• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA KOTA BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA KOTA BLITAR"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

KOTA BLIT AR

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KELUARGA BERENCANA KOTA BLITAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyusun Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Keluarga Berencana Kota Blitar Tahun 2016 – 2021.

Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kami sampaikan kepada semua

pihak yang telah membantu di setiap kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Keluarga Berencana Kota Blitar. Kritik dan saran sungguh kami harapkan sehingga

akan dapat dijadikan masukan bagi penyusunan Rencana Strategis Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ke depan agar lebih

sempurna.

Harapan kami dengan telah tersusunnya Rencana Strategis Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ini dapat dijadikan

dasar dalam setiap pelaksanaan kegiatan bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Keluarga Berencana Kota Blitar 6 ( enam ) tahun ke depan.

Blitar, 2016

KepalaBadan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar

Dra. SULISTIANI, MM

Pembina Utama Muda NIP. 19610710 198903 2 003

(3)

DAFTAR ISI

Daftar Isi Kata Pengantar Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Landasan Hukum ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan ... 6

1.4 Sistematika Penulisan ... 7

Bab II GAMBARAN PELAYANAN ... 12

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 12

2.2 Sumber Daya Bapemas dan KB ... 32

2.3 Kinerja Pelayanan Bapemas dan KB 35 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ... 42

BAB III ISU–ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 43

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ... 43

3.2 Telaah Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 45

3.3 Telaah Renstra Kementrian dan Renstra Provinsi Jawa Timur ... 48

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Ligkungan Hidup Strategis ... 51

3.5 Penentuan Isu Strategis ... 53

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 58

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 58

4.2 Strategi dan Kebijakan ... 63

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 66

BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPEMAS DAN KB YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 81

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam periode lima tahun kedepan, sebagai tolok ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ini berfungsi untuk menuntun segenap penyelenggara unit organisasi di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban, terutama memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang akan dicapai dalam periode lima tahun kedepan.

Dasar hukum penyusunan Renstra SKPD mengacu pada UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, memberikan kewenangan kepada Daerah Kota/Kabupaten untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Mengacu dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, dimana setiap satuan perangkat SKPD diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai proyeksi program/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD dalam 5 tahun mendatang. Kerangka acuan yang mendasari penyusunan Renstra SKPD adalah gambaran Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih, yang menjadi landasan dalam penyusunan RPJM Daerah. Dari Dokumen Renstra selanjutnya diturunkan ke dalam penyusunan dokumen Renja SKPD per tahun.

Perencanaan juga disusun dengan memperhatikan keselarasan dan kesinambungan antara rencana Dokumen perencanaan pembangunan menengah daerah terdiri dari Rencana Pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan dokumen Rencana Strategis SKPD (Renstra – SKPD).

(6)

Penyusunan dokumen RPJMD dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, sedangkan penyusunan Renstra SKPD disusun oleh SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannnya.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku bahwa setiap SKPD perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah. Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD serta berpedoman pada RPJM daerah dan bersifat indikatif.

Pemerintah Kota Blitar telah memiliki dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Blitar 2005 – 2025 yang telah disahkan dengan Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2010 dan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar 2016 - 2020. Penyusunan RPJM Kota Blitar mengacu kepada RPJPD Kota Blitar 2005 – 2025, visi, misi dan prioritas Walikota terpilih; dan rancangan rencana teknokratik.

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Blitar berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra). Rencana strategis dimaksud disusun sebagai langkah awal untuk melaksanakan RPJM Kota Blitar, yang dalam penyusunannya dilakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal dengan memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan (threats). Analisa lingkungan internal digunakan untuk menyusun peta masalah yang selama ini berkembang dan belum dapat terpecahkan, sedangkan analisa lingkungan eksternal adalah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi perubahan – perubahan yang terjadi di luar organisasi.

Rencana strategis dimaksudkan untuk mengembangkan strategi secara efektif dan efisien demi terciptanya landasan bagi pengambilan keputusan dalam menghadapi kondisi yang terus berubah. Rencana strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok

(7)

dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar sebagaimana Peraturan Walikota Blitar Nomor 30 tahun 2010 dan berpedoman kepada RPJMD, serta bersifat indikatif. Rencana strategis juga merupakan dokumen publik yang memberikan gambaran wujud pelayanan yang dapat diberikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar hingga 5 (lima) tahun mendatang. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selanjutnya Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar merupakan bagian dari kontrak kinerja Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dengan Walikota Blitar.

Dalam penyusunan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dilaksanakan review terhadap RPJMD dan Renstra Provinsi guna keserasian keterpaduan, sinkronisasi dan integrasi pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, lebih lanjut dalam pelaksanaannya Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dijabarkan dalam Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang merupakan perencanaan pembangunan tahunan.

