• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Sesuai alat-alat bukti yang di ajukan oleh Jaksa dalam perkara penipuan Putusan Pengadilan Negeri Surakarta NO.84/PID.B/2015/PN.SKT. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat di kemukaan hal-hal sebagai berikut:

1. Identitas Terdakwa

Nama lengkap : Ir. SUJONO Bin SUNTONO Tempat lahir : Pati

Umur atau tanggal lahir : 51 Tahun / 10 Maret 1964 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Wijayakusuma No. 09 Rt.07 Rw.14 Kel. Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar

A g a m a : Islam

P e k e r j a a n : Swasta

Pendidikan : Sarjana

2. Kasus Posisi

Ir. Sujono bin Suntono pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti di bulan April 2013 sekitar jam 10.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain masih dalam waktu 2013, bertempat di Koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta berwenang mengadili dan memeriksa.

Berawal pada saat saksi Sarinah Anis Marfu’ah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh saksi Kristianti Suryandaro untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu Dealer Untung Abadi Motor. Selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Mardi

(2)

dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second. Namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap. Setelah mendengar kata-kata terdakwa tesebut saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (seratus enam puluh tiga juta rupiah). Saksi Nardi melakukan pembayaran atas pembelian mobil Toyota New Avanza tahun 2013 tersebut kepada terdakwa secara bertahap, saat dibayar oleh saksi Nardi DP sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebut di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi. Setelah saksi Nardi membayar lunas uang pembelian 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada terdakwa, terdakwa menjanjikan BPKB mobil No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 tersebut jadi selama kuang lebih 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah 6 (enam) bulan lamanya BPKB mobil belum jadi. Dan saksi Nardi beberapa kali menanyakan BPKB mobil tersebut ke terdakwa dan dijawab belum jadi, selanjutnya pada bulan Desember 2013 ada petugas leasing mengaku dari Andalan Finance, mengatakan kepada saksi Nardi kalau tidak membayar tunggakan mobil, mobil saksi Nardi akan ditarik katanya terlambar mengangsur, padahal saksi Nardi tidak meleasing mobil tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2013, saksi Nardi datang ke PT. Andalan Finance dan melakukan pembayaran di PT. Andalan Finance dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 46.500.000,- (empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan kemudian saksi Nardi juga

(3)

mengambil BPKB Toyota Avanza Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan melunasi sisa hutang sebesar Rp 18.536.400,- (delapan belas juta lima ratus tiga puluh enam ribu empat ratus rupiah), dan ternyata pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT. Andalan Finance dengan kredit atas nama saksi Winarno, sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pembelian 12 (dua belas) bulan dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000,- (sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Pada saat cair uang tersebut dari PT. Andalan Finance sesuai dengan permintaan terdakwa pada saat mengajukan, langsung di transfer ke rekening Bank BCA milik istri terdakwa, dan uang tersebut terdakwa gunakan membayar hutang dan untuk menutup kekurangan pembelian pembayaran mobil. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 72.731.400,- (tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh sati ribu empat ratus rupiah).

3. Dakwaan Penuntut Umum

KESATU :

Bahwa ia terdakwa Ir. Sujono Bin Suntono pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti di bulan April 2013 sekira jam 10.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain masih dalam tahun 2013, bertempat di koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta berwenang mengadili dan memeriksa “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, jika antara beberapa perbuatan meskipun

(4)

masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut”, perbuatan dilakukan terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

Bahwa berawal pada saat saksi Sarinah Anis Marfu’ah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh saksi Kristianti Suryandari untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu Dealer Untung Abadi Motor. Selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Nardi dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second. Namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan selisih mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap. Setelah mendengar kata-kata terdakwa tersebut, saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah). Saksi Nardi melakukan pembayaran atas pembelian mobil Toyota New Avanza tahun 2013 tersebut kepada terdakwa secara bertahap sebagai berikut :

Pertama DP Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) pada tanggal 18 April 2013 sekitar jam 10.00 WIB dan uang diserahkan di MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan diterima oleh saksi Abdul Rosid yang merupakan pegawai dari terdakwa.

Kedua Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dibayarkan leh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 24 April 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

Ketiga Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dibayarkan oleh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 1 Agustus 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

(5)

Keempat Rp 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) dibayarkan pada tanggal 13 Agustus di toko saksi Nardi di daerah Telukan Sukoharjo dan yang menerima adalah saksi Abdul Rosyid.

Kekurangannya Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) atas kesepakatan saksi Nardi dan terdakwa yang pada saat itu memesan Kusen Aluminium seharga Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) dan terdakwa belum membayar, maka utang terdakwa dianggap lunas dan kekurangan uang untuk terdakwa membayar mobil tidak saksi Nardi bayarkan.

Bahwa pada saat dibayarkan oleh saksi Nardi Dp sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebutkan di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi.

Bahwa kemudian setelah saksi Nardi membayar lunas uang pembelian 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada terdakwa, terdakwa menjanjikan BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 tersebut jadi selama kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah 6 (bulan) lamanya BPKB mobil belum jadi. Dan saksi Nardi beberapa kali menanyakan BPKB mobil tersebut ke terdakwa dan dijawab belum jadi.

Bahwa selanjutnya pada bulan Desember 2013 ada petugas leasing mengaku dari Andalan Finance, mengatakan kepada saksi Nardi kalau tidak membayar tunggakan mobil, mobil saksi Nardi akan ditarik katanya terlambat mengangsur, padahal saksi Nardi tidak meleasing mobil tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2013, saksi Nardi datang ke PT. Andalan Finance dan melakukan pembayaran di PT. Andalan Finance dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 46.500.000,- (Empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan kemudian saksi Nardi juga mengambil BPKB Toyota Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan

(6)

melunasi sisa hutang sebesar Rp 18.536.400,- (Delapan belas juta lima ratus tiga puluh enam ribu empat ratus rupiah).

Bahwa ternyata pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT Andalan Finance dengan kreditur atas nama saksi Winarso, sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian 12 (dua belas) bula dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000,- (Sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Pada saat cair uang tersebut dari PT. Andalan Finance sesuai dengan permintaan terdakwa pada saat mengajukan, langsung ditransfer ke rekening Bank BCA milik istri terdakwa, dan uang tersebut terdakwa gunakan untuk membayar hutang dan untuk menutup kekurangan pembelian pembayaran mobil.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu empat ratus rupiah).

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP.

Atau KEDUA :

Bahwa ia terdakwa Ir. Sujono Bin Suntono pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti di bulan April 2013 sekira jam 10.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain masih dalam tahun 2013, bertempat di koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta berwenang mengadili dan memeriksa “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun

(7)

menghapuskan piutang, jika antara beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

Bahwa berawal pada saat saksi Sarinah Anis Marfu’ah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh saksi Kristianti Suryandari untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu Dealer Untung Abadi Motor. Selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Nardi dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second. Namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan selisih mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap. Setelah mendengar kata-kata terdakwa tersebut, saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah). Saksi Nardi melakukan pembayaran atas pembelian mobil Toyota New Avanza tahun 2013 tersebut kepada terdakwa secara bertahap sebagai berikut :

Pertama DP Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) pada tanggal 18 April 2013 sekitar jam 10.00 WIB dan uang diserahkan di MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan diterima oleh saksi Abdul Rosid yang merupakan pegawai dari terdakwa.

Kedua Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dibayarkan leh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 24 April 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

Ketiga Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dibayarkan oleh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 1 Agustus 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

(8)

Keempat Rp 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) dibayarkan pada tanggal 13 Agustus di toko saksi Nardi di daerah Telukan Sukoharjo dan yang menerima adalah saksi Abdul Rosyid.

Kekurangannya Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) atas kesepakatan saksi Nardi dan terdakwa yang pada saat itu memesan Kusen Aluminium seharga Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) dan terdakwa belum membayar, maka utang terdakwa dianggap lunas dan kekurangan uang untuk terdakwa membayar mobil tidak saksi Nardi bayarkan.

Bahwa pada saat dibayarkan oleh saksi Nardi Dp sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebutkan di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi.

Bahwa kemudian setelah saksi Nardi membayar lunas uang pembelian 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada terdakwa, terdakwa menjanjikan BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 tersebut jadi selama kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah 6 (bulan) lamanya BPKB mobil belum jadi. Dan saksi Nardi beberapa kali menanyakan BPKB mobil tersebut ke terdakwa dan dijawab belum jadi.

Bahwa selanjutnya pada bulan Desember 2013 ada petugas leasing mengaku dari Andalan Finance, mengatakan kepada saksi Nardi kalau tidak membayar tunggakan mobil, mobil saksi Nardi akan ditarik katanya terlambat mengangsur, padahal saksi Nardi tidak meleasing mobil tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2013, saksi Nardi datang ke PT. Andalan Finance dan melakukan pembayaran di PT. Andalan Finance dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 46.500.000,- (Empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan kemudian saksi Nardi juga mengambil BPKB

(9)

Toyota Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan melunasi sisa hutang sebesar Rp 18.536.400,- (Delapan belas juta lima ratus tiga puluh enam ribu empat ratus rupiah).

Bahwa ternyata pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT Andalan Finance dengan kreditur atas nama saksi Winarso, sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian 12 (dua belas) bula dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000,- (Sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Pada saat cair uang tersebut dari PT. Andalan Finance sesuai dengan permintaan terdakwa pada saat mengajukan, langsung ditransfer ke rekening Bank BCA milik istri terdakwa, dan uang tersebut terdakwa gunakan untuk membayar hutang dan untuk menutup kekurangan pembelian pembayaran mobil.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu empat ratus rupiah).

Menimbang, atas pembacaan dakwaan tersebut terdakwa menyatakan sudah mengerti isinya dan tidak mengajukan keberatan (eksepsi) dan mohon persidangan dilanjutkan.

Menimbang, bahwa untuk mendukung dakwaannya Penuntut Umum di persidangan mengajukan barang bukti berupa : 1 lembar kwitansi tanggal 17 April 2013 senilai Rp 3.400.000,00 (Tiga juta empat ratus ribu rupiah) untuk pembayaran asuransi all risk, 1 lembar kwitansi tanggal 18 April 2013 senilai Rp 100.000.000,00 untuk pembayaran pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 24 April 2013 senilai Rp 20.000.000,00 untuk tambahan pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 1 Agustus 2013 senilai Rp 10.000.000,00 untuk titipan pembelian Avanza, 1 lembar kwitansi tangal 13 Agustus 2013 senilai Rp 15.000.000,00 untuk titipan pelunasan mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 18 Agustus

(10)

2013 senilai Rp 163.000.000,00 tetap terlampir dalam berkas perkara, pelunasan mobil Avanza dan 1 (satu) buah BPKB Toyota Avanza AD 9271 ZB, yang barang bukti mana lebih disita secara sah menurut hukum sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian.

4. Keterangan Saksi-saksi

1) Saksi NARDI

 Bahwa saksi telah ditipu oleh terdakwa Sujono yang beralamat di Jl. Raya Palur No. 40 atau jalan Wijaya Kusumo, Ngringo, Jaten, Karanganyar.

 Bahwa saksi mengenal terdakwa Sujono selama kurang lebih 10 bulan dan kenal saat saksi membeli mobil kepada terdakwa Sujono.  Bahwa saksi menerangkan bahwa terdakwa Sujono melakukan penipuan dengan cara pada waktu saksi membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah) namun setelah saksi bayar lunas BPKB belum jadi, bahkan ada petugas leasing dari PT. Andalan Finance sebanyak 3 (tiga) orang dengan tujuan akan mengambil mobil yang saksi beli dari terdakwa Sujono (Untung Abadi Motor) Palur karena terlambat mengansur ke leasing selama 2 (dua) bulan, padahal saksi tidak merasa meleasingkan mobil tersebut.

 Bahwa saksi menerangkan pembayaran mobil 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah) dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sebagai berikut :

1. Pada hari dan tanggal saksi lupa bulan April 2013 sekira jam 10.00 WIB berada di Koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon

(11)

Surakarta sebanyak Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) diserahkan kepada pegawainya ABDUl ROSID.

2. Pada hari dan tanggal saksi lupa bulan Agustus 2013 membayar sebanyak Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) berada di dealer Untung Abadi Motor Palur Karanganyar.

3. Pada hari dan tanggal saksi lupa bulan Agustus 2013 membayar sebanyak Rp 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah), berada di dealer Untung Abadi Motor Palur Karanganyar.

 Bahwa saksi menerangkan pada pembelian barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik no.ka: MHKM1BA3JDJo10734, no.sin: M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- telah dibayar lunas, dan ada bukti pelunasan berupa kuitansi tertanggal 18 Agustus 2013.  Bahwa saksi menerangkan bahwa barang berupa 1 (satu0 unit

KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik no.ka: MHKM1BA3JDJo10734, no.sin: M824785 yang saksi beli dari SUJONO masih dikuasai saksi sedangkan BPKBnya berada di Andalan Finance.

 Bahwa saksi pada saat mengambil BPKB di Andalan Finance dengan surat kuasa dari WINARSO selaku atas nama yang menjaminkan BPKB mobil saksi dan pada saat melakukan pengambilan BPKB saksi masih harus melunasi sebesar Rp 18.536.400,- (delapan belas juta lima ratus tigah puluh enam ribu empat ratus rupiah).

 Bahwa kerugian yang dialami saksi adalah Rp 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh sati ribu empat ratus rupiah) dengan rincian Rp 10.839.000,- x 6 kali angsuran ditambah bunga akibat keterlambatan Rp 7.731.400,-

(12)

2) Saksi SARINAH ANIS MARFUAH

 Bahwa sebelum mengenal terdakwa Sujono sudah terlebih dahulu mengenal istrinya KRISTIANTI.

 Bahwa saksi menerangkan yang ditipu atau digelapkan oleh SUJONO adalah uang tunai sebesar Rp 163.000.000,- (seratus enam puluh tiga juta rupiah) yang terjadi pada hari dan tanggal saksi lupa bulan April 2013 sekitar jam 10.00 WIB di koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon Surakarta.

 Bahwa saksi menerangkan bahwa terdakwa Sujono melakukan penipuan dan atau penggelapan dengan cara suami saksi (NARDI) membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik no.ka: MHKM1BA3JDJo10734 no.sin: M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah) namun setelah saksi bayar lunas BPKB mobil tersebut dijanjikan selama 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah ditunggu-tunggu selama 8 (delapan) bulan BPKB belum jadi, bahkan ada petugas leasing dari PT. Andalan Finance sebanyak 3 (tiga) orang dengan tujuan akan mengambil mobil yang suami saksi NARDI beli dari Sujono (Untung Abadi Motor) Palur karena terlambat mengansur ke leasing selama 2 (dua) bulan, padahal saksi tidak merasa meleasingkan mobil tersebut.

 Bahwa dalam pembelian mobil Toyota Avanza melalui SUJONO telah dibayar lunas Rp 163.000.000,- (seratus enam puluh tiga juta rupiah) membayar dengan cara :

1. Yang pertama DP Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) pada tanggal 18 April 2013 sekitar jam 10.00 WIB dan uang diserahkan di UB MTA Semanggi Pasar Kliwon dan diterima oleh saksi Abdul Rosid.

2. Yang kedua Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dibayarkan oleh saksi dan yang menerima Kristianti pada

(13)

tanggal 24 April 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

3. Yang ketiga Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dibayarkan oleh saksi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 1 Agustus 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

4. Yang keempat Rp 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) dibayarkan oleh suami saksi (Nardi) saksi dan yang menerima Abdul Rosyid pada tanggal 13 Agustus 2013 di toko suami saksi (Nardi) di daerah Telukan Sukoharjo.

5. Kekurangannya Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) atas kesepakatan suami saksi (Nardi) dan terdakwa yang pada saat itu memesan Kusen Aluminium seharga Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) belum membayar, maka utang terdakwa dianggap lunas dan kekurangan uang untuk saksi membayar mobil tidak perlu saksi dibayarkan.

 Bahwa saksi menerangkan mobil tersebut telah diambil oleh suami saksi di showroom Untun Abadi Motor milik SUJONO di Palur Karanganyar dan sampai dengan sekarang mobil Toyota Avanza tersebut masih saksi kuasai.

 Bahwa saksi menerangkan sehubungan dengan perkara penipuan dan atau penggelapan ini saksi telah mendatangi dealer mobil Toyota di Jalan Slamet Riyadi Surakarta tempat di mana mobil saksi tersebut dibeli oleh SUJONO dan menurut keterangan pegawai mobil Toyota Avanza yang saksi beli melalui SUJONO telah dibayar lunas, saksi juga mendatangi pihak leasing PT. Andalan Finance Solo Baru dan dari PT. Andalan Finance saksi memperoleh keterangan bahwa benar BPKB mobil saksi telah dijaminkan ke PT Andalan Finance tapi bukan atas nama SUJONO melainkan oleh WINARSO seninlai Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

(14)

 Bahwa saksi menerangkan bahwa total kerugian yang dialami dan suami saksi akibat perkara penipuan dan atau penggelapan yang dilakukan oleh SUJONO adalah Rp 213.400.000,- (dua ratus tiga belas juta empat ratus ribu rupiah) dan kerugian saksi akan semakin bertambah mengingat saksi masih terus mengangsur ke PT. Andalan Finance tiap bulan Rp 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) masih sisa selama 2 (dua) bulan ditambah dengan denda.

3) Saksi KUNCORO AMRIH WIJAYANTO

 Bahwa saksi menerangkan bekerja sebagai karyawan di PT. Andalan Finance Indonesia cabang Surakarta di bagian marketing sejak sekitar tahun 2010 atau sudah sekitar 4 tahunan, PT. Andalan Finance Indonesia bergerak dalam bidang pembelian mobil baru maupun bekas.

 Bahwa saksi menerangkan bahwa tugas saksi sebagai surveyor atau meneliti data-data pengajuan setiap orang yang akan menjadi kreditur di PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta.  Bahwa saksi menerangkan bahwa di PT. Andalan Finance

Indonesia cabang Surakarta ada kreditur yang bernama WINARSO yang beralamat di Jalan Wijayakusuma RT.07 RW.14 Kel. Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar.

 Bahwa WINARSO menjadi kreditur di PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta sejak tanggal 25 April 2013. WINARSO di PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta pada saat itu mengajukan pengajuan pembiayaan pembelian mobil baru Avanza tahun 2013, pada saat pengajuan belum keluar nomor polisi hanya ada nomor rangka dan nomor mesin saja, warna silver dan mobil tersebut atas nama SARINAH ANIS MARFU’AH.  Bahwa saksi menerangkan pengajuan yang diajukan oleh

WINARSO melalui SUJONO ke PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surkarta untuk pembelian mobil Avanza tahun 2013 warna

(15)

silver tersebut adalah Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian 12 Bulan dan untuk setiap bulannya WINARSO harus mengangsur Rp 10.839.000,- (sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah)

 Bahwa saksi menerangkan bahwa mobil Avanza tahun 2013 warna silver yang diajukan ke PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Indonesia oleh WINARSO melalui SUJONO adalah atas nama pemilik SARINAH ANIS MARFU’AH.

 Bahwa saksi menerangkan bahwa yang menjadi jaminan adalah surat kuasa pengambilan BPKB tersebut kepada PT. Andalan Finance Indonesia yang menguasakan pengambilan BPKB tersebut kepada PT Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta untuk dijadikan jaminan pelunasan sampai dengan pelunasan.

 Bahwa saksi menerangkan bahwa untuk kreditur atas nama WINARSO dan semua yang mengangsur adalah SUJONO semula dengan cara mentranfer ke rekening PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta.

 Bahwa saksi menerangkan tidak mengetahui perihal keterlambatan bulan September dan Oktober 2013 sudah dipenuhi dan dengan cara apa pembayaran tersebut saksi tidak tahu.

4) Saksi GESANG KAEKA PUTRA, S.Sos

 Bahwa saksi menerangkan bahwa pada saat ini bekerja sebagai karyawan PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta di bagian Collection sejak sekitar tahun 2011 atau sudah sekitar tiga tahunan, PT. Andalan Finance Indonesia bergerak dalam bidang pembelian mobil baru maupun bekas, tugas saksi adalah sebagai penagih apabila kreditur yang terlambar membayar angsuran.  Bahwa saksi menerangkan bahwa ada kreditur yang bernama

(16)

baru jenis Avanza tahun 2013 warna silver atas nama siapa saksi tidak tahu.

 Bahwa saksi menerangkan WINARSO menjadi kreditur di PT Andalan Finance Indonesia cabang Surakarta sejak tanggal 24 April 2013.

 Bahwa saksi menerangkan dalam pengajuan aplikasi pembiayaan pembelian Avanza tahun 2013 warna silver kepada PT. Andalan Finance Indonesia Cabang Surakarta apakah WINARSO sendiri yang mengajukan ataua tas nama orang lain saksi tidak tahu.

5) Saksi WINARSO

 Bahwa saksi pernah diperiksa di kantor polisi.

 Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Sujono sebagai tetangga.  Bahwa saksi pernah mengajukan kredit mobil di PT. Andalan

Finance pada tanggal dan bulan lupa tahun 2013.

 Bahwa pada mulanya saksi mau beli mobil tapi uangnya tidak mencukupi kemudian saksi datang ke tempatnya terdakwa (Pak Jono).

 Bahwa saksi hanya membawa uang Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan disarankan oleh Terdakwa (pak Jono) untuk membeli mobil Honda Jazz bekas saja, namun saksi tidak mau.

 Bahwa nama saksi digunakan dalam permohonan pengajuan kredit mobil di PT. Andalan Finance.

 Bahwa setelah pengajuan permohonan kredit mobil tersebut saksi tidak tahu.

 Bahwa saksi dalam perkara ini merasa tidak dirugikan.

5. Keterangan Terdakwa

Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa telah memberi keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

(17)

 Bahwa terdakwa pernah diperiksa di Kepolisian dan keterangan yang diberikan di kepolisian semuanya benar.

 Bahwa terdakwa kenal dengan saksi Sarinah Anis Marfuah dan saksi Nardi karena teman sesama jamaah pengajian di MTA Mangkunegaran Surakarta dan dengan keduanya tidak ada hubungan apa-apa.

 Bahwa terdakwa adalah pemilik Show room Untung Abadi Motor yang bergerak dalam bidang jual beli mobil baru maupun bekas.

 Bahwa terdakwa menawarkan kepada saksi Sarinah Anis Marfuah dan saksi Nardi sebuah mobil baru 1 (satu) unit Toyota Avanza tahun 213 warna silver metalik No. Pol AD 9271 ZB seharga Rp 160.000.000,-  Bahwa saksi Sarinah Anis Marfuah membayar mobil secara bertahap

dan akhirnya lunas senilai Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah).

 Bahwa pada bulan April 2014, terdakwa melakukan pembiayaan terhadap BPKB 1 (satu) unit Toyota Avanza tahun 2013 warna silver metalik Nol. Pol. AD 9271 ZB di Andalan Finance tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Sarinah dan saksi Nardi dan uangnya dipergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa.

6. Pertimbangan Hakim

Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang dinyatakan terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman, maka perbuatan yang telah dilakukannya tersebut harus memenuhi semua unsur-unsur dalam pasal yang didakwakan kepadanya dan si pembuat harus mampu dibebani pertanggungjawaban pidana atas kesalahannya.

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan karena telah melakukan tindak pidana, kesatu melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancam dalam Pasal 378 KUHP, atau Kedua sebagaimana yang diatur dan diancam dalam Pasal 372 KUHP.

(18)

Menimbang, karena Terdakwa diajukan ke persidangan dengan bentuk dakwaan alternatif, maka Majelis Hakim hanya akan membuktikan satu dari dakwaan tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kesatu;

Menimbang, bahwa rumusan Pasal 378 KUHP sebagaimana yang termuat dalam dakwaan Kesatu tersebut : “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”.

Menimbang, bahwa untuk dapatnya Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancam dalam pasal tersebut haruslah dipenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

1. Barang Siapa;

2. Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang.

Ad. 1 Unsur Barang Siapa

Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur Barang siapa adalah ditujukan pada Subjek atau Pelaku dari suatu tindak pidana, agar jangan terjadi error in persona dalam suatu pertanggung jawaban pidana, maka dengan telah diajukannya Terdakwa Ir. Sujono Bin Suntono dengan segala identitas yang telah disebutkan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum ternyata cocok dan sesuai serta dibenarkan oleh terdakwa, maka unsur barang siapa ini telah terpenuhi menurut hukum;

(19)

Menimbang, bahwa apakah kepada Terdakwa dapat dipertanggung jawabkan perbuatan sebagaimana yang diuraikan dlaam dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut akan dipertimbangkan setelah mempertimbangkan unsur-unsur lainnya dalam dakwaan ini;

Ad. 2 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan terdakwa, berawal dari pada saat saksi Sarinah Anis Marfuah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh Kristanti Suryandari (Istri Terdakwa Sujono) untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu dealer Untung Abadi Motor, selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Nardi dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second, namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan selisih mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap Setelah mendengar kata-kata terdakwa tersebut, saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik Noka MHKM1BA3JDJo10734 Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah).

Bahwa pada saat dibayarkan oleh saksi Nardi DP sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebutkan di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metali, Noka

(20)

MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi namun BPKB mobil tersebut belum diserahkan.

Bahwa pada kenyataannya pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT. Andalan Finance dengan kreditur atas nama saksi Winarso, sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian 12 (dua belas) bulan dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000.- (sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp. 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu empat ratus rupiah), dan sudah diangsur oleh terdakwa beberapa kali.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, unsur ke 2 ini telah terpenuhi menurut hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, dakwan Jaksa Penuntut Umum telah dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim tidak melihat adanya alasan yang dapat menghapus pertanggung jawaban pidana dari perbuatan Terdakwa, maka kepada Terdakwa harus dipertanggung jawabkan perbuatannya itu;

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan pidana Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Terdakwa haruslah dinyatakan bersalah, serta harus dijatuhi hukuman yang seimbang dengan kesalahannya itu;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah, kepada Terdakwa haruslah dibebani membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;

(21)

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa pada saat putusan ini diucapkan ada berada dalam tahanan, maka lamanya terdakwa dalam tahanan dikuangkan segenapnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa :

 1 lembar kwitansi tanggal 17 April 2013 senilai Rp 3.400.000,00 (Tiga juta empat ratus ribu rupiah) untuk pembayaran asuransi all risk, 1 lembar kwitansi tanggal 18 April 2013 senilai Rp 100.000.000,00 untuk pembayaran pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tangal 24 April 2013 senilai Rp 20.000.000,00 untuk tambahan pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 1 Agustus 2013 senilai Rp 10.000.000,00 untuk titipan pembelian

Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 13 Agustus 2013 senilai Rp 15.000.000,00 untuk titipan pelunasan mobil Toyota Avanza, 1

lembar kwitansi tanggal 18 Agustus 2013 senilai Rp 163.000.000,00 tetap terlampir dalam berkas perkara, pelunasan mobil Avanza dan 1 (satu) buah BPKB Toyota Avanza AD 9271 ZB dikembalikan pada Sdr. Indri Sinarbuka.

