• Tidak ada hasil yang ditemukan

Algoritma Cross Entropy Untuk Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia. Andhika Eko Prasetyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Algoritma Cross Entropy Untuk Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia. Andhika Eko Prasetyo"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Algoritma

Cross Entropy

Untuk

Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan

Kompetisi Liga Super Indonesia

(2)

Latar Belakang

(3)
(4)

3. Banyaknya jumlah tim yang mengikuti Kompetisi

Liga Super Indonesia.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

(5)

4. Urrutia, S. and C. C. Ribeiro (2006) melakukan penelitiannya untuk memaksimalkan jumlah breaks untuk meminimalisasi

distance dalam TTP, sebaliknya Brouwer, A. E., G. F. Post, et al.

(2008) melakukan penelitiannya dengan meminimalkan breaks untuk mengakomodasi masa recovery pemain.

NP Home Away Stadion 205 PSM PERSEBAYA Andi Mattalatta, Mattoangin

208 PERSIBA BALIKPAPAN PERSEBAYA Persiba, Komplek Pertamina Parikesit 218 PERSEBAYA PERSELA Gelora 10 November

232 PERSEBAYA PSPS Gelora 10 November 238 PERSEBAYA PERSIJA Gelora 10 November 252 PERSEBAYA PELITA JAYA Gelora 10 November 257 PERSEBAYA PERSITARA Gelora 10 November 268 PERSIK PERSEBAYA Brawijaya

280 PERSIPURA PERSEBAYA Mandala 283 PERSIWA PERSEBAYA Pendidikan 292 PERSISAM PERSEBAYA Segiri Samarinda

(6)

5. Penyelesaian model Integer Linear Programming

dengan algoritma Branch and Bound (6 tim).

(7)

Perumusan Masalah

1. Bagaimana memformulasikan kendala-kendala

unik untuk penjadwalan pertandingan

Kompetisi Liga Super di Indonesia.

2. Bagaimana menyelesaikan formulasi

permasalahan penjadwalan pada pertandingan

sepak bola sehingga diperoleh hasil yang

optimal untuk masing-masing kendala dengan

algoritma Cross Entropy.

(8)

Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik sistem

penjadwalan pertandingan untuk Kompetisi

Liga Super di Indonesia.

2. Mendesain algoritma Cross Entropy untuk

menyelesaikan formulasi model permasalahan

penjadwalan pertandingan Kompetisi Liga

(9)

Batasan Penelitian

1. Penjadwalan hanya dilakukan pada Kompetisi

Liga Super di Indonesia musim 2009-2010.

2. Model yang dikembangkan hanya untuk

penjadwalan pertandingan pada putaran

pertama dari kompetisi.

(10)

Asumsi Penelitian

1. Fungsi biaya adalah fungsi dari jarak yang

ditempuh masing-masing tim.

2. Perhitungan jarak antar homebase

menggunakan persamaan Euclidean. Kecuali

homebase dari tim yang memerlukan

preseden, perhitungan jaraknya berdasarkan

rute terdekat untuk mencapai homebase tim

yang bersangkutan.

(11)

Tinjauan Pustaka

Metaheuristik

1. Evolutionary Genetic Algorithm

2. Simulated Annealing

3. Tabu Search

4. Ant Colony Algorithm

5. Particle Swarm Optimization

6. Harmony Search

(12)

Basic Model

Variabel Keputusan

Variabel jarak dinyatakan dalam :

dimana adalah jarak yang ditempuh oleh tim j untuk melakukan

pertandingan dengan tim i sebagai tuan rumah (home) pada putaran pertandingan ke t.

Dan variabel dimana:

Maka fungsi tujuan dari permasalahan penjadwalan pertandingan adalah:

(13)

1. Kendala Home-Away Pairing (Trick, 2003)

Bahwa 1 tim hanya akan bertanding dengan 1 tim lainnya dalam satu putaran pertandingan.

Dalam satu putaran kompetisi pasangan tim i dan tim j hanya bertemu satu kali .

(14)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9

(15)

2. Kendala Breaks (Briskorn dan Drexl, 2007)

Home breaks

Away Breaks

Bahwa tiap tim bermain home-away sesuai jatahnya yaitu 17 pertandingan

(16)

1 2 3 … t 1 A H A H H 2 A A H H A 3 A H H A A … A A H H A i H H A A H

Tim ke-i

Pertandingan ke-t

H H Home Breaks A A Away Breaks

(17)

3. Kendala Same City (Croce dan Oliveri, 2006)

h merupakan indeks tim yang lokasinya berada pada

(18)

Critical Review

1. Home-Away Pairing

2. Applied Constraint (Same City, Popular teams,

etc)

3. Number of Breaks Constraint

4. Tournament Travelling Problem

(19)
(20)

Pengembangan Model

Variabel Keputusan

Adanya penggabungan fungsi kendala Home-Away-Breaks karena tiap tim tidak harus berangkat dari homebase

masing-masing. Indeks k merupakan point keberangkatan tim i yang akan bertanding di kandang tim j pada ronde ke-t. Selengkapnya variabel keputusan dari penjadwalan pertandingan ini menjadi .

Maka fungsi tujuan dari permasalahan penjadwalan pertandingan adalah:

Dimana Dkj adalah jarak yang ditempuh oleh tim i menuju

(21)

Indeks Model

n indeks jumlah tim yang bertanding pada kompetisi pertandingan

i indeks tim yang menjalani pertandingan away (i = 1, 2, … , n).

j indeks tim yang menjalani pertandingan home (j = 1, 2, … , n ).

t indeks waktu putaran pertandingan (t = 1, 2, … , n).

k indeks node keberangkatan dari tim i untuk melanjutkan putaran pertandingan berikutnya.

r indeks waktu yang menunjukkan panjangnya

Breaks.

C indeks tim-tim yang memiliki kesamaan

(22)

1. Kendala Home-Away Pairing

Persamaan (4.2) menjamin bahwa tiap tim bertemu dengan lawannya hanya satu kali pertandingan.

(23)

Persamaan (4.3) menunjukkan bahwa semua tim akan kembali ke based home-nya di akhir ronde.

(24)

Persamaan (4.3) dan (4.4) menunjukkan bahwa tiap tim di awal ronde berangkat dari posisi home dia berada.

(25)

Persamaan 4.6 menunjukkan bahwa tiap tim masuk dan akan keluar dari kota yang sama.

Persamaan 4.7 menunjukkan bahwa tim akan kembali ke home jika ada tim lain yang

(26)

2. Kendala Breaks

Persamaan (4.8) menunjukkan bahwa semua tim bermain home tidak lebih dari dua pertandingan berturutan. Dan persamaan (4.9) menunjukkan bahwa semua tim bermain away tidak lebih dari dua pertandingan berturutan.

(27)

3. Kendala Same City

Persamaan 4.10 menunjukkan bahwa tim yang memiliki homebase yang sama tidak dapat

menyelenggarakan partai pertandingan home bersamaan.

(28)

Constrained Model

Unconstrained Model

Contoh:

(29)

Sehingga fungsi tujuan:

dimana:

e1,…,e6 adalah penalty yang diberikan ketika konstrain/kendala dilanggar

(30)
(31)

Output

• Jadwal terbaik • Waktu proses

• Minimum fitness function

Pendefinisian Input dan Output

Input

• Jumlah tim yang berlaga pada kompetisi

• Matrik jarak antar tim • Jumlah sampel yang

dibangkitkan

• Jumlah sampel elite • Koefisien smooting

(32)

µ x F(x) 1 2 3 . . . . n 1. Pembangkitan sampel awal. 2. Perhitungan Fungsi Fitness. 3. Penyortiran. 4. Pemilihan sampel elite. 5. Perhitungan nilai rata-rata dari sampel elite.

(33)

Pengolahan Data

Kode Tim Tim

Koordinat Bujur Timur Lintang

Utara 1 AREMA 112.62 -7.97 2 BONTANG 117.50 0.13 3 PERSEMA 112.62 -7.98 4 PERSIWA 138.95 -4.93 5 PERSITARA 106.80 -6.19 6 PERSIB 107.62 -6.92 7 PERSEBAYA 112.75 -7.27 8 MAKASAR 119.42 -5.13 9 PERSIJAP 110.67 -6.53 10 PERSIJA 106.80 -6.20 11 PERSIPURA 140.72 2.53 12 SRIWIJAYA FC 104.75 1.02 13 PERSELA 112.42 -7.12 14 PERSIBA 116.83 0.73 15 PERSISAM 117.15 -0.50 16 PELITA 107.28 -6.30 17 PERSIK 112.02 -7.92 18 PSPS 101.45 0.53

Daftar Peserta Kompetisi Liga Super Indonesia 2009/2010

(34)

Matriks Jarak

0 1 2 3 … … 16 17 18 1 0.00 9.46 0.01 … … 5.59 0.60 14.03 2 9.46 0.00 9.47 … … 12.07 9.74 16.05 3 0.01 9.47 0.00 … … 5.59 0.60 14.04 4 26.51 22.04 26.51 … … 31.70 27.10 37.90 . … … … … . … … … … 16 5.59 12.07 5.59 … … 0.00 5.00 8.98 17 0.60 9.74 0.60 … … 5.00 0.00 13.53 18 14.03 16.05 14.04 … … 8.98 13.53 0.00

(35)

Penyesuaian Matriks Jarak

• Terdapat empat tim yang memiliki preseden,

diantaranya:

– Persela dan Persik (preseden Persebaya)

– Persisam dan Bontang FC (preseden Persiba).

