• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 520 /1I.02/HK/2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 520 /1I.02/HK/2016 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

Mengingat

GUBERNUR LAMPUNG

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG

NOMOR: G/ 520 /1I.02/HK/2016

TENTANG

HASIL EVALUASI

RANCANGANPERATURANDAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

TAHUN 2016·2021

GUBERNUR LAMPUNG,

a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, te1ah dievaluasi sesuai dengan ketentuan Pasal271 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Lampung tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Provinsi Lampung;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pe1aksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(2)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG BASIL EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021.

KESATU Hasil Evaluasi atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Larnpung Tirnur tentang Rencana Pernbangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 sebagairnana tercantum pada Larnpiran Keputusan ini yang rnerupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA Bupati Lampung Timur bersama DPRD Kabupaten Lampung Timur segera melakukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Rancangan Peraturan Daerah tersebut berdasarkan hasil evaluasi sebagairnana dimaksud pada Diktum Kesatu.

KETIGA Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah tersebut telah disempurnakan sesuai hasil evaluasi, Rancangan Peraturan Daerah tersebut dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, dan apabila Peraturan Daerah yang ditetapkan tidak sesuai dengan hasil evaluasi, akan dilakukan pembatalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT : Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Lampung paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

KELIMA Keputusan ini rnulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

PARAF

KOORDINASI

1 WAKllGUBERNUR

2 SEKDA PROVINGI

/P

3 ASS. BID. PEM. I 4 ~ss.BID. EK BANG

5 AS'S. BID. KESRA

6 A96.. BID. UMUM (

7 ~.J• • ;;. B ' I 9 10 BIRO HUKUM

"

Ditetapkan di Telukbetung

pada tanggal 30 AgU5tus 2016 GUBERNUR LAMPUNG,

Tembusan:

1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta;

2. Menteri Perencanaan Pembangunan NasionaljKepala Bappenas di Jakarta; 3. Pimpinan DPRD Kabupaten Lampung Timur di Sukadana.

(3)

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG

NOMOR :Gj 520jII.02jHKj2016

TANGGAL : 30 AGIISYIIS 20J 6

HASIL EVALUASI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

TAHUN 2016-2021

I. TATA NASKAH RAPERDA

1. Judul

Singkatan (RP~JMD) pada judul dihapus, karena judul peraturan perundang-undangan tidak boleh ditambah dengan singkatan atau akronim, sesuai ketentuan Lampiran II angka 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan Perundang-Undangan.

2. Diktum Menimbang Diubah menjadi :

a. bahwa untuk menjamin koordinasi, integrasi, sinkronisai dan sinergi perencanaan pembangunan diperlukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 5(lima) tahun;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016-2021 perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

3. Diktum Mengingat

a. Dasar hukum memuat :

1) Dasar kewenangan pembentukan peraturan Perundang-undangan; dan 2) Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan.

Berdasarkan hal tersebut maka pencantuman dasar hukum cukup

dicantumkan peraturan Perundang-Undangan yang relevan dengan materi muatan Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD yaitu :

Angka 1, Angka 7, Angka 9, Angka 10, Angka 14, Angka 15, Angka 24, Angka 27, Angka 28, Angka 29, Angka 32, Angka 37 dan Angka 45.

b. Tambahkan:

1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);

2) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Lampung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2007 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampurig Nomor 314 Seri E Nomor 2);

3) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 Nomorl, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 346);

4. Diktum Memutuskan

Tanda baca titik dua setelah kata Memutuskan, ditulis tanpa spasi 5. Batang Tubuh

a. Pasal 1

1) Penulisan frase "Dalam peraturan ... " disejajarkan dengan frase "Peraturan Daerah '" "

pada diktum

menetapkan.

