• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Kedelai

Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan antar negara yang tejadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai juga ikut tersebar keberbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Menurut laporan, kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lainnya. Masuknya kedelai ke Indonesia diduga dibawa oleh para imigran Cina yang mengenalkan beberapa jenis masakan yang berbahan baku biji kedelai (Adisarwanto, 2005).

Kedelai adalah tanaman setahun yang tumbuh tegak (tinggi 70-150), menyemak, berbulu halus, dengan sistem perakaran luas. Tanaman ini umumnya dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis tanah, dan menyukai tanah yang bertekstur ringan hingga sedang, dan berdrainase baik. Pertumbuhan optimum tercapai pada suhu 20-25 C. Suhu 12-20 C adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi dapat menunda proses perkecambahan benih dan pemunculan kecambah, serta pembungaan dan pertumbuhan biji (Rubatzky dan Mas, 1998).

Persyaratan biji kedelai sebagai bahan baku pangan secara umum sebagai berikut :

(2)

1. Bebas dari sisa tanaman, baik berupa kulit polong, potongan batang, ranting batu, kerikil, tanah atau biji-biji lainnya.

2. Biji kedelai tidak terdapat luka atau bebas serangan hama dan penyakit. 3. Biji tidak memar, rusak atau keriput.

Produk olahan kedelai dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu makanan fermentasi dan makanan nonfermentasi. Makanan fermentasi dapat berupa hasil pengolahan tradisional yang terdapat dan berpotensi dipasaran dalam negeri adalah tempe, kecap dan tauco, sedangkan produk nonfermentasi dari hasil industri tradisional adalah tahu, susu kedelai dan kedelai segar (Koswara, 1992).

Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesi, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, bahan baku, industri maupun bahan penyegar. Bahan dalam tatanan perdagangan internasional, kedelai merupakan komoditas ekspor berupa minyak nabati, pakan ternak dan lain-lain di berbagai negara di Indonesia (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Saat ini kedelai merupakan salah satu tanaman multi guna karena bisa digunakan sebagai bahan pangan, pakan maupun bahan baku berbagai industri manufaktur dan olahan. Adanya upaya penghematan devisa negara oleh menyebabkan kedelai menjadi komoditas yang penting. Nilai impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sangat besar, mencapai jutaan ton setiap tahunnya. Upaya peningkatan produksi kedelai, baik melalui cara intensifikasi maupun ekstensifikasi, telah dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri. Upaya mendukung upaya tersebut, kebutuhan informasi permasalahan tanaman kedelai, nilai dari morfologi, budi daya, pascapanen, sosial

(3)

okonomi, sampai pengolahan kedelai dalam skala industri olahan dan bahan pakan sangat diperlukan (Suprapto, 2001).

Botani Kedelai

Semua varietas kedelai merupakan tanaman semusim, dan termasuk tanaman basah. Batangnya berdiri tegak dan bercabang banyak. Cabang-cabang ini tumbuh memanjang sehingga posisinya hampir sejajar dengan batang dan tingginya dapat menyamai batang. Ada juga cabang-cabang yang pendek sekali, sependek cabang yang paling bawah. Di samping itu ada beberapa varietas yang ujung cabang atau batangnya tumbuh melilit. Klasifikasi botani kedelai adalah sebagai berikut :

- Famili : Leguminosae - Subfamili : Papilionoidae - Genus : Glycine

- Species : Glycine Max (L). Merill. (AAK,1989).

Kedelai dikenal dengan beberapa nama lokal, diantaranya adalah kedele, kacang jepung, kacang bulu, gadela dan emokam. Di Jepang dikenal adanya kedelai rebus (edame) atau kedelai manis, dan kedelai hitam (koramme), sedangkan nama umum didunia desebut “soybean”. Kerabat dekat tanaman kedelai yang ditanam secara komersial didunia diperkirakan keturunan atau kerabat jenis kedelai liar G. Soya (Rukmana dan Yuniasih, 1996).

Kedelai mempunyai susunan genom, diploid (2n), dengan kromosom sebanyak 20 pasang. Beberapa kedelai jenis liar juga mempunyai kromosom

(4)

Glycine soja = G. Ururiensis , Glycine soja mempunyai bentuk polong dan biji yang hampir sama dengan kedelai biasa, tetapi tumbuhnya merambat, dan kulit bijinya sangat tebal, sehingga embrio dan keping bijinya dapat terlindungi dengan baik (Suprapto, 2001).

Nilai Gizi dan Manfaat Kedelai

Kedelai mengandung kadar protein lebih dari 40% dan lemak 10-15%. Sampai saat ini, kedelai yang masih merupakan bahan pangan sumber protein nabati yang paling murah sehingga tidak mengherankan bila total kebutuhan kedelai untuk pangan mencapai 95% dari total kebutuhan kedelai Indonesia (Adisarwanto, 2005).

Tabel 1. Kandungan gizi bahan olahan berasal dari kedelai dalam 100 gram Bahan Jenis Produk Energi (kal) Air (g) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat (g) Vitamin (mcg) Kedelai hitam 385 12,3 32,2 15,0 35,4 4,3 3,36 Kedelai kuning 400 10,2 35,1 17,7 32,0 4,2 3,08 Susu kedelai 37 91,4 2,8 1,5 3,6 0,1 0,37 Tahu 63 86,7 7,9 4,1 0,4 0,1 4,72 Tempe 149 64,0 18,3 4,0 12,7 - 0,17 Kecap kental 86 57,4 5,5 9,6 15,1 0,6 1,11

Kedelai dalam bentuk olahan tradisional, seperti tahu dan tempe, kandungan protein per 100 gram bahan menjadi lebih rendah, namun lebih mudah tercerna. Tempe merupakan olahan dari kedelai yang paling tinggi kandungan proteinnya dibandingkan tahu atau olahan lainnya (Suprapto, 2001).

(5)

Kegunaan pangan umumnya berkolerasi dengan warna biji. Biji berwarna hijau dan kuning diproduksi terutama untuk sayuran (biji yang dapat dimakan). Kultivar biji besar warna kuning digunakan untuk membuat tahu. Biji hitam besar digunakan untuk hidangan pesta atau pada kesempatan khusus dan biji hitam pipih kecil untuk bumbu penghias hidangan yang difermentasi. Umumnya, kultivar berbiji kuning kecil kaya akan minyak dan memiliki kandungan protein rendah, sedangkan kultivar berbiji hitam memiliki kandungan protein tinggi dan minyak rendah. Bergantung pada tipe biji, kandungan karbohidrat dapat berkisar 15-25%, protein mencapai 50%, dan kultivar tertentu mengandung minyak hingga 25 %. Polong kultivar sayuran biasanya 2-3 biji (Rubatzky dan Mas, 1998).

Sebagai bahan makanan pada umumnya kedelai tidak langsung dimasak, melainkan diolah terlebih dulu, sesuai dengan kegunaannya, misalnya dibuat tempe dan tahu. Selain itu, kedelai juga dibuat kecap, tauco, bahkan diolah secara modern menjadi susu dan minuman sari kedelai, kemudian dikemas di dalam botol. Kedelai juga sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel-sel tubuh. Kedelai banyak mengandung unsur dan zat-zat makanan penting. Dari tanaman kedelai ini, selain bijinya dimanfaatkan sebagai makanan manusia, daun dan batangnya yang sudah agak kering pun dapat digunakan sebagai makanan ternak dan pupuk hijau (AAK,1989).

Kacang kedelai banyak mengandung protein dan lemak. Sebagai bahan makanan, kedelai lebih baik jika dibandingkan dengan kacang tanah, karena kandungan protein dan lemak pada kedelai lebih baik dari pada kandungan protein dan lemak pada kacang tanah. Kandungan lemak kedelai tidak begitu

(6)

tinggi (16-20%). Kedelai juga mengandung asam-asam tak jenuh yang dapat mencegah timbulnya Arterio Sclerosis (pengerasan pembuluh-pembuluh nadi). Maka, nilai kedelai bagi kesehatan sangat tinggi. Disamping itu, kandungan protein kedelai cukup tinggi dengan faktor cerna 75-80%.

Kedelai selain berguna untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh, juga berkhasiat sebagai beberapa jenis obat penyakit. Hasil penelitian di Inggris menunjukkan bahwa kedelai berkhasiat sebagai pencegah kanker dan jantung koroner. Timbulnya kanker dalam tubuh karena senyawa “Nitrosamin”. Kedelai mengandung dua senyawa penting yaitu phenolik dan asam lemak tak jenuh. Kedua senyawa tersebut dapat menekan (menghalangi) munculnya bentuk senyawa Nitrosamin, sehingga berfungsi sebagai penangkal kanker. Disamping itu kadar letichin dalam kedelai dapat menghancurkan timbunan lemak didalam tubuh sehingga secara tidak langsung dapat menekan penyakit darah tinggi dan menekan diare (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Varietas Kedelai

Kedelai termasuk tanaman yang berbuah polong dan berbunga kupu kupu, seperti halnya kacang tanah. Perbedaannya adalah bahwa buah kacang tanah terdapat didalam tanah, sedangkan buah kedelai tumbuh diatas tanah, yakni pada batangnya. Pada dasarnya penentuan varietas kedelai didasarkan pada :

- Umur

Umur kedelai terhitung dari awal penanaman biji sampai dengan masa panen tiba sangat bervariasi. Berdasarkan perbedaan umur ini bisa dibedakan kepada beberapa jenis kedelai, yaitu :

(7)

1. Kedelai genjah; berumur pendek, 75-85 hari. 2. Kedelai tengahan; berumur antara 85-90 hari.

3. Kedelai dalam; berumur panjang, yaitu lebih dari 90 hari. - Warna biji

Warna biji kedelai berbeda-beda, tetapi pada garis besarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu kedelai putih/kuning dan kedelai hitam/hijau. 1. Kedelai putih/kuning

Kedelai putih membutuhkan syarat-syarat tumbuh yang lebih sukar dibandingkan dengan kedelai hitam. Kedelai putih kurang baik jika dibuat kecap dan tauco, sebaiknya, kedelai putih cocok sekali untuk bahan pembuat tempe dan tahu. Disamping itu, kedelai putih/kuning lebih mahal bila dibandingkan dengan kedelai hitam. Yang termasuk kedelai putih misalnya varietas Sumbing, Taichung, T.K.5.

2. Kedelai hitam/hijau

Walaupun harga jualnya lebih murah, pada umumnya kedelai hitam lebih disukai oleh para petani, karena kedelai hitam tidak membutuhkan perlakuan khusus dari awal tanam hingga proses pengolahan hasil. Disamping itu kedelai hitam mudah dipasarkan, karena kedelai tersebut baik sekali untuk dibuat kecap dan tauco. Yang termasuk kedelai hitam misalnya varietas Otan No. 27 (AAK,1989).

Panen dan Pascapanen

Salah satu faktor penting yang dapat menentukan produktivitas kedelai yaitu penanganan panen dan pasca panen. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan

(8)

antara lain saat dan umur panen, pengeringan, pemecahan kulit, pembersihan biji dan penyimpanan.

1. Saat dan Umur Panen

Saat panen ditentukan oleh umur sesuai deskriptif varietas yang ditanam dan adanya perubahan warna polong, dari kehijauan menjadi coklat kekuningan. Panen dilakukan bila lebih dari 95 % polong kedelai sudah berwarna coklat kekuningan dan jumlah daun tersisa padatanaman hanya sekitar 5-10%. Penentuan waktu panen waktu yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas biji yang dihasilkan, apalagi bila biji kedelai tersebut akan dijadikan benih. Pengunduran waktu panen 1-2 hari lebih lama dari deskripsi varietas menunjukkan tingkat kadar air bijin lebih rendah (12-13%) dan mempunyai vigor benih lebih dari 95%. Kondisi cuaca waktu panen juga berpengaruh terhadap kualitas dan mutu biji kedelai (Adisarwanto, 2005).

Panen yang terlambat akan merugikan karena banyak yang tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya. Oleh karena itu, para petani harus mengetahui tanda-tanda kedelai siap panen, misalnya warna daun menguning, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul (AAK,1989).

2. Pengeringan

Tujuan utama pengeringan yaitu untuk menurunkan kadar air dalam biji kedelai yang pada saat panen sekitar 15-18% menjadi sekitar 12-13%.

