• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS PAKUALAMAN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS PAKUALAMAN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IMPLANT

DI PUSKESMAS PAKUALAMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

OKTAVIA CHRISNA PUTRI 1113024

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul : “Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman”.

Hasil penelitian ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Dechoni Rahmawati, S. ST, selaku dosen pembimbing hasil penelitian yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis.

4. Alfie Ardiana Sari, M. Keb selaku dosen penguji hasil penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji hasil penelitian penulis.

5. Pihak Puskesmas Pakualaman Yogyakarta yang telah membantu dalam terlaksananya penelitian ini.

6. Kedua orang tua, kakak, dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan semangat pada penulis selama penyusunan usulan penelitian ini.

7. Teman-teman mahasiswa kebidanan angkatan 2013 khususnya kelas A Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah bersedia membantu dan memberi nasihat serta dorongan pada penulis.

Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan. Dengan keterbatasan waktu yang ada penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bersifat membangun dapat menjadi koreksi dan perbaikan bagi penulis.

Yogyakarta, Agustus 2016

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...viii DAFTAR LAMPIRAN...ix INTISARI...x ABSTRACT...xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...5 C. Tujuan Penelitian...5 D. Manfaat Penelitian...6 E. Keaslian Penelitian...7

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori...12

1. Pengetahuan...12

2. Wanita Usia Subur (WUS)...23

3. Keluarga Berencana (KB)...24

4. Kontrasepsi...25

5. Kontrasepsi Implant...31

B. Kerangka Teori...38

C. Kerangka Konsep Penelitian...39

D. Pertanyaan Penelitian...40

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penenlitian...41

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...41

C. Populasi dan Subyek Penelitian...41

D. Variabel Penelitian...43

E. Definisi Operasional...44

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data...44

G. Uji Validitas dan Reliabilitas...46

H. Metode Pengolahan dan Analisi Data...49

I. Etika Penelitian...50

J. Pelaksanaan Penelitian...51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...56

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi 2. Karakteristik Responden...57 B. Pembahasan...61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...73 B. Saran...74 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian...44 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner...45 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan di Puskesmas Pakualaman...57 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman...58 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pengertian Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta...59 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) tentang Jenis Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman ...59 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Indikasi dan Kontra Indikasi Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta...60 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) tentang Efek Samping Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta...60 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Keuntungan dan Kerugian Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta...61

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar. 1 Kerangka Teori...38 Gambar. 2 Kerangka Konsep...39

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Time Schedule

Lampiran 2. Surat Pengantar Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Pengantar Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Pengantar Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat balasan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Pengantar Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 8. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12. Hasil Olah Data

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IMPLANT

DI PUSKESMAS PAKUALAMAN

Oktavia Chrisna Putri1, Dechoni Rahmawati2

INTISARI

Latar Belakang : Penduduk merupakan modal penting dalam pelaksanaan

pembangunan, namun bila laju pertumbuhan tidak terkendali akan menimbulkan berbagai persoalan. Salah satu upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan yaitu melalui program keluarga berencana. DIY tahun 2015, jumlah akseptor keluarga berencana aktif menurut jenis kontrasepsi dari 5 Kabupaten tercatat mencapai 439.605 jiwa. Urutan terendah penggunaan alat kontrasepsi Implant berada di wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta sebanyak 1.016 orang (2,91%). Di Wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta jumlah akseptor Implant terendah berada di Kecamatan Pakualaman, sebanyak 28 orang (0.9 %). Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta diperoleh data dari hasil wawancara yang dilakukan pada 10 wanita usia subur akseptor alat kontrasepsi, sebanyak 6 orang belum mengetahui tentang alat kontrasepsi Implant dan sebanyak 4 orang sudah mengetahui tentang alat kontrasepsi Implant.

Tujuan Penelitian : Diketahuinya gambaran pengetahuan wanita usia subur

(WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik

sampling yang digunakan adalah kuota sampling, dengan jumlah sampel sebesar 52 responden. Penelitian ini mneggunakan kuesioner sebagai alat ukur dan analisis data menggunakan univariat.

Kesimpulan : Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat

kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 27 responden (51.9%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita Usia Subur (WUS), Alat Kontrasepsi Implant

1Mahasiswa program studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE OVERVIEW OF FERTILE WOMEN’S (FW) KNOWLEDGE ABOUT CONTRACEPTIVE IMPLANT

AT PUBLIC HEALTH CENTRES OF PAKUALAMAN

Oktavia Chrisna Putri1, Dechoni Rahmawati2

ABSTRACT

Background : Society is an important aset in the implementation of the country

development, but if the growth rate of our country is not under control, it will leads to many problems. One of the government effort in suppressing the growth rate is by starting the family planning program implementation. DIY in 2015, the number of active contraceptive acceptors according to the contraception type from 5 Districts that was recorded, had reach 439.605 lifes. The lowest place of contraceptive Implant used was in the area of Yogyakarta District it self which was 1.016 person (2.91%). In its area, the lowest number of acceptor contraceptive Implant was in the Pakualaman subdistrict which was 28 person (0.9%). The results obtained from the preliminary study in public health centres of Pakualaman Yogyakarta, from the interview that was conducted on 10 fertile women’s as active contraceptive acceptors, as 6 person were not knowing about contraceptive Implant yet and as many 4 person were already know about contraceptive Implant.

Objective : To know the overview of fertile women’s (FW) knowledge about the definition of contraceptive implant at public health centers of Pakualaman .

Method : This reseach was using descriptive-quantitative reserch design. The

used sampling technique was quota sampling, with a samples of 52 respondent. This reseach was using quetionnaire as a measuring instrument and the data were analyzed using univariate data analysis.

Conclusion : The overview of fertile women’s (FW) knowledge about the definition of contraceptive Implant at public health centers of Pakualaman are enough which was 27 respondent (51.9%).

Keyword : Knowledge, Fertile Women’s (FW), Contraceptive Implant 1Midwifery Student Of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Midwifery Lecture Of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu persoalan pada Abad-20 ini adalah masalah kependudukan yaitu pesatnya jumlah pertumbuhan penduduk. Dari data yang diperoleh dari Biro Statistik dari masing-masing negara serta organisasi PBB, jumlah penduduk dunia pada tahun 2012 mencapai lebih dari 7 milyar jiwa. Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia, adapun urutan pertama ditempati China (1,35 milyar jiwa), ke-2 India (1,260 milyar jiwa), dan ke-3 Amerika Serikat (324 juta jiwa). Sedangkan menurut World Populations Data Sheet 2010, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak di antara negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dengan wilayah negara terluas, Indonesia selalu menempati peringkat satu negara dengan jumlah penduduk tertinggi di ASEAN (Kemenkes RI, 2011).

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, diketahui jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 per tahun yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49.79%) dan di daerah pedesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50.21%). Jika laju pertumbuhan penduduk 1.49% per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta. Jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237.6 juta jiwa maka di tahun 2011 diperkirakan jumlah penduduk bertambah 3,5 juta yakni sekitar 241,1 juta

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

jiwa. Jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 272.65 juta jiwa (BPS, 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika Yogyakarta, jumlah penduduk di Kota Yogyakarta pada tahun 2014 sebanyak 400.467 jiwa dengan rincian sebanyak 194.828 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 205.639 jiwa penduduk berjenis kelamin perempuan (BPS, 2015). Penduduk merupakan modal penting dalam pelaksanaan pembangunan, namun bila laju pertumbuhan tidak terkendali akan menimbulkan berbagai persoalan. Oleh karena itu, masalah pengendalian laju pertumbuhan penduduk menjadi perhatian pemerintah (BPS, 2013).

Salah satu upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yaitu melalui program Keluarga Berencana. Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, Dyah Noviawati Setya, Sujiyatini, 2009).

Indonesia pada tahun 2015 tercatat jumlah peserta KB aktif 29.714.498 jiwa. Dari 29.714.498 peserta KB aktif, pengguna KB suntik 15.988.541 orang (53.81%), peserta pil 6.536.870 orang (22.00%), peserta IUD 2.020.490 orang (6.80%), peserta kondom 1.099.380 orang (3.70%), peserta Implant 2.256.727 orang (7.59%), peserta MOW 1.663.930 orang (5.60%), dan peserta MOP 148.560 orang (0.50%) (BkkbN, 2015).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Sementara Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional D.I Yogyakarta tahun 2015, jumlah Akseptor KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi dari lima Kabupaten/Kota di D.I Yogyakarta yaitu Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Sleman dan Kota Yogyakarta pada tahun 2015 tercatat mencapai 439.605 jiwa. Sebesar 192.161 orang (43.71%) dari akseptor aktif di wilayah D.I Yogyakarta memilih suntik, 115.253 orang (26.22%) menggunakan IUD, 49.465 orang (11.25%) memakai pil, sebanyak 29.536 orang (6.72%) menggunakan Implant, 28.930 orang (6.58%) menggunakan kondom, 20.855 orang (4.74%) memilih MOW dan sebanyak 3.405 orang (0.77%) memilih MOP (BkkbN, 2015).

