• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupa"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

32

Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini diteliti menggunakan rancangan eksperimen (Pretest-posttest control group design). Penulis memilih desain ini agar dapat mengetahui kemapuan awal siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimentalini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Sugiyono (2010:109) membagi desain penelitian eksperimen kedalam 3 bentuk yakni pre-eksperimental desaign, true experimental design, dan quasi experimental desaign.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Quasi Ekperimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Eksperimental Design digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010:115).

Tabel 3.1 Desain ekperimen Desain Eksperimen

Non Equivalent Control Group Design

Q1 X Q2

Q3 - Q4

(2)

Secara homogenitas, hasil pretest yang baik apabila nilai kelas eksperimen (X) dan pengaruh pembelajaran (O2) dan (O4). Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa:

Q1 : Pretest untuk kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Q2 : Pretest untuk kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan

antar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Alasan penulis menggunakan Pretest-posttest control group design adalah karena dalam dua kelas tersebut mempunyai kemampuan yang setara, sehingga akan dipilih satu kelas yang akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model PBM. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kelas eksperiman dengan kelas kontrol, yaitu kelas eksperimen menggunakan model PBM dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Selanjutnya agar mengetahui perubahan atau peningkatan hasil yang dicapai kedua kelas dievaluasi.

Jenis penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu kelas atau lebih kelas eksperimen dan satu atau lebih kelas kontrol atau kelas yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Selanjudnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan ketercapaian terhadap hasil belajara Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas yang mendapat perlakuan eksperimen dengan menggunalakan metode PBM. Tahap-tahap kegiatan tindakan eksperimen yaitu:

1. Memilih subjek penelitian secara acak yaitu SD Negeri Plumutan yang memiliki kelas pararel.

2. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen yaitu kelas 4B SD Negeri Plumutan yang dikenai variabel perlakuan penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM dan kelompok control yaitu kelas 4A SD Negeri Plumutan yang diberi pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional.

(3)

4. Menguji cobakan instrument soal pretest pada kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Jlumpang.

5. Menganalisis hasil pretest dikelas uji coba untuk menguji apakah instrument valid dan reliable.

6. Memberikan soal pretest dengan bobot soal dan materi yang sama pada kelas 4A SD Negeri Plumutan dan kelas 4B SD Negeri Plumutan.

7. Menganalisis hasil soal pretest yang dilakukan di kelas 4A SD Negeri Plumutan dan kelas 4B SD Negeri Plumutan untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan.

8. Membuat RPP dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM pada pembelajaran IPA kelas 4 SD. dan membuat RPP dengan menggunakan pembelajaran dengan model konvensional pada pembelajaran IPA kelas 4 SD.

9. Melaksanaka pembelajaran dengan menggunakan treatmen atau perlakuan yaitu pendekatan saintifik melalui model PBM di kelas 4B sesuai dengan RPP yang dibuat, dan kelas 4A dengan menggunakan pembelajaran konvensional untuk melihat pengaruh hasil belajar IPA.

10.Melaksanakan protest pada kelas 4A dan kelas 4B.

11.Hitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masing-masing kelompok (pretest-postest kelompok eksperimen kelas 4B), (pretest-postest untuk kelompok kontrol kelas 4A).

(4)

13.Hasil pengumpulan data nantinya akan digunakan untuk menarik kesimpulan apakah ada pengaruh penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM terhadap hasil belajar IPA.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan tahun pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan akan diberikan perlakuan dengan jumlah siswa 57 yang terdiri dari laki-laki 29 perempuan 28 lebih jelasnya akan digambarkan dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2

Jumlah Siswa kelas 4 SD N Plumutan Tahun Ajaran 2014/2015

Sekolah Kelas Jenis kelamin Jumlah siswa Laki-laki perempuan

SD N Plumutan 4A (control) 15 14 29

4B (eksperimen) 13 15 28

Jumlah 28 29 57

(5)

3.3. Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang diteliti, yaitu variablebebas dan variable terikat.

3.3.1.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas ini sering disebut variabel independen atau variabel X adalah variabel yang diteliti perbedaannya atau variabel yang diduga membertikan suatu perbedaan. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan variabel bebas yaitu keefektifan penerapan pendekatan saintifik melalui model PBM.

3.3.2.1 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat ini sering disebut dependen atau variabel Y adalah variabel yang keberadaannya tergantung pada variabel ini. Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar adalah perolehan yang didapat karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods).

3.3.2 Devinisi Operasional

3.3.2.1 Devinisi Operasional Variabel Bebas (X)

Pendekatan saintifik melalui model PBM adalah pendekatan yang memberikan pengalaman belajar secara langsung pada siswa dimana siswa diberi pengalaman langsung yaitu dengan guru memunculkan permasalahan kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok setelah itu guru membatu siswa dalam investigasi kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan yang terahir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3.3.2.2 Devinisi Oprasional Variabel Terikat (Y)

(6)

model PBM. Hasil belajar yang nantinya akan dinilai adalah hasil belajar IPA siswa yang diperoleh dari hasil post test siswa.

3.4. Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Data

Pada penelitian kali ini data yang dibutuhkan adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang dibutuhkan menggunakan teknik pretest pada masing-masing kelompok, memberikan tretmen pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam pembelajaran IPA, dan memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes

a. Pretest

Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan sebelum diberikan treatmen atau perlakuan.

1. Kisi-kisi pretest

Sebelum soal pretest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya.Konsep dasar penyusunan pretest ini adalah unsure penilaian hasil belajar IPA.

2. Instrument Pretest

(7)

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pretest

Standar Kompetensi (SK) :9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

Kompetensi Dasar (KD) : 9.2Mendiskripsikan posisi bulan dari kenampakan bumi dari hari ke hari No Indikator Item Soal Pilihan

1 1.Menunjukkan factor-faktor yang menyebabkan perubahan permukaan bumi

4. Abrasi dapat terjadi karena….

5.Hutan sangat bermanfaat bagi kita, maka kita harus…. 6. Penyebab utama pasang surut di bumi adalah gaya

tarik….

7.Pasang tinggi terjadi pada saat fase….

8. Pada siang hari bumi tampak terang karena…. 13. Pada malam hari, bumi tampak sangat gelap. Hal ini

disebabkan oleh….

14.Peristiwa naik dan turunnya air laut disebut…. 17.Pasang surut air laut dalam sehari terjadi….

21. Kebakaran hutan dapat mengakibatkan perubahan daratan yaitu ….

22. Pada siang hari kita merasakan panasnya matahari karena pada saat itu posisi matahari….

2 2. menunjukkan

1. Benda langit yang tidak memiliki cahaya dan hanya dapat dilihat jelas ketika malam tiba adalah……… 3.sekelompok bintang yang tampak berhubungan

membentuk suatu konfigurasi khusus disebut…. 10. Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri

disebut….

11. Bulan tidak mengeluarkan cahaya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari…. 12.Bintang tampak berkedip-kedip dan kecil dari

penglihatan kita, hal itu disebabkan….

15. Bulan dan bintang dapat kita lihat pada waktu…. 16. Di antara benda langit berikut yang bergerak

mengitari bumi adalah….

18. Saat matahari terbenam kedudukan matahari di lengkungan langit sebelah….

19. Semua planet mengelilingi….

23. Matahari adalah bintang yang menjadi pusat…. 24. Rasi bintang biduk dapat kita lihat ketika

memandang langit sebelah….

(8)

a. Postest

Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan setelah diberi treatmen atau perlakuan.

1. Kisi-kisi Postes

Sebelum soal posttest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisisnya. Konsep dasar penyusunan posttest ini adalah unsure penilaian hasil belajar IPA. 2. Instrument Postest

Soal postest diberikan setelah pembelajaran, dan sebelum pembelajaran terlebih dahulu diberi soal pretest sebanyak 25 soal. Instrument postest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat disesuaikan dengan materi. Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban yang ditunjukkan semakin banyak nilaianya. Hal ini menunjukkan ada pengaruh dengan adanya makin tinggi hasil belajarnya.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Postest

Standar Kompetensi (SK) :10.Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

Kompetensi Dasar (KD) : 10.1Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Orion dijadikan sebagai petunjuk untuk memuali….

3 3. Memberikan contoh posisi bulan dari hari ke hari

2. Bentuk bulan akan terlihat bulat penuh pada fase bulan….

9. Fase bulan yang ditandai seluruh permukaan bulan yang disinari menghadap kebumi disebut….

20. Seluruh permukaan bulan terkena cahaya matahari, maka terjadi bulan….

No Indikator Item Soal Pilihan 1 1. Menunjukkan

penyebab

(9)

perubahan lingkungan fisik karena angin

8 Para nelayan memanfaatkan angin laut untuk… 9 Para nelayan memanfaatkan angin darat untuk…. 10 Kapan terjadinya angin darat….

11 Para petani sering memanfaatkan kincir angin untuk mengairi sawahnya, kincir angin bersumber dari energi……

12 selain memberikan manfaat bagi manusia, angin juga dapat merugikan jika berlebihan, angin kencang di Sumatra Utara disebut dengan angin….

17 Pengikisan tanah yang disebabkan oleh angin disebut… 21 Salah satu penyebab tenggelamnya kapal yang sedang berlayar adalah…..

24Udara yang bergerak disebut…. 25

Angin kencang di atas sering disebut angin….

2 2. Menyebutkan

5.Suatu daerah tampak penuh dengan air. Rumah, sawah, sekolah terendam air, keadaan ini disebut….

20 Hujan mengakibatkan becek dan lengket jika jatuh pada tanah….

23 Apa yang terjadi jika tidak turun hujan dalam kurun waktu yang sangat lama…..

26 Langit akan mendung dan diselimuti awan yang sangat tebal serta berwarna kelabu, itu adalah cirri-ciri akan terjadi….

15 Berikut adalah manfaat energy panas matahari oleh manusia, kecuali….

16 Tumbuhan sangat membutuhkan sinar matahari untuk….

18 Selain menguntungkan, sinar matahari yang dipancarkan juga bersifat merugikan kecuali…

19 Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami…. 22 Akibat sinar matahari yang terlalu panas dapat

merugikan bagi petani karena…..

27 Apa manfaat sinar matahari pada pabrik krupuk udang….

(10)

2. Observasi Kegiatan Pembelajaran

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya pada saat proses belajarang mengajar berlangsung.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga selesai. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alamai, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya instrument observasi mempunyai keterbatasan dalam manggali informasi yang berupa pandapat atau persepsi dari subjek yang diteliti. Adapun kisi-kisi sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kisi-kisi lembar Observasi kelas eksperimen

No Aspek yang diamati Kegiatan

1. Persiapan alat dan bahan, kondisi kelas Pra Pembelajaran 2. a. Persiapan guru dalam memulai pembelajaran,

b. Pemberian motivasi,

c. Penyampaian tujuan pembelajaran,

(Kegiatan Awal) 1. orientasi siswa pada

masalah dijemur…

30 Kebakaran hutan menimbulkan asap tebal sehingga dapat merugikan bagi pengguna jalan kecuali…. 4 4. Menyebutkan

1 Erosi dapat mengakibatkan……

2 Pohon yang ditanam dipantai untuk mencegah abrasi adalah…..

3 Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan hingga merusak daratan disebut…. 6 Abrasi dipengaruhi oleh….

7 Gelombang air laut timbul karena adanya…. 13 Salah satu bidang olahraga yang memanfaatkan

gelombang laut adalah…..

14 Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang air laut disebut….

(11)

d.Guru memunculkan permasalahan 3. a. Pembagian kelompok

b. Penyediyaan fasilitas untuk membantu pemecahan masalah

c. Guru membimbing siswa merumuskan dan menyajikan hasil karya

4 Pemberian evaluasi

a. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dan evaluasi

b. Pemberian umpan balik dan kesimpulan

(Kegiatan Akhir) diberikan perlakuan dilakukan pengujian rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai uji t dengan bantuan SPSS. Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasia Masalah (PBM) terhadap peningkatan hasil belajar. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran menggunkan model Pembelajaran Berbasia Masalah (PBM). Tes hasil belajar dianalisis menggunakan bantuan program SPSS.

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilititas 3.5.1.1 Uji Validitas

(12)

Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20,0 dengan menggunakan Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) di bandingkan dengan nilai rtabel. Jika nilai r hitung lebih

besar dari nilai rtabel atau nilai r hitung > nilai nilai rtabel, maka item tersebut adalah

valid (Riduwan dan Sunarto, 2012: 353).Pada uji validitas ini, terdapat 21 siswa yang mengerjakan sehingga rtabel adalah 0,433.

Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS 20,0 yaitu dengan langkah-langkah Analyze- Scale- Reability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan yaitu pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Dari 70 item soal, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dapat diperoleh hasil akhir uji validitas seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas pretest Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation

(13)

Dari 30 soal yang disiapkan terdapat 21 soal yang valid dan 9 soal yang tidak valid, dengan masing-masing koefisien validitasnya dibawah rtabel 0,433. Berdasarkan

pernyataan tersebut, maka peneliti memperbaiki dan mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas postest Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation

duapuluhdelapan 25.24 36.690 .617 .805

duapuluhsembilan 25.19 37.262 .645 .807

Tigapuluh 25.52 38.062 .527 .817

Tigapuluhdua 25.67 36.033 .445 .806

Tigapuluhtiga 25.29 37.014 .435 .808

Tigapuluhlima 25.24 36.690 .617 .805

tigapuluhenam 25.52 35.162 .613 .800

tigapuluhsembilan 25.38 35.848 .572 .803

Empatpuluh 25.76 37.490 .488 .814

(14)

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti memperbaiki dan mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrument adalah ketetapan atau keajegan instrument tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2011:172).

Instrumen dikatan reliabel bila hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Table 3.8 menunjukkan kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan mellery dalam krisanta (2011:47) sebagai berikut:

Tabel 3.8 Koefisien Reliabilitas

Nilai Reliabilitas

0,90 ≤... Sangat Reliabel

0,71- 0,89 Reliabel

0,41- 0,70 Cukup Reliabel

0,21- 0,40 Kurang Reliabel

... ≤ 0,20 Tidak Reliabel

(15)

Tabel 3.9

Reliability Statistics Pretest Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.786 30

Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri Jlumpang sebagai uji coba, menggunakan SPSS 20.0 For Windows. Berdasarkan hasil uji coba 40 item soal postest diperoleh Crombach’s Alpha sebesar 815 berdasarkan kriteria diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.10

Reliability Statistics Postest Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.815 40

3.5.2. Uji Homogenitas Varian

(16)

Tabel 3.11

Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.004 1 55 .953

Berdsarkan output pada Tes Of Homogenety Of Variance, homogenitas dapat dilihat dari kolom sig, yang menunjukkan nilai signifikan 0,953 lebih dari Alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, distribusi data skor pretest

adalah homogeny.

3.5.3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menganalisis datayang digunakan yaitu menganalisis data nilai siswa dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Pada data yang berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik dan apabila data tidak berdistribusi normal menggunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas dapat dilakukan dengan bantuan software SPSS yaitu dengan langkah-langkah

Analyze, Descriptive Statistics, Explore. Hasil dapat dilihat pada hasil perhitungan pada kolom kolmogorov- Smirnov. Datadikatakan normal apabila nilai signifikansi yang ditunjukkan pada kolom nilai Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05. Berikut perhitungan uji normalitas data:

Tabel 3.12

Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Postestkontrol Postesteksperim en

N 29 28

Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation 12.957 65.03 10.951 80.68

Most Extreme Differences Absolute Positive .176 .109 .124 .095

Negative -.176 -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .950 .657

Asymp. Sig. (2-tailed) .328 .782

(17)

Berdasarkan table diatas, terlihat bahwa data normalitas dari soal postest baik kelompok control maupun eksperimen mempunyai nilai signifikan lebih dari alpha yang ditentukan yaitu 0,05, yaitu kelompok kontrol 0,328 dan kelompok eksperimen 0,782. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pada taraf signifikan 0,05 data dari kedua kelompok berdistribusi normal.

3.5.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan. Menurut Sugiyono (2010:273) bila sempel membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka digunakan t-test sampel related. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : rata-rata nilai kelompok eksperimen = rata-rata nilai kelopok kontrol.

Artinya bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan saintifik demelalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

H1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen > rata-rata nilai kelompok kontrol.

Artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Gambar

Tabel 3.1 Desain ekperimen
Tabel 3.2 Jumlah Siswa kelas 4 SD N Plumutan Tahun Ajaran 2014/2015
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pretest
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Postest
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini di lakukan di Kantor Kelurahan Tambusai Tengah Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Hasil uji validitas yang dilakukan kepada 80 responden pengguna laptop merek Toshiba di Surabaya yang meliputi variabel

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah dan Inayah-Nya, melalui ilmu-Nya yang Maha Luas dan tak

Oleh karena itu, banyak perusahaan yang bersaing untuk memberikan kualitas dalam bidang teknologi dan dengan adanya persaingan yang semakin ketat ini menjadikan

Hasil dari eksperimen yang telah dilakukan adalah robot dapat dikenali dengan menggunakan metode tersebut dengan baik walaupun terkadang di beberapa daerah, robot

because one of the contracting parties cannot see it e.g it is not present at the site of the contract or is present there but unseen placed in a container. This is what is known

Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret, baik deret hitung ataupun deret ukur,

These current issues include: (i) product development to cover wider range of maturity structures and risk-return spanning possibilities by shari[ah compatible products,