• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KONVERSI VIDEO AVI KE VIDEO MPEG DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Julius Santony1 ABSTRACT

The development of information technology continues to evolve. One of the growing information technology today is in the field of computer vision, for example, in manipulating images or video. Besides manipulated images or videos can also be converted to a different form of the original form. For video conversion, many applications are provided, one of which is a GUI application called Mobile Media Converter.

This paper describes a way to convert a video file formats. Video conversion is carried out by taking a video object by using a webcam. The conversion is done with the format of video to avi video to mpeg format

To be able to convert the video format used Matlab program. The first step in the program is to record images from Webcams. Then the results of the entire recording will be Avi video. And from the video will be converted to avi mpeg video.

Keywords: Convert, AVI, MPEG, Matlab INTISARI

Perkembangan teknologi informasi terus berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang saat ini adalah pada bidang komputer vision, contohnya dalam memanipulasi gambar atau video. Selain dimanipulasi gambar atau video dapat juga dikonversikan ke bentuk yang berbeda dari bentuk aslinya. Untuk konversi video, banyak disediakan aplikasi-aplikasi, salah satunya adalah aplikasi GUI yang dinamakan Mobile Media Converter.

Pada paper ini menjelaskan salah satu cara mengkonversi format sebuah file video. Konversi video yang dilakukan adalah dengan mengambil suatu objek video dengan menggunakan webcam. Konversi yang dilakukan adalah dari video dengan format Avi ke video dengan format Mpeg

Untuk dapat dapat mengkonversi format video digunakan Program Matlab. Langkah pertama dalam program adalah merekam gambar dari Webcam. Kemudian Hasil perkaman akan dijadikan video Avi. Dan dari video Avi tersebut akan dikonversikan ke video Mpeg.

Kata Kunci : Konversi,AVI, MPEG,Matlab.

(2)

PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan teknologi multimedia sekarang ini telah banyak membawa dampak positif bagi kehidupan manusia. Banyak bidang pekerjaan yang berhubungan dengan multimedia. Dari hari ke hari perkembangan multimedia semakin maju, hal ini disebabkan semakin beraneka ragamnya kebutuhan akan multimedia. Semakin banyaknya software yang bermunculan untuk membuat aplikasi berbasis multimedia ini. Dan juga beraneka ragam kebutuhan akan informasi. Beberapa aspek yang merupakan

pendorong perkembangan

multimedia diantaranya adalah hobi, telekomunikasi, elektronik, Televisi, movie, broadcasting industry, dan lain-lain

Teknologi multimedia memiliki kemampuan menyimpan dan mengelola gambar digital dengan resolusi tinggi dan mampu menghasilkan suara maupun video dalam bentuk digital. Teknologi Multimedia merupakan suatu teknologi yang menggunakan elemen komputer interaktif seperti grafik, teks, video, suara, dan animasi disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan guna membentuk interaksi yang inovatif antara komputer dengan manusia, contohnya adalah sistem perekaman obyek bergerak pada kamera sehingga menjadi sebuah video.

Sistem perekaman objek bergerak merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk melakukan perekaman terhadap sebuah obyek, sehingga pergerakan obyek dapat dideteksi dengan tetap memperhatikan perubahan– perubahan yang terjadi di sekitar objek tersebut. Salah satu cara

perekaman objek adalah dengan menggunakan kamera Webcam. Dan untuk mengatur kerja dari Webcam tersebut maka dibuat sebuah aplikasi dengan mengunakan program Matlab. Sehingga programlah yang memberi instruksi ke kamera untuk melakukan perekaman objek menjadi sebuah video.

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Video

Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Video digital adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital. Video digital disimpan dalam media penyimpanan random misalnya magnetic/optical disk. Sedangkan video analog dengan media penyimpanan sekuensial, misalnya: magnetic disc/kaset video. Biasanya video digital direkam

dalam tape, kemudian

didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar video dan audio

Camcorder terdiri dari 3 komponen utama antara lain : a. Lensa: untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan kecepatan shutter

b. Imager: untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal elektronik video

c. Recorder: untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan

(3)

Teknologi Kompresi

Kompresi adalah sebuah konversi data ke sebuah format yang lebih kecil, biasanya dilakukan sehingga data dapat disimpan atau disalurkan lebih efisien. Teknik kompresi erat hubungannya dengan encoding (pengkodean) yang

digunakan untuk

merepresentasikan data dalam representasi yang lain sehingga kuantitas data dengan representasi yang baru ini lebih sedikit disbanding kuantitas data yang asli, sedangkan proses pengembalian data yang sudah dikecilkan tersebut disebut dekompresi.

Kompresi video adalah bentuk kompresi data yang berhubungan dengan data video digital. Kompresi video diperlukan agar penulisan data video dalam file menjadi lebih efisien. Kompresi juga diperlukan dalam streaming video agar transmisi data menjadi lebih cepat dan tidak memakan terlalu banyak bandwidth. Kompresi adalah pengubahan data kedalam bentuk yang memerlukan bit yang lebih sedikit, biasanya dilakukan agar data dapat disimpan atau dikirimkan dengan lebih efisien. Jika kebalikan dari proses ini, yaitu dekompresi, menghasilkan data yang sama persis dengan data aslinya, maka kompresi tersebut disebut lossless compression.

Gambar 1. Lossless Compression

Sebaliknya, dekompresi tersebut menghilangkan sebagian

data, maka disebut lossy compression. Lossy compression biasanya diterapkan dalam kompresi data berupa gambar atau video. Ukuran file citra menjadi lebih kecil daripada citra asli. Biasanya teknik ini membuang bagian-bagian data yang sebenarnya tidak begitu berguna, tidak begitu dirasakan, tidak begitu dilihat oleh manusia sehingga masih beranggapan bahwa data tersebut masih bisa digunakan walaupun sudah dikompresi (Hari Fernando, hal. 3).

Teknik Lossy compression ini mengubah detail dan warna pada file citra menjadi lebih sederhana tanpa terlihat perbedaan yang mencolok dalam pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak terlalu memerlukan detail citra, walaupun tidak dapat menghasilkan data yang sama persis dengan aslinya, namun dianggap lebih efisien.

Gambar 2. lossy compression Video pada dasarnya merupakan array tiga dimensi. Dua dimensi digunakan untuk menggambarkan ruang pergerakan gambar, dan satu dimensi menggambarkan waktu. Sebuah

frame adalah kumpulan pixel pada suatu waktu. Pada dasarnya, frame sama dengan gambar. Data video mengandung redundancy (pengulangan). Kesamaan tersebut dapat dikodekan dengan mencatat perbedaan dalam sebuah frame

(4)

atau antara frame. Kompresi video pada umumnya mengurangi pengulangan tersebut dengan loosy compression. Pada saat ini, hampir semua kompresi video menerapkan Discrete Cosine Transform (DCT). Metode lain seperti fractal compression, matching pursuits, dan discrete wavelet transform (DWT) tidak banyak digunakan karena kurang efektif.

MPEG-1

Seperti halnya kompresi MPEG-2, kompresi MPEG-1 merupakan metode kompresi yang diperuntukkan bagi distribusi video dan merupakan standar MPEG versi pertama. Kompresi ini memiliki ukuran frame size 352x240 pixel. Kompresi ini masih dipakai sebagai acuan standar untuk VCD, CD-ROM dan web video.

MPEG-2

MPEG merupakan singkatan dari Motion Pictures Expert Group, sebuah organisasi para professional dalam bidang film dan video yang menentukan peraturan standar industri dalam bidang ini, sedangkan angka 2 menyatakan versi dari standar ini (versi 2). MPEG-2 dapat menyajikan video dengan kualitas yang tinggi, mendukung kecepatan transfer lebih dari 8 Mbps. MPEG-2 ideal untuk DVD yang memiliki data rate sebesar 9,8 Mbps. Kompresi MPEG-2 ditujukan untuk distribusi video bukan untuk konsumsi editing video. Jadi dalam proses editing video kita menggunakan kompresi DV25, untuk kemudian dikompresi menggunakan MPEG-2 untuk menghasilkan media DVD.

MPEG-4

MPEG-4 merupakan standar untuk kompresi video.transport dan object oriented framework yang di desain untuk mendukung aplikasi video digital konvensional maupun

interaktif yang memiliki bit rate berkisar dari 5 Kbps hingga 4 Mbps. MPEG-4 memiliki fungsi-fungsi digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television dan mendukung digital rights management.

MPEG-4 menggabungkan dua set algoritma inti, yaitu VLBV core (Very Low Bit rate Video) yang di desain untuk bit rate 4,8 hingga 64 Kbps dan HBV core (Higher Bit rate Video) yang didesain untuk bit rate 64 Kbps hingga 4 Mbps. [2]

HASIL DAN PEMBAHASAN Coding Program

Program yang dibuat pada Matlab adalah sebagai berikut: 1. Untuk menampilkan gambar

video pada layar dengan ukuran 160 X 120 PIXEL dengan perintah :

clear all

% Baca Dari Kamera

vid=videoinput('winvideo',1,' YUY2_160x120');

preview(vid);

2. Data dijadikan sebagai variabel untuk pengambilan gambar, kemudian hasil pengambilan gambar dirubah ke bentuk RGB, dan gambar tersebut ditampilkan di layar. Setelah gambar tampil maka langsung dilakukan perekaman gambar. Proses ini dilakukan sebanyak 50 x perulangan. Jadi ada 50 buah gambar yang direkam. Perintahnya dalam program adalah : for j = 1:50 data=getsnapshot(vid); data1=ycbcr2rgb(data); figure(2), imshow(data1); imwrite(data1,[int2str(j),'. bmp']); end

(5)

3. Aviobj dijadikan sebagai variabel file video avi. Setelah itu dilakukan proses pembacaan data yang direkam dan kemudian gambar disusun ke dalam frame menjadi sebuah video dalam format avi. Proses pembacaan dan menyusun dilakukan sebanyak 50 x dengan perintah sebagai berikut :

% Konversi ke Video AVI

aviobj = avifile('flameDetecteds.avi'); aviobj.quality = 60; aviobj.COMPRESSION ='None'; for i=1:50 image=imread([int2str(i ),'.bmp']); aviobj=addframe(aviob j,image); end aviobj=close(aviobj);

4. Buka File avi yang telah direkam, setelah itu ambil data yang direkam sebagai avi tersebut sesuai dengan ukurannya dengan perintah :

% Baca File Video dari Camera ke hasil konversi AVI

importFile = 'flameDetecteds.avi'; %input('Source filename: ', 's'); %%% Open file [importFID,errorMsg]=fopen(i mportFile,'r','ieee-be'); % [importFID,errorMsg]=fopen(i mportFile,'r'); if importFID~=-1,

% Get the filesize.

fseek(importFID,0,'eof'); totalMsgLength=ftell(i mportFID)*8; fseek(importFID,0,'bof'); end

5. Baca data dalam bentuk file avi yang telah diambil sesuai dengan ukurannya tersebut, kemudian konversikan ke dalam bentuk MPEG, dengan perintah :

% Konversi ke mpeg

%%% Read file bytewise and store the input message

[data_in,readCount]=fread(im portFID,[1,totalMsgLength],'ui nt8') ; [baris,kolom] = size(data_in); data_in = uint8(transpose(data_in)); r = rem(kolom,188); if r ~= 0 for i = 1:188-r data_in(kolom+i) = 0; end end Tsym = 1e-06; Ts = 0.000224*2176/9072/188;

% Setting Stop Time

St = Ts*kolom;

6. Buka tempat File MPEG hasil konversi dari AVI, dan masukan hasil konversi dalam bentuk MPEG tersebut ke dalamnya dengan perintah : %function writempeg(stream_in) stream_out = transpose(data_in); mpegfid = fopen('julius.mpg','wb','ieee-be');

% IEEE Big Endian

%mpegfid =

fopen(stream_in,'wb','ieee-be');

% IEEE Big Endian

fwrite(mpegfid,stream_out,'uin t8');

% Read bitstream into byte

(6)

Hasil Eksekusi Program

1. Proses Rekam Video dari Webcam

Gambar 3. Proses Rekam Video dari Webcam

2. Hasil Akhir Perekaman

Gambar 4. Hasil akhir perekaman dari 50 gambar yang direkam

(perulangan 50 x)

3. Hasil Video dalam bentuk Mpeg

Gambar 5. Proses eksekusi video dalam bentuk Mpeg

KESIMPULAN

Konversi video dari format Avi ke format Mpeg video MPEG dengan menggunakan program MATLAB R2010a menghasilkan gambar lebih jernih, halus dan hasil rekaman sama dengan gambar yang diambil pada proses perekaman .

DAFTAR PUSTAKA

[1] Askari Azikin. 2005. Video/TV Streaming dengan Video LAN Projec. Penerbit ANDI Offset Yogyakarta.

[2] Chih-Heng Ke, Cheng-Han Lin, Ce-Kuen Shieh, Wen-Shyang Hwang. An Evaluation Framework for More Realistic Simulations of MPEG Video Transmission. Journal of Information Science and Engineering (SCI, EI), vol.24, no.2, March 2008.

[3] Wildian Ega Albert. Sistem Otomatisasi Perekaman Video Dengan Kamera CMOS 12 LED Berbasis Mikrokontroler

AT89S51 Menggunakan

Sensor PIR (PASSIVE INFRARED). Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 1, Januari 2013 ISSN 2302-8491.

(7)

[4]

Fanny Nurindra Permana, Achmad Affandi, dan Djoko Suprajitno Rahardjo. Analisa Kinerja MPEG-4 Video Streaming Pada Jaringan HSDPA, JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6.

[5] Fernando, H._______. Kompresi Data dengan algoritma Huffman dan Algoritma lainnya.

http://www.informatika.org/~rina

ldi/atdis/2009-2010/Makalah0910/MakalahStr ukdis0910-108.pdf.

Bandung : Departemen Teknik Informatika ITB.

[6] Hanif Al Fatta. Konversi Format Citra RGB Ke Format Grayscale Menggunakan Visual Basic, Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 9777 Yogyakarta, 24 November 2007.

[7] Shanty Eka Agustina, dan Imam Mukhlash, Implementasi Metode Scale Invariant Feature Transform(SIFT) Dan Metode Continuosly Adaptive Mean-Shift(Camshift) Pada Penjejakan Objek Bergerak, JURNAL SAINS DAN SENI Vol.1, No. 1, (2012) 1-6

[8] Wibowo. H.______. Kompresi Video Menggunakan Discrete Cosine Transform.

http://blog.trisakti.ac.id/jetri/files /2010/02/1.2.5henry.pdf.

Bandung : Departemen Teknik Informatika ITB.

Gambar

Gambar 1. Lossless  Compression
Gambar 3. Proses Rekam Video  dari Webcam

Referensi

Dokumen terkait

Bobot telur pada penelitian ini tidak berbeda nyata antara bobot telur itik yang menetas jantan dan betina artinya bobot telur tidak mempengaruhi jenis kelamin

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi (1) pemerintah, khususnya pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan yang tepat dalam pelestarian

HASIL SURVEI MAWAS DIRI DUSUN KEJORAN DESA KALISARI HASIL SURVEI MAWAS DIRI DUSUN KEJORAN DESA KALISARI1. KECAMATAN TEMPURAN BULAN 30 MEI – 1 JUNI 2016 KECAMATAN TEMPURAN BULAN 30 MEI

o Staf Medis Tetap (Full Timer) : dokter atau dokter gigi yang telah terikat perjanjian dengan rumah sakit maupun yang ditetapkan berdasarkan surat

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan yaitu penambahan suplemen ke dalam ransum berbasis pucuk tebu diamoniasi memberikan respons yang sama terhadap jumlah

Peserta PPFI 2017 merupakan mahasiswa Farmasi aktif yang menempuh progrgram studi S1 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia

Untuk itulah penulis mencoba membuat tugas akhir mengenai perancangan program peminjaman dan pengembalian buku di Perpustakaan Perpustakaan SMP SMP PGRI 1 Cibinong yang

production and agricultural diversification). Penglasteran kawasan pendukung dilakukan berdasarkan: a) Tingkat kesesuaian agroklimat, b) Potensi komoditi jagung