(4)

2

2) Angka 3 agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

3) Angka 5 agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintahan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

4) Angka 9 dan 10 agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 Angka 2 dan Angka 3 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. b. Pasal2 dan Pasal 3

Penulisan huruf awal kalimat setelah huruf a, huruf b dan seterusnya menggunakan huruf kecil.

c. Pasal6

Frase "ditetapkan oleh" diubah menjadi "diatur dengan Peraturan" 6. Penetapan dan Pengundangan

a. Nama pejabat yang mengundangkan ditulis tanpa menggunakan ge1ar akademik.

b. Pada Pojok Kiri bawah diakhir lembar penetapan dan pengundangan agar dicantumkan frase:

"NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG "

7. Penjelasan

Penjelasan pasal demi pasal

Jika suatu pasal terdiri dari beberapa ayat atau butir tidak memerlukan penje1asan, pasal yang bersangkutan cukup diberi penjelasan eukup jelas, tanpa merinei masing-masing ayat atau butir.

8. Lampiran

a. dasar hukum penyusunan agar disesuaikan dengan koreksi Raperda. b. diakhir lampiran agar diberi ruang penandatanganan oleh Bupati.

II. SUBSTANSI RPJMD

A. BAB I. PENDAHULUAN

1. Sub Bab 1.2. Dasar Hukum, agar disesuaikan dengan koreksi Raperda tentang RPJMD, serta tambahkan:

a. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

c. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

d. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

2. Sub Bab 1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan

Lainnya.

a. Agar menje1askan hubungan antara dokumen RPJMD dengan

dokumen lainnya, dan mempedomani dokumen lain dalam penyusunan

RPJMD seperti tercantum pada gambar 1.1. Hubungan RPJMD

Kabupaten Larn.pung Tim.ur dengan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Lainnya. Dalam hal ini penjelasan dilakukan dengan

memuat pokok-pokok substansi dokumen lain yaitu Reneana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lampung Timur serta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Timur. Hal ini untuk menjamin kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah selarasj tidak menyimpang dari arah kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah. Sub Sub Bab hubungan dengan Renstra SKPD dan Sub Sub Bab hubungan dengan RKPD agar dihapus.

(5)

3

B. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

1. Penyajian Data pada Bab II, agar menampilkan data series 5 (lima) tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengolahan dan analisis secara sistematis. Data-data dimaksud mencerminkan kondisi hasil pembangunan masa lalu yang selanjutnya menjadi data pendukung dalam analisis permasalahan yang akan dirumuskan dalam BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis.

2. Paragraf "Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri ...." Pada halaman II-2 agar diletakan pada Bab I, Sub Bab 1.1. Latar Belakang.

3. Penyajian data tidak perlu dibahas tentang konsep dan definisi, apabila diperlukan penyajian pengertian dan definisi agar disajikan dalam katalog pengertian pada lampiran dokumen RPJMD.

4. Agar Sumber data yang digunakan adalah sumber data yang berasal dari institusi yang berkompeten dalam pengolahan data.

5. Pada Sub Sub Bab Karakteristik Lokasi dan Wilayah, pada angka 6 Pola Ruang agar diubah data penggunaan lahan.

6. Pada Sub Sub Bab Karakteristik Lokasi dan Wilayah, pada angka 7 Potensi Pengambangan Wilayah agar menyajikan data potensi pengembangan ekonomi sebagai sumber data pembangunan perekonomian 5 (lima) tahun ke depan.

7. Pada Sub Bab 2.3. Aspek Pelayanan Umum belum menyajikan data capaian pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar terdiri dari 6 (enam) urusan, urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar terdiri dari 18 (delapan belas) urusan dan urusan pemerintahan pilihan terdiri dari 8 (delapan) urusan yang disesuaikan dengan potensi wilayah dan hasil pemetaan oleh Kementerian Dalam Negeri.

8. Pada Sub Bab 2.3. Aspek Pelayanan Umum Sub Sub Bab 2.3.1. pada angka 6 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang agar data Panjang Jalan Nasional sepanjang 82,99 (delapan puluh dua koma sembilan puluh sembilan) Km, diubah menjadi 107,66 (seratus tujuh koma enam puluh enam) Km.

9. Pada Sub Bab 2.3. Aspek Pelayanan Umum Sub Sub Bab 2.3.1. pada angka 6 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dasar penetapan ruas jalan nasonal diubah menjadi:

a. Keputusan Menteri PekeIjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 248/Kpts/M20 15 tentang Jalan Nasional

b. Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/243.a/II1.09/HK/2016 dengan panjangjalan Provinsi di Kabupaten Lampung Timur sepanjang 134,930 (seratus tiga puluh empat koma sembilan ratus tiga puluh)Km. 10.Pada Sub Bab 2.4. Sub Sub Bab 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi

Daerah agar ditambahkan data:

a. Indeks Gini: untuk mengukur pemerataan Zketimpangan pendapatan masyarakat;

b. Indeks Williamson: untuk mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah;

c. Nilai Tukar Petani (NTP) : Menggunakan perhitungan tahun dasar yang baru (2012 = 100);

d. Pariwisata : data jumlah kunjungan wisatawan dirinci berdasarkan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara;

e. Investasi: rincian data Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

(6)

4

c.

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERTA

KERANGKA PENDANAAN

1. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah agar disesuaikan dengan kebijakan nasional dan provinsi. Dalam menetapkan proyeksi pendapatan agar dilakukan perhitungan proyeksi dengan metode dan kebijakan yang valid. 2. Proyeksi Belanja Daerah (2016-2021) idealnya Belanja Tidak Langsung

lebih kecil dari Belanja Langsung atau Belanja Publik, agar dilakukan perencanaan selama 5 (lima) tahun sehingga proporsi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung dapat berimbang.

3. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun

sebe1umnya didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional untuk menghindari terjadinya defisit anggaran yaitu dengan memperhitungkan perkiraan reasilasi anggaran tahun sebelumnya.

4. Proyeksi belanja ditetapkan lebih besar dari proyeksi pendapatan, agar penetapannya memperhatikan ambang batas defisit sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan tentang Batas Maksimal Defisit APBD dan Pinjaman Daerah.

5. Pemerintah Kabupaten Lampung Timur agar mengembangkan serta mengelola sumber-sumber potensijkekayaan daerah yang dapat

menghasilkan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan

Pendapatan Lain-Lain Yang Sah.

D. BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

1. Agar menje1askan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang.

2. Permasalahan pembangunan yang disajikan merupakan

permasalahanan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan informasi pada Bab II serta diuraikan secara kuantitatifjkualitatif dan dibandingkan dengan standarjindikator provinsi dan nasional. Permasalahan pada Bab IV. yang disajikan harus didukung dengan data pada Bab II. Sehingga tidak ditemukan lagi permasalahan pada Bab IV yang tidak didukung analisis data.

3. Konsistensi Data antara Bab II dengan Bab IV seperti APK SD Tahun 2013 pada Bab II sebesar 110,6 %, tetapi pada Bab IV sebesar 102,21 %. Kemudian kesehatan AHH Tahun 2012 pada Bab II sebesar 70,05%, tetapi pada Bab IV sebesar 68,94% agar diperiksa kembali.

4. Bab IV Sub Bab 4.3 Penetapan Isu Strategis, belum menyajikan isu yang bersifat permasalahan yang harus diselesaikan, untuk itu agar isu strategis menyajikan permasalahan pokok pembangunan di Kabupaten Lampung Timur.

5. Perumusan permasalahan pembangunan dan isu strategis, yang tidak menjadi agenda utama dalam RPJMD tidak perlu disajikan. Sehingga permasalahan yang disajikan adalah permasalahan yang bersifat strategis.

6. Perumusan Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan, dalam

dokumen Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD masih

ditemukan permasalahan pembangunan yang bukan merupakan

kewenangan pemerintah kabupatenjkota (pertahanan keamanan, yustisi, agama. moneter dan luar negeri). Agar isu yang berkaitan dengan

keamanan dirumuskan sesuai dengan kewenangan Pemerintah

Kabupaten Lampung Timur.

7. Dalam rangka sinkronisasi kebijakan nasional, beberapa isu strategis

perlu dicantumkan seperti isu penanggulangan kemiskinan,

ketimpangan antar wilayah, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), SDGs, pembangunan infrastruktur dan pembangunan perdesaan dll.

8. Agar ditambahkan pada isu ekonomi yaitu isu lingkungan hidup dan isu konflik masyarakat terhadap kehutanan (satwa gajah).

(7)

5

9. Pada Bab IV Sub Bab 4.2 Sub Sub Bab 4.2.1 angka 4 Paragraf Pertama frase "Presiden RI melalui Instruksi Presiden No.1 Tahun 2016", diu bah menjadi "Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional".

10. Pada Bab IV Sub Bab 4.2 Sub Sub Bab 4.2.1 pada angka 4 agar penyajian proyek strategis nasional yang berkaitan langsung dengan Kabupaten Lampurig Timur memuat proyek pembangunan bendungan yang terletak di Sukaraja III (Marga Tiga) Kabupaten Lampung Timur.

E. BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

1. Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi, misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai landasan perumusan tujuan

dan sasaran dari setiap misi dengan memperhatikan program

kepaIa daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Perumusan

setiap sasaran yang akan dicapai agar disertai dengan indikator sasaran dan target capaian yang terukur setiap tahun untuk mencapai target yang diinginkan pada akhir masa jabatan kepaIa daerah.

2. Pernyataan Visi merupakan penjelasanjterjemahan visi dan misi ke daIam kriteria dan indikator sehingga mudah dipahami dan tidak bias. Pernyataan visi selanjutnya menjadi dasar penentuan tujuan dan sasaran pokok yang terukur. Agar indikator visi yang disajikan memenuhi prinsip dapat dicapai.

3. Dalam rangka penyederhanaan dokumen, maim persandingan visi dan misi dalam RPJMD dengan RPJPD serta persandingan dengan RPJMD Provinsi agar dihapus.

4. Indikator Kinerja Sasaran merupakan Indikator Kinerja Dampak yang representatif dan terukur serta menggambarkan kondisi sasaran yang akan dicapai. Indikator sasaran yang disajikan dalam matriks sasaran belum menyajikan target sasaran yang terukur. Perumusan indikator dan target sasaran agar disesuaikan dengan prinsip "SMART" (Spesijic,

Measureable, Attainable, Realistic, Timely).

5. Masih terdapat target kinerja di awal periode sebesar 100% (seratus

persen), yang menggambarkan bahwa target sudah tercapai.

Penggunaan target kinerja kuantitatif relatif (persentase) agar dihindari karen a akan membandingkan dengan total populasi. Penyajian data agar mengggunakan target kuantitatif absolut (parameter jumlah, besar, panjang dll).

6. Penetapan Indikator Sasaran Pokok pada Bab V tersaji sangat rind dan bersifat Outcome. Indikator Kinerja Sasaran merupakan Indikator Kinerja Dampak yang representatif dan terukur serta menggambarkan kondisi sasaran yang akan dicapai.

7. Penetapan target kinerja sasaran pokok disesuaikan dengan kemampuan fiskal dan sumber daya daerah sehingga target-target yang ditetapkan dapat dicapai. Indikator Sasaran dan Capaian Kinerja agar ditinjau kembaIi terhadap:

a. pertumbuhan ekonomi : rangejinterval yang terlaIu besar;

b. inflasi umumnya menggunakan range/interval ±1 (lebih kurang satu); c. PDRB per kapita; menggunakan harga berlaku, bukan harga

konstan. Kondisi awaI PDRB perkapita Kabupaten Lampung Timur Tahun 2014 mencapai Rp.29,286 juta;

d. Penyaluran pupuk bersubsidi pada Sasaran "Perlindungan terhadap Konsumen" diubah menjadi Sasaran "Peningkatan Produksi Pertanian "

8. Indikator Kinerja Sasaran pada Bab V disajikan sebagai Indikator Sasaran pada Bab IX, dengan melakukan penyesuaian kelompok.

