mampu

mengobati penyakit kanker serviks adalah Moringa

oleiferaL. atau dikenal dengan daun kelor.Tanaman ini berupa semak ataupun pohon dan dapat dengan mudah

dijumpai di Indonesia.Daun M. oleifera sering

dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan pada masyarakat seperti masalah ketahanan tubuh dan kekurangan vitamin atau mineral.

Daun M. oleiferamengandung substansi kimia yang unik

yaitu isotiosianat, glikosianat, karbamat, tiokarbamat glikosida, fenolik, niazimicin, dan flavonoid yang pada penelitian sebelumnya menunjukkan aktivitas biologis

seperti anti-inflamasi, antioksidan dan anti-tumor

(6)

5

Cheenpracha et al., 2010).Isotiosianat pada daun M.

oleifera secara khusus merupakan zat yang berguna sebagai agen kemopreventif pada sel kanker.Isotiosianat berada di alam dalam bentuk benzil isotiosianat (BITC), phenitil isotiosianat (PEITC), dan phenil isotiosianat (PITC). Isotiosianat akan terbentuk melalui aksi enzim mirosinase setelah sel tanaman rusak ketika daun dipetik atau

dikunyah (Zhang et al, 2009). Beberapa publikasi

penelitian juga membuktikan potensi daun M.oleifera

sebagai agen anti kanker dengan menyebutkan bahwa benzil

isotiosianat (BITC) secara in vitro mampu menginduksi

apoptosis terhadap sel kanker ovarium (Bose, 2007).

Kandungan flavonoid juga terdapat pada daun M. oleifera

yang juga berpotensi sebagai agen anti kanker dengan menghambat proliferasi dan menginduksi proses apoptosis dari sel kanker tersebut (Sreelatha and Padma, 2009).

Penelitian yang dilakukan Yu et al., (2001) juga

menjelaskan tentang kemampuan isotiosianat dalam

menginduksi apoptosis melalui modulasi stress signaling

pathway, pelepasan sitokrom C dengan aktivasi kaskade

caspase,peningkatan ekspresi gen p53, penurunan ekspresi gen Bcl-2, dan peningkatan aktivasi gen Bax.

Berdasarkan banyaknya daun M. oleifera yang tersebar

(7)

spesifik mengevaluasi aktivitas antikanker ekstrak air

daun M. oleiferamelalui mekanisme apoptosis dan jalur

induksi apoptosisnya, maka hal tersebut mendasari diadakannya penelitian untuk mengetahui potensi ekstrak

airdaun M. oleifera atau daun kelor dalam proses

penyembuhan penyakit kanker serviks melalui uji

sitotoksisitas, apoptosis, dan jalur induksi apoptosis

berdasarkan ekspresi gen p53. Uji sitotoksisitas perlu

dilakukan untuk mengetahui aktivitas antikanker suatu senyawa yang belum pernah diuji efek inhibisinya terhadap sel kanker. Uji apoptosis dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya sitotoksisitas pada sel kanker. Proses apoptosis pada sel terjadi melalui beberapa jalur yang

salah satunya melalui jalur gen p53, sehingga penelitian

ini ingin menguji apakah proses apoptosis pada sel

kanker terjadi melalui pengaktifan gen p53. Penggunaan

ekstrak air untuk melarutkan kandungan pada daun

M.oleifera disesuaikan dengan kondisi di masyarakat bahwa proses pembuatan ekstrak air lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan ekstrak organik yang lain.

(8)

7

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.Apakah ekstrak air daun M. oleifera memiliki efek

sitotoksisitas terhadap sel kanker serviks?

2.Apakah efek sitotoksisitas ekstrak air daun M.

oleiferaterhadap sel kanker servikstersebut terjadi melalui mekanisme induksi apoptosis?

3.Apakah induksi apoptosis pada pemberian ekstrak

air daun M. oleifera pada sel kanker serviks

tersebut terjadi melalui jalur p53?

I.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak air daun M.

oleifera terhadap sel kanker serviks.

2. Mengetahui kemampuan induksi apoptosis ekstrak air

daun M. oleifera terhadap sel kanker serviks.

3. Mengetahui mekanisme jalur apoptosis ekstrak air

daun M. oleifera terhadap sel kanker serviks

(9)

I.4 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang penggunaan daun M. oleifera

sebagai tanaman dengan aktivitas antikanker telah banyak dilakukan. Berikut adalah beberapa penelitian

tentang penggunaan daun M. oleifera pada beberapa sel

kanker :

1. Penelitian Shruti et al., (2011) menjelaskan tentang

efek sitotoksisitas dari ekstrak metanol daun

M.oleifera pada Hela cell line. Penelitian tersebut mendapatkan efek sitotoksisitas yang bergantung pada

konsentrasi pemberian ekstrak metanol daun

M.oleifera dengan nilai IC50 70μg/ml.

2.Penelitian oleh Asima et al., (2009) membuktikan

efek dari ekstrak metanol daun M. oleifera pada

beberapa cell line yang berbeda. Penelitian ini

menjelaskan bahwa ekstrak metanol daun M. oleifera

dengan konsentrasi100μg/ml menunjukkan efek

inihibisi pertumbuhan sebesar 80% pada cell line paru paru A549. Pada sel kanker hati (Hep-2)

ekstrak daun M.oleifera tidak memberikan efek anti

kanker, pada kasus sel kanker kolon 502713 ekstrak

M. oleifera menunjukkan aktivitas inhibisi

maksimal. Pada kasus sel kanker hepar HT-29 dan sel kanker neuroblastoma IMR-132, ekstrak metanol

(10)

9

menunjukkan efek inhibisi sel kanker masing masing sebesar 95% dan 93%.

Penelitian di atas dapat dibuktikan terdapat

perbedaan dengan penelitian ini. Penelitian Shruti

et al., (2011) menggunakan ekstrak metanol dari

daun M. oleifera, sedangkan penelitian ini

menggunakan ekstrak air daun M.

oleifera.Penelitian kedua oleh Asima et al., (2009) dilakukan pada beberapa sel kanker yang berbeda dengan sel kanker pada penelitian ini.

Pada penelitian ini digunakan HeLa cell line untuk

kanker serviks, sedangkan penelitian oleh Asima et

al., (2009) dilakukan pada sel kanker hepar, paru, kolon dan neuroblastoma.

I.5 Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, di antaranya:

1) Bagi penulis

Manfaat bagi penulis adalah dapat menambah pengetahuan ilmiah mengenai efek sitotoksisitas, mekanisme apoptosis, dan jalur induksi apoptosis

pada HeLa cell line yang diberi ekstrak air daun M.

(11)

2) Bagi dunia akademis

Manfaat bagi dunia akademis adalah membuktikan adanya efek sitotoksisitas, mekanisme apoptosis dan

jalur induksi apoptosis yang dilalui pada HeLa cell

line yang diberi ekstrak air Daun M. oleiferaserta

membuka peluang bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang hal-hal terkait.

3) Bagi masyarakat luas

Manfaat bagi masyarakat luas adalah masyarakat

dapat mengetahui pemanfaatan daun M. oleifera dalam

pengembangan terapi kanker serviks, sehingga menjadi lebih paham tentang pengobatan penyakit kanker serviks.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menagatasi masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian dalam menganalisa kombinasi komposisi dominan yang berpengaruh pada nilai kekuatan. tarik benang plastik tersebut,

Matlamat utama transformasi sistem kawalan dan automasi ini adalah untuk mengurangkan atau menamatkan sama sekali kebergantungan kepada sistem sistem import yang sedia ada

Peserta didik yang berada dalam proses pendidikan harus dipersiapkan untuk menghadapi segala perkembangan zaman, baik sekarang terlebih-lebih di masa yang akan

Setiap jenis primata menunjukkan sebaran yang khas melalui aktivitas hariannya. Lutung di Taman Nasional Baluran memulai aktivitas hariannya dari pukul 05.30 dari lokasi tempat

PJA Andriani yang dikutip oleh (Mariana, 2018) mengemukakan bahwa pajak merupakan iuran rakyat atau masyarakat pada negara yang bisa dipaksakan dan terhutang bagi yang wajib

Dari hasil uji coba dan analisa data yang didapat, Mesin pengaduk adonan ampiang dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Penelitian menyimpulkan bahwa pemberian 90% pakan hijauan beragam (rumput, gamal, dan waru) dengan 10% konsentrat ”Molamix” dapat menghasilkan peningkatan kecernaan

Jika fasilitas sosial tersebut hanya ditujukan untuk penghuni, indikator tersebut tidak menjadi suatu keharusan, mengingat penghuni berada di lantai atas sehingga bisa