A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 9 Bandar Lampung
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 9 Bandar Lampung terlahir sebagai madrasah
swasta pada tahun 1970 yang menempati sebuah bangunan yang merangkap mushola. Kemudian pada tahun 1973 dibuatlah bangunan khusus dengan sarana prasarana yang sangat sederhana, yang beralamat di jalan Imam Bonjol, kemudian
tahun 1975 pindah lokasi di Jalan Tamin No 36 sampai saat ini.
Pada tahun 2014 nama MIN Sukajawa berubah nama sesuai dengan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 2014 Tentang Perubahan Nama Madrasah Ibtidaiyah Negeri, maka Sesuai dengan keputusan
tersebut MIN Sukajawa berubah nama menjadi MIN 9 Bandar Lampung sampi dengan saat ini.
Tercatat sebagai kepala atau pimpinan madarasah pada saat pertama
Tabel 7
Daftar Kepala Atau Pimpinan Madrasah Dan Masa Kepemimpinan
2. Keadaan Sarana dan Prasarana MIN 9 Bandar Lampung
Ketersediaan sarana dan prasarana mempengaruhi kualitas atau mutu
pendidikan. Berdasarkan buku inventaris, MIN 9 Bandar Lampung memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :
Tabel 8
Keadaan Sarana dan Prasarana MIN 9 Bandar Lampung 2017-2018
Fasilitas Jumlah Keadaan
Ruang kelas Perpustakaan Kamar Mandi Meja Kursi Guru /TU/
kepala sekolah Meja Murid 8 ruang 1 ruang 3 ruang 24 stel 445 Stel Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: Dokumentasi MIN 9 Bandar Lampung 2017-2018
Selain itu terdapat prasarana pendukung untuk administrasi kantor
seperti perangkat komputer, mesin ketik, mesin stensil, filling kabinet, papan informasi, lemari arsip, dan lain-lain.
No Nama Masa Kepemimpinan
1 Salsiah Tahun 1970 – 1973
2 Saman Tahun 1973 – 1975
3 Ifah Tahun 1975 – 1977
4 A. Syamsudin Tahun 1977 – 1982
5 Dra. Rukiah. AS Tahun 1982 – 1986
6 Muzna Alwi Tahun 1986 – 1995
7 Mutmainah Tahun 1995 – 1996
8 Drs. Thohiri Mukti Tahun 1996 – 1997 9 Abdul Rahman,S.Pd Tahun 1997 – 2003
10 Rifki Tahun 2003 – 2006
11 Hj. Maswidah,S.Pd, M.Pd Tahun 2006 – 2012
3. Keadaan Guru dan Karyawan MIN 9 Bandar Lampung
Data kepegawaian yang disajikan dalam tabel di bawah ini merupakan data kepegawaian yang diarsipkan oleh bagian tata usaha.