(8)

6

F. BAB VI. STRATEGI DAN ARAB KEBIJAKAN

1. Bab im bertujuan menje1askan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta merumuskan arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.

2. Dalam perumusan strategi dan kebijakan agar memperhatikan isu strategis dan permasalahan daerah pada Bab IV. Agar setiap kebijakan yang ditetapkan dapat menye1esaikan permasalahan yang dihadapi oleh daerah, sehingga menjadi solusi terhadap permasalahan dan arah pencapaian sasaran pokok.

3. Penyusunan kebijakan pembangunan agar memuat kebijakan pembangunan lintas sektoral seperti penanggulangan kemiskinan, pembangunan sumberdaya manusia (peningkatan IPM), pembangunan ketahanan pangan serta memuat kebijakan pembangunan kewilayahan di daerah dengan membagi kawasan Kabupaten Lampung timur menjadi kawasan-kawasan tertentu (minapolitan, pariwisata, agropolitan, industri dUJ.

4. Pembangunan kewilayahan pada Bab VI Sub Bab 6.3 agar dirumuskan kembali dokurnen RTRW ke dalam rencana pembangunan wilayah 5 (lima) tahun ke depan.

5. Penetapan kebijakan daerah agar memperhatikan program strategis nasional dan provinsi, sehingga dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah terhadap program strategis dimaksud, seperti program gerbang desa, pembangunan kawasan industri, pembangunan pariwisata Taman Nasional Way Kambas (TNWK), pemanfaatan keberadaan FSRU di Kabupaten Lampung Timur dll.

G. DAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 1. Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi

arah kebijakan pembangunan daerah yang dirumuskan pada BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan untuk rnerumuskan program pembangunan daerah dan indikator kinerja (outcome) dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam BAB V.

2. Indikator Kinerja Program disajikan pada level impact/ dampak (indikator sasaran) seperti kemiskinan, inflasi, kemantapan jalan dll, agar dilakukan penyesuaian terhadap indikator.

3. Indikator dan target program yang disajikan dalam tabel belum menyajikan indikator dan target yang terukur (rnenyajikan target 100%J. Perumusan indikator dan target program agar disesuaikan dengan prinsip "SMART" (Spesific, Measureable, Attainable, Realistic, Timely).

4. Penetapan target program (outcome) agar disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya dan fiskal.

5. Pada Misi IV urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, agar ditambahkan program kemitraan dengan Lembaga Penegak Hulrum.

H. BAD VIII. INDlKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG

DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

1. Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintahan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab OPD serta pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

2. Judu1 Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas diubah menjadi "Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaannya"

3. Indikator program bercirikan HASILjOUTCOME bukan DAMPAK atau OUTPUT.

4. Se1uruh program yang te1ah ditetapkan dan dilaksanakan dalam RKPD Tahun Anggaran 2016 agar diakomodir dalam dokumen RPJMD, untuk menjaga konsistensi program RPJMD dengan RKPD. Agar ditambahkan target kinerja dan pagu indikatifTahun Anggaran 2016.

(9)

7

5. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya sebanyak 190 (seratus sembilan puluh), diubah sebanyak 65 (enam puluh lima) dengan luas 5.083 Ha (lima ribu delapan puluh tiga hektar) sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 14/PRT/M/2015.

I. BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

1. Bab ini menggambarkan ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan.

2. Pencantuman setiap capaian indikator, agar disesuaikan dengan Tabel

"Penetapan Indikator Kinerja terhadap Capaian Kinerja

Penye1enggaraan Urusan Pemerintahan". Indikator kinerja kondisi awal, indikator kinerja tahunan dan indikator kinerja kondisi akhir hams

konsisten dengan indikator yang tercantum dalam BAB V dan

mencerminkan azas rasionalitas dengan kriteria dapat bersifat kumulatif, konstan dan meningkat atau menurun.

3. Agar ditambahkan target kinerja sasaran Tahun 2016.

4. Data yang disajikan pada kolom kondisi awal tahun (benchmark) agar disesuaikan pada setiap Bab (Kondisi Tahun 2014 pada Bab II, V dan IX). 5. Beberapa indiaktor sasaran agar dirumuskan kembali, terkait :

a. kesehatan, kasus kematian bayi, ibu dan balita, anggaran obat per kapita dan jumlah puskesmas rawat inap;

b. komunikasi dan informatika (seluruh indikator); c. kearsipan, cakupan dokumen arsip terselamatkan; d. kesbangpol, forum Musrenbang kecamatan;

e. ke1uarga berencana agar ditambahkan CPR, Unmet Need;

f. pemberdayaan masyarakat desa, desa berprestasi, cakupan kepala desa lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, APBD sesuai peraturan perundang-undangan, kader Posyandu yang dibina dan pemilihan kepala desa;

g. perencanaan pembangunan, seluruh indikator agar dihapus; dan h. layanan pajak online dan layanan perizinan agar dirumuskan kembali

target kinerja kuantitatif.

J. BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

1. Dalam Sub Bab Pedoman Transisi, agar dicantumkan kalimat "sambil

menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD

Kabupaten Lampung Timur Tahun 2021-2026, maka penyusunan RKPD Tahun 2022 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Lampung Timur Tahun 2005-2025", sesuai ketentuan Pasal 287 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

2. Pada Sub Bab 10.2. Kaidah Pelaksanaan agar dicantumkan kalimat: a. dengan ditetapkannya RPJMD Kabupaten Lampung Timur Tahun

2016-2021, maka dokumen RPJMDes dilakukan review untuk

menjamin keselarasan dan kesesuaian dengan RPJMD Kabupaten Lampung Timur; dan

b. guna menjamin pelaksanaan program, maka Organisasi Perangkat Daerah Penanggung Jawab Program adalah Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi urusan sesuai kewenangannya masing-maslng.

PARAF KOORDINASi

1 WMIL GUBERNUR

2 SB\OAPRovrt:i~1 ~ 3 ASS. BiD.

_.-

P~M.

4 ASS. BID. EI\BANG

5 AS'S BID. KESRA 6 ASti,. BID. UMUM

7 8 s

10 BIRO HUKlJM -It

GUBERNUR L'&a.U.I...NG,

Referensi

Dokumen terkait

Bagi suatu rangkaian atau deretan bangunan daripada pelan yang sama dan daripada bahan yang sama, apabila pelan-pelan dikemukakan untuk diluluskan pada masa yang sama, potongan

Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dalam bentuk pengujian sampel uji baik kualitas air maupun identifikasi hama dan

Persoalan yang dikaji dalam tulisan ini difokuskan pada operator Bahasa Bima, yaitu bentuk dan fungsi operator bahasa Bima. Secara lintas bahasa, operator dikenal sebagai

2) Nilai ekonomi tidak langsung dapat dibagi menjadi nilai kegunaan non-komsumtif, nilai pilihan dan nilai eksistensi. Nilai kegunaan non-konsumtif diberikan untuk berbagai

Kabupaten Malang Nomor 6 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016-2021, maka Bagian Administrasi Kesejahteraan

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTU~AN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR G / S' /I / RIll / HK / 2011 TENTANG EVALUASlRANCANGANPER~TURANDAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TENTANG PAJAK DAERAH DA N RETRIBUSI

Bahwa dengan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021, dan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13

bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, te1ah dievaluasi sesuai dengan ketentuan Pasal