Urutan terendah penggunaan KB Implant dari kelima Kabupaten/Kota yang berada di D.I Yogyakarta yaitu di wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 1.016 orang (2.91%). Di wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta tahun 2015, jumlah akseptor KB aktif mencapai 34.863 orang. Sebesar 10.910 orang (31.29%) dari akseptor KB aktif di Kabupaten/Kota Yogyakarta menggunakan KB IUD, sebanyak 10.710 orang (30.72%) menggunakan KB suntik, 6.039 orang (17.32%) memilih KB kondom, sebesar 3.945 orang (11.32%) menggunakan KB pil, 2.027 orang (5.81%) memilih KB MOW, serta sebesar 1.016 orang (2.91%) menggunakan Implant dan sebanyak 216 orang (0.62%) memilih MOP (BkkbN, 2015).

Di Wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta terdapat 14 Kecamatan, jumlah akseptor terendah di Wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta berada di Kecamatan Pakualaman. Jumlah akseptor KB aktif di Kecamatan Pakulaman

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

sebanyak 3002 orang. Dari jumlah akseptor KB aktif di Kecamatan Pakualaman sebanyak 936 orang (31%) menggunakan KB IUD, sebanyak 798 orang (27%) memilih KB suntik, 711 orang (24%) memilih KB kondom, sebesar 319 orang (11%) memilih KB pil, 195 orang (6%) memilih KB MOW, sebanyak 28 orang (0.9%) menggunakan KB Implant dan sebesar 15 orang (0.4%) memilih KB MOP (BPS, 2015).

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta yang telah dilakukan pada bulan April 2016 diketahui bahwa akseptor KB aktif di wilayah Puskesmas Pakualaman Yogyakarta tercatat berjumlah 881 orang. Sebanyak 98 orang (11.12%) menggunakan KB pil, sebanyak 197 orang (22.36) menggunakan KB suntik, sebanyak 296 (33.60%) menggunakan KB IUD, sebanyak 21 orang (2.38%) menggunakan KB Implant, sebanyak 67 orang (7.60%) menggunakan KB MOW, sebanyak 6 orang (0.68%) menggunakan KB MOP dan sebanyak 196 orang (22.25%) menggunakan KB kondom. Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada 10 wanita usia subur (WUS) akseptor KB di Puskesmas Pakualaman. Sebanyak 6 orang belum mengetahui tentang KB Implant dan sebanyak 4 orang sudah mengetahui tentang KB Implant. Hal ini dikarenakan mereka belum pernah mendapatkan informasi mengenai KB Implant.

Berdasarkan dari latar belakang diatas, KB Implant merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi dengan pengguna akseptor yang tergolong rendah, selain itu meskipun efektivitas KB Implant sangat tinggi dan jika pasangan usia subur (PUS) ingin memiliki anak lagi, kembalinya tingkat kesuburan

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

cepat setelah pelepasan KB Implant tetapi penggunanya masih cukup rendah dikarenakan rendahnya pengetahuan wanita usia subur (WUS) akseptor KB mengenai KB Implant. Hal ini yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disusun, maka peneliti dapat menentukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Bagaimana gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman. b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS)

tentang jenis alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman. c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS)

tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang efek samping alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

e. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan sumber pustaka khususnya dalam ilmu kebidanan mengenai gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi wanita usia subur (WUS)

Penelitian ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang alat kontrasepsi khususnya kontrasepsi Implant.

b. Bagi tenaga kesehatan

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan memberikan data konkrit mengenai gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant dan sebagai masukan untuk para tenaga kesehatan agar meningkatkan kinerja dalam melakukan pelayanan kesehatan.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

c. Bagi Institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Prodi D III Kebidanan Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dokumentasi serta menambah referensi kepustakaan yang ada khususnya tentang alat kontrasepsi Implant dan dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti ini dapat memberikan masukan dan tambahan pustaka dalam penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

1. Salviana, Hasifah, Sri Suryani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat untuk Menggunakan Metode Kontrasepsi Hormonal (Implant) pada Akseptor KB di Puskesmas Kassi-Kassi Makasar. Desain penelitian menggunakan metode survey descriptif dengan metode pendekatan cross secsional dengan populasi sebanyak 73 responden. Besar sampel penelitian sebanyak 73 responden diambil menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan hasil dari pengaruh faktor pengetahuan terhadap rendahnya minat untuk menggunakan alat/metode kontrasepsi hormonal (Implant) jumlah responden yang berpengetahuan baik berminat memakai Implant sebanyak 8 orang (11.0%) dan yang tidak berminat memakai Implant sebanyak 6 responden (8.2%), sedangkan dari 59 responden yang berpengetahuan kurang, responden yang