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana yang akan dijatuhkan atas diri terdakwa, terlebih dulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan, sebagai berikut :

Hal-hal Yang memberatkan :

 Perbuatan tedakwa merugikan saksi korban.  Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.

 Terdakwa pernah menjalani hukuman dalam perkara yang sejenis. Hal-hal Yang meringankan :

 Terdakwa bersikap sopan dan mengakui perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

(22)

Mengingat pasal 378 KUHP, Undang-Undng No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP dan Undang-Undang No.49 Tahun 2009 Perubahan Kedua Undang-Undang No.2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum.

7. Amar Putusan

1. Menyatakan terdakwa Ir. SUJONO Bin SUNTONO telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENIPUAN”.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (satu) Tahun dan 3 (tiga) Bulan.

3. Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan. 5. Memerintahkan agar barang bukti berupa :

1 lembar kwitansi tanggal 17 April 2013 senilai Rp 3.400.000,00 (Tiga juta empat ratus ribu rupiah) untuk pembayaran asuransi all risk, 1 lembar kwitansi tanggal 18 April 2013 senilai Rp 100.000.000,00 untuk pembayaran pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tangal 24 April 2013 senilai Rp 20.000.000,00 untuk tambahan pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 1 Agustus 2013 senilai Rp 10.000.000,00 untuk titipan pembelian Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 13 Agustus 2013 senilai Rp 15.000.000,00 untuk titipan pelunasan mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 18 Agustus 2013 senilai Rp 163.000.000,00 tetap terlampir dalam berkas perkara, pelunasan mobil Avanza dan 1 (satu) buah BPKB Toyota Avanza AD 9271 ZB dikembalikan pada Sdr. Indri Sinarbuka.

6. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah).

(23)

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari SENIN tanggal 15 Juni 2015 oleh Kami H. TEGUH HARIANTO, SH.M.Hum. Sebagai Hakim Ketua, SUBUR SUSATYO, SH.MH. dan PUJI HENDRO SUROSO, SH.MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari SELASA tanggal 16 Juni 2015 oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh WAHYUDI, SH. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri oleh ANA MAY DIANA, SH. Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Surakarta dan terdakwa.

B. Pembahasan

1. Kesesuaian alat-alat bukti yang digunakan penuntut umum

sebagai upaya membuktikan dakwaan berbentuk alternatif tindak pidana penipuan dengan Pasal 184 KUHAP

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa alat-alat bukti yang diajukan dalam pemeriksaan perkara penipuan oleh Penuntut Umum berupa keterangan Saksi, serta keterangan Terdakwa. Saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum sebanyak 5 orang saksi, hal ini telah memenuhi syarat minimal kesaksian yaitu untuk membuktikan suatu perkara di depan persidangan minimal didasarkan atas keterangan 2 (dua) orang saksi.

Keterangan para saksi yang kesemuanya telah diambil sumpah sebelum memberikan keterangan di depan persidangan telah diterima oleh Hakim. Dengan telah diterimanya keterangan 5 para saksi oleh Hakim, maka keterangan saksi ini mempunyai nilai kekuatan sebagai alat bukti yang sah, karena keterangan saksi satu dengan yang yang lain saling bersesuaian dan dibenarkan oleh terdakwa dalam keterangannya. Sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KUHAP.

Selanjutnya Penuntut Umum dengan dakwaannya dalam bentuk “Dakwaan Alternatif” menampakkan pilihan yang tepat, dikatakan demikian oleh karena antara Tindak Pidana Penipuan dengan Tindak

(24)

Pidana Penggelapan keduanya merupakan tindak pidana terhadap harta benda. Perbedaan antara keduanya adalah kalau dalam Tindak Pidana Penipuan benda yang menjadi objek kejahatan berada dalam penguasaannya dengan cara yang tidak sah, yaitu dengan menggunakan rangkaian kebohongn, tipu muslihat, martabat palsu, atau pangkat palsu. Sedangkan pada Tindak Pidana Penggelapan, benda yang menjadi objek kejahatan berada dalam penguasaan pelaku tindak pidana dengan cara yang sah, yaitu penitipan barang.

Sebagaimana telah dikemukakan pada hasil penelitian, bahwa Penuntut Umum didepan persidangan telah mengajukan dakwaan alternatif. Dalam alternatif yang disusun oleh Penuntut Umum yaitu terdakwa didakwa telah melakukan Tindak Pidana Penipuan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 378 KUHP atau Tindak Pidana Penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP.

Dakwaan alternatif ini sengaja dipilih oleh Penuntut Umum mengingat pada fakta materiil perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa memenuhi unsur-unsur yang hampir bersamaan antara unsur Tindak Pidana Penggelapan sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 378 KUHP serta Tindak Pidana Penipuan sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP. Ketentuan Pasal 372 KUHP serta Pasal 378 KUHP merupakan tindak pidana dengan objek harta benda.

Sebagaimana telah dikemukakan pada hasil penelitian bahwa Penuntut Umum di depan persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa : keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 184 ayat (1) huruf a dan e KUHAP.

2. Kesesuaian pertimbangan hukum hakim menyatakan terdakwa

terbukti bersalah melakukan tindak pidana penipuan dengan Pasal 183 jo Pasal 193 ayat 1 KUHAP

Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa hakim sebelum sampai pada putusannya telah menetapkan pertimbangan hukumnya.

(25)

Pertimbangan hukum hakim sudah barang tentu ditetapkan sesudah di depan persidangan hakim memeriksa alat-alat bukti yang diketemukan di depan persidangan. Pertimbangan hukum hakim dikatakan sebagai proses penemuan hukumnya atas dasar kasus kongkrit yang berupa perbuatan pidana yang dirumuskan oleh Penuntut Umum dalam Surat Dakwaan.

Pertimbangan hukum Hakim dalam kasus ini untuk menetapkan adanya unsur “Kesalahan” terdakwa didasarkan atas dua hal :

1. Barang siapa.

2. Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang kepadanya atau untuk menimbulkan piutang atau menghapuskan piutang.

Terhadap unsur pertama “barang siapa” tidak lain adalah subjek pelaku tindak pidana telah dapat dibuktikan oleh Penuntut Umum, dikatakan demikian subjek dalam surat dakwaan telah dibenarkan oleh terdakwa.

Terhadap unsur kedua, Penuntut Umum telah dapat membuktikan unsur ini, didepan persidangan melalui keterangan para saksi dan keterangan terdakwa, beserta barang bukti yang diajukan didepan persidangan terdakwa telah membenarkan atas dasar uraian tersebut di atas, maka dakwaan Penuntut Umum dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan Hakim atas dasar hal-hal bertugas memeriksa dan memutus perkara, sesudah mencermati pelaksanaan pembuktian yang dilakukan oleh Penuntut Umum kemudian menetapkan keyakinannya tentang kesalahan terdakwa.

Dengan demikian maka tampak adanya kesesuaian antara pertimbangan yang telah ditetapkan oleh Hakim dengan ketentuan Pasal 183 serta Pasal 193 KUHAP. Berdasarkan minimal dua alat

(26)

bukti yang sah dan keyakinan hakim yaitu dengan menilai pembuktian berdasarkan alat-alat bukti yang sah yaitu keterangan 5 (lima) orang saksi dan keterangan terdakwa, dapat meyakinkan hakim bahwa terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana Penipuan sesuai Pasal 378 KUHP sebagaimana didakwakan oleh Penungut Umum dan menjatuhkan sanksi pidana penjara kepada terdakwa selama 1 (satu) Tahun dan 3 (tiga) Bulan.

(27)

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN C. Hasil Penelitian

Sesuai alat-alat bukti yang di ajukan oleh Jaksa dalam perkara penipuan Putusan Pengadilan Negeri Surakarta NO.84/PID.B/2015/PN.SKT. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat di kemukaan hal-hal sebagai berikut:

8. Identitas Terdakwa

Nama lengkap : Ir. SUJONO Bin SUNTONO Tempat lahir : Pati

Umur atau tanggal lahir : 51 Tahun / 10 Maret 1964 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Wijayakusuma No. 09 Rt.07 Rw.14 Kel. Ngringo, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar

A g a m a : Islam

P e k e r j a a n : Swasta

Pendidikan : Sarjana

9. Kasus Posisi

Ir. Sujono bin Suntono pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti di bulan April 2013 sekitar jam 10.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain masih dalam waktu 2013, bertempat di Koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta berwenang mengadili dan memeriksa.

Berawal pada saat saksi Sarinah Anis Marfu’ah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh saksi Kristianti Suryandaro untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu Dealer Untung Abadi Motor. Selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Mardi

(28)

dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second. Namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap. Setelah mendengar kata-kata terdakwa tesebut saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (seratus enam puluh tiga juta rupiah). Saksi Nardi melakukan pembayaran atas pembelian mobil Toyota New Avanza tahun 2013 tersebut kepada terdakwa secara bertahap, saat dibayar oleh saksi Nardi DP sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebut di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi. Setelah saksi Nardi membayar lunas uang pembelian 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada terdakwa, terdakwa menjanjikan BPKB mobil No. Pol. AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 tersebut jadi selama kuang lebih 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah 6 (enam) bulan lamanya BPKB mobil belum jadi. Dan saksi Nardi beberapa kali menanyakan BPKB mobil tersebut ke terdakwa dan dijawab belum jadi, selanjutnya pada bulan Desember 2013 ada petugas leasing mengaku dari Andalan Finance, mengatakan kepada saksi Nardi kalau tidak membayar tunggakan mobil, mobil saksi Nardi akan ditarik katanya terlambar mengangsur, padahal saksi Nardi tidak meleasing mobil tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2013, saksi Nardi datang ke PT. Andalan Finance dan melakukan pembayaran di PT. Andalan Finance dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 46.500.000,- (empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan kemudian saksi Nardi juga

(29)

mengambil BPKB Toyota Avanza Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan melunasi sisa hutang sebesar Rp 18.536.400,- (delapan belas juta lima ratus tiga puluh enam ribu empat ratus rupiah), dan ternyata pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKMIBA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT. Andalan Finance dengan kredit atas nama saksi Winarno, sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pembelian 12 (dua belas) bulan dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000,- (sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Pada saat cair uang tersebut dari PT. Andalan Finance sesuai dengan permintaan terdakwa pada saat mengajukan, langsung di transfer ke rekening Bank BCA milik istri terdakwa, dan uang tersebut terdakwa gunakan membayar hutang dan untuk menutup kekurangan pembelian pembayaran mobil. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 72.731.400,- (tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh sati ribu empat ratus rupiah).

10.Dakwaan Penuntut Umum

KESATU :

Bahwa ia terdakwa Ir. Sujono Bin Suntono pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti di bulan April 2013 sekira jam 10.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain masih dalam tahun 2013, bertempat di koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta berwenang mengadili dan memeriksa “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, jika antara beberapa perbuatan meskipun

(30)

masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut”, perbuatan dilakukan terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

Bahwa berawal pada saat saksi Sarinah Anis Marfu’ah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh saksi Kristianti Suryandari untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu Dealer Untung Abadi Motor. Selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Nardi dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second. Namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan selisih mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap. Setelah mendengar kata-kata terdakwa tersebut, saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah). Saksi Nardi melakukan pembayaran atas pembelian mobil Toyota New Avanza tahun 2013 tersebut kepada terdakwa secara bertahap sebagai berikut :

Pertama DP Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) pada tanggal 18 April 2013 sekitar jam 10.00 WIB dan uang diserahkan di MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan diterima oleh saksi Abdul Rosid yang merupakan pegawai dari terdakwa.

Kedua Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dibayarkan leh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 24 April 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

Ketiga Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dibayarkan oleh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 1 Agustus 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

(31)

Keempat Rp 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) dibayarkan pada tanggal 13 Agustus di toko saksi Nardi di daerah Telukan Sukoharjo dan yang menerima adalah saksi Abdul Rosyid.

Kekurangannya Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) atas kesepakatan saksi Nardi dan terdakwa yang pada saat itu memesan Kusen Aluminium seharga Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) dan terdakwa belum membayar, maka utang terdakwa dianggap lunas dan kekurangan uang untuk terdakwa membayar mobil tidak saksi Nardi bayarkan.

Bahwa pada saat dibayarkan oleh saksi Nardi Dp sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebutkan di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi.

Bahwa kemudian setelah saksi Nardi membayar lunas uang pembelian 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada terdakwa, terdakwa menjanjikan BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 tersebut jadi selama kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah 6 (bulan) lamanya BPKB mobil belum jadi. Dan saksi Nardi beberapa kali menanyakan BPKB mobil tersebut ke terdakwa dan dijawab belum jadi.

Bahwa selanjutnya pada bulan Desember 2013 ada petugas leasing mengaku dari Andalan Finance, mengatakan kepada saksi Nardi kalau tidak membayar tunggakan mobil, mobil saksi Nardi akan ditarik katanya terlambat mengangsur, padahal saksi Nardi tidak meleasing mobil tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2013, saksi Nardi datang ke PT. Andalan Finance dan melakukan pembayaran di PT. Andalan Finance dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 46.500.000,- (Empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan kemudian saksi Nardi juga mengambil BPKB Toyota Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan

(32)

melunasi sisa hutang sebesar Rp 18.536.400,- (Delapan belas juta lima ratus tiga puluh enam ribu empat ratus rupiah).

Bahwa ternyata pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT Andalan Finance dengan kreditur atas nama saksi Winarso, sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian 12 (dua belas) bula dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000,- (Sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Pada saat cair uang tersebut dari PT. Andalan Finance sesuai dengan permintaan terdakwa pada saat mengajukan, langsung ditransfer ke rekening Bank BCA milik istri terdakwa, dan uang tersebut terdakwa gunakan untuk membayar hutang dan untuk menutup kekurangan pembelian pembayaran mobil.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu empat ratus rupiah).

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP.

Atau KEDUA :

Bahwa ia terdakwa Ir. Sujono Bin Suntono pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti di bulan April 2013 sekira jam 10.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain masih dalam tahun 2013, bertempat di koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk di daerah hukum Pengadilan Negeri Surakarta berwenang mengadili dan memeriksa “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun

(33)

menghapuskan piutang, jika antara beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut”, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :

Bahwa berawal pada saat saksi Sarinah Anis Marfu’ah mengikuti pengajian di MTA Surakarta di bulan Maret 2013 ditawari oleh saksi Kristianti Suryandari untuk melihat-lihat terlebih dahulu mobil di dealer milik terdakwa yaitu Dealer Untung Abadi Motor. Selanjutnya pada bulan Maret 2013, saksi Nardi dan saksi Sarinah Anis Marfu’ah datang ke Dealer Untung Abadi Motor di Karanganyar milik terdakwa tersebut dengan maksud akan membeli mobil second. Namun terdakwa menyampaikan kata-kata agar saksi Nardi membeli mobil baru saja dengan alasan selisih mobil second dengan yang baru tidak banyak, dan membeli mobil baru diskonnya banyak (ada promo) dan kekurangannya dapat saksi Nardi bayar kemudian secara bertahap. Setelah mendengar kata-kata terdakwa tersebut, saksi Nardi berminat membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah). Saksi Nardi melakukan pembayaran atas pembelian mobil Toyota New Avanza tahun 2013 tersebut kepada terdakwa secara bertahap sebagai berikut :

Pertama DP Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) pada tanggal 18 April 2013 sekitar jam 10.00 WIB dan uang diserahkan di MTA Semanggi, Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan diterima oleh saksi Abdul Rosid yang merupakan pegawai dari terdakwa.

Kedua Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dibayarkan leh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 24 April 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

Ketiga Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dibayarkan oleh istri saksi Nardi dan yang menerima saksi Kristianti pada tanggal 1 Agustus 2013 pada saat melaksanakan pengajian di MTA Mangkunegaran, Surakarta.

(34)

Keempat Rp 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) dibayarkan pada tanggal 13 Agustus di toko saksi Nardi di daerah Telukan Sukoharjo dan yang menerima adalah saksi Abdul Rosyid.

Kekurangannya Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) atas kesepakatan saksi Nardi dan terdakwa yang pada saat itu memesan Kusen Aluminium seharga Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah) dan terdakwa belum membayar, maka utang terdakwa dianggap lunas dan kekurangan uang untuk terdakwa membayar mobil tidak saksi Nardi bayarkan.

Bahwa pada saat dibayarkan oleh saksi Nardi Dp sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebagaimana disebutkan di atas, terdakwa menyerahkan 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada saksi Nardi.

Bahwa kemudian setelah saksi Nardi membayar lunas uang pembelian 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 kepada terdakwa, terdakwa menjanjikan BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 tersebut jadi selama kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah 6 (bulan) lamanya BPKB mobil belum jadi. Dan saksi Nardi beberapa kali menanyakan BPKB mobil tersebut ke terdakwa dan dijawab belum jadi.

Bahwa selanjutnya pada bulan Desember 2013 ada petugas leasing mengaku dari Andalan Finance, mengatakan kepada saksi Nardi kalau tidak membayar tunggakan mobil, mobil saksi Nardi akan ditarik katanya terlambat mengangsur, padahal saksi Nardi tidak meleasing mobil tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2013, saksi Nardi datang ke PT. Andalan Finance dan melakukan pembayaran di PT. Andalan Finance dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebesar Rp 46.500.000,- (Empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan kemudian saksi Nardi juga mengambil BPKB

(35)

Toyota Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan melunasi sisa hutang sebesar Rp 18.536.400,- (Delapan belas juta lima ratus tiga puluh enam ribu empat ratus rupiah).

Bahwa ternyata pada bulan April 2013, tanpa sepengetahuan dan seijin saksi Nardi, terdakwa telah mengajukan pembiayaan pembelian mobil baru Toyota New Avanza Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 yang dibeli oleh saksi Nardi tersebut ke PT Andalan Finance dengan kreditur atas nama saksi Winarso, sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian 12 (dua belas) bula dan untuk setiap bulannya mengangsur Rp 10.839.000,- (Sepuluh juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Pada saat cair uang tersebut dari PT. Andalan Finance sesuai dengan permintaan terdakwa pada saat mengajukan, langsung ditransfer ke rekening Bank BCA milik istri terdakwa, dan uang tersebut terdakwa gunakan untuk membayar hutang dan untuk menutup kekurangan pembelian pembayaran mobil.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Nardi mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu empat ratus rupiah).

Menimbang, atas pembacaan dakwaan tersebut terdakwa menyatakan sudah mengerti isinya dan tidak mengajukan keberatan (eksepsi) dan mohon persidangan dilanjutkan.

