• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN GAME UNTUK ANAK-ANAK PETUALANGAN PEPEN DENGAN MACROMEDIA FLASH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN GAME UNTUK ANAK-ANAK PETUALANGAN PEPEN DENGAN MACROMEDIA FLASH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN GAME UNTUK ANAK-ANAK

“PETUALANGAN PEPEN” DENGAN

MACROMEDIA FLASH

Pepen Suherman1, Amir Fatah Sofyan2

Abstract

Game Petualangan Pepen merupakan suatu aplikasi yang berguna membantu proses pembelajaran bagi anak-anak dan sekaligus sebagai sarana hiburan yang dapat mengembangkan kreatifitas anak dalam berfikir. Game ini memiliki beberapa permainan yang membutuhkan suatu ketrampilan serta ketelitian dalam memainkanya.

Kata Kunci : Game petualangan, pembelajaran, anak Pendahuluan

Perkembangan teknologi komputer sangat berpegaruh terhadap perkembangan game, dimana perubahannya akhir-akhir ini makin pesat berkembang. Game-game baru ini pun sangat membawa pengaruh bagi para pecinta game untuk memodifikasi komputer menjadi sebuah komputer game yang sangat canggih. Sebuah komputer memang tidak akan sempurna bila tanpa game. Hal tersebut menggambarkan keadaan saat ini dimana hampir setiap komputer sudah memiliki game. Memainkan game di komputer memang sangat menyenangkan. Namun demikian, akan lebih menyenangkan lagi bila berhasil membuat game dan kemudian melihat orang lain memainkanya. Pada dasarnya game diciptakan sebagai sarana hiburan saja tetapi akan lebih baik jika game diciptakan sebagai sarana belajar supaya anak-anak bisa lebih kreatif dalam berfikir.

1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta 2

(2)

Pembahasan

Game ini dibuat untuk diimplementasikan pada PC (Personal Computer) dengan sifat offline. Script yang digunakan adalah ActionScript 2 yang terdapat dalam paket Macromedia Flash 8. Tahap desain terdiri dari dua tahapan, yaitu pertama perancangan game, kedua perancangan karakter dan ketiga perancangan storyboard dan naskah.

Perancangan game meliputi: a) Cerita: Menggambarkan perjalanan seorang anak dari mulai bangun tidur, berangkat ke sekolah sampai pulang sekolah. Dalam perjalananya banyak sekali aksi yang terjadi. Dari mulai naik sepeda, belajar di sekolah sampai pada misi penyelamatan bumi karena mahluk asing atau alien yang ingin menguasai bumi; b) Bahasa yang digunakan: Bahasa Indonesia; c) Tokoh utama: Pepen; d) Tokoh lain: Pak Guru, Rio, Alien dan Robot; e) Lingkungan latar belakang: Sebuah kota; f) Input dari user: Mouse dan keyboard; g) Lebar dimensi game : 800x600 pixel; h) Konsep cara bermain: Terdapat banyak permainan dalam game ini, namun karena ini adalah game petualangan maka konsep cara bermainnya adalah dengan mengikuti alur dari ceritanya dan diakhiri dengan penilaian berdasarkan score dan waktu.

Karakter dalam game ini dirancang lima karakter, yaitu Pak Guru, Rio, Pepen, Alien dan Robot, yang dapat dilihat dalam gambar berikut.

(3)

Selanjutnya adalah perancangan storyboard dan naskah. Tahap ini sangat membantu dalam menyusun frame by frame pembuatan game. Dengan adanya storyboard akan lebih mudah untuk menentukan posisi yang tepat dan jika terjadi suatu kesalahan akan segera diketahui dan diperbaiki. Sedangkan naskah di sini berfungsi untuk menghilangkan kesan monoton pada game sebelum game dimainkan. Dengan adanya dialog antar karakter, bahkan dialog antara karakter game dan user akan lebih menarik user untuk menikmati game dan lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan di dalamnya. Dengan kata lain, naskah ini berguna untuk sarana komunikasi antar karakter maupun antara karakter dengan user. Berikut adalah penggalan storyboard.

Gambar 2 Storyboard Game Petualangan Pepen

Pendekatan lainnya, di samping storyboard, adalah melengkapi dengan flowchart game yang akan menunjukkan gambaran umum alur game. Secara umum game ini memiliki tiga

(4)

tahap, yaitu tahap intro atau cerita, permainan inti, dan penutup. Tahap intro atau cerita berisi mengenai suatu cerita yang berfungsi untuk menghubungkan antara game satu dengan game lainya, tahap permainan inti merupakan tahap dimana user memainkan game, sedangkan tahap penutup adalah tahap akhir dimana game sudah selesai dimainkan oleh user.

