• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE MULTI-SUBSTRAT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA ANTENA MIKROSTRIP DENGAN MENGGUNAKAN CST

MICROWAVE STUDIO

Denny Kurniadi1 Khairi Budayawan2

ABSTRACT

Improved the performance of microstrip antenna is the attention of many researchers, both in terms of efficiency, gain, bandwidth, and radiation pattern. Many methods have been used to improve the performance of the antenna. In this study, the antenna built is rectangular microstrip antenna that works on the resonant frequency of 2.45 GHz.

One of solution is using multi-substrate method to get a small dielectric constant and thick substrate, so that the efficiency, gain and bandwidth antenna will be increased. Multi-substrate method will produce the equivalent dielectric constant, which is the prediction of the dielectric constant of multi-substrate. Calculation of the antenna dimensions using transmission line method, and the calculation of the equivalent dielectric constant using the expression approach.

The experimental results show an improved performance of microstrip antenna in terms of efficiency, gain and bandwidth, where the antenna that has the equivalent dielectric constant is close to the dielectric constant of air has a better performance. Value of efficiency, gain and bandwidth for the antenna at a resonant frequency 2.45 GHz is 95%, 8.6dB, and 4.2% respectively.

Keywords : microstrip antenna, dielectric, bandwidth

INTISARI

Peningkatan performa antena mikrostrip menjadi perhatian banyak peneliti, baik dalam hal efisiensi, gain, bandwidth, dan pola radiasi. Banyak metode yang telah digunakan untuk meningkatkan performa antena. Dalam penelitian ini, antena yang dibuat adalah antena mikrostrip persegi panjang yang bekerja pada frekuensi resonansi 2.45 GHz.

Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan metode multi-substrat untuk mendapatkan konstanta dielektrik yang kecil dan substrat yang tebal agar efisiensi, penguatan dan bandwidth antena meningkat. Metode multi-substrat ini akan menghasilkan konstanta dielektrik ekuivalen yang merupakan prediksi konstanta dielektrik untuk multi-substrat. Penghitungan dimensi antena menggunakan metode jalur transmisi, dan penghitungan konstanta dielektrik ekuivalen dengan menggunakan metode ekspresi pendekatan.

Hasil eksperimen memperlihatkan adanya peningkatan performa antena mikrostrip dalam hal efesiensi, gain dan bandwidth, dimana antena yang memiliki konstanta dielektrik ekuivalen yang mendekati konstanta dielektrik udara memiliki

1 Dosen Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2

(2)

performa yang lebih baik. Nilai efisiensi, gain dan bandwidth untuk antena tersebut pada frekuensi resonansi 2.45 GHz adalah 95%, 8.6dB dan 4.2%. Kata Kunci : microstrip antena, dielektrik, bandwidth

(3)

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini popularitas aplikasi nirkabel semakin bertambah, baik dalam dunia industri maupun dalam kehidupan sosial. Kebutuhan aplikasi nirkabel yang tinggi karena kemampuan mobilitinya. Hal ini dapat kita lihat bahwa saat ini penggunaan telepon nirkabel dan internet nirkabel sudah menjadi kebutuhan dasar [1]. Kemampuan nirkabel pada perangkat tersebut didapat karena adanya perangkat antena didalamny. Antena tersebut berfungsi sebagai transducer gelombang elektromagnetik, pada mode pemancar mengubah gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik untuk dipancarkan ke udara bebas, dan pada mode penerima akan menangkap gelombang elektromagnetik pada udara bebas dan mengubahnya menjadi gelombang listrik.

Ada beberapa tipe antena, diantaranya adalah antena kawat, antena aperture, antena mikrostrip, antena array, antena reflector dan antena lensa. Diantara antena tersebut, yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah antena mikrostrip. Hal ini disebabkan karena antena mikrostrip mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah profil rendah, ringan,

compact dan comformable, murah dan mudah dalam pembuatan, tahan terhadap pengaruh lingkungan, dan kemampuan terintegrasi dengan perangkat lain dalam satu chip atau rangkaian [2].

Bagaimanapun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu; mempunyai bandwidth sempit, polarisasi jelek, efisiensi rendah, dan penguatan rendah [3]. Untuk mengatasi salah satu atau beberapa keterbatasan tersebut, beberapa teknik telah digunakan seperti probe fed stacked, substrat tebal, slotted patch, dan stacked shorted patches [4][5].

Untuk mendapatkan antenna mikrostrip yang mempunyai efisiensi tinggi, penguatan tinggi dan bandwidth lebar, banyak parameter yang harus dipertimbangkan. Sebagaimana terlihat pada gambar 1, secara teori, untuk mendapatkan antena mikrostrip efisiensi tinggi maka konstanta dielektrik dan ketebalan substrat harus rendah, tapi hal ini akan mengakibatkann bandwidth menjadi berkurang akibat berkurangnya ketebalan substrat [6]. Untuk mendapatkan performa yang diinginkan adalah dengan membuat konstanta substrat menjadi rendah dan substrat tebal.

(4)

Gambar 1. Grafik efisiensi dan bandwidth terhadap tebal substrat dengan frekuensi resonansi konstan untuk antena mikrostrip (Balanis, 1997).

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Antena Mikrostrip Persegi Panjang

Antena mikrostrip persegi panjang dapat didesain dengan menggunakan model jalur transmisi.

Antena mikrostrip persegi panjang dengan bandwidth kurang dari 1% atau lebih besar dari 4% membutuhkan analisis rongga untuk hasil lebih akurat, tetapi model jalur transmisi mencakup banyak desain [7].

Gambar 2. Antena mikrostrip persegi panjang Gambar 2 memperlihatkan

tampak atas dan tampak samping antena mikrostrip persegi panjang. Sebuah patch persegi panjang

didefinisikan dengan panjang L dan lebar W. Parameter yang paling penting dibutuhkan untuk desain antena adalah lebar dan panjang

h t εr W L Feed point x patch

(5)

patch. Akurasi nilai lebar dan panjang sangat mempengaruhi hasil. Lebar W patch diberikan oleh [7]

(1) dan panjang L patch adalah

(2) dimana c = kecepatan cahaya f = frekuensi resonansi ΔL = penambahan panjang patch akibat efek dari radiasi tepi. εeff = konstanta

dielektrik efektif dari substrat.

Panjang L harus lebih sedikit lebih kecil dari λ/2, dimana λ adalah panjang gelombang dalam media dielektrik. Disini, λ adalah sama dengan , dimana λ0 adalah

panjang gelombang pada udara bebas. Nilai konstanta dielektrik efektif εeff adalah sedikit lebih kecil

dari konstanta dielektrik dari substrat εr, karena medan radiasi tepi sekitar

patch tidak hanya terbatas pada substrat tetapi juga pada udara sebagai mana ditunjukkan pada gambar 3. Radiasi terjadi dari medan tepi. Medan ini memperpanjang rangkaian terbuka efektif (dinding magnetik) hingga diluar tepi. Perpanjangan ini diberikan oleh [8][9].

(3)

dimana h adalah ketebalan substrat, dan konstanta dielektrik efektif εeff

adalah

(4) Lebar W Patch mempunyai efek kaca pada frekuensi resonansi dan

pola radiasi antena. Ini mempengaruhi tahanan input dan bandwidth menjadi lebih besar. Lebar L patch yang besar meningkatkan radiasi daya dan penurunan tahanan resonansi, menambah bandwidth, dan menambah efisiensi radiasi.

Gambar 3 Distribusi medan elektrik pada antena mikrostrip

persegi panjang

Model jalur transmisi merepresentasikan patch sebagai jalur mikrostrip impedansi rendah dimana lebar W menentukan impedansi dan konstanta dielektrik efektif. Sebuah kombinasi conductance radiasi plat parallel dan beban susceptance kapasitif meradiasi pada tepi patch. Radiasi conductance untuk plat parallel diberikan oleh [10].

(5) Susceptance kapasitif relatif terhadap perpanjangan jalur efektif:

(6) Conductance input patch feed pada tepi akan dua kali conductance dari satu slots tepi, sehingga tahanan input Re pada tepi menjadi

(7)

dan jarak x dari tengah patch adalah (8)

(6)

dimana Ri adalah tahananan input

(50 ohm).

Antena Mikrostrip Multi-Substrat

Antena mikrostrip metode multi-substrat merupakan salah satu metoda untuk meningkatkan performa antenna dari segi penguatan, bandwidth, dan efisiensi antenna, dimana dengn metode ini, konstanta dielektrik substrat dapat diatur sesuai kebutuhan.

Gambar 4 Geometri dari antena mikrostrip segiempat metode multi-substrat

Geometri dari antena mikrostrip segiempat dengan metode multi-substrat ditunjukkan pada gambar 4. Struktur antena

multi-substrat dapat dianalogikan kedalam bentuk antena satu substrat seperti pada gambar 5.

Gambar 5 Struktur antena mikrostrip, (a) dengan multi-substrat, dan (b) ekuivalen.

Substrat multi-substrat dapat dihitung sebagai ekuivalen substrat

satu lapis dengan ketebalannya h adalah (h = h1 + h2 + h3) [11]. εr1 εr2 εr3 h3 h2 h1 εreq h

a.

b.

ε1, h1 ε3, h3 ε2, h2 L W x

(7)

Konstanta dielektrik ekuivalen diperoleh dari modifikasi formula untuk antena dua-substrat [12].

(9)

dimana

εr1, εr2, εr3 adalah konstanta

dielektrik lapisan 1, 2, dan 3 h1, h2, h3 adalah ketebalan

substrat lapisan 1, 2, dan 3

Gambar 6. Flowchart prosedur desain antena HASIL DAN PEMBAHASAN

Antena mikrostrip multi-substrat di desain berdasarkan model perhitungan jalur transmisi sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1. Konstanta dielektrik ekuivalen bergantung pada konstanta dielektrik dan ketebalan dari setiap lapisan substrat. Pada tabel tersebut terlihat bahwa konstanta dielektrik ekuivalen untuk antena 4 lebih kecil

dibandingkan antena yang lain. Ini adalah pengaruh dari substrat lapisan kedua yang merupakan lapisan udara yang mempunyai konstanta dielektrik r = 1 dan

memiliki ketebalan yang lebih tebal dibandingkan antena lain. Konstanta dielektrik ekuivalen untuk antena 1 juga kecil, tapi tidak mendekati konstanta dielektrik udara, karena ketebalan lapisan udara ini tidak Studi

Literatur Start

Menentukan tipe antena mikrostrip

Menentukan spesifikasi antena mikrostrip (frekuensi resonansi 2.45GHz, return loss <-9.54dB, directional)

Menghitung dimensi antena mikrostrip berdasarkan teori Simulasi menggunakan CST MWS Spesifikasi ditemui? End Tidak Ya tuning

(8)

setebal antena 4. Secara teori, konstanta dielektrik yang rendah akan menambah dimensi dari patch antena. Karena itu, antena 4 mempunyai ukuran patch yang lebih

besar dibandingkan antena lain. Pengaruh dari variasi ketebalan lapisan 2 dapat dilihat pada gambar 7

Tabel 1 Perhitungan parameter untuk antena mikrostrip ekuivalen.

Parameters Antenna 1 Antenna 2 Antenna 3 Antenna 4 Konstanta dielektrik substrat 1,

εr1

4.4 4.4 2.2 2.2

Konstanta dielektrik substrat 2, εr2

1 2.2 4.4 1

Konstanta dielektrik substrat 3, εr3

4.4 4.4 2.2 2.2

Tebal substrat 1, h1 (mm) 1.60 1.60 0.508 0.508

Tebal substrat 2, h2 (mm) 1.60 0.508 1.60 3

Tebal substrat 3, h3 (mm) 1.60 1.60 0.508 0.508

Konstanta dielektrik ekuivalen, εreq 2.063 3.87 3.169 1.16 Tebal ekuivalen, h (mm) 4.80 3.708 2.616 4.016 Panjang patch, L (mm) 36.00 28.40 32.37 50.25 Lebar patch, W (mm) 42.63 31.12 34.39 56.84 Titik Feed, x0 (mm) 8.30 6.10 6.10 10.26

Gambar 7. Grafik konstanta dielektrik ekuivalen dari antena

mikrostrip multi-substrat dengan variasi pada ketebalan substrat 2.

Gambar 8 memperlihatkan simulasi return loss setiap antena ekuivalen yang dihitung dengan menggunakan persamaan 9. Dari

gambar tersebut dapat dilihat bahwa, secara umum frekuensi resonansi dari antena ekuivalen adalah sekitar 2.45 GHz.

(9)

Gambar 8. Simulasi return loss dari antena mikrostrip multi-substrat

Hasil simulasi return loss dari antena mikrostrip multi-substrat di tunjukkan pada gambar 9.

(10)

(b)

Gambar 9. Simulasi return loss dari antena mikrostrip multi-substrat (a) magnitude, (b) phase.

Hasi pengukuran return loss untuk antena mikrostrip multi-substrat ditunjukkan pada gambar 10. Bandwidth dari antena 1, 2, 3

dan 4 adalah 5.48%, 5.08%, 3.75% dan 4.23%. Return loss untuk antena 1, 2, 3 dan 4 adalah 21dB, -23dB, -12dB dan -33.53dB.

(11)

(b)

Gambar 10. Hasil pengukuran return loss antena mikrostrip multi-substrat (a) magnitude, (b) phase.

Gambar 11. Hasil pengukuran impedansi input antena mikrostrip multi-substrat.

Hasil pengukuran impedansi input ditunjukkan pada gambar 11, dimana impedansi input keempat antena pada frekuensi resonansi 2.45 GHz berada di area SWR=2. Gambar 12 memperlihatkan hasil simulasi pola radiasi pada frekuensi resonansi 2.45 GHz untuk keempat antena. Pola radiasi E-plane adalah lebih direktif dibandingkan H-plane. Antena dengan konstanta dielektrik ekuivalen yang rendah lebih direktif,

dimana lebar sudut (3dB) pada E-plane untuk antena 1, 2, 3, dan 4 adalah 80°, 93.3°, 91.4° dan 65.9°, dan lebar sudut (3dB) pada H-plane untuk antena 1, 2, 3, dan 4 adalah 79.1°, 94.4°, 94.5° dan 70.7°. Level side lobe pada E-plane untuk antena 1, 2, 3, dan 4 adalah 18.6dB, -12.2dB, -11.4dB, dan -14.9dB, dan level side lobe pada H-plane untuk antena 1, 2, 3, dan 4 adalah 18.6dB, 12.2dB, 11.4dB, dan

(12)

15.1dB. Jadi, dapat disimpulkan bahwa level side lobe akan

berkurang sebagaimana konstanta dielektrik ekuivalen berkurang.

Gambar 12. Simulasi pola radiasi dari antena mikrostrip multi-substrat (a) E-plane, and (b) H-plane.

Efisiensi radiasi antena yang tinggi terjadi pada antena yang memiliki lapisan substrat udara, seperti yang terlihat pada gambar 13, dimana efisiensi radiasi antena 4 dan 1 pada frekuensi resonansi 2.45 GHz lebih dari 85% dibandingkan antena 2 dan 3 adalah kurang dari

80%. Pengaruh lapisan substrat udara ini juga meningkatkan penguatan (gain) antena, dimana antena 4 dan 1 pada frekuensi resonansi 2.45 mempunyai gain lebih dari 6.5 dB, dan sebaliknya pada antena 2 dan 3 memiliki gain kurang dari 5.2 dB, sebagaimana

(b)

30 0 60 90 120 150 180 -30 -60 -120 -150

(a)

30 0 60 90 120 150 180 -30 -60 -120 -150

(13)

ditunjukkan pada gambar 14. Hasil fabrikasi untuk keempat antena

ditunjukkan pada gambar 15.

Gambar 13. Simulasi efesiensi radiasi dari antena mikrostrip multi-substrat.

Gambar 14. Simulasi penguatan (gain) dari antena mikrostrip multi-substrat.

(14)

Tampak atas Tampak samping (c)

Tampak atas Tampak Samping

(b)

Tampak atas Tampak samping

(15)

Gambar 15. Hasil fabrikasi dari antena mikrostrip multi-substrat, (a) antena 1, (b) antena 2, (c) antena 3, (d) antena 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil eksperimen, dapat disimpulkan bahwa;

 Metoda ekspresi pendekatan dapat digunakan untuk menghitung konstanta dielektrik ekuivalen kombinasi tiga substrat,

 Antena yang

dikombinasikan dengan substrat udara memiliki konstanta dielektrik yang rendah dan sekaligus meningkatkan performa antena dalam hal efisiensi, penguatan dan bandwidth yang besar dibandingkan substrat lain.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdullah, R. R., Yoharaaj, D., & Ismail, A. (2008). Bandwidth Enhancement for Microstrip Antenna in Wireless Applications. Modern Applied Science , 2 (6), 179-187.

[2] Balanis, C. A. (1997). Antenna Theory: Analysis and Design. New York, USA: John Wiley & Sons, Inc.

[3] Balanis, C. A. (2008). Modern Antenna Handbook. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

[4] Carver, K. R., & Mink, J. W. (1981). Microstrip Antenna Technology. IEEE Transactions on Antennas and Propagation , AP-29 (1), 2-24.

[5] Chen, Z. N., & Luk, K. M. (2009). Antennas for Base Stations in Wireless Communications. New York, USA: The McGraw-Hill Companies.

[6] Fang, D. G. (2010). Antenna Theory and Microstrip Antennas. Boca Raton, USA: CRC Press Taylor & Francis Group.

[7] Farida, S. F., Hadalgi, P. M., Hunagund, P. V., & Ara, S. R. (1998). Effect of Substrate Thickness and Permittivity on The Characteristics of Rectangular Microstrip Antenna. Precision Electromagnetic Measurements Digest (pp. 598-599). IEEE.

[8] Kraus, J. D., & Marhefka, R. J. (1997). Antennas for All Applications. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

[9] Milligan, T. A. (2005). Modern Antenna Design (2 ed.). New

Tampak atas Tampak samping

(16)

Jersey, USA: A John Wiley & Sons, Inc.

[10] Schantz, H. G. (2001). Measurement of UWB Antenna Efficiency. Vehicular Technology Conference. 2, pp. 1189-1191. IEEE. [11] Srivastava, D. K., Vishwvakarma, B. R., Saraswat, R. C., & Saini, J. P. (2007). Investigation of Effect of Substrate Thickness and Permittivity of Rectangular Microstrip Antenna for Bandwidth Enhancement. International Conference on Information and Communication Technology in Electrical Sciences (ICTES 2007), (pp. 970-973). Cennai, Tamil Nadu. [12] Yazdandoost, K. Y., & Ghapure,

D. C. (1998). Simple Formula for Calculation of the Resonant Frequency of a Rectangular Microstrip Anenna. IEEE , 604-605.

[13] Zuniga, V., Haridas, N., Erdogan, A., & Arslan, T. (2009). Effect of a Central Antenna Element on the Directivity, Half-Power Beamwidth and Side-Lobe Level of Circular Antenna Arrays. NASA/ESA Conference on Adaptive Hardware and Systems (pp. 252-256). IEEE.

Gambar

Gambar 1. Grafik efisiensi dan bandwidth terhadap tebal substrat  dengan frekuensi resonansi konstan untuk antena  mikrostrip (Balanis, 1997)
Gambar 3 Distribusi medan  elektrik pada antena mikrostrip
Gambar 4  Geometri  dari  antena  mikrostrip  segiempat  metode  multi-substrat
Gambar 6. Flowchart prosedur desain antena
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas diet ikan gabus terhadap peningkatan albumin anak pada perawatan pasca pulang penderita nefrotik sindrom di RSUD

Pada teknik aplikasi dengan cara pengumpanan (baiting) penggunaan konsentrasi nematoda entomopatogen Heterorhabditis yang digunakan cukup menggunakan konsentrasi 1 juta

Penggunaan Bahan baku PS menimbulkan dampak paling besar karena pada bahan baku ini terdapat senyawa anorganik karbondioksida (CO2) yang mana senyawa ini mengeluarkan emisi

Sejak proses penangkapan, laju proses deteriorasi (kemunduran mutu) komoditas perikanan tidak dapat dihentikan secara total namun dapat diperlambat. Proses

Metode yang digunakan adalah metode survai sensus yakni survai yang dilakukan untuk memperoleh data dari masing-masing anggota populasi satu per satu, mendata

Transport Team Evaluation for Junior Researcher

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau

efektif sebesar (55,00%); 4) pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran dalam kategori cukup efektif sebesar (55,71%); 5) kendala yang dihadapi guru dalam