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

berminat memakai Implant sebanyak 3 responden (4.1%) dan yang tidak berminat memakai Implant sebanyak 56 responden (76.7%). Pengaruh faktor efek samping terhadap rendahnya minat untuk menggunakan alat /metode kontrasepsi hormonal (Implant) bahwa jumlah dari 54 responden yang mengetahui efek samping alat yang memakai Implant sebanyak 4 orang (5.5%) dan yang tidak berminat memakai Implant 50 responden (68.5%), sedangkan dari 19 responden (26.0%) yang tidak mengetahui efek samping, 7 responden (9.6) yang berminat memasang Implan dan kurang berminat memakai Implant sebanyak 12 responden (16.4%). Pengaruh motivasi samping terhadap rendahnya minat untuk menggunakan alat/metode kontrasepsi hormonal (Implant) bahwa dari 9 responden yang termotivasi, responden yang berminat memasang Implant sebanyak 9 responden (12.3%) dan yang tidak berminat memasang Implant sebanyak 0 responden (0%), sedangkan dari 64 responden yang tidak termotivasi yang memasang Implant, responden yang berminat memasang Implant sebanyak 2 responden (2.7%) dan yang tidak berminat memasang Implant sebanyak 62 responden (84.9%). Pengaruh KIE terhadap rendahnya minat untuk menggunakan alat/metode kontrasepsi hormonal (Implant) bahwa dari 19 responden yang memahami KIE, responden yang berminat memasang implant sebanyak 7 responden (9.6%) dan yang tidak berminat memasang Implant sebanyak 12 responden (16.4%), sedangkan dari 54 responden yang kurang

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

memahami KIE yang memasang Implant, responden yang berminat memasang Implant sebanyak 4 responden (5.5%) dan yang tidak berminat memasang Implant sebanyak 50 responden (68.5%). Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan sama-sama mengkaji pengetahuan tentang alat kontrasepsi Implant. Perbedaannya pada waktu, jenis penelitian, tempat penelitian, dan subyek penelitian. 2. Susanti, P. Mona Wowor, Rivelino Hamel (2013), dalam penelitiannya

yang berjudul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Ome Tidore Kepulauan. Desain penelitian menggunakan metode analitik dengan metode pendakatan cross secsional dengan populasi sebanyak 114 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan hasil distribusi frekuensi berdasarkan hubungan pengetahuan ibu dengan menggunakan kontrasepsi Implant di Puskesmas Ome yaitu ibu yang memiliki pengetahuan baik (77.3%) lebih kecil di bandingkan dengan pengetahuan ibu yang kurang baik (22.3%). Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Ome didapatkan tingkat pendidikan tinggi lebih besar dibandingkan dengan tingkat pendidikan dasar hal ini baik karena seorang ibu yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi mempunyai pengalaman menggunakan kontrasepsi. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat ekonomi di Puskesmas Ome yaitu tingkat ekonomi

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

tinggi lebih besar dibandingkan dengan tingkat ekonomi rendah. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan sama-sama mengkaji pengetahuan tentang alat kontrasepsi Implant. Perbedaannya pada waktu, jenis penelitian, tempat penelitian, dan subyek penelitian. 3. Rani, Istika (2014), dalam penelitiannya yang berjudul Gambaran

Tingkat Pengetahuan WUS Tentang KB Implant di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan populasi sebanyak 56 responden. Besar sampel penelitian sebanyak 56 responden diambil menggunakan metode random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan hasil tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang KB Implant cukup (69.6%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang pengertian KB Implant baik (82%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang jenis kurang (83.9%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang efek samping KB Implant cukup (48.2%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang efektivitas KB Implant kurang (69.6%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang keuntungan dan kerugian KB Implant kurang (53.6%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang indikasi dan kontra indikasi KB Implant cukup (50.0%), tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang tempat pemasangan KB Implant cukup (69.3%). Persamaan

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11

dengan penelitian yang akan dilakukan sama-sama mengkaji pengetahuan tentang alat kontrasepsi Implant. Perbedaannya pada waktu, tempat penelitian.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum

Puskemas Pakualaman Yogyakarta

Puskesmas Pakulaman Yogyakarta merupakan satu dari 14 puskesmas di Kota Yogyakarta yang terletak di Jalan Jayeng Prawiran No. 13 Kecamatan Pakualaman. Luas wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Yogyakarta sekitar 0,63 km2. Wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Yogyakarta terdiri atas 2 kelurahan yaitu Kelurahan Purwokinanti dan Kelurahan Gunungketur.

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Yogyakarta yaitu a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Danurejan dan

Gondokusuman.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Umbulharjo. c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mergangsan.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mergangsan dan Kecamatan Gondokusuman.

Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta khususnya dalam bidang KIA, yaitu pelayanan imunisasi yang dilakukan setiap hari Senin pada minggu I dan II untuk imunisasi BCG, dan minggu II dan IV untuk imunisasi pentavalent dan campak. Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada hari Selasa, Kamis, Jumat dan Sabtu pelayanan persalinan buka setiap hari 24 jam. Setiap hari Rabu Puskesmas

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

Pakualaman Yogyakarta melayani keluarga (KB) khusus pemasangan Implant dan IUD. Adapun prioritas program Puskesmas Pakualaman yaitu program pelayanan KIA untuk menurunkan AKI dan AKB, serta program perbaikan gizi masyarakat.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu dapat didiskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan Wanita Usia Subur (WUS) tentang

Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman. No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) 1 Umur <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 0 18 34 0.0 34.6 65.4 Total 52 100.0 2 Pendidikan SD SMP SMA/SMK Perguruan Tinggi 1 9 38 4 1.9 17.3 73.1 7.7 Total 52 100.0 3 Pekerjaan Tidak Bekerja Swasta Wiraswasta PNS 21 11 19 1 40.4 21.2 36.5 1.9 Total 52 100.0

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar adalah >35 tahun yaitu 34 responden (65.4%). Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA/SMK yaitu 38 responden (73.1%). Sebagian besar responden adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 21 responden (40.4%).

a. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman. No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 Baik Cukup Kurang 2 27 23 3.8 51.9 44.2 Total 52 100.0

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 27 responden (51.9%).

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

b. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas

Pakualaman.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 24 19 9 46.2 36.5 17.3 Total 52 100.0

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 24 responden (46.2%). c. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang jenis alat

kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman. Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang jenis alat kontrasepsi Implant di Puskesmas

Pakualaman.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 1 10 41 1.9 19.2 78.8 Total 52 100.0

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang jenis alat kontrasepsi Implant sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 41 responden ( 78.8%).

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

d. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant di

Puskesmas Pakualaman.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 6 22 24 11.5 42.3 46.2 Total 52 100.0

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 24 responden (46.2%).

e. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang efek samping alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang efek samping alat kontrasepsi Implant di Puskesmas

Pakualaman.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 6 17 29 11.5 48.1 38.5 Total 52 100.0

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang efek samping alat kontrasepsi Implant sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 29 responden (55.8%).

f. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant di

Puskesmas Pakualaman.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 7 25 20 13.5 48.1 38.5 Total 52 100.0

Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 25 responden (48.1%).

B. Pembahasan

1. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskemas Pakualaman Yogyakarta.

a. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa dapat diketahui sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 27 responden

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

(51.9%). Menurut Handayani (2010) Implant adalah susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon dipasang pada lengan atas. Implant dibagi menjadi 3 jenis yaitu Norplant, Implanon, Jadenna/Indoplant (Arum dan Sujiyatini, 2011). Menurut Handayani (2010) indikasi KB Implant antara lain wanita yang ingin memakai kontrasepsi jangka panjang tetapi enggan menggunakan kontrasepsi mantap dan IUD, tidak boleh menggunakan pil, ibu menyusui, pasca keguguran, pasca persalinan dan kontra indikasi Implant antara lain seseorang yang menderita penyakit hati akut, hipertensi, DM, hamil, memiliki riwayat kanker payudara, perdarahan pervaginam. Menurut Suratun (2008) Efek samping dari kontrasepsi Implant antara lain Amenore, Spotting, sedangkan menurut Handayani (2010) yaitu pertambahan atau kehilangan berat badan, infeksi pada daerah insisi (Suratun, 2008).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Istika (2014) di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang KB Implant dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain karakteristik responden yaitu umur, pendidikan, dan pekerjaan.

Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar adalah berumur >35 tahun yaitu 34 responden (65.4%). Banyaknya responden yang berumur >35 tahun ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto (2013) yang menyatakan bahwa umur memengaruhi daya

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur seseorang maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

Berdasarkan karakteristik pendidikan responden sebagian besar adalah berpendidikan SMA/SMK yaitu 38 responden (73.1%). Banyaknya responden yang berpendidikan SMA/SMK ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto (2013) yang menyatakan bahwa pendidikan memengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah pula orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung mendapatkan informasi baik dari orang lain, maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang diperoleh seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang telah didapatkan.