Kegiatan perumusan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dilakukan secara simultan (bersamaan waktunya) dengan proses penyusunan RPJMD Kota Blitar tahun 2016-2021, yang merupakan salah satu dokumen rujukan awal dalam penyusunan rancangan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar. Untuk mendapatkan masukan guna penajaman dan penyempurnaan substansi rancangan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dilaksanakan Forum SKPD yang melibatkan para pemangku kepentingan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, kesepakatan yang dihasilkan Forum SKPD menjadi acuan untuk penyempurnaan rancangan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar menjadi rancangan akhir Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota

(8)

Blitar. Selanjutnya rancangan akhir Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar disahkan dengan keputusan Walikota menjadi Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar. Berdasarkan keputusan Walikota tentang pengesahan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar menetapkan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang lebih lanjut akan menjadi pedoman unit kerja dilingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam menyusun Rancangan Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

Hubungan antara Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar Tahun 2016 - 2021 dengan dokumen perencanaan lainnya ditunjukkan oleh gambar sebagaimana yang tertera dibawah ini :

Hubungan antar Dokumen Perencanaan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RENJA SKPD RENSTRA SKPD RPJM Daerah RKP Daerah Pedoman Pedoman Pedoman Dijabarkan Diacu RKP RPJP Daerah RPJM Nasional RPJP Nasional. Diacu Pedoman Dijabarkan

Diperhatikan Diserasikan mell . Musrenbang

Pedoman Pedoman

RAPBN

(9)

1.2. Landasan Hukum

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Blitar Tahun 2016 – 2021 disusun berdasarkan pada :

a. Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 104, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ).

b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

c. Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang ( lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 ).

d. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

e. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

f. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235)

g. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419)

h. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635)

i. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700)

j. Peraturan pemerintah No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

(10)

m. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah.

n. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan nomor 21 tahun 2011.

o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 08 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).

q. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 03 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019.

r. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 05 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031.

s. Peraturan Daerah Kota Blitar nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Blitar tahun 2011 – 2030

t. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 02 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Blitar Tahun 2005 – 2025.

u. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 04 tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

v. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor ……. tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar tahun 2016 - 2021.

w. Peraturan Walikota Blitar Nomor 41 tahun 2014 tentang Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar adalah sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih yang digambarkan dalam bentuk program, kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana

(11)

Kota Blitar selama 5 (lima) tahun sesuai masa periode kepemimpinan Kepala Daerah.

Tujuan disusunnyaRenstra adalahsebagai berikut :

a. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan

dilaksanakan/diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar sebagai penjabaran visi, misi Kepala Daerah terpilih selama 5 (lima) tahun.

b. Merumuskan gambaran ketersediaan anggaran yang dapat dibelanjakan dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan disertai sasaran dan lokus program/kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan.

c. Menerjemahkan visi, misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dengan berpedoman kepada Perda tentang RPJMD periode berkenaan ;

d. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan selama periode RPJMD berkenaan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar Kota Blitar Tahun 2016 – 2021 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, fungsi Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, Keterkaitan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dengan RPJMD, K/L dan Renstra Provinsi dan Renja Badan

(12)

Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

1.2. Landasan Hukum.

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas fungsi kewenangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

1.3. Maksud dan Tujuan Renstra

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

1.4. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPEMAS dan KB KOTA BLITAR

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ini.

(13)

2.1. Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi Bapemas dan KB

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, serta uraian tugas dan fungsi. 2.2. Sumber Daya Bapemas dan KB

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam menjalankan tugas fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal.

2.3. Kinerja pelayanan Bapemas dan KB

Sub bab ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar berdasarkan sasaran/target Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar periode sebelumnya.

2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan BapemasdanKB Mengemukakan macam pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan .

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

Mengemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan visi, misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

Mengemukakan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang terkait dengan visi, misi, serta program Walikota dan Wakil Walikota terpilih, termasuk faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga

(14)

Berencana Kota Blitar yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Mengemukakan faktor-faktor penghambat ataupun pendorong dari pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar Provinsi dan Kota Blitar.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Mengemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. 3.5. Penentuan Isu – isu strategis

Mengemukakan informasi isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

Mengemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

4.2 Strategi dan Kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar

Mengemukakan rumusan pernyataan strategis dan kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam lima tahun mendatang.

(15)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Mengemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Mengemukakan indikator kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(16)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BLITAR

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Walikota Blitar no 41 tahun 2014 tentang Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan masyarakat Kota Blitar bahwa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung tugas Walikota Blitar dipimpin seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera.

Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud diatas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar melaksanakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera berdasarkan peraturan perundang – undangan;

b. Pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan umum dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

c. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

d. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

(17)

e. Penyelenggaraan tugas informasi pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

f. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaang tugas dibidang

pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

g. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga badan;

h. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan administrasi kepegawaian, kearsipan, ketatalaksanaan, ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan kehumasandan pelaksanaan tugas badan;

i. Pelaksanaan pengembangan kemampuan organisasi meliputi pembinaan personil, administrasi umum, ketatalaksanaan dan sarana dan prasarana kerja;

j. Penyelenggaraan keamanan, kebersihan dan kenyamanan bekerja dilingkungan kantor;

k. Penyusunan dan pelakasanaan Standart Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

l. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPIP);

m. Pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan / atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

n. Pengelolaan pengaduan masyarakat dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

o. Penyampian data hasil pembangunan dan informasi lainya terkait dengan layanan di bidang dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera secara berkala melalui Sub Domain Website Pemerintah daerah;

p. Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera; dan

(18)

q. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Adapun susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana terdiri dari:

a. Kepala Badan

b. Sekretaris dipimpin oleh Sekretaris yang membawahi: 1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan; 2. Sub Bagian Keuangan dan Program;

c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, membawahi:

1. Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat; 2. Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan. d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, membawahi:

1. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan;

2. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak. e. Bidang Keluarga Berencana, membawahi:

1. Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana;

2. Sub Bidang Keberdayaan dan Ketahanan Keluarga. f. Unit Pelaksana Teknis Badan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris sedangkan masing – masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar.

Uraian tugas dari masing – masing struktur adalah sebagai berikut:

Sekretariat

1. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

2. Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi perencanaan, pengkoordinasian program kerja unit kerja, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, administrasi kepegawaian, kearsipan dan administrasi keuangan dilingkungan badan.

3. Sekretariat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana menjalankan fungsi:

(19)

a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;

b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja masing-masing bidang secara terpadu;

c. Pengkoordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang di lingkungan Badan;

d. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan penyusunan program/kegiatan Sekretariat;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT);

f. Pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA); g. Pengkoordinasian penyusunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

h. Fasilitasi penyusunan Penetapan Kinerja (PK);

i. Pengkoordinasian internal dan eksternal serta pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana organisasi Badan;

j. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan urusan rumah tangga dan tata usaha Badan;

k. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi perjalanan dinas, tugas-tugas keprotokolan dan kehumasan;

l. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi perlengkapan, sarana prasarana, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat-rapat Badan;

m. Fasilitasi pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

n. Fasilitasi pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

o. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

p. Pengkoordinasian pengusulan penataan organisasi, tata laksana dan produk hukum lainnya;

(20)

q. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pelayanan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan penatausahaan keuangan;

r. Fasilitasi pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan;

s. Pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

t. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan laporan capaian target percepatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

u. Fasilitasi dan koordinasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) masing-masing bidang dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

v. Fasilitasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); w. Fasilitasi pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat penlanggan secara perodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

x. Fasilitasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

y. Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana;H

z. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan secara berkala bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan secara berkala melaluisub domain websitePemerintah daerah;

aa. Pengkoordinasian penyusunan perencanaa, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Badan;

bb. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris, mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan operasional di bidang administrasi umum;

b. Mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi umum;

(21)

c. Menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan;

d. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi umum;

e. Melaksanakan dan mengelola surat-menyurat dan tata kearsipan;

f. Melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat Badan,

g. Pengelolaan administrasi perjalanan dinas dan kehumasan; h. Melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tata laksana;

i. Menyusun, mengelola dan memelihara data administrasi kepegawaian di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana; j. Melaksanakan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap

berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

k. Melaksanakan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

l. Melaksanakan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

m. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

n. Melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

o. Melaksanakan pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana;

p. Melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau melaksanakan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

q. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendapatan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja di Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan;

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Keuangan dan Program

Sub Bagian Keuangan dan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program, yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris, mempunyai tugas:

(22)

operasional di bidang administrasi keuangan dan program ;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan administrasi keuangan dan program ;

c. melaksanakan pengkoordinasian penyusunan rencana program dan rencana anggaran yang mencakup rencana anggaran operasional dan rencana anggaran kegiatan masing-masing unit di lingkungan Badan; d. menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan

administrasi keuangan dan program ;

e. melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

f. menyelenggarakan kegiatan pelayanan administrasi pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ;

g. melaksanakan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ); h. menyelenggarakan penatausahaan keuangan Badan ; i. melaksanakan pengelolaan urusan gaji pegawai Badan;

j. menyiapkan usulan pejabat pengelola keuangan di lingkup Badan; k. menyusun Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) Badan;

l. melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja Badan;

m. melaksanakan penyusunan Penetepan Kinerja (PK);

n. melaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

o. fasilitasi penyusunan laporan capaian target percepatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

p. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

q. melaksanakan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan;

r. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas, pendataan hasil kerja serta menyusun pelaporan kinerja administrasi keuangan dan program ;

(23)

s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan

menyelenggarakan program dan/atau kegiatan Pemberdayaan Masyarakat. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), Bidang Pemberdayaan Masyarakat menjalankan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Badan;

b. penyusunan program / kegiatan di bidang Pemberdayaan Masyarakat; c. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi

Pemberdayaan Masyarakat;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Pemberdayaan Masyarakat;

e. penyusunan dan pelaksanaan program peningkatan peranan kelembagaaan, tatalaksana lembaga dan pengembang sumber daya masyarakat;

f. pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus lembaga masyarakat;

g. pelaksanaan program kegiatan pembinaan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, bantuan usaha dan pengembangan usaha ekonomi keluarga serta masyarakat dan pelatihan ketrampflan;

h. pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat;

i. pelaksanaan peningkatan kesejahteraan masyarakat, lembaga masyarakat / kelurahan dan pemanfataan teknologi tepat guna; melaksanakan pembinaan dan supervisi pelakanaan Bulan Bhakti Gotong Royong;

(24)

pemberdayaan sumber daya manusia serta pelaksanaan tatalaksana lembaga masyarakat kelurahan;

k. pembinaan dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus lembaga masyarakat kelurahan dalam rangka peningkatan ketahanan masyarakat kelurahan;

l. pelaksanaan program kegiatan pembinaan pemberdayaaan ekonomi masyarakat miskin, bantuan usaha dan pengembangan usaha ekonomi keluarga serta masyarakat dan pelatihan ketrampilan ;

m. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Pemberdayaan Masyarakat;

n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat

Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat;

b. menyusunan program / kegiatan di bidang Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat;

c. merumuskan kebijakan teknis Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat;

d. melaksanakan pelatihan kader pemberdayaan masyarakat;

e. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat;

f. melaksanakan pengumpulan bahan guna penyusunan petunjuk pengembangan sumber daya dalam rangka peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat kelurahan;

g. melaksanakan penyusunan bahan bimbingan dan motivasi dalam rangka peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan kelurahan;

(25)

kelurahan;

i. menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi rakyat miskin;

j. menyelenggarakan pengumpulan, penelitian, dan pengolahan data secara sistematis tentang program pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin serta pelaksanaan bantuan-usaha ekonomi;

k. menyiapkan dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan;

l. menyusun bahan dan program pembinaan tentang

menumbuhkembangkan jiwa kewiraswastaan, pengembangan kualitas terhadap masyarakat miskin dalam rangka membangun usaha ekonomi keluarga;

m. meningkatkan pengetahuan dan pelaksanaan pelatuhan ketrampilan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin;

n. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi bulan bakti gotong royong; o. menyelenggarakan Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan

teknologi tepat guna;

p. melaksanakan pembinaan, pemantauan, dan penyusunan laporan Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat;

q. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat;

r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sesuai bidang tugasnya.

Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja pada Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga . Kemasyarakatan ;

b. Menyusunan program / kegiatan di Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan ;

c. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan ;

(26)

d. Memfasilitasi penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat; e. Memfasilitasi penyelenggaraan perlombaan kelurahan;

f. Meiaksanakan penyusunan petunjuk dan rencana tentang

penyelenggaraan musyawarah lembaga kelurahan;

g. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dalam rangka

pengembangan lembaga masyarakat kelurahan untuk

menumbuhkembangkan dan meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakar;

h. Melaksanakan pengumpulan bahan guna menyusun petunjuk

pembentukan dan sistematika tata laksana lembaga msyarakat kelurahan; i. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan,

pengembangan usaha ekonomikelompok masyarakat;

j. Melaksanan pengumpulan dan penyunan bahan bimbingan teknis pengkajian dan pemanfaatan teknologi tepat guna melalui pemerintahan kelurahan, organisasi wanita, organisasi pemuda, dan lembaga masyarakat lainnya;

k. Melaksanakan bimbingan teknis pemasyarakatan dan bantuan tekonologi tepat guna melalui lembaga yang ada di kelurahan;

l. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas lurah, perangkat kelurahan serta anggota LPMK;

m. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan ;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat sesuai bidang tugasnya.

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak

1. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2), Bidang

(27)

Pemberdayaan Perempuan dan Anak menjalankan fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data, perumusan kebijakan, penetapan pedoman, norma dan standar serta petunjuk teknis kegiatan pengarusutamaan gender, pemberdayaan lembaga perempuan dan perlindungan anak ;

b. Pengkoordinasian dan fasilitasi peningkatan kualitas peran serta lembaga dan organisasi perempuan dalam proses pembangunan daerah ;

c. Pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan pengarusutamaan dan peningkatan kesetaraan gender dalam proses pembangunan daerah; d. Fasilitasi, mediasi dan koordinaasi kegiatan perlindungan terhadap anak

korban kekerasan dalam rumah tangga dan korban perdagangan orang (traficking );

e. Fasilitasi, advokasi dan mediasi kepada warga masyarakat korban kekerasan dan perdagangan orang (traficking) ;

f. Fasilitasi, advokasi dan mediasi kesamaan hak - hak perempuan dan anak dalam bidang pelayanan pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan politik ;

g. Fasilitasi dan mediasi peningkatan jaringan kerja pemberdayaan perempuan, pengarusutamaan gender, dan peningkatan kapasitas lembaga dan organisasi perempuan dalam pembangunan daerah ;

h. Sosialisasi, publikasi dan dokumentasi program dan kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak;

i. Pelaksanaan tugas lain dari Kepala Badan sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan

Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, mempunyai tugas:

a. menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta pelaksanaan pengarusutamaan gender ;

b. menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pemberdayaan perempuan ;

(28)

c. mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender dalam proses pembangunan daerah ; d. memfasilitasi penguatan lembaga/organisasi perempuan, dunia usaha dan

lembaga-lembaga formal maupun non formal dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, dan pemberdayaan perempuan;

e. melaksanakan penguatan peran serta lembaga PKK, POSYANDU dan Kelompok Dasa Wisma dalam proses pembangunan di tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan ;

f. melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi wanita dalam proses pembangunan daerah.

g. melaksanakan, monitoring, evaluasi dan melaporkan kegiatan pengarusutamaan gender, dan pemberdayaan perempuan;

h. melaksanakan tugas lain dari Kepala Bidang sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak

Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, mempunyai tugas:

a. menyusun kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup dan perlindungan kepada perempuan dan anak di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM);

b. menyusun rencana, pelaksanaan serta evaluasi penerapan program dan kegiatan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan kepada perempuan dan anak dibidang ekonomi, sosial budaya, politik, hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM);

c. mengkoordinasikan, fasilitasi, mediasi dan advokasi kegiatan perlindungan perempuan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT);

d. mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan perempuan dan anak dari tindak pidana perdagangan orang (traficking);

e. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan peringatan Hari Anak Indonesia;

f. mengkoordinasikan, fasilitasi dan mediasi pembentukan lembaga pusat informasi dan layanan terpadu perlindungan perempuan dan anak;

(29)

program dan kegiatan peningkatan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak;

h. melaksanakan tugas lain dari Kepala Badan sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Bidang Keluarga Berencana

1. Bidang Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan,

2. Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan

menyelenggarakan program dan/atau kegiatan di bidang Keluarga Berencana, Untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya Bidang Keluarga Berencana menjalankan fungsi :

a. penyusunan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas pelayanan pelaksanaan Keluarga Berencana;

b. peningkatan Ketahanan, Keberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;

c. pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi serta data kependudukan dan strata keluarga;

d. advokasi, komunikasi, infomasi dan edukasi di bidang Keluarga Berencana;

e. penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana;

f. pengadaan dan distribusi sarana, alat, obat, dan kontrasepsi serta pelayanannya dengan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan; g. pemberdayaan Kader Keluarga Berencana;

h. pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan Penyuluh Keluarga Berencana.

i. peningkatan kualitas kesejahteraan Keluarga;

1. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badán sesuaiketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(30)

Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana

Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencanayang dalam elaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana, mempunyai tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana dan pembinaan kesehatan reproduksi;

b. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pencatatan, pelaporan serta analisa program dan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana dan pembinaan kesehatan reproduksi;

c. menyiapkan bahan penyusunan pedoman penerangan dan motívasi kegiatan pelayanan Keluarga Berencana dan peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi;

d. melaksanakan penyediaan sarana, prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau, aman, berkualitas dan merata;

e. melaksanakan penjaminan ketersediaan sarán, alat, obat dan cara kontrasepsi bagi peserta mandiri;

f. melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana, alat dan obat kontrasepsi serta pelayanannya kepada keluarga miskin dan kelompok rentan;

g. menetapkan perkiraan sasaran peningkatan pelayanan Keluarga Berencana, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran Unmet Need serta pemantauan tingkat drop out peserta Keluarga Berencana ;

h. menetapkan perkiraan sasaran pelayanan kesehatan reproduksi remaja; i. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengembangan jaringan

pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi termasuk pelayanan Keluarga Berencana di Rumah Sakit;

j. mengkoordinasikan, fasilitasi dan mediasi kerjasama pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan instansi terkait, lembaga sosial dan organisasi masyarakat (LSM) serta organisasi kewanitaan; k. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dan strategi pelaksanaan

(31)

serta masyarakat dalam proses pelaksanaan kebijakan Keluarga Berencana;

l. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan peningkatan jaringan kerja internal dan eksternal secara horizontal, vertikal dan diagonal masyarakat dalam proses pelaksanaan kebijakan Keluarga Berencana;

m. menyiapkan bahan penyusunan pedoman ddan petunjuk teknis peningkatan peran serta institusi masyarakat mitra program Keluarga Berancana - Keluarga Sejahtera;

n. meningkatkan keberdayaan dan kemandirian istitusi masyarakat dalam menyukseskan pelaksanaan program Keluarga Berencana;

o. memfasilitasi, mediasi dan edukasi peningkatan kualitas operasional IMP dalam program Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera;

p. meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan edukasi peningkatan peran serta lembaga PKK, Posyandu dan kelompok Dasa Wisma, RT dan RW serta kelurahan dan kecamatan dalam peningkatan akselerasi capaian program Keluarga Berencana;

q. memfasilitasi, mediasi dan edukasi peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan wanita dalam penyuksesan program Keluarga Berencana melalui Gabungan Organisasi Kemasyarakatan Wanita (GOW); r. meningkatkan jaringan kerjasama dengan media massa dalam rangka promodi dan sosialisasi program Keluarga Berencana kepada masyarakat;

s. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan peningkatan jaringan kerja dan peran serta masyarakat dalam penyuksesan program Keluarga Berencana;

t. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana;

u. melaksanakan tugas lain dari Kepala Bidang sesuai ketentuan perundang - undangan yang berlaku.

