• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Toksisitas Akut Biji Kapulaga (Amomum cardamomum) pada Tikus Wistar berdasarkan LD50 dan Gejala Klinis - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Uji Toksisitas Akut Biji Kapulaga (Amomum cardamomum) pada Tikus Wistar berdasarkan LD50 dan Gejala Klinis - UNS Institutional Repository"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UJI TOKSISITAS AKUT BIJI KAPULAGA (Amomum cardamomum) PADA TIKUS WISTAR BERDASARKAN

LD50 DAN GEJALA KLINIS

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SARAH AZZAHRO G0014217

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

Sarah Azzahro, G0014217, 2017. Uji Toksisitas Akut Biji Kapulaga (Amomum

cardamomum) pada Tikus Wistar berdasarkan LD50 dan Gejala Klinis. Skripsi.

Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Kapulaga (Amomum cardamomum) dipercaya mengandung berbagai khasiat terutama bagian biji. Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat dari kapulaga di bidang kesehatan. Mengacu pada Perka BPOM RI No.13 2014 tentang Pedoman Uji Klinik Obat Herbal, disebutkan bahwa untuk menuju kepada pemanfaatan di pelayanan kesehatan, obat herbal tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan keamanan dan efektivitasnya dengan dilengkapi oleh bukti dukung yang sesuai berupa data toksisitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji batas keamanan dari penggunaan ekstrak biji kapulaga serta mendapatkan data mengenai potensi toksisitasnya.

Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain Post-test Only Control

Group Design. Metode uji toksisitas akut yang digunakan adalah OECD 420 (Fixed

Dose Procedure). Parameter yang digunakan adalah LD50; gejala klinis; dan

kategori GHS. Sampel berupa tikus Wistar betina yang didapatkan dengan teknik

PurposiveSampling. Penelitian ini terdiri atas tahap aklimatisasi, uji pendahuluan,

dan uji utama. Uji pendahuluan dimulai dari dosis 300 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan dosis 2000 mg/kgBB pada satu ekor tikus untuk mendapatkan dosis awal uji utama. Uji utama dilakukan terhadap 10 ekor tikus yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Dosis diberikan per oral melalui sonde lambung setelah tikus dipuasakan. Pengamatan terhadap kematian dan gejala toksik dilakukan pada seluruh hewan uji tiap 30 menit hingga 4 jam setelah pemberian dosis pada hari pertama dan diobservasi sekali sehari selama 14 hari. Hasil pengamatan kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil: Pada uji pendahuluan dengan dosis 300 mg/kgBB yang dilanjutkan dengan dosis 2000 mg/kgBB, keduanya tidak ditemukan adanya kematian maupun gejala toksik pada hewan uji sehingga uji pendahuluan diakhiri dan dosis awal uji utama adalah 2000 mg/kgBB. Hasil pengamatan uji utama menunjukkan bahwa tidak didapatkan adanya gejala toksisitas dan kematian pada seluruh hewan uji hingga hari ke-14 sehingga senyawa uji memiliki nilai semu LD50 >2000 mg/kgBB,

termasuk “Praktis Tidak Toksik” dalam kriteria Loomis 1987, berada pada kategori

5 klasifikasi GHS, dan termasuk tidak berbahaya.

Simpulan: Ekstrak biji kapulaga (Amomum cardamomum) tidak bersifat toksik akut dilihat dari LD50; gejala klinis; dan kategori GHS.

(5)

v ABSTRACT

Sarah Azzahro, G0014217, 2017. Acute Toxicity Test of Cardamom Seeds

(Amomum cardamomum) on Wistar Rats based on LD50 and Clinical Symptoms.

Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Background: Cardamom (Amomum cardamomum) is believed to contain various efficacy, especially the seeds. Various studies have proven the benefits of cardamom in health. Referring to Perka BPOM RI No.13 2014 on Herbal Medicine Clinical Test Guidance, it is mentioned that to be usable in health service, herbal medicine must be able to be accounted for its safety and effectiveness with equipped by appropriate supporting evidence in the form of toxicity data. This study aims to examine the safety limits of cardamom seed extract and obtain potential toxic data.

