PROYEK AKHIR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PERIODE VIII
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI KEGIATAN BUDAYA CINA
UNTUK PERAYAAN CAP GO MEH DI KABUPATEN KETAPANG
Dikerjakan oleh:
Antony
11.13.0086
Pembimbing
Ir. IGN. Dono Sayoso, M.SR
Lilian Rahardjo.S.Sn
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI KEGIATAN BUDAYA CINA
UNTUK PERAYAAN CAP GO MEH DI KABUPATEN KETAPANG
Dikerjakan oleh:
Antony
11.13.0086
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Arsitektur dan Desain
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang, Juli 2016
Mengesahkan
Dekan
Fakultas Arsitektur dan Desain
Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual
Koordinator Proyek Akhir DKV 08
Dra B. Tyas Susanti, M.A., Ph.D
NIDN 0626076501
Ag. Dicky Prastomo, S.IP., M.A.
NPP 058.1.2013.283
Ir. IGN Dono Sayoso, MSR
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI KEGIATAN BUDAYA CINA
UNTUK PERAYAAN CAP GO MEH DI KABUPATEN KETAPANG
Dikerrjakan :
Antony
11.13.0086
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Arsitektur dan Desain
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang, Juni 2016
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. IGN. Dono Sayoso, M.SR.
NIDN : 0608075601
Lilian Rahardjo.S.Sn NIDN : 0627066701
Penguji I Penguji II Penguji III
Pete Ardhianto, S.Sn., M.Sn NIDN : 0627066701
Lilian Rahardjo. S.Sn NIDN : 0627066701
Ir. IGN. Dono Sayoso, M.SR.
PERNYATAAN ORISINALITAS
Nama : Antony NIM : 11.13.0086
Program Studi : Desain Komunikasi Visual Fakultas : Arsitektur dan Desain
Universitas : Universitas Katolik Soegijapranata
Judul :
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI KEGIATAN BUDAYA CINA
UNTUK PERAYAAN CAP GO MEH DI KABUPATEN KETAPANG
Menyatakan bahwa proyek akhir ini adalah hasil karya saya sendiri serta telah mengikuti peraturan akademik dalam melakukan kutipan. Apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi, dan/atau pemalsuan data maupun bentuk-bentuk kecurangan yang lain, saya bersedia menerima sanksi dari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Demi kepentingan akademis, maka saya bersedia dan menyetujui bentuk publikasi dari karya ilmiah ini.
Semarang, Juni 2016
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas segala berkat dan limpahan rahmat dari segala kuasa dan perlindungan – Nya sehingga saya dapat
menyusun laporan akhir dengan baik dan tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada kedua orang tua saya yang telah membimbimbing dan
menyertai saya dalam penyusunan proyek akhir tersebut. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, Bp. IGN. Dono, yang telah
meluangkan waktu beliau untuk terus membantu penulis dalam proses penyusunan proyek akhir dari awal hingga akhir, kepada teman – teman di kontrakan, yang
telah membantu dalam proses pengumpulan data hingga proses pembuatan buku ilustrasi “Perancangan Buku Ilustrasi Mengenai Kegiatan Budaya Cina Untuk
Perayaan Cap Go Meh di Kabupaten Ketapang”, dan Riyan Bagus, Wisnu dan teman - teman Garuda yang telah membantu memberikan motivasi serta semangat
dari awal pembuatan proyek tugas akhir hingga seleseinya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pemerintahan Kabupaten Ketapang yang telah
membantu penulis dalam riset hasil penelitian.
Sejarah dan kebudayaan merupakan jendela untuk dapat melihat bagaimana perkembangan jaman di kedepannya. Seiring dengan jaman yang semakin maju,
keingintahuan masyarakat terhadap sejarah kebudayaan juga semakin pudar. “Perancangan Buku Ilustrasi Mengenai Kegiatan Budaya Cina Untuk Perayaan
Cap Go Meh di Kabupaten Ketapang” merupakan sebuah media yang menceritakan sebuah perjalanan panjang tentang sebuah suatu kebudayaan dan cara
perayaan kebudayaan etnis China dalam perayaan tahun baru China.. Negara kita, Indonesia, merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman ras dan
suku didalamnya, oleh karena itu, dengan beranekaragam ras dan suku yang ada, tidak ada salahnya untuk saling mengenal sejarah perayaan dari ras bangsa lain
yang juga terdapat dalam negeri kita ini.
Selama proses perancangan proyek akhir ini, penulis banyak sekali mendapat masukan dari berbagai pihak, baik dari keluarga, teman, ataupun dari ahli
budayawan China, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan serta karya penulis, maka dari itu dengan terbuka penulis menerima
segala kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan adanya perancangan proyek akhir ini dapat membantu dan memotivasi berbagai pihak untuk dapat
memahami seluk beluk sejarah yang ada sehingga tidak tenggelam oleh perkembangan jaman. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.
vi
ABSTRAK
Cap Go Meh sebagai puncak dari perayaan Imlek dirayakan dengan meriah. Cap Go Meh di
Kabupaten Ketapang dimeriahkan dengan berbagai acara seperti atraksi naga, tarian barongsai, dan yang
menjadi pembeda dengan perayaan Cap Go Meh di daerah lain di Indonesia adalah atraksi dari seorang
Tatung.
Tatung atau sering disebut dengan sebutan “Loya” di artikan sebagai ”Orang Kebal”, dalam
atraksinya Tatung akan melakukan beberapa aksi yang ekstrim sambil mengelilingi kota ketapang,
seperti menusukan besi panjang di pipi,duduk di atas parang, dll. Tatung sendiri tadinya adalah seorang
dukun yang dipercaya untuk mengobati penyakit, melakukan pengusiran roh jahat, dan memiliki
kemampuan untuk mencari barang hilang. Baru setelah KEPRES no.6 tahun 2000, tatung mulai aktif
terlibat dalam perayaan cap gomeh di ketapang. Atraksi Tatung sendiri tidak hanya melibatkan warga
keturunan Tionghua namun juga melibatkan orang dayak. Hal ini disebabkan terjadinya sebuah
akulturasi budaya cina dengan suku dayak.
Atraksi yang dilakukan Tatung sebagai bentuk perayaan Cap Go Meh belum terlalu dikenal di
masyarakat luas Indonesia. Padahal atraksi tersebut merupakan sebuah aset kebudayaan yang mana di
dunia pariwisata, Tatung berpotensi untuk menarik turis dalam negeri dan mancanegara. Selain
mengangkat nama Ketapang di dunia internasional, Tatung juga ikut meningkatkan perekonomian daerah
Ketapang dan Indonesia.
Penulis sebagai mahasiswa DKV merancang sebuah buku ilustrasi “15 Hari Untuk Semua” mengenai kebudayaan Cina pada saat perayaan Cap Go Meh di Ketapang, dengan tujuan untuk
memperkenalkan atraksi Tatung pada perayaan Cap Go Meh di Ketapang sebagai aset budaya. Buku ilustrasi “15 Hari Untuk Semua” untuk dewasa awal dengan rentang usia 17 - 22 tahun diharapkan dapat mengenal dengan baik terhadap budaya tionghoa khususnya perayaan imlek dan cap go meh serta
keterlibatan tatung/loya, dan menyadari betul bahwa ini adalah sebuah budaya indonesia yang patut di
jaga dan dilestarikan keberadaanya.
Kata kunci: Sembahyang, Tahun Baru China, Cap Go Meh, Kebudayaan
Cap Go Meh as the highlight of Chinese New Year is celebrated with great fanfare. Cap Go Meh in
Ketapang celebrated with various events such as the attraction dragon, lion dance, and that made the
difference with Cap Go Meh celebration in other areas in Indonesia is the attraction of a Tatung.
Tatung or often referred to as "Loya" interpreted as "The Immune", in its attractions Tatung will do
some extreme actions as they circled the city ketapan, such menusukan long iron on the cheek, sitting on
a machete, etc. Tatung itself had been a shaman who is believed to cure illnesses, perform exorcisms, and
have the ability to search for the missing items. Only after Presidential Decree No. 6 of 2000, Tatung
started to actively engage in cap celebration Gomeh in Ketapang. Things Tatung itself not only involve a
Chinese diaspora but also involving the Dayak. This is due to an acculturation chinese with Dayak.
Things to do Tatung as a form of Cap Go Meh not very well known in the community at large in
Indonesia. Though the attraction is a cultural asset which in the world of tourism, Tatung has the
potential to attract domestic and foreign tourists. In addition to raising international names in the world
of Ketapang, Tatung also boost the regional economy Ketapang and Indonesia.
The author as a student DKV designing a illustrated book "15 Days To All" about the Chinese
culture during Cap Go Meh celebration in Ketapang, with the aim to introduce the attractions Tatung in
Cap Go Meh celebration in Ketapang as a cultural asset. Illustrated book "15 Days To All" for adults
beginning with the age range of 17-22 years is expected to be familiar with the culture tionghoa
especially Chinese New Year celebration and the cap go meh and the involvement of Tatung / loya, and
are well aware that this is a culture of Indonesia that should guarded and preserved its existence.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
KATA PENGANTAR ... v
III.2 Sasaran Khalayak (Target Audience) ... 14
III.3 Strategi Komunikasi ... 15
III.4 Tanggapan yang Diharapkan ... 17
viii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Berpikir ... 4
2.2 Pesona Solo ... 9
2.3 History Of China ... 12
4.1 Gambar Logo dan Warna yang digunakan ... 21
4.2 Gambar Font yang Digunakan ... 22
4.3 Gambar Logo ... 22
4.4 Bentuk Dasar Logo ... 23
4.5 Gaya Ilustrasi ... 23
4.6 Media Utama, Buku Ilustrasi “15 Hari Untuk semua” ... 24
4.7 Media Utama, Isi Buku Ilustrasi “15 Hari Untuk semua” ... 24
4.8 Media Promosi, Poster / Billboard Teaser ... 25
4.9 Media Promosi, Poster / Billboard Sub Mission ... 25
4.10 Media Promosi, Poster / Billboard Mission ... 26
4.11 Media Promosi, Instagram ... 26
4.12 Media Promosi, ISUU.com ... 27
4.13 Invitation Card Pop Up ... 27
4.14 Merchandise ... 27