(9)

Biji kedelai hasil panen dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Pengeringan dengan bantuan sinar matahari akan memberikan hasil yang baik, murah, mudah, serta sederhana. Namun demikian cara ini sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Bila pengeringan dilakukan pada kondisi cuaca cerah, umumnya membutuhkan waktu 3-5 hari. Sarana yang dibutuhkan dengan bantuan sinar matahari yaitu lantai jemuran yang terbuat dari alas plastik, tikar, anyaman bambu dan sebagainya. Sampai saat ini, penggunaan alat pengering relatif hanya dipakai bila kondisi cuaca tidak memungkinkan. Bila terjadi kelambatan proses pengeringan, akan mengakibatkan penurunan mutu biji yang ditandai dengan biji berjamur, berkecambah dan busuk. Keuntungan yang bisa di dapat dari pengeringan dengan bantuan alat pengering yaitu dapat dilakukan sewaktu-waktu, terutama saat musim penghujan (Adisarwanto, 2005).

3. Pemecahan Kulit

Pemecahan kulit kedelai dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Polong dapat pecah secara alami karena sudah tua dan kering betul. Namun, untuk mempercepat pekerjaan tadi, para petani pada umumnya menggunakan cara lain, baik tradisional maupun modern. Pemecahan polong secara sederhana dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan polong-polong yang sudah kering hingga menjadi suatu timbunan. Kemudian timbunan polong tadi dipukul-pukul dengan sebatang kayu atau bambu sehingga biji-biji kedelai terlepas dari polong-polongnya. Untuk memisahkan biji dari patahan-patahan ranting, pecahan polong, kotoran dan lain-lain, kedelai kemudian ditampi sampai

(10)

bersih. Sedangkan memecah kulit dengan menggunakan alat sederhana seperti alat pemukul sebenarnya kurang efisien, sebab banyak memakan waktu dan tenaga. Untuk mengatasi hal ini para petani dapat memakai alat modern, yaitu mesin perontok padi (AAK, 1989).

4. Pembersihan biji

Pembersihan biji pada dasarnya adalah membuang semua kotoran yang tercampur dengan biji, antara lain : tanah, kerikil, potongan batang, tangkai dan daun. Pembersihan biji berguna untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pengeringan biji dan memudahkan proses sortasi biji yang akan dipakai untuk keperluan lainnya. Pembersihan biji yang sederhana dan murah dapat dilakukan dengan cara menampi biji kedelai dengan memanfaatkan arah angin yang ada (Adisarwanto,2005).

5. Penyimpanan

Kedelai yang disimpan biasanya berupa biji, bukan polong. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam masalah penyimpanan ialah bahwa biji yang disimpan harus kering dan bersih, penyimpanan dilakukan dengan cara yang benar dan tempat penyimpanan tidak lembab (AAK,1989).

Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai

Teknik mengupas kulit ari kacang kedelai masih banyak yang dilakukan dengan menggunakan cara klasik yaitu dengan merendam dan menginjak-injak dalam suatu wadah, hal ini sangat merugikan karena kacang dapat hancur karena tekanan yang diberikan pada kacang tidak tetap. Di sisi lain hasil pengupasannya pun terbatas dan sangat tergantung kepada kemampuan

(11)

manusianya. Atas dasar tersebut, maka kebutuhan akan mesin pengupas kulit ari kacang kedelai merupakan kebutuhan dimana alat tersebut harus sederhana dan mudah pengoperasiannya, oleh sebab itu harus dirancang sebuah mesin yang memiliki daya guna dan hasil guna yang optimal (Annas, 2002).

Menurut Annas (2002) membuat mesin pengupas kulit ari kacang kedelai dengan cara mekanis yang sederhana dan mudah pengoperasiannya, dimana dapat dioperasikan dengan mudah, sederhana, menggunakan penggerak tangan sehingga dapat dioperasikan oleh setiap orang tanpa harus memiliki keterampilan khusus. Mesin yang kita rancang adalah mesin yang dapat mengupas kulit ari kacang kedelai dengan bentuk yang sangat seragam. Sehingga cara prinsip dapat melakukan pengupasan kacang kedelai sebaik mungkin, dengan sedikit mungkin sisa kulit ari yang masih menempel pada kacang kedelai yang dikupas dengan besar dan bobot biji kedelai antara 5-30 gr untuk bobot 100 butir (Annas 2002).

Alat pengupasan kulit ari kedelai ini menggunakan batu gerinda sebagai penggesek dalam pengupasan kulit arinya. Dimana batu gerinda ini mempunyai ciri khas yaitu mempunyai kemampuan yang fleksibel dibandingkan dengan yang lainnya dan menggunakan mineral aluminium oksida sehingga memberikan kemampuan yang lebih fleksibel, daya potong yang lebih besar dan usia pakai yang lebih lama dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini sangat membantu meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasi. Penggunaan batu ini cocok untuk pekerjaan-pekerjaan normal seperti grinding/mengerinda, polishing dan finishing.

(12)

Menurut Haryanto, dkk (2006) alat pengupas kedelai sistem basah pada industri tempe dapat bekerja dengan baik pada putaran engkol 20-30 rpm dan gaya putaran engkol 5,25 kg. Sehingga dapat bekerja dengan nyaman dan tidak cepat lelah. Kapasitas kerja alat mencapai 166 kg/jam.

Elemen Mesin Motor Listrik

Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Setiap mesin sesudah dirakit, porosnya menonjol melalui ujung penutup (lubang pelindung) pada sekurang-kurangnya satu sisi supaya dapat dilengkapi dengan sebuah pulley atau sebuah generator kesuatu mesin yang akan digerakkan (Daryanto, 2002).

Motor listrik ini mempunyai keuntungan sebagai berikut : 1. Dapat dihidupkan dengan hanya memutar sakelar

2. Suara dan getaran tidak menjadi gangguan

3. Udara tidak ada yang dihisap, juga tidak ada gas buang, karena itu tidak perlu mengukur polusi lingkungan atau membuat ventilasi. Tetapi di ruang yang berbahaya terhadap percikan api, perlu digunakan motor anti eksplosif agar tidak terjadi kebakaran.

(Soenarta dan Furuhama, 2002).

Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros (Sularso dan Suga, 1997).

(13)

Poros dapat dibedakan kepada 2 macam yaitu :

1.Poros dukung; poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen mesin yang berputar.

2.Poros transmisi/poros perpindahan; poros yang terutama dipergunakan untuk memindahkan momen puntir.

Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau poros terhenti dan poros berputar. Pada umumnya poros dukung itu pada kedua atau salah satu ujungnya ditimpa atau sering ditahan terhadap putaran. Poros dukung pada umumnya dibuat dari baja bukan paduan (Stolk dan Kros, 1986).

Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros yang berbeban dan berputar. Dengan adanya bantalan, maka putaran dan gerakan bolak-balik suatu poros berlangsung secara halus, aman dan tahan lama. Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin) (Daryanto, 1993).

Bantalan harus mempunyai ketahanan terhadap getaran maupun hentakan. Jika suatu sistem menggunakan konstruksi bantalan, sedangkan bantalannya tidak berfungsi dengan baik maka seluruh sistem akan menurun prestasinya dan tidak dapat bekerja secara semestinya.

(Pardjono dan Hantoro,1991).

Bantalan dalam peralatan usaha tani diperlukan untuk menahan berbagai suku pemindah daya tetap ditempatnya. Bantalan yang tepat untuk digunakan

(14)

ditentukan oleh besarnya keausan, kecepatan putar poros, beban yang harus didukung dan besarnya daya dorong akhir (Smith dan Wilkes, 1990).

V. belt

Sabuk/belt berfungsi untuk memindahkan putaran dari poros satu lainnya, baik putaran tersebut pada kecepatan putar yang sama maupun putarannya dinaikkan maupun diperlambat, searah dan kebalikannya. Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk V dibelitkan di sekeliling alur pulley yang berbentuk V pula. Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai beberapa keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diingin. Transmisi tersebut telah digunakan dalam semua bidang industri, misalnya mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian alat kedokteran, mesin kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang ada pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan pulley sehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap (Daryanto, 1993).

Sabuk bentuk trapesium atau bentuk V dinamakan demikian karena ini sisi sabuk dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. Kontak gesekan yang terjadi antara sisi sabuk V dengan dinding alur menyebabkan berkurangnya kemungkinan selipnya sabuk penggerak dengan tegangan yang lebih kecil daripada sabuk pipih. Dalam kerjanya, sabuk V

(15)

Bagian sebelah luar akan mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami tekanan.