Methods: This research was an experimental with Post-test Only Control Group

Design. The acute toxicity test method was OECD 420 (Fixed Dose Procedure).

The parameters were LD50; clinical symptoms; and GHS categories. Samples of

female Wistar rats obtained on Purposive Sampling. This research consisted of acclimatization, sighting test and main test. The sighting test was started from a dose of 300 mg/kgBB and followed by a dose of 2000 mg/kgBB on a rat to obtain the initial dose of the main test. The main test was held on 10 rats that divided into control and treatment groups. The dose was given orally through the stomach sonde after the rat was fastened. Observations of death and toxic symptoms were made on test animals every 30 minutes to 4 hours after dosing on the first day and observed once a day for 14 days. The results of observations were analyzed descriptively.

Results: In the sighting test at a dose of 300 mg/kgBB followed by a dose of 2000 mg/kgBB, neither death nor toxic symptoms were observed in the test animal so that the sighting test was terminated and the initial dose of the main test was 2000 mg/kgBB. The main test results showed that no toxicity symptoms and death were found in all test animals up to day 14 so that the test compound had apparent value of LD50 >2000 mg/kgBB, included "Practically Non Toxic" in Loomis 1987

criteria, categorized at 5 on GHS classification, and included non-hazardous.

Conclusion: Cardamom seed extract (Amomum cardamomum) is not acutely toxic based on LD50; clinical symptoms; and GHS categories.

(6)

vi PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah, rahmat, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan

judul “Uji Toksisitas Akut Biji Kapulaga (Amomum cardamomum) pada Tikus

Wistar Berdasarkan LD50dan Gejala Klinis” ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kerja sama dan juga bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ratih Dewi Yudhani, dr., M.Sc. selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan saran yang membangun hingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes. selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bantuan, meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Dr. Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes. selaku Penguji Utama yang telah berkenan menguji secara kritis dan memberikan saran serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS, dan Bp. Sunardi serta Mba Nita selaku Sekretariat Tim Skripsi FK UNS. 6. Ayahanda serta Ibunda tercinta, Bapak Kardimin dan Ibu Siti Chodijah, beserta

kakak-adik tersayang dan seluruh keluarga besar H. Muhammad-Parno S, yang lisannya tak pernah lelah mendoakan, memberikan dukungan dan semangat, serta mengawal studi dari awal hingga akhir nanti.

7. Rekan-rekan seperjuangan, terkhusus Adul, Rizka, Muti, Tami dan Mamih, Keluarga Besar Calvaria 2014, Keluarga Kos Dewi Sareng, serta Keluarga KKN DAU Malang, terima kasih atas setiap untaian cerita yang kita rajut bersama, atas setiap asa yang kita perjuangkan bersama, atas tangan yang selalu terulur dan semangat yang saling kita tularkan.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut membantu dalam proses penelitian ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

(7)

vii DAFTAR ISI

hal

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... .x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Orisinalitas Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Kapulaga (Amomum cardamomum) ... 6

2. Uji Toksisitas ... 12

3. Hubungan antara Biji Kapulaga dengan Toksisitas... 20

B. Kerangka Pemikiran ... 24

C. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

(8)

viii

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Rancangan Penelitian ... 28

E. Identifikasi Variabel Penelitian ... 28

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

G. Instrumen Penelitian ... 34

H. Cara Kerja... 34

I. Alur Penelitian ... 41

J. Teknik Analisis Data Statistik... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengamatan Tanda Toksisitas ... 44

B. Penentuan LD50 ... 48

C. Klasifikasi Toksisitas berdasarkan Kriteria GHS ... 49

BAB V PEMBAHASAN A. Pengamatan Tanda Toksisitas ... 50

B. Penentuan LD50 ... 53

C. Klasifikasi Toksisitas berdasarkan Kriteria GHS ... 53

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(9)

ix

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Komposisi Senyawa di dalam Minyak Atsiri Kapulaga ... 10

