Summary Masterplan Kampus ITB Walini (2020)
Green Techno-Art Campus
I. Pendahuluan
*buat diagram sistematika konten s.d masterplan (fisik, akademik, pendanaan)
Masterplan kampus ITB Walini (2020) ini merupakan dokumen rencana jangka panjang Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mengembangkan kampus baru untuk menjaga dan meningkatkan peran dan kontribusi ITB membangun bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi.Pengambilan kata Walini berasal dari daerah tempat pengembangan kampus ini sendiri yang te rletak di perkebunan teh PTPN VIII Walini .
ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi teknik pertama di Indonesia, didirikan pada tanggal 3 Juli 1920 dengan nama De Techniche Hoogeschool te Bandung di Jl.Ganesha Bandung di atas kampus seluas 25 Ha yang sekarang dikenal sebagai Kampus ITB Ganesha (1920). Menjelang usia yang ke 100 tahunpada tahun 2020, kampus Ganesha saat ini telah menghasilkan 70.000 alumni berkualitas. Para alumni tersebut aktif berkontribusi di bidang pendidikan, pemerintahan, industri, dlldan lainnya. Selain itu mereka juga aktif merintis, membangun dan membina perguruan tinggi teknik diberbagai daerah di Indonesia, membangun infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, sumber daya mineral dan energi, serta menghasilkan sejumlah entrepereneur yang menciptakan banyak lapangan kerja.
Sebagai Research University, ITB konsisten menciptakan inovasi teknologi dan menghasilkanmasterpiece dalam bidang sains dan teknologi serta menjadi yang terdepan dalam perkembangan desain dan karya seni nasional. ITB juga berperan aktif sebagai pelopor kesadaran bangsa terhadap alam dan lingkungan hidup.
ITB menyadari bahwa diperlukan lebih banyak sarjana teknik yang berkualitas dalam membangun Indonesia masa dating, yang akan menjadi salah satusolusi pemecahan masalah kemandirian Indonesia. Oleh karena itu, ITB akan menghasilkan lebih banyak sarjana teknik berkualitas dalam mendukung program pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Pencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), danMasterplan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 2025.
Saat ini kampus ITB Ganesha (1920)mempunyai kurang lebih 20.000 mahasiswa, 1100 dosen, dan 2000 karyawan yang beraktifitas di kampus dengan luas 25 Ha. Data tersebut menunjukkan bahwa kampus ini memiliki beban yang sangat tinggi.Dengan demikian sudah
tidak mungkin lagi bagi ITB Ganesha (1920) untuk menambah kapasitas tanpa menambah luasan kampusnya.
ITB berinisiatif membangun Green Techno-Art Campus di kawasan yang lebih luas, hijau, dan strategis yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi pada masa mendatang sebagai solusi untuk menghasilkan sarjana teknik yang lebih banyak.Hal ini sesuai dengan arahan Rektor ITB yang menugaskan Tim Pengembangan Kampus ITB Walini (2020)sebagai pelaksana penyusunan masterplan ini. Kampus tersebut akan menjadi Knowledge and Innovation hub bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia.Kampus untuk perjalanan 100 tahun ITB yang ke dua ini akanmenghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, serta dalam jumlah yang lebih besar.
Masterplan kampus ITB Walini (2020)dipersiapkan dalam mendukung rencana pengembangan kampus yang menghasilkan lulusan sarjana bidang Teknik, Sains, Seni dan Manajemen Bisnis. Salah satu program adalah meningkatkan daya tampung mahasiswa secara bertahap dan sejalan dengan kebutuhan sarjana teknik Indonesia. Pada tahap awal, untuk kurun waktu 10 hingga 15 tahun, kampus baru ini akan menampung mahasiswa sampai dengan 30.000 mahasiswa dan menghasilkan hingga 10.000lulusan per tahun, beserta hasil-hasil penelitian yang akan membantu pemecahan masalah dalam dunia industri dan sektor produksi lainnya. Kampus ITB Walini (2020)akan dikembangkan dengan fokus sebagai:
Academic Multidisciplinary Studies & Research yaitu perpaduan antardisiplin guna menghasilkan produk yang lebih aplikatif dan menjawab tantangan masa depan. Hal ini dicapai dengan kolaborasi ITB dengan disiplin ilmu lain diluar teknik
Science & Techno Park yaitu Sinergi aspek bisnis, manajeman, kewirausahaan, dan keindustrian dengan pusat riset dan program studi yang dikembangakan untuk membangun technopreneurship sebagai ciri budaya ITB baru .
Knowledge Hub yaitu Kampus ITB Walini (2020)difungsikan sebagai pusat interaksi antar Kampus ITB, maupun dengan berbagai pihak seperti universitas, perusahaan, industri, pusat-pusat riset, pemerintah dan stakeholder yang lain.
Green and Sustainable yaitu Kampus ITB Walini (2020)dirancang dengan mengedepankan konsep penumbuhan budaya green & sustainable.
Living-Learning Community yaitu Pengembangan sumber daya manusia baru yang arif tidak hanya dengan membangun atmosfernya, tetapi juga berbagai fasilitasuntuk interaksi sosial yang sesuai untuk mendukung kegiatan akademiknya,.
ITB berharap mendapatkan kawasan pengembangan Kampus ITB Walini (2020) dari tanah negara yang berada di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.Kawasan ini berjarak 22 km dari Kota Bandung dan berada pada km 103Tol Cipularang, dikenal sebagai afdeling Panglejar. Pengembangan fungsi kawasan ini telah sesuai dengan peraturan yang ada. Kawasan tersebut telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 tahun 2012 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Tahun 2009 2029, sebagai kawasan yang diprioritaskan untukpengembangan kampus hijau ITB.
Saat ini kawasan tersebut dimanfaatkan oleh PTPN VIII sebagai lahan perkebunan teh dan karet dengan luas kurang lebih 1.000 Ha. Masterplan ITB 2020 Walini ini menetapkan kaidah pengembangan kampus yang menjaga rasio 80% kawasan tetap dijaga sebagaidanau serta daerah hijau untuk hutan, kebun karet,dan teh.
Pengembangan Kampus ITB Walini (2020) ini diperkirakan membutuhkan anggaran tahap pertamakurang lebih sebesar 7 triliun rupiah dalam jangka waktu 10 tahun. Dana pengembangan ini diperoleh dari sumber dana Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah, Donor dari masyarakat Indonesia dan internasional.Masterplan ITB 2020 Walini ini dibuat dengan melibatkan seluruh stakeholder ITB; Pemerintah ProvinsiJawa Barat, Kabupaten Bandung Barat, PTPN VIII, pelaku di industri, alumni ITB dan seluruh civitasacademica ITB.
II. Kebutuhan Sarjana Teknik di Indonesia
Sesuai dengan target dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2015 diharapkan telah terjadi penambahan populasi lulusan mahasiswa teknik dan sains hingga 15% dari jumlah mahasiswa di Indonesia seperti yang tertera pada Tabel 1. ITB dalam kapabilitasnya sebagai salah satu perguruan tinggi teknik terbaik, merespon hal tersebut ITB berencana menambah kapasitas jumlah mahasiswa dengan membangun kampus ITB Walini (2020).
Tabel 1Target Kebutuhan Sarjana Teknik Indonesia Tahun 2015
Tahun
2010 2015
Presentase lulusan engineer dari total lulusan Indonesia 11% 15% Jumlah lulusan engineer dari total lulusan Indonesia 140.501 191.592
Merujuk pada Tabel 2 di bawah, jumlah penerimaan mahasiswa ITB dalam kurun waktu 12 tahun terakhir mengalami peningkatan lebih dari 100% karena jumlah calon mahasiswa yang beminat masuk ke ITB pun semakin besar. Oleh karena itu terjadi penambahan jumlah populasi mahasiswa yang berada di lingkungan ITB menjadi sebesar 18.939 orang pada tahun 2011.
Tabel 2Data Perkembangan Pengembangan ITB
Matriks Komponen Tahun
2000 2003 2006 2010 2011 (*hapus) 2020 Penerimaan Mahasiswa 3.388 5.329 4.189 5.453 5.765 13.746 Calon Mahasiswa Peminat 33.020 25.906 30.131 43.377 49.244 - Populasi Mahasiswa 14.821 14.032 15.280 18.771 18.939 26.297 Jumlah Dosen (*hapus) 1.263 1.140 1.041 1.023 1.182 2.500
Luas Area Kampus
(ha) 29,7 29,7 29,7 29,7 29,7 1.065,7
+Jumlah lulusan SMA seIndonesia +Rasio2
Perkembangan jumlah populasi mahasiswa ini tidak diiringi dengan penambahan luas area kampus sejak awal ITB didirikan.Hal ini menyebabkan rasio perbandingan antara luas area dan populasi mahasiswa menjadi semakin kecil tiap tahunnya.Pada tahun 2000 setiap orang yang berada di lingkungan ITB mendapatkan sekitar 20.1 m2.Angka perbandingan ini menurun hingga 15.7 m2 per populasi pada tahun 2011. Penyusunan masterplan ITB Walini bertujuan untuk menampung jumlah mahasiswa yang lebih banyak dengan berbagai fasilitas penunjang yang akan dikembangkan.
Kontribusi ITB terhadap Lulusan Perguruan Tinggi Teknik Se-Indonesia
Berdasarkan data ITB, setiap tahunnya, terjadi penambahan jumlah penerimaan mahasiswa baru.Tabel 3menunjukkan jumlah mahasiswa S1, S2 dan S3 yang diterima ITB setiap tahunnya.
Tabel 3 Jumlah Penerimaan Mahasiswa ITB Setiap Tahun
Penerimaan Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Strata 1 (S1) 2.957 2.823 3.033 3.052 3.120 3.128 3.182 3.459 3.605 Strata 2 (S2) 1.189 845 1.054 1.183 1.078 1.492 2.070 2.086 1.962 Strata 3 (S3) 106 86 102 72 77 112 201 220 181
Menurut data pada Tabel 3di atas, jumlah mahasiswa ITB yang diterima mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada rencana pengembangan ITB tahun 2025,ITB akan menerima sebanyak 7.500 mahasiswa S1 setiap tahunnya. Berdasarkan rencana akademik ITB, ditargetkan bahwa perbandingan mahasiswa S1:S2:S3pada tahun tersebut mencapai rasio 3:2:1. Dengan demikian. ITB akan menerima sebanyak 5.000 mahasiswa S2 dan 2.500 mahasiswa S3.
Tabel 4
Perbandingan Kontribusi ITB terhadap Lulusan Perguruan Tinggi Teknik Se-Indonesia
Tahun 2010
Tahun 2015
Persentase lulusan engineer dari total lulusan Indonesia 11%
15%
Proyeksi Lulusan ITB berdasarkan rencana awal
Jumlah lulusan engineer dari total lulusan Indonesia 140.501 191.592 Lulusan ITB 5.331 5.748 Persentase kontribusi ITB 3,79% 3,00%
Berdasarkan Tabel 4di atas, peran ITB dalam menyumbangkan Sumber Daya Manusia lulusan teknik dan sains untuk pembangunan Indonesia di tahun 2010 masih sangat kecil, yakni sebesar 3.79%. Apabila peningkatan jumlah lulusan engineer pada tahun 2015 mencapai 15% sementara ITB tidak melakukan penambahan intake, maka kontribusinya menurun menjadi 3.00%. oleh karena itu ITB melakukan antisipasi dengan melakukan pengembangan Kampus ITB Walini (2020).
III. Inisiatif ITB Walini (2020)
ITB berinisiatif mengembangkan Kampus ITB Walini (2020)yang direncanakan pada 2015 akan menerima mahasiswa berjumlah 2.000 mahasiswa dan tahun 2035 sebanyak 31.000 mahasiswa seperti yang tercantum pada Tabe l 5. Hal ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan lulusan engineer Indonesia. Adapun rencana penerimaan mahasiswa untuk memenuhi proyeksi populasi mahasiswa tersebut terlihat pada Tabel 6. Diharapkan peningkatan prosentase kontribusi ITB dapat meningkatkan kualitas engineer Indonesia.
Tabel 5Proyeksi Jumlah Populasi Penghuni di Kampus ITB Walini (2020),
Tahun 2035 STATUS JUMLAH Mahasiswa S1 15.651 Mahasiswa S2 10.434 Mahasiswa S3 5.217 Tenaga akademik 2.504 Tenaga penunjang akademik 5.008 Lain-lain 21.000 Total 60.000
Tabel 6Target Penerimaan Mahasiswa Baru, Dosen dan Staf
PROGRAM Tahun 1 Tahun 5 Tahun 15
Sarjana 1.200 4.800 12.000 Magister 160 320 960 Doktor 10 200 600 Dosen 100 462 1.228 Staf 100 462 1.228
Kebutuhan sarjana teknik dan sains Indonesia, jumlah peminat mahasiswa ITB serta luasan kampus yang terbatas merupakan faktor utama pengembangan kampus yang lebih luas. Pembangunan Kampus ITB Walini (2020)mencakup adanya perencanaan penambahan program studi baru, dimana program studi baru juga harus mendapat predikat excellent.
Perencanaan kawasan Kampus ITB Walini (2020) telah melalui perjalanan panjang dengan melalui beberapa tahapan kegiatan. Proses tersebut telah dimulai sejak tahun 2009 diawali dengan pembicaraan awal rencana pengembangan kampus baru di Kabupaten Bandung Barat. Proses perencanaan ini sudah mencapai tahap penyusunan buku Masterplan ITB Walini yang dimulai pada bulan Juli 2012. Tabel 7 berikut merupakan penjabaran kegiatan kronologis proses perencanaan kawasan Kampus Baru ITB Walini.
Tabel 7Roadmap Proses Perencanaan Kampus Baru ITB Walini (2020)
No Tanggal Kegiatan Tujuan Peserta
1 2009 Pertemuan dengan Bupati Bandung Barat
Pembicaraan awal mengenai rencana pengembangan kampus baru di wilayah Kab. Bandung Barat
ITB, Bupati KBB, beserta jajarannya
2 2009 Pertemuan ITB dengan Pemprov
Tindak lanjut tawaran Pemprov Jabar untuk mengembangkan kampus baru didaerah Kab. Bandung Barat dengan menggunakan area lahan PTPN VIII
ITB, Sekda Pemprov,dan jajaran Bappeda Jawa
Barat
3 2009 Survei Lapangan Pertama
Penentuan Afdeling Panglejar sebagai kawasan yang direncanakan untuk pengembangan kampus ITB
ITB
4 2009 Pertemuan pertama dengan PTPN VIII
Pembicaraan awal mengenai rencana pengembangan kampus ITB
ITB dan PTPN VIII
5 24/04/10 Sarasehan 1 Pembahasan detail tentang
konsep/peran/perspektif pada tahun 2020, kondisi saat ini, serta strategi pencapaian kondisi ideal tahun 2020
ITB, CEO perwakilan industri strategis, alumni
ITB, dantokoh nasional
6 2011 Survey Lapangan Kedua
Identifikasi dan pengenalan Afdeling Panglejar sebagai kawasan rencana pengembangan kampus ITB
No Tanggal Kegiatan Tujuan Peserta
7 09/03/11 17/03/11
Forum ITB-Industri Mempertemukan stakeholder di ITB dengan beberapa perwakilan industri strategis
ITB dan CEO beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai bidang 8 10/06/11 Sosialisasi Perencanaan Walini ke Bappeda Jabar
Mensosialisasikan hasil perencanaan ITB di Kawasan Walini pada Bappeda Jawa Barat., serta pertukaran informasi perencanaan lain pada kawasan tersebut
ITB, Kepala Bappeda Jawa Barat, Kepala
Bidang Fisik dan Perencanaan
9 04/06/11 Sarasehan 2 "ITB 2020 and Beyond"
Mensosialisasikan rencana pengembangan Kampus ITB-Walini dan mempertemukan kalangan ITB, perwakilan industri,beserta rangkuman hasil Forum ITB-Industri, Pemerintahan, dan alumni.
ITB, Gubernur Jawa Barat, CEO perwakilan
industri strategis, dan beberapa perwakilan
alumni
10 08/07/11 Rapat dengan
Stakeholder KBB
Agenda sinkronisasi rencana Kabupaten Bandung Barat
Kepala Bappeda, Kepala Dinas Cipta Karya,Kepala
Bidang Fisik Bappeda, Kepala BPMP2T
11 18/07/11 Rapat MWA di Gedung Sate
Rapat kerja rutin Majelis Wali Amanat ITB bersama Gubernur Jawa Barat sebagai salah satu anggotanya. Acara ini juga mengagendakan sosialisasi persiapan perencanaan Kawasan Walini
Anggota MWA ITB
12 04/08/11 Rapat dengan PTPN VIII
Sosialisasi dan koordinasi terkait perencanaan Walini Dirut PTPN, Direktur Keuangan, Bagian Perencanaan dan Pengembangan, Staff 13 10/08/11 Lokakarya Pengembangan Kawasan Afdeling Panglejar
Sinkronisasi dan sosialisasi rencana terkait dengan pengembangan kawasan Walini
Bupati Bandung Barat, Sekda Jawa Barat, Dinas
Cipta Karya Bandung Barat, Bappeda Jawa Barat, Bappeda Bandung Barat, PTPN VIII, ITB, dan
Sekretaris MP3EI perwakilan Kementerian
Koordinator Perekonomian.
14 2011 Pertemuan dengan Jero Wacik, Hatta Radjasa, dan Purnomo Yusgiantoro
Sosialisasi dan laporan keberjalanan proses perencanaan Walini
MWA ITB, Tim Walini, Menbudpar, Menhan, dan
MenkoEkonomi
15 2011 Pertemuan dengan BPN Pusat
Proses pengalihan tanah BPN dan ITB
16 2011 Pertemuan dengan Achiran Pandu Djajanto
Proses pengalihan lahan BUMN Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis
No Tanggal Kegiatan Tujuan Peserta
17 Januari 2012 Pertemuan dengan Sumaryanto Widayatin dan Dahlan Iskan
Sosialisasi dan laporan keberjalanan proses perencanaan Walini
MWA ITB, Wk.Rektor ITB, Deputi BUMN, Meneg
BUMN
18 16/02/12 Pertemuan dengan Kuntoro
Mangkusubroto
Sosialisasi dan laporan keberjalanan proses perencanaan Walini, dan konsultasi untuk langkah selanjutnya
MWA ITB, Tim Kecil Walini, Kepala UKP4
19 2012 Roadshow fakultas/sekolah
Sosialisasi dan pengumpulan masukan internal ITB dalam penyusunan
Masterplan ITB Walini
Fakultas/sekolahdi ITB
20 2012 Perda RTRW KBB Statement perencanaan bahwa
Kawasan Walini salah satunya dikembangkan untuk perencanaan
Green Campus ITB
Pemprov Jawa Barat
21 Juli 2012 Penyusunan Buku Masterplan ITB
Tim Perencanaan Kampus ITB-Walini ITB
IV. Masterplan Akademik ITB (2020)
Landasan masterplan akademik ITB Walini (2020) inididapat dari kebutuhan tiap fakultas/sekolah.Sebagai bagian dari ITB, visi akademik Kampus ITB Walini (2020) sejalan dengan visi akademik ITB seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Dalam masa seratus tahun setelah berdirinya ITB pada tahun 1920, ITB 2020 akan menjadi pengembangan kampus baru ITB. Kampus ITB Walini (2020) diposisikan untuk mewakili karakteristik pengembangan kampus baru yang ditujukan untuk menjawab tantangan jangka panjang. Secara spesifik, ditinjau dari aspek akademik, Seperti yang tertera pada Gambar 1, Kampus ITB Walini (2020) diprioritaskan untuk pengembangan bidang ilmu yang bersifat maju, terdepan, dan multidisiplin (advanced, frontier, & multidisciplinary) sesuai dengan tantangan global yang semakin kompleks.
Gambar 1Peran Kampus ITB Ganesha (1920) dan ITB MULTIKAMPUS
WALINI
JATINANGOR
BEKASI
GANESHA
GREEN- ADVANCED, FRONTIER &
MULTI-DISCIPLINARY GREEN ADVANCED LIFE SCIENCES GREEN EXCELLENT EDUCATION & POLICY SUSTAINABLE MANUFACTURING
Dalam rencana pengembangannya terdapat lima fokus pengembangan akademik digambarkan pada Gambar 2.
Gambar 2Lima Fokus Pengembangan Akademik Kampus ITB Walini (2020)
Program Studi dan Riset
Terkait dengan pemikiran dalam Visi Akademik Kampus ITB Walini di atas, diusulkan dua bentuk satuan akademik yang akan dikembangkan di Kampus ITB Walini :
a. Advanced Multidisciplinary Research Centers
b. Program S1, S2, dan S3 untuk multidisciplinary studies
Kedua program tersebut akan saling membutuhkan dalam suatu kaitan sinergis melibatkan beberapa bidang ilmu yang bersifat multidisipilin dengan memanfaatkan konvergensi antara nano, bio, info dan cogno sciences (4-O) yang tumbuh sangat pesat secara konvergen saat ini1.
Pengembangan Kampus ITB Walini (2020) akan mencakup berbagai keilmuwan baru yang bertujuan memadukan antardisiplin guna menghasilkan produk yang lebih aplikatif dan menjawab tantangan masa depan. Hal ini dicapai dengan kolaborasi ITB dengan disiplin ilmu lain diluar teknik.Sebagai alur peruntukkan kampus, ITB Ganesha diperkuat pilar keilmuan murni, dan ITB Walini ditujukan untuk keberadaan keilmuan multidisiplin.ITB mengharapkan adanya kerjasama antar universitas untuk menciptakan program multidisiplin.Pusat riset bagi mahasiswa S1 dipisahkan dengan S2 dan S3, dengan fasilitas lengkap dan advance berskala internasional.
1
Beberapa contoh bidang ilmu multi disiplin yang dikembangkan antara lain :bio-informatics, genomics, bio-nano sciences, nano-info sciences,mechatronics & robotics, smart materials & smart structure, information and communication technology, cyber-pysical systems, digital art & media,Biomedical engineering,brain and cognitive sciences,dan sebagainya. Terkait citra ITB yang juga mengedepankan seni sebagai fokus, dapat dikembangkan bidang ilmu multidisiplin terkait seni antara lain: scientific film technology, animation computer graphics, digital & cyber art, game design & intermedia, dan sebagainya. Karakteristik multidisiplin yang dikembangkan akan membentuk budaya ITB Baru yang kolaboratif daninclusive excellent.
Pengembangan multidisciplinary studies tersebut dalam rencana pengembangan Kampus ITB Walini (2020) secara kuantitas direncanakan seperti dalam Tabel 8.
Tabel 8Target Pengembangan Program Studi
PROGRAM Tahun 1 Tahun 5 Tahun 15
Sarjana 12 Program Studi 24 Program Studi 30 Program Studi Magister 8 Program Studi 16 Program Studi 24 Program Studi Doktor 5 Program Studi 10 Program Studi 15 rogram Studi Selain itu Program akademik di Kampus ITB Walini (2020) juga didukung dan dilengkapi dengan sejumlah laboratorium pendidikan yang sekaligus juga berperan sebagai pusat-pusat riset dan pengembangan, seperti; Biotechnology Lab, Information Technology Lab, Biotechnology Lab, Nano-technology Lab, Advanced Material Lab, Cognitive Science Lab, Renewable Energy Lab, Food & Chemurgy Lab, Robotics Lab, global e-development center, Energy scinece science center, Lab riset *akselerator Teknologi pangan, Advance medicial (adopsi nuklir pet Gamma), Rumah sakit internasional, Electronic teaching hospital, Laboratorium halilintar, Laboratorium upscaling prototype untukfarmasi industry, Laboratorium industri perkakas, Missioningsystem vissioning system lab, dlldan lainnya
Science & Techno Art Park
Aspek bisnis, manajemen, kewirausahaan, dan keindustrian dikembangkan dan disinergikan dengan pusat-pusat riset dan program studi yang dikembangkan dengan tujuan utama untuk membangun techno-preneurships sebagai ciri budaya kampus baru dalam bidang-bidang yang bersifat multidisiplin.Pengembangan ini diarahkan pada pembentukan Science & Techno Park sebagai bagian yang terintegrasidengan pengembangan Kampus ITB Walini (2020). Pengembangan Science & Techno Park tidak hanya diharapkan bagi tujuan internal ITB, tetapi juga menjadi mitra bagi industri besar di kawasan industri yang diprediksi akan meningkat
Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight Formatted: Highlight
Formatted: Font: 11 pt, Highlight Formatted: Font: 11 pt
pesat di area sekitar, yaitu Karawang, Cikampek, Subang, Purwakarta, Bandung Barat, dan Cianjur.
Konsep pengembangan techno-preneurships dalam Science & Techno Parkdikembangkan dari dua sisi, yaitu technologypush dan demand pull, sehingga Science & Techno Parkdi Kampus ITB Walini (2020) harus terbuka sebagai pusat riset dan pengembangan bagi perusahaan-perusahaan maju. Kampus ITB Walini (2020)akan menyediakan ruang dan fasilitas bagi liason officer yang cukup dan memadai bagi industri atau perusahaan yang berpotensi melakukan kerjasama dalam riset dan pengembangan.Keberadaan pusat riset dan pengembangan perusahaan memperkaya sudut pandang dan meningkatkan dinamika bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di ITB, Indonesia, dan dunia. Beberapa contoh science and technopark yang akan dikembangkan di Kampus ITB Walini (2020) antara lain: Aviation park,
Income generating money, Mini rig, Wisata edukasi pertambangan, Techno/ Business park (pusat teknologi tepat guna), Industrial park, Food park, Geo park (simulasi bencana, field camp), Tea research and rubber center, Waste treatment center, Konversi penghasil kayu
Knowledge and Innovation Hub
*dibuat dalam buble diagram
Menurut Hans-Dieter Evers dari Center for Development Research (ZEF), University of BonnKnowledge hub adalah suatu sistem inovasi lokal dengan fokus pada jaringan knowledge production dan knowledge sharing. Karakter knowledge hub ini antara lain besarnya hubungan keterkaitan, banyaknya jaringan internal eksternal, serta tingginya kesempatan untuk knowledge sharing. Sebagai titik temu dalam dalam komunitas minat dan pengetahuan, knowledge hub memenuhi tiga fungsi utama: menghasilkan ilmu pengetahuan, mentransfer pengetahuan tersebut ke dalam situs-situs aplikasi, dan kemudian meneruskannya kepada orang banyak melalui pendidikan dan pelatihan. Kemudian lebih dari itu ITB Walini sebagai Innovation Hub juga akan menjadi simpul komunitas-komunitas tersebut untuk mentransfer knowledge yang ada kedalam technology yang mampu dimanfaatkan oleh masyarakat dengan penambahan unsure-unsur inovasi. Knowledge and Innovation Hub ini diperlihatkan dengan terdapatnya berbagai laboratiorium lapangan dan pusat pusat unggulan dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Selain hal tersebut akan terdapat berbagai macam laboratorium lapangan pada kampus baru ITB Walini. Laboratorium yang akan dikembangkan ini merupakan knowledge and innovation hub yang berupa pusat-pusat unggulan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Beberapa contoh pusat unggulan tersebut antara lain: Innovation center, Water research resource center
Formatted: Indonesian
(produksi pump storage), Innovation lab, Innovation & creativity hub, Bandung raya innovation, Art and design center, Creative industries, Traditional knowledge, Galeri rancang kota
Kampus ITB Walini (2020)difungsikan sebagai pusat penopang interaksi internal Kampus ITB maupun dengan pihak eksternal seperti universitas lain, perusahaan, industri, pusat-pusat riset, pemerintah dan stakeholder yang lain.Akumulasi interaksi dari berbagai pihak ini tidak hanya menjadikan Kampus ITB Walini (2020)sebagai pusat jaringan data dan informasi, tetapi juga knowledge and innovation hub dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional dan regional. Dengan fungsi sebagai knowledge andinnovation hub, ITB akan mengambil peran sebagai pemimpin pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kampus Berbudaya Green & Sustainable
Kampus ITB Walini (2020) dirancang dengan mengedepankan konsep penumbuhan budaya green & sustainable.Lokasiarea perkebunan dipertahankan untuktidak menghilangkan fungsi hijau sebagai penyedia oksigen bagi area sekitarnya. Konsep penumbuhan budaya green & sustainable diarahkan sehinggaKampus ITB Walini (2020) menjadi mandiri (self sufficient) dalam pengendalian dan pengurangan pencemaran, pengelolaan (reuse & recycle) limbah dan sampah, ketersediaan airdan energi.
Green building merupakan bangunan yang sejak tahap awal perancangannya dibuat dengan menggabungkan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan. Konsep ini mencakup efisiensi penggunaan energi seperti air, listrik, dan bahan lainnya, serta meminimalisasi dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Green campus terdiri dari sekelompok bangunan berkonsep green building yang dilengkapi dengan lingkungan dan fasilitas infrastruktur yang bertujuan untuk memenuhi fungsi sosial dan ramah lingkungan.beberapa konsep green dan sustainable yang akan diaplikasikan di Kampus ITB Walini (2020) antara lain: Zero emission, Green accounting, Waste management, Solar cell, Fuel cell, Bio-Fuel,Sustainable energy.
Living-Learning Community
Pengembangan sumber daya manusia baru yang arif tidak cukup hanya dengan membangun atmosfernya, tetapi juga perlu dirancang berbagai fasilitas untuk interaksi sosial yang sesuai. Untuk mendukung kegiatan akademiknya, Kampus ITB Walini (2020)dikembangkan dengan konsep living-learning community, dimana mahasiswa, dosen, peneliti, dan techno-preneur tinggal di lingkungan kampus agar terjadi interaksi yang intensif dan kolaborasi positif di dalam kampus. Oleh karena itu, disediakan akomodasi asrama bagi mahasiswa dan perumahan dinas bagi dosen yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung sehingga mencukupi untuk tumbuh dan berkembangnya sebuah komunitas akademik ITB Baru .
Asrama mahasiswa yang dibangun dapat menampung hingga 20.000 mahasiswa, dengan rata-rata ukuran kamar seluas 20 m2, maka diperlukan asrama dengan luas 400.000 m2termasuk fasilitas pendukung asrama seperti dapur, laundry, dan parkir. Dengan perkiraan jumlah dosen dan pendukung akademik sekitar 1.600 orang, dengan rata-rata seluas 150 m2, maka diperlukan perumahan dinas seluas 240.000 m2. Fasiltas pendukung kegiatan sehari-hari yang diperlukanmencakup pertokoan, restoran, utilities, fasilitas kesehatan, fasilitas olah raga terintegrasi, sarana ibadah, home maintenance, pemadam kebakaran, dan fasilitas hiburan dengan masing-masing luas yang bervariasi. Seluruh fasilitas penunjang ini memerlukan dukungan tenaga kerja mencapai 10% populasi yang dilayaninya. Tenaga kerja ini dapat berdomisili di dalam atau luar area Kampus ITB Walini (2020), sehingga membentuk sebuah komunitas kota.
Berbagai program living-learning community yang relevan akan dikembangkan di kampus ini. Dalam mendukung peran ITB sebagai knowledge hub, keberadaan convention center yang bersifat multifungsi sangat diperlukan. Convention center ini dapat berupa sebuah ruang besar sekitar 2.000 m2 dan beberapa ruang kecil pendukungnya dengan luas total 1.000 m2, serta fasilitas akomodasi (berbentuk hotel, bungalow, atau studio) yang dapat menampung sekitar 200 tamu yang dilengkapi fasilitas sebagaimana hotel berbintang dan diperkirakan total area seluas 10.000 m2.Selain itu akan dikembangkan juga perumahan dinas dosen, student center, dan lainnya.
V. Masterplan Fisik
Lokasi pengembangan Kampus ITB Walini (2020)berada pada kawasan yang dikenal sebagai Afdeling Panglejar. Secara administratif kawasan ini terletak di Desa Cisomang Barat, Wangunjaya, Cikalong, dan Tenjolaut, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Area ini berada pada kurang lebih km 103Tol Cipularang, berjarak kurang lebih dari 22 km dari Kota Bandung.
Statuslahan kawasan pengembangan ini adalah milik negara dengan pemanfaatansebagai lahan perkebunan teh dan karet sejak tahun 1925 oleh PTPN VIII.Sebagian besar lahan tersebutdimanfaatkan sebagai perkebunan teh dan karet sedangkan sebagian lainnya berupa permukiman,perdagangan dan jasa yang berada di sepanjang jalan provinsi.Selain itu, terdapat area pertanian (sawah) di beberapa lokasi di sepanjang sungai.
Ditinjau dari aspek tata ruang wilayah, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat yang telah disahkan oleh Peraturan DaerahKabupaten Bandung BaratNomor 2
Tahun 2012dan RTRW Jawa Barat Tahun 2009-2029, kawasan ini merupakan kawasan yang diprioritaskan untuk pengembangan kampus hijau ITB.
Gambar 3Orientasi Kawasan Pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
Konsep Struktur Kawasan Konsep Pemilihan Kawasan
Perencanaan struktur kawasan Kampus ITB Walini (2020) mempertimbangkan faktor-faktor utama pembentuk kondisi lingkungan lahan seperti topografi, geologi, ekologi, dan iklim kawasan secara umum, serta faktor-faktor pembentuk kondisi fisik dan non fisik lahan. Beberapa pertimbangan yang dilakukan antara lain adalah terkait kriteria pemilihan area terbangun berdasarkan kemiringan lahan, proses hidrologis lahan, serta faktor ekologi; pencapaian menuju area yang berpotensi terbangun(buildable area); serta pemilihan akses untuk mencapai buildable area baik dari luar kawasan kampus maupun berupa sirkulasi di dalam kawasan. Gambar 4 menunjukkan ilustrasi konsep struktur kawasan yang terbentuk berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut.
Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold
Gambar 4Skema Konsep Struktur dan Hierarki Sirkulasi Kawasan
Konsep Zona Konsep Pengembangan Kawasan
Konsep pengembangan kawasan dan fasilitas Kampus ITB Walini (2020) bersifat spesifik berdasarkan karakter, kebutuhan, serta intensitas penggunaan fasilitas oleh para penggunanya. Untuk mencapai efektivitas infrastruktur dan utilitas, serta optimalisasi dalam tahap pembangunan Kampus ITB Walini (2020), diperlukan pembagian zona kawasan berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rancangan kawasan, yang meliputi jenis aktivitas, hierarki aktivitas, jenis pengguna fasilitas, serta intensitas aktivitas.Gambar 4 menunjukkan ilustrasi usulan titik-titik pusat aktivitas dalam kawasan Kampus ITB Walini (2020)berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, di mana pusat kegiatan utama memusat pada sisi sebelah Timur kawasan Afdeling Panglejar dengan dibatasi oleh Jalan Tol Cipularang di sebelah Barat dan Jalan Raya Jakarta-Purwakarta-Padalarang-Bandung di sebelah Timur.
Gambar
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga alternatif konsep pembagian zona kawasan
1) Konsep m
2) Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat 3) Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
pengembangan
Gambar
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum *untuk summary
Gambar 5Ilustrasi Usulan Pusat
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga alternatif konsep pembagian zona kawasan
Konsep memusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk pengembangan
Gambar 6Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum untuk summary cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Ilustrasi Usulan Pusat
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga alternatif konsep pembagian zona kawasan
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk pengembangan Kampus ITB Walini (2020)
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal Walini (2020)
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
menyebar, untuk pengembangan fasilitas
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3 Ilustrasi Usulan Pusat-Pusat Aktivitas Kawasan
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga alternatif konsep pembagian zona kawasan
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Kampus ITB Walini (2020)
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal
Walini (2020)Pengembangan Fasilitas Hunian
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
menyebar, untuk pengembangan fasilitas
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3 Pusat Aktivitas Kawasan
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga alternatif konsep pembagian zona kawasan pada Kampus ITB Walini (2020)
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Kampus ITB Walini (2020)di masa mendatang
Ilustrasi Tiga Alternatif Usulan Awal Pembagian Zona Kawasan Pengembangan Fasilitas Hunian
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
menyebar, untuk pengembangan fasilitas
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Pusat Aktivitas Kawasan Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga Kampus ITB Walini (2020)
emusat pada sisi sebelah Timur kawasan
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
di masa mendatang
Pembagian Zona Kawasan Pengembangan Fasilitas Hunian
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
menyebar, untuk pengembangan fasilitas hunian kampus
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga Kampus ITB Walini (2020)Gambar 6
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
di masa mendatang
Pembagian Zona Kawasan Pengembangan Fasilitas Hunian,
dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum
hunian kampus
cukup gunakan salah 1 alternatif, tidak usah 3
Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dar i kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, ter dapat tiga
Gambar 6, yaitu :
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Pembagian Zona Kawasan Kampus ITB dari kiri ke kanan : a) zona terpusat, b) zona menyebar, untuk masyarakat umum, c) zona
hunian kampus
Kampus ITB Walini (2020)
Apabila dilihat dari kemungkinan potensi pemanfaatan kepemilikan lahan, terdapat tiga , yaitu :
Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk masyarakat Konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk
Kampus ITB
, c) zona Formatted: Formatted: Formatted:
Formatted:Font: +Headings
Formatted:Normal
Formatted:Font: +Body, +Headings
Pada akhirnya konsep pembagian zona atau konsep pemintakatan kawasan Kampus ITB Walini (2020) menggunakan alternatif ketiga, yaitu konsep menyebar, dengan pemanfaatan lahan sebelah Barat kawasan untuk pengembangan Kampus ITB Walini (2020)di masa mendatang (Gambar 6). Hal-hal yang menjadi perhatian dalam konsep pembagian zona tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan kawasan kampus direncanakan menggunakan konsep terpusat, di mana aktivitas lebih dipadatkan pada sisi bagian Timur yang merupakan area paling landai pada kawasan juga untuk memudahkan akses dari jalan arteri primer atau jalan raya provinsi. 2. Area Pusat Kampus ITB Walini (2020)pada bagian Timur direncanakan terdiri dari zona
penerima, di mana setelah gerbang akan disambut oleh convention center, hotel, Science Center, Art Techno Park, serta Business Techno Park. Selanjutnya pada zona tengah/ inti akan diisi oleh area kampus dan pusat-pusatpenelitian utama, sedangkan area hunian dosen dan staf akademik, asrama mahasiswa, guest house, serta fasilitas olahraga dan fasilitas penunjang lainnya akan diletakkan pada zona yang paling dalam atau zona privat.
3. Bagian Barat Afdeling Panglejar difungsikan untuk pengembangan pusat-pusat penelitian dan pengembangan lebih jauh di masa mendatang, termasuk juga pengembangan fasilitas fasilitas umum dan sosial, serta fasilitas wisata edukasi lingkungan berupa wana wisata, eco-park, geo-park (dilengkapi mining lab.), fasilitas riset dan konservasi tanaman teh dan karet, dan juga untuk perluasan kawasan hunian kampus pada area di bagian Selatannya.
4. Fasilitas-fasilitas penelitian diletakkan berdasarkan kesesuaian karakternya dengan potensi tapak yang ada.Beberapa area penelitian tertentu tidak diletakkan di dalam cluster area kampus dan pusat-pusat penelitian utama karena adanya kebutuhan khusus secara lokasi maupun konstruksi, antara lain seperti :
Fasilitas Penelitian Terpadu Sumber Daya Air, Konstruksi Muka Air (waterfront), serta Studi Model Waduk dan Jembatan yang diletakkan pada sisi Barat Laut kawasan, dengan potensi tapak aliran Sungai Cisomang dan lahan berkemiringan cukup curam sebagai konteks lingkungan yang relevan.
Fasilitas Penelitian Inovasi Ilmu Hayati, khususnya yang berupa laboratorium outdoor atau kebun dan hutan penelitian, diletakkan pada area dengan potensi kerapatan vegetasi yang tinggi pada sisi Barat kawasan,yang diperkaya dengan aliran air anak sungai sebagai elemen pembentuk ekosistem setempat. Area ini juga dilengkapi dengan area yang diproyeksikan sebagai lokasi wana wisata.
Fasilitas Penelitian Pangan dan Teh diletakkan pada kebun eksisting milik PTPN VIII di sisi sebelah Timur kawasan, juga dengan adanya pertimbangan kemudahan akses dar i masyarakat setempat sebagai pegawai pengolah pangan.
Program Ruang
Penyusunan program ruang Masterplan Kampus ITB Walini (2020)saat ini berpedoman pada konsep dari Tim Akademik, yaitu Kampus ITB Walini (2020) sebagai living-learning community . Dengan demikian, selain fasilitas kampus, penyusunan program ruang ini juga harus memperhatikan pemenuhan fasilitas penunjang, baik bagi Kampus ITB Walini (2020) secara khusus maupun kawasan Afdeling Panglejar secara umum.
Kampus ITB Walini (2020) merupakan gabungan dari 5 pusat keunggulan dalam tujuannya menjadi kawasan pendidikan dan riset yang terintegrasi. Kelima unsur pusat keunggulan tersebut adalah keunggulan dalam hal pendidikan, ekonomi, budaya, spiritual, serta kesehatan dan keamanan.Pusat keunggulan utama tentu pendidikan, sementara ke-4 pusat keunggulan lainnya menjadi secara khusus ditujukan sebagai sarana pendukung pendidikan dan secara umum menjadi fasilitas nasional, seperti pada Tabel 9.
Tabel 9Sarana dan Prasarana Pendukung Pusat Keunggulan Kampus ITB Walini (2020)
Pusat
Keunggulan Items Keterangan
Pendidikan
Program multidisiplin keilmuan Teknologi Tepat Guna
Pusat riset berskala international
Peran utama ITB sebagai pusat keunggulan pendidikan didukung dengan sarana dan prasarana untuk mensosialisasikan hasil karya ITB agar dapat
disinergikan dengan kebutuhan masyarakat Ekonomi Hotel Convention Hall Apartment Asrama mahasiswa Shuttle bus Pusat Komersial Pasar tradisional Tramway/ monorail
Pembagunan fasilitas-fasilitas komersial yang berfungsi sebagaiincome generating money sehingga
diharapkan ITB dapat mendanai kebutuhannya sendiri.
Akses transportasi dibuat dengan perencanaan sebaik-baiknya, jalur utama berupa tramway atau
monorail dibangun terintegrasi dengan jalur kereta.
Kesehatan dan Keamanan Fasilitas Olahraga RumaTeaching Hospital Panti jompo Pemadam kebakaran Security Helipad
Masyarakat sekitar harus dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan dengan sarana penunjang kesehatan dan keamanan. Selain menjadi
wadah mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya, fasilitas sperti teaching hospital akan turut meningkatkan kesejahtraan masyarakat umum. Budaya
Museum sains dan teknologi
Living museum
Sebagai bangsa yang kaya dan sarat akan ragam budayanya, salah satu agenda Masterplan ITBWalini
adalah menjadi pilar-pilar kebudayaan Indonesia. Spiritual Masjid Gereja Vihara Pura Pemakaman
Kehidupan spiritual dan beragama merupakan bagian dari perencanaan pembangunan.
Tempat-tempat ibadah disediakan bagi umat beragam untuk menjalankan kegiatan spiritualnya.
Kebutuhan fasilitas kampus dirumuskan berdasarkan hasil rangkaian kegiatan roadshow dan dikelompokkan ke dalam beberapa zona pusat penelitian dan pengembangan, serta fasilitas-fasilitas penunjang kampus dan kawasan sebagai berikut (rincian sub-zona / fasilitas-fasilitas terdapat pada Tabel 10):
1. Main Campus Area
Zona Kampus Utama; dengan fasilitas meliputi ruang belajar-mengajar utama seperti kelas, studio, laboratorium dasar, serta ruang administrasi dan ruang staf.
2. Science Techno Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Sains, Energi, dan Teknologi.
3. Bio Techno Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Inovasi Hayati, Pangan, dan Teknologi Bio Medikal.
4. Geo Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Geologi dan Pertambangan.
5. Art Techno Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Seni dan Desain.
6. Business Techno Park / Industrial Park
Zona Penelitian dan Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan.
7. Academic Supporting Facilities
Zona Fasilitas Penunjang Akademik; meliputi Convention Center, Hotel, Guest House, Executive Dormitory, Student Dormitory, Housing for Campus Staff, Student Center, ruang staf penunjang, serta fasilitas olahraga dan musik.
8. Public Facilities
Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang diperuntukan bagi warga kampus maupun warga di dalam dan sekitar kawasan Afdeling Panglejar; meliputi fasilitas pendidikan dasar, fasilitas kesehatan (termasuk teaching hospital dengan standar internasional), fasilitas peribadatan, fasilitas olahraga, layanan publik, balai warga, fasilitas hiburan dan komersial, transportasi publik, serta ruang terbuka hijau berupa taman kawasan dan taman makam.
Pembangunan kawasan Kampus ITB Walini (2020)terbagi ke dalam tiga tahap.Tahap pertama merupakan pembangunan area kampus utama serta Science Techno Park. Pada tahap ini, perhitungan kebutuhan fasilitas pada area kampus utama didasarkan pada perhitungan populasi awal mahasiswa sebesar 2.000 orang, dengan jumlah staf akademik dan non akademik total sebesar 200 orang. Tahap kedua merupakan pembangunan Bio-Techno Park, Geo Park, Art Techno Park, dan Business Techno Park, sedangkan tahap ketiga merupakan pembangunan fasilitas penunjang akademik serta fasilitas umum dan sosial.
Pada perhitungan seluruh kebutuhan fasilitas untuk pusat-pusat penelitian dan pengembangan dalam kampus, fasilitas penunjang akademik serta fasilitas umum dan sosial bagi kawasan, digunakan arahan jumlah student body pada tahun 2032 yang diperkirakan mencapai kurang lebih 30.000 orang. Apabila jumlah ini ditambahkan dengan jumlah dosen sebanyak kurang lebih 1.500 orang, asisten akademik, pegawai akademik non-akademik sebanyak kurang lebih 3.000 orang, serta anggota keluarga dosen maupun mahasiswa dan penduduk yang berada di dalam kawasan kampus, maka diperkirakan total jumlah populasi yang harus diwadahi kebutuhannya mencapai dua kali lipatnya, yaitu 60.000 orang. Jumlah ini menjadi dasar dalam perhitungan kebutuhan fasilitas umum dan sosial kawasan yang perlu disediakan. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kebutuhan fasilitas kampus dan kawasan, diperoleh total luas fasilitas berupa bangunan sebesar 1.163.170 m2, serta total luas fasilitas berupa ruang terbuka dan infrastruktur sebesar 6.186.000 m2.Dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 31 mengenai Program Ruang Pengembangan Kampus ITB Walini (2020).
Ilustrasi Rancangan Kawasan (Master Plan)
Perancangan kawasan Kampus ITB Walini (2020)didasarkan pada rencana struktur serta zona pengembangan kawasan di mana area kampus utama ITB Walini dipusatkan pada blok bagian Timur dari Jalan Tol Cipularang. Pusat-pusat riset dan pengembangan untuk berbagi disiplin ilmu diletakkan tersebar dalam kawasan, yaitu pada lokasi-lokasi dengan konsisi tapak yang berpotensi untuk dibangun. Berikut adalan ilustrasi rancangan kawasan yang terdiri dari gambar rencana tapak (Gambar 6 ), dilengkapi dengan gambar-gambar ilustrasi aerial view dan ilustrasi suasana kawasan. Titik-titik lokasi ilustrasi suasana dalam kawasan terdapat pada peta kunci di bawah ini (Gambar 8).
24
Kedua ilustrasi berikut merupakan ilustrasi aerial view terhadap hasil pengembangan Kampus ITB Walini (2020).Gambar 1 0 menunjukkan aerial view area kampus utama sebagai pusat aktivitas utama serta area penunjang di sekitarnya pada Afdeling Panglejar bagian Timur, dilihat dari sisi sebelah Barat kawasan.Gambar 11 menunjukkan aerial view area gerbang utama kampus, dilihat dari sisi sebelah Timur kawasan. Gerbang utama ini dapat dicapai melalui jalan provinsi sebagai jalan kelas utama pada kawasan yang terhubung dengan akses utama menuju kawasan, yaitu Jalan Raya Jakarta Purwakarta Padalarang Bandung. Area gerbang juga sekaligus berperan sebagai area penerima dan orientasi kawasan.
Gambar 10Ilustrasi Aerial View Kawasan Kampus ITB Walini (2020)
Berikut adalah gambar-gambar ilustrasi suasana kawasan pada titik-titik seperti terlihat pada Peta Kunci (Gambar 8).Gambar 1 2 menunjukkan ilustrasi suasana ruang terbuka utama (MainLawn / Central Lawn) yang mengarah pada gerbang utama kawasan. Ruang terbuka utama ini berfungsi sebagai tempat berkumpul juga sekaligus sebagai tempat untuk kegiatan seremonial yang sifatnya terbuka.
Gambar 12Ilustrasi Suasana 1 -Area Masuk Utama Kampus
Gambar 13 menunjukkan ilustrasi Zona Riset Sains dan Teknologi (Science Techno Park)
sebagai salah satu zona unggulan Kampus ITB Walini (2020).Zona ini dilengkapi dengan fasilitas bangunan penelitian modern dan ramah lingkungan dengan konsep green building. Zona ini mewadahi Science Center serta pusat-pusat riset dengan fokus pada disiplin information technology, cognitive science, robotic, missioning system, nano technology, dan advanced material science.
Gambar 14menunjukkan ilustrasi kualitas area aktivitas ruang luar pada Zona Riset Sains dan
Teknologi (Science Techno Park) yang terbentuk oleh konfigurasi massa bangunan hasil rancangan.Ruang luar berupa ruang terbuka hijau ini disediakan untuk mewadahi aktivitas sosial dan rekreasi, yang dapat dimanfaatkan kapan saja oleh para mahasiswa, civitas akademika, stafkampus, dan juga masyarakat umum. Pada saat-saat tertentu area ini juga dapat dimanfaatkan sebagai area workshopatau pelatihan dan area eksebisi hasil penelitian.
Gambar 14Ilustrasi Suasana 3 -Zona Riset Sains dan Teknologi
Gambar 15menunjukkan ilustrasi suasana area sirkulasi pada jalan masuk utama kampus.
Kualitas ruang yang diharapkan di sini adalah ruang sirkulasi dengan kualitas prima dalam pelayanan akses kendaraan, akses pejalan kaki, serta pengguna sepeda. Akses kendaraan meliputi kendaraan pribadi maupun kendaraan shuttle yang disediakan sebagai sarana transportasi umum di dalam kawasan kampus. Akses bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda diberikan melalui jalur khusus pedestrian dan cyclist pada sisi-sisi jalur sirkulasi kendaraan.
Gambar 16menunjukkan ilustrasi kualitas suasana ruang terbuka yang diharapkan pada Main
Lawn / Central Lawnsebagai infrastruktur hijau kawasan. Kualitas tersebut antara lainsebagai daerah resapan air, danau retensi, serta untuk filtrasi udara. Selain sebagai infrastruktur hijau kawasan, area ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik, baik oleh pengguna kampus maupun masyarakat umum.
Gambar 16Ilustrasi Suasana 5 -Ruang Terbuka Utama (Main Lawn / Central Lawn)
Gambar 17menunjukkan ilustrasi suasana area danau retensi pada salah satu ruang terbuka
hijau dalam kawasan. Danau retensi ini memiliki fungsi utilitas penampungan dan pengolahan (daur ulang) air hujan atau storm water harvesting sebagai salah satu sumber air di dalam kawasan untuk mengantisipasi isu kelangkaan sumber air bersih pada tahun 2015. Selain itu, danau retensi ini juga bernilai sosial dan ekologis dengan menyediakan ekosistem air tawar sebagai sarana belajar bagi masyarakat dalam merehabilitasi daerah muka air (waterfront).
VI. Pendanaan Pembangunan Kampus
Sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan dana pembangunan Kampus ITB Walini akan mengikuti pola sumber dana untuk membangun dan merawat kampus ITB selama ini. Demikian pula pendanaan untuk menjalankan kegiatan pendidikan dan riset merujuk pada keberhasilan ITB mengelola kegiatan pendidikan selama ini.
Dana untuk pembangunan Kampus ITB Walini diharapkan bersumber dari anggaran pemerintah pusat, anggaran pemerintah daerah, dan sumbangan dari masyarakat.Dana untuk menyiapkan tenaga akademik dan menjalankan kegiatan pendidikan diharapkan dapat dipenuhi melaui pengumpulan dana dari anggaran pemerintah pusat, anggaran pemerintah daerah, uang kuliah, kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat serta sumbangan. Sampai saat ini, sumber danadari sumber Abadi ITB masih kecil, belum dapat memberikan kontribusi untuk dana pembangunan Kampusa ITB Walini.
Dana pembangunan kampus yang berasal dari instrumen hutang jangka panjang, akan dipertimbangkan bila landasan peraturan dan persyaratan administrasi telah tersedia. ITB akan menggunakan dengan hati-hati, cermat serta ITB melengkapi dengan penerapan sistem dan mekanisme pengelolaan resiko yang memadai.
VI.1. Kebutuhan Dana Pembangunan Kampus ITB Walini (2020)
Dana yang diperlukan untuk membangun Kampus ITB Walini sesuai dengan rencana pengembangan fisik kampus yang dilakukan secara bertahap. Pembangunan sarana dan prasarana fisik dengan seluruh fasilitas lingkungan direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam jangka waktu 10 tahun akan dilaksanakan dalam 3 Tahap.
Total kebutuhan dana untuk sarana dan prasarana dan fasilitasnya diperkiranakan mencapai 19.4 trilyun rupiah, dengan rincian untuk Tahap I Rp 7.1 trilyun, Tahap II Rp 5.1 trilyun,dan Tahap III mencapai Rp 7.3 trilyun.+rasio fisik dan alat 50:50
Dana ini untuk membangun gedung, laboratorium, jalan, asrama, perumahan, dan seluruh sarana kampus dan lingkungan. Lampiran 2pada halaman 34 menyajikan rincian kebutuhan investasi dana pembangunan kampus secara terperinci.
VI.2. Kebutuhan Biaya Pengembangan Tenaga Akademik
ITB merencanakan untuk merekut sebagain besar tenaga akademik dari kandidat dengan latar belakang sarjana strata 1 yang berpotensial dan berprestasi akademik unggul. Kandidat tenaga akademik ini akan mengikuti program pendidikan lanjutan.
ITB merencanakan menggalang kerja sama dengan berbagai pendidikan tinggi untuk mendidik kandidat dengan pendidikan tinggi lanjutan ke tingkat doktorat. ITB akan mengupayakan sumber dana dari anggaran pemerintah dan pemerintah daerah serta dana bantuan dari berbagai institusi untuk memenuhi kebutuhan dana pengembangan tenaga akademik ini. Jumlah kandidat tenaga akademik yang akan dididik mencapai mencapai 2.250sarjana strata 1 sampai tahun 2030. Kebutuhan dana untuk pengembangan tenaga akademik sampai tahun 2030 mencapai 6,7 trilyun rupiah.*peraturan PTNBH dosen dan peneliti dibiayai o/ pemerintah (Dikti), apakah sudah termasuk dalam jumlah tsb? Asumsi: 1 orang s.d S3 Rp 1 M.
VI.3. Dana Penyelenggaraan Pendidikan dan Riset
Pola sumber dana untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan riset diharapkan dapat terpenuhi dengan mengikuti pola pengelolaan dana oeh ITB selama ini.Komposisi sumber dana yang berasal dari anggaran pemerintah pusat, anggaran pemerintah daerah, uang kuliah mahasiswa,pendapatan dari kerjasama riset dan pengabdian masyarakat, serta dari sumbangan dana hibah, bantuan.
Dana-dana penyelenggaraan pendidikan secara bertahap meningkat selaras dengan kegiatan akademik dan riset.Pada tahun pertama direncanakan 23 Program Studi dan meningkat di tahun ke-5 menjadi 50 Prodi, dan di tahun ke-15 menjadi 69 Program Studi.
Dana kerjasama diperoleh melalui kerjasama riset dengan pemerintah, industri, dan lembaga penelitian dan pendidikan tinggi lain.
Adapun dana kerjasama direncanakan akan diperoleh melalui program inovasi, inkubasi bisnis, dan kolaborasi antara ITB, dengan industri, dan pemerintah dengan memberikan jasa untuk
a. Lisensi kekayaan intelektual (Licensing Intellectual Property) b. Balai Inkubasi (Incubating Start-ups and Connect them to Ventures)
c. Konsultasi untuk pemerintah maupun industri (Consulting for Government and Industries)
d. Sertifkasi bagi lulusan, pemerintah dan masyarakat e. Kegiatan dan Pelatihan (Events and Training)
VI.4. Dampak Nilai Tambah
Sesuai dengan tujuan pengembangan kampus ITB Walini (2020) yaitu memenuhi kebutuhan lulusan engineer serta multidisiplin ilmu lainnya, maka added value yang ditinjau berasal dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu kemampuan meningkatkan jumlah lulusannya. Total kelulusan SDM terhitung 2015-2030 berjumlah 63.833 mahasiswa, dengan rincian sebagai berikut:
sarjana 2019-2030 mencapai 28.500 mahasiswa;
tingkat magister dari tahun 2017-2030 mencapai24.500 mahasiswa;
doktorat tahun 2018-2030 mencapai 10.833 mahasiswa.
VII. Manfaat Masterplan Perencanaan Kampus ITB Walini (2020)
Kampus ITB Walini (2020) tidak menutup kemungkinan terhadap adanya kerjasama dengan kampus lain dalam pengembangan keilmuan. Salah satu contoh kerjasama yang dapat dilakukan adalah dalam mengembangkan Teaching Hospital dimana Ilmu kedokteran akan menjadi salah satu program studi di kampus ini.
Perencanaan Kawasan Kampus Baru ITB Walini memberikan manfaat kepada banyak pihak terkait seperti PTPN VIII, Pemerintahan Kota Bandung, Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, dan Negara Indonesia secara umum. Berikut merupakan pejabaran yang terkait dengan manfaat dari keberadaan kampus ini dimasa yang akan datang:
1. Negara Indonesia
- Mempunyai pusat riset terintegrasi berskala internasional;
- Menjadi pusat inovasi pengembangan pemanfaatan SDA dan SDM Indonesia; - Mempunyai World Class University.
2. Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
- Meningkatkan pamor Jawa Barat sebagai provinsi dengan kualitas pendidikan tebaik; - Sebagai pilot project dan preseden bagi provinsi lain dalam mengembangkan pendidikan
tinggi dengan kualitas yang sama;
- Memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berskala internasional. 3. Pemerintahan Kota Bandung
- Mengurangi beban kepadatan aktivitas perkotaan yang terjadi karena bangkitan keberadaan ITB Ganesha;
- Membuka kerjasama secara lebih intensif dengan Kabupaten Bandung Barat; 4. Pemerintahanan Kabupaten Bandung Barat
- Terdapat kegiatan ekonomi bangkitan dari kampus yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;
- Masyarakat lokal lebih mempunyai kesempatan belajar di ITB Walini karena kemudahan akses;
- Menstimulasi pembangunan daerah Kabupaten Bandung Barat; - Memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berkelas dunia; - Memiliki pusat ekonomi dan kebudayaan.
5. PTPN VIII
- ITB Walini merupakan kampus yang berwawasan lingkungan dimana PTPN VIII dapat bekerjasama dengan ITB dalam melakukan pengembangan-pengembangan teknologi yang dapat diaplikasikan di areal perkebunan PTPN;
- Mendapatkan akses yang mudah dengan tenaga ahli perkebunan karena banyak terdapat kegiatan pendidikan yang berbasis lingkungan, khususnya perkebunan; - Mendapatkan fasilitas riset yang lebih baik yang terkoordinasi dengan bidang ilmu lain
yang terkait;
- Peningkatan kualitas hidup SDM (Petani dan Karyawan) eksisting PTPN VIII dari segi pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
LAMPIRAN 1
PROGRAM RUANG PENGEMBANGAN ITB WALINI (2020)
1 28,270 m2 37,000 m2
a 17,500 m2 b 9,500 m2 c 1,270 m2
dMain Lawn, dengan Plaza & Podium (Ceremonial Function) - 37,000 m2
2 48,100 m2
a 6,100 m2
b Climate Change Center 2,000 m2 c Energy Science Center - Renewable Energy Research Center 2,000 m2 d Energy Science Center - Lightning Research Center 2,000 m2 e Information Technology Center 2,000 m2 f Cognitive Science Center 2,000 m2 g Robotics Research and Development Center 2,000 m2 h Missioning System Research and Development Center 2,000 m2 i Nano Technology Center 2,000 m2
j Advanced Material Research and Development Center 4,000 m2
k Aviation and Automotive Park 20,000 m2 l Model Bendungan & Jembatan 1,000 m2 m 1,000 m2
3 34,200 m2 3,591,000 m2
a Bio Innovation Center 4,000 m2 2,000 m2 b Chemurgy Research Center 4,000 m2 2,000 m2 c Rubber Research Center 2,000 m2 658,000 m2 d Water Sustainable Resources Research Center (pump storage) 2,000 m2
e Waste Treatment Center 1,000 m2
f Food Research Center / Food Park 2,000 m2 112,000 m2 g Tea Research Center 2,000 m2 217,000 m2 h Upscaling Prototype Research Center for Industrial Pharmacy 2,000 m2 2,000 m2 i Wana Wisata / Hutan Wisata 3,200 m2 2,598,000 m2 j Bio Medical Engineering Center 3,000 m2
k Bio Technology Center 3,000 m2 l Nano Bio Medicine Center 3,000 m2 m Advance Medical Center (Adopsi Nuklir Pet. Gamma) 3,000 m2
4 5,000 m2 377,000 m2
a Mining Laboratory Center 2,000 m2
b Mining Education Trails 3,000 m2 377,000 m2
PERKIRAAN DIMENSI RUANG LUAR & INFRASTRUKTUR
NO FASILITAS
MAIN CAMPUS AREA
SCIENCE TECHNO PARK
BIO TECHNO PARK
Road Center
PERKIRAAN DIMENSI RUANG & JUMLAH
LANTAI
Ruang Pengajaran
Ruang Penunjang Kegiatan Belajar Rektorat (Eksekutif)
GEO PARK
5 9,100 m2 1,000 m2
a Center of Art and Design 6,600 m2 1,000 m2
b Material Innovation Research Center 2,500 m2
6 49,500 m2 a Multi-disciplinary Business Incubation / Creative Indsutry 15,000 m2
b Global Executive Development Center 5,000 m2 c Traditional Market / Traditional Knowledge 29,500 m2
7 539,000 m2 31,000 m2 a 116,000 m2 b 20,000 m2 c 4,000 m2 d 4,000 m2 e 240,000 m2 f 60,000 m2 g 45,000 m2 h 45,000 m2 i 1,000 m2 j 500 m2 k 500 m2 l 1,000 m2 m 2,000 m2 n - 31,000 m2 8 450,000 m2 355,000 m2 a 8,000 m2 b 300,000 m2 c 15,000 m2 d 3,000 m2 e 2,000 m2 f 10,000 m2 g 30,000 m2 h 10,000 m2 i 5,000 m2 j 30,000 m2 k 20,000 m2 l 10,000 m2 m 3,000 m2 n 2,000 m2 o 2,000 m2 p - 4,000 m2 q - 282,000 m2 r - 69,000 m2 9 1,794,000 m2 a 1,062,000 m2 b 715,000 m2 c 17,000 m2
dConservation Area (Unbuilt Area)
1,163,170 m2
6,186,000 m2
PERKIRAAN DIMENSI RUANG LUAR & INFRASTRUKTUR
TOTAL LUAS BANGUNAN
NO FASILITAS
Utilitas RTH sempadan jalan
PUBLIC FACILITIES
INFRASTRUKTUR & OPEN SPACE
Lawn / Ruang Terbuka Hijau Executive Dormitory
PERKIRAAN DIMENSI RUANG & JUMLAH
LANTAI
Rest Room & Sanitary (Toilet, WC, Pantry, dll) Student Dormitory
Perumahan / Apartemen Staf Dosen Perumahan / Apartemen Pegawai Administrasi Perumahan / Apartemen Pegawai Non-Administrasi Ruang Student Center / Himpunan Mahasiswa
Commercial : Supermarket(Traditional & Modern)
Guest House & Pansion (standar internasional) ART TECHNO PARK
BUSINESS TECHNO PARK / INDUSTRIAL PARK ACADEMIC SUPPORTING FACILITIES
Hotel / Resort (untuk pengunjung convention center) Convention Center (10.000 orang)
Ruang Supporting Staf
Ruang Musik & Kesenian Indoor (Tradisional & Modern) Ruang Olah Raga Indoor (Renang, Basket, Volley,Tenis) Ruang Olah Raga Outdoor (Sepak Bola, Tenis, Golf) & Lawn
Sport Facility / Stadion(Standar Olimpiade Internasional)
Worship Facility (Multi Religion) Public Service(Bank, Post, dll)
Community Center
Entertainment Center ( Museum,Cinema,Kantin, Café, Restoran dll) Kinder Garten / Matternity Facility
Primary Education Facility
Public Health Facility (standar internasional) Teaching Hospital(standar internasional, kerjasama FK)
Nursing Home / Aged Care(standar internasional)
Commercial : Store & Merchandise Public Transportation : Public Parking Public Transportation : Railway Station
Public Transportation : Mini Bandara (standar CN 250/ 350)
Infrastruktur (jalan, sutet, sempadan sungai, sempadan tol)
TOTAL LUAS RUANG TERBUKA
Community Park (with Ponds and Jogging Track) & Outbond Area / Indonesian Theme Park