Tabel 9
Daftar Nama Dewan Guru dan Karyawan MIN 9 Bandar Lampung 2017/2018
No Nama guru Pendidikan Jabatan
1 Drs. H. Zahirun. S, M.Pd.I S2 MPI Kepala sekolah
2 Zainab, S.Pd.I S1 PAI Guru madya
3 Hasanah, S.Pd.I S1 PAI Guru madya
4 Mariyah, S.Pd.I S1PAI Guru madya
5 Choswari, M.Pd.I S2 PAI Guru madya
6 Reni Yuliani, S.Ag S1 PAI Guru madya
7 Pairuz amalia, S.Pd.I S1 PAI Guru madya
8 Nillida, S.Pd S1 Matematika Guru muda
9 Hamid, S.Pd.I S1 PAI Guru muda
10 Misdalela, S.Ag S2 PAI Guru muda
11 Dian Octavia, S.Pd.I S1 PGMI Tu
12 Yulianti Piskarini, S.Pd.Sd S1 PGSD Guru muda
13 Rodiyah SMEA Tu
14 Rismadini,S.Pd.I S1 PAI Guru pertama
15 Samsul arifin, S.Pd.I S1 PAI Guru pertama 16 Metri kurniasih, M.Pd.I S2 PAI Guru pertama 18 Edi Saputra, S.Pd.I S1 PAI Guru pertama
20 Nurmala, S.Ag S1 PAI Guru pertama
22 Pujiharti, S.Pd S1 B. Inggris TU
23 Futri Distiana, S.Pd. S1 PGSD GTT
24 Melviana agustia , S.Pd.I S1 PAI GTT
25 Sakdiyah, S.Ag. S.Pd. S1 PAI GTT
26 Siti Sopa Aprida sari, SE S1 Ekonomi GTT
27 Harjito SMEA TU
28 Amam Farih, M.Pd.I S2 Bahasa Arab GTT
29 Uswatun Hasanah, S.Kom. SI TIK TU
30 Tekad SMA PENJAGA
Sumber: Dokumentasi MIN 9 Bandar Lampung 2017-2018
4. Keadaan Peserta Didik MIN 9 Bandar Lampung
Jumlah Peserta Didik MIN 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018 berjumlah 450 orang dengan perincian yang dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 10
Keadaan Peserta Didik MIN 9 Bandar Lampung 2017-2018
JUMLAH KELAS
KELAS
JML
TOTAL
I II III IV V VI
KLS
JML.
KLS L P L P L P L P L P L P L P
1 2 34 50 34 50 84
2 2 40 40 40 40 80
3 2 34 46 34 46 80
4 2 44 39 43 46 83
5 2 30 36 30 36 66
6 2 25 26 25 26 51
JML 12 84 80 80 83 66 51 206 244 450
B. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Validitas Instrumen Butir Soal
Instrumen diuji coba pada kelas V MIN 9 Bandar Lampung yang berjumlah 35 orang responden dengan memberikan 35 Butir soal dengan 4 pilihan
jawaban. Hasil uji validitas dan rekapitulasi perhitungan dengan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics v.20 for windows. Dalam penelitian ini butir soal dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation yang diperoleh
lebih besar atau sama dengan melihat Tabel Distribusi Nilai dengan signifikasi
5% diketahui dengan N-2 = 35 - 2 = 33 pada taraf signifikan 5%, nilai sebesar
0.333. N = 35 karena jumlah peserta didik sebanyak 35.
Berikut merupakan hasil uji validitas dalam penelitian ini, sedangkan tabel analisis selengkapnya dapat dilihat dilampiran 6.
Tabel 11 Hasil Uji Validitas No
Soal
Rxy Validitas Kategori No Soal
Rxy Validitas Kategori
1 0,37 Valid Rendah 19 0,40 Valid Sedang
2 0,39 Valid Rendah 20 0,36 Valid Rendah
3 0,43 Valid Sedang 21 0,34 Valid Rendah
4 0,49 Valid Sedang 22 0,39 Valid Rendah
5 0.50 Valid Sedang 23 0,35 Valid Rendah
6 0.05 Tidak Valid
Sangat Rendah
24 0,42 Valid Sedang
7 0,41 Valid Sedang 25 0,30 Tidak
Valid
Rendah
8 0,54 Valid Sedang 26 0,39 Valid Rendah
9 0,41 Valid Sedang 27 0,41 Valid Sedang
10 0,54 Valid Sedang 28 0,47 Valid Sedang
11 0,49 Valid Sedang 29 0,42 Valid Sedang
Valid 13 0,42 Valid Sedang 31 0,23 Tidak Valid
Rendah
14 0,43 Valid Sedang 32 0,35 Valid Rendah
15 0,25 Tidak Valid
Rendah 33 0,39 Valid Rendah
16 0,34 Valid Rendah 34 0,42 Valid Sedang
17 0,33 Valid Rendah 35 0,46 Valid Sedang
18 0,50 Valid Sedang
Berdasarkan tabel hasil validitas uji instrument di atas yang telah diuji
cobakan diperoleh 30 soal yang tergolong valid dimana taraf signifikan 0,05 dan
untuk = 0,33, maka didapat 30 soal yang valid yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 35. Dari hasil
analisis validitas 5 soal yang digolongkan tidak valid , karena nilai
sedangakan butir soal dikatakan valid atau digunakan jika .
2. Realibilitas
Perhitungan indeks realibilitas tes dilakukan terhadap butir soal yang
terdiri dari 35 soal. Instrument dikatakan reliabel jika pada taraf
signifikan 0,05 begitu sebaliknya. Berikut merupakan hasil uji realibilitas dalam
penelitian ini
Tabel 12 Hasil Uji Realibilitas
Statistik
0,86
Dari hasil perhitungaan (Lampiran 7) menunjukan bahwa soal tersebut memiliki indeks reliabilitas 0,86 sehingga soal-soal tersebut termasuk kriteria tinggi.
Artinya soal-soal dalam penelitian ini sangat baik dan layak untuk digunakan. 3. Tingkat Kesukaran
Butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal yang berkategori sedang, tidak mudah dan tidak sukar. Berikut hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal (Lampiran 8) terhadap 35 butir soal yang dapat dilihat pada tabel
13 dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 13
Data Analisis Tingkat Kesukaran No
soal
Tingkat Kesukaran
Keterangan No Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0,77 Terlalu
Mudah
19 0,57 Cukup
2 0,54 Cukup 20 0,54 Cukup
3 0,89 Terlalu
Mudah
21 0,49 Cukup
4 0,57 Cukup 22 0,46 Cukup
5 0,71 Terlalu
mudah
23 0,51 Cukup
6 0,80 Terlalu
Mudah
24 0,51 Cukup
7 0,57 Cukup 25 0,54 Cukup
8 0,74 Terlalu
Mudah
26 0,63 Cukup
9 0,69 Cukup 27 0,71 Terlalu
Mudah
10 0,40 Cukup 28 0,57 Cukup
11 0,60 Cukup 29 0,49 Cukup
12 0,57 Cukup 30 0,57 Cukup
13 0,54 Cukup 31 0,51 Cukup
14 0,49 Cukup 32 0,46 Cukup
16 0,54 Cukup 34 0,63 Cukup
17 0,66 Cukup 35 0,80 Terlalu
Mudah
18 0,49 Cukup
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel di atas menunjukan bahwa, tidak ada soal yang sukar, sedangkan soal yang kategori mudah ada 6 soal (1, 3, 5, 8, 27,dan 35) dengan indeks kesukaran 0,71 sampai 1,00 dan 29 soal (2, 4,6, 7, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34) dikategorikan sedang, dengan indeks tingkat kesukaran 0,30-0,70. Butir soal yang
baik apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, dengan kata lain derajat kesukaran item adalah sedang atau cukup. Soal yang mudah membuat peserta didik dapat menggampangkan soal . Namun sebaliknya, soal yang
sukar membuat peserta didik putus asa menyelesaikan soal tersebut. 4. Daya Pembeda
Daya beda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu soal agar
dapat membedakan antara peserta didik yang menguasai materi dan peserta didik yang kurang menguasai materi. Adapun hasil penelitian daya beda yang dapat dilihat
pada tabel 14 dibwah ini sebagai berikut: Tabel 14
Analisis Daya Pembeda No
soal
Daya Pembeda
Keterangan No Daya Pembeda Keterangan
1. 0,36 Cukup 19. 0,36 Cukup
2. 0,36 Cukup 20. 0,31 Cukup
3. 0,35 Cukup 21. 0,38 Cukup
4. 0,36 Cukup 22. 0,34 Cukup
6. 0,12 Jelek 24. 0,36 Cukup
7. 0,36 Cukup 25. 0,27 Cukup
8. 0,42 Baik 26. 0,34 Cukup
9. 0,40 Cukup 27. 0,33 Cukup
10. 0,37 Cukup 28. 0,36 Cukup
11. 0,34 Cukup 29. 0,34 Cukup
12. 0,36 Cukup 30. 0,34 Cukup
13. 0,34 Cukup 31. 0,40 Baik
14. 0,36 Cukup 32. 0,23 Cukup
15. 0,36 Cukup 33. 0,40 Baik
16. 0,34 Cukup 34. 0,41 Baik
17. 0,23 Cukup 35. 0,34 Cukup
18. 0,40 Baik
Berdasarkan hasil analisis daya beda pada tabel diatas 1 soal pada no soal 6 yang berkategori jelek dengan daya pembeda 0,12, soal yang dengan daya pembeda
0,20 – 0,40 berkategori cukup berjumlah 29 soal (1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19,20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 35), soal dengan daya
pembeda 0,40 – 0,70 berkategori baik berjumlah 5 soal (8, 18, 31, 33, dan 34). Berdasarkan hasil uji instrument dapat disimpulkan bahwa terdapat 30 Soal
yang digunakan dalam penelitian ini yang digunakan untuk tes hasil belajar IPS yang dapat dilihat dari rekapitulasi berikut ini:
Tabel 15
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda No
soal
Validitas Tingkat
Kesukaran
Daya beda Kesimpulan
1. Valid Terlalu Mudah Cukup Digunakan
2. Valid Cukup Cukup Digunakan
3. Valid Terlalu Mudah Cukup Digunakan
4. Valid Cukup Cukup Digunakan
5. Valid Terlalu mudah Cukup Digunakan
6. Tidak Valid Terlalu Mudah Jelek Dibuang
8. Valid Terlalu Mudah Baik Digunakan
9. Valid Cukup Cukup Digunakan
10. Valid Cukup Cukup Digunakan
11. Valid Cukup Cukup Digunakan
12. Valid Cukup Cukup Digunakan
13. Valid Cukup Cukup Digunakan
14. Valid Cukup Cukup Digunakan
15. Tidak Valid Cukup Cukup Dibuang
16. Valid Cukup Cukup Digunakan
17. Valid Cukup Cukup Digunakan
18. Valid Cukup Baik Digunakan
19. Valid Cukup Cukup Digunakan
20. Valid Cukup Cukup Digunakan
21. Valid Cukup Cukup Digunakan
22. Valid Cukup Cukup Digunakan
23. Valid Cukup Cukup Digunakan
24. Valid Cukup Cukup Digunakan
25. Tidak Valid Cukup Cukup Dibuang
26. Valid Cukup Cukup Digunakan
27. Valid Terlalu Mudah Cukup Digunakan
28. Valid Cukup Cukup Digunakan
29. Valid Cukup Cukup Digunakan
30. Tidak Valid Cukup Cukup Dibuang
31. Tidak Valid Cukup Baik Dibuang
32. Valid Cukup Cukup Digunakan
33. Valid Cukup Baik Digunakan
34. Valid Cukup Baik Digunakan
35. Valid Terlalu Mudah Cukup Digunakan
C. Analisa Data
1. Uji Normalitas Data
Uji yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data dalam penelitian ini yaitu Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan IBM SPSS Statistics
pada materi peta peserta didik, dilakukan terhadap masing-masing kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Pretest
Hasil Uji Normalitas yang digunakan kolmogorov-Smirnov dengan IBM
SPSS Statistics v.20 for windows menunjukkan data berdistribusi normal. Hasil Uji Normalitas Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 16 sebagai berikut:
Tabel 16
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 16 hasil uji normalitas data pretest dengan taraf
signifikat 0,05, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang bernilai 0,534 lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas kontrol
dan ekperimen berdistribusi normal. Untuk melihat analisis data normalitas dapat dilihat dilampiran 18.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 2.62119708
Most Extreme Differences
Absolute .108
Positive .069
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .806
b. Uji Normalitas Posttest
Hasil Uji Normalitas yang digunakan kolmogorov-Smirnov dengan spss
menunjukkan data berdistribusi normal. Hasil Uji Normalitas Posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) pada tabel 17 sebagai berikut:
Tabel 17
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 17 hasil uji normalitas data pretest dengan taraf signifikat 0,05, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang bernilai 0,994 lebih besar dari
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil Posttest kelas kontrol dan ekperimen berdistribusi normal. Untuk melihat analisis data normalitas dapat dilihat
dilampiran 18.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3.24732825
Most Extreme Differences
Absolute .057
Positive .057
Negative -.041
Kolmogorov-Smirnov Z .423
2. Uji Homogenitas Data
Untuk mengetahui homogenitas data dalam penelitian ini
menggunakan uji IBM SPSS Statistics v.20 for windows dengan taraf signifikasi 0.05. adapun dasar dalam pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas adalah:
a. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau
lebih kelompok populasi dikatakan tidak homogen.
b. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau
lebih kelompok populasi dikatakan homogen. 1) Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians populasi data sama atau tidak. Uji dilakukan sebagai syarat
yang kedua dalam menentukan uji hipotesis yang akan digunakan. Uji homogenitas dilakukan data variabel terikat yaitu hasil belajar IPS. Uji
homogenitas Prettest kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan uji IBM SPSS Statistics v.20 for windows versi 20
berikut tabel hasil uji homogenitas dengan IBM SPSS Statistics v.20
Tabel 18
Hasil Uji homogenitas Prettest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan output SPSS diatas dapat diketahui nilai signifikasi yang
diperoleh adalah 0.101 yang artinya 0.101 > 0,05 yang berarti bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi dikatakan homogen.
2) Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varians populasi data sama atau tidak. Uji dilakukan sebagai syarat yang kedua dalam menentukan uji hipotesis yang akan digunakan. Uji homogenitas dilakukan data variabel terikat yaitu hasil belajar IPS. Uji
homogenitas Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan uji IBM SPSS Statistics v.20 for windows berikut tabel
hasil uji homogenitas dengan IBM SPSS Statistics v.20 for windows
yang dapat dilihat:
Test of Homogeneity of Variances Hasil Belajar IPS
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
Tabel 19
Hasil Uji homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar IPS
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
1.706 1 54 .197
Berdasarkan output SPSS diatas dapat diketahui nilai signifikasi yang diperoleh adalah 0.197 yang artinya 0.197 > 0,05 yang berarti bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok populasi dikatakan tidak homogen. 3. Uji Hipotesis
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan Uji-t dua sampel . pengujian
hipotesis dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan pengaruh beberapa perlakuan (Penerapan Model Pembelajaran) terhadap hasil belajar
IPS. Adapun kriteria penerimaan data dapat terdapat perbedaan atau tidak berdasarkan nilai signifikasi hasil output SPSS adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai sig, < 0,05 (Model Pembelajaran berbasis proyek
memberikan Pengaruh)
b. Jika nilai sig, > 0,05 (Model Pembelajaran berbasis proyek tidak
Berdasarkan perhitungan hasil uji IBM SPSS Statistics v.20 for windows 0
tersebut, mendapatkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 sedangkan sig 0.05. Dengan
demikian kriteria diterima apabila Jika nilai sig, < 0,05. Jadi dapat disimpulkan
bahwa dari hasil posttest Hasil Belajar IPS peserta didik Jika nilai sig, < 0,05 (0.000 <
0.05) maka diterima, hal ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran berbasis proyek memberikan Pengaruh terhadap hasil belajar IPS.
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig.
(2-tailed)
Hasil Belajar IPS
Equal variances
assumed 1.706 .197
9.72
8 54 .000
Equal variances not assumed
9.72 8
52.78
D. Pembahasan
Pada penelitian ini penulis mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian
yaitu kelas Eksperimen yang akan diterapkan model Pembelajaran berbasis Proyek dan Kelas Kontrol yang akan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah.
Dengan jumlah peserta didik 56.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil belajar IPS peserta didik dengan model Project Based Learning (PjBL). Berdasarkan uji
prasyarat data penelitian yang dilakukan di MIN 9 Bandar Lampung, didapat kesimpulan dari uji normalitas dan uji homogenitas pretest dan Posttest kelas kontrol
dan kelas eksperimen adalah nilai signifikasi > 0,05 ( Normal), nilai signifikasi > 0,05 ( homogen). Hal ini menunjukkan bahwa data telah bedistribusi normal dan homogen sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Output
IBM SPSS Statistics v.20 for windows.
Sebelum diterapkan model pembelajaran pada masing-masing sampel kelas
kontrol dan eksperimen kedua kelas memiliki kemampuan yang sama. Dimana kedua kelas tersebut memiliki nilai rata-rata yang rendah. Didapat hasil belajar pada kelas kontrol 59,82 dan kelas eksperimen yang didapat nilai rata-rata hasil belajar sebesar
57.68.
Setelah diterapkan model pembelajaran pada masing-masing sampel, yaitu
yaitu kelas kontrol mendapat nilai rata-rata sebesar 71.19 dan 81.32 diperoleh dikelas eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS peserta didik kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Hal ini sesuai dengan perhitungan program IBM SPSS Statistics v.20 for windows yang menggunakan analisis Uji t untuk sampel yang berasal dari distribusi yang berbeda Independent samples test. Hasil perhitungan data menunjukkan bahwa
nilai sig (2-tailed) = 0,000 sedangkan sig 0.05 (0.000 < 0.05) maka ditolak, dan
diterima, yang dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar IPS
peserta didik menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada materi peta
untuk kelas eksperimen.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument tes untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS antara kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Project based learning dan kelas kontrol yang menggunakan Problem Based Learning. Berdasarkan hasil tes mengenai hasil belajar IPS nilai rata-rata
presentase hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata dikelas kontrol, dengan masing-masing memperoleh nilai rata-rata-rata-rata persentase hasil belajar IPS pada kelas kontrol sebesar 71.19% dan nilai rata-rata persentase
Hasil belajar IPS kelas ekperimen diperoleh 81.32 , berdasarkan nilai yang
berbasis proyek lebih berpengaruh terhadap hasil belajar IPS yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model project based learning dengan peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan model problem based learning disebabkan karna adanya perbedaan perlakuan pada langkah-langkah pembelajaran. Dimana model
project based learning ini model yang berfokus pada peserta didik untuk dapat
memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan percobaan tentang suatu masalah dan mencari solusi yang tepat serta diwujudkan dalam pengerjaan proyek,
sehingga peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna dengan pengetahuannya sendiri.
Model pembelajaran ini melatih peserta didik untuk belajar mandiri, kreatif
dan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan memberikan kesempatan kepada peserta didik terlibat langsung.
Sehingga dapat mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses belajar mengajar yang juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar, karna biasanya siswa yang mengerjakan secara langsung dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi akan
lebih mengingat tentang apa yang mereka lakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli yang mengatakan bahwa model project based learning merupakan
Hal ini juga hampir sama dengan pembelajaran problem based learning yang dilaksanakan pada proses pembelajaran di kelas kontrol, peserta didik diberi
perlakuan dengan memberikan berbagai masalah yang harus mereka selesaikan secara kelompok. Peserta didik dikelas kontrol diberi perlakuan dalam mengerjakan,
berdiskusi dengan kelompok dan perbedaannya terletak pada hasil yang diperoleh dalam pembelajaran karna dalam proses pembelajaran dikelas eksperimen peserta didik menghasilkan sebuah karya atau produk yang dapat digunakan.
Penerapan model project based learning membuat peserta didik aktif, kreatif dan mampu bekerja sama dalam kelompoknya, maupun dapat membangun
pengetahuannya secara individu serta dapat mengembangkan ketrampilan peserta didik. Dengan demikian hipotesis peneliti ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar IPS menggunakan model project based learning