Tabel 2. Kriteria Toksisitas Senyawa Berdasarkan GHS ... 15

Tabel 3. Perbandingan Metode Uji Toksisitas Akut Oral OECD ... 16

Tabel 4. Klasifikasi Toksisitas Berdasarkan LD50...19

Tabel 5. Klasifikasi Toksisitas Berdasarkan LD50 ... 30

Tabel 6. Kriteria Toksisitas Senyawa Berdasarkan GHS ... 31

Tabel 7. Hasil Pengamatan Uji Pendahuluan Dosis 300 mg/kgBB ... 44

Tabel 8. Hasil Pengamatan Uji Pendahuluan Dosis 2000 mg/kgBB ... 45

Tabel 9. Hasil Pengamatan Uji Utama Kelompok Kontrol K1 ... 46

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Kiri atas: buah kapulaga; kanan atas: daun kapulaga; kiri bawah:

rimpang dan batang semu; kanan bawah: bunga... 7

Gambar 2. Biji kapulaga tersusun atas kulit biji (a) dan biji (b) ... 8

Gambar 3. Proses maserasi ekstrak biji kapulaga terdiri atas pembuatan serbuk simplisia (a); perendaman (b); penyaringan (c); dan penguapan (d) .. 79

Gambar 4. Ekstrak biji kapulaga kental ... 79

Gambar 5. Penimbangan ekstrak ... 79

Gambar 6. Penimbangan tikus ... 79

Gambar 7. Perhitungan dosis sesuai BB tikus ... 80

Gambar 8. Pembagian ekstrak uji utama ... 80

Gambar 9. Hewan uji pada uji pendahuluan ... 80

Gambar 10. Hewan uji pada uji utama ... 80

Gambar 11. Pelarutan ekstrak pada akuades ... 80

Gambar 12. Larutan ekstrak 2 ml ... 80

Gambar 13. Proses penyondean ekstrak pada hewan uji ... 81

Gambar 14. Pengamatan kematian dan gejala toksisitas hewan uji ... 81

Gambar 15. Penilaian refleks pineal ... 81

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Diagram Uji Pendahuluan OECD 420 ... 63

Lampiran 2. Diagram Uji Utama OECD 420 ... 65

Lampiran 3. Hasil Pengamatan Uji Pendahuluan ... 67

Lampiran 4. Hasil Pengamatan Uji Utama ... 69

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan ... 79

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian di Laboratorium Histologi FK UNS ... 82

Referensi

Dokumen terkait

Selaras dengan itu pembelajaran mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjaskes), dimana siswa dituntut harus mampu menguasai 3 aspek domain yaitu

visualisasi RAM pada lukisan, akan dijadikan simbol yang membentuk garis sebagai penggambaran bagaimana hubungan yang saling terkait antara pengguna media sosial yang

Aku tidak segera menjawabnya. Aku menyadari tidak pemah memberikan uang jajan lebih. Bisa berbekal sedikit saja sudah bersyukur. Kehidupan keluarga kami memang serba kekurangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ukuran rajungan yang tertangkap, menganalisis perbandingan jumlah rajungan jantan dan betina yang tertangkap, dan

Secara keseluruhan, hasil dari analisa laporan keuangan kedua perusahaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa PT Gudang Garam Tbk lebih unggul dalam rasio likuiditas,

Nilai kesadahan yang tinggi dari ketiga sumur tersebut, terdapat pada sumur I yaitu sebesar 198 mg/L, sumur ini memang paling banyak digunakan oleh masyarakat

Komponen yang dibandingkan dalam analisis regresi logistik biner yang dilakukan adalah ada tidaknya perubahan yang terjadi pada penutup lahan tahun 2000 dengan tahun 2003 dan luas

Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan