• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN). b. Tugas: Studi kasus penggunaan besi tuang di industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN). b. Tugas: Studi kasus penggunaan besi tuang di industri"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

P e rt e m u a n ke Tujuan Ajar/Keluaran/Indikat or

Topik (pokok, sub pokok bahasan, alokasi waktu)

Media Ajar Metode Evaluasi dan Penilaian Metode Ajar (STAR) Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/Nama Pengajar Sumber Ajar Te ks P re se n ta si G am b ar A u d io /V id e o So al -T u ga s W e b VI Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan Besi tuang dan sifat-sifatnya

Besi Tuang

 Penggolongan Besi tuang  Sifat masing masing jenis

Besi tuang Waktu: 1 pertemuan @100 menit √ √ √ √ √ √ a. Writing exam skor:0-100 (PAN). b. Tugas: Studi kasus penggunaan besi tuang di industri c.Latihan: 1. Jelaskan pembuatan besi tuang jenis nodular, dan malleable 2. Jelaskan perbedaan sifat yang pada berbagai jenis besi tuang ! TCL, Mahasisawa berkelompok dan berdiskusi, SCL (Microteaching) 1. Mengerjakan tugas tentang Besi tuang 2. Menjelaskan hasil kelompok di depan kelas 1. Menyampaikan materi sesuai bahan ajar. 2. Memandu diskusi kelompok Pengajar: And. Surjaka  Surdia. T., Saito. S., 1997, Pengetahuan Bahan Teknik  Djapri, S., 1987, Metalurgi Mekanik Video pengecoran

dengan bahan besi tuang, youtube.com

(2)

BAB VI. BESI TUANG

PENDAHULUAN Deskripsi Singkat

Besi tuang adalah paduan berbasis besi dengan kadar karbon tinggi, yaitu 2%-4%C dengan kadar Si 0,5%-3%. Besi tuang memiliki aplikasi di bidang rekayasa yang cukup luas terutama karena kemampuannya untuk langsung dibentuk menjadi bentuk akhir (net shape) atau mendekati bentuk akhir (near net shape) melalui proses solidifikasi (solidification) atau pengecoran (casting).

Manfaat

Dengan pemahaman mengenai jenis, klasifikasi dan sifat berbagai besi tuang mahasiswa diharapkan dapat menentukan bahan yang tepat untuk aplikasi hasil produksi.

Relevansi

Besi tuang merupakan salah satu bahan logam yang cukup banyak penggunaannya. Hal ini diakibatkan karena variasi jenis dan karakterisasinya yang beraneka ragam, terutama kemampuannya untuk dapat dibentuk langsung melalui proses casting. Dengan pemahaman mengenai jenis dan proses pembuatan besi tuang, mahasiswa dapat menentukan aplikasi yang paling tepat menggunakan besi tuang jenis tertentu.

Learning Outcomes

1. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dan karakterisasi paduan Besi Tuang pada 2. Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan besi tuang dan perubahan sifat saat

dilakukan perlakuan panas.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengolahan besi tuang.

4. Mahasiswa dapat menentukan jenis besi tuang yang sesuai untuk penggunaan tertentu.

PENYAJIAN

Besi tuang mudah untuk dicor karena beberapa hal. Pertama, besi tuang mudah dilebur dan memiliki fluiditas yang sangat baik pada keadaan cairnya. Kedua, ketika

(3)

dituang besi tidak membentuk lapisan film pada permukaannya. Selain itu, besi tuang tidak mengalami penyusutan volume (shrinkage) yang terlalu tinggi pada saat solidifikasi. Gambar 3-18 Diagram Fase Fe-Fe3C menunjukkan Daerah Besi Tuang Kemampuan besi tuang untuk dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan terutama berhubungan dengan adanya reaksi Eutectic pada diagram kesetimbangan Fe-Fe3C pada rentang kandungan karbon tersebut. Pada reaksi tersebut titik lebur paduan besi turun hingga sekitar 1130oC dengan rentang temperatur liquidus dan solidus yang sangat kecil, atau membeku seperti logam murni dengan satu titik beku.

Di samping itu, reaksi eutectic penting pula di dalam merekayasa dan mengendalikan sifat-sifat besi tuang yang sangat tergantung pada karakteristik konstituen-konstituennya. Dekomposisi Autenite, seperti halnya pada baja, dapat dikendalikan sehingga dihasilkan matriks Ferrite, Pearlite, Bainite, atau Martensite. Solidifikasi dan dekomposisi austenite dapat diatur agar menghasilkan grafit (C) atau karbida (Cementite). Dengan menambahkan modifier dan innoculant bentuk grafit dapat pula direkayasa menjadi berbentuk bola (sphereoidal graphite), kompak (compacted graphite), dan serpihan (flake). Selanjutnya, karbida dapat diberi perlakuan panas lebih lanjut untuk mendekomposisi cementite, menghasilkan struktur yang mampu ditempa.

Besi tuang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik struktur mikro menjadi besi tuang kelabu (gray iron), besi tuang nodular (nodular cast iron), besi tuang grafit kompak (compacted graphite cast iron), besi tuang putih (white cast iron), dan besi tuang mampu tempa (malleable cast iron). Gambar skematis jenis-jenis besi tuang tersebut diperlihatkan tabel berikut ini.

(4)

Tabel 2. Jenis-jenis Besi Tuang, Struktur Mikro, Proses Pembuatan, dan Karakteristik Umumnya.

BESI TUANG STRUKTUR MIKRO CARA PEMBUATAN SIFAT MEKANIK

Besi Tuang Kelabu (Grey Cast Iron) *diberi nama kelabu (grey) karena patahannya berwarna kelabu. Biasanya memiliki kadar karbon 2,5- 4%. Jumlah silikon yang relatif tinggi (1- 3%) diperlukan untuk mempromosikan pembentukan grafit. Kecepatan pembekuan sangat penting untuk mengatur jumlah grafit yang terbentuk (biasanya lambat hingga sedang). Laju solidfikasi berperan pula di dalam menentukan matriks yang terbentuk. Grafit berbentuk serpihan-serpihan panjang (flakes) Memiliki kekuatan dan keuletan rendah. Memiliki mampu mesin yang baik pada kekerasannya. Memiliki ketahanan aus (wear resistance) yang baik, tahan terhadap galling pada pelumasan terbatas serta memiliki kemampuan untuk menahan getaran (damping capacity) sangat baik. Besi Tuang Putih (White Cast Iron) *diberi nama putih karena patahannya berwarna putih. Struktur karbida diperoleh dengan menjaga kandungan karbon (2,5-3,0%) dan silikon (0,5- 1,5%) pada kadar rendah dan kecepatan pembekuan yang tinggi pada proses solidifikasi.

Memiiki struktur karbida (cementite) di dalam matriks pearlite. Keras, getas, dan tidak dapat dimesin. Memiliki

ketahanan terhadap keausan (wear resistance) dan abrasi sangat baik. Besi Tuang Mampu Tempa (Malleable Cast Iron).

Bahan baku yang digunakan adalah besi tuang putih. Perlakuan panas untuk menghasilkan besi tuang mampu tempa terdiri atas: grafitisasi dan pendinginan. Pembentukan grafit dilakukan pada temperatur di atas temperatur eutectoid. Karbida akan berubah menjadi gafit (tempered carbon) dan austenite. Selanjutnya asutenite dapat didekomposisi menjadi ferrite, pearlite, atau martensite. Koloni grafit berbentuk bulat tidak teratur. Memiliki kekuatan, keuletan, dan ketangguhan lebih baik. Memiliki struktur uniform.

(5)

Besi Tuang Ulet atau Nodular (Ductile Iron, Nodular Cast Iron). * nama mengacu pada sifat dan bentuk grafit-nya Kandungan karbon (3,0-4,0%) dan silikonnya (1,8- 2,8%) sama dengan besi tuang. Kandungan sulfur (S) dan fosfor (P) sangat rendah kira-kira 10 kali lebih rendah dari besi tuang kelabu. Nodule

berbentuk bola

terbentuk pada proses

solidikasi karena

kandungan belerang

(Sulfur) dan oksigen ditekan ke tingkat yang sangat rendah dengan menambahkan Magnesium (Mg) beberapa saat sebelum penuangan.

Partikel-partikel grafit berbentuk bola (speroid). Memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan malleable cast iron. Memiliki mampu mesin sangat baik dan ketahanan aus baik. Memiliki sifat-sifat yang mirip dengan baja (kekuatan, ketangguhan, keuletan, mampu bentuk panas, dan kemampukerasan).

Contoh

Besi tuang sangat luas penggunaannya, sebagai salah satu contoh adalah penggunaan besi tuang sebagai landasan mesin produksi (lathe, milling). Hal ini karena sifat besi tuang yang mampu meredam getaran dengan baik.

Aktivitas

Menentukan contoh aplikasi besi tuang dalam industri

Ilustrasi

Mahasiswa dituntut untuk melihat proses pembuatan hasil produksi menggunakan bahan besi tuang melalui proses casting. Proses ini dapat diakses di youtube.com.

Rangkuman

Besi tuang mudah untuk dicor karena beberapa hal. Pertama, besi tuang mudah dilebur dan memiliki fluiditas yang sangat baik pada keadaan cairnya. Kedua, ketika dituang besi tidak membentuk lapisan film pada permukaannya. Selain itu, besi tuang tidak mengalami penyusutan volume (shrinkage) yang terlalu tinggi pada saat solidifikasi. Besi tuang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik struktur mikro menjadi besi tuang kelabu (gray iron), besi tuang nodular (nodular cast iron), besi tuang grafit kompak (compacted graphite cast iron), besi tuang putih (white cast iron), dan besi tuang mampu tempa (malleable cast iron).

(6)

Petunjuk Penilaian dan Umpan Balik

Nilai maksimal penyelesaian tes formatif adalah 100, sehingga tiap soal memiliki bobot 100/n (n adalah jumlah soal). Dari nilai pengerjaan tes formatif, tingkat serapan materi ajar oleh mahasiswa dapat diukur. Hasil ukuran tersebut akan digunakan sebagai evaluasi pembelajaran materi berikutnya.

Tindak Lanjut

Kompetensi mahasiswa diharapkan dapat diukur dari nilai pengerjaan tugas, latihan dan tes formatif. Bagi mahasiswa yang memiliki nilai dibawah 40, dianggap belum memenuhi kompetensi, dan diharuskan melakukan ujian ulang.

Gambar

Tabel 2. Jenis-jenis Besi Tuang, Struktur Mikro, Proses Pembuatan, dan  Karakteristik Umumnya

Referensi

Dokumen terkait

b. Permasalahan yang akan diteliti harus memperhatikan originalitas dan aktualitas topik. Memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Program Pendidikan Magister

i APLIKASI TEK IK SU GGI G WAYA G PADA KACA SEBAGAI SALAH SATU PE GEMBA GA PRODUK KRIYA. (Studi Eksperimentasi Teknik, Alat

Kemudian pada pembiayaan sektor UMKM UUS variabel DPK dalam jangka pendek maupun jangka panjang berkoefisien positif namun tidak signifikan Penelitian ini menolak hipotesis

Untuk mail client kami menggunakan microsoft outlook yang akan terhubung dengan mail server yang ada dipusat melalui POP3 untuk mengambil email dari server

Berdasarkan karakter fisik maupun pandangan masyarakat terhadap jenis ini, maka upaya konservasi genetik yang dipadukan dengan peningkatan pemanfaatan (conservation

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakteristik Uang Kepeng Cina sebagai media perwujudan seni rupa tradisional Bali sesuai dengan bentuk Uang Kepeng Cina yang bulat

Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan tugas keguruan lainya dengan mengkonsultasikan dahulu perangkat pembelajarannya pada guru pamong, diman

Dengan memperoleh dua data sample yang disebut dengan DB temperature dan WB temperature, maka tingkat kandungan uap air jenuh atau yang sering disebut sebagai kelembaban udara