• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. identitas nasabah dan pertanyaan mengenai pelayanan frontliner dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. identitas nasabah dan pertanyaan mengenai pelayanan frontliner dan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

48 A. Analisis Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

Responden dari penelitian ini adalah nasabah simpanan berguna (Sigun) di BMT SM NU cabang Kesesi. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu pertanaan mengenai

identitas nasabah dan pertanyaan mengenai pelayanan frontliner dan

kepuasan nasabah.

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, lama menjadi anggota BMT SM NU cabang Kesesi. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitan.

a. Profil Responden Berdasarkan Umur

Berdeasarkan data primer yang telah diolah maka hasil persebaran responden berdasarkan usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel.

(2)

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Umur

Usia Jumlah (orang) Presentasi (%)

< 17 tahun 6 orang 12%

18-30 tahun 27 orang 54%

31 – 50 tahun 14 orang 28%

> 50 tahun 3 orang 6%

Total 50 orang 100%

Sumber : data yang diolah,2015

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 50 responden sebagian besar berusia 18-30 tahun dengan jumlah 27 responden dari total responden di ikuti dengan golongan usia 31-50 tahun dengan jumlah 14 responden sisanya adalah golongan usia < 17 tahun sebanyak 6 responden dan > 50 tahun sebanyak 3 responden. b. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari penelitian 50 responden dengan klasifikasi berdasarkan umur dapat ditunjukan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah (orang) Presentasi (%)

Laki-laki 18 orang 36%

Perempuan 32 orang 64%

Total 50 orang 100%

(3)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari penelitian terdapat 50 responden menunjkan bahwa pengolongan berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan yaitu 32 dari total responden sedangkan laki-laki hanya 18 dari total responden.

c. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari 50 responden yang terpilih sebagai responden hanya yang berasal dari lima pekerjaan, yaitu pelajar/mahasiwsa, guru/PNS,

wiraswasta, pensiunan, buruh/karyawan. Adapun persebaran

responden berdasarkan jenis pekerjaan tersaji dalam tabel 4.3 Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (orang) Presentasi (%)

Pelajar/ mahasiswa 12 24% Guru/PNS 9 18% Wiraswasta 17 34% Pensiunan 1 2% Buruh/ karyawan 11 22% Total 50 100%

Sumber : data yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel di 4.3 yang tersaji diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berasal dari responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta dengan jumlah 17 responden. Untuk pelajar/mahasiswa

(4)

pada posisi kedua dengan jumlah 12 responden, diikuti dengan yang lainnya seperti buruh/ ,karyawan sebesar 11 responden, guru/PNS sebesar 9 responden dan pensiunan dengan jumlah 1 responden.

d. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang) Presentasi (%)

SD 6 12%

SMP 12 24%

SMA 21 42%

D3/SI 11 22%

Total 50 100%

Sumber : data yang diolah, 2015

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berasal dari tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 21 responden, untuk tingkat SMP berjumlah 12 responden, D3/SI berjumlah 11 responden, dan SD berjumlah 6 responden.

(5)

e. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan perbulan Jumlah (orang) Presentasi (%)

<Rp 1.000.000 26 52% Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 15 30% Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 7 14% Rp 3.000.000- Rp 4.000.000 2 4% > Rp 4.000.000 0 0% Total 50 100%

Sumber : data yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 di atas menggambarkan penghasilan perbulan. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 26 responden berpenghasilan perbulan kurang dari Rp 1.000.000 .Selanjutnya 15 responden berprenghasilan Rp 1.000.000-Rp 2.000.000, 7 responden berpenghasilan Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 dan 2 responden berpenghasilan Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000.

f. Profil Responden Berdasarkan Lama Bertransaksi Tabel 4.6

Responden Berdasarkan Lama Bertransaksi

Transaksi Jumlah (orang) Presentasi (%)

< 1 tahun 14 28%

1 tahun 17 34%

2 tahun 11 22%

> 3tahun 8 16%

Total 50 100%

(6)

Dari tabel 4.6 yang tersaji dari total 50 responden, 14 responden bertransaksi di BMT SM NU cabang kesesi selama kurang dari 1 tahun.kemudian 17 responden bertransaksi selama 1 tahun, 11 responden bertransaksi selama 2 tahun dan 8 responden bertransaksi lebih dari 3 tahun.

2. Analisis data penelitian a. Uji Instrumen

1) Uji Validitas

Setelah data kuesioner diperoleh, selanjutnya data tersebut

diuji menggunakan validitas. Uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.72 Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah melakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Pengambil keputusan uji validitas :

a) Jika nilai rhitung > nilai rtabel pada nilai signifikasi 5%, maka item

pertanyaan dinyatakan valid.

b) Jika nilai rhitung < nilai rtabel pada nilai signifikasi 5%, maka item

pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini.

72 Imam Ghozali, Op.Cit., hlm.52.

(7)

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel X

No Item rhitung rtabel 5% (50) Kriteria

1 0,837 0,279 Valid 2 0,812 0,279 Valid 3 0,807 0,279 Valid 4 0,679 0,279 Valid 5 0,858 0,279 Valid 6 0,785 0,279 Valid 7 0,666 0,279 Valid 8 0,848 0,279 Valid

Sumber : data primer yang diolah Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No Item rhitung rtabel 5% (50) Kriteria

1 0,811 0,279 Valid 2 0,693 0,279 Valid 3 0,898 0,279 Valid 4 0,881 0,279 Valid 5 0,843 0,279 Valid 6 0,755 0,279 Valid

(8)

Hasil pehitungan uji validitas sebagaimana tabel-tabel di atas, menunjukan bahwa semua nilai rhitung lebih besar datai nilai

rtabel pada nilai signifikasi 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa semua item dalam angket penelitian ini valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung koefisien (cronbach) alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien Cronbach alpha 0,70.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Kriteria

X 0,912 Reliabel

Y 0,898 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel

lebih besar dari nilai 0,70. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket dalam penelitian ini reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

(9)

b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal. Untuk

mengetahui kriterianya yaitu dengan melihat normal probability

plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonalnya. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang mengambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.73 Adapun grafik P‐P plot normalitas dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Grafik 4.1 P‐P Plot Normalita

Sumber : data primer yang diolah

73Ibid. Hlm.163.

(10)

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa data penelitian dalam model regresi berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat bahwa garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal. Artinya bahwa sebaran data dikatakan tersebar di sekeliling garis lurus (tidak terpencar jauh dari garis lurus), sehingga persyaratan normalitas bisa dipenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengujian pada model regresi ini berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan pada pengujian selanjutnya.

2) Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.74

74 Ibid,hlm.139.

(11)

Adapun grafik Plot dalam uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Grafik 4.2 Plot Heteroskedastisitas

Sumber : data primer yang diolah

Beradasarkan grafik scatterplots di atas, terlihat bahwa

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik ditas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.

c. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

(12)

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linear Sederhana

Variabel Koefisien Regresi T Sig

Konstanta 2,547 1,500 0,140

X 0,669 12,433 0,000

Sumber : data primer yang diolah.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y= 2,547 + 0,669 X Keterangan :

Y : kepuasan nasabah X: pelayanan

Koefresien regresi pada variabel pelayanan (X) memberikan nilai sebesar 0,669 atau bernilai positif yang berarti bahwa jika pelayanan semakin baik maka tidak menutup kemungkianan kepuasan nasabah terhadap simpanan berguna (SIGUN) akan mengalami kenaikan.

d. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian menggunakan uji t. Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel pelayanan secara

(13)

individual dalam menerangkan variasi variabel kepuasan nasabah. Hasil pengujian hipotesis Uji t sebagai berikut.

Tabel 4.11 Hasil Hipotesis (Uji t)

Variabel Koefisien Regresi T Sig

Konstanta 2,547 1,500 0,140

X 0,669 12,433 0,000

Hasilanalisis uji t yang di dapat adalah variabel pelayanan (X)

memiliki t hitung sebesar 12,433 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena t hitung lebih dari t tabel yaitu 12,433 > 1,677 dan nilai signifikannya 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel pelayanan frontliner berpengaruh terhadap kepuasan nasabah simpanan berguna (SIGUN).

e. KoefisienDeterminasi(R2)

Koefisiensi determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

(14)

Tabel 4.12

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,874a ,763 ,758 2,1437

Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program

SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,758. Nila ini

berarti 75,8 % kepuasan nasabah dipengaruhi oleh variabel pelayanan

seperti: reliability/kehandalan, responsiviness/ daya tanggap,

assurance/ jaminan, sedangkan sisanya (100% - 75,8% = 24,2% ) di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti.

B. Pembahasan

Setelah data yang diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada 50 nasabah simpanan berguna (Sigun) di BMT SM NU Cabang Kesesi dan mengolah data dari kuesioner, maka pada bab ini akan dijelaskan hasil dan pembahasannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

pelayanan frontliner berpengaruh terhadap kepuasan nasabah simpanan

berguna (Sigun) di BMT SM NU Cabang Kesesi.

Berdasarkan dan dari hasil analisis, maka pengaruh pelayanan frontliner terhadap kepuasan nasabah simpanan berguna (Sigun) dapat di jelaskan sebagai berikut :

(15)

Berdasarkan analisis regresi linear sederhana diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel pelayanan (X) adalah sebesar 0,669 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa X berpengaruh positif terhadap Y. Hal ini mengidentifikasi bahwa semakin baik pelayanan yang diberikan BMT kepada nasabahnya akan membuat kepuasan nasabah

terhadap BMT akan semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat dari Frontliner

memilik kemampuan yang baik dalam memberikan pelayanan kepada

nasabah, cepat tanggap terhadap masalah yang disampaikan nasabah,

mengetahui kebutuhan nasabah, bersikap ramah dan sopan dalam melayani transaksi, penuh perhatian dan sabar dalam bertransaksi, telitian dalam setiap transaksi, menjadi pendengar yang baik dalam menanggapi keluhan. Hal ini dapat dilihat dari seluruh tabel distribusi pertanyaan variabel pelayanan (X) yang menyatakan sangat setuju dan setuju. Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,758 yang berarti bahwa 75,8% menunjukan bahwa kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel, reliabilitas, daya tanggap, dan jaminan, sedangkan sisanya 24,2% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti.

Pada hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan dari Gusti Ayu Putu Ratih Kusuma Dewi, Ni Nyoman Kerti Yasa , Putu Gde Sukaatmadja yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah PT BPR Hoki, diterima dengan koefisien sebesar 0,513. Analisa model riset secara statistik memperlihatkan kualitas pelayanan tidak hanya berpengaruh kepada kepuasan tetapi juga

(16)

pada loyalitas nasabah, dimana dua hal tersebut menjadi tujuan utama perusahaan untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat. Kualitas pelayanan yang baik dapat menghasilkan kepuasan nasabah yang tinggi, begitu pula kebalikannya kualitas pelayanan yang buruk menyebabkan rendahnya kepuasan nasabah PT BPR Hoki. Penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian dari Sanka dan Zafar yang menyatakan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan memiliki hubungan positif dan signifikan.75

75

Gusti Ayu Putu Ratih Kusuma Dewi, Ni Nyoman Kerti Yasa dan Putu Gde Sukaatmadja, Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadapKepuasan dan Loyalitas Nasabah PT BPR Hoki di Kabupaten Tabanan, jurnal ekonomi dan bisnis, (Bali, Universitas Udayana, 2014), hlm 270.

Gambar

Tabel 4.9  Hasil Uji Reliabilitas  Variabel   Alpha  Kriteria
Grafik 4.1  P‐P Plot Normalita
Tabel 4.11  Hasil Hipotesis (Uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor kondisi relatif tongkol komo cenderung berfluktuasi pada ikan-ikan berukuran kecil, sedangkan pada ikan yang dewasa menunjukkan tren yang menurun seiring dengan

Terinsipirasi dari program televisi magazine “ OkFood” di NET TV yang memberikan informasi-informasi menarik dari berbagai tempat kuliner dalam satu episode, point of intersert

Hal ini disebabkan berubahnya pola perkembangan kota Bandung dari pola konsentrik menjadi pola sektor sehingga RTH pada Kota Bandung yang awalnya memiliki pola

Sehingga berdasarkan hasil percobaan didapat bahwa keadaan kulit buah pisang yang disimpan dengan menambahkan es kering tampak lebih segar dibandingkan buah tanpa

Teori tentang grup, dimana definisi dari grup sendiri adalah suatu struktur aljabar yang dinyatakan sebagai

[r]

Layanan BK untuk meningkatkan sikap tanggung jawab individu dalam kelompok belajar melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

Tampilan pesan visual dalam promosi ini yaitu menampilkan merek dan ilustrasi gambar bahwa Sruput Kahve adalah tempat nongkrong yang nyaman. Promosi ini menggunakan