• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resensi Allah Sebaik Baik Penolong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Resensi Allah Sebaik Baik Penolong"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Identitas Buku:

Judul Buku : Allah Sebaik-Baik Penolong

Penulis : Faizah Ulfah Choiri

Penerbit : Checklist, Yogyakarta

Tahun Terbit : Cetakan 1, Januari 2019

Halaman : x + 362 halaman; 15 x 23 cm

ISBN : 978-602-5479-99-1

Harga P. Jawa : Rp 112.000,00

Peresensi : Lutfi Nur Fadhilah*

*Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Renungan Panjang Penuh Nestapa

Sesuatu yang sesungguhnya sangat dekat dan familiar dengan kehidupan kita, bahkan semenjak

lahir, yaitu kematian dan kiamat. Zenon, Filosof Yunani mengatakan “Kematian telah menampakkan dirinya sejak manusia lahir dan kematian itulah yang menggelisahkan hidup dan dienyahkan saat-saat bahagia”.

Nabi Saw bersabda, mati adalah suatu kepastian. Tak ada yang mampu mengakhirkannya dan ia tak dapat juga diajukan. Demikian pula datangnya hari kiamat adalah suatu kepastian. Suasana hari itu sangat mengerikan. Semua makhluk akan mati dan akan dibangkitkan dari alam kubur sesuai dengan amal perbuatan. Tak ada sesuatupun yang dapat menjadi penolong baginya kecuali perlindungan dari Yang Maha Memberi Pertolongan.

Saat manusia sudah berada dalam kubur, ia senantiasa menunggu datangnya hari kebangkitan. Kubur yang ia berada di dalamnya diimpikannya sebagai hamparan taman yang indah, miniatur surga. Bayang-bayang surgawi melambai-lambai penuh keeksotisan, sembari sang bidadari menari-nari di depan mata. Tidur yang begitu indah laksana pengantin baru di malam pertama.

(2)

Malam pertama di liang lahat akan terasa sangat indah bagi seorang mukmin. Ia menjadi luas sejauh mata memandang dan baginya dibukakan pintu surga. Kubur akan menyambutnya seumpama sambutan seorang kekasih yang telah lama berpisah dengan sang pujaan hatinya. Sambutan yang penuh dengan kerinduan. (hlm. 24)

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Uraify mengatakan bahwa perkataan kubur seumpama, “Selamat datang! Engkaulah orang yang paling ku cintai di antara sekian orang yang berjalan di atasku. Akulah yang menjadi penguasamu dan engkau menjadi penghuniku. Akan ku alami apa yang ku perbuat untukmu”.

Menjadi manusia terkadang membawa rasa gelisah yang membeku. Memori cinta dan keindahan asal keberadaannya di surga menjadi candu, namun masa depan kekal yang penuh tragedi menjadi ingatan panjang yang bahkan sakitnya terasa sebelum datang sang waktu.

Dahsyatnya kedatangan hari kiamat diumpamakan bayi yang tengah menyusu pada ibunya, maka ia langsung berhenti menyusu, sedang sang ibu pun lupa ia tengah menyusui anaknya. Wanita-wanita hamil bahkan seketika melahirkan sebelum waktunya (hlm. 45).

Sebagaimana pula dahsyatnya kehadiran maut, bahkan di detik-detik wafatnya Nabi saw. Ketika roh sampai di pusat perut, beliau berkata “wahai Jibril, alangkah pedihnya maut!”. Seketika, Jibril pun memalingkan mukanya, tak samapi hati memandang wajah kekasihnya yang sedang merasakan sakitnya maut.

Kebangkitan digambarkan dalam kisah nabi Ibrahim. “Ibrahim berkata “Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati... “Allah berfirman, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu, letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera” (hlm. 121).

