• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PENGEMBANGAN KORIDOR SUNGAI CILIWUNG DI JAKARTA SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA PERKOTAAN DINI ROSMALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PENGEMBANGAN KORIDOR SUNGAI CILIWUNG DI JAKARTA SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA PERKOTAAN DINI ROSMALIA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PENGEMBANGAN

KORIDOR SUNGAI CILIWUNG DI JAKARTA

SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA PERKOTAAN

DINI ROSMALIA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Rencana Pengembangan Koridor Sungai Ciliwung di Jakarta Sebagai Kawasan Ekowisata Perkotaan adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebut dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2008

Dini Rosmalia A 352050051

(3)

ABSTRACT

DINI ROSMALIA. Urban Ecotourism Area Development Planning at Jakarta’s Ciliwung River Corridor. Under direction SITI NURISJAH, and SETIA HADI.

Ciliwung River is the longest river passing in the centre of Jakarta, Capital City of Indonesia. Its history and existence are very important to the community life as well as urban landscape. Now days, along the river, there are various problems such land use change, cleanliness, flood hazards and water pollutions. The objective of this research was to evaluate the river’s potential area for developing the river area to be urban ecotourism by identifying its tourism resources, analyzing its tourism objects and attractions, and planning the development of Ciliwung’s river corridor. The field observation was conducted in January 2007. A qualitative method was carried out to analyze data. The research of these data analyze, then, was overlaid in order to get a potential zone for urban ecotourism. The research results show that only some part of the upstream Ciliwung River is classified as suitable zone with a very high potency for developing urban ecotourism, the middle part as a lower one, and the downstream as moderate one. Planning for the development of urban ecotourism is made for every zone according to its potential classification which are the highest will become the centre of development.

Keyword: urban ecotourism, river corridor, planning and developmen area.

(4)

RINGKASAN

DINI ROSMALIA. Rencana Pengembangan Sungai Ciliwung di Jakarta sebagai Kawasan Ekowisata Perkotaan. Dibimbing oleh SITI NURISJAH, dan SETIA HADI.

Sungai Ciliwung merupakan sungai terpanjang yang melintas di tengah Kota Jakarta. Bentuk sungai yang berkelok-kelok secara alami, serta topografi bantaran sungai yang berbukit di bagian hulu Kota Jakarta merupakan daya tarik yang potensial untuk dikembangkan menjadi sumber daya wisata, serta dapat meningkatkan citra Kota Jakarta. Walau demikian, usaha untuk mengembangkan sungai Ciliwung menjadi kawasan wisata menemui banyak kendala, terutama terkait dengan kekumuhan. Penyebabnya adalah adanya perubahan penggunaan lahan menjadi pemukiman yang berdampak negatif pada kondisi fisik lingkungan, kualitas air sungai, dan kualitas estetika lingkungan sungai. Bertolak dari hal tersebut maka penelitian ini merancang perencanaan untuk pengembangan koridor sungai Ciliwung menjadi kawasan wisata berkonsep ekowisata perkotaan. Secara spesifik tujuan penelitian ini mencakup (1) identifikasi potensi sumber daya kawasan untuk pengembangan ekowisata, (2) analisis potensi sumber daya wisata kawasan, dan (3) merencanakan pengembangan koridor Sungai Ciliwung sebagai

urban ecotourism area.

Metode yang digunakan dalam mengidentitifikasikan potensi sumber daya kawasan untuk pengembangan ekowisata, yaitu observasi di lapangan, wawancara dan pengisian kuesioner pada stake holder terkait. Hasil identifikasi, diklasifikasikan dalam tiga aspek, yaitu kondisi biofisik sungai, potensi obyek dan atraksi wisata eksisiting dan dukungan masyarakat setempat. Analisis dilakukan dalam dua tahap untuk mendapat tingkat potensial kawasan. Tahap pertama, menggunakan metode skoring dan pembobotan yang hasilnya terbagi dalam klasifikasi sangat potensial, potensial, dan tidak potensial. Tahap kedua analisis, berupa analisis spasial dengan teknik overlay, menggunakan perangkat lunak

Archview ver. 3.3. Hasilnya, berupa zona potensial kawasan terklasifikasi tinggi,

sedang, dan rendah untuk pengembangan ekowisata.

