• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT

Oleh :

S. Setianti, A. Yani *), L. Somantri *)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Email :

sintasetianti01@gmail.com, ahyani_07@yahoo.co.id, I.somantri@ymail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sikap dan persepsi peserta didik yang kurang baik terhadap pembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut. Tujuan penelitian mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran geografi dan mengidentifikasi sikap peserta didik terhadap peranan guru dalam proses pembelajaran geografi serta mengidentifikasi sikap peserta didik terhadap materi geografi melalui indikator kognitif, afektif dan konatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling dengan jumlah 341 peserta didik dan 12 guru geografi di setiap sampel sekolah yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, penyebaran angket dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan persentase untuk pengukuran pelaksanaan pembelajaran geografi, Skala Likert untuk pengukuran sikap peserta didik terhadap peranan guru dalam proses pembelajaran dan sikap peserta didik terhadap materi geografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran geografi dilaksanakan dengan positif. Guru mengikuti langkah-langkah pembelajaran, seperti prapembelajaran, inti pembelajaran dan kegiatan menutup pembelajaran. Sikap peserta didik terhadap peranan guru dalam proses pembelajaran geografi berkategori positif. Guru geografi mampu mengelola pengajaran dengan baik, sehingga persepsi peserta didik dalam proses belajar geografi menyenangkan. Sikap peserta didik terhadap materi geografi berkategori positif. Persepsi, kepercayaan pada kemampuan diri sendiri, perasaan intelektual serta kegiatan-kegiatan visual, lisan dan emosional peserta didik menunjukan bahwa materi geografi lebih menarik dibandingkan dengan materi lainnya.

Kata Kunci :Sikap, Peserta Didik, Pembelajaran geografi

Abstract

This research is based on students’ detached attitude and perception from Geography learning process in Kabupaten Garut. The aims of this research are to describe the process of studying Geography, to identify the attitude of the students toward the teachers' role in class and to identify the students attitude towards Geography learning materials through cognitive, affective and conative attitude indicators. This research uses descriptive as the method. The sample is taken by using

(2)

stratified random sampling with 341 students and 12 Geography teachers from schools that are chosen to be the sample. The data is collected by undergoing field study, using questionnaire, and going through the documentation study. The data is analyzed by using percentage to measure the process of Geography learning in class, Likert Scale to measure the students attitude toward the role of teachers and the Geography learning materials. The results of this research show that the process of Geography learning occurs well during class. The teachers follow the curriculum, such as pre-learning process, the main process, and the closure before the class is finished. The students' attitude toward the teachers' role during the Geography class is categorized as positive and the teachers are able to manage the learning process well, so that the students find the class pleasant. That way, the students' attitude toward the class is also categorized positive. Students perception, trust in their self-capability, intellectual experiences and visual, verbal, and emotional activities show that Geography learning materials are more interesting than other study materials.

Keywords: Attitude, students, Geography learning

(3)

PENDAHULUAN

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Menurut Sumaatmadja (1997, hlm 12) studi geografi berkenaan dengan; (1) permukaan bumi (geosfer), (2) alam lingkungan (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer), (3) umat manusia dengan kehidupannya (antroposfer), (4) penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupan termasuk persamaan dan perbedaan, serta (5) analisis hubungan keruangan gejala-gejala geografi di permukaan bumi. Oleh karena itu, pembelajaran geografi sangat dibutuhkan dan penting untuk dipelajari oleh peserta didik, supaya mereka mampu memahami karakter lingkungan dan manfaat dari lingkungan itu sendiri.

Tujuan pembelajaran geografi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, sebagai berikut; (1) mengembangkan pengetahuan tentang pola dan proses keruangan, (2) mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi, (3) menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap keragaman sosial-budaya masyarakat (Waluya, 2014).

Menurut Sumaatmadja (1997, hlm 22) geografi memiliki peranan dan sumbangan yang nyata terhadap realisasi tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, mata pelajaran geografi selayaknya mendapatkan perhatian. Dengan penguasaan materi, maka peserta didik dapat mengamalkan ilmu geografi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Pada kenyataanya proses pembelajaran geografi tidak selalu berjalan dengan lancar. Guru harus memperhatikan bahwa terjadi kesulitan-kesulitan belajar yang akan timbul pada peserta didik. Hal ini disebabkan karena peserta didik tidak mau belajar apa yang seharusnya mereka pelajari, atau dengan perkataan lain kurangnya motivasi untuk mempelajari sesuatu, sehingga menghambat proses belajar.

Keberhasilan pembelajaran geografi tidak dapat dipisahkan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut meliputi faktor yang berasal dari diri peserta didik, faktor lingkungan peserta didik, faktor materi, dan faktor guru. Salah satu faktor yang memegang peranan penting adalah faktor yang berasal dari diri peserta didik yang biasa disebut karakterisitik peserta didik.

Sikap peserta didik sangat penting dalam mendukung terciptanya proses belajar yang efektif, seperti pernyataan

(4)

Djaali (2009, hlm 117), “Peserta didik yang sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan peserta didik yang sikap belajarnya negatif”. Dari pernyataan ini dapat dilihat bahwa sikap belajar yang positif dapat mendorong peserta didik belajar lebih aktif dengan demikian proses belajar dapat berjalan efektif karena tidak berjalan satu arah saja, namun terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga dapat diketahui kesulitan peserta didik dalam belajar dan selanjutnya akan berpengaruh pada prestasi belajar yang didapatkan oleh peserta didik. Sikap peserta didik terhadap geografi merupakan salah satu bagian dalam karakteristik peserta didik yang tidak dapat diabaikan dalam pembelajaran geografi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti tahun 2015 dengan mengambil salah satu sampel Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Garut, yaitu di SMA YKBBB Leles kelas XI IIS 1. Peneliti mendapatkan kenyataan yang terjadi di lapangan, bahwa pada proses pembelajaran geografi, guru geografi di SMA YKBBB Leles memberikan materi geografi sesuai dengan Silabus dan RPP yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Akan tetapi, sumber belajar dan media yang digunakan dalam proses

pembelajaran sangat terbatas. Seperti terbatasnya infokus dan sumber belajar yang digunakan hanya LKS (Lembar Kerja Siswa) dan buku paket yang dimiliki oleh guru geografi saja.

Dengan keterbatasan media dan sumber belajar, menjadikan peserta didik lebih cepat bosan dan monoton dalam belajar. Hal itu dapat ditunjukan melalui sikap peserta didik yang bermain handphone, mengobrol dengan teman sabangkunya, gaduh saat guru menerangkan bahkan pandangan peserta didik tertuju keluar kelas.

Peneliti juga mendapatkan informasi dari peserta didik, bahwa materi geografi bersifat hapalan yang membuat peserta didik sulit untuk memahaminya dan membuat jenuh pada saat belajar. Maka dari itu peranan guru geografi dalam proses pembelajaran harus diperhatikan. Guru geografi harus mampu memilih strategi pembelajaran, media pembelajaran serta sumber belajar dengan tepat. Tidak hanya itu saja, interaksi guru geografi dengan peserta didik pun harus bisa dijalin dengan baik, supaya peserta didik tidak segan dan gugup pada saat mengemukakan pendapat maupun bertanya. Peranan guru geogarafi dalam proses pembelajaran mampu mengubah sikap dan persepsi peserta didik terhadap geografi supaya lebih positif.

(5)

Adapun tiga poin yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut: (1) bagaimana pelaksanaan pembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut? (2) bagaimana sikap peserta didik terhadap peranan guru geografi dalam proses pembelajaran geografi? (3) bagaimana sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut?

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan sampel peserta didik dilakukan secara stratified random sampling dengan jumlah 341 peserta didik dan 12 guru geografi disetiap sampel sekolah yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, penyebaran angkat dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan persentase untuk pengukuran pelaksanaan pembelajaran geografi, skala likert untuk pengukuran sikap peserta didik terhadap peranan guru dalam proses pembelajaran geografi dan sikap peserta didik terhadap materi geografi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar. sikap adalah kecenderungan dalam bertingkah laku, yang sifatnya tertutup dan bukan

suatu tindakan nyata. Seperti yang diungkapkan oleh Djaali (2009, hlm 114) kecenderungan dalam bertindak yang dimaksudkan disini adalah suatu pengaruh asal tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang terhadap suatu objek, dapat mendekati atau menjauhi objek. Tindakan mendekati atau menjauhi objek ini dilandasi oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap objek tersebut.

Pada penelitian ini mengacu pada pembelajaran geografi yang berada di SMA Kabupaten Garut dengan mengambil Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta. Proses pembelajaran geografi dapat dilihat dari bagaimana pelaksanaan pembelajaran geografi berlangsung.

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan terhadap beberapa aspek yang menjadi patokan pelaksanaan pembelajaran geografi yaitu pemenuhan kriteria pelaksanaan prapembelajaran geografi, pemenuhan kriteria inti pembelajaran dan menutup kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran geografi menggunakan persentase yang merupakan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan melalui observasi terhadap guru geografi.

(6)

Tabel 1. Pelaksanaan Pembelajaran Geografi Di SMA Kabupaten Garut

No Indikator Keterangan Indikator Kategori 1 Pemenuhan kriteria pelaksanaa n prapembela jaran Guru menyiapkan peserta didik secara psikis untuk mengikuti pelajaran dengan baik, melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan uraian materi sesuai dengan silabus. Cukup Baik 2 Pemenuhan kriteria inti pembelajar an Interaksi Guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti metode dan media yang digunakan, diskusi peserta didik untuk memecahkan soal/masalah dan memberikan kesempatan untuk lebih berpikir dalam menganalisis. Baik 3 Menutup kegiatan belajar Guru menyimpulkan materi yang sudah di jelaskan dan memberi tahu materi untuk oertemuan berikutnya. Baik

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil analisis terhadap data yang telah didapat, menunjukan bahwa pada pemenuhan kriteria pelaksanaan

prapembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut adalah cukup baik. Guru geografi di SMA Kabupaten Garut cukup baik dalam menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, melakukan apersepsi, ,menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang sesuai dengan silabus.

Sedangkan dalam kriteria inti pembelajaran geografi menunjukan hasil yang baik, salah satunya interaksi guru geografi dengan peserta didik yang mempengaruhi proses pembelajaran geografi. Apabila Guru geografi mampu menarik perhatian peserta didik maka respon peserta didik pun akan positif terhadap objek tersebut. Sehingga guru geografi harus memiliki peranan guru yang kompetensi. Sesuai yang di katakan Fathurohman dan Sutikno (2007, hlm 116) bahwa Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar akan mempengaruhi kompetensi guru dalam mengajar. Seperti halnya dalam pemilihan strategi, metode, media serta sumber belajar yang tepat. Dari hasil analisis penelitian menunjukan bahwa guru geografi cukup baik dalam pemilihan strategi, metode, media dan sumber belajar. Hanya saja yang menjadi kendala dari steiap sekolah adalah keterbatasan Infokus.

(7)

Pada kegiatan menutup pembelajaran, guru geografi di SMA Kabupaten Garut melakukannya dengan baik yaitu dengan adanya evaluasi. Melalui evaluasi, guru geografi dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran. Kemudian, menyampaikan maerei pembelajaran berikutnya. Hasil analisis penelitian, menunjukan bahwa guru geografi melakukan dengan baik saat memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. Antuasias peserta didik sangat bagus sehingga mempengaruhi hasil pembelajaran.

Dari hasil analisis tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajarn geografi di SMA Kabupaten garut melalui observasi menunjukan hasil yang baik. Guru geografi di SMA Kabupaten Garut melakukan kegiatan pendahulan, inti dan penutup dengan baik.Guru geografi mampu mengelola kelas dengan baik dan melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai langkah-langkah pembelajaran yang sudah di rencanakan.

Kemudian, hasil analisis penelitian berikutnya yang dilakukan terhadap beberapa aspek yang menjadi patokan sikap peserta didik terhadap peranan guru geografi yaitu perencanaan pengajaran, pengelolaan pengajaran, penguasaan materi, motivator pengajaran, dan

pembimbingan pengajaran. Data yang diambil untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap peranan guru geografi yaitu melalui angket yang di sebarkan kepada peserta didik kelas XI di SMA Kabupaten Garut. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert.

Hasil analisis terhadap data yang didapat, menunjukan bahwa sikap peserta didik terhadap peranan guru geografi yaitu kuat. Guru geografi di SMA Kabupaten Garut mempunyai peranan yang baik. Hasil analisis menunjukan bahwa dalam perencanaan pengajaran, guru geografi selalu menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum proses belajar dimulai dengan baik. Kemudian dalam mengelola kelas, guru geografi mampu berinteraksi dengan peserta didik secara baik sehingga sikap peserta didik yang ditunjukan dalam proses belajar geografi bernilai positif. Hal itu dapat dilihat dari hasil analisis penelitian yang menunjukan bahwa peserta didik senang dalam belajar geografi karena guru geografi tidak menciptakan suasana tegang akan tetapi membuat nyaman peserta didik untuk belajar.

Sedangkan untuk hasil analisis peneliian selanjutnya yang dilakukan terhadap beberapa aspek yang menjadi patokan sikap peserta didik terhadap materi geografi yaitu persepsi, kepercaaan, stereotype, perasaan intelektual, perasaan kesusilaan, perasaan keindahan, perasaan

(8)

sosial dan kemasyarakatan, perasaan harga diri, kegiatan visual, kegiatan-kegiatan lisan, kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan-kegiatan menulis, kegiatan mnetal, dan kegiatan-kegiatan emosional. Data yang diambil untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap materi geografi yaitu melalui angket yang di sebarkan kepada peserta didik kelas XI di SMA Kabupaten Garut. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert.

Hasil analisis terhadap data yang didapat, menunjukan bahwa sikap peserta didik terhadap materi geografi yaitu kuat. Sikap peserta didik di SMA Kabupaten Garut dalam persepsi terhadap isi materi geografi bernilai positif atau menyenangkan, sehingga pada saat proses belajar peserta didik mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Hal itu ditunjukan juga dengan sikap peserta didik yang aktif dalam bertanya, tidak membolos saat pelajaran berlangsung, dan menjaga sikap saat guru sedang menjelaskan seperti tidak mengganggu teman sekelasnya, tidak bermain handphone dan fokus mendengarkan guru geografi yang sedang menerangkan.

Dengan demikian, kecenderungan sikap peserta didik terhadap pembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut yaitu positif, yang mana tidak sesuai dengan

dugaan awal peneliti. Hasil observasi penelitian terdahulu menunjukan sikap negatif peserta didik terhadap pembelajaran geografi yang dilaksanakan hanya di dua sekolah yaitu SMA Negeri 2 Garut dan SMA YKBBB Leles. Sampel pada observsi terdahulu tidak mewakili dari sampel penelitan yang telah dilakukan yang mana hanya 10% dari 12 sekolah. Jadi tidak ada kesesuaian antara dugaan awal peneliti yang hasilnya negatif dengan penelitian yang telah dilakukan menggunakan lembar observasi dan angket sebagai alat ukur dengan hasil yang positif dari sikap peserta didik terhadap pembelajaran geografi.

KESIMPULAN

Pelaksanaan pembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut secara keseluruhan berada dalam kategori positif. Pelaksanaan pembelajaran geografi dilakukan oleh setiap guru geografi di SMA Kabupaten Garut dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran seperti prapembelajaran, inti pembelajaran dan kegiatan menutup pembelajaran. meskipun ada hambatan pada kegiatan inti pembelajaran seperti kurang tersedianya media (infokus) akan tetapi guru geografi di SMA Kabupaten Garut tetap melaksanakan pembelajaran geografi dengan baik.

(9)

Sikap peserta didik kelas XI terhadap peranan guru geografi dalam proses pembelajaran geografi di SMA Kabupaten Garut berada dalam kategori positif. Peranan guru geografi dalam proses pembelajaran menunjukan bahwa pada pengelolaan pengajaran seperti guru mampu menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh peserta didik, mengelola kelas dengan suasana menyenangkan, dan mampu menjalin kedekatan yang baik dengan peserta didik menjadikan sikap peserta didik lebih antusias dalam proses pembelajaran geografi serta peserta didik termotivasi dengan peranan guru yang menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran.

Sikap peserta didik kelas XI terhadap materi geografi di SMA Kabupaten Garut berada dalam kategori positif. Hal itu ditunjukan dari persepsi peserta didik terhadap materi geografi yang menganggap bahwa materi geografi lebih mudah dan lebih menarik dari materi lain, kepercayaan peserta didik akan kemampuan menyelesaikan soal geografi, perasaan harga diri ketika mendapatkan nilai geografi dan kegiatan-kegiatan visual, lisan, mental dan emosional yang ditunjukan saat proses belajar seperti mampu mendengarkan guru geografi dengan baik, mengemukakan pendapat dan bersikap tenang atau berani saat proses

belajar geografi. Sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi geografi saat proses pembelajaran geografi berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Darmidi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung; Alfabeta

Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Kasara

Fathurrohman & Sutikno. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. (2009). Metode penelitian

kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta

Sumaatmadja, Nursid. (1997). Metodelogi Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Sumber Dokumen

Gambar

Tabel  1.  Pelaksanaan  Pembelajaran  Geografi Di SMA Kabupaten Garut

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal pelayanan, mutu adalah masalah mengenai ”malaksanakan dengan benar sejak awal” (”getting it right the first time”). Yang lein berpendapat bahwa ”mutu

tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe Kabupaten Karo sudah mencapai kategori sangat

[r]

BAB III ANALISIS CERITA NOVEL “ STRATEGI HIDEYOSHI : ANOTHER STORY OF THE SWORDLES S SAMURAI” KARYA TIM CLARK DAN MARK CUNNINGHAM. DILIHAT DARI PENDEKATAN

Pesatnya pertumbuhan pengguna jasa telekomunikasi saat ini membutuhkan suatu sarana komunikasi yang menggunakan frekuensi sebagai media penghubung antara sentral lokal dengan

Very Small Apertur Terminal (VSAT) atau disebut juga Sistem Komunikasi Satelit Bumi Mikro (SKSBM) merupakan stasiun bumi yang berfungsi untuk menerima atau mengirimkan data

c) Siswa diberikan tugas kelompok untuk mengamati model bangun ruang yang telah disediakan oleh guru. Pengamatan dilakukan sesuai dengan petunjuk dan tugas pada

PENERAPAN METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |