• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN SIFAT KEKOMPAKAN PADA RUANG BANACH. Ariyanto* ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN SIFAT KEKOMPAKAN PADA RUANG BANACH. Ariyanto* ABSTRACT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

KAJIAN SIFAT KEKOMPAKAN PADA RUANG

BANACH

Ariyanto*

ABSTRACT

The properties of compactness in Banach spaces in this paper is a generalization of a

compact understanding the system on the real numbers. New concepts formed is

relatively compact, sequentially compact, relatively sequentially compact, and totally

bounded.

These

paper

study

about

relationship

of

concepts.

Key words: Banach spaces, compact, compact sequential, totally bounded.

ABSTRAK

Sifat kekompakan di ruang Banach pada tulisan ini merupakan perumuman dari

pengertian kompak pada sistem bilangan real. Konsep-konsep baru yang terbentuk adalah

kompak relatif, kompak sekuensial, kompak sekuensial relatif, dan terbatas total. Tulisan

ini mengkaji keterkaitan konsep-konsep tersebut di atas.

(2)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Ruang bernorma dikatakan lengkap apabila setiap barisan Cauchy di dalam ruang bernorma tersebut konvergen, dan ruang bernorma lengkap dikenal dengan sebutan ruang Banach. Pemberian nama ruang bernorma lengkap sebagai ruang Banach disebabkan Banach yang menemukan struktur sifat-sifat ruang bernorma lengkap dalam meraih disertasi doktornya pada tahun 1920. Liput terbuka suatu himpunan E di dalam sistem bilangan real  dimaksudkan suatu koleksi himpunan terbuka

 

G yang merupakan himpunan bagian  sehingga

E

 

G

, dan suatu himpunan

E

di dalam sistem bilangan real  dikatakan kompak apabila setiap liput terbuka untuk himpunan E memuat liput-bagian yang banyak anggotanya hingga. Tulisan ini akan mengitlak (memperumum) pengertian dan sifat-sifat kompak yang dimiliki sistem bilangan real  ke ruang Banach. Implikasi lanjutannya adalah pengertian, konsep dan sifat-sifat kompak pada sistem bilangan real  setelah di bawah ke ruang Banach berhasil memunculkan struktur sifat yang baru seperti : kompak relatif, kompak sekuensial, kompak sekuensial relatif, dan terbatas total. Pembahasan pada tulisan ini akan ditampilkan dalam bentuk teorema atau lemma.

MATERI DAN METODE KAJIAN

Tulisan pembahasan sifat kekompakkan pada ruang Banach ini menggunakan pendekatan studi literatur. Langkah permulaan dilakukan adalah menghimpun materi yang dibutuhkan yang diambil dari buku-buku analisis seperti yang tercantum dalam daftar pustaka. Kemudian , mempelajari materi penelitian dan mengolahnya dengan bantuan teori-teori dasar dalam matematika seperti logika, teori himpunan dan analisis dasar.

Teori Dasar

Pada bagian ini akan dibahas pengertian dasar yang akan digunakan sebagai landasan untuk pembahasan berikutnya. Beberapa konsep, sifat dan teorema pada tulisan ini dianggap sudah dipahami. Beberapa bukti teorema dalam bagian ini tidak diberikan karena bisa langsung merujuk ke daftar pustaka.

Ruang Metrik

Pada sub bagian ini akan dibicarakan pengertian dan sifat-sifat dari ruang metrik, sebagai berikut.

Definisi 1: Diberikan sebarang himpunan tak kosong

X

.

 

i

Fungsi

d

:

 

R

yang memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :

   

 

1 , 0 ,

, 0 ,

d x y untuk setiap x y

d x y jika dan hanya jika x y

   

(3)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

   

2

d x y

,

d y x untuk setiap x y

 

,

,



dan

   

3

d x y

,

d x z

   

,

d z y untuk setiap x y z

,

, ,



, Disebut metrik atau jarak pada

X

.

 

ii

Himpunan

X

dilengkapi dengan suatu metrik

d

, dituliskan dengan

,

d

, disebut ruang metrik. Jika metriknya telah diketahui maka ruang metrik cukup ditulis

X

saja. Anggota ruang metrik

,

d

disebut titik dan untuk setiap

x y

,



bilangan nonnegatif

d x y

 

,

disebut jarak titik

x

dengan titik y.

Definisi 2 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik, dan SX .

1. Apabila

x

sebarang titik di dalam ruang metrik

X

dan

0, maka Himpunan

)

(

x

N

y

X

:

d

 

x

,

y

dinamakan persekitaran dengan titik pusat

x

dan jari-jari

. 2. Titik

x

X

disebut titik limit himpunan S, apabila setiap persekitaran dengan titik pusat

x

memuat paling sedikit satu titik yS dengan yx, atau untuk setiap

0 berlaku

)

(

x

N

S

 

x

. Koleksi semua titik limit himpunan S disebut derived set dan dinotasikan dengan S. Himpunan

S

SS disebut closure(S). Titik anggota S yang bukan titik limit disebut titik terasing.

3. Titik

x

X disebut titik-dalam himpunan S, apabila terdapat persekitaran

N

(

x

)

sehingga berlaku

N

(

x

)

S.

4. Himpunan SX disebut himpunan terbuka apabila setiap anggotanya merupakan titik-dalam himpunan S.

5. Himpunan SX dikatakan himpunan tertutup apabila Sc terbuka. Closure(S) didefinisikan juga sebagai irisan semua himpunan tertutup yang memuat S.

6. Himpunan SX dikatakan terbatas apabila ada titik xX dan bilangan real M 0 sehingga untuk setiap yS berlaku

d

 

x

,

y

M.

7. Diameter himpunan SX , dinotasikan sebagai

d

 

S

dan didefinisikan sebagai

 

S

d

sup

d

 

x

,

y

:

untuk

setiap

x

,

y

S

. S juga dikatakan terbatas apabila diameternya hingga.

Teorema 3 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik, dan SX .

(4)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Bukti : Syarat perlu : S tertutup, jadi Sc terbuka. Andaikan bahwa S S, yaitu ada xS dengan xS atau

x

S

c. Karena

S

c terbuka, maka

x

merupakan titik-dalam himpunan

S

c. Jadi, ada bilangan

0 sehingga berlaku

N

(

x

)

Sc atau

N

(

x

)

S

. Akibatnya untuk

0

tersebut berlaku

N

(

x

)

S

 

x

. Jadi

x

bukan titik limit himpunan S, kontradiksi dengan pengambilan

x

S

.

Syarat cukup : Diketahui

S

S

atau

S

c

 

S

c. Diambil sebarang

x

S

c, maka

x

 

S

c

atau

x

bukan merupakan titik limit himpunan S. Jadi ada bilangan

0 dengan sifat

)

(

x

N

S

 

x

.

Kemungkinan terjadi,

N

(

x

)

S

atau

N

(

x

)

S

 

x

.

Karena xSc (atau xS) maka

N

(

x

)

S

. Jadi, apabila diambil xSc, maka ada bilangan

0 sehingga

N

(

x

)

S

atau

N

(

x

)

Sc. Dengan kata lain

x

merupakan titik-dalam himpunan

S

c, sehingga terbukti

S

c himpunan terbuka atau himpunan S tertutup. Definisi 4 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik. Barisan

 

x

n di dalam suatu ruang metrik

X

dikatakan konvergen jika ada

x

X

sehingga untuk setiap bilangan

0

terdapat bilangan asli

0

n

, sehingga untuk setiap bilangan asli

n

n

0 berlaku

d x x

n

,

. Dalam hal ini dikatakan barisan {xn} konvergen ke xatau barisan

 

x

n mempunyai limit

x

dan biasa dinotasikan dengan

lim

n

,

0

n

d x x

, atau limnxnx. Barisan yang tak konvergen dikatakan divergen.

Definisi 5 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik. Suatu barisan

 

x

n di dalam

X

, dan dibentuk barisan bilangan asli

nk :kN

sehingga

n

1

n

2

n

3

...

, maka barisan

 

xnk dinamakan

barisan bagian dari

 

x

n .

Definisi 6 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik. Barisan

 

x

n di dalam

X

disebut barisan Cauchy apabila untuk setiap bilangan

0 terdapat bilangan asli

n

1 sehingga untuk setiap m,n

n

1

berlaku d

xm,xn

.

Teorema 7 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik, dan SX .

Apabila

x

titik limit himpunan S, maka ada suatu barisan

 

x

n di dalam S sehingga

 

n

(5)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Teorema 8 : Diketahui

X

,

d

ruang metrik.

Apabila setiap barisan

 

x

n di dalam

X

konvergen, maka barisan tersebut merupakan barisan Cauchy.

Ruang Bernorma

Pada sub bagian ini akan disajikan definisi ruang bernorma disertai sifat-sifatnya. Definisi 9 : Diketahui X ruang linear atas

C

atau R.

Fungsi

.

:

X

R

disebut norma apabila :

 

N

1

x

0

untuk setiap

x

X

, dan

x

0

x

.

 

N

2

.

x

.

x

untuk setiap

x

X

dan skalar

.

 

N

3

x

y

x

y

untuk setiap x,yX.

Ruang linear X yang diperlengkapi norma dinamakan ruang bernorma dan dituliskan dengan

 

X

,

.

atau X saja.

Teorema 10: Setiap ruang bernorma X merupakan ruang metrik, dengan

d

(

x

,

y

)

x

y

untuk setiap x,yX .

Berdasarkan Teorema 10 di atas, setiap ruang bernorma merupakan ruang metrik, maka semua konsep, pengertian, sifat-sifat, serta teorema-teorema yang berlaku pada ruang metrik berlaku pula pada ruang bernorma. Demikian pula karena ruang bernorma merupakan ruang metrik maka vektor disebut pula sebagai titik.

Teorema 11 : Ruang bernorma

X

dikatakan lengkap apabila setiap barisan Cauchy di dalamnya

konvergen, dan ruang bernorma lengkap disebut Ruang Banach.

Contoh :

C

 

a

,

b

f

:

 

a

,

b

R

,

f

kontinu

koleksi semua fungsi kontinu dari

 

a

,

b

ke

. Terhadap norma

f

0

sup

f

 

x

:

x

 

a

,

b

merupakan ruang Banach, akan tetapi terhadap norma

f

1

b

 

a

f

x

dx

, bukan merupakan ruang Banach.

Definisi 12 : Apabila ruang bernorma

X

memuat suatu barisan

 

en yang memenuhi untuk setiap xX ada dengan tunggal barisan skalar

 

n sehingga berlaku

e

e

e

n

x

1 1

2 2

.

.

.

n

untuk

n

, maka

 

en disebut basis untuk

X

. Dengan kata lain, untuk setiap xX dapat disajikan sebagai representasi kombinasi linear dari

1

(6)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Lemma 13 : Apabila

x1,x2,...,xn

himpunan vektor-vektor bebas linear di dalam suatu ruang bernorma

X

yang berdimensi hingga, maka ada suatu bilangan c0 sehingga untuk setiap skalar

1,

2, ...,

n berlaku,

1

x

1

2

x

2

...

n

x

nc

1

2

...

n

.

Teorema 14 : Setiap ruang bagian berdimensi hingga Y dari ruang bernorma

X

merupakan himpunan tertutup di dalam

X

.

Lemma 15 :(Lemma Riesz’s) Diberikan

X

ruang bernorma berdimensi hingga dan

Y

,

Z

ruang bagian

X

. Apabila Y tertutup dan YZ, maka untuk setiap bilangan

 

0

,

1

ada Z

z sehingga

z

1

dan

z

y

, untuk setiap yY. Bukti : Diambil sebarang vZ dengan vY, dan dibentuk

a

inf

v

y

:

y

Y

. Apabila diambil

 

0

,

1

, maka ada y0Y sehingga berlaku

a

v

y

0

a

 . Diambil

z

c

vy0

di dalam

Z

, dengan

c

0

1

y

v

maka diperoleh

z

c

v

y

0

0 0 y v y v   1  .

Selanjutnya, akan ditunjukkan

z

y

sebagai berikut. Untuk setiap

y

Y

diperoleh

y

z

c

v

y

0

y

c

y

y

v

c

0

c

c

y

y

v

0

c

v

y

1 , dengan

y

1

c y

y0  . Oleh karena itu, menurut definisi

a

di atas diperoleh

v

y

1 a.

Berdasarkan hasil di atas pula, dengan

c

0

1

y

v

maka diperoleh

y

z

c

v

y

1c.a

0

y

v

a

a

a

 .

Karena

y

Y

diambil sebarang, maka lemma Riesz’s terbukti.