Berdasarkan karakteristik pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja yaitu 21 responden (40.4%). Banyaknya responden yang tidak bekerja ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto (2013) yang menyatakan bahwa bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, sehingga menyebabkan ibu tidak mempunyai waktu untuk mendapatkan informasi. Ibu yang tidak bekerja akan lebih banyak memiliki aktifitas di rumah sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih baik, hal ini dikarenakan ibu yang tidak bekerja mempunyai waktu luang yang lebih untuk mendapatkan

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

informasi baik dari media cetak, elektronik maupun internet dibandingkan dengan ibu yang bekerja.

Pengetahuan responden yang cukup tentang alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman dikarenakan sebagian besar responden cukup mendapatkan informasi mengenai alat kontrasepsi Implant. Informasi tersebut didapatkan responden dari berbagai sumber seperti iklan di televisi, kader setempat, sebagian responden aktif bertanya kepada bidan atau petugas kesehatan setempat, berdasarkan pengalaman dari teman atau saudara yang menggunakan alat kontrasepsi Implant.

b. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang pengertian alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa dapat diketahui sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 24 responden (46.2%). Menurut Handayani (2010) Implant adalah susuk yang tebuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon dipasang pada lengan atas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Istika (2014) di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang pengertian KB Implant dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memepengaruhi pengetahuan yaitu faktor pendidikan.

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

Dalam penelitian ini, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik dikarenakan sebagian besar responden berpendidikan SMA/SMK, hal ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto (2013) bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan salah satunya yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah (baik formal maupun non formal) dan berlangsungn seumur hidup. Dengan pendidikan yang tinggi, maka seseorang akan cenderung mudah untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media massa, semakin banyak informasi yang masuk maka semakin banyak pula pengetahuan yang telah didapatkan.

Pengetahuan responden tentang pengertian dari alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman yang sebagian besar baik dikarenakan sebagian besar responden sudah mengetahui pengertian alat kontrasepsi Implant bahwa Implant adalah susuk KB yang berisi hormon dan dipasang di lengan. Informasi tersebut didapatkan responden dari berbagai sumber seperti bidan atau petugas kesehatan setempat, iklan di televisi, kader setempat dan teman atau saudara yang menggunakan alat kontrasepsi Implant.

c. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang jenis alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang jenis alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

sebagian besar adalah kurang yaitu 41 responden (78.8 %). Menurut Arum dan Sujiyatini (2011) alat kontrasepsi Implant dibagi menjadi 3 jenis yaitu Norplant, Implanon, Jadenna/Indoplant. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Istika (2014) di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang jenis KB Implant dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan yaitu faktor informasi.

Dalam penelitian ini, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang tentang jenis KB Implant dapat dipengaruhi oleh faktor informasi. Hal ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto (2013) bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan salah satunya yaitu informasi. Informasi sangatlah berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang dimana seseorang yang aktif mencari informasi maka tingkat pengetahuan seseorang tersebut cenderung akan lebih tinggi. Informasi dapat diperoleh melalui berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain.

Kurangnya pengetahuan responden tentang jenis alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman ini dikarenakan kurangnya sosialisasi informasi yang mendalam mengenai jenis alat kontrasepsi Implant, masyarakat khususnya ibu-ibu atau Wanita Usia Subur (WUS) hanya mengetahui alat kontrasepsi Implant secara umum saja

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

dan kurang mengetahui tentang jenis-jenis dari alat kontrasepsi Implant.

d. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa sebagian besar adalah kurang yaitu 24 responden (46.2%). Menurut Handayani (2010) indikasi KB Implant antara lain wanita yang ingin memakai kontrasepsi jangka panjang tetapi enggan menggunakan kontrasepsi mantap dan IUD, tidak boleh menggunakan pil, ibu menyusui, pasca keguguran, pasca persalinan dan kontra indikasi Implant antara lain seseorang yang menderita penyakit hati akut, hipertensi, DM, hamil, memiliki riwayat kanker payudara, perdarahan pervaginam. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Istika (2014) di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang indikasi dan kontra indikasi KB Implant dipengaruhi faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan yaitu faktor lingkungan.

Dalam penelitian ini sebagian besar responden yang mempunyai pengetahuan kurang dapat dipengaruhi oleh informasi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul menunjukkan bahwa lingkungan dan

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

informasi merupakan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, hal ini didukung oleh teori Budiman dan Agus Riyanto (2013) bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan antara lain faktor lingkungan dan informasi. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, dimana lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya informasi ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Pengetahuan setiap individu berbeda, hal ini dikarenakan ada tidaknya interaksi timbal balik antar individu dalam mencari informasi dari lingkungan sekitar yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. Informasi dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diperoleh dari data dan pengamatan terhadap lingkungan sekitar serta diteruskan melalui komunikasi, selain itu informasi dapat diperoleh dari media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain sebagainya.

Kurangnya pengetahuan responden tentang indikasi dan kontra indikasi dari alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman dikarenakan kurangnya informasi atau promosi kesehatan yang mendalam mengenai indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant dari tenaga kesehatan setempat, selain itu kurangnya pengetahuan responden juga dikarenakan kurang aktifnya responden untuk mencari informasi atau bertanya kepada petugas kesehatan setempat mengenai macam-macam dari kontrasepsi khususnya tentang alat kontrasepsi Implant. Hal ini yang menyebabkan kurangnya

(36)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

pengetahuan responden tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant.

e. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang efek samping alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang efek samping alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 29 responden (55.8%). Menurut Suratun (2008) efek samping dari kontrasepsi Implant antara lain Amenore, Spotting, sedangkan menurut Handayani (2010) yaitu pertambahan atau kehilangan berat badan, infeksi pada daerah insisi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Istika (2014) di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang efek samping KB Implant dapat dipengaruhi oleh pengalaman. Dalam penelitian ini sebagian besar responden yang mempunyai pengetahuan kurang dapat dipengaruhi oleh faktor pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto (2031) bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan antar lain pengalaman. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya untuk memeroleh pengetahuan, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang telah diperoleh dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

(37)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

Pengalaman setiap orang berbeda-beda, seseorang yang semakin tua cenderung memiliki pengalaman yang banyak, hal ini dikarenakan semakin tua umur seseorang maka semakin banyak hal yang dijumpai dan hal yang dikerjakan sehingga menambah pengalaman orang tersebut.

Kurangnya pengetahuan responden tentang efek samping dari alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman dikarenakan banyaknya responden yang memakai alat kontrasepsi jenis lain seperti suntik 3 bulan dan 1 bulan serta pil, selain itu masih banyak responden yang sama sekali tidak memiliki pengalaman menggunakan alat kontrasepsi Implant sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan responden tentang efek samping dari alat kontrasepsi Implant.

f. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 25 responden (48.1%). Menurut Handayani keuntungan KB Implant yaitu kembalinya kesuburan cepat, guna tinggi, perlindungan jangka panjang, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas estrogen, sedangkan kerugian menurut Arum dan Sujiyatini (2009) yaitu pusing, mual, tidak dapat melepas sendiri, tidak memberikan perlindungan terhadap IMS, membutuhkan tindakan pembedahan minor. Hasil

(38)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

71

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Istika (2014) di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang keuntungan dan kerugian KB Implant dipengaruhi oleh faktor informasi.

Dalam penelitian ini banyaknya responden dengan tingkat pengetahuan cukup dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Berdasarkan karakteristik pendidikan responden sebagian besar adalah SMA/SMK yaitu sebanyak 38 responden (73.1%). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul menunjukkan bahwa informasi dan pendidikan merupakan faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan, hal ini sesuai dengan teori Budiman dan Agus Riyanto, (2013). Pendidikan seseorang memengaruhi proses masuknya informasi, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi yang banyak, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang diperoleh maka semakin bertambah pula pengetahuan yang didapatkan.

(39)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

72

Pengetahuan responden yang cukup tentang keuntungan dan kerugian dari alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman dikarenakan sebagian besar responden cukup mendapatkan informasi mengenai keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant. Informasi tersebut didapatkan responden dari berbagai sumber seperti bidan atau petugas kesehatan setempat, iklan di televisi, kader setempat, berdasarkan pengalaman teman atau saudara yang menggunakan alat kontrasepsi Implant.

(40)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa : 1. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang alat

kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 27 responden (51.9%).

2. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pengertian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 24 responden (46.2%).

3. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang jenis alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 41 responden (78.8%).

4. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang indikasi dan kontra indikasi alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 24 responden (46.2%). 5. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang efek

samping alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah kurang yaitu sebanyak 29 responden (38.5%).

6. Gambaran pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Pakualaman sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 25 responden (48.1%).

(41)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

74

B. Saran

Adapun saran yang akan disampaikan berkaitan dengan penelitian ini : 1. Bagi Wanita Usia Subur

Wanita Usia Subur yang belum mengetahui informasi tentang kesehatan khususnya tentang masalah KB Implant dapat lebih aktif lagi untuk bertanya kepada tenaga kesehatan yang terdekat agar tercipta masyarakat yang lebih sehat serta membantu program pemerintah khususnya dalam hal penekanan jumlah pertambahan penduduk dan berperan dalam program KB.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan menambah informasi dan sebagai masukan untuk para tenaga kesehatan Puskesmas Pakualaman Yogyakarta agar meningkatkan kinerja dalam melakukan pelayanan kesehatan khususnya dalam hal sosialisasi mengenai KB terutama KB Implant. 3. Bagi Institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Prodi D III Kebidanan

Diharapkan menambah kepustakaan yang ada khususnya tentang KB Implant sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa dan sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat dengan memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya yang tertarik dan berminat melakukan dan mengembangkan penelitian ini dapat untuk memperluas ruang lingkup penelitian dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber

(42)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Dyah Noviawati Setya, Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta : Nuha Medika.

