• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan peranan yang terpenting untuk kehidupan manusia dalam berinteraksi dikehidupannya. Kata komunikasi atau

communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis

yang berarti sama, communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). "Sama" disini memiliki arti sama makna. Jika ada dua orang yang berkomunikasi, maka komunikasi akan berlangsung apabila memiliki kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kegiatan komunikasi ini tidak hanya bersifat informatif yaitu agar orang lain menerima pesan yang disampaikan, tetapi juga harus bersifat persuasif, yaitu agar orang lain menerima pesan, memahami, melakukan serta memberikan umpan balik.

Harold Lasswell (1960) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: “who, says what, in which channel, to whom, with what effect”. Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Lasswell, maka jika pernyataan tersebut diturunkan akan menemui lima unsur yaitu:

1. Source

Source atau yang biasa disebut dengan sender, komunikator, atau pengirim pesan adalah pihak yang berinisiatif dalam memulai sebuah percakapan. Sumber dari unsur source ini dapat berasal dari individu, kelompok, organisasi perusahaan bahkan Negara.

2. Message

Pesan yaitu informasi yang ingin disampaikan oleh source atau komunikator dalam berkomunikasi. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal maupun non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber.

(2)

9 3. Channel

Cahnnel merupakan alat atau media yang digunakan oleh sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerimanya. Saluran yang berbeda memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda pula.

4. Receiver

Receiver ialah orang yang menerima pesan dari Sourec atau pengirim pesan. Dalam menerima pesan ini, receiver atau komunikan akan menggunakan wawasan serta pengalamannya dalam memaknai pesan uang disampaikan oleh Sumber.

5. Effect

Effect merupakan dampak atau reaksi komunikan terhadap pesan yang telah disampaikan oleh komunikator.

2.2 Media Komunikasi

Media komunikasi merupakan suatu alat atau benda yang digunakan sebagai perantara yang dapat memperlancar proses komunikasi satu dengan lainnya. Media komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi masyarakat, terlebih di era teknologi saat ini masyarakat lebih dipermudah dalam melakukan komunikasinya seperti melalui handphone. Selain itu, media komunikasi dapat mempersingkat waktu penyampaian informasi, mengefektifkan proses penyampaian informasi, menambah daya tarik informasi atau persan yang akan disampaikan serta dapat memperjelas maksud informasi yang disampaikan (Barata. 2011:109). Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Effendi menyatakan bahwa "Media komunikasi merupakan alat atau sarana untuk menyalurkan pesan komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain, seperti melalui telepon, surat elektronik, radio, televisi, komputer dengan mengunakan network dihubungkan dengan modem (1998:64).

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media komunikasi adalah sebuah media penyampaian informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan dengan maksud supaya mempermudah penyampaian informasi.

(3)

10 2.2.1 New Media

Media baru (New Media) merupakan istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer dan jaringan teknologi internet di akhir abad ke-20. New media sendiri memiliki karakteristik dapat diubah, padat, bersifat jaringan, dan interaktif. Denis McQuail mendefinisikan new media sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan pengguna yang berbeda. New media ini mencakup beberapa sistem teknologi seperti: sistem transmisi, sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi, sistem penyajian gambar dan sistem pengendalian.

Teori new media dikembangkan oleh Pierre Levy, yang membahas mengenai perkembangan media dari konvensional ke era digital. Dalam teori new media, Pierre Levy mengemukakan dua pandangan, yaitu:

1. Pandangan interaksi sosial yang membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang bahwa World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel, dan dinamis.

2. Pandangan integritas sosial. merupakan gambaran media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau penyebaran tetapi dalam bentuk ritual sebagaimana manusia menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat.

Dalam buku Cybercultur, Pierre Levy melihat new media berbeda dengan media pendahulunya, ia memandang produk new media yaitu World

Wide Web sebagai lingkungan informasi yang terbuka fleksibel dan dinamis.

Adapun karakteristik new media menurut Martin Lister (Hastjarjo, 2011:7) adalah sebagai berikut:

1. Merupakan bentuk pengalaman baru dalam teks, hiburan, kesenangan dan pola dalam konsumsi media.

2. Merupakan cara baru dalam merepresentasikan dunia seperti halnya interaktif media.

3. Merupakan bentuk hubungan baru antara pengguna dengan konsumen, dengan teknologi media.

(4)

11

4. Merupakan bentuk pengalaman baru dari identitas diri maupun komunitas dalam berinteraksi baik dalam waktu, ruang, dan tempat.

5. Merupakan bentuk konsep baru dari hubungan manusia secara biologis dengan teknologi media.

6. Merupakan pola baru dalam organisasi dan produksi, sebuah integrasi dalam media seperti budaya, industri, ekonomi, akses informasi, kepemilikan, kontrol dan undang-undang.

Salah satu produk new media adalah Instagram sebagai media untuk membagikan dan memperoleh informasi. Melalui Instagram kita dapat mengunggah video dan foto serta berinteraksi dengan pengguna yang lainnya. Salah satu konten yang banyak diunggah di media sosial Instagram adalah informasi mengenai traveling.

2.3 Persepsi

Persepsi dalam bahasa Inggris Perception berasal dari bahasa Latin

perceptio, dari percipere yang artinya menerima atau mengambil. Menurut

Desiderato dalam Rahmat (2007:51), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menfasirkan pesan. Menurut Walgito (2010:99), persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut sensoris.

Stimulus yang diindera kemudian akan diorganisasikan dan diinterprestasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera dan proses ini yang disebut dengan persepsi. Dari pengertian tersebut, maka persepsi dapat diartikan sebagai proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu memiliki perhatian, lalu diteruskan ke otak, kemudian individu menyadari sesuatu, itulah yang disebut dengan persepsi. Dalam persepsi, stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dari dalam individu. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu melalui alat indera penglihatan.

(5)

12

Menurut Walgito (1995:22) terdapat dua faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:

1. Faktor Internal

Faktor yang mempengaruhi persepsi berkaitan dengan kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf, kepribadian, dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan inividu pada waktu tertentu. 2. Faktor Eksternal

Faktor ini digunakan untuk obyek yang dipersepsikan atas orang atau keadaan, intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan rangsangan juga akan menentukan didasari atau tidaknya rangsangan tersebut.

Menurut Walgito (2004:100-101) faktor-faktor yang berperan agar terjadi persepsi, yaitu:

a. Adanya objek yang dipersepsikan (fisik)

b. Adanya alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

c. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.

Menurut (Prasetijo, 2005: 69) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1. Faktor internal: a. Pengalaman b. Kebutuhan saat itu c. Nilai-nilai yang dianut d. Ekspektasi/pengharapan 2. Faktor eksternal:

a. Tampak produk b. Sifat-sifat stimulus 2.3.1 Proses terjadinya persepsi

Proses terjadinya persepsi menurut Walgito (2004: 102) karena adanya suatu objek yang menimbulkan stimulus, kemudian stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh

(6)

13

alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini disebut dengan proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar, atau diraba. Dengan demikian taraf terakhir dari suatu proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui reseptor.

Dalam proses persepsi, diperlukan adanya suatu perhatian karena hal tersebut menunjukan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Individu mengadakan seleksi terhadap stimulus yang mengenainya, dan disini berperannya perhatian. Sebagai akibat dari stimulus yang dipilih, dan diterima oleh individu, kemudian individu menyadari dan memberikan respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut. Skema tersebut dilanjutkan sebagai berikut:

L---S---O---R L = Lingkungan

S = Stimulus

O = Organisme atau individu R = Respon atau reaksi

Persepsi merupakan inti dari sebuah proses komunikasi, karena

jika persepsi tidak akurat maka kemungkinan tidak akan tercipta komunikasi

yang efektif. Bernard Berelson (1964) yang dikutip Sobur dalam bukunya,

mengatakan bahwa persepsi merupakan “Suatu proses yang kompleks dimana

individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan respon

terhadap suatu rangsangan ke dalam dunia yang penuh arti dan logis” (Sobur,

2014:179). Menurut Bernard Barelson, proses terbentuknya persepsi dilalu

(7)

14 1. Sensasi

Sensai merupakan proses pengiriman pesan ke otak melalui panca indera yaitu mata, telinga, hidung, lidah, kulit. Panca indera merupakan reseptor yang menghubungkan otak kita dengan lingkungan sekitar. Mata bereaksi terhadap gelombang cahaya, telinga terhadap gelombang suara, hidung terhadap bau-bauan, kulit terhadap temperatur dan tekanan dan lidah terhadap rasa. Kemudian rangsangan-rangsangan inilah yang dikirimkan ke otak. Makna pesan yang dikirim ke otak harus dipelajari. Semua indera itu memiliki andil bagi keberlangsungan komunikasi.

2. Atensi

Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Dalam proses persepsi, atensi sangat tak terhindarkan karena sebelum seseorang memberikan respon atas suatu kejadian atau rangsangan, orang tersebut terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Dalam hal ini rangsangan yang menarik perhatian akan dianggap lebih penting, dari pada rangsangan yang tidak menarik perhatiannya. Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesutau tetap berada dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. 3. Interpretasi

Tahap terpenting dalam persepsi adalah interpretasi atas rangsangan atau pesan yang telah diperoleh melalui alat indera. Namun tidak semua rangsangan yang ditangkap oleh panca indera akan diinterpretasikan oleh seseorang karena berbagai alasan antara lain tidak sesuai dengan kepentingannya, keterbatasan kemampuan panca indera dalam menangkap rangsangannya yang banyak dalam satu waktu yang sama dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik yang sama bagi orang tersebut. (Mulyana, 2001: 168-170).

Sensasi, atensi dan interpretasi merupakan tahapan-tahapan yang dilalui

guna menghasilkan persepsi, ketika semakin sama persepsi setiap indicidu,

(8)

15

sama apabila mereka memiliki pola pikir yang sama. Tidak semua stimulus

atau rangsangan akan direspon oleh organisme atau individu. Respon akan

diberikan oleh individu kepada stimulus yang sesuai atau yang menarik

perhatian individu. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa yang

dipersepsi oleh individu selain tergantung pada stimulus juga tergantung pada

keadaan individu. Stimulus yang mendapatkan perhatian tergantung pada

berbagai faktor, salah satunya adalah faktor perhatian individu yang

merupakan aspek psikologis individu dalam mengadakan persepsi. Maka dari

itu peneliti menggunakan teori ini karena lebih mengarah dengan apa yang

akan diteliti seperti persepsi pengguna Instagram terhadap akun Instagram

@exploretemanggung.

Persepsi dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang dirasakan oleh panca

indera disertai dengan suatu pengalaman, peristiwa yang sedang terjadi dan

menimbulkan sebuah pesan, seperti penginderaan kita mengenai suatu

lingkungan akan sangat mempengaruhi terjadinya suatu persepsi akibat

perubahan yang terjadi. Maka dari itu peneliti mengambil teori ini karena

teori ini lebih mengarah dengan apa yang akan diteliti seperti persepsi

followers mengenai akun Explore Temanggung.

2.4 Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian Tahun Penelitian

Hasil Penelitian

1 Saiful Arif Persepsi Mahasiswa

Terhadap Tayangan Reality Show Mistik

2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa

(9)

16 (Studi Deskriptif

Kualitatiff pada Tayangan "Dua Dunia"di

Trans7 pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN

Sunan Kalijaga

prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga terhadap tayangan reality show mistik " Dua Dunia" di televisi. Penelitian ini

menggunakan

pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat dua tahapan penting dalam persepsi yaitu atensi dan interprestasi sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa menyangkut kegunaan tayangan tersebut dan tidak merasakan dampak buruk karena tingkat kedewasaan mereka dalam menyikapi tayangan mistik dan hanya mengambil intisari dari tayangan tersebut.

(10)

17 Milkha Handani (Universitas Kristen Satya Wacana)

Youth Solo Terhadap Iklan Axis Bronet 4G #Owsem

untuk mendeskripsikan persepsi komunitas Youth terhadap iklan Axis Bronet 4G #owsem. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa iklan Axis Bronet 4G #owsem ini mampu menarik, menghibur dan mengingatkan konsumen terhadap barang tersebut. 3 Rahmat Hidayat Persepsi Followers Terhadap Kualitas Informasi di Polda Lampung (Studi Kasus

Pada Akun Instagram @Halo_Polda_Lampung)

2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi folloers instagram @halo_polda_lampung terhadap kualitas informasi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada persepsi negatif followers @halo_polda_lampung terhadap kualitas informasi di Polda Lampung. Peneliti juga memberikan saran kepada Polda Lampung untuk menciptakan

(11)

18

citra positif di

lingkungan kepolisian dan pesan yang

disampaikan oleh akun @halo_polda_lampung perlu ditingkatkan agar lebih menarik, supaya followers juga

melakukan repost

Table 2.1 Penelitian Terdahulu

Dari ketiga penelitian terdahulu diatas, sangat berbeda dengan

penelitian ini, mulai dari objek penelitian dan masalah yang dibahas. Peneliti

mencoba membandingkan dalam hal fokus penelitiannya yaitu Persepsi.

Dengan penelitian ini peneliti mencoba membahas masalah mengenai Persepsi

dengan objek yang berbeda, yaitu Bagaimana persepsi followers terhadap akun

(12)

19 2.5 Kerangka Berpikir

Dari uraian diatas, maka penulis merumuskan kerangka berpikir secara umum untuk penelitian ini sebagai berikut:

Penjelasan:

Pembentukan makna dalam proses komunikasi dalam akun media sosial Instagram @exploretemanggung ini akan memiliki hasil akhir penafsiran makna yang berbeda-beda pada setiap individunya. Pengguna instagram akan bertindak berdasarkan makna yang mereka terima dalam penerimaan pesan atau rangsangan yang disampaikan oleh akun Instagram @exploretemanggung.

Penelitian ini menggunakan teori persepsi, yang fokus pada penafsiran makna yang berbeda pada setiap individunya. Persepsi meliputi pengindraan

Akun Instagram @Exploretemanggung Bagaimana persepsi pengguna Instagram (followers explore temanggung) terhadap akun Instagram @exploretemanggung Persepsi Pengguna Instagram SENSASI ATENSI INTERPRETASI Pengguna Instagram

(13)

20

(sensasi) melalui alat-alat indra, atensi kemudian interpretasi. Sensasi merujuk pada rangsangan atau pesan yang dikirimkan ke otak lewat panca indra. Tetapi kemampuan orang berbeda-beda dalam mengindra lingkungannya, karena mereka berbeda secara genetis, berbeda dalam hal pengalaman, pembelajaran, atau faktor berkurangnya fungsi alat indra akibat usia, fisik ataupun kecelakaan. Atensi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena sebelum kita merespon suatu rangsangan atau kejadian, kita pasti telah lebih dulu memperhatikan rangsangan tersebut. Dan tahap terpenting dalam persepsi yaitu interpretasi. Kita tidak dapat menginterpretasikan semua rangsangan, melainkan kita menginterpretasikan rangsangan yang mewakili suatu objek tertentu.

Dewasa ini media sosial telah digunakan sebagai media komunikasi yang paling digemari. Salah satunya adalah akun instagram @exploretemanggung. Dengan akun ini, pengguna instagram merasa terbantu untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai Kota Temanggung, pariwisata, kuliner, event dll.

Gambar

Table 2.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Sebab umum penyebab konflik politik Kerajaan Demak adalah pembunuhan Pangeran Sekar Seda Lepen oleh Sunan Prawoto karena dianggap sebagai penghalang Sultan Trenggono untuk

Sebanyak 1 g hati mencit betina dihomogenasi dalam 10 ml dapar tris-kalium klorida 150 mM:50 mM pH 7,2 yang dijaga pada suhu dingin kemudian disentrifuga dengan kecepatan 3000

Peta Pendidikan Islam Paket A, Paket B, Wajar Dikdas Salafiyah Ula dan Wustha Pendidikan Umum.. Berciri

Bentuk manajemen wakaf produktif yang diinginkan baik secara konsep, harta maupun tujuan, hendaknya dapat merealisasikan tujuan yang pertama melalui terbentuknya yayasan

Penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan hubungan antara lama permainan game online dengan gangguan pola tidur pada mahasiswa Poso di

Dalam menganalisis puisi peneliti menggunakan teori Tarigan (2009). Hasil penelitian tentang penggunaan gaya bahasa perulangan dalam kumpulan puisi Debu di Atas Debu karya

Sesuai dengan hasil perhitungan prosentase di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas belajar siswa di kelas kontrol pada materi agama Islam di SMA Al-Bakriyah Lomaer Blega

Berdasarkan rumusan masalah diatas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya retorika dakwah Ustadz Alfi Syahrin dalam training menghafal cepat dengan otak kanan