BAB I PENDAHULUAN - File 3 BAB I
Teks penuh
Dokumen terkait
Akta otentik itu merupakan suatu alat bukti yang sempurna, bentuknya diatur UU, dibuat di hadapan pejabat umum yg berwenang. Akta dibawah tangan adalah akta yang dibuat
Notaris yang tidak membacakan akta yang telah dibuat di hadapan para pihak, maka kekuatan pembuktian akta tersebut menjadi akta di bawah tangan kecuali akta wasiat
Akta di bawah tangan juga dapat disebut sebagai akta otentik melalui pengesahan (legalisasi) dan pendaftaran (waarmerking) pada pejabat notaris. Hal ini dimungkinkan
Akta bawah tangan daya pembuktian formalnya tidak bersifat mutlak, karena daya formilnya itu sendiri tidak dibuat dihadapan pejabat umum. Dengan demikian keterangan yang
1. Hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki 9. Akta di bawah tangan yaitu
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang diatur
Notaris dalam hal ini adalah Notaris sebagai PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) yaitu pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai
Tesis dengan judul “Tinjauan Hukum Terhadap Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Dihubungkan Dengan Kewenangan Notaris Dalam Pasal 15 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004