• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTITAS MANUSIA DALAM PUISI IKLAN SABUN MANDI KARYA YUDHISTIRA ARDI NOEGRAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTITAS MANUSIA DALAM PUISI IKLAN SABUN MANDI KARYA YUDHISTIRA ARDI NOEGRAHA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa, 18 Mei 2017.

41

IDENTITAS MANUSIA DALAM PUISI IKLAN SABUN MANDI

KARYA YUDHISTIRA ARDI NOEGRAHA

Irfai Fathurohman, PBSI FKIP Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae Kudus PO BOX 53 Bae Kudus, Jawa Tengah 59324 email: irfai.fathurohman@umk.ac.id

ABSTRAK

Identitas manusia merupakan salahsatu unsur yang menjadi subjek dan objek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Aktivitas dan peran manusia dalam menjalani perubahan zaman memiliki peran yang sentral dalam lingkup kehidupan baik di politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji tentang identitas manusia dari segi isi teks, konteks masyarakat, dan realitas keadaan di masyarakat dalam puisi Iklan Sabun Mandi Karya Yudistira Ardi Noegraha melalui metode yang digunakan yaitu dengan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis.

Kata Kunci: Identitas, Manusia, dan Puisi.

PENDAHULUAN

Puisi sebagai salahsatu karya sastra memiliki peran yang penting dalam menyuguhkan suatu peristiwa dan problematika kehidupan. Karya sastra tidak terbatas oleh waktu dan keadaan serta dapat menembus batas yang tidak terjangkau oleh manusia. Kekayaan inilah yang menjadikan karya sastra khususnya puisi menjadi salahsatu teks yang penting untuk dikaji serta ditelaah peristiwa yang ada didalamnya. Melalui puisi seseorang dapat memberikan hasrat, dan curahan peristiwa yang terjadi dikehidupannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Sayuti (2015: 18) menjelaskan puisi adalah karya estetis yang memanfaatkan sarana bahasa secara khas. Hal ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan bahwa jika suatu ungkapan yang memanfaatkan sarana bahasa itu bersifat “luar biasa,” ungkapan itu disebut sebagai ungkapan sastra atau bersifat sastrawi.

Berbicara tentang fiksi, biasanya kita mengacu pada cerita pendek atau novel; padahal fiksi berarti segala narasi dalam bentuk prosa atau sajak dan merupakan karya imajinatif. Baik drama maupun puisi naratif (mengisahkan cerita) dapat diklasifikasikan sebagai fiksi, seperti juga cerita rakyat, parabel, fabel, legenda, satir dan roman, semua mengandung elemn-elemen fiktif

(2)

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa, 18 Mei 2017.

42

(Pickering dan Hoeper dalam Minderop, 2005: 1). Eksistensi manusia dan kejadian yang melingkupi kehidupan manusia menjadikan suatu zaman menjadi berbeda dengan zaman sebelumnya. Peran serta manusia dalam memberikan eksistensi inilah yang menjadikan peran manusia menjadi subjek dan objek yang tidak dapat dihindarkan. Siswanto (2008: 21) mengemukakan dalam komunikasi sastra, selain harus memerhatikan sistem bahasa, sastrawan juga masih harus memerhatikan sistem sosio-budaya. Meskipun kreativitas dijunjung tinggi dan meskipun sastrawan mempunyai licentia poetica, sastrawan tetap harus memerhatikan sistem sosiobudaya masyarakat (bahasa dan sastra) pembacanya. Licentia poetica adalah kebebasan pengarang untuk menyimpang dari kenyataan, dari bentuk atau aturan, untuk mencapai suatu efek.

Semiawan dkk (1999: 7) menjelaskan penemuan berbagai macam bahan serta cara mengolah dan mencampurnya membuka peluang untuk realisasi potensi imajinatid dan elaborasi daya kreasi manusia dengan dipakainya bahan-bahan itu untuk menciptakan berbagai macam patung dan perhiasan dengan nilai artistic (dan finansial) yang sukar diukur tingginya, yaitu seperti yang ditemukan di situs-situs purbakala dari sisa-sisa kebudayaan-kebudayaan besar yang telah disebut di atas. Ini merupakan salahsatu bukti dari manfaat penggabungan kemampuan intelek manusia dengan potensi kreatifnya.

Puisi sebagai salah satu karya sastra sekarang ini muncul dengan corak popular dengan membebaskan diri dari ciri puisi itu sendiri. Kebebasan ini menjadikan puisi menjadi menarik dan memiliki ciri yang berbeda dari puisi yang ada sebelumnya. Pemilihan bahasa yang dipakai dalam puisi menjadi bebas tanpa adanya keterikatan yang membatasi pemilihan bahasa sebagai sarana komunikasi antara penulis dengan pembaca. Pada makalah ini peneliti menfokuskan pada puisi berjudul Iklan Sabun karya Yudhistira Ardi Noegraha sebagai bahan kajian. Puisi ini merupakan salahsatu puisi mbeling yang muncul pada tahun 1970an.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji puisi karya Yudhistira Ardi Noegraha berjudul Iklan Sabun Mandi. Data dan sumber data pada penelitian ini

(3)

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa, 18 Mei 2017.

43

yaitu teks puisi berjudul Iklan Sabun Mandi karya Yudhistira Ardi Noegraha. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis.

PEMBAHASAN

Pembahasan pada makalah ini terbagi menjadi tiga yaitu isi teks, konteks teks dan realitas keadaan di masyarakat terkait dengan puisi Iklan Sabun Mandi karya Yudhistira Ardi Noegraha.

IKLAN SABUN MANDI Ini lain lagi Sabun sekaligus parfum Dipakai orang-orang modern Lha yang nggak modern ya nggak usah pakai Beres. Yang jadi soal adalah Sebab supaya kulit sehat Orang mesti mandi pakai sabun Dan biar wangi ya pakai yang wangi Kalu ada yang emoh sehat Kalau ada yang emoh wangi, ya sudah nggak apa-apa Tapi apa ada? Karya: Yudhistira Ardi Noegraha Jakarta, Pebruari ’75.

1. Identitas Manusia dari Segi Isi Teks

Manusia selalu ingin tampil berbeda dengan maksud lebih baik dari yang lain. Minimal manusia senang apabila ada yang sama dengan dirinya baik dari segi penampilan (fisik) maupun pola pikir yang dimaksud. Tindakan inilah yang menjadikan manusia cenderung mengikuti gaya hidup dan gaya berpikir hampir sama di zamannya. Pada puisi Iklan Sabun Mandi eksistensi manusia terekam dalam permasalahan manusia dalam meniru, mengamati, dan memproduksi suatu sikap yang ditampilkan oleh seseorang dan mulai mengikuti pesan yang disampaikan orang tersebut. Ini lain lagi//Sabun sekaligus parfum//. Analisis ini lain lagi merupakan salahsatu keadaan yang berbeda atau belum wajar. Perbedaan antara orang modern dan orang biasa diibaratkan mampu mengikuti perkembangan zaman namun juga boleh mengikuti aturan kepercayaan yang dimilikinya sehingga diperbolehkan tetap pada keadaan apaadanya. Kehidupan ini diibaratkan dengan sederhana bahwa penggunaan kata //beres// mampu menyelesaikan masalah

(4)

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa, 18 Mei 2017.

44

dengan cepat. Sikap saling menghargai antara satu dengan yang lain dapat tersikapi apabila setiap manusia dapat hidup rukun dan memiliki toleransi yang kuat tanpa membedakan satu dengan yang lain. //Yang jadi soal adalah//Sebab supaya kulit sehat//Orang mesti mandi pakai sabun//Dan biar wangi ya pakai yang wangi//Kalu ada yang emoh sehat.

Santosa (1993: 96) menjelaskan puisi memfokuskan diri pada bahasa itu sendiri sebagai medianya. Pusat perhatian seorang penyair adalah bahasa sebagai wahana ekspresi. Seorang penyair dapat menggunakan segala macam teknik untuk menjadikan puisi yang sebagus-bagusnya dengan menggunakan bahasa. Pada dasarnya bahasa adalah sistem semiotika primer, yaitu sebelum dipergunakan oleh penyair bahasa sudah merupakan sistem tanda atau sistem semiotika. Hal ini disebabkan bahwa setiap unsur bahasa telah memiliki arti tertentu yang secara konvensional telah disetujui oleh pemakai bahasa tersebut. Jadi, mau tak mau penyair harus patuh dan terikat oleh pemakai bahasa pada masyarakat tertentu.

2. Konteks Masyarakat

Masyarakat merupakan salahsatu tempat terjadinya interaksi dan interaksi yang saling berhubungan dan berkepentingan antara satu dengan yang lain. Aktivitas manusia dalam masyarakat penting sebagai bentuk eksistensi manusia dalam menyikapi segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat. Permasalahan yang diungkapkan oleh Yudhistira Ardi Noegraha dalam puisinya berjudul Iklan Sabun Mandi mengungkapkan keadaan di masyarakat tentang adanya keterpaksaan yang terjadi dalam diri manusia dalam mengikuti alur kehidupan dimana ada berbagai tuntutan baik sarana dan prasarana yang perlu dimiliki. Keinginan ini didasari oleh adanya informasi dan berbagai media yang memberikan saran tentang produk yang dapat menjaga, merawat, dan memberikan perbaikan pada diri manusia. Pada puisi Iklan Sabun Mandi menunjukkan peristiwa tentang manusia yang diberikan pilihan penggunaan sabun dengan tujuan kulit lebih sehat, namun pakai sabun saja dikatakan belum cukup masih memerlukan sabun yang dianggap wangi dan memiliki kelebihan yang lain dari sabun biasanya. Hal yang menjadi penekanan adalah jika orang yang diberikan pilihan itu tidak mau mengikuti pilihan yang diberikan oleh penyair maka apakah ada yang tidak ingin sehat dalam kehidupannya, inilah suatu pilihan yang diberikan dalam hidup bahwa apabila ada sesuatu yang ditampilkan lebih baik dari sesuatu

(5)

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa, 18 Mei 2017.

45

yang terjadi pada era sebelumnya masihkah ada yang tidak mau mengikuti saran yang lebih baik. Apabila ada yang ikut dipandang lebih baik namun apabila ada yang tidak mengikuti saran yang lebih baik maka diperbolehkan tidak mengikuti karena pentingnya untuk menghormati setiap pilihan yang dipilih oleh orang lain.

3. Realitas Keadaan di Masyarakat

Pengaruh iklan di masyarakat pada era sekarang ini dirasa dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam hal meniru, melakukan, dan memilih salahsatu produk yang ada di masyarakat. Pada puisi berjudul Iklan Sabun Mandi karya Yudhistira Ardi Noegraha memberikan ilustrasi tentang beberapa pilihan yang mau tidak mau pembaca setuju dengan yang persepsi yang diberikan oleh penyair. kecenderungan masyarakat dalam menikmati sesuatu yang instan, cepat, murah, dan mudah didapatkan serta diikuti banyak orang dalam komunitasnya akan menjadi sesuatu yang cepat laku dan diminati. Budaya sekarang ini sudah menuju budaya instan dan praktis dengan segala sesuatu mudah diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung dengan akses digital teknologi. Budaya inilah yang sekarang ini muncul melalui pemilihan bahasa seperti puisi Iklan Sabun Mandi yang memberikan catatan salahsatunya pemilihan sabun mandi yang tidak hanya berfungsi untuk mandi saja namun dapat memiliki fungsi wangi dan memberikan kesehatan kepada penggunanya. Perdebatan mengenai pemilihan sabun yang dalam hal ini bentuk sabun cair hampir mirip dengan parfum merupakan penciri dalam iklan sabun mandi tersebut. Budaya modern selalu diikuti dengan produk yang modern.

PENUTUP

Manusia memiliki identitas pada dirinya yang mampu menjadikan dirinya berbeda dengan manusia yang lain. Identitas ini dapat berupa karakter, kepribadian, sikap, dan pola hidup yang menjadi gambaran pada kehidupan manusia di zamannya. Melalui teks-teks puisi yang dihadirkan oleh penyair merupakan hasil rekaman kehidupan yang dapat memberikan suatu gambaran tentang hidup dan kehidupan yang dijalani oleh manusia. Pilihan yang diambil oleh manusia sebagai salahsatu konsekuensi keputusan dalam bersikap dan memilih menjadi suatu penciri bahwa manusia selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Puisi sebagai bagian

(6)

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa, 18 Mei 2017.

46

dalam karya sastra menjadi penting untuk dianalisis baik dari segi instrinsik dan ekstrinsiknya sebagai bentuk gambaran tentang peristiwa yang terjadi di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Minderop, Albertine. 2005. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.

Semiawan Conny R, Putrawan I Made, Setiawan. 1999. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Santosa Puji. 1993. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa. Sayuti Suminto A. 2015. Puisi sebuah pengantar Apresiasi. Yogyakarta: Ombak.

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar yang ditampilkan pada iklan sabun mandi lux, menampilkan kecantikan dari kemewahan dan elegan, Lux memberikan sesuatu yang berbeda pada perempuan yaitu kecantikan

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh simultan kualitas, harga, merek, kemasan dan daya tarik iklan terhadap minat beli ulang konsumen sabun mandi, dan: