• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA DALAM RANGKA AKUISISI PT TUNAS FINANCINDO SARANA. Jakarta, 23 September 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA DALAM RANGKA AKUISISI PT TUNAS FINANCINDO SARANA. Jakarta, 23 September 2008"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

DALAM RANGKA AKUISISI

PT TUNAS FINANCINDO SARANA

(2)

Persetujuan pengambilalihan PT Tunas Financindo Sarana oleh Perseroan

melalui pembelian 51% saham dari seluruh jumlah saham yang ditempatkan

dan disetor penuh dalam PT Tunas Financindo Sarana secara langsung dari

PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama sebagai pemegang

saham PT Tunas Financindo Sarana.

Agenda RUPS Luar Biasa

(3)

2

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Untuk mencapai aspirasi menjadi Regional Champion Bank di 2010, Bank

Mandiri harus menguasai pangsa pasar pendapatan sebesar 20-30% di

seluruh segmen yang dilayaninya, termasuk segmen Consumer Finance

Saat ini Pertumbuhan organik – Organic – Alliance Pertumbuhan non-organic – Multi Finance – Non-Life Insurance – “Niche” bank – Large bank Proyeksi di 2010 hanya dengan pertum-buhan organik

Sumber: Bank Mandiri

Volume Asset (Rp Tn) 18.86 41.48 2008 2010 15% 20% 30% 5% 10%

Pertumbuhan non-organik diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar pendapatan Bank Mandiri

Consumer Finance memiliki target pertumbuhan yang sangat tinggi

Target Pangsa Pasar Pendapatan 2010 (%)

Sumber: Bank Mandiri

Growth 120% Proyeksi di 2010 dengan pertumbuhan organik dan non-organik

(4)

329.29 408.39 488.96 565.96 719.46 820.24 111.22 151.08 206.69 226.34 282.55 328.12 2003 2004 2005 2006 2007 Juni 2008

Consum er Credit, CAGR 26% Non-Consum er Credit, CAGR 22%

Pembiayaan Konsumer di bidang otomotif (mobil dan motor) merupakan

bagian yang penting untuk mendukung pencapaian target pengembangan

bisnis di bidang Consumer Finance

Pertumbuhan kredit di segmen Konsumer melebihi

pertumbuhan segmen-segmen lainnya

Pembiayaan otomotif (mobil dan sepeda motor)

memberikan peluang bisnis yang besar

Pertumbuhan Kredit Nasional (per 2Q08) (Rp Triliun) 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45%

Total Revenue Pool (Rp Triliun) Average Growth 2004 - 2010 3.2 4.95

20.0

26.0

10.7 14.2 Mortgage Loans Credit Card Car Loans Durables Loans Multi Purpose Loans Motorcycle Loans M a rg in 2 0 1 0

Sumber: Bank Indonesia Sumber: McKinsey Analysis

(5)

4

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pertumbuhan kredit di pembiayaan kendaraan bermotor didorong oleh

penjualan kendaraan bermotor yang terus meningkat

6.0 5.7 5.4 5.0 4.8 4.6 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 2003 2004 2005 2006 2007 2008*

Market Used Car, CAGR 5% Used Car in Showroom, CAGR 12%

*) Proyeksi

Sumber: Analisa Tim dari sumber-sumber yang tersedia di publik

Penjualan kendaraan bermotor, baik mobil baru maupun motor baru meningkat dan

diperkirakan akan terus meningkat

Penjualan mobil bekas juga diperkirakan akan terus meningkat

Pembiayaan mobil juga diperkirakan akan terus naik karena sebagian besar penjualan mobil dilakukan melalui kredit

Potensi Penjualan Mobil Bekas (Juta Unit)

Skema Pembayaran dalam Pembelian Mobil (%) Kredit Tunai 2006 2007 35% 38% 65% 62%

New Car Used Car

440 470 540 630 301 300 318 355 483 534 319 433 5.62 6.75 8.10 0.98 1.65 2.322.82 3.89 5.07 4.43 4.69 9.71 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 * 2 0 0 9 * 2 0 1 0 * 2 0 1 1 *

Proyeksi Penjualan Mobil Baru, CAGR 6% Penjualan Mobil Baru, CAGR 5% Proyeksi Penjualan Motor, CAGR 20% Penjualan Motor, CAGR 25% Penjualan Mobil Baru (Ribu Unit) dan

(6)

Untuk mencapai target yang ditetapkan di pembiayaan kendaraan

bermotor, pertumbuhan organik saja tidak memadai mengingat dominasi

yang sangat kuat dari multifinance di segmen ini

Sumber: Bank Mandiri

Pembiayaan mobil melalui KPM Mandiri telah tumbuh dengan pesat dalam 2

tahun terakhir ini…

…namun demikian, multifinance masih mendominasi pangsa pasar pembiayaan kendaraan bermotor dengan pangsa pasar di kisaran 78%

141.65

250.28

504.21

2006 2007 2Q2008

Portofolio KPM

(Produk Pembiayaan Mobil) Bank Mandiri (Rp Miliar) Growth 77% 135.17 0.25 13.51 15.96 105.42 Multi- finance

Bank Lainnya KPM Total

Sumber Pembiayaan Kendaraan Bermotor in 2007 (Rp Triliun)

78.0% Market

Share 11.8% 10.0% 0.2% 100%

(7)

6

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Dari sudut pandang nasabah, multifinance memang memiliki keunggulan

dibandingkan dengan bank, yang menjadikan multifinance pilihan untuk

pembiayaan kendaraan bermotor

Ekspektasi nasabah dapat dipenuhi oleh perusahaan multifinance...

... yang juga menyebabkan kinerja keuangan yang terus meningkat

43.16 66.88 86.90 103.72 120.99 2.23 2.65 2.96 2.80 3.90 2003 2004 2005 2006 2007 Asset, CAGR 29%

Net Profit, CAGR 15%

Perseroan memandang perlu untuk mengakuisisi multifinance untuk dapat mengembangkan pembiayaan

Konsumer di bidang kendaraan bermotor secara lebih agresif

Sumber: Research Infobank

Asset dan Profitabilitas dari multifinance (Rp Triliun) Keunggulan multifinance Persetu-juan cepat Proses seder-hana Pelayan-an baik Uang muka kompetitif Inovatif Hubungan dengan dealer 31.84 44.66 61.04 90.74 105.43 2003 2004 2005 2006 2007

Multifinance Financing, CAGR 35%

...mengakibatkan pembiayaan oleh multifinance terus meningkat...

Kredit yang disalurkan oleh multifinance

(8)

Kriteria yang digunakan Perseroan dalam menentukan perusahaan

multifinance yang akan diakuisisi

Kriteria perusahaan multifinance yang dijadikan target akuisisi:

Fokus usaha pada pembiayaan kendaraan bermotor.

Porsi kepemilikan yang akan dijual adalah porsi mayoritas atau keseluruhan.

Memiliki jumlah aset cukup besar dengan kualitas yang baik.

Memiliki jaringan yang luas dan tersebar di Indonesia, serta didukung oleh infrastruktur

yang kuat.

Memiliki hubungan yang baik dengan captive dealer dan ATPM.

Tunas Finance telah memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan oleh Perseroan sebagai

perusahaan multifinance yang layak dijadikan target akuisisi

(9)

8

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Penjelasan tentang Tunas Finance

• Memiliki lisensi untuk melakukan usaha

pembiayaan, sewa guna usaha, dan anjak piutang

• Kantor pusat di Jakarta dengan 32 cabang di

seluruh Indonesia

• Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari

Group Tunas – salah satu kelompok bisnis utama yang bergerak di bidang otomotif dengan hubungan yang erat dengan captive dealers dan ATPM utama seperti Toyota, Daihatsu, BMW, Mercedez Benz, Peugeot, Isuzu, and Honda motorcycles

• Fokus pada saat ini hanya pada pembiayaan

kendaraan bermotor (mobil baru, mobil bekas, dan sepeda motor)

Sekilas mengenai Tunas Finance Tunas Finance adalah salah satu dari top 10 multifinance dengan asset di atas Rp 1 Trillun yang mendapat predikat “Sangat Bagus”

Sumber: Tunas Finance Sumber: Majalah Infobank

TUNAS FINANCE 3.30 1.42 2.14 3.67 1.84 5.64 2.52 1.51 1.44 1.67 1.91 1.28 2.04 3.50 1.58 5.31 2.24 1.36 1.38 1.35 0.56 0.08 0.08 0.20 0.06 0.21 0.20 0.08 0.15 0.07 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 10. Adira Dinamika 9. Buana Finance 8. Tunas Finance 7. Dipo Star Finance 6. Chandra Sakti 5. Bussan Auto Finance 4. BFI Finance Ind. 3. Mandala Multifinance 2. BCA Finance 1. Clipan Finance Indonesia

Laba (Rugi) Bersih Pem biayaan Aset Total

Infobank 2008 Multifinance Rating (Rp Triliun)

*) Penilaian dilakukan melalui pembobotan beberapa kriteria kinerja multifinance, meliputi pertumbuhan (aset, pembiayaan, modal sendiri, laba), pembiayaan/aset total, pembiayaan/kewajiban, modal sendiri/aset total, solvabilitas, BOPO, dan rentabilitas.

(10)

Kinerja keuangan Tunas Finance Baik

31 Des 2003 31 Des 2004 31 Des 2005 31 Des 2006 31 Des 2007 30 Juni 2008

Piutang pembiayaan konsumen – bersih (Rp.Juta)

904.270 1.309.167 1.694.964 1.707.408 2.040.910 2.211.085

Laba Bersih (Rp.Juta) 50.691 71.881 29.934 12.861 84.732 63.530

ROA 4.68% 4.78% 1.43% 0.70% 3.96% 4.96%**

ROE 27.57% 29.86% 11.67% 4.98% 25.23% 36.28%**

BOPO 68.46% 62.84% 75.11% 73.57% 67.42% 60.98%

NIM 6.45% 9.28% 5.21% 4.51% 6.78% 6.43%**

Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas * 4.89 5.25 7.13 6.15 5.37 6.32

Jumlah Kewajiban / Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 0.83 0.84 0.88 0.86 0.84 0.86

*) Gearing Ratio

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006, maksimal jumlah pinjaman dibandingkan dengan jumlah modal sendiri dan pinjaman suborninasi dikurangi penyertaan (Gearing Ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 (sepuluh) kali.

**) Annualized, Proyeksi

Portfolio Pembiayaan Tunas Finance meningkat setiap tahun

TUNAS FINANCE

(11)

10

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Terdapat sinergi yang kuat antara Bank Mandiri and Tunas Finance

Memanfaatkan customer base dan jaringan distribusi Bank Mandiri yang luas

• Large customer base (Corporate dan Commercial) untuk melakukan cross-selling kepada karyawan/karyawati mereka

• 950+ outlets di seluruh Indonesia Biaya dana yang lebih rendah

Sebagai anak perusahaan Bank Mandiri yang dimiliki Mandiri secara mayoritas, Tunas Finance

• Dapat mendapatkan cost of fund yang lebih rendah

• Dapat meningkatkan portofolio yang disalurkan melalui skema “joint financing”

Hubungan yang kuat dengan dealers

• Captive dealer Tunas Group • Dealers lainnya (Toyota,

Daihatsu, BMW, Mercedez-Benz, Peugeot, Isuzu, Honda motor)

Proses yang cepat

Memiliki infrastruktur processing yang memungkinkan proses pembiayaan lebih cepat meliputi analisa kelayakan, pencairan, dan penyelesaian kredit.

Meningkatkan portfolio segmen consumer secara cepat serta meningkatkan pangsa pasar pembiayaan kendaraan bermotor.

Sumber: Tim Analyses

TUNAS FINANCE

(12)

Keterangan

PERMODALAN PT TUNAS FINANCINDO SARANA

Sebelum Transaksi Akuisisi Sesudah Transaksi Akuisisi Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal % Jumlah Saham

Jumlah Nilai

Nominal %

Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 100 10.000.000.000 1.000.000.000.000 100

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Tunas Ridean Tbk. 1.875.000.000 187.500.000.000 75 1.225.000.000 122.500.000.000 49

2. PT Tunas Mobilindo Parama 625.000.000 62.500.000.000 25 - -

-3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - - - 1.275.000.000 127.500.000.000 51

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.500.000.000 250.000.000.000 100 2.500.000.000 250.000.000.000 100

Keterangan Tentang Rencana Transaksi Akuisisi

(13)

12

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Struktur Kepemilikan Tunas Finance

Struktur Kepemilikan Tunas Finance Sebelum Akuisisi Struktur Kepemilikan Tunas Finance Setelah Akuisisi

Jardine Cycle &

Carriage Ltd. PT Tunas Andalan Pratama Masyarakat

PT Tunas Ridean Tbk. PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Tunas Mobilindo Parama PT Tunas Financindo Sarana 37.98% 13.07% 70.00% 75.00% 35.00% 25.00% 49.01% 65.00% Masyarakat Negara RI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 33.03% 66.97%

Jardine Cycle & Carriage Ltd. PT Tunas Andalan Pratama Masyarakat PT Tunas Ridean Tbk. PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Tunas Mobilindo Parama PT Tunas Financindo Sarana 37.98% 13.07% 70.00% 49.00% 35.00% 49.01% 51.00% 65.00%

(14)

Langkah-langkah akuisisi yang sudah selesai

• Moore Stephens Consulting dan Law Firm Subagdjo, Jatim, Djarot telah diseleksi dan ditunjuk sebagai Financial Advisor dan Legal Advisor untuk transaksi ini

• Hasil Uji Tuntas menunjukan bahwa tidak ada temuan-temuan yang sifatnya materiil yang dapat menghambat upaya Bank Mandiri untuk melakukan akuisisi Tunas Finance

• Setelah melakukan proses negosiasi dengan pemegang saham Tunas Finance, telah tercapai kesepakatan bahwa nilai transaksi untuk pembelian 51% saham Tunas Finance oleh Bank Mandiri adalah sebesar Rp. 290 Milyar atau ekuivalen dengan PBV 2,27. Berdasarkan pernyataan dari Moore Stephens sebagai Financial Advisor dari Bank Mandiri (surat MSC No.Ref.138/VI-2008/MSC-HL tertanggal 25 Juni 2008), nilai akuisisi tersebut dinyatakan berada dalam rentang nilai wajar, sehingga transaksi ini merupakan transaksi yang wajar.

Perseroan telah menandatangani kesepakatan dengan PT Tunas Ridean Tbk., PT Tunas Mobilindo Parama dan Tunas Finance yang tertuang dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham No. DIR.PKS/014/2008 tanggal 27 Juni 2008, dengan pokok-pokok sebagai berikut:

• Nilai akuisisi untuk kepemilikan 51% Tunas Finance sebesar Rp 290 Milyar, ekuivalen dengan PBV sebesar 2.27.

• Paska Akuisisi, Bank Mandiri dan Tunas Finance akan bersama-sama mengembangkan bisnis dengan pola “joint financing” di mana terms and conditions akan diputuskan dan disetujui dalam perjanjian terpisah

• Direksi Tunas Finance akan terdiri dari perwakilan Bank Mandiri dan Tunas Group, di mana Bank Mandiri akan mendapatkan porsi mayoritas

• Selama jangka waktu transisi selama 1 tahun, fungsi-fungsi pendukung Tunas Finance akan didukung oleh Tunas Group

Uji Tuntas dan Valuasi Penanda-tanganan PPJB

(15)

14

© PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tahapan Formal Rencana Akuisisi Tunas Finance

Diperlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas Pelaksanaan Akuisisi terhadap Tunas Finance

Indikasi rencana tanggal pelaksanaan Tanggal pelaksanaan Telah dilaksanakan 30 hari 14 hari 7 hari

14 hari 2 hari 30 hari

- Bank Mandiri, Pemegang Saham Tunas Finance dan Tunas Finance menandatangani Akta Pengambilalihan.

- Dilaksanakannya RUPS Tunas Finance yang merubah anggaran dasar atas susunan Direksi, Dewan Komisaris dan komposisi Pemegang Saham Tunas Finance. Tanda tangan PPJB 27/06/08 Pengumuman Rencana Pengambilalihan oleh Direksi Bank Mandiri

minimal pada 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional; dan

secara tertulis kepada karyawan

UUPT No.40 Tahun 2007 Pasal 127 ayat 8 jo. ayat 2

6 Agustus 2008 Hari Terakhir Pengajuan keberatan oleh kreditur UUPT No.40 Tahun 2007 Pasal 127 ayat 8 jo. ayat 4 20 Aug 2008

Pemanggilan RUPS Bank Mandiri dengan agenda RUPS untuk menyetujui pelaksanaan Rencana Pengambilalihan Tunas Finance

AD Bank Mandiri Pasal 21 ayat 3(a)

8 Sep 2008

Bank Mandiri mengajaukan permohonan izin penyertaan modal kepada Bank Indonesia PBI No.5/10/PBI/2003 Pasal 10 25 Sep 2008 Laporan secara tertulis kepada BAPEPAM (mengenai agenda RUPS), dan kepada Bursa Efek Indonesia. Ketentuan Bapepam No.IX.I.1 Kep-60/PM/1996 15 Aug 2008 Pemberitahuan RUPS (Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar Bank Mandiri) AD Bank Mandiri Pasal 21 ayat 2 25 Aug 2008 Pengumuman penandatanganan PPJB dalam rangka keterbukaan informasi 1 Juli 2008

Persetujuan oleh Bank Indonesia atas permohonan penyertaan modal Bank Mandiri kepada Tunas Finance Menyampaikan hasil

rapat ke Bapepam dan mengumumkan sekurang-kurangnya di 2 (dua) koran Ketentuan Bapepam No.IX.I.1 Kep-60/PM/1996 RUPSLB Bank Mandiri menyetujui pelaksanaan pengambilalihan Tunas Finance 23 Sep ‘08

(16)

Usul Keputusan RUPS LB

Menyetujui pengambilalihan PT Tunas Financindo Sarana oleh Perseroan

melalui pembelian 51% saham dari seluruh jumlah saham yang ditempatkan

dan disetor penuh dalam PT Tunas Financindo Sarana secara langsung dari PT

Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama sebagai pemegang saham

PT Tunas Financindo Sarana sesuai dengan syarat dan kondisi yang secara garis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka pendirian Program Studi Strata Satu (S1) Sistem Informasi pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Datokarama Palu sangatlah penting dan

Dengan adanya pola hubungan antar bangsa yang semakin kompleks, maka perdagangan bebas tersebut akan membentuk suatu perubahan pada tata ekonomi dunia yang

Setiap unit output y k (ke-1 sampai unit ke-m; j=1,...,p; k=1,...,m) menghitung sinyal outputnya dengan menerapakan fungsi aktivasi terhadap penjumlahan

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas

suitability) atau kelas kesesuaian lahan dalam keadaan alami, belum mempertimbangkan usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat.. dilakukan untuk

Antena mikrostrip metode multi-substrat merupakan salah satu metoda untuk meningkatkan performa antenna dari segi penguatan, bandwidth, dan efisiensi antenna, dimana

Dalam kehidupan sehari-hari istilah penganggur sering dilawankan dengan istilah bekerja. Maka untuk memperoleh pemahaman makna penganggur kita dapat berangkat dari makna kata

Oleh karena itu usaha untuk memacu produksi ternak dapat dilakukan melalui perbaikan nutrisi protein dengan cara: (1) meningkatkan pemberian protein ransum yang terdegradasi