• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/238/2015 TENTANG TIM VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/238/2015 TENTANG TIM VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/238/2015

TENTANG

TIM VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dengan adanya alih tugas dan jabatan serta untuk mengefektifkan pelaksanaan tugas Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Pusat sebagaimana yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 217/Menkes/SK/VI/2013, maka perlu dilakukan perubahan susunan anggota tim;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan kembali Keputusan Menteri Kesehatan tentang Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Pusat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Nomor 5063);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

(2)

- 2 -

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

4. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);

5. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG TIM VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT.

KESATU : Susunan Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Pusat, selanjutnya disebut Tim Verifikasi, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

(3)

- 3 -

KEDUA : Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu bertugas:

a. menyusun sistem dan mekanisme penilaian;

b. melakukan verifikasi data dan penilaian penyelenggaraan kabupaten/kota sehat yang disesuaikan oleh provinsi;

c. memberikan rekomendasi kabupaten/kota sehat yang patut diberikan penghargaan Swasti Saba kepada Menteri Kesehatan; dan

d. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Tim Verifikasi.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua, Tim Verifikasi berkoordinasi dan menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah, unit kerja dan pihak-pihak lain terkait yang relevan.

KEEMPAT : Tim Verifikasi bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan dan wajib menyampaikan laporan pertangggungjawaban paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan kegiatan.

KELIMA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan Menteri ini dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan dan sumber pendanaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, maka

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 217/Menkes/SK/VI/2013 tentang Tim Verifikasi

Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Pusat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

(4)

- 4 -

KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Juni 2015 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

NILA FARID MOELOEK

(5)

- 5 -

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN

NOMOR HK.02.02/MENKES/238/2015

TENTANG TIM VERIFIKASI

KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT

SUSUNAN TIM VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT

Penasihat : Menteri Kesehatan

Pengarah : 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri

3. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan

4. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri

5. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan 6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian

Kesehatan Pelaksana:

Ketua I : Dr. Hj. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes (Plt. Direktur Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan)

Ketua II : Edi Sugiarto, SH, M.Si (Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

Sekretaris I : Drs. Yulikarmen, M.Kes (Kepala Subdirektorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan)

(6)

- 6 -

Sekretaris II : Ir. Edison Siagian, MA (Kasubdit Konservasi dan Rehabilitasi, Direkorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri)

A. Bidang Pemukiman, Sarana dan Prasarana Umum

1. Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM (Kementerian Kesehatan) 2. Drs. Hendra Jama, M.Si (Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak)

3. Dr. Sonny Priajaya Warouw, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

4. Sri Handini, SH, MH, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

5. Sondang Lumban Gaol, S.Sos, M.Eng (Kementerian Dalam Negeri)

6. Drs. Agung Tri Wahyunto, M.Pd (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

7. Ir. Achmad Mufid, Dipl.SE (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

8. Dra. Endang Setyaningrum, MT (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

9. Dewi Marlina, SKM, MKM (Kementerian Kesehatan)

B. Bidang Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi 1. Mahmud Yunus, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 2. Felix Iryantomo, ATD (Kementerian Perhubungan) 3. Joel Palandi, SE (Kementerian Dalam Negeri) 4. Eli Winardi, SKM, MKM (Kementerian Kesehatan) 5. dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA (Kementerian Kesehatan) 6. Joko Pitoyo, M.MTr (Kementerian Perhubungan) 7. Arif Wibowo, SKM (Kementerian Kesehatan)

(7)

- 7 - C. Bidang Pertambangan Sehat

1. Dr. Anas Ma’ruf, MKM (Kementerian Kesehatan)

2. Nevy Rinda Nugraini, S.Si (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan )

3. Dra. Pimanih, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

4. Siti Nur Ayu, SKM, MSc.PH (Kementerian Kesehatan)

5. Calvin S. Wattimena, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

6. Redo Gusman, SKM (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

D. Bidang Hutan Sehat

1. Dra. Cucu Cakrawati Kosim, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 2. Sutoto Dwijayanto, S.Si, M.Hum (Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan)

3. Diah Wati, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 4. Trisno Subarkah, SKM (Kementerian Kesehatan) 5. Abdullatif Ali, SKM (Kementerian Kesehatan) 6. Sam Ato, ST (Kementerian Dalam Negeri)

E. Bidang Industri dan Perkantoran Sehat

1. Zurlaini, SE (Kementerian Perindustrian)

2. Slamet Mulsiswanto, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 3. Sofwan, ST, MM (Kementerian Kesehatan)

4. Ir. Candra Rudyanto, MPH (Kementerian Kesehatan) 5. Widya Utami, SKM, MKM (Kementerian Kesehatan)

6. Eko Budi Yunihasto, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

F. Bidang Pariwisata sehat

1. Dra. Widayanti Bania, M.Si (Kementerian Pariwisata) 2. dr. Ann Natalia Umar (Kementerian Kesehatan)

(8)

- 8 -

3. Santi Laria Simanjuntak, S.Sos (Kementerian Dalam Negeri) 4. Noviyawati, SE, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

5. Prayit Susilo Aji, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 6. Dra. Dewi Minarni (Kementerian Kesehatan)

7. Marlein Leiwakabessy, SKM (Kementerian Kesehatan)

G. Bidang Ketahanan Pangan dan Gizi 1. Ir. Yuliva (Kementerian Pertanian)

2. Rosidi Roslan, MPH (Kementerian Kesehatan)

3. Apriyanto Dwi Nugroho, STP, M.Sc (Kementerian Pertanian) 4. Misriati, SKM, MM (Kementerian Kesehatan)

5. Bunga Mayung Datulinggi, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 6. Ikha Purwandari, SKM (Kementerian Kesehatan) )

H. Bidang Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri

1. Dr. Drs. Nana Mulyana, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 2. F. Eko Saputro, M.Kes (Kementerian Kesehatan)

3. drg. Wahyu Nugroho, MPH (Kementerian Kesehatan) 4. dr. Ita Dahlia, MH.Kes (Kementerian Kesehatan) 5 Dr. Sulistya Widada (Kementerian Kesehatan)

6. Dra. C. Tri Saptaningsih, M.Si (Kementerian Kesehatan) 7. Abdurrahman, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 8. dr. Pratono (Kementerian Kesehatan)

9. dr. Carolina R. Akib, M.Sc (Kementerian Kesehatan) 10. Nuraini, SKM, M.Sc (Kementerian Kesehatan)

I. Bidang Kehidupan Sosial yang Sehat

1. Rini Handayani, SE, MM (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

(9)

- 9 -

3. Nursal, SH, M.Hum (Kementerian Kesehatan)

4. Tutut Indra Wahyuni, SKM, M.Kes (Kementerian Kesehatan) 5. Aloysia Widyastuti, SKM, M.Si (Kementerian Kesehatan) 6. Husni Mochtar, SKM (Kementerian Kesehatan)

J. Sekretariat

1. Ela Edithya, SKM (Kementerian Kesehatan)

2. Alissa Ridha Mustika, S.Psi (Kementerian Kesehatan) 3. Elza Kurnia Putri, A.Md (Kementerian Kesehatan) 4. Zahro Abdani Fauzi, SKM (Kementerian Kesehatan)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

NILA FARID MOELOEK

Referensi

Dokumen terkait

a) 2 buah benda uji untuk uji kuat tarik badan dan perpanjangan putus yang dipotong dari bagian badan ban dalam pada kedua sisi yang berlawanan; dan.. Lakukan

i- Perkataan bahasa Inggeris yang digunakan itu tidak i- Perkataan bahasa Inggeris yang digunakan itu tidak pernah dipinjam/diserap ke dalam bahasa Melayu.. pernah dipinjam/diserap

 Sebagian besar absorpsi dalam usus besar terjadi pada pertengahan proksimal kolon → kolon pengabsorpsi  Kolon bagian distal pada prinsipnya berfungsi sebagai tempat

Setelah melaksanakan kegiatan PPL 1, praktikan praktikan memperoleh nilai tambah yang positif setelah melaksanakan kegiatan PPL 1 di SDN Purwoyoso 03, yaitu praktikan

(3) Kepala badan pendidikan dan pelatihan selaku kepala SKPD atas nama gubernur menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat

Sebuah aplikasi atau software pada sistem ini sangat mendukung dari kemampuan sistem untuk mengubah atau untuk membangun ulang dari sebuah versi aplikasi dan software yang tepat

Dengan memanfaatkan media elektronik dibuatlah video yang menampilkan semua gedung kampus Universitas Gunadarma Diharapkan melalui video ini dapat membantu mahasiswa baik itu

Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna