Panduan Penggunaan Bahan Ajar
Pengarah : Ir . Djajeng Baskor o, M.Pd Penanggung Jawab : Dr s. Dadan Supr iatna .MPd Tim Pengembang : Ketua: Agus Sofyan,M.Pd Anggota : Henny Nur hendr ayani,S>Pd,MM Mustopa,M.MPd Edy Har diyanto,S.Pd, MT
Kontributor : Yayasan Dar ussalam Kecamatan Gedebage Kota Bandung KOEM Ngoeniang Ligar Utama Kecamatan Banjar an Kabupaten Bandung
ii
Abstrak
MODEL BAHAN AJAR PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA
BAGI ORANGTUA DENGAN ANAK USIA 7-12 TAHUN
KATA PENGANTAR
Pada tahun anggar an 2015 PP-PAUDNI Regional I Bandung melaksanakan Pengembangan Model Bahan Ajar Pr ogr am Pendidikan Keluar ga bagi Or angtua dengan Anak Usia 7-12 Tahun yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi par a or angtua dalam mengasah, mengasih dan mengasuh anak di r umah. Kegiatan ujicoba ini melibatkan lembaga / unsur yang ada di masyar akat seper ti tenaga kependidikan, fasilitator , sumber belajar dan lembaga pendidikan nonfor mal.
Guna memper mudah faslitator dalam mener apkan bahan ajar maka, panduan pener apan bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua ini dibuat. Panduan ini ber tujuan untuk memudahkan fasilitator dalam melaksanakan pembelajar an/ pener apan bahan ajar pendidikan keluar ga/ keor angtuaan. Ujicoba panduan masih dilakukan pada tatar an ter batas, untuk itu per lu kajian dan penyempur naan lebih lanjut apabila digunakan dalam skala yang lebih luas dengan kar akter istik masyar akat yang ber beda dan unsur yang ter libat di dalamnya.
Akhir kata kami ucapkan ter imakasih kepada semua pihak yang ikut ber par tisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan model, semoga apa yang di r ancang ini dapat ber manfaat bagi masyar akat.
Lembang, Oktober 2015 Kepala,
Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 2
C. RUANG LINGKUP BAHAN AJAR 2
D. PERAN FASILITATOR 3
E. PENDEKATAN PEMBELAJARAN 3
BAB II BAHAN AJAR PENDIDIKAN KELUARGA
A. PENGERTIAN BAHAN AJAR 6
B. JENIS-JENIS BAHAN AJAR 6
C. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 6
D. FUNGSI BAHAN AJAR 7
E. CARA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR 8
BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KELUARGA BAGI ORANGTUA DENGAN ANAK USIA 7-12 TAHUN
A. PENDEKATAN 10
B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 12
BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KELUARGA BAGI ORANGTUA DENGAN ANAK USIA 7-12 TAHUN
B. TAHAP PELAKSANAAN 19
C. TAHAP EVALUASI PROSES 24
BAB V PENUTUP 25
1
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar adalah mater i yang disusun secar a sistematis, memiliki str uktur mater i dengan ur utan yang sistematis, menjelaskan tujuan pembelajar an yang hendak dicapai, memotivasi peser ta didik untuk belajar , member ikan latihan dan ber or ientasi pada masalah dan kebutuhan dalam pengembangan model pendidikan keluar ga. Dengan demikian bahan ajar memiliki fungsi str ategis bagi pr oses belajar mengajar . Bahan ajar dapat membantu fasilitator dan w ar ga belajar dalam kegiatan belajar mengajar , sehingga fasilitator tidak ter lalu banyak menyajikan mater i. Disamping itu bahan ajar dapat menggantikan sebagian per an fasilitator dan mendukung pembelajar an individual maupun kelompok. Hal ini akan member i dampak positif bagi fasilitator , kar ena sebagian w aktunya dapat dicur ahkan untuk membimbing w ar ga belajar .
bahan infor masi lainnya yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan yang dapat dikemas kembali atau di tata sedemikian r upa sehingga dapat menjadi bahan ajar .
Bahan ajar ini dapat digunakan pada semua pr ogr am pendidikan keluar ga baik yang diselenggar akan oleh PKBM, Kelompok Belajar , UPTD SKB/ BPKB/ , Majlis Taklim atau lembaga yang peduli ter hadap pr ogr am pendidikan keluar ga.
B. Tujuan
Panduan ini ber tujuan untuk member ikan petunjuk bagi par a fasilitator dalam menggunakan bahan ajar pendidikan keluar ga, agar setelah mempelajar i panduan ini par a pendidik mampu mengajar kan bahan belajar secar a efektif.
C. Ruang Lingkup Bahan Ajar
Secar a umum bahan ajar yang akan sampaikan oleh fasilitator seper ti di baw ah ini. Ada dua jenis bahan ajar yang dikembangkan dalam pr ogr am pendidikan keluar ga, yaitu dalam bentuk bahan bacaan, dengan mater i utama sebagai ber ikut:
1. Pr ilaku Anak Di r umah
2. Per an, Fungsi, Tugas dan Tanggungjaw ab Or angtua Ter hadap Anak
3. Fenomena Sosial Anal
3
1. Panduan penggunaan bahan ajar dan 2. Panduan evaluasi dir i bagi or angtua
Secar a r inci dar i setiap topik bahan ajar ter dapat kisi -kisi kur ikulum, dapat dilihat pada bahan ajar .
Pengembangan
bahan pendukung pada program pendidikan keluarga
yang memiliki anak usia 7-12 tahun akan disusun oleh
pendidik di tingkat lapangan.
D. Peran Fasilitator
Dalam setiap kegiatan belajar , pendidik mer upakan salah satu inspir asi bagi ber langsungnya kegiatan ter sebut. Oleh kar ena itu, per an fasilitator sangat besar dalam kegiatan pembelajar an dalam pendidikan keluar ga khususnya bagi anak usia 7-12 tahun. Per an fasilitator dalam pembelajar an adalah sebagai ber ikut :
1. Memahami secar a menyelur uh pr ogr am pendidikan keluar ga bagi anak 7-12 tahun.
2. Memahami kur ikulum dan bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi anak usia 7-12 tahun.
3. Memahami tujuan belajar setiap bahan belajar .
4. Memahami kar akter istik peser ta didik ter utama tentang usia, latar belakang pendidikan, lingkungan keluar ga. 5. Mampu menciptakan suasana belajar yang mendukung
pencapaian tujuan belajar
7. Mampu mengembangkan isi bahan belajar 8. Mampu menilai hasil belajar w ar ga belajar .
E. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajar an memiliki ar ti suatu sudut pandang tentang pr oses pembelajar an yang masih dalam ar ti umum yang didalamnya dapat mew adahi, menguatkan, dan member ikan inspir asi melalui pr oses belajar mengajar maka pendekatan yang lebih tepat dalam pembelajar an pendidikan keluar ga. Model pendekatan yang ber pusat pada w ar ga belajar lebih tepat digunakan, seir ing dengan sasar an pengembangan model pendidikan keluar ga ini diar ahkan pada sasar an usia 7-12 tahun, dengan pola pembelajar an melalui :
1. Pembimbingan, suatu pr oses pember ian bantuan kepada individu yang dilakukan secar a ber kesinambungan, supaya individu ter sebut dapat memahami dir inya, sehingga dia sanggup mengar ahkan dir inya dan dapat ber tindak secar a w ajar , sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluar ga, masyar akat, dan kehidupan pada umumnya; (Rochman Nataw ijaya:1987)
5
3. Pelatihan, adalah sebuah pr oses sistematis untuk mengubah per ilaku seor ang/ sekelompok dalam usaha meningkatkan kiner janya. Sedangkan tahapan-tahapan dalam pelatihan dan pengembangan meliputi :(1) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan (2) menetapkan tujuan dan sasar an pelatihan; (3) menetapkan kr iter ia keber hasilan dengan alat ukur nya; (4) menetapkan metode pelatihan;(5) mengadakan per cobaan (tr y out) dan r evisi; dan (6) mengiplementasikan dan mengevaluasi. (mangkunegar an;2005)
Dalam pendekatan pembelajar an ada 4 kar akter yang dapat digunakan antar a lain :
1. Identifikasi, menetapkan sasar an, menetapkan kualifikasi output dan tujuan yang ingin di capai yang dilatar i oleh lingkungan (masyar akat)
2. Pemilihan bahan ajar yang paling efektif untuk mencapai sasar an
3. Menentukan langkah yang akan di capai mulai dar i aw al hingga akhir KBM
4. Menetapkan kr iter ia dan tolok ukur pencapaian tujuan pembelajar an.
II. BAHAN AJAR PENDIDIKAN KELUARGA
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar pendidikan keluar ga adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu fasilitator dalam melaksanakan pr oses pembelajar an pada pr ogr am pendidikan keluar ga, bahan yang dapat ber upa bahan ter tulis maupun tidak ter tulis. Menur ut par a ahli mengatakan bahw a bahan
Belajr adalah seper angkat mater i yang disusun secar a sistematis, baik ter tulis maupun tidak ter tulis, sehingga ter cipta suatu lingkungan atau suasana yang memungkinkan peser ta didik belajar .
B. Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan suatu bahan ajar har us di dasar kan pada analisis kebutuhan belajar w ar ga belajar dan potensi lingkungan bahan belajar dalam kegiatan belajar mer upakan kebutuhan utama, oleh kar ena itu pengembangan bahan ajar har us di susun ber dasar kan:
1. Keter sediaan bahan sesuai kebutuhan dan minat belajar ; 2. Har us mengembangkan kemampuan aw al w ar ga belajar 3. Har us memper timbangkan kar akter istik sasar an, ar tinya
7
4. Pengembangan bahan ajar har us dapat menjaw ab atau memecahkan masalah atau kesulitan belajar
C. Fungsi Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seper angkat mater i pembelajar an yang disusun secar a sistematis, menampilkan sosok utuh dar i kompetensi yang dikuasai oleh w ar ga belajar dalam kegiatan pembelajar an. Bahan belajar pr ogr am pendidikan keluar ga ber isi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan keter ampilan yang ber isi pesan, infor masi, dan ilustr asi ber upa fakta, konsep, pr insip, dan pr oses yang ter kait dengan pokok bahasan ter tentu yang diar ahkan untuk mencapai tujuan pembelajar an. Bahan ajar ber fungsi sebagai :
1. Pedoman bagi fasilitator / pelatih yang akan mengar ahkan semua aktifitasnya dalam pr oses pembelajar an
2. Pedoman bagi sisw a yang akan mengar ahkan semua aktifitasnya dalam pr oses pembelajar an
3. Alat evaluasi pencapaian/ penguasaan hasil pembelajar an.
D. Cara Menggunakan Bahan Ajar dalam Pembelajaran
1. Penger tian pembelajar an
2. Pr insip pembelajar an
Pr oses belajar mengajar adalah pendidik/ fasilitator membantu w ar ga belajar memahami mater i yang disajikan. Dalam hal ini pendidik/ fasilitator ber fungsi sebagai nar a sumber . Namun dalam er a kur ikulum bar u, pembelajar an dengan pendekatan sisw a aktif atau pembelajar an ber pusat pada sisw a, per an gur u lebih ditekankan sebagai fasilitator . Per an sebagai fasilitator lebih penting dar ipada sebagai nar a sumber . Per an pendidik membantu dan mengar ahkan pr oses belajar mengajar , dengan car a :
a. Membangkitkan minat belajar b. Menjelaskan tujuan
c. Menyajikan mater i dengan str uktur yang baik
d. Member i kesempatan peser ta didik ber latih dan member i umpan balik
e. Memper hatikan dan menjelaskan hal-hal yang sukar atau tidak difahami
9
III. PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KELUARGA BAGI ORANGTUA DENGAN ANAK USIA
7-12 TAHUN
A. Pendekatan
Apa itu pendekatan pembelajar an? Adalah car a mengajar fasilitator dalam pr oses pembelajar an agar mater i-mater i yang diajar kan dapat dengan mudah dipahami oleh w ar ga belajar .
Banyak sekali pendekatan yang dapat digunakan dalam pr oses pembelajar an pendidikan keor angtuaan/ keluar ga. Akan tetapi dalam panduan ini pendekatan pembelajar an yang digunakan adalah pendekatan yang di r umuskan oleh Lyr a Sr inivasan, yaitu:
1.
Pendekatan yang ber pusat pada masalah, Intinya pendekatan ini, menganjur kan kepada kita supaya mater i yang diajar kan har us ber sumber dar i pengalaman dan per masalahan w ar ga belajar sehar i-har i dalam pengasuhan anak. Fasilitator dan w ar ga belajar , sama-sama aktif mencoba untuk mencar i jalan keluar dar i per masalahan yang sedang dihadapi w ar ga belajar .2.
Pendekatan Pr oyektif, dalam pelaksanaannya har us dibantu oleh bahan belajar yang diper kir akan akan memper mudah penyampaian suatu mater i kepada w ar ga belajar . Sehingga, w ar ga belajar bisa menelaah (pr oyeksi) dan mendapatkan makna dar i bahan belajar ter sebut, kemudian mer eka diar ahkan untuk mener apkan dalam kesehar ian dar i makna yang mer eka dapatkan kedalam per masalahan yang dihadapi4.
Pendekatan Andr agogi (Pendidikan Or ang Dew asa)War ga belajar pr ogr am pendidikan keluar ga/ keor angtuaan pada umumnya adalah or ang dew asa. Or ang-or ang dew asa itu biasanya mempunyai cir i: a) tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, b) mer asa r endah dir i, c) cepat patah semangat, d) mer asa tidak ber daya ter hadap tekanan-tekanan yang datang dar i lingkungannya, e) sikap hor mat yang ber lebihan pada or ang yang dianggap sebagai tokoh bijaksana, dan f) tidak memper cayai adanya nilai pr aktis pendidikan bagi kepentingan kehidupan mer eka sehar i -har i.
Kar ena itu pembelajar an pendidikan
keluar ga/ keor angtuaan yang dilaksanakan menggunakan pendekatan andr agogi yang antar a lain, mempunyai pr insip-pr insip:
a. Ber or ientasi pada pemecahan masalah lingkungan digali dar i pendapat dan diketahui oleh w ar ga belajar b. Ber basis pada pengalaman pr ibadi w ar ga
c. Member ikan pengalaman yang ber makna bagi w ar ga belajar
d. Pembelajar an har us dimulai dar i dan ber dasar kan pada pengetahuan dan kompetensi yang sudah ada sebelumnya
e. Penguatan har us ber sifat positif dan meningkatkan motivasi belajar bagi w ar ga belajar .
11
B. Perencanaan Pembelajaran
1. Menyusun Tujuan Belajar
Kegiatan dalam tahap ini ditandai oleh keikutser taan w ar ga belajar dalam menentukan dan mer umuskan tujuan belajar yang ingin mer eka capai melalui kegiatan belajar. Tujuan belajar disusun dan dir umuskan ber sama oleh w ar ga belajar , dengan bantuan atau bimbingan fasilitator , ber dasar kan analisis kebutuhan belajar , sumber -sumber yang ter sedia dan kemungkinan hambatan.
a. Tujuan
Memotivasi w ar ga belajar agar kegiatan pendidikan keor angtuaan, benar -benar menjadi pr ogr am yang ber manfaat untuk dir i sendir i.
Mengar ahkan kegiatan belajar , supaya tujuan belajar menjadi r ujukan utama bagi selur uh pr oses kegiatan belajar .
Sebagai tolok ukur pencapaian hasil kegiatan belajar , bahw a dengan adanya tujuan belajar maka w ar ga belajar dapat mengetahui dan mer asakan telah sejauhmana tingkat per ubahan tingkah laku, sebagaimana dir umuskan dalam tujuan belajar.b. Tahapan Kegiatan
fasilitator memper siapkan ker tas papar an yang dapat dijadikan sebagai alat/ bahan catatan ter jadinya diskusi dalam kelompok belajar .
Fasilitator mengajukan beber apa per tanyaan seputar pentingnya pendidikan keor angtuaan, apa tujuan yang har us di capai, ser ta bagaimana pr oses ter sebut dilaksanakan.
Ber ikan w aktu kepada w ar ga belajar untuk ber pikir sejenak, sebelum mer eka member ikan tanggapan.
Per silahkan satu per satu w ar ga belajar untukmengemukakan pendapatnya. Catatlah oleh fasilitator setiap pendapat yang dikemukakan oleh setiap w ar ga belajar . Per lu diingat bahw a semua pendapat yang dikemukakan sebaiknya dicatat w alaupun pendapat ter sebut belum tentu disepakati oleh w ar ga belajar
Tuliskan point-point pendapat w ar ga belajar pada papan tulis
Fasilitator membacakan pendapat dar i setiap w ar ga belajar , kemudian mintalah w ar ga belajar lain untuk member i tanggapan
Lakukan penyimpulan diakhir kegiatan tentang tujuan pembelajar an progr am pendidikan keluar ga bagi or angtua dengan anak usia 7-12 tahun.c. Hasil
War ga belajar semakin paham tentang tujuan diadakannya pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua yang memiliki anak 7-12 tahun.
War ga belajar semakin menyadar i pentingnya pendidikan keluar ga bagi or angtua.
War ga belajar telah mulai dibiasakan unt uk ber diskusi dan mengemukakan pendapatnya.13
2. Menentukan Progam Belajar
a. Tujuan
Menentukan jadw al kegiatan pembelajar an pendidikan keluar ga/ keor angtuaan.
Mengkondisikan w ar ga belajar untuk melakukan per temuan sesuai dengan kesepakatan jumlah per temuan, lama per temuan, w aktu yang telah di ditetapkan sebagai pengendali pelaksanaan kegiatan pr ogr am.
Menentukan tema/ mater i pembelajar an yang akan didiskusikan dalam setiap per temuan.b. Tahapan Kegiatan
Fasilitator menyiapkan per lengkapan per temuan diantar anya ker tas papar an dan alat tulis yang akan digunakan sebagai catatan diskusi dengan w ar ga belajar
Fasilitator meminta w ar ga belajar untuk ber par tisipasi dan mendor ong ter jadinya diskusi, sementar a itu fasilitator mengambil posisi duduk diantar a w ar ga belajar , ditempat yang semua w ar ga belajar dapat melihatnya.
Ber ikan w aktu kepada w ar ga belajar untuk member ikan masukan ter kait kegiatan per temuan yang akan dilaksanakan ser ta per masalahan yang per lu di jadikan tema dalam diskusi.
Per silahkan satu per satu w ar ga belajar untuk mengemukakan pendapatnya. Catatlah oleh fasilitator setiap pendapat yang dikemukakan oleh setiap w ar ga belajar . Per lu diingat bahw a semua pendapat yang dikemukakan sebaiknya dicatat w alaupun pendapat ter sebut belum tentu disepakati oleh w ar ga belajar
Tuliskan point-point pendapat w ar ga belajar pada lembar an ker tas papar an yang telah disediakan
Fasilitator membacakan pendapat dar i setiap w ar ga belajar , kemudian mintalah w ar ga belajar lain untuk member i tanggapan guna mencapai kesepakatan.
Lakukan penyimpulan diakhir kegiatan tentang kesepatakan w aktu, tempat, ser ta tema pembelajar an pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua dengan anak usia 7-12 tahun.c. Hasil
War ga belajar menyepakati hasil diskusi ter hadap w aktu pelaksanaan, t ema pembelajar an dan sumber belajar15
3. Menentukan Metode Belajar
Pembelajar an pendidikan keluar ga bagi or angtua ini diter apkan melalui beber apa metode diantar anya :
a. Cur ah Pendapat (br ainstor ming)
Adalah metode yang mener apkan car a agar selur uh peser ta didik dapat mengeluar kan ide dan gagasan tentang suatu masalah yang diber ikan oleh fasilitator . Metode cur ah pendapat mer upakan metode yang efektif untuk dilakukan dalam pembelajar an pendidikan nonfor mal.
b. Diskusi
mengevaluasi dan menyadar i hasil belajar . Apabila ada mater i atau pengetahuan yang tidak diketahui peser ta didik, masih ter buka kesempatan par a peser ta didik untuk mencar i jaw abandar i sumber -sumber belajar seper ti ber bagai kasus di sekitar nya, pendapat yang kontr over si, dsb.
c. Pr oyek
17
IV.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KELUARGA BAGI ORANGTUA DENGAN ANAK USIA
7-12 TAHUN
A. Tahap Persiapan
1. Tujuan
Menetapkan w aktu ser ta jam pelajar an pendidikan keluar ga/ keor angtuaan.
Menyiapkan per angkat pembelajar an yang akan digunakan dalam pr oses pembelajar an
Menetapkan tema/ mater i pembelajar an yang akan didiskusikan dalam setiap per temuan.2.
Tahapan proses
Fasilitator Memilih dan menetapkan bahan ajar yang dikehendaki sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang akan dibahas dengan w ar ga belajar .
Fasilitator melakukan identifikasi mater i pada bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajar an
Fasilitator mempelajar i dan menguasai isi bahan ajar dengan baik.
Fasilitator mengumpulkan bahan/ buku r efer ensi lainnya sebagai bahan pendukung
Fasilitator menyiapkan/ menyusun r encana pembelajar an
Fasilitator membuat media pembelajar an sesuai dengan mater i dan tujuan yang hendak di capai .
Fasilitator menyiapkan alat tulis dan alat lainnya yang diper lukan dalam kegiatan pembelajar an.3.
Hasil
Ter susunnya per encanaan pembelajar an yang sesuai dengan kebutuhan belajar w ar ga belajar .
Ter polanya str ategi, metode dan pr oses pembelajar anB. Tahap pelaksanaan
1. Melaksanakan bina suasana
Bina suasana yang akr ab, penting dilakukan untuk menumbuhkan sikap memper cayai, menghar gai, dan menghor mati diantar a w ar ga belajar dan fasilitator .
a. Tujuan
Mengkondisikan w ar ga belajar agar mer eka siap melakukan kegiatan belajar
Agar w ar ga belajar dapat saling mengenal antar a yang satu dengan yang lainnya, kar ena kegiatan saling mengenal mer upakan pr asyar at untuk tumbuhnya keakr aban antar w ar ga belajar dan antar a w ar ga belajar dengan tutor .19
b. Tahapan Kegiatan
fasilitator menjelaskan bahw a pr ogr am pendidikan keor angtuaan/ keluar ga, mer upakan sebuah pr ogr am untuk membantu w ar ga masyar akat dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keter ampilan dalam melakukan kew ajibannya mengasah, mengasih dan mengasuh anak di r umah.
Selanjutnya fasilitator member ikan per mainankepada w ar ga belajar yang menumbuhkan suasana menyenangkan misalnya per mainan per kenalan dengan car a menyanyikan lagu, atau mencatat identitas dir i (nama dir i, nama suami, nama dan jumlah anak) di secar ik ker tas, selanjutnya di tukar kepada teman yang lainnya dengan car a di acak, selanjutnya setiap or ang mengenalkan temannya.
Selanjutnya fasilitator menjelaskan tentang tujuandilaksanakan pr ogr am pendidikan keor angtuaan kepada w ar ga belajar ser ta manfaat yang dapat diper oleh dar i kegiatan ter sebut.
Ajaklah w ar ga belajar untuk ber par tisipasi aktif dalam pembelajar an jelaskan pula bagaimana str ategi, metode dan teknik pembelajar an yang akan dilaksanakan, ser ta apa yang har us dilakukan oleh w ar ga belajar selama mengikuti pr ogr am kegiatan.
Ajaklah semua w ar ga belajar mengeluar kanmotivasi mer eka mengikuti pr ogr am pendidikan keor angtuaan, ser ta bagaimana mer eka akan mengikuti dan ber par tipasi selama pr oses pembelajar an. Kemudian ajaklah setiap peser ta mencer itakan beber apa per masalahan dalam pengasuhan anak di r umah, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema yang memiliki penguatan lebih dalam.
Setelah mengetahui contoh per masalahan yang ada, lakukan penyimpulan secar a umum tentang pentingnya pendidikan keor angtuaan bagi w ar ga belajar , lalu tanyakan kepada w ar ga belajar apakah mer eka membutuhkan pendidikan benar -benar membutuhkan pr ogr am pendidikan keor angtuaan.
Setelah w ar ga belajar memahami tujuan pendidikan21
c. Hasil
Par a w ar ga belajar sudah saling mengenal nama dir i, nama suami, nama dan jumlah anak, dan per masalahan mengasuh anak dir umah.
War ga belajar mengetahui secar a umum maksud, tujuan dan ar ah pendidikan keluar ga bagi or angtua dengan anak usia 7-12 tahun.
Diper oleh gambar an motivasi w ar ga belajar untuk mengikuti pr ogr am pendidikan keluar ga yang akan dilaksanakan.2. Melaksanakan Kegiatan Inti Pembelajaran
a.
Tujuan
Ter fahaminya w ar ga belajardalam memper oleh pengatahuan bar u.
Adanya per ubahan sikap,pengetahuan dan keter ampilan w ar ga belajar dalam hal pengetahuan bar u tentang pendidikan keluar ga
b.
Tahapan Pelaksanaan
Bagikan bahan-bahan yang dipelajar i kepada peser ta didik
Upayakan semua peser ta mendapatkannya
Jelaskan tentang isi bahan ajar secar a r inci dengan pelan-pelan dan suar a yang jelasyang lain untuk menyimaknya, jelaskan setiap r incian mater i dan kemudian lakukan diskusi atau Tanya jaw ab sesuai dengan tujuan belajar yang dihar apkan.
Mintakan juga peser ta didik untuk mengomentar inya, menyanggah atau menambah, kemudian gali pengalaman dar i masing-masing peser ta didik.
Ber ikan kesempatan kepada peser ta didik yang lainnya untuk ber tanya mengenai isi bahan ajar yang belum dipahami. Jika ada per tanyaan dar i peser ta didik sebaiknya dilempar kan dahulu kepada peser ta didik lainnya sebelum dijaw ab oleh fasilitator .
Simpulkan dan tegaskan mater i bahan ajar yang sudah diajar kan kepada peser ta didikc. Hasil
War ga belajar memahami pengetahuan bar u yang diper olehnya
War ga belajar memiliki per ubahan sikap dalam mengasah, mengasih dan mengasuh anak di r umah.C. Tahap evaluasi Proses
23
Jika ada tambahan penjelasan tambahan dar i fasilitator , fasilitator dapat membuat per tanyaan bar u sesuai dengan isi bahan ajar .
Per tanyaan bisa di tulis dalam selembar ker tas atau dilempar langsung kepada peser ta didik.
Bila per tanyaan dilakukan secar a lisan, catat nama peser ta didik yang banyak menjaw ab per tanyaan. Bila per tanyaan dalam bentuk tulisan maka jaw aban dikumpulkan untuk dinilai
Selanjutnya fasilitator member ikan tugas untuk mener apkan tema pembelajar an langsung dir umah.V. PENUTUP
Panduan penggunaan bahan ajar pembelajar an pr ogr am pendidikan keluar ga/ keor angtuaan ini dihar apkan dapat menjadi salah satu r efer ensi dalam melaksanakan pr ogr am keor angtuaan yang ada di masyar akat. Tentunya pener apan panduan ini di lapangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan
Penduan bagi fasilitator ini disusun dalam r angka pengembangan dan ujicoba model bahan ajar pendidikan keluar ga bagi or angtua dengan anak usia 7-12 tahun, yang mer upakan ser taan dar i bahan ajar yang dikembangkan.
Fenomena Sosial Anak
Pengarah :
Ir . Djajeng Baskor o, M.Pd
Penanggung Jawab :
Dr s. Dadan Supr iatna .MPd
Tim Pengembang : Ketua: Agus Sofyan,M.Pd
Anggota :
Henny Nur hendr ayani,S.Pd,MM Mustopa,M.MPd Edy Har diyanto,S.Pd, MT
Penyusun : Edy Hardiyanto,S.Pd, MT
Kontributor : Yayasan Dar ussalam Kecamatan Gedebage Kota Bandung KOEM Ngoeniang Ligar Utama Kecamatan Banjar an Kabupaten Bandung
i
KATA PENGANTAR
Pada tahun anggar an 2015 PP-PAUDNI Regional I Bandung melaksanakan Pengembangan Model Bahan Ajar Pr ogr am Pendidikan Keluar ga bagi Or angtua dengan Anak Usia 7-12 Tahun yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi par a or angtua dalam mengasah, mengasih dan mengasuh anak di r umah. Dalam r angka pelaksanaan pengembangan ter sebut, maka disusunlah bahan ajar sebagai pedoman bagi pendidik dan or angtua dalam memahami pendidikan keor angtuaan. Bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua ini dibuat sebagai panduan bagi or angtua untuk memudahkan dalam melaksanakan pembelajar an pendidikan keluar ga/ keor angtuaan. Ujicoba bahan ajar masih dilakukan pada tatar an ter batas, untuk itu per lu kajian dan penyempur naan lebih lanjut apabila digunakan dalam skala yang lebih luas dengan kar akter istik masyar akat yang ber beda dan unsur yang ter libat di dalamnya.
Akhir kata kami ucapkan ter imakasih kepada semua pihak yang ikut ber par tisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan model, semoga apa yang di r ancang ini dapat ber manfaat bagi masyar akat.
Lembang, Oktober 2015 Kepala,
Car a Menggunakan Bahan Ajar
Bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or ang tua
dengan anak usia 7 – 12 tahun ini adalah bacaan seder hana
yang bisa dijadikan panduan bagi or angtua dalam mendidik
anak. Bagi or ang tua yang akan mengggunakan bahan ajar ini
per lu memper hatikan beber apa petunjuk di baw ah ini.
1. Baca dan pahami isi yang ter kandung di dalam buku
bacaan ini.
2. Lakukanlah atau pr aktekkanlah tips yang ada pada buku
ini ter utama ter hadap anak-anak masing-masing.
3. Diskusikan ber sama teman atau fasilitator jika menemui
kendala atau masalah.
4. Pikir kan dan car ilah solusi lain yang sesuai dengan
kar akter istik masing-masing jika bahan bacaan ini kur ang
tepat.
2
Kompetensi Inti
Or ang tua mampu memahami tentang fenomena sosial di
masyar akat dan lingkungan tempat tinggal anak baik positif
maupun negatif ser ta dapat member ikan contoh dan tauladan.
Kompetensi Dasar
1. Memahami fenomena sosial di masyar akat
2. Memilah fenomena sosial di masyar akat yang ber manfaat
3. Menangkap hikmah dan makna atas fenomena sosial di
Fenomena Sosial
Coba sebutkan minimal tiga hal yang ter jadi di sekitar tempat
tinggal masing-masing.
Per hatikan semua hal ter sebut dengan cer mat, manakah yang
ber kaitan dengan kehidupan dan per kembangan anak – anak.
Apakah semua hal yang ter jadi member ikan pengar uh yang
baik atau kebalikannya bagi anak – anak?
Semua hal yang ter jadi di sekit ar tempat tinggal ber langsung
setiap har i, setiap jam, bahkan setiap menit dar i pagi hingga
malam. Semua kejadian ini bisa dijumpai kapan pun baik
langsung dialami maupun tidak langsung.
Setiap saat, kejadian baik diinginkan maupun tidak
dihar apkan muncul ter us mener us di dalam keluar ga atau
pun di luar lingkungan masyar akat.
Adakah kejadian yang muncul dapat dihindar i, dicegah atau
ditolak kehadir annya?
Ber ilah contoh kejadian yang dapat dihindar i, dicegah
maupun ditolak kehadir annya di sekitar kita.
Kejadian yang diinginkan bisa mer upakan per istiw a yang
menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan kita. Sedangkan
kejadian yang tidak dihar apkan senantiasa mer ugikan.
4
Daftar kejadian setiap hari
Diharapkan
Tidak diharapkan
Mengasuh anak
Bencana alam
………
..
………
..
………
..
………
..
Mener ima kir iman hadiah
………
..
………
..
Kecelakaan lalu lintas
………
..
………
..
………
..
………
..
………
..
………
..
………
..
………
..
………
..
………
..
Kejadian yang muncul dapat ber asal dar i dalam lingkungan
keluar ga, atau dar i luar lingkungan keluar ga bahkan akibat
keter kaitan keduanya.
Kesimpulan
1. Kejadian yang muncul di tengah kita mer upakan fenomena
2. Kejadian di tengah masyar akat mer upakan fenomena
sosial
6
Cer ita di baw ah ini adalah gambar an kesehar ian yang dapat
saja sudah dialami atau bahkan belum olehor ang tua yang
telah memiliki anak. Baca dan pahami cer ita di baw ah ini,
kemudian lengkapi titik-titik pada bagian r efleksi sesuai
pemahaman masing-masing.
Kotak 1.
Memenuhi Permintaan Anak
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak
perempuan berusia 12 tahun.
Ayah sebut saja Dudung
bekerja sebagai wirausaha menjual hasil pertanian di pasar,
bekerja seharian mengumpulkan hasil panen kemudian
membawanya ke pasar. Ibu bernama Winda bekerja di
rumah sesekali membantu suaminya memilah hasil panen
yang didapat suaminya sebelum dibawa menggunakan
motor untuk dijual di pasar setiap pagi buta.
Anak perempuan ini yang bernama Wati menjelang lulus
sekolah dasar, dan meminta saat tamat sekolah dapat
dibelikan telepon genggam.
Sejak kelas IV SD, Wati ini diam-diam tanpa sepengetahuan
kedua orang tua mencuri-curi waktu setelah pulang sekolah
untuk belajar
menggunakan telepon genggam.
Wati
meminjam
telepon genggam
untuk
mengetahui cara
memakainya.
Saat kelas V, sudah beberapa teman Wati membawa dan
Apabila saudar a menjadi or ang tua Wati dalam cer ita di atas,
bagaimana menyikapi situasi ter sebut
………
………
………
………
………
………
………
Agar cer ita di atas tidak dialami apa yang sebaiknya dilakukan
oleh or ang tua
………
………
………
………
………
8
Apakah sikap Badr us sudah tepat? Jelaskan mengapa
demikian
………
……….………
……….………
Kotak 2.
Menegur Anak bermain layang-layang
Badrus memiliki seorang anak lelaki Heri yang gemar
bermain layang-layang setelah pulang sekolah.
Pada suatu ketika, Heri bermain layang-layang, kali ini
benang layang-layang menyangkut pada antena TV tidak
jauh dari tempat menerbangkan layang-layang.
Pemilik antena TV, Sopandi telah pernah mengingatkan agar
anak-anak termasuk Heri menerbangkan layang-layang
di
tanah lapang.
Sekarang Sopandi merasa harus menegur keras dengan
menyita benang dan rol sehingga Heri pun pulang ke rumah
dengan mata lebam karena menangis.
Badrus tidak menerima perlakuan Sopandi dan menganggap
sudah keterlaluan membuat Heri menangis dan kehilangan
……….………
……….
Apakah car a Sopandi sudah benar ? Jelaskan mengapa
demikian
………
……….………
……….………
……….………
……….………
Prilaku Anak Di Rumah
Pengarah :
Ir . Djajeng Baskor o, M.Pd
Penanggung Jawab :
Dr s. Dadan Supr iatna .MPd
Tim Pengembang : Ketua: Agus Sofyan,M.Pd
Anggota :
Henny Nur hendr ayani,S>Pd,MM Mustopa,M.MPd Edy Har diyanto,S.Pd, MT
Penyusun : Mustopa,M.MPd
Kontributor : Yayasan Dar ussalam Kecamatan Gedebage Kota Bandung KOEM Ngoeniang Ligar Utama Kecamatan Banjar an Kabupaten Bandung
i
KATA PENGANTAR
Pada tahun anggar an 2015 PP-PAUDNI Regional I Bandung melaksanakan Pengembangan Model Bahan Ajar Pr ogr am Pendidikan Keluar ga bagi Or angtua dengan Anak Usia 7-12 Tahun yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi par a or angtua dalam mengasah, mengasih dan mengasuh anak di r umah. Dalam r angka pelaksanaan pengembangan ter sebut, maka disusunlah bahan ajar sebagai pedoman bagi pendidik dan or angtua dalam memahami pendidikan keor angtuaan.
Bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua ini dibuat sebagai panduan bagi or angtua untuk memudahkan dalam melaksanakan pembelajar an pendidikan keluar ga/ keor angtuaan. Ujicoba bahan ajar masih dilakukan pada tatar an ter batas, untuk itu per lu kajian dan penyempur naan lebih lanjut apabila digunakan dal am skala yang lebih luas dengan kar akter istik masyar akat yang ber beda dan unsur yang ter libat di dalamnya.
Akhir kata kami ucapkan ter imakasih kepada semua pihak yang ikut ber par tisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan model, semoga apa yang di r ancang ini dapat ber manfaat bagi masyar akat.
Lembang, Oktober 2015 Kepala,
Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.
CARA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR
Bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua
dengan anak usia 7-12 tahun ini adalah bacaan seder hana
yang bisa dijadikan panduan bagi or angtua dalam mendidik
anak. Bagi or angtua yang akan menggunakan bahan ajar ini
per lu diper hatikan beber apa petunjuk dibaw ah ini.
1. Baca dan fahami isi yang ter kandung dalam buku bacaan
ini
2. Lakukanlah atau pr aktekanlah tips yang ada pada buku ini
kepada anak kita.
3. Diskusikan dengan teman atau fasilitator jika menemui
kendala atau masalah.
4. Mencar i solusi yang sesuai dengan kar akter istik anak jika
solusi yang ada pada bahan bacaan ini kur ang sesuai.
2
KOMPETENSI INTI
Or angtua mampu memahami tentang pr ilaku anak baik positif
maupun negatif ser ta dapat member ikan solusi dan motivasi
ter hadap kedua per ilaku ter sebut.
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami pr ilaku
positif dan
negatif
anak
ser ta
memahami car a pemecahan
2. Memahami penanaman nilai agama, budi peker ti, kar akter
dan kepemimpinan anak dan faham car a memotivasinya
3. Mempr aktekkan car a motivasi dan pemecahan ter hadap
Prilaku anak sumber:
http://www.bing.com/images/search?q=gambar+prilaku+anak &view
Prilaku anak
Apakah kita selalu
memar ahi anak bila
akan kita nakal? Atau
apakah
kita
selalu
memuji
anak
jika
melakukan per buatan
yang menyenangkan?
Dar i dua per tanyaan
ter sebut mana yang
lebih
ser ing
kita
lakukan?
Memar ahi
atau
memuji ?
jaw aban
per tanyaan
ter sebut hanya kita yang tahu, tapi sadar kah kita kebanyakan
or angtua lebih ser ing memar ahi anak dibandingkan dengan
memuji. Anak yang ber pr ilaku baik, menyenangkan, menur uti
per kataan or angtua, cender ung or angtua tidak mer espon
bahkan cuek dengan kondisi ter sebut. Ber beda dengan anak
yang melakukan per buatan yang kur ang menyenangkan,
or angtua cender ung memar ahi bahkan sampai melukai
4
sedang memuncak, kadang anak menjadi pelampiasan
kekesalan sekecil apapun kesalahan anak.
Per istiw a di atas mungkin ter jadi lingkungan atau dir umah
kita, kadang or angtua tidak sadar bahw a yang dilakukannya
adalah salah satu bentuk keker asan ter hadap anak, kar ena
dilakukan ser ingkali
dan bahkan
menjadi r utin maka
dianggap hal itu w ajar , disinilah or angtua dituntut untuk
selalu maw as dir i dan contr ol dir i dalam mendidik anak jika
salah dalam mener apkan pendidikan kepada anak mungkin
pr ilaku anak yang dihar apkan menjadi baik justr u malah
ber tentangan dengan yang dihar apkan.
Beber apa kasus
keker asan ter hadap anak justr u mengakibatkan anak menjadi
minder , tidak per caya dir i, sensitive dan bahkan ter luka
secar a fisik. Agar hal ter sebut tidak ter jadi pada dir i
anak-anak kita, mulailah ber fikir dan mer enungkan kembali
or angtua seper ti apakah kita ?
Bahan ajar tentang pr ilaku anak, ingin mengajak kita semua
selaku or angtua bisa memahami pr ilaku anak baik negative
maupun positif ser ta mencoba untuk mener apkan bagaimana
memotivasi/ memuji jika anak ber pr ilaku positif atau mencar i
solusi jika anak ber pr ilaku negatif. Dibaw ah ini akan dibahas
ber bagai kasus ser ta pemecahannya. Coba lakukan di r umah
6
Tema 1
Penanaman Nilai Agama
Seor ang anak yang sudah
menginjak usia 7-12
tahun tentu sudah
bisa
membedakan
hal-hal benar -salah,
baik-
bur uk,
dan
pr ilaku
lainnya.
Akan
tetapi anak
ter kadang
masih
belum
mau
dan
malas
untuk
melakukan
per buatan yang diper intahkan oleh or angtuanya, ter masuk
dalam hal ber ibadah atau menjalankan ajar an agamanya.
Pada beber apa kasus, seor ang anak belum mau menur uti
per intah or angtuanya untuk belajar menjalankan ajar an
agamanya.
Mengapa bisa ter jadi ?
Banyak faktor yang menyebabkan anak belum mau belajar
lainnya, ada per bedaan yang har us disadar i oleh antar a anak
sekar ang dengan masa kita dahulu masih menjadi anak-anak.
Anak-anak jaman sekar ang cender ung sudah tidak bisa lagi
hanya diper intah oleh ucapan akan tetapi melalui contoh
langsung or angtuanya. Ber ikut ini beber apa tips seder hana
atau car a or angtua bisa mengajak anak untuk belajar
melaksanakan ajar an agama
1. Mulailah dar i hal-hal yang paling seder hana, misalnya jika
ingin menyur uh anak sholat (bagi yang muslim) ajaklah
ber sama-sama dengan kita sholat, misalnya dengan ajakan
“ Ayo nak, kita sholat magr ib bar eng dengan Ibu/ Ayah’.
2. Jika anak menolak bujuklah anak ter us mener us dengan
bahasa yang menyenangkan setiap mengajak sholat, atau
dengan di bujuk hadiah, w alaupun ini adalah alter natif
ter akhir dalam pembelajar an kita mengenal dengan istilah
‘r agi belajar ” untuk memotivasi anak agar mau
melakukannya
3. Ber ilah nasehat yang seder hana mengapa kita har us
ber ibadah, dengan bahasa yang mudah difahami,misalnya
“kalau kita sholat hati kita akan tenang”, atau “jika kita
sholat kita akan selalu dilindungi oleh Allah SWT” atau
8
4. Ber ilah contoh jika ada anak lain yang sudah
melaksanakan kegiatan ibadah, ajak anak kita agar bisa
seper ti anak yang lainnya.
5. Jika dilakukan secar a ter us mener us dan dengan car a yang
santun anak pasti akan melakukannya.
6. Jika anak sudah melakukan satu kegiatan ibadah,
ber lalihlah kepada aktifitas ibadah yang lainnya misalnya
shaum atau mengaji (bagi yang muslim).
Dar i tips yang seder hana ter sebut, coba lakukan mulai
sekar ang kepada anak kita dir umah, hingga anak kita mau
belajar melaksanakan kegiatan ibadah.
Refleksi
Setelah kita melakukannya, cobalah kita evaluasi, apakah
mudah dilakukan ter hadap anak kita atau sulit ? jika kita
mengalami
kesulitan
atau
kendala,
catatlah
setiap
kesulitan/ kendala ter sebut. Cobalah bicar akan dengan
sumber:
https://www.google.co.id/search?q=gambar+ anak+berbakti&biw=1366&bih=625&tbm=isc h&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=CUabVYu8H
MPImAXk1IPwDg&ved=0CB8QsAQ
Tema 2
Penanaman Nilai Budi Pekerti
Penanaman nilai budi
peker ti atau mor al,
seyogyanya
kita
tanamkan
kepada
anak-anak kita sedini
mungkin, hal ini akan
ber dampak pada anak
ketika mer eka besar
nanti.
Budi
peker ti
dapat
menjadikan
anak memiliki sikap
dan pr ilaku yang baik,
jika pr ilaku anak baik tentunya akan menjadi kebanggaan
or angtua. Pada beber apa kasus dimasyar akat ada sebagaian
anak-anak sudah melakukan per buatan yang
kur ang baik,
ada yang sekedar iseng atau jahil bahkan ada kasus anak yang
sudah melakukan tindakan kr iminalitas. Ketika seor ang anak
melakukan tindakan ter sebut biasanya dipengar uhi oleh
lingkungan per gaulannya, atau sebab lain di r umah. Disadar i
10
ber pengar uh ter hadap pr ilaku anak di luar r umah. Bagi anak
usia antar a 7-12 tahun, cender ung sudah ber gaul dengan
teman-teman sebayanya lebih ser ing dibandingkan dengan
or angtuanya, per gaulan di sekolah, di lingkungan r umah, atau
di tempat-tempat dimana mer eka ber main.
Pengar uh
per gaulan di luar r umah cender ung lebih mempengar uhi
pr ilaku anak dalam ber tutur kata, atau melakukan suatu
per buatan.
Budi peker ti bagi anak mer upakan pondasi dan bekal
dikemudian har i. Untuk itu or angtua per lu membekali
anak-anak agar memiliki pr ilaku yang positif.
Ber ikut ini beber apa tips seder hana atau car a or angtua bisa
mengajak anak untuk ber budi peker ti
1. Mulailah dar i hal-hal yang paling seder hana, misalnya
ber bicar a
dengan
kata-kata
yang
santun
dan
per lahan,tidak ber ter iak,
2. Jika anak ber buat salah, janganlah langsung dimar ahi
bahkan memukul, tanyakan ter lebih dahulu mengapa anak
ber pr ilaku seper ti itu, jika kita sudah tahu masalahnya,
ber ilah nasehat untuk tidak mengulangi kembali
3. Jika anak megulangi kesalahan yang sama, ber ilah sanksi
sekolahnya atau tidak boleh ber main sepulang dar i
sekolah.
4. Jika anak masih melakukannya bujuklah anak ter us
mener us dengan bahasa yang menyenangkan ser ta akibat
yang
ditimbulkan
jika
anak
ber pr ilaku
tidak
menyenangkan.
5. Ber ilah nasehat yang seder hana mengapa kita har us
ber budi peker ti, dengan bahasa yang mudah difahami.
6. Jika dilakukan secar a ter us mener us dan dengan car a yang
santun anak pasti mau mer ubah pr ilakunya
7. Jika anak sudah melakukan satu pr ilaku negatif, lakukan
seper ti diatas pada kasus pr ilaku negatif lainnya.
Dar i tips yang seder hana ter sebut, coba lakukan mulai
sekar ang kepada anak kita di r umah, hingga anak kita mau
belajar melaksanakan kegiatan ibadah.
Refleksi
Setelah kita melakukannya, cobalah kita evaluasi, apakah
mudah dilakukan ter hadap anak kita atau sulit ? jika kita
mengalami
kesulitan
atau
kendala,
catatlah
set iap
kesulitan/ kendala ter sebut. Cobalah bicar akan dengan
or angtua lainnya melalui diskusi untuk mengatasi kendala
12
Tema 3
Penanaman Nilai-nilai Karakter
Or angtua sebagai pendidik
per tama dan utama di
r umah seyogyanya bisa
menjadi
contoh
bagi
anak-anaknya dalam hal
per kataan,
per buatan
dan contoh tauladan.
Pr ilaku
anak
secar a
tidak langsung adalah
cer minan
pr ilaku
or angtuanya. Untuk itu
sebagai
or angtua
hendaklah member ikan pengar uh positif kepada anak. Begitu
juga dalam menanamkan nilai-nilai kar akter .
Per nahkah kita per hatikan anak-anak yang usianya sudah
menginjak 7-12 tahun belum ber ani untuk tampil di depan
kelas, atau tidak ber ani untuk ber gaul dengan or ang yang
ber sekolah tetapi masih belum per caya dir i, minder dan
belum mandir i. Anak pada kasus di atas biasanya ber beda
penyebab dan latar belakangnya.
Pada kasus lainnya, per nahkah anak kita ber bohong pada
hal-hal ter tentu? seor ang anak kadang ber bohong kar ena takut
dimar ahi oleh or angtuanya kar ena melakukan suatu
per buatan, misalnya mengambil mainan milik temannya
Kar ena ter tar ik dengan mainan ter sebut, atau memecahkan
bar ang-bar ang di r umah. Ketika anak ber bohong sebenar nya
anak tidak memiliki niat untuk melakukan kehobongan,
kondisi ter tentu yang membuat anak ber bohong. Hal ini
sebenar nya w ajar bagi kita selaku or angtua, akan tetapi jika
kita tidak menasehati bahw a ber bohong tidak baik, maka
anak akan ter us ber bohong jika melakukan suatu kesalahan.
Bagaimana car a mengajar kan anak kita untuk per caya dir i,
mandir i atau tidak ber bohong?
Agar Anak Pecaya diri
1. Jangan selalu menyalahkan anak ketika anak ber buat
kesalahan,
2. Ber ikan keper cayaan kepada anak jika melakukan kegiatan
14
3. Ajak anak mengikuti ber bagai akt ifitas positif diluar r umah
misalnya ber latih bela dir i, ikut sekolah sepakbola, belajar
menar i, ber main dengan teman yang bar u dikenal,
4. Mintalah anak untuk ber gaul dengan teman-temannya
tanpa memandang status sosial, kecacatan fisik,
dan
sebagainya.
5. Ber ilah keper cayaan dir i pada anak dengan car a
memotivasi jika anak malu melakukan sesuatu kegiatan di
sekolah.
6. Lakukan seser ing mungkin motivasi kepada anak yang
masih minder dalam ber gaul.
Bagaimana hasilnya setelah kita mempr aktekkan di r umah ?
Sumber :
https://www.google.co.id/
=gambar+anak+soleh&biw=karikatur+anak +membantu
Tema 4
Kepemimpinan Anak
Jika anak menjadi ketua
kelas di sekolah atau
menjadi
pemimpin
upacar a bender a, kita
selaku or angtua pasti
mer asa bangga bahw a
anak kita sudah ber ani
tampil.
Kar ena
tidak
banyak anak yang bisa
memper oleh
kesempatan seper ti itu.
Di satu sisi ada anak
yang ketika di per intahkan oleh gur unya untuk memimpin
doa bagi teman-temannya ketika memulai pembelajar an malu
atau takut. Atau ketika anak diper silahkan ber tanya tentang
pelajar an yang belum difahaminya, anak cender ung takut.
Kasus diatas mencer minkan bahw a anak ter sebut belum
tumbuh jiw a kemimpinannya. Kepemimpinan mer upakan
salah satu hal yang diper lukan bagi seor ang anak untuk ter us
16
pemimpin dalam konteks luas yaitu ketika anak ter jun ke
lingkungan sosial dan mulai tumbuh untuk ber inter aksi
secar a dew asa di tengah masyar akat. Atau menjadi pemimpin
dalam lingkup kecil yaitu pemimpin untuk dir inya sendir i
agar dapat mengatur dir i dan menyelesaikan masalah jika
menghadapi konflik ser ta dapat membaw a pengar uh positif
ter hadap lingkungan di sekitar .
Setiap anak mampu untuk menjadi seor ang pemimpin. Dar i
mulai memimpin dir inya sendir i hingga memimpin
teman-teman di sekolahnya. Untuk membangun jiw a kepemimpinan
ter sebut, per lu adanya stimulasi baik oleh gur u maupun
or angtuanya
di
r umah.
Dalam
membangun
jiw a
kepemimpinan banyak car a bisa dilakukan oleh or angtua di
r umah, misalnya dengan car a mulai belajar untuk
ber tanggungjaw ab ter hadap kew ajiban anak di r umah,
sebagai contoh anak diper intahkan untuk mer apihkan tempat
tidur , membuang sampah pada tempatnya, menyiapkan
keper luan sekolah dan sebagainya. Dengan member ikan
tanggung jaw ab peker jaan kepada anak or angtua telah
mengajar kan sikap-sikap kepemimpinan kepada anak.
Membentuk kar akter kepemimpinan dapat dilakukan sejak
usia dini. Hal yang har us ditanamkan dalam pr oses ter sebut
adalah pr insip-pr insip, pemahaman, hingga keter ampilan
pemimpin di tengah masyar akat. Fasilitasi mer eka dengan
kegiatan yang membantu mer eka menunjukkan dan
mengasah
kemampuan
memimpin
mer eka.
Misalnya
melakukan per kemahan ber sama, mengikutkan anak pada
kegiatan ekstr a kur ikuler yang mengajar kan ber or ganisasi
semacam pr amuka, kepanduan, hizbul w athan, UKS, dan
sejenisnya. Selain itu, or angtua sebaiknya menghindar i pola
pengasuhan yang negatif dan menjatuhkan ataupun
mengker dilkan jiw a mer eka. Misalnya member ikan kr itik
yang ber lebihan dan tidak pr opor sional dengan kesalahan
yang dilakukan, pember ian hukuman yang ter lalu banyak
tanpa member ikan penjelasan, member ikan hukuman yang
mer endahkan kehor matan mer eka, dll.
Beber apa tips bagi or angtua dalam membangun jiw a
kepemimpinan bagi anak.
1. Hindar i per kataan yang membuat anak menjadi mer asa
sangat ber salah.
2. Ber ikan tanggungjaw ab peker jaan yang
menyangkut
kebutuhan anak.
3. Ber ikan per intah yang menantang agar anak ter tantang
18
4. Dan
ber bagai
aktir itas
yang
bisa
memandir ikan,
tanggungjaw ab, ber ani mengambil r esiko dan lain
sebagainya.
Refleksi
Coba Lakukan tips di atas pada anak anda di r umah. Lakukan
https://www.google.co.id/? #q=kartun++anak+beraktifitas
Tema 5
Kegiatan rutin anak di rumah
Sebagai or angtua, ter kadang
kita selalu har us saja
mengingatkan anak untuk
melakukan
kegiatan
sehar i-har i yang menjadi
r utinitas
kegiatannya.
Misalnya mer apihkan tas
dan sepatu pada saat
pulang sekolah, makan
dahulu sebelum ber main
saat
pulang
sekolah,
menyur uh mengaji pada saat sor e har i, atau har us mandi
pada har i menjelang sor e. Rutinitas yang sehar usnya sudah
menjadi kebiasaan anak, kadang tidak dilakukan oleh anak,
anak selalu ter us saja diingatkan oleh or angtuanya. Kasus di
atas kadang bisa membuat or angtua mar ah atau jengkel,
20
Bagaimana kiat or angtua agar anak mau menur uti atau mau
melakukan kegiatan sehar i-har i yang menjadi r utinitasnya?
Ada baiknya or angtua jangan menyur uh atau memer intah
anak dengan car a yang kur ang baik, anak akan semakin sulit
untuk melakukan kegiatannya. Ada beber apa tips yang bisa di
coba oleh or angtua dalam mengatasi yang demikian, yakni
dengan car a membuat jadw al kegiatan har ian anak.
Car anya :
1. Per intahkan anak untuk menyiapkan ker tas dan pensil.
2. Ajak anak untuk menuliskan kegiatan har iannya mulai dar i
bangun tidur hingga malam har i.
3. Kemudian tempelkan tulisan ter sebut di dinding yang
dapat ter lihat oleh anak.
4. Ingatkan anak setiap w aktu jika tiba saatnya har us
melakukan kegiatan har iannya.
5. Coba ingatkan dengan bahasa yang santun, agar anak
menger ti dan menjalankan tugasnya sesuai dengan
kehendaknya sendir i.
Refleksi :
Lakukan secar a ber ulang tips di atas agar anak sadar dengan
i
Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggungjawab
Orangtua terhadap Anak
Pengarah :
Ir . Djajeng Baskor o, M.Pd
Penanggung Jawab :
Dr s. Dadan Supr iatna .MPd
Tim Pengembang : Ketua: Agus Sofyan,M.Pd
Anggota :
Henny Nur hendr ayani,S.Pd,MM Mustopa,M.MPd Edy Har diyanto,S.Pd, MT
Penyusun : Henny Nurhendrayani,S.Pd,MM
Kontributor :
Yayasan Dar ussalam Kecamatan Gedebage Kota Bandung KOEM Ngoeniang Ligar Utama Kecamatan Banjar an Kabupaten Bandung
KATA PENGANTAR
Pada tahun anggar an 2015 PP-PAUDNI Regional I Bandung melaksanakan Pengembangan Model Bahan Ajar Pr ogr am Pendidikan Keluar ga bagi Or angtua dengan Anak Usia 7-12 Tahun yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi par a or angtua dalam mengasah, mengasih dan mengasuh anak di r umah. Dalam r angka pelaksanaan pengembangan ter sebut, maka disusunlah bahan ajar sebagai pedoman bagi pendidik dan or angtua dalam memahami pendidikan keor angtuaan.
Bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or angtua ini dibuat sebagai panduan bagi or angtua untuk memudahkan dalam melaksanakan pembelajar an pendidikan keluar ga/ keor angtuaan. Ujicoba bahan ajar masih dilakukan pada tatar an ter batas, untuk itu per lu kaji an dan penyempur naan lebih lanjut apabila digunakan dalam skala yang lebih luas dengan kar akter istik masyar akat yang ber beda dan unsur yang ter libat di dalamnya.
Akhir kata kami ucapkan ter imakasih kepada semua pihak yang ikut ber par tisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan model, semoga apa yang di r ancang ini dapat ber manfaat bagi masyar akat.
Lembang, Oktober 2015 Kepala,
Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.
ii
Tujuan:
Peser ta mampu mener apkan bahan ajar pr ogr ampendidikan keluar ga
Hasil Belajar yang Diharapkan
Setelah menelaah kegiatan belajar ini dihar apkan peser ta
mampu :
1. Memahami Penger tian Or ang Tua
2. Memahami per an or ang tua ter hadap anak
3. Memahami,menjelaskan fungsi or ang tua ter hadap anak
4. Memahami,menjelaskan,melaksanakan tugas dan
tanggung jaw ab jaw ab or ang tua ter hadap anak
Cara Menggunakan Bahan Ajar
Bahan ajar pr ogr am pendidikan keluar ga bagi or ang tua dengan anak usia 7 – 12 tahun ini adalah bacaan seder hana yang bisa dijadikan panduan bagi or angtua dalam mendidik anak. Bagi or ang tua yang akan mengggunakan bahan ajar ini per lu memper hatikan beber apa petunjuk di baw ah ini.
1. Baca dan pahami isi yang ter kandung di dalam buku bacaan ini.
2. Lakukanlah atau pr aktekkanlah yang ada pada buku ini ter utama ter hadap anak-anak masing-masing.
3. Diskusikan ber sama teman atau fasilitator jika menemui kendala atau masalah.
4. Pikir kan dan car ilah solusi lain yang sesuai dengan kar akter istik masing-masing jika bahan bacaan ini kur ang tepat.
Uraian Materi
A. Siapa Orang Tua..?
Dalam kamus
besar bahasa
Indonesia
disebutkan or ang
tua adalah “ayah
dan ibu.“
(Poer w adar mita,
1987: 688).
Sedangkan dalam penggunaan bahasa Ar ab istilah or ang
tua dikenal dengan sebutan Al-w alid. Penger tian
ter sebut dapat dilihat dalam Alqur an sur at Lukman
ayat 14 yang ber bunyi.Ar tinya: “Dan kami
per intahkan kepada manusia (Ber buat baik) kepada
dua or ang ibu bapaknya ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang ber tambah tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun, ber syukur lah kepadaKu
dan kepada dua or ang ibu bapakmu, hanya
kepadaKulah kembali.” (Q.S. Lukman ayat 14).
Banyak dar i kalangan par a ahli yang mengemukakan
pendapatnya tent ang penger tian or ang tua, diantar anya
yang dikemukakan oleh Thamr in Nasution, “Or ang tua
2
keluar ga atau tugas r umah tangga yang dalam kehidupan
sehar i-har i disebut sebagai bapak dan ibu.” (Nasution:1986 : 1).Sedangkan menur ut seor ang ahli psikologi Ny. Singgih D Gunar sa dalam bukunya psikologi untuk keluar ga mengatakan, “Or ang tua adalah dua individu yang ber beda memasuki
hidup ber sama dengan membaw a pandangan,
pendapat dan kebiasaan kebiasaan sehar i har i.“
(Gunar sa, 1976 : 27).
Dalam hidup ber umah tanggga tentunya ada
per bedaan antar a suami dan istr i, per bedaan dar i
polapikir , per bedaan dar i gaya dan kebiasaan,
per bedaan dar i sifat dan tabiat, per bedaan dar i
tingkatan ekonomidan pendidikan, ser ta banyak lagi
per bedaan per bedaan lainya. Per bedaan per bedaan
inilah yang dapat mempengar uhi gaya hidup anak
anaknya, akan member ikan w ar na ter sendir i dalam
keluar ga. Per paduan dar i kedua per bedaan yang
ter dapat pada kedua or ang tua ini akan
mempengar uhi kepada anak anak yang dilahir kan
dalam keluar ga ter sebut.
Ber dasar kan Pendapatpar a ahli
yang telah diur aikan diatas dapat diper oleh penger tian
bahw a or ang tua memiliki tanggung jawab dalam
membentuk ser ta membina anak-anaknya baik dar i segi
Kedua or ang tua dituntut untuk dapat
mengar ahkan dan mendidik anaknya agar dapat
menjadi gener asi gener asi yang sesuai dengan tujuan
hidup manusia.
Menjadi or ang tua saat ini mer upakan salah satu tugas
yang paling sulit dar i semua. Or ang tua boleh dikatakan
sebagai pemimpin dalam memimpin anak anaknya
lebih-lebih seor ang bapak sebagai kepala r umah tangga. Or ang
tua dalam mengasuh dan mendidik anak tidaklah mudah.
Or ang tua mer upakan pengemban amanat dar i Allah.SWT.
kar ena Allah .SWT menitipkan anak kepada or ang tua
untuk di didik dan di pelihar a agar menjadi or ang yang
ber guna bagi bangsa, negar a, dan agamanya.
Seor ang bapak atau ayah dan ibu dar i anak-anak
mer eka tentunya memiliki kew ajiban yang penuh
ter hadap keber langsungan hidup bagi anak-anaknya,
kar ena anak memiliki hak untuk diur us dan dibina oleh
or ang tuanya hingga ber anjak dew asa. Kedua or ang tua
dituntut untuk dapat mengar ahkan dan mendidik anaknya
agar dapat menjadi gener asi -gener asi pener us yang sesuai
dengan tujuan hidup manusia.
4
Banyak hal yang har us dilakukan oleh or ang tua dalam
melakukan tugas
ser ta per an mer eka
sebagai or ang tua,
“Or ang tua ber per an
dalam menentukan
har i depan anaknya
antar lain:
1) Secar a fisik
supaya anak-anaknya ber tumbuh sehat dan
ber postur tubuh yang lebih baik, maka anak-anak
har us diber i makanan yang ber gizi dan seimbang.
2) Secar a mental anak-anak ber tumbuh cer das dan
cemer lang, maka selain kelengkapan gizi perlu juga
diber i motivasi belajar diser tai sar ana dan pr asar ana
yang memadai.
3) Secar a sosial supaya anak-anak dapat
mengembangkan jiw a sosial dan budi peker ti yang
baik mer eka har us di ber i peluang untuk ber gaul
mengaktualisasikan dir i, memupuk keper cayaan dir i
seluas-luasnya.
Or ang tua juga har us r espek ter hadap ger
ak-ger ik anaknya ser ta member ikan kebebasan pr ibadi
dalam mengembangkan bakat ser ta menggali potensi
yang ia miliki, or ang tua dalam menjalani r umah
yang nyaman sehingga dapat member ikan r asa aman
dan nyaman pada anak-anaknya, or ang tua har us
memiliki sikap demokr atis, baik dalam member ikan
lar angan, dan ber upaya mer angsang anak menjadi
per caya dir i ser ta member ikan per hatian dan kasih
sayang penuh.
Dalam kesehar ian per an or ang tua meski
sama-sama ber tanggung jaw ab ter hadap pembentukan dan
pembinaan anak, tetapi per an ayah tidak sama dengan
ibu. Per an ayah tidak kalah penting dar i per an ibu,
namun ser ing ter abaikan kar ena tugas ayah sebagai
pencar i nafkah utama banyak mengur as w aktu dan
ener gi.
Ada 7 Per an Ibu dalam Keluar ga:
1. Sebagai manager
Sebagai seor ang yang ber tanggung jaw ab dalam
membuat r encana,mengatur ,memimpin peker jaan
ibu mampu mengintegr asikan ber bagai macam
kar akter , keadaan/ kondisi anggota keluar ganya ke
dalam satu tujuan r umah tangga.
2. Sebagai guru
Sebagai seor ang gur u, ibu mampu mendidik putr
a-putr inya, mengajar kan sesuatu yang bar u, melatih,
6
penilaian baik ber upa pujian maupun hukuman yang
mendidik.
3. Sebagai juru masak
Seor ang ibu har us pandai memutar otak untuk
ber kr easi menghasilkan menu-menu yang dapat
diter ima semua anggota keluar ga, baik menu
sar apan, makan siang, maupun makan malam.
4. Sebagai perawat
seor ang ibu bagaimana dengan telatennya mer aw at
putr a-putr inya, dar i mulai mengganti popok ketika
bayi, memandikan, menyuapi makan, sampai segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh putr a-putr inya sekecil
apapun beliau per hatikan, dan tidak bosan-bosannya
mencur ahkan kasih sayang dan per hatiannya yang
begitu tulus.
5. Sebagai pengelola keuangan
seor ang ibu mampu mengelola APBK ( Anggar an
Pendapatan dan Belanja Keluar ga ) dengan
sebaik-baiknya, bagaimana mengatur pengeluar an belanja
bulanan dar i mulai membayar listr ik, telepon, PAM,
kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya yang tak ter duga. Dan bahkan bagaimana
seor ang ibu r umah tangga mampu membantu
per ekonomian keluar ganya dengan tidak melupakan
6. Sebagai interior
seor ang ibu har us mampu menciptakan/ menata
ber bagai fur nitur yang ada di r umahnya untuk
menciptakan suasana bar u, tidak membosankan
anggota keluar ganya.
7. S
ebagai dokter
seor ang ibu har us mampu mengupayakan
kesembuhan dan menjaga putr a-putr inya dar i
ber bagai hal yang mengancam kesehatan. Ber bagai
car a dilakukan untuk menjaga anggota keluar ganya
tetap dalam keadaan sehat .
Sedangkan per an Ayah di dalam keluar ga