PENGKAJIAN Pembahasan

(7)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Pada sub bagian ini akan membahas pengertian dan sifat-sifat kekompakan yang dimiliki oleh ruang Banach. Langkah awal akan mendefinisikan dulu pengertian kompak, dan langkah berikutnya berturut-turut akan menyajikan sifat-sifat kompak di dalam ruang Banach.

Definisi 16 : Koleksi semua himpunan himpunan  di dalam ruang Banach

X

dikatakan liput (cover) himpunan SX apabila setiap anggota himpunan S termuat paling sedikit dalam satu anggota koleksi semua himpunan .

Dengan kata lain,  merupakan liput himpunan SX apabila S

 

G

G

. Apabila setiap

anggota  merupakan himpunan terbuka di dalam

X

, maka  disebut liput terbuka (open cover) untuk S.

Definisi 17 : Diketahui

X

ruang Banach.

Himpunan SX dikatakan kompak (compact) apabila untuk setiap liput terbuka  himpunan S ada liput bagian berhingga yang juga liput himpunan S.

Jelasnya, S kompak apabila koleksi semua himpunan terbuka  merupakan liput terbuka untuk S, maka ada himpunan berhingga

G1,G2,...,Gn

 sehingga berlaku S

n i i G 1  .

Contoh : 1. Di dalam ruang Banach

X

, himpunan berhingga merupakan himpunan kompak. Jawab : Misalkan himpunan berhingga tersebut adalah S

x1,x2,...,xn

dan 

 

G merupakan liput terbuka untuk S, maka ada anggota S merupakan anggota

G

untuk paling sedikit satu

. Jadi untuk setiap

x

i dipilih satu

G

saja yang memuat

x

i, sebut saja

i G . Jadi 1  G , 2  G , ..., n

G merupakan liput bagian berhingga untuk S. Terbukti untuk sebarang liput terbuka untuk S memuat liput bagian berhingga untuk S. Jadi disimpulkan S kompak.

2. Himpunan S        n n: 1

di dalam sistem bilangan real  tidak kompak. Definisi 18 : Diketahui

X

ruang Banach.

Himpunan SX dikatakan kompak relatif (relatively compact) jika dan hanya jika

S

(closure S) merupakan himpunan kompak.

Definisi 19 : Diketahui

X

ruang Banach.

Himpunan SX dikatakan kompak sekuensial (sequentially compact) apabila setiap barisan

 

x

n di dalam S mempunyai barisan bagian

 

xnk yang konvergen ke xS.

(8)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Himpunan SX dikatakan kompak sekuensial relatif (relatively sequentially compact) jika dan hanya jika

S

(closure S) merupakan himpunan kompak.

Definisi 21 : Diketahui

X

ruang Banach.

Himpunan SX disebut

net

apabila S himpunan berhingga dan

S x

x

N

)

(

  X , dan

X

disebut terbatas total apabila

X

memuat suatu

net

, untuk setiap

0. Definisi 22 : Diketahui

X

ruang Banach, dan  liput terbuka untuk

X

.

Bilangan

0 disebut bilangan Lebesque untuk liput terbuka  apabila setiap himpunan X

S  dengan d(S)

, ada G sehingga SG. Teorema 23 : : Diketahui

X

ruang Banach.

Apabila setiap himpunan tak berhingga SX mempunyai titik limit di dalam

X

, maka

X

kompak sekuensial.

Bukti : Diambil sebarang barisan

 

x

n di dalam

X

. Dibentuk range dari barisan tersebut sebagai berikut : S

xn :n

.

Apabila S berhingga, maka ada paling sedikit satu anggota xS untuk tak berhingga banyaknya indeks

n

, sebab

x

n merupakan fungsi dengan domain himpunan tak berhingga . Dengan demikian terbentuk suatu barisan

nk :k

sehingga

n

1

n

2

...

, dan

1

n

x

2

n

x

...

x

. Jadi diperoleh suatu barisan bagian yang konvergen ke

x

SX . Apabila S tak berhingga, dan S mempunyai titik limit

x

0 di dalam

X

maka ada barisan di dalam S yang konvergen ke

x

0. Dipilih

n

1 sehingga berlaku 0

1

x

x

n

1

. Kemudian dipilih

n

2 dengan

2 1

n

n

sehingga 0 2 x xn

2

1

. Setelah dipilih

n

1

n

2

...

n

k1, maka dipilih

n

k dengan

1 

k k

n

n

sehingga x x0 k nk 1

 . Jadi terbentuk barisan

 

k

n

x

yang konvergen ke

x

0.