(5)

Selanjutnya dibuat rancangan yang lebih terperinci dalam tiap halaman game. Halaman game terdiri dari dua tampilan, yaitu pertama yang merupakan awal dari memulai permainan, dan kedua merupakan permainan itu sendiri. Terdapat enam game yang dimainkan ini, yaitu: a) Game pertama, memilih baju. Di sini user diajak memilih baju yang mana yang cocok dipakai untuk pergi kesekolah. b) Game kedua, berangkat sekolah naik sepeda. Di sini user disuruh mengendalikan sepeda untuk mengantar Pepen ke sekolah. Apabila energi habis karena tertabrak mobil maka Pepen akan terlambat ke sekolah. c) Game ketiga, menghafal huruf. User diajak menghafal huruf dengan cara memilih huruf menggunakan mouse dan meng-klik untuk mengetahui huruf apa yang dipilih. d) Game keempat, ketangkasan mencari huruf yang cocok pada kata-kata di atasnya. Terdapat waktu untuk mengukur berapa lama user dalam mencari huruf -huruf tersebut. e) Game kelima, berantem. Di sini user akan memulai game berantem jika memilih “ya”. Dalam game ini dimaksudkan supaya user mengetahui akibat atau hukuman dari berantem. f) Game keenam, melawan UFO. Di sini user mengendalikan Robot untuk melawan UFO dalam misi penyelamatan bumi. Menang atau kalahnya robot tergantung user dalam memainkanya. Berikut beberapa cuplikan tampilan masing-masing game.

(6)

Tampilan game menghafal huruf Tampilan game mencari huruf

Tampilan game berantem Tampilan game melawan UFO Gambar 4 Rancangan tampilan game

Selanjutnya dalam tahap produksi aplikasi game yang menggunakan Macromedia Flash 8 disiasati dengan penyusunan layer dan MovieClip. Layer berguna untuk mengatur kedudukan objek mana yang berada paling atas atau paling bawah. Dalam game ini disediakan beberapa layer untuk beberapa keperluan, yaitu mulai dari yang paling atas: a) Layer Sound, untuk menempatkan backsound suara dan soundefect; b) Layer Action, untuk menempatkan ActionScript pada tiap layer; c) Layer Judul, untuk menempatkan judul pada halaman pertama; d) Layer Tombol, untuk menempatkan button atau tombol –tombol pada tiap frame yang saling menghubungkan frame satu dengan frame yang lainnya; e) Layer Karakter, untuk menempatkan posisi masing –masing karakter; f) Layer Background, untuk menempatkan beberapa latar belakang dalam game ini.

(7)

Kemudian pada pembuatan MovieClip sebagian besar dibuat dengan dua cara, yaitu dengan memasukkan gambar mentah ke dalam scene. Sketsa yang masih mentah ini dijadikan Guide Layer, kemudian tinggal ditiru , diwarnai lalu dikonversi menjadi sebuah symbol. Dan cara kedua adalah dengan cara mengimport file gambar .jpeg atau .png ke dalam scene lalu gambar dikonversi menjadi gambar vector dengan cara Trace Bitmap. Setelah dikonv ersi menjadi gambar vector, gambar ini diedit sedemikian rupa, setelah itu dikonversi lagi menjadi symbol MovieClip atau dieksport menjadi file .png. Secara umum terdapat dua MovieClip, yaitu pertama MovieClip karakter diantaranya yaitu MovieClip Pepen, MovieClip Rio, MovieClip Pak Guru, MovieClip Alien dan MovieClip Robot; dan kedua MovieClip pendukung yang terdiri dari beberapa model yang nantinya akan dimasukkan ke dalam game, seperti MovieClip memilih baju, MovieClip asap, MovieClip mobil, MovieClip jalan, MovieClip huruf, MovieClip UFO, dan MovieClip tenaga.

Selanjutnya adalah pembuatan interaksi game. Game identik dengan sebuah gerakan baik itu gerakan otomatis maupun gerakan yang diperintah dengan menggunakan keyboard atau sejenisnya. Kedua gerakan tersebut menjadi dasar dalam pembuatan game “Petualangan Pepen” meskipun ada sedikit penambahan di dalamnya seperti tes tumbukan dan bar energi yang berfungsi sebagai indikator suatu peristiwa. Gerakan otomatis dalam game ini cenderung menggunakan gerakan otomatis dengan animasi frame. Adapun salah satu contoh adalah gerakan UFO dengan Motion Guide.

Gambar 5 Lintasan UFO dan Robot

Selain itu terdapat gerakan menggunakan Keyboard antara lain game sepeda, game berantem, dan game melawan UFO. Action

(8)

script yang digunakan untuk memerintah obyek dengan keyboard pada dasarnya adalah sama. Sebagai contoh pembuatanya di ambil dari obyek Robot dalam game melawan UFO. Script yang digunakan adalah sebagai berikut.

onClipEvent (enterFrame){ if(Key.isDown(Key.UP)){ _y-=5; } if(Key.isDown(Key.DOWN)){ _y+=5; } if(Key.isDown(Key.LEFT)){ _x-=5; } if(Key.isDown(Key.RIGHT)){ _x+=5; } }

Variasi interaksi lain yang sering dipakai dalam game adalah tumbukan atau tabrakan, contohnya tabrakan antara peluru dan pesawat musuh, tabrakan antara karakter dengan senjata musuh, dan sebagainya. Action script yang dipakai untuk mendeteksi tumbukan adalah hit Test(_root.Nama instansi movie clip yang akan ditabrak).