• Perhitungan jarak dari tim i menuju tim j yang

memiliki preseden tim k menjadi :

Misal jarak dari homebase Arema Bontang = Jarak Arema Persiba + Persiba Bontang

(36)

Hasil Penyesuaian Matriks Jarak

0 1 2 3 … … 16 17 18 1 0.00 10.56 0.01 … … 5.59 1.69 14.03 2 10.56 1.79 10.58 … 12.76 10.86 16.28 3 0.01 10.58 0.00 … … 5.59 1.71 14.04 4 26.51 23.73 26.51 … … 31.70 27.28 37.90 . … … … … . … … … … 16 5.59 12.76 5.59 … … 0.00 6.53 8.98 17 1.69 10.86 1.71 … … 6.53 0.00 14.71 18 14.03 16.28 14.04 … … 8.98 14.71 0.00

(37)

Penentuan Parameter CE

• Koefisien Smoothing

Dalam percobaan CE diberikan nilai npop =

1000 dan nilai ρ = 0.1 dan nilai koefisien

smoothing dengan α (0.7, 0.8, dan 0.9)

No α F. Fitness Rata - rata (1011) 1 0.7 1.676 2 0.8 1.928 3 0.9 1.624

(38)

• Jumlah Sampel Elite

Penentuan jumlah sampel elite CE terbaik

didekati menurut besar jumlahnya (nse)

No nse

F. Fitness Rata - Rata

(1011) npop=500 npop=1000 1 5 0.32 1.22 2 10 1.53 1.75 3 20 1.64 2.48 4 50 3.79 4.44

(39)

Algoritma CE

• Parameter yang digunakan dalam

penyelesaian model dengan algoritma CE

antara lain :

– Koefisien Smoothing α = 0.9

– Jumlah Sampel Elite nse = 5

• Iterasi maximum yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 1000 iterasi. Sedangkan

jumlah sampel yang digunakan sebesar 5000.

(40)

Algortima DE

• Parameter yang digunakan dalam

penyelesaian model dengan algoritma DE

antara lain :

– Parameter Pindah Silang (c

r

) = 0.7

– Parameter Mutasi (c

m

) = 0.1

• Iterasi maximum yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 5000 iterasi. Sedangkan

jumlah sampel yang digunakan sebesar 1000.

(41)

Hasil Running Program Komputer

• Output CE:

Total jarak tempuh keseluruhan tim yang

dihasilkan sebesar 3162.25° (28745 detik).

Untuk kendala Same City terjadi pelanggaran

sejumlah 4 pertandingan dilakukan

bersamaan di kota Malang dan 4

(42)

Hasil Running Program Komputer

• Output DE:

Total jarak tempuh keseluruhan tim yang

dihasilkan sebesar 3444.47° (36899 detik).

Untuk kendala Same City terjadi pelanggaran

sejumlah 2 pertandingan dilakukan

bersamaan di kota Malang dan 3

(43)

Perbandingan Algoritma

• Dalam hal kecepatan, penyelesaian model

dengan menggunakan algoritma CE memiliki

keunggulan daripada algoritma DE, karena

algoritma DE mengalami beberapa tahapan

proses perubahan matriks solusi.

• Dalam hal pencarian solusi optimal, algoritma DE

lebih mudah melakukan perubahan (sensitif)

terhadap komponen matriks solusi, sehingga

lebih mudah mendapatkan alternatif solusi.

(44)

Kekuatan dan Kelemahan CE

• Kelemahan algoritma CE:

– Memiliki waktu proses penyelesaian model yang lebih

kecil dalam menuju keadaan near optimal.

– Memiliki nilai fungsi tujuan near optimal yang lebih

kecil.

• Kelemahan algoritma CE:

– Lebih banyak terjadi pelanggaran pada pemenuhan

fungsi kendala.

– Membutuhkan lebih banyak jumlah populasi saat

pembangkitan matriks solusi.

– Kurangnya konsistensi dalam mencapai near optimal

pada saat penyelesaian model.

(45)

Saran untuk Penelitian Selanjutnya

• Perlu dilakukan pengkajian untuk kasus pemodelan

penjadwalan pertandingan kompetisi Liga Super

Indonesia. Mungkin dengan penggunaan clustering

untuk mengakomodasi pemenuhan fungsi kendala

Breaks akan mengurangi jumlah variabel keputusan

sehingga solusi yang optimal dapat lebih cepat

ditemukan.

• Pada masa yang akan datang perlu dilakukan

pengkajian mengenai penerapan hybrid pada

algoritma CE untuk mempercepat computation time

dan pencapaian nilai solusi optimal.

(46)

Referensi

Dokumen terkait

- Jumlah hasil produksi Batik yang dihasilkan dalam perbulan selama satu tahun produksi di tahun 2012 (Potong(1 potong = 2,5M ) dengan skala rasio.. - Jumlah rata-rata batik

Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan terhadap kadar logam berat dari kerang darah (Anadara granosa Linne.) yang nantinya bisa digunakan sebagai indikator biologis terhadap pencemaran

Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian.Daerah aliran sungai merupakan lahan yang berfotensi menjadi sumber air .Daerah

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

Beberapa langkah-langkah praktis untuk menjaga kesehatan pribadi di daerah kerja di laboratorium, yang bertugas bekerja dengan baik dan aman, maka perlu persiapan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa yang diberi model Problem Centered Learning lebih

Adapun hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus II berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa adalah: Keberanian siswa dalam bertanya telah mengalami perubahan, siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai bagaimana tingkat pengetahuan Ibu tentang swamedikasi diare pada balita di Desa Lendang Nangka