Rencana pengembangan koridor Sungai Ciliwung sebagai urban ecotourism

area berdasarkan hasil analisis spasial. Rencana pengembangan ini terdiri dari

empat tahap, yaitu pengembangan unit model lanskap, konsep ruang dan sirkulasi kawasan, program rencana pengembangan, dan rencana pengembangan infrastruktur pendukung ekowisata.

Analisis kondisi biofisik dilakukan pada 11 lokasi pengamatan disepanjang koridor Sungai Ciliwung di Jakarta. Hasilnya, menunjukan bahwa pada bagian hulu dan hilir termasuk dalam klasifikasi potensial, sedangkan pada bagian tengah diklasifikaskan sebagai tidak potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata perkotaan.

Hasil identifikasi potensi obyek dan atraksi wisata eksisting menunjukan terdapat 23 obyek wisata dengan 44 atraksi wisata di sepanjang koridor Sungai Ciliwung. Selanjunya dari penilaian obyek dan atraksi wisata tersebut diketahui bahwa sebagian besar cukup berpotensi (96%), walau perlu perbaikan untuk meningkatkan nilai ekologis dari setiap obyek wisata tersebut. Hal ini perlu untuk mendukung pengembangan ekowisata perkotaan di kawasan ini.

(5)

Penilaian terhadap dukungan masyarakat setempat untuk rencana pengembangan kawasan sebagai ekowisata perkotaan dilakukan pada 100 orang responden yang dipilih secara acak pada lokasi penelitian. Hasilnya menunjukan bahwa secara umum masyarakat memberi tanggapan yang positif. Minat masyarakat cukup tinggi, terlihat dari preferensi masyarakat terhadap jenis peluang ekonomi yang umumnya terkait langsung dengan kegiatan ekowisata, seperti menjadi karyawan dan pemandu wisata, mengusahakan toko, penginapan dan restaurant, berkesenian dan atraksi wisata lainnya.

Analisis spasial berupa penggabungan (overlay) ketiga aspek biofisik, potensi obyek dan atraksi wisata, dan dukungan masyarakat setempat, menghasilkan zona pengembangan ekowisata potensial yang terklasifikasi. Klasifikasi zona tersebut memperlihatkan hanya dua lokasi yang termasuk dalam klasifikasi tinggi (18%), sebagian besar terklasifikasi sedang (73%), dan sisanya (1 lokasi) termasuk dalam klasikasi rendah (9%). Oleh karena itu perlu perbaikan untuk meningkatkan kualitas pada lokasi-lokasi yang termasuk dalam klasifikasi sedang dan rendah. Rencana perbaikan lebih diutamakan pada aspek kondisi biofisik dan potensi obyek dan atraksi wisata eksisting. Perbaikan kualitas tersebut akan meningkatkan kualitas koridor sebagai kawasan ekowisata perkotaan sehingga keberlanjutannya tetap terjaga.

Pengembangan unit lanskap yang sesuai konsep rencana pengembangan kawasan di kelompokan dalam tiga model zona, yaitu pengembangan ekowisata alami, ekowisata semi alami, dan pendukung ekowisata. Konsep ruang dan sirkulasi kawasan ekowisata terbagi dalam ruang wisata utama, ruang penunjang wisata, jalur sirkulasi primer, jalur sirkulasi sekunder, dan jalur sirkulasi tersier. Program rencana pengembangan kawasan ekowisata mengakomodasikan perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya kawasan pada setiap unit model lanskap. Arahan program pengembangan pada setiap unit model menggunakan pendekatan prinsip edukasi pada pengunjung dan masyarakat, program peningkatan kesejahteraan masyarakat, zero waste, pelestarian alam dan budaya setempat. Tahap selanjutnya berupa rencana pengembangan infrastruktur pendukung wisata untuk memenuhi tingkat kepuasan pengunjung di kawasan ekowisata ini. Rencana pengembangan infrastruktur tersebut berupa membangun fasilitas dan pengembangan alat transportasi yang konsep ramah lingkungan.

(6)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008

Hak cipta dilindungi Undang Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(7)

RENCANA PENGEMBANGAN

KORIDOR SUNGAI CILIWUNG DI JAKARTA

SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA PERKOTAAN

DINI ROSMALIA

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Arsitektur Lanskap

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(8)
(9)

Judul Tesis : Rencana Pengembangan Koridor Sungai Ciliwung di Jakarta sebagai Kawasan Ekowisata Perkotaan. Nama Mahasiswa : Dini Rosmalia

NIM : A352050051

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Diketahui,

Ketua Program Studi Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr.

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Ujian: 11 Juli 2008 Tanggal Lulus : Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA.

Ketua

Dr. Ir. Setia Hadi, MS. Anggota

(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2007 ini adalah perencanaan ekowisata, dengan judul ’Rencana Pengembangan Koridor Sungai

Ciliwung di Jakarta sebagai Kawasan Ekowisata Perkotaan’

Terima penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA dan Bapak Dr. Ir. Setia Hadi, MS selaku pembimbing dan Bapak Ir. Qodarian Pramukanto, MS selaku penguji tesis yang telah banyak memberi saran, serta Yayasan Dana Mandiri yang telah memberi dana bantuan penelitian. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Made Karmayoga dari Dinas Pariwisata Prov. DKI, Bapak Ray Pratadadja dari PT. Aspac, Bapak dan ibu dari Dinas Kimpraswil Dep. PU, BAPPEDA, BPLHD di Prov. DKI Jakarta, dan BP DAS Citarum-Ciliwung, Dinas Pariwisata, Dinas Tata Kota, Dinas Pertamanan, Dinas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum, di Provinsi DKI Jakarta, LSM (WALHI, ACF, LPP Mangrove) dan Agen Perjalanan di Jakarta.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada suami, Ir. Dian Dhalimarta, orang tua dan ibu mertua, keluarga, serta rekan-rekan yang telah membantu baik moril maupun materiil dari awal studi hingga terselesaikannya tesis ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Juli 2008

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor pada tanggal 3 Juni 1970 dari ayah Drs. Ing. Kamaluddin Syah dan ibu Neneng Rostilah. Penulis merupakan putri kesembilan dari duabelas bersaudara.

Tahun 1989 penulis menyelesaikan sekolah di SMA Islam Al Azhar dan melanjutkan studi ke Universitas Pancasila, Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur. Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1 pada tahun 1994, dan pada tahun 2005 penulis memperoleh kesempatan melanjutkan pendidikan Strata-2 di Sekolah Pascasarjana IPB dengan program studi Arsitektur Lanskap.

Penulis bekerja sebagai pengajar pada Program Studi Arsitektur Fakultas Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Karno di Jakarta sejak tahun 2000. Disamping itu, penulis juga bekerja sebagai konsultan arsitektur dan disain interior sejak tahun 1994 hingga saat ini.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 2 Tujuan Penelitian ... 3 Kegunaan Studi ... 3

Kerangka Pikir Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ... 5

Ekologi Sungai ... 5

Ekowisata ... 7

Ekowisata Perkotaan ... 9

Rencana Pengembangan Kawasan Wisata ... 11

Sistem Informasi Geografi (SIG) ... 13

METODE PENELITIAN ... 15

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

Alat dan Bahan ... 16

Metode Penelitian ... 16

1. Pengumpulan dan Pengklasifikasian Data ... 16

2. Analisis dan Sintesis ... 19

2.1. Penilaian Kondisi Biofisik Sungai ... 19

2.2. Penilaian Potensi Obyek dan Atraksi Wisata Eksisting 22

2.3. Dukungan Masyarakat Lokal ... 25

2.4. Zona Pengembangan Kawasan Ekowisata ... 28

3. Rencana Pengembangan Kawasan Ekowisata Perkotaan ... 29

3.1. Konsep Rencana Pengembangan Kawasan ... 29

3.2. Konsep Ruang dan Sirkulasi Kawasan Ekowisata ... 29

3.3. Program Pengembangan Kawasan Ekowisata ... 29

3.4. Rencana Pengembangan Infrastruktur Pendukung Ekowisata ... 29

Batasan Istilah ... 30

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 31

Kota Jakarta ... 31

Potensi Pariwisata Kota Jakarta ... 31

Letak dan Kondisi Sungai Ciliwung di DKI Jakarta ... 32

1. Kondisi Fisik ... 35

2. Penggunaan Lahan ... 36

3. Resiko Bencana Banjir ... 36

(13)

Halaman

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

Kondisi Biofisik Sungai Ciliwung ... 41

1. Bantaran Sungai ... 41

2. Kualitas Air ... 45

3. Potensi Biofisik ... 50

Potensi Obyek dan Atraksi Wisata Eksisting ... 52

Dukungan Masyarakat Lokal ... 59

Zona Kawasan untuk Pengembangan Ekowisata ... 63

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI KORIDOR SUNGAI CILIWUNG, JAKARTA ... 65

Konsep Rencana Pengembangan Lanskap Ekowisata ... 65

Konsep Ruang dan Sirkulasi Kawasan Ekowisata ... 67

Program Pengembangan Kawasan Ekowisata ... 68

Infrastruktur Pendukung Wisata ... 75

SIMPULAN DAN SARAN ... 78

Simpulan ... 78

Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Perangkat Keras, Perangkat Lunak, dan Kegunaannya ... 16

2 Sumber dan Jenis Data ... 18

3 Daftar Stake Holder Sungai Ciliwung yang menjadi Responden ... 19

4 Penilaian Kualitas Bantaran Sungai ... 20

5 Penilaian Kualitas Air ... 21

6 Penilaian Potensi Obyek dan Atraksi Wisata Eksisting ... 23

7 Penilaian Kelayakan Obyek dan Atraksi Wisata Eksisting ... 24

8 Penilaian Akseptabilitas Masyarakat terhadap Ekowisata ... 26

9 Jenis Peluang Ekonomi Masyarakat ... 27

10 Klasifikasi Tingkat Peluang Ekonomi Masyarakat ... 27

11 Pola Pemanfaatan Lahan dan RTRW 2010 ... 36

12 Perbandingan Daya Tampung Sungai Ciliwung antara Master Plan Th. 1997 dengan Kondisi Sungai Th. 2002 ... 37

13 Upaya dan Kajian Pemerintah dan LSM untuk Pengelolaan Sungai Ciliwung ... 38

14 Kepadatan Penduduk di Kelurahan Sepanjang Sungai Ciliwung, Jakarta (2006) ... 39

15 Kondisi Kawasan Ekowisata berdasarkan Kualitas Bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta ... 42

16 Kondisi Kerawanan Longsor dan Banjir di Bantaran Sungai Ciliwung .. 44

17 Kondisi Kawasan Ekowisata berdasarkan Kualitas Air Sungai Ciliwung di Jakarta ... 46

18 Hasil Pemantauan Debit Air pada Bulan Mei dan Agustus Tahun 2005 di Sungai Ciliwung, Jakarta ... 47

19 Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Ciliwung di Jakarta, Tahun 2005 48

20 Tingkat Potensi Kawasan Ekowisata berdasarkan Kondisi Biofisik Sungai Ciliwung di Jakarta ... 50

21 Potensi Obyek dan Atraksi Wisata Sungai Ciliwung di Jakarta ... 52

22 Tingkat Kelayakan Obyek dan Atraksi Wisata untuk Ekowisata di Sungai Ciliwung, Jakarta ... 54

23 Tingkat Akseptabilitas Masyarakat terhadap Rencana Pengembangan Ekowisata di Sungai Ciliwung, Jakarta ... 60

(15)

Tabel Halaman 24 Tingkat Preferensi Masyarakat terhadap Jenis Partisipasi di Kawasan

Ekowisata Sungai Ciliwung, DKI Jakarta ... 61

25 Potensi Pengembangan Ekowisata di Koridor Sungai Ciliwung, DKI Jakarta ... 63

26 Program Pengembangan Kawasan Ekowisata Alami ... 71

27 Program Pengembangan Kawasan Ekonomi Semi Alami ... 72

28 Program Pengembangan Pendukung Kawasan Ekowisata ... 74

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Pikir Penelitian ... 4

2 Tipe Umum Sungai dan Penentuan Lebar Daerah Sempadan Sungai ... 5

3 Bagan Konseptual Ekowisata ... 8

4 Proses Penyusunan Sistem Infornasi Geografi ... 13

5 Peta Lokasi Penelitian ... 15

6 Tahap Penelitian ... 17

7 Teknik Tumpang Susun (Overlay) Peta-peta Tematik ... 28

8 Tiga Jalur Wisata di DKI Jakarta ... 32

9 Posisi Sungai Ciliwung di DKI Jakarta ... 33

10 Batas Wilayah Perencanaan Sungai Ciliwung di Jakarta ... 38

11 Ilustrasi Retaining Wall untuk Mengatasi Longsor ... 43

12 Peta Kondisi Kawasan Ekowisata berdasarkan Kualitas Bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta ... 45

13 Peta Kondisi Kawasan Ekowisata berdasarkan Kualitas Air Sungai Ciliwung di Jakarta ... 49

14 Peta Rencana Zona Pengembangan Kawasan Ekowisata berdasarkan Potensi Biofisik Sungai Ciliwung di DKI Jakarta ... 51

15 Peta Rencana Zona Pengembangan Kawasan Ekowisata berdasarkan Potensi Obyek dan Atraksi Wisata Eksisting Sungai Ciliwung di DKI Jakarta ... 55

16 Obyek dan Atraksi Wisata Eksisting Sangat Potensial di Koridor Sungai Ciliwung, DKI Jakarta ... 58

17 Peta Rencana Zona Pengembangan Kawasan Ekowisata berdasarkan Potensi Masyarakat Sungai Ciliwung di DKI Jakarta ... 62

18 Peta Zona Pengembangan Ekowisata Sungai Ciliwung di DKI Jakarta .. 64

19 Rencana Pengembangan Lanskap Kawasan Ekowisata Sungai Ciliwung di Jakarta ... 66

20 Konsep Ruang dan Sirkulasi di Kawasan Ekowisata Koridor Sungai Ciliwung, Jakarta ... 67

21 Rencana Pengembangan Infrastruktur di Pusat Pengembangan Ekowisata Alami Srengseng Sawah ... 76

22 Rencana Pengembangan Infrastruktur di Pusat Pengembangan Ekowisata Semi Alami Balekambang ... 77

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Peta Kerawanan Bahaya Longsor pada Bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta ... 85 2 Peta Kerawanan Bahaya Banjir pada Bantaran Sungai Ciliwung di

Jakarta ... 86 3 Peta Tata Guna Lahan Sepanjang Sungai Ciliwung di Jakarta ... 87 4 Tingkat Sedimentasi pada Sungai Ciliwung di Jakarta (Tahun 2005) ... 88

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu hasil perhitungan yang menunjukkan nilai p < 0,05 pada nyeri saat bangkit dari posisi duduk dan nyeri saat naik tangga 3 trap, artinya terdapat

learning , atau sepenuhnya melalui online learning. Di UT fungsi MPBO lebih kepada fungsi tambahan dan pelengkap. Program MPBO di UT dilaksanakan dengan tujuan: 1)

Kolase merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat diajarkan seorang guru kepada anak didiknya, dengan kolase seorang guru dapat mengajarkan berbagai bentuk

DAFTAR NAMA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KABUPATEN SAROLANGUN DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAMBI.. SEMESTER

Realisasi fisik dari indikator kinerja ini 13%, dengan realisasi kegiatan: pengumpulan data literatur dan informasi dari internet (Kajian kebutuhan permanen magnet di

Setelah diadakan penelitian maka berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelaksanaan strategi interactive instruction dalam menumbuhkan

Metode pembibitan TEL mampu memberikan hasil produksi jamur tiram putih yang sama dengan metode BMM sehingga metode TEL dapat dipergunakan sebagai alternatif yang