Lagi-lagi menjadi manusia terasa kadang menjengkelkan dan penuh kegalauan. Bahkan untuk memikirkannya saja, otak terlalu enggan. Bagaimana tidak, manusia begitu hina dan istimewa, dua sifat kontradiktif namun dipadukan. Asal muasalnya dari setetes air sperma yang tak berharga. Lalu dijadikan-Nya segumpal daging dan dibentuklah sosok yang mulia bernama

manusia. Ia pun dijadikan sebagai khalifah di dunia.

(3)

adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang merasakannya, niscaya mengenalinya. Siapa yang mencoba mensifatinya pasti akan gagal..” (hlm. 156).

Ketika kita telah mencintai-Nya, maka cinta itu akan sejati kepada-Nya sampai jasad berkalang tanah sekalipun, bahkan sampai kembali keharibaan-Nya. Yang kita perlukan adalah aktualisasi cinta, yaitu menyebar cinta ke seluruh makhluk-Nya yang mendiami mayapada. Kelak kita akan mendapat perlindungan dari-Nya saat semua dikumpulkan dalam padang mahsyar, di mana tak ada suatu perlindungan pun kecuali perlindungan-Nya.

Melihat latar belakang Faizah Ulfah adalah alumni pondok pesantren Langitan Widang Tuban, pembaca dapat merasakan hembusan nafas-nafas iman yang begitu kental dan meyakinkan akan kebenaran coretan yang ia tuangkan dalam adonan motivasi Islami. Pemikiran-pemikiran yang bernas banyak berkeliaran dalam jalan cerita yang ia sajikan. Tak hanya uraian kisah umat terdahulu, namun juga fenomena kekinian.

Fir’aun, kisah kesombongan seorang penguasa. Ia dikenal sangat kejam dan arogan, bahkan mengaku sebagai Tuhan. Jika salah, Fir’aun dan sekutu-sekutunya tak segan-segan membunuh. Kedzaliman dan arogansinya dilukiskan dalam alqur’an (hlm. 296). “Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan” [QS. Ad -Dukhan: 24] ” (hlm. 300).

Dalam konteks kekinian, ia memaparkan perihal zina. Zina begitu menggejala dalam budaya. Ironisnya, kasus free sex tidak cukup sampai di sini. Remaja-remaja banyak yang hamil dan melakukan aborsi. Seks ibarat sebuah makanan. Ia tampak begitu menggoda selera. Setiap kali kata itu disebut, maka yang tampak di pelupuk mata hanyalah pesona keindahan. Di dalamnya menawarkan kidung surgawi yang bisa membuat orang terbang ke awang-awang (hlm. 332).

Nasib pelaku zina di hari kiamat sangat pedih dan teramat mengerikan. Kemaluan pezina akan diperpanjang beberapa farsakh lalu dililit ular dan kalajengking yang menyengat kemaluan. Mereka diberi minum nanah dan air panas yang keluar dari kemaluan wanita pelacur sehingga usus mereka hancur, demikian diulang-ulang seterusnya. Mereka tidak akan diajak berbicara oleh Allah, tidak dilihat, tidak juga disucikan oleh-Nya (hlm. 336).

(4)

saat di mana semua makhluk Allah kembali dihidupkan setelah kematian. Hal ini harus kita tumbuhkan dalam segenap jiwa dan raga dengan penuh keimanan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kondisi lingkungan yang subur gulma akan tumbuh dengan cepat dan pada kondisi lingkungan yang kurang baik gulma juga dapat tumbuh namun tidak terlalu cepat

Banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah minyak bumi, salah satunya adalah dengan melibatkan agen biologis berupa mikroorganisme

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah, untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan bermasalah (NPF) dan total pembiayaan (FDR) terhadap profitabilitas (ROA)

Akan tetapi manusia yang baik adalah manusia yang ketika ia terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan ia segera memohon ampunan kepada Allah q dan berupaya untuk

Untuk berhenti berlangganan saat kita rasa transaksi penyedia sinyal tidak sesuai dengan sistem transaksi yang kita inginkan, kita dapat memilih pilihan “Unsubscribe”