Sub Bidang Keberdayaan dan Ketahanan Keluarga

Sub Bidang Keberdayaan dan Ketahanan Keluarga dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Keberdayaan dan Ketahanan Keluarga yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

(32)

Keluarga Berencana, mempunyai tugas:

a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan program serta kegiatan peningkatan keberdayaan dan ketahanan keluarga;

b. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pencatatan, pelaporan dan analisa pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan keberdayaan dan ketahanan keluarga;

c. Melaksanakan kegiatan peningkatan keberdayaan keluarga melalui Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK) termasuk pendidikan pra melahirkan;

d. Melaksanakan penyinergian pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan kesejahteraan keluarga;

e. Melaksanakan pembinaan teknis peningkatan ketrampilan kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dalam kelompok usaha ;

f. Melaksanakan peningkatan pelaksanaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS);

g. Melaksanakan peningkatan kerjasama pola kemitraan dalam rangka peningkatan aksesbilitas, kapasitas permodalan, penguasaan teknologi dan manajemen serta pemasaran untuk meningkatkan kualitas UPPKS ; h. Memfasilitasi, mediasi dan pendampingan serta magang bagi para kader

/ anggota kelompok UPPKS ;

i. Mengumpulkan, mengolah, memanfaatan dan pemutakhiran data mikro kependudukan dan keluarga ;

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan keberdayaan dan ketahanan keluarga

k. Melaksanakan tugas lain dari kepala Badán sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(33)

Unit Pelaksana Teknis Badán (UPTB) dan Kelompok Jabatan Fungsional Kedudukan Tugas dan Fungsi

1. UPTB adalah unsur pelaksana tehnis Badán Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana;

2. UPTB dipimpin oleh seorang Kepala UPTB yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badán Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana;

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi UPTB, Kepala UPTB dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha;

4. UPTB pada Badán Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana adalah UPTB Kecamatan yang terdiri dari :

a. UPTB Kecamatan Kepanjenkidul; b. UPTB Kecamatan Sananwetan; c. UPTB Kecamatan Sukorejo.

UPTB Kecamatan

UPTB Kecamatan mempunyai tugas :

a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja UPTB Kecamatan;

b. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan pelaksanaan tugas UPTB Kecamatan secara terpadu sesuai dengan kewenangannya ;

c. Pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi UPTB Kecamatan;

d. Penyinergian pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat khususnya program keluarga berencana di kecamatan dan kelurahan; e. Pemberdayaan dan pendayagunaan potensi masyarakat dalam rangka

menyukseskan pelaksanaan program pembangunan daerah khususnya program keluarga berencana di tingkat kecamatan dan kelurahan ;

f. Pengelolaan program keluarga berencana di kecamatan dan kelurahan; g. Percepatan capaian, sasaran dan pelaksanaan revitalisasi program

keluarga berencana di kecamatan dan kelurahan;

h. Pemberdayaan dan peningkatan kinerja kader KB di masing -masing kelurahan;

i. Pelayanan keluarga berencana di kecamatan dan kelurahan;

(34)

dan kelurahan;

k. Pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan dan penyajian data - data keluarga berencana di kecamatan dan kelurahan.

l. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan ketatausahaan; m. melaksanakan pengelolaan urusan administrasi penatausahaan keuangan

dan inventarisasi aset;

n. Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

o. Pengelolaan pengaduan pada UPTB Kecamatan;

p. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya ;

q. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB Kecamatan mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan/data sebagai dasar penyusunan

perencanaan di bidang administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan dan perlengkapan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi dan mengelola rencana kegiatan, rencana anggaran, keamanan kantor, kebutuhan peralatan, dan perlengkapan di lingkungan UPTB;

c. Melaksanakan dan pengelola pembinaan, penelitian, pengembangan sumber daya aparatur dan kepegawaian;

d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan meliputi administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan dan keamanan UPT;

e. Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan kegiatan ketatausahaan; dan

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala UPTB sesuai dengan bidang tugasnya.

Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok Jabatan Pungsional dibentuk oleh Kepala Badan dalam rangka mengorganisir pejabat-pejabat fungsional yang melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing yang telah diatur oleh peraturan

(35)

perundang-undangan.

2. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional sénior yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Tata Kerja Dan Mekanisme Pelaksanaan Tugas

1. Dalam pelaksanaan tugas Badan, Kepala Badan memberikan pengarahan, perintah, petunjuk baik secara lisan maupun tertulis kepada bawahannya dengan memperhatikan sarán dan telaahan staf.

2. Sekretaris sesuai dengan füngsinya mengkoordinasikan dan mengintegrasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Kepala Bidang serta memberikan pembinaan dan/atau pertimbangan administratif.

3. Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPTB dalam melaksanakan tugas berkoordinasi dan berkonsultasi kepada Kepala Badan serta memberikan pengarahan, perintah, petunjuk baik secara lisan maupun tertulis kepada bawahan masing-masing.

4. Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan berkonsultasi kepada atasan masing-masing serta memberikan pengarahan, perintah dan petunjuk kepada bawahan masing-masing.

a. Pelaksanaan konsultasi dan pemberian perintah dilaksanakan secara hierarkhis.

b. Apabila konsultasi dan pemberian perintah dilaksanakan diluar ketentuan sebagaimana dimaksud, maka pejabat yang bersangkutan wajib menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing.

5. Setiap Pejabat wajib menyusun rencana kerja secara tertulis, mengendalikan pelaksanaan tugasnya dan mencatat hasil kinerja secara tertib serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan permasalahannya kepada pimpinan masing-masing dan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan mekanisme yang berlaku

(36)

2.2. Sumber Daya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB

a. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar, didukung oleh personil sebanyak 45 orang dengan perincian sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut ini :

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Pria 14 orang

2 Perempuan 31 orang

Jumlah 45 orang

Tingkat pendidikan pegawai merupakan faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan unit organisasi karena tanpa didukung oleh pendidikan yang memadai maka profesionalisme pegawai tidak akan terwujud. Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang dimiliki oleh aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat pendidikan Jumlah

1 Pasca Sarjana (S-2) 3 orang

2 Sarjana (S-1) 31 orang

3 Diploma (D-3) 1 orang

4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 10 orang

5 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

-6 Sekolah Dasar (SD)

-Jumlah 45 orang

Golongan ruang mempunyai keterkaitan dengan karier pegawai, dimana karier pegawai dapat mendukung tugas dan fungsi organisasi. Berdasarkan data yang ada, golongan ruang pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar terlihat dalam tabel berikut ini :

(37)

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang

No Golongan /Ruang Jumlah

1 IV 10 orang

2 III 27 orang

3 II 8 orang

4 I

-Jumlah 45 orang

Didalam melaksanakan tugas dan fungsi suatu unit organisasi dibedakan antara pemegang jabatan struktural dan pemegang jabatan non struktural ke 2 pemegang jabatan tersebut mempunyai peranan yang sangat penting didalam mendukung tugas dan fungsi organisasi. Untuk melihat jumlah pemegang jabatan baik struktural maupun pemegang jabatan non struktural pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar ditunjukkan dengan tabel berikut ini :

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah

1 Struktural 19 orang

2 Fungsional 14 orang

2 Non Struktural 12 orang

Jumlah 31 orang

Dalam rangka meningkatkan kinerja, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar mengirimkan personil untuk mengikuti diklat kepemimpinan maupun diklat fungsional. Untuk melihat jumlah peserta diklat sebagaimana yang disajikan dalam tabel berikut berikut ini :

(38)

Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat

No Jenis Diklat Jumlah

a. Diklat Kepemimpinan 1) Diklat PIM II 2) Diklat PIM Tk. III 3) Diklat PIM Tk. IV 4) SPAMA 5) ADUMLA 6) ADUM -5 orang 14 orang - orang - orang - orang b. Sarana Prasarana

Prasarana kantor yang digunakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar adalah Gedung kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar terdapat di gedung di jalan Dr. Sutomo nomor 50 Kota Blitar. Ruangan tempat kerja terdiri dari 1 ruang Kepala Bappeda, 1 ruang kerja sekretariat, 3 ruang kerja bidang, 2 ruang rapat dan Semua ruang kerja dan ruang rapat dilengkapi dengan AC, dengan kondisi tempat kerja tersebut sudah cukup memadai. Kantor UPT Bapemas dan KB berada di sekitar wilayah kantor Kecamatan di Kota Blitar dengan kantor yang masih belum memadai dikarenakan sempitnya lahan dan belum adanya petugas kebersihan serta keamanan. Melihat kondisi sarana prasarana yang tersedia, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Jumlah Sarana Prasarana yang ada di Bapemas dan KB Kota Blitar

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Mobil 3 Baik

2 Sepeda Motor 36 Baik

3 Mesin ketik 1 Baik

4 Lemari Arsip 12 Baik

5 Filling Besi 3 Baik

6 Brankas 1 Baik

7 Papan Pengumuman 3 Baik

(39)

9 Buffet 1 Baik

10 Kursi 125 Baik

11 Meja 108 Baik

12 Kursi Putar 12 Baik

13 Ac spilt 15 Baik

14 Kipas Angin 2 Baik

15 TV 3 Baik 16 Wereleis 1 Baik 17 Kamera 1 Baik 18 Handycame 1 Baik 19 LCD Proyektor 3 Baik 20 Komputer PC 13 Baik 21 Laptop 7 Baik 22 Printer 14 Baik 23 Telepon 7 Baik 24 Layar 2 Baik

Prasarana kantor sebagaimana tersebut diatas sudah mencukupi, sehingga guna menjaga kondisinya tetap layak pakai diperlukan biaya pemeliharaan. Sedangkan untuk printer perlu pengadaan lagi untuk pengganti yang rusak.

2.3. Kinerja Pelayanan Bapemas dan KB

Dalam Renstra pencapaian kinerja pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar didasarkan pada target Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar Tahun 2011-2015. Perlu diketahui bahwa pada saat penyusunan Renstra Bappeda tahun 2011-2015 tersebut dalam penyusunan target kinerja mengacu pada peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010.

Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar berdasarkan sasaran/target Renstra Bappeda 2011 – 2015 disajikan pada tabel sebagaimana berikut:

(40)

Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar Kota Blitar Tahun 2011-2015 No Indikator Kinerja sesuai Tupoksi Bapemas dan KB Target SPM Targ et IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke - Rasio Capaian pada Tahun ke

-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A Urusan Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak 1 Prosentase Jumlah Perempuan Dalam Lembaga Pemerintahan - - - >75% > 50% > 50% > 50% > 50% 2 Prosentase KDRT terhadap jumlah Keluarga Di Kota Blitar - - - 0,040 % 0,035 % 0,030 % 0,020 % 0,010 % 3 Prosentase Penyeleseian Pengaduan Kasus KDRT dan Kasus perempuan dan anak

(41)

Pemberdayaan Masyarakat 1 Jumlah LPMK Aktif - - - 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 100% 100% 100% 100% 100% C Urusan Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana 1 Cakupan Pasangan Usia Subur yang mengikuti Program KB - - 77,20 % 78,80 % 78,50 % 79,00 % 80,00 %

(42)

Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan pada Bapemas dan KB Kota Blitar tahun 2011-2015 adalah sebagaimana berikut :

(43)

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Blitar Kota Blitar Tahun 2011 – 2015

Uraian

Anggaran pada tahun ke Realisasi anggaran pada tahun ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggara n Realisa si 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 PENDAPATAN DAERAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 BELANJA DAERAH Belanja Tidak Lansung - Belanja pegawai 1.775.30 1.499 2.427.397 .659 2.700.288. 300 2.884.4 17.110 2.940.1592.101.578. 387 2.716.353. 353 2.867.143. 463 118.38 100,5 9 97,52 - Belanja bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - Belanja Subsisdi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - Belanja Hibah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - Belanja Bantuan Sosial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

- Belanja Bagi Hasil kepada

Prov./Kab./Kota dan Kelurahan

(44)

Belanja langsung - Belanja Pegawai 174.966. 050 386.811.2 50 253.099.0 00 117.713. 000 20.744.00 0 163.543.0 00 184.509.0 00 20.450.00 0 93.47 72,89 98,58

- Belanja Barang dan Jasa 1.435.47 6.050 2.406.358 .485 3.433.412. 772 2.869.72 6.650 3.954.550. 625 1.412.331. 374 3.038.019. 335 3.607.899. 568 98.39 90,32 91,23 - Belanja Modal 921.568. 900 8.22.431. 500 1.492.3 23.676 836.829. 125 363.663.9 00 902.537.0 00 1.331.04 9.625 344.351. 400 97.94 89,19 94,69 PEMBIAYAAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dimana konsumen kerap kali memberi produk lebih didasarkan pada mereknya baru kemudian kualitas yang ditawarkan oleh produk ataupun jasa (Aaker, 1996) Lebih

auditee dengan audit dan persepsi auditee dari kegunaan audit bagi pemangku kepentingan eksternal pada audit laporan keuangan pemerintah daerah yang dilakukan

Tujuan program ini untuk mengawasi peredaran makanan agar tidak tercemar dari mikroba dan bahan-bahan kimia yang dilarang mulai dari produksi sampai makanan di

Berdasarkan Surat Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo Nomor : 961/KPP- SKR/VIII/2011 perihal Pemilihan Langsung, maka Panitia Pengadaan barang dan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya yang meneliti tentang pengaruh pengungkapan ketidakpastian posisi pajak perusahaan,

Independent Sample J-Jest untuk rnelihat perbedaan kedua kelornpok penelitian pada variabel uang saku, pengeluaran pangan, jarak ternpat tinggal dari warung

Selain ditemukan beberapa kesalahan dalam tulisan deskripsi yang berupa kesalahan penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca, ditemukan juga

Tahap selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis terhadap data penelitian, berdasarkan uji hipotesis dengan fisher’s Exact probability test diperoleh nilai sig 0.025, nilai