Budiman, Agus Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

BPS. 2015. Kota Yogyakarta dalam Angka 2015 (Yogyakarta City in Figures 2015). Yogyakarta : Badan Pusat Statistika kota Yogyakarta.

BPS. 2015. Pakualaman dalam Angka 2015. Yogyakarta : Badan Pusat Statistika kota Yogyakarta.

BPS. 2015. Statistical Yearbook of Indonesia. Yogyakarta : Badan Pusat Statistika Statistic Indonesia.

BPS. 2014. D. I Yogyakarta Dalam Angka 2014 (D. I Yogyakarta in Figures 2014). Yogyakarta : Badan Pusat Statistika Kota Yogyakarta.

BPS. 2013. Profil Statistik Kesehatan 2013. Jakarta : Badan Pusat Statistika Jakarta Indonesia.

BkkbN. 2015. Data Pelayanan Kontrasepsi & Pengendalian Lapangan. Yogyakarta : BkkbN kota Yogyakarta.

BkkbN. 2011. Kamus Istilah Kependudukan & Keluarga Berencana Nasional. Jakarta : BkkbN.

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan KB Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Hidayat, A. A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan teknik analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, A. A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan teknik analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

(43)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Hidayati, Ratna. 2011. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi Petunjuk Praktis Pemasangan Alat Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medika.

Kemenkes RI. 2012. Peta Kesehatan Indonesia tahun 2010. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Marmi. 2014. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nadesul, Handrawan. 2010. Cantik Cerdas Feminim Kesehatan Perempuan Sepanjang Usia. Jakarta : Kompas Media Nusantara.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Edisi 1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam dan Pariyani. 2010. Keluarga Berencana. Jakarta : Trans Info Medika Proverawati, Atikah, Anisa Dwi Islaely, Siti Aspuah. 2010. Panduan Memilih

Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika.

Rani, Istika. 2014. Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang KB Implant di Dusun Bintaran Wetan Srimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta.

(44)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Saifuddin, AB. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Bina Pustaka.

Salviana, Hasifah, Sri Suryani. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat untuk Menggunakan Metode Kontrasepsi Hormonal (Implant) pada Akseptor KB di Puskesmas Kasi-Kassi Makassar.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta : Mitra Cendekia.

Saryono dan Anggraeni. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan kuantitatif dalam bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Sumantri, Arif. 2011. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Kencana Prenada Media Group.

Suratun, Sri Maryani, Tien Hartini, Rusmiati, Saroha Pinem. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Medika.

Susanti, P. Mona Wowor, Rivelino Hamel. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Ome Kota Tidore Kepulauan.

Riwidikdo, Handoko. 2009. Statistika Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Wawan, A, Dewi M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Gambar

Tabel  4.1  menunjukkan  bahwa  umur  responden  sebagian  besar  adalah  &gt;35  tahun  yaitu  34  responden  (65.4%)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

balik antara ruang publik di mall dan perilaku pengunjung adalah dengan melihatnya dalam keadaan saling terkait tidak berdiri sendiri, dalam arti bukanlah bagaimana indra

(sebanding! dengan! tekanan! intrauterin! selama! tahap!

Didapatkan bias sebesar 1.3% dari hasil perhitungan, sehingga sebagai hasil akhir tetap digunakan OR dari hasil dari analisis kasar regresi logistik Hasil analisis regresi

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji emisi gas dinitrogen oksida (N 2 O) dari tanah sawah tadah hujan melalui interaksi pemberian jerami padi dan bahan

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitin ini khususnya yang berkaitan tentang bentuk pengelolaan daya tarik wisata oleh Desa

Uluwatu di Kabupaten Badung. Peranan Desa Adat Pecatu berupa pengusahaan objek yang dapat dilihat dalam bentuk pelestarian atraksi wisata, aksessibilitas, fasilitas

Berdasarkan data di atas dapat diketahui masa inflamasi pada pasien post cateterisasi jantung setelah diberi aff sheath femoral sebagian besar didapatkan 10

Media telah mentransformasi atau merubah tidak hanya melalui drama individu, pertunjukan, kegiatan atau kenangan tentang nasionalisme melainkan dengan cara memodernisai budaya lewat