VISUALISASI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN
UDARA PADA MEDIA RUANG TUMBUH JAMUR DENGAN
PROGRAM VISUAL BASIC 6.0
Oleh :
SURI YUNI ARTO F14102041
2006
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
VISUALISASI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN
UDARA PADA MEDIA RUANG TUMBUH JAMUR DENGAN
PROGRAM VISUAL BASIC 6.0
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh : SURI YUNI ARTO
F14102041
2006
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
VISUALISASI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA MEDIA RUANG TUMBUH JAMUR DENGAN PROGRAM
VISUAL BASIC 6.0
SKRIPSI
Sebagai salah saru syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
SURI YUNI ARTO F14102041
Dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1984 di Purworejo
Tanggal lulus : 25 Agustus 2006 Menyetujui,
Bogor, 5 September 2006
Ir. Mad Yamin, MT. Dosen Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Dr.Ir. Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian
Suri Yuni Arto. F14102041.Visualisasi Pengaturan Suhu dan Kelembaban Udara pada Media Ruang Tumbuh Jamur dengan Program Visual Basic 6.0. Dibawah bimbingan Ir. Mad Yamin, MT. 2006.
RINGKASAN
Jamur banyak digemari karena rasanya enak juga mengandung nilai protein dan karbohidrat yang tinggi serta nilai kalori yang rendah dari pada buah buahan dan sayuran. Budidaya jamur semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan jamur baik segar maupun kering.
Jamur termasuk dalam golongan Thalophyta dan tidak berklorofil. Jamur merupakan makro fungi dengan tubuh buah yang jelas. Secara umum jamur dapat dibagi menjadi empat yaitu mushroom yang dapat dikonsumsi, sebagai tanaman obat, jamur beracun dan juga jenis lain yang belum dapat diidentifikasikan
Pada budidaya jamur faktor cuaca menjadi pertimbangan utama dalam menentukan awal tanam. Kendala suhu biasanya tidak menjadi masalah bila ditanam pada dataran tinggi karena karena perubahan suhu yang tidak signifikan. Syarat tumbuh jamur yang optimal adalah pada suhu 16-22 0C dengan RH 60-90% dengan pH 6-7. Dengan konsentrasi CO2 yang optimal adalah 0.1-0.5 %.
Media tumbuh dari jamur itu sendiri adalah jasad makluk hidup yang sudah mati tetapi dalam budidaya jamur sering diginakan serbuk gergaji sebagai media tumbuh.
Dalam budidaya didataran rendah sering dilakukan dalam ruang terkendali untuk menghindari faktor cuaca yang merugikan. Dalam ruang tumbuh ini biasanya digunakan kendali suhu dan kelembaban udara (RH), karena dengan penurunan suhu akan menyebabkan penurunan kelembaban relatif pada ruang tumbuh jamur tersebut sehingga berdampak negatif bagi pertumbuhan jamur tersebut
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan program komputer dengan
Visual Basic 6.0 yang akan diterapkan untuk memvisualisasikan sensor
kelembaban dan suhu yang terpasang pada ruang tumbuh jamur.
Pembuatan program dimulai dengan pembuatan algoritma program yang akan merupakan dasar dari program. Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan diagram alir untuk mempermudah pembuatan program.
Dalam poembuatan animasi digunakan software Adobe photoshop untuk membuat gambar dasar untuk animasi, yaitu berupa kipas, nozel dan tampilan dasar, sedangkan untuk membuat animasi bergerak digunakan software
Macromedia Flash. Dalam pembuatan program digunakan perintah input untuk
mengambil data. Perintah pembacaan data digunaka perintah open, dalam pembacaan data ini juga dilakukan perintah looping untuk mengambil data secara terus menerus. Statement if digunakan untuk mengendalikan program sesuai dengan diagram alir.
Program dapat berjalan dengan baik dengan menampilkan animasi bergerak ketika dijalankan sesuai dengan pengendalian. Untuk menjalankan program ini disarankan menggunakan komputer dengan RAM minimal 128 MB, dengan grafik card minimal 64 MB.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dengan bapak bernama Ponirin dan ibu bernama Suratmi yang dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1984 di Purworejo, Jawa Tengah. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri Jono II, Purworejo pada tahun 1996, kemudian penulis melanjutkan studinya di SLTP Negeri 7 Purworejo, lulus pada tahun 1999 dan pendidikan lanjutan tingkat menengah di SMU Negeri 2 Purworejo, lulus pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2002 penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan Teknik pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Selama menuntut ilmu di IPB penulis aktif di berbagai organisasi kemasiswaan ataupun kedaerahan, seperti Gabungan Mahasiswa Purworejo Di IPB (GAMAPURI), Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), dan Information and Technology Center (ITC), selain itu penulis juga pernah menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Motor Bakar dan Tenaga Pertania n.
Penulis melakukan kegiatan praktek lapang di PT. Madu Baru, PG. Madukismo, Bantul, Yogyakarta pada tahun 2005. Judul praktek lapang penulis adalah Mepelajari Aspek Keteknikan Pertanian pada Proses Produksi Gula di PT. Madu Baru, PG. Madukismo, Bantul, Yogyakarta.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
I. PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG... 1
B. TUJUAN PENELITIAN ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
A. JAMUR (MUSHROOM) ... 4
B. JAMUR TIRAM ... 5
C. RUANG TUMBUH JAMUR... 7
D. LOGIKA DAN KONTROL... 9
E. DESAIN PERANGKAT LUNAK ... 12
F. MICROSOFT VISUAL BASIC (Versi 6.0) ... 13
G. SIMULASI DAN MODEL ... 15
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ... 16
B. ALAT DAN BAHAN ... 16
C. METODA DAN PEMBUATAN APLIKASI ... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19
A. PEMBUATAN DESAIN PROGRAM... 19
B. PEMBUATAN ANIMASI PROGRAM ... 23
C. PEMBUATAN PROGRAM ... 25
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 33
A. KESIMPULAN ... 33
B. SARAN ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Himpunan Crisp ... 10
Gambar 2. himpunan Fuzzy ... 10
Gambar 3. Diagram Blok Proses Fuzzy Inferensi... 10
Gambar 4. Osilasi Kontol Dua Langkah (ON OFF) ... 11
Gambar 5. Diagram Alir Program Visualisasi Pengaturan Suhu dan Kelembaban... 19
Gambar 6. Gambar Dasar Kipas ... 23
Gambar 7. Gambar Dasar Sprayer ... 24
Gambar 8. Gambar Tampilan Dasar Program dengan Adobe Photoshop.. 25
Gambar 9. Tampilan Awal Program Visualisasi Pengaturan Suhu dan Kelembaban... 27
Gambar 10. Tampilan Program Pada Saat Kipas dan Sprayer Berjalan .... 30 Gambar 11. Tampilan program pada saat kipas berjalan dan sprayer berhenti 30 Gambar 12. Tampilan program pada saat kipas berhenti dan sprayer berjalan 31 Gambar 13. Tampilan program pada saat kipas berhenti dan sprayer berjalan 31
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan gizi beberapa jenis jamur ... 5 Tabel 2. Kandungan protein dan karbohidarat jamur tiram dibandingkan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Listing program simulasi ruang tumbuh jamur terkendali .... 36 Lampiran 2. Data yang dimasukkan dalam program ... 39
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan di bidang teknologi yang begitu pesat sekarang ini, memacu semua aspek untuk mengalami perkembangan-perkembangan ke arah yang lebih baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Hal ini pun berdampak pada sektor pertanian sebagai salah satu komoditas utama manusia. Teknologi yang berkembang menyediakan kualitas yang lebih baik dalam penyedian bahan pangan dewasa ini. Hal ini ditunjukan untuk kepuasan manusia sebagi konsumen dari bahan pangan tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman pangan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, tanaman memerlukan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Faktor- faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain adalah suhu dan kelembaban udaranya.
Salah satu komoditas pertanian yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh factor suhu dan kelembaban udara adalah jamur. Jamur banyak digemari disamping karena rasanya yang sangat enak juga mengandung nilai protein dan karbohidrat yang tinggi serta nilai kalori yang lebih rendah dari pada buah buahan dan sayuran, sehingga jamur memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena pemasaranya sudahg mencakup pasar lokal dan ekspor.
Banyak jenis jamur yang dibudidayakan secara komersial sebagai bahan makanan. Jenis jamur yang sudah dibudidayakan baik di Indonesia maupun luar negeri (Cina, Jepang, Thailand, Singapura) antara lain adalah : Champignon (Agaris bisorpus), Shiitake (Lentinula endodes), Merang (Volvariella volvaceae), Tiram (Pluerotus ostreatus), Nameco (Pholiota naneko), Kuping Putih (Tremella fucifarmis), dan Jamur Tuber (Trichoma matsitake).