• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SYSTEM MONITORING PENGIRIMAN DATA PADA JARINGAN KOMPUTER

Billy Hendrik1

ABSTRACT

From appearances of the problem that fait accompli in data communication at computer network, like dissolution of data communication. To commit the research with field research method and laboratory research method. From this research have the result the tool it’s can monitoring data communication in computer network using ADC and Card Ethernet. With this tool data communication can discontinuity from beginning.

Key Words : Monitoring System, Computer Network, Data Communication, ADC

INTISARI

Dari hasil dari permasalahan yang fait accompli dalam komunikasi data pada jaringan komputer, seperti pembubaran komunikasi data. Dilakukan penelitian dengan metode penelitian lapangan dan metode penelitian laboratorium. Dari penelitian ini memiliki hasil alat itu bisa monitoring komunikasi data dalam jaringan komputer menggunakan ADC dan Kartu Ethernet. Dengan ini alat komunikasi data dapat diskontinuitas dari awal.

Kata Kunci: Sistem Monitoring, Jaringan Komputer, Komunikasi Data, ADC

(2)

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi yang sangat cepat mendorong kita untuk selalu bergerak cepat dalam mengikuti perkembangannya. Kemajuan teknologi yang sangat cepat berkembangnya yaitu teknologi komunikasi data. Internet adalah salah satu dari sistem pengiriman data yang sudah sangat mengglobal pemakaiannya. Apabila kita tidak ingin ketinggalan dalam bidang teknologi maka kita harus dapat bersaing dengan negara-negara yang internet adalah konsumsi yang sudah sangat umum bagi masyarakatnya. Saat ini di negara-negara maju instansi pemerintahan, perusahaan-perusahaan bahkan sampai rumah tangga telah memanfaatkan internet sebagai jalur komunikasi data.

Peranan internet saat ini memang dirasakan sangat bermanfaat baik dari segi bisnis, informasi terbaru bahkan sampai dunia hiburan. Terputusnya komunikasi data ini berarti kerugian bagi perusahaan yang memanfaatkan internet. Terputusnya komunikasi data dalam waktu yang cukup lama maka ini adalah kerugian yang sangat besar. Bergerak dari sini penulis mencoba merancang suatu alat yang dapat memberi aba-aba pada pengguna internet saat komunikasi data terputus.

Perumusan Masalah

Bagaimana membuat alat pendeteksi terjadinya keputusan pengiriman data pada komputer sehingga terputusnya komunikasi data dapat diketahui sejak awal yang nantinya dapat mengefisienkan penggunaan pulsa telepon pada saat koneksi internet.

PENDEKETAN PEMECAHAN

MASALAH Port Paralel

Nama lain dari Port paralel adalah printer port, karena memang dirancang untuk melayani printer dengan kabel koneksi paralel [1].

Nama register, nama sinyal dan sifat sinyal semua disesuaikan dengan pencetak atau printer. Akibatnya ada satu hal yang mengganjal yaitu data dari Port paralel 8 bit yang seharusnya mampu bekerja 2 arah (mengirim dan menerima sinyal) dibuat pemancar satu arah saja. Data port hanya untuk mengirim data ke pencetak.

Ada beberapa nama bagi port paralel, port paralel yang bukan video adapter diberi nama LPT1 dan LPT2, masing-masing mempunyai alamat sendiri-sendiri. Guna memudahkan istilah, maka port paralel yang di video adapter dinamai LPT0. Agar menyingkat nama paralel port selanjutnya disebut LPT.

Pengalamatan Port Paralel

Ada beberapa nama bagi paralel port, untuk port yang tidak pada vidio adapter diberi nama LPT1 dan LPT2, masing-masing memiliki alamat sendir. Untuk memudahkan istilah maka port paralel yang berada pada vidio adapter diberi nama LPT0.

Pada saat komputer dihidupkan, BIOS (Basic Input/Output System) menetapkan jumlah port yang ada dan menentukan alamat port untuk LPT 0, LPT1 dan LPT2. Data port yang biasanya terdapat pada IBM PC adalah

Tabel 1 Alamat Printer Printe r Data Port Statu s Contro l LPT0 3BC H 3BDH 3BEH LPT1 378H 379H 37AH LPT2 278H 279H 27AH Protokol TCP/IP Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mengatur dua atau lebih mesin dalam suatu jaringan dalam melakukan interaksi pertukaran format data. Protokol memiliki suatu fungsi yang spesifik

(3)

satu sama lain pada sebuah hubungan telekomunikasi.

TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang dikembangkan untuk mengijinkan komputer-komputer agar dapat saling membagi sumber daya yang dimiliki masing-masing melalui media jaringan [2].

Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan sebagai bagian dari riset yang dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Pertama kalinya TCP/IP dikembangkan untuk komunikasi antar jaringan yang terdapat pada DARPA. Selanjutnya, TCP/IP dimasukkan pada distribusi software UNIX. Sekarang TCP/IP telah digunakan sebagai standar komunikasi internetwork dan telah menjadi protokol transport bagi internet, sehingga memungkinkan jutaan komputer berkomunikasi secara global.

TCP/IP dapat diterima oleh masyarakat dunia karena memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka.

2. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.

3. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.

4. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsensus dan tidak tergantung pada vendor tertentu.

5. TCP/IP independent terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.

6. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global.

Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini.

7. TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan pada internetwork.

8. TCP/IP memiliki banyak jenis layanan.

Arsitektur TCP/IP

Seperti telah disebutkan sebelumnya, TCP/IP berisi kumpulan dari protokol-protokol yang melakukan fungsinya masing-masing secara spesifik. Protokol-protokol ini dikumpulkan berdasarkan fungsinya dalam lapisan-lapisan tertentu. TCP/IP memiliki 4 lapisan yang antara satu dengan lainnya memiliki protokol dengan fungsi yang saling melengkapi satu sama lain. Lapisan-lapisan tersebut adalah:

1. Network Access Layer 2. Internet Layer

3. Transport Layer 4. Application Layer

HASIL DAN PEMBAHASAN Context Diagram

Context Diagram adalah pendefinisian terhadap sistem yang akan dirancang yang bersifat menyeluruh. Context Diagram digunakan untuk memudahkan proses penganalisaan terhadap sistem yang dirancang secara keseluruhan [3]. Dalam hal ini Context Diagram berfungsi sebagai media yang terdiri dari satu proses dan beberapa entity. Adapun Context Diagram yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 1

(4)

Ethernet Monitor Alaram LED ADC DB 25 0 Sistem Monitoring Komunikasi Data Digital Digital Digital Digital Menu Analog Analog Analog

Gambar 1 Context Diagram sistem monitoring komunikasi

data

Dari gambar diatas proses akan terintegrasi dengan enam ekternal entity, yang mana

Ethernet akan mengeluarkan sinyal digital dalam bentuk paket, tegangan sinyal digital ini berkisar dari 1,77 Volt sampai 1,89 Volt tergantung paket data yang dikirim. Proses ini terjadi saat komputer melakukan komunikasi dengan komputer lainnya. ADC berfungsi untuk merubah sinyal masuk pada jalur input rangkaian ADC kedalam sinyal digital delapan bit. Untuk interface yang digunakan adalah DB25 dimana nantinya akan menyalurkan sinyal kedalam komputer untuk diolah oleh modul program. Output dari sistem terdapat pada tiga entity, yang pertama LED berfungsi sebagai lampu indicator yang mengisyaratkan kepada pemakai komputer bahwa sedang terjadi komunikasi data. LED akan aktif sesuai dengan sinyal digital delapan bit yang di berikan rangkaian ADC, output kedua adalah alarm yang akan akif saat komunikasi data terputus atau saat tidak terjadinya komunikasi data, sedangkan monitor sebagai tampilan dari menu program yang dibuat.

Rancangan Fisik Alat

Rancangan fisik alat dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 2 Rancangan Fisik Alat ADC 0809 sebagai pusat kontrol berfungsi menerima input dari Ethernet, mengaktifkan indicator dan memberi sinyal masukan pada DB 25 yang selanjutnya akan dimasukan kedalam modul program melalui interface. IC SN 7414 sebagai pembangkit clock pada ADC ditambah dengan LED sebagai indicator.

Perancangan,Pembuatan dan Pengujian Rangkaian

Perancangan alat monitoring ini di awali dengan pengukuran tegangan keluaran dari ethernet saat terjadi komunikasi dan saat tidak terjadi komukasi data, pengukuran ini menggunakan multi meter digital, setelah di dapatkan hasil dari pengukuran tegangan maka ditentukan komponen yang dapat menerima dan memberi respon pada reng tegangan hasil pencatatan. Dilanjutkan dengan pengujian alat pada Bread Board sebelum dipindahkan kedalam PCB. Adapun gambar rangkaian dapat dilihat pada gambar rangkaian keseluruhan. Setelah ADC dan komponen pendukung lain ditancapkan maka parameter-parameter yang diperlukan diukur secara manual menggunakan multi meter, seperti pengukuran bit-bit keluaran pada ADC dan tegangan keluaran dari DB 25. Setelah dipastikan hasil dari pengukuran sesuai dengan

(5)

karakteristik komponen yang digunakan maka rangkaian dapat dipindahkan kedalam PCB.

Analisa Rangkaian

a. Rangkaian Pembangkit Clock Untuk mengaktifkan komponen utama dibutuhkan sebuah rangkaian clock. Sebelum rangkaian dipindahkan kedalam papan PCB rangkaian diuji pada Bread board. Pada gambar 3 dilihatkan bentuk rangkaian pembangkit clock.

Gambar 3 Rangkaian Pembangkit Clock

Untuk membangkitkan clock 1 MHz digunakan rangkaian multivibrator yang terdiri dari IC trigger ( SN 7414 ), Resistor dan Capasitor dimana Resistor memiliki nilai 1 Kohm dan Capasitor senilai 1 nF. Berdasarkan rumus Time Constan (T=RxC), maka diperoleh : T=RxC

T = (1 x 103 ) x ( 1 x 10-9 ) = 1 x 10-6 detik

Sehingga frekuensi clock yang dihasilkan rangkaian multivibrator ini adalah :

f = 1 / T

f = 1 / (1 x 10-6 )

= 1.000.000 Hz = 1 MHz b. Rangkaian ADC

Agar nilai yang akan di inputkan kedalam modul program yang terdapat dalam komputer (PC), maka nilai-nilai dari Ethernet yang berbentuk paket harus dirubah

menjadi sinyal digital. Adapun jenis ADC yang digunakan adalah IC ADC 0809 yang dirakit seperti gambar 4.

Gambar 4 Rangkaian ADC Sinyal clock yang masuk kedalam ADC harus stabil, maka sinyal clock diambil dari dari rangkaicn multivibrator (rangkaian clock) yang menghasilkan frekuensi 1 MHz. Pemilihan jalur input dapat ditentukan sendiri. Pemilihan jalur input tergantung pemberian sinyal pada pin 23,24 dan 25. untuk pemilihan input ini dapat kita lihat pada table 3.1

Tabel 3.1 Pemilihan Jalur Input Pin 25 (A) Pin 24 (B) Pin 23 (C) Jalur Input (IN n) 0 0 0 In 0 0 0 1 In 1 0 1 0 In 2 0 1 1 In 3 1 0 0 In 4 1 0 1 In 5 1 1 0 In 6 1 1 1 In 7

Logika 0 pada table 3.1 adalah pemberian tegangan negatif sedangkan logika 1 adalah pemberian tegangan positif pada pin penentu jalur input. Pada rangkaian ini kita menggunakan jalur input 0 maka ketiga pin penentu ini dihubungkan pada tegangan negatif. Jalur input yang tidak digunakan dihubungkan ke tegangan negatif.

(6)

Untuk memulai pengkonversian maka pin STAR (pin 6) diberikan logika 1, logika 1 ini dapat diambil dari pin EOC (pin 7). Output pada pin 7 ini memiliki dua kondisi yaitu logika 1 dan logika 0, logika 0 di inputkan pada pin ALE (pin 22) dimana pin 22 ini aktif pada logika 0 (aktif low). Agar jalur output dapat digunakan maka pin OE (pin 9) harus diaktifkan. Pin 9 akan aktif pada logika 1 ( aktif high), maka pin ini dapat langsung dihubungkan pada jalur positif.