(9)

Action script pada MovieClip Robot sebagai berikut. onClipEvent (load) { life = 100; mati = 0; } onClipEvent (enterFrame) { if (life<=0) { life = 1; mati = 1; } }

Action script pada MovieClip Musuh sebagai berikut.

onClipEvent (enterFrame){

if(hitTest(root.robot)){ _root.robot.life -=5;}

}

Action script pada MovieClip energi sebagai berikut.

onClipEvent (enterFrame) {

if (_root.robot.life>=0) {

_xscale = _root.robot.life;

} }

Kemudian dari hasil ujicoba game pada beberapa pengguna didapatkan hasil sebagai berikut. Dari segi ide cerita game sebagian besar pengguna (100%) menganggap sangat baik. Lalu dari segi desain tampilan game sebagian besar (50%) menganggap baik. Dari segi kandungan materi pembelajaran dalam game sebagian besar (50%) menganggap baik. Kemudian dari segi kemudahan

(10)

pengoperasian game sebagian besar (100%) menganggap mudah. Dan dari segi kemudahan penggunaan keyboard sebagian besar (66%) menganggap sulit. Dan dari semua segi di atas maka dapat dikatan bahwa game ini layak dan dapat diterima oleh anak-anak, walaupun terdapat kesulitan dalam penggunaan keyboard.

Kesimpulan

Dari hasil pengujian game “Petualangan Pepen” melalui komentar yang telah diisi oleh anak-anak, maka game tersebut dikatakan lebih user friendly, lebih menarik dan lebih informatif. Dengan menggunakan game sebagai media pembelajaran, anak-anak akan lebih mudah menyerap nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan menyimpan game dalam sebuah CD yang dibuat Autorun Executable akan mempermudah anak-anak dalam menjalankan game tersebut.

Daftar Pustaka

Hasanudin dan Noviyanto Fiftin, 2002, Pemrograman ActionScript dengan Flash 5 dan Aplikasinya, Andi Offset, Yogyakarta. Suyanto, M, 2003, MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan

Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Yogyakarta.

Suyanto, M, 2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta.

Wandah, W, 2006, Membuat Game dengan Macromedia Flash, Andi Offset, Yogyakarta.

_______, History Of Game , (online), http://unnes.ac.id/forum_unnes/ index.php?topic=558.0, diakses 4 November 2008)

(11)

_______, Langkah-langkah Membuat Game , (online)

http://warungflash.com/2009/02/langkah-langkah-membuat-game/ diakses 7 Maret 2009 )

_______, Permainan Komputer , (onlone) (http://id.wikipedia.org/ wiki/permainan_komputer diakses 5 November 2008) _______, Permainan Video, (online) (http://id.wikipedia.org/

Gambar

Gambar 1  Karakter Pak Guru, Rio, Pepen, Alien dan Robot
Gambar 2  Storyboard Game Petualangan Pepen
Gambar 3  Flowchart Game Petualangan Pepen
Gambar 4  Rancangan tampilan game
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut terlihat dari beberapa berita yang kerap tidak memaparkan secara jelas maupun tersurat mengenai penyebab atau sumber masalah.Tentu saja hal ini bertolak dengan

SALAMI WARGA - Wakil Walikota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi menyalami seorang warga yang telah menandatangani kesepakatan bersama terkait proyek kegiatan Skala Kawasan Kota

Tahap pembangunan basis data dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat peta tematik dengan tema sistem informasi kesehatan baik sebaran jenis penyakitnya

Introduction 7 Creating a basic Surface Shader 8 Adding properties to a Surface Shader 12 Using properties in a Surface Shader 14 Creating a custom diffuse lighting model

Visi Polnes 2020-2024 menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul di bidang rekayasa dan tata niaga pada tingkat nasional dan internasional akan terwujud dimulai dengan memiliki

Agar lebih terarah dan penelitian tidak meluas dari bahasan yang akan dibahas, maka peneliti memberikan batasan masalah yang hanya membahas tentang

Peran seorang manajer personalia sangat dibutuhkan dalam memilih pegawai untuk bekerja di perusahaan.Karena dia bertugas dan bertanggung jawab dalam memilih pegawai yang akan

Pada tahun pelajaran 2016/2017 yang bersangkutan telah mendaftarkan diri sebagai Calon Peserta Didik Baru di SMP Negeri 2 Toroh, Kab. Grobogan, dan sesuai dengan