Menimbang, bahwa untuk mendukung dakwaannya Penuntut Umum di persidangan mengajukan barang bukti berupa : 1 lembar kwitansi tanggal 17 April 2013 senilai Rp 3.400.000,00 (Tiga juta empat ratus ribu rupiah) untuk pembayaran asuransi all risk, 1 lembar kwitansi tanggal 18 April 2013 senilai Rp 100.000.000,00 untuk pembayaran pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 24 April 2013 senilai Rp 20.000.000,00 untuk tambahan pembelian mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 1 Agustus 2013 senilai Rp 10.000.000,00 untuk titipan pembelian Avanza, 1 lembar kwitansi tangal 13 Agustus 2013 senilai Rp 15.000.000,00 untuk titipan pelunasan mobil Toyota Avanza, 1 lembar kwitansi tanggal 18 Agustus

(36)

2013 senilai Rp 163.000.000,00 tetap terlampir dalam berkas perkara, pelunasan mobil Avanza dan 1 (satu) buah BPKB Toyota Avanza AD 9271 ZB, yang barang bukti mana lebih disita secara sah menurut hukum sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian.

11.Keterangan Saksi-saksi 6) Saksi NARDI

 Bahwa saksi telah ditipu oleh terdakwa Sujono yang beralamat di Jl. Raya Palur No. 40 atau jalan Wijaya Kusumo, Ngringo, Jaten, Karanganyar.

 Bahwa saksi mengenal terdakwa Sujono selama kurang lebih 10 bulan dan kenal saat saksi membeli mobil kepada terdakwa Sujono.  Bahwa saksi menerangkan bahwa terdakwa Sujono melakukan penipuan dengan cara pada waktu saksi membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah) namun setelah saksi bayar lunas BPKB belum jadi, bahkan ada petugas leasing dari PT. Andalan Finance sebanyak 3 (tiga) orang dengan tujuan akan mengambil mobil yang saksi beli dari terdakwa Sujono (Untung Abadi Motor) Palur karena terlambat mengansur ke leasing selama 2 (dua) bulan, padahal saksi tidak merasa meleasingkan mobil tersebut.

 Bahwa saksi menerangkan pembayaran mobil 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik, Noka MHKM1BA3JDJo10734, Nosin M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah) dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sebagai berikut :

1. Pada hari dan tanggal saksi lupa bulan April 2013 sekira jam 10.00 WIB berada di Koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon

(37)

Surakarta sebanyak Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) diserahkan kepada pegawainya ABDUl ROSID.

2. Pada hari dan tanggal saksi lupa bulan Agustus 2013 membayar sebanyak Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) berada di dealer Untung Abadi Motor Palur Karanganyar.

3. Pada hari dan tanggal saksi lupa bulan Agustus 2013 membayar sebanyak Rp 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah), berada di dealer Untung Abadi Motor Palur Karanganyar.

 Bahwa saksi menerangkan pada pembelian barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik no.ka: MHKM1BA3JDJo10734, no.sin: M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- telah dibayar lunas, dan ada bukti pelunasan berupa kuitansi tertanggal 18 Agustus 2013.  Bahwa saksi menerangkan bahwa barang berupa 1 (satu0 unit

KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik no.ka: MHKM1BA3JDJo10734, no.sin: M824785 yang saksi beli dari SUJONO masih dikuasai saksi sedangkan BPKBnya berada di Andalan Finance.

 Bahwa saksi pada saat mengambil BPKB di Andalan Finance dengan surat kuasa dari WINARSO selaku atas nama yang menjaminkan BPKB mobil saksi dan pada saat melakukan pengambilan BPKB saksi masih harus melunasi sebesar Rp 18.536.400,- (delapan belas juta lima ratus tigah puluh enam ribu empat ratus rupiah).

 Bahwa kerugian yang dialami saksi adalah Rp 72.731.400,- (Tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh sati ribu empat ratus rupiah) dengan rincian Rp 10.839.000,- x 6 kali angsuran ditambah bunga akibat keterlambatan Rp 7.731.400,-

(38)

7) Saksi SARINAH ANIS MARFUAH

 Bahwa sebelum mengenal terdakwa Sujono sudah terlebih dahulu mengenal istrinya KRISTIANTI.

 Bahwa saksi menerangkan yang ditipu atau digelapkan oleh SUJONO adalah uang tunai sebesar Rp 163.000.000,- (seratus enam puluh tiga juta rupiah) yang terjadi pada hari dan tanggal saksi lupa bulan April 2013 sekitar jam 10.00 WIB di koperasi MTA Semanggi, Pasar Kliwon Surakarta.

 Bahwa saksi menerangkan bahwa terdakwa Sujono melakukan penipuan dan atau penggelapan dengan cara suami saksi (NARDI) membeli barang berupa 1 (satu) unit KBM Merk Toyota New Avanza tahun 2013 No. Pol AD 9271 ZB, warna silver metalik no.ka: MHKM1BA3JDJo10734 no.sin: M824785 dengan harga Rp 163.000.000,- (Seratus enam puluh tiga juta rupiah) namun setelah saksi bayar lunas BPKB mobil tersebut dijanjikan selama 6 (enam) bulan lamanya, namun setelah ditunggu-tunggu selama 8 (delapan) bulan BPKB belum jadi, bahkan ada petugas leasing dari PT. Andalan Finance sebanyak 3 (tiga) orang dengan tujuan akan mengambil mobil yang suami saksi NARDI beli dari Sujono (Untung Abadi Motor) Palur karena terlambat mengansur ke leasing selama 2 (dua) bulan, padahal saksi tidak merasa meleasingkan mobil tersebut.

 Bahwa dalam pembelian mobil Toyota Avanza melalui SUJONO telah dibayar lunas Rp 163.000.000,- (seratus enam puluh tiga juta rupiah) membayar dengan cara :

6. Yang pertama DP Rp 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) pada tanggal 18 April 2013 sekitar jam 10.00 WIB dan uang diserahkan di UB MTA Semanggi Pasar Kliwon dan diterima oleh saksi Abdul Rosid.

7. Yang kedua Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dibayarkan oleh saksi dan yang menerima Kristianti pada

Referensi

Dokumen terkait

Apakah tingkat inflasi, PDB, Kurs rupiah, harga emas dan harga minyak dunia berpengaruh secara berganda terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek

masalah ini dilatarbelakangi oleh: (1) masalah ekonomi (perkembangan ekonomi dunia kurang menguntungkan hasil ekspor Indonesia), dan (2) reorganisasi (profesionalisasi

Berdasarkan dari gejala klinis yang khas, EKG dan pemeriksaan enzim jantung serta faktor resiko yang mendukung maka pasien ini dapat didiagnosis dengan STEMI

Sistem horizontal adalah system pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirkan kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak bertingkat.. Ada

1) Pelaporan Keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainya dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi

Selain itu, dapat juga melihat dalam daerah bawah (Kabupaten Cirebon) sektor-sektor ekonomi mana saja yang memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar terhadap perekonomian