c. Rangkaian LED

Lampu indicator yang pada rangkaian ini menggunakam LED. Setiap LED mendapatkan input dari salah satu pin output pada ADC. LED ini dipasang langsung pada jalur output ADC tanpa perantara resistor. LED dapat langsung dihubungkan karena LED cukup kuat menampung tegangan keluaran dari ADC, dimana output pada ADC memiliki tagangan paling tinggi 5V. Untuk gambar pemasangan LED dapat dilihat pada gambar 5

Gambar.5 Rangkaian LED Setelah rangkaian selesai dirakit dan diuji pada Bread Board, kita lanjutkan dengan pemasangan alat pada interface DB 25 dan menjalankan program aplikasi Delphi yang telah kita bangun. Komputer harus sudah terhubung pada jaringan untuk dapat melihat alat ini berkerja dengan baik.

Pemasangan alat ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Pemasangan Alat pada Komputer

Untuk mengaktifkan alat ini pertama sekali kita harus memberi tanda ceklis pada kotak Aktif Device. Setelah kotak ini diceklis maka alat akan aktif dan langsung memonitor komunikasi data. Saat komunikasi terjadi antar komputer maka lampu indicator pada alat ini akan hidup secara bergantian. Pada program yang kita bangun dapat dicek pin output dari alat dengan cara menekan tombol Cek Pin Out. Bila hasil pada kotak pin 10 menunjukan angka 127 ini artinya sedang terjadi komunikasi data, bial menunjukan angka 63 ini artinya komunikasi data terputus dan alarm akan secara otomatis berbunyi. Alarm akan berbunyi selama tidak terjadi komunikasi data. Saat alarm ini berbunyi maka pengguna dapat memutuskan koneksi internetnya. Dengan cepatnya pengguna mengetahui tidak adanya komunikasi data dan memutuskan koneksi ini berarti penghematan pulsa yang cukup berarti. Program aplikasi yang kita bangun sedikit menggunakan animasi, bila kompoter sedang

(7)

menjalankan program yang cukup berat maka kita dapat menghentikan animasi ini, dengan cara memberi tanda ceklis pada kotak Stop Animasi. Kalom memo berfungsi menampilkan isi dari tombol Help dan Info saat tombol ditekan. Berjalannya alat dan program aplikasi ini sesuai dengan yang kita harapkan berarti kita telah sukses membangun suatu alat pemonitoring komunikasi data pada jaringan komputer.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. ADC 0809 dapat digunakan sebagai komponen pemonitor komunikasi data pada jariangan komputer.

2. Sebagai jalur input kedalam PC dapat memanfaatkan interface DB 25.

3. Program Delphi dapat menjadi indikator yang berupa alarm. 4. Dari rangkaian yang dibuat

dapat berkerja secara otomatis dalam memonitor komunikasi data dan dalam memberi indikator pada pengguna komputer.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sutadi Dwi.2003. I/O Bus dan Motherboard, Andi Offset, Yogyakarta.

[2] Jogiyanto, HM. 1992. Intisari Elektronika. Jakarta : PT. Elex Media Computindo.

[3] Nugroho Widodo.2002. Tip dan Trik Pemrograman Delphi, P.T Elex Media Komputindo, Jakarta.

Gambar

Gambar 1 Context Diagram  sistem monitoring komunikasi
Gambar 3 Rangkaian Pembangkit  Clock
Gambar 6 Pemasangan Alat pada  Komputer

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas diet ikan gabus terhadap peningkatan albumin anak pada perawatan pasca pulang penderita nefrotik sindrom di RSUD

Tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak dari penyelenggaraan jasa pendidikan Perguruan Tinggi Agama Negeri di lingkungan Departemen Agama yang meliputi:

sehingga dapat melengkapi hasil penelitian ini; (iii) mengintegrasikan hasil analisis model DINA dengan analisis secara klasik dalam bentuk software komputer

Sejak proses penangkapan, laju proses deteriorasi (kemunduran mutu) komoditas perikanan tidak dapat dihentikan secara total namun dapat diperlambat. Proses

Metode yang digunakan adalah metode survai sensus yakni survai yang dilakukan untuk memperoleh data dari masing-masing anggota populasi satu per satu, mendata

Transport Team Evaluation for Junior Researcher

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau

efektif sebesar (55,00%); 4) pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran dalam kategori cukup efektif sebesar (55,71%); 5) kendala yang dihadapi guru dalam