Dengan kata lain terbukti

X

kompak sekuensial. Lemma 24 : Diketahui

X

ruang Banach.

Apabila himpunan SX tak berhingga yang terbatas total, maka untuk setiap

0 ada himpunan tak berhingga MS sehingga

d

 

M

.

(9)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Bukti : Diketahui S himpunan tak berhingga dan diberikan sebarang

0. Misalkan himpunan

H

x1,x2,...,xn

merupakan suatu net 3

di dalam

X

sehingga berlaku X

n i i

x

N

1 3

)

(

  , yang berakibat S

n i i

x

N

S

1 3

))

(

(

. Dengan demikian paling sedikit ada satu dari himpunan-himpunan ( )

3

i x N

S yang memuat himpunan tak berhingga, sebut saja M dengan

 

M

d

.

Teorema 25 : Diketahui

X

ruang Banach.

X

terbatas total jika dan hanya jika setiap barisan

 

x

n di dalam

X

mempunyai barisan bagian Cauchy.

Bukti : syarat perlu : Diambil sebarang barisan Diketahui

X

ruang Banach. Pandang himpunan

A

xn;n

. Apabila A berhingga, maka barisan

 

x

n mempunyai barisan bagian berhingga yang konstan. Oleh karena itu, barisan ini merupakan barisan Cauchy. Sekarang misalkan A tak berhingga, maka berdasarkan Lemma 23 ada himpunan tak berhingga

B

1

A

dengan

d

 

B

1

1

. Dipilih

n

1 sehingga xn1B1. Selanjutnya dengan cara yang sama, ada suatu

himpunan tak berhingga

B

2

B

1 dengan

 

2 1 2  B d . Dipilih

n

2

n

1 sehingga 2 2 B xn  . Apabila prosedur ini dilakukan terus menerus, maka diperoleh himpunan-himpunan tak berhingga

1 

k k

B

B

...

B

2

B

1 dengan

 

i B d i 1

 (

i

1

,

2

,...,

n

) sehingga untuk setiap bilangan asli

n

k

n

k1

...

n

2

n

1 berlaku xn Bi

i  (i 1,2,...,n). Berdasarkan proses ini diperoleh

suatu barisan bagian

 

k

n

x

dari

 

x

n . Apabila diberikan sebarang

0, maka dipilih k0  sehingga 

0

1

k . Dengan cara yang sama seperti di atas diperoleh xnmBk0untuk

m

k

0. Jadi apabila

j

,

m

k

0 maka berlaku

m j n n

x

x

0 1 k

. Oleh karena itu terbukti bahwa setiap barisan di dalam

X

mempunyai barisan bagian Cauchy.

Syarat cukup : Andaikan himpunan

X

tidak terbatas total, maka ada

0

0

sehingga tidak terdapat

0

net

di dalam

X

. Diberikan sebarang

x

1

X

dan dipilih

x

2

X

sehingga

(10)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

1 2

x

x

0. Hal ini mungkin terjadi sebab himpunan

 

x

1 bukan suatu

0

net

di dalam

X

. Selajutnya dipilih x3X dengan

x

3

x

1

0 dan

x

3

x

2

0, dan ini mungkin

terjadi sebab

x

1

,

x

2

bukan suatu

0

net

di dalam

X

. Apabila proses dilakukan secara terus

menerus dengan cara yang sama, maka akan diperoleh himpunan

x1,x2,...,xn

yang bukan suatu

0

net

di dalam

X

dengan sifat xixj

0, untuk setiap

i

j

( j1,2,..,k). Jadi

ada

x

n1

X

dengan xk1xj

0, untuk j1,2,..,k. Oleh karena itu barisan

 

x

n tidak mempunyai barisan bagian Cauchy, kontradiksi dengan yang diketahui.

Teorema 26 : Ruang Banach

X

kompak sekuensial jika dan hanya jika

X

terbatas total. Bukti : Syarat perlu : Karena

X

kompak sekuensial, maka setiap barisan

 

x

n di dalam

X

mempunyai barisan bagian

 

k

n

x

yang konvergen, yang berakibat barisan

 

k

n

x

merupakan barisan Cauchy. Jadi, setiap barisan di dalam

X

mempunyai barisan bagian Cauchy, dan berdasarkan Teorema 25 terbukti bahwa

X

terbatas total.

Syarat cukup : Diketahui

X

terbatas total dan diambil sebarang barisan

 

x

n di dalam

X

. Menurut Teorema 25, maka barisan

 

x

n mempunyai barisan bagian Cauchy

 

xnk dan karena

X

ruang Banach, maka barisan

 

k

n

x konvergen atau terbukti

X

kompak sekuensial.

Lemma 27 : Diketahui

X

ruang Banach. Apabila

X

kompak sekuensial, maka setiap liput terbuka  untuk

X

mempunyai bilangan Lebesque.

Bukti : Diketahui

X

kompak sekuensial dan liput terbuka  untuk

X

. Andaikan tidak ada bilangan Lebesque untuk liput terbuka , maka untuk setiap n ada himpunan tak kosong

X

A

n

dengan d

 

Ann 1

sehingga An tidak termuat dalam . Selanjutnya, dipilih n

n

A

x

, dan karena

X

kompak sekuensial maka barisan

 

x

n di dalam

X

mempunyai barisan bagian

 

k

n

x

yang konvergen ke

x

0. Dipilih

G

0

sehingga x0G0. Karena

G

0 himpunan terbuka, maka ada bilangan

0 sehingga

N

(

x

0

)

G

0. Karena

 

k n x konvergen ke

x

0, maka k n

x

termuat di dalam

N

(

x

0

)

untuk tak berhingga banyak nk . Dipilih

k n yang maksimal sehingga  k n

x

N

(

x

0

)

dengan k n 1 2

 . Apabila diambil

k n

A

y

maka diperoleh

(11)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

0

x

y

k n 1 , dan mengingat

 

k n

A

d

k n 1 maka berakibat

y

x

0 2

 . Oleh karena itu

y

N

(

x

0

)

, dengan demikian diperoleh 

k

n

A

N

(

x

0

)

G

0. Kotradiksi dengan fakta bahwa untuk setiap n, An tidak termuat di dalam anggota . Dengan kata lain  mempunyai bilangan Lebesque.

Teorema 28 : Diketahui

X

ruang Banach dan SX . S kompak jika dan hanya jika S kompak sekuensial.

Bukti : Syarat perlu : Andaikan S tidak kompak sekuensial, maka menurut Lemma 26 ada suatu himpunan tak berhingga AS dengan A tidak mempunyai titik limit di dalam S. Dengan demikian setiap anggota S bukan titik limit himpunan

A

, dan setiap titik anggota

A

merupakan titik terasing. Jadi, untuk setiap xA ada bilangan

0 sehingga N(x)A

 

x

, dan untuk setiap

y

S

dengan

y

A

dapat dibuat persekitaran

N

(

y

)

sehingga N(x)A

. Karena A tak berhingga, maka koleksi semua himpunan

N(x):xA



N(y):xS&yA

merupakan liput terbuka untuk S, akan tetapi liput terbuka  tidak memuat liput bagian berhingga. Sebab, apabila menghilangkan satu persekitaran

N

(

x

)

saja dari titik xA maka S tidak terliput lagi, dan kontradiksi dengan fakta bahwa S kompak.

Syarat cukup : Diberikan sebarang liput terbuka  untuk S, maka menurut Lemma 26 liput terbuka  mempunyai bilangan Lebesque

0, dan berdasarkan Teorema 25 maka S terbatas total. Oleh karena itu, ada suatu net

3

dari himpunan berhingga

x1,x2,...,xn

sehingga untuk setiap k 1,2,...,n berlaku

      ) ( 3 k x N d

3 2

. Selanjutnya, ada

G

k

dengan ( )

3 k x N

G

k. Karena

n k k

x

N

1 3

)

(

  S

 , maka diperoleh

G1,G2,...,Gn

merupakan liput bagian berhingga untuk S, atau terbukti S kompak.

Teorema 29 : Diketahui

X

ruang Banach dan SX . Jika S kompak, maka S tertutup dan terbatas.

(12)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Bukti : (a) Diambil sebarang

x

0

X

dengan

x

0

Sc, dan untuk setiap anggota xS dibuat persekitaran

N

(

x

)

y

:

x

y

, dan persekitaran N(x0)

y

:

x

y

dengan pusat

x

0 dan jari-jari

2 1

x

x

0 . Jelas bahwa,

N

(

x

)

N(x0)

untuk setiap xS.

Oleh karena itu, koleksi semua himpunan persekitaran-persekitaran 

N(x) :xS

merupakan liput terbuka untuk S. Karena diketahui S kompak, maka ada

x

1,

x

2,

...

,

x

nS sehingga berlaku S

n i i x N 1 ) (   . Dibentuk himpunan W

n i x N i 1 0) (   dengan 2 1  i

x

0

x

i , untuk setiap i1,

2

,

...

,

n

. Jadi W merupakan suatu persekitaran dari titik

0

x

dan himpunan bagian semua Ni(x0), untuk setiap i1,

2

,

...

,

n

. Jadi,

W

N

(

x

i

)

, untuk setiap i1,

2

,

...

,

n

sehingga W

N

(

x

)

. Akibatnya,

W S

atau WSc. Jadi

x

0 merupakan titik-dalam himpunan

c

S , jadi Sc terbuka atau S tertutup.

(b) Untuk setiap xS dibentuk persekitaran

N

1

(

x

)

y

:

x

y

1

, yaitu persekitaran dengan pusat

x

dan jari-jari

1

. Koleksi semua himpunan 

N

1

(

x

)

:

x

S

merupakan liput terbuka untuk S. Karena diketahui S kompak, maka ada

x

1,

x

2,

...

,xmS sehingga

S

n i i x N 1 1( ) 

. Namakan, M 1 maks

x

1

x

2

,

x

1

x

3

,

...,

x

1

x

m

. Untuk sebarang S

y ada xj dengan 1 jm, sehingga berlaku yN1(xj). Jadi diperoleh

y

x

1

x

1

x

j

x

j

y

M

1

1

M

. Jadi untuk setiap

y

S

berlaku

y

x

1 M atau dengan kata lain S terbatas.

Teorema 30 : Diketahui

X

ruang Banach, dan SX .

Apabila S tertutup dan terbatas, dan

X

berdimensi hingga maka S kompak.

Bukti : Misalkan Dim(

X

)

n

, dan

e1,e2, . . .,en

merupakan basis untuk

X

. Diambil sebarang barisan

 

x

m di dalam S, maka untuk setiap xm anggota S dapat disajikan sebagai representasi kombinasi linear sebagai berikut,

m

(13)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Karena diketahui S terbatas, maka ada bilangan k 0 sehingga

x

mk, untuk setiap

m

. Menurut Lemma 13, maka diperoleh

k

x

m

   nm n m m e x e x e x 2 ( ) ) ( 2 1 ) ( 1 ...

c

n j m j

x

1 ) ( , dengan c0.

Oleh karena itu barisan bilangan

 

x

(jm) terbatas. Jadi ia mempunyai titik limit, katakan titik limitnya tersebut adalah

x

j, untuk 1 jn. Akibatnya, barisan

 

x

m mempunyai barisan bagian

 

z

m yang konvergen ke z

n j j j

e

x

1

. Karena himpunan S tertutup, maka zS. Ini menunjukkan bahwa sebarang barisan

 

x

m di dalam S mempunyai barisan bagian yang konvergen dalam S. Dengan kata lain S kompak sekuensial atau S kompak.

Teorema 31 : Diketahui

X

ruang Banach, dan SX . S kompak relatif jika dan hanya jika S terbatas total.

Bukti : Syarat perlu : Diketahui S kompak relatif atau

S

SS kompak. Apabila S kompak berakibat S kompak sekuensial, maka menurut Teorema 26 S terbatas total. Apabila S tidak kompak, dan karena S merupakan koleksi semua himpunan titik limit di dalam S, maka berdasarkan Teorema 23 S kompak sekuensial, dan sekali lagi menurut Teorema 26 terbukti S terbatas total.

Syarat cukup : Diketahui S kompak relatif, yaitu

S

kompak.

Apabila S kompak berakibat S kompak sekuensial atau terbukti S terbatas total. Sekarang apabila S tidak kompak dan karena

S

 merupakan koleksi semua titik limit di dalam S, maka diperoleh S kompak sekuensial atau terbukti S terbatas total.

Syarat perlu : Diambil sebarang barisan

 

x

n di dalam S. Karena diketahui S terbatas total, maka ada himpunan-himpunan berhingga

      ) ( , . . . ), ( ), ( 2 1 2 2 1 1 2 1 y N y N yi N yang merupakan

suatu 1net. Paling sedikit dari persekitaran-persekitaran ini memuat suatu barisan tak hingga, katakanlah

 

xn,1 dengan

 

xn,1

 

x

n . Selanjutnya. Diambil lagi suatu net

2 1

, maka paling

sedikit satu dari persekitaran-persekitaran di dalam himpunan berhingga dari suatu net 2 1

(14)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

menerus maka akan diperoleh suatu barisan tak hingga

 

xn,m , untuk suatu

m

dengan

 

xn,m

xn,m1

sehingga

 

xn,m termuat di dalam persekitaran berdiameter

m

1

. Misalkan

 

xn,n merupakan barisan diagonal, maka

 

 n j j j

x

, merupakan barisan bagian dari

 

 n j n j

x

,

yang termuat di dalam persekitaran berdiameter n 1 . Jadi diperoleh xn,nxm,m

)

,

(

min

1

m

n

,

sehingga

 

xn,n merupakan barisan Cauchy. Karena

X

lengkap maka barisan

 

xn,n adalah konvergen. Dengan kata lain barisan

 

xn,n mempunyai barisan bagian yang konvergen atau S kompak sekuensial. Berakibat S kompak relatif.

SIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan uraian di atas diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Apabila suatu himpunan tak berhingga mempunyai titik limit di dalam ruang Banach,

maka ruang Banach tersebut kompak sekuensial.

2. Suatu ruang Banach yang kompak sekuensial jika dan hanya jika ruang Banach tersebut terbatas total.

3. Suatu himpunan di dalam ruang Banach yang kompak jika dan hanya jika himpunan tersebut kompak sekuensial.

4. Apabila suatu himpunan yang kompak di dalam ruang Banach, maka himpunan tersebut tertutup dan terbatas.

5. Apabila suatu himpunan yang tertutup dan terbatas di dalam ruang Banach, dan himpunan itu juga berdimensi hingga maka himpunan tersebut kompak.

6. Suatu himpunan yang kompak relatif di dalam ruang Banach jika dan hanya jika himpunan tersebut terbatas total.

(15)

Media Exacta Volume 11 No.1 Januari 2011

Hutson, V, and PYM, J.S, 1980.

Aplications of Functional Analysis and Operator

Theory

, Academic Press, London, New York, Toronto, Sydney, San Francisco.

Kreyszig, E, 1978.

Introductory Functional Analysis with Aplications

, John

Willey&Sons, Canada.

Parzynski, W.R, and Zipse, P.W, 1982.

Introduction to Mathematical Analysis

, Mc-Hill

Book Company.

Royden, H.L, 1989.

Real Analysis

. Mamillan Pub.Co., new York, Collier Macmillan

Pub., London.

Rudin, H.L, 1989.

Principles of Mathematical Analysis

, Mc Graw-Hill International

Company, Singapore.

Simmons, G.F, 1963.

Topology and Modern Analysis

, Mc Graw-Hill Book Company,

Inc, New York.

Referensi

Dokumen terkait

kepuasan kerja pegawai Kantor Camat Simpang Katis Kabupaten

Kegiatan ini bertujuan untuk pengambilan sample dan pengolahan data radioaktivitas gross alpha dan gross beta di Instalasi Radiometalurgi (IRM) untuk mengetahui

Delapan artikel mengulas tentang Penangkapan Udang Galah ( Macrobrachium rosenbergii ) menggunakan Rawai Udang di Sungai Siak bagian hilir, Provinsi Riau., Studi pengamatan Plankton

Tumbuhan tak berpembuluh yang merupakan tumbuhan lumut terdiri dari tiga divisi, yaitu Hepatophyta (lumut hati), Bryophyta (lumut daun), dan Anthocerophyta

Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam  penyusunan proposal usahad. Peserta didik menyimak penjelasan guru

Analisis data disajikan dalam tabel distribusi dan variabel yang diteliti meliputi pola konsumsi ikan yang terdiri dari jenis ikan yang dikonsumsi, jumlah konsumsi

Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah perkebunan teh PTPN XII Bantaran Blitar dimana terdapat perbedaan umur tanaman teh dan juga terdapat perbedaan

yang disajikan oleh pemerintah daerah dengan pengawasan dari auditor internal.. Auditor independen yang menilai kualitas LKPD didalam sistem