Susunan khas sabuk V terdiri atas :

1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi 2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya

rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut. (Smith dan Wilkes, 1990).

Pada perpindahan sabuk, gerak putarnya dipindahkan dari pulley sabuk yang satu ke pulley sabuk yang lain. Supaya terdapat suatu gesekan yang cukup kuat antara sabuk dan pulleynya, sabuk dipasang sekencang-kencangnya pada pulley-pulleynya atau diberi pulley pengencang, tetapi pada sabuk bentuk V tidak perlu dipasang sekencang sabuk rata.

Sabuk V dibelitkan disekeliling alur pulley yang berbentuk V. Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulley ini mengalami lengkungan

sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk biji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan sabuk V dibandingkan dengan sabuk rata (Sularso dan Suga, 1997).

Adapun faktor yang menentukan kemampuan sabuk untuk menyalurkan tenaga tergantung dari :

1.Regangan sabuk pada pulley. 2.Gesekan antara sabuk dan pulley

(16)

dan singgungan)

(Pratomo dan Irwanto, 1983).

Syarat yang harus dipenuhi untuk bahan sabuk adalah kekuatan dan kelembutan, yang berguna untuk bertahan terhadap kelengkungan yang berulang kali disekeliling pulley. Selanjutnya yang penting ialah koefisien gesek antara sabuk dan pulley, massa setiap satuan panjang dan ketahanan terhadap pengaruh luar seperti uap lembab, kalor, debu dan sebagainya.

(Stolk dan Kros, 1986).

Pulley

Pulley sabuk dibuat dari besi-cor atau dari baja. Pulley kayu tidak banyak lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium. Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (diatas 33 m/det) (Stolk dan Kros, 1986).

Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran transmisi penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.

SD (penggerak) = SD (yang digerakkan)

Dimana S adalah kecepatan putar Pulley (rpm) dan D adalah diameter Pulley (mm). (Smith dan Wilkes, 1990).

Menurut Daryanto (2002), ada beberapa jenis tipe Pulley yang digunakan untuk sabuk penggerak yaitu :

1. Pulley datar, Pulley ini kebanyakan dibuat dari besi tuang dan juga dari baja dalam bentuk yang bervariasi.

(17)

2. Pulley mahkota, Pulley ini lebih efektif dari pulley datar karena sabuknya sedikit menyudut sehingga untuk slip relatif sukar, dan derajat keseriusannya bermacam-macam menurut kegunaannya.

3. Tipe lain, Pulley ini harus mempunyai kisar celah yang sama dengan kisar urut pada sabuk penggeraknya.

Gambar

Tabel 1.  Kandungan  gizi  bahan  olahan  berasal  dari  kedelai  dalam  100  gram  Bahan  Jenis  Produk  Energi (kal)  Air (g)  Protein (g)  Lemak (g)  Karbohidrat (g)  Serat (g)  Vitamin (mcg)  Kedelai  hitam  385  12,3  32,2  15,0  35,4  4,3  3,36  Kede

Referensi

Dokumen terkait

Masker merupakan sediaan kosmetik yang digunakan dengan cara dioleskan pada permukaan kulit dan dibiarkan beberapa saat (15-30 menit) dan berfungsi untuk merawat kulit,

Dengan demikian, diplomasi yang merupakan seni, cara atau teknik strategi dalam menyampaikan kebijakan dengan wakil-wakil negara lain demi memperjuangkan suatu kepentingan

Teknik pendinginan ikan dengan es yang baik dapat dilakukan dengan cara memberi lapisan es pada dasar wadah untuk pendinginan, memasukkan ikan ke dalam wadah di

Teknik lain yang lebih mudah dan aman untuk digunakan dalam konservasi embrio kelapa dalam jangka pendek sampai menengah adalah dengan cara embrio dikeringkan sampai

Pertumbuhan akar tunggang dapat mencapai panjang sekitar 2 m atau lebih pada kondisi yang optimal, namun demikian, umumnya akar tunggang hanya tumbuh pada kedalaman lapisan

Manfaat minuman serbuk kedelai yaitu sumber kalsium yang baik untuk tumbuh kembang dan tulang yang kuat, tinggi protein untuk pertumbuhan dan regenerasi sel, tinggi kadar lemak