• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP PEMBUATAN BATIK TULIS DAN EKOPRINT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP PEMBUATAN BATIK TULIS DAN EKOPRINT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN BATIK TULIS

DAN EKOPRINT

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Kerajinan Batik dan Ekoprint. Buku ini mengulas cara membuat batik tulis dan teknik membuat ekoprint yang benar dan baik.

Peningkatan daya saing produk kerajinan batik yang baik secara kualitas semakin meningkat , Terlebih di mas pendemi COVID 19 ini, persaingan semakin berat di dunia bisnis dimana kepercayaan dan terjamin kualitasnya menjadi sebuah incaran. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pentingnya peningkatan daya saing produk kerajinan batik tersebut yaitu kepedulian konsumen terhadap keamanan bahan yang digunakan dan aspek lingkungan serta adanya persaingan yang semakin ketat antar negara produsen.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknik pembuatan sampai dengan finishing melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). Buku SOP yang telah disusun oleh Yayasan Trukajaya semoga dapat diterapkan di lapangan.

Penyusunan Buku SOP ini berdasarkan hasil informasi dari berbagai sumber yang sudah memiliki pengalaman dan beberapa informasi dari internet. Diharapkan Buku SOP Kerajinan Batik dan Ekoprint ini dapat dijadikan acuan/pedoman bagi semua pihak di daerah lain dalam menyusun SOP kerajinan batik dan ekoprint sesuai kondisi masing-masing pengusaha.

(3)

kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan buku ini, terlebih bagi berbagi pihak yang telah memberikan informasi dengan sukarela .

Salatiga, Januari 2021 Direktur Trukajaya

(4)

4

SOP BATIK TULIS

Alur Pembuatan Batik Tulis

1. Menyiapkan kain 2. Membuat Disain/Motif 3. Mencanting/Nglowongi 4. Pewarnaan kain 5. Membentuk Fariasi 6. Nglorot

Alat yang digunakan dalam membuat batik :

1. Aneka canting batik 2. Malam/lilin batik 3. Kompor minyak 4. Wajan

5. Gawangan 6. Pewarna batik

(5)

Prosedur Nomor : SOP……. …………. “Menyiapkan Kain” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… Definisi

Pemilihan kain adalah kegiatan memilih atau menentukan jenis kain yang akan digunakan untuk membatik.

Informasi Pokok

1. Dalam membuat batik tulis, sebagai medianya dibutuhkan kain. Kain yang biasa digunakan untuk membuat batik adalah kain mori. kain katun ataupun kain sutra sebagai medianya.

2. Pastikan kain mori tidak memiliki kanji dari parbrik yang melebihi ukuran standar.

Cara Kerja

1. Potong kain 2 m, 2,25 m, 2,5 m, 2,75m sesuai kebutuhan.

2. Cara menghilangkan kanji pada kain mori dengan merendam semalam ke dalam air bersih atau kain yang akan digunakan untuk membatik direbus terlebih dahulu.

3. Jika sudah, pada pagi harinya kain dipukul-pukul lalu dibilas dengan air bersih. Setelah itu, bilas kain dan kain kembali dikanji lagi.

(6)

6 4. Kain yang akan dibuat batik tulis perlu dikanji kembali agar lilin bisa

meresap ke dalam kain dan akan membuat lilin mudah dihilangkan. 5. Berikan kanji yang tipis atau kanji ringan yang tidak boleh

(7)

Prosedur Nomor SOP……. …………. “Membuat Motif” Revisi……… Tanggal………… Disahkan ……… Definisi dan Tujuan

Membuat disain adalah kegiatan menggambar pola di kain yang akan digunakan untuk membatik. Tujuan mmembuat disain dan menggambar pola adalah memudahkan melakukan pelilinan mengikuti gambar pola yangsudah ada

Informasi Pokok

1. Setelah kain mori dicuci dan kembali dilapisi kanji tipis, selanjtnya membuat desain batik atau molani.

2. Untuk desain batik, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kreativitas. Namun, tidak ada salahnya untuk mengikuti desain yang sudah ada.

4. Menggambar motif batik tulis diatas kain menggunakan pensil

5. Proses menggambar pola motif batik ini bisa dibilang pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang baik. Orang yang menggambar harus benar-benar paham tentang berbagai pola motif batik, mampu membuat komposisi dan anatomi motif yang bagus, dan bisa memperkirakan hasil kain batik yang dibuat.

(8)

8 6. Bagi para pemula, untuk dapat menghasilkan gambar pola motif

batik pada kain yang baik, biasanya pola motif batik tersebut dirancang terlebih dahulu di atas kertas. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan saat menggambar diatas kain.

Cara Keraja :

1. Proses pengerjaan batik tulis dimulai dari Nyoret, yakni menggambar pola motif batik pada kain mori dengan menggunakan pensil.

2. Biasanya desain kain yang digunakan untuk pemula berupa motif klasik berupan bentuk simbol-simbol. Selain itu, motif pesisiran berupa motif yang berbentuk seperti bunga atau kupu-kupu.

(9)

Prosedur Nomor: SOP……. …………. “Mencanting/ Nglowongi” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ………

Definisi dan Tujuan

Nglowongi adalah proses melukis di atasa kain batik menggunakan alat canthing dan bahan malam/lilin. Tujuan dari Nglowongi agar gambar atau motif yang diinginkan menjadi lebih jelas

Informasi Pokok

1. Proses dasar melukis pola dengan malam ini juga biasa disebut dengan nama Ngrengrengi karena menggunakan

canting Rengrengan, atau juga disebut Nglowongi karena menggunakan malam klowong.

2. Proses Nglowongi ini untuk membentuk outline motif batik. Bagian outline yang tertutup malam/lilin nantinya tidak akan tersentuh oleh warna ketika kain diwarnai.

3. Apabila malam diorot (dikelupas) maka akan menghasilkan warna putih kain, sedangkan kain yang tidak terkena malam akan memunculkan warna sesuai yang diinginkan.

(10)

10

Cara Kerja

1. Cara membuat batik tulis selanjutnya dengan menebalkan desain batik dengan menggunakan lilin yang sudah dicairkan. Pada tahap ini, sebagai alat bantu memerlukan canting.

2. Kain dilukis menggunakan canthing yang sudah berisi lilin panas. 3. Canthing ditorehkan pada kain dengan mengikuti pola yang sudah

dibuat.

4. Selanjutnya, tutupi bagian putih menggunakan lilin. Maksud bagian putih adalah bagian yang nantinya tidak akan kamu beri warna dengan pewarna. Canting yang digunakan pada tahapan ini merupakan canting yang halus. Sedangkan untuk bagian yang besar, digunakan untuk canting kuas. Tujuan dari proses ini agar saat dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna, lapisan yang diberi lilin tidak terkena warnanya.

(11)

Prosedur Nomor : SOP……. …………. “Pewarnaan Kain” Revisi……… Tanggal………. Disahkan ………

Deefinisi dan Tujuan

Pewarnaan adalah proses memberikan warna pada gambar yang telah dibuat pada kain batik setelah melakukan pelilinan. Tujuan agar motif batik yang dihasilkan menjadi terlihat jelas

Informasi Pokok

1. Adapun teknik pewarnaannya bisa dicelup (Bironi) ataupun menggunakan teknik colet

2. Jika menggunakan teknik celup maka semua kain akan dicelupkan pada wadah besar yang telah diberi pewarna

3. Jika menggunakan teknik colet maka kain batik dibentangkan secara horisontal kemudian dicolet pewarna dengan menggunakan kuas atau alat lain. Pewarnaan kain batik dengan teknik colet banyak dilakukan oleh para pengrajin batik jika kain batik tersebut dirancang memiliki banyak warna

(12)

12

Cara Kerja

1. Tehnik pewarnaan dengan colet yaitu dengan mengoleskan pewarna pada bidang-bidang motif batik, pengrajin tidak perlu lagi memberi malam pada kain batik setelah diwarna. Kain tinggal diberi penguat warna, kemudian malam bisa langsung dilorot atau dilepaskan dari kain.

2. Dalam mewarnai kain batik tulis dengan teknik celup, kain bisa dimulai dari warna yang paling muda. Hal ini dimaksudkan agar ketika membutuhkan warna yang lebih gelap pada kain batik mudah untuk dilakukan. Jika sejak awal mewarnai batik menggunakan warna gelap, maka ketika membutuhkan warna terang akan sangat kesulitan.

(13)

Prosedur Nomor: SOP…… …………. “Membentuk Fariasi” Revisi……….. Tanggal…... Disahkan ……… Definisi dan Tujuan

Membentuk Fariasi adalah kegiatn melilin atau melukis kembali kain yang sudah kering menggunakan canting. Tujuan tahapan ini untuk mempertahankan warna pada tahap peawarnaan pertama.

Cara Kerja

1. Setelah kain diberi warna dasar, kain kemudian dililin kembali menggunakan canting.

2. Pelilinan dilakukan sesuai dengan gambar pola yang nanti akandihasilkan

3. Setelah itu, celupkan ke pewarna kedua atau tahap pewarnaan kedua.

4. setelah pewarnaan kedua, maka dilakukan pengeringan dan kemudian penghilangan lilin, sehingga motif batik terlihat jelas sesuai yang diharapkan. Batik selesai dikerjakan.

(14)

14 Standar Operasional Prosedur Nomor : SOP……. Tanggal Dibuat ………….

“Nglorot” Revisi………Tanggal………… Disahkan………

Definisi dan Tujuan.

Nglorot adalah menghilangkan lapisan lilin pada kain batik. Tujuan nglorot untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif danwarna yang sudah dibuat pada kain akan terlihat jelas.

Cara Kerja :

1. Merebus kain yang sudah berubah warnanya menggunakan air panas.

2. Setelah semua langkah-langkah di atas selesai, kamu dapat mencuci kain batik dan menjemurnya sampai kering. Setelah kering, kain batik tulis siap digunakan.

(15)

Macam-macam canting yang biasa digunakan :

a. Canting Klowong.

Canting ini memiliki lubang yang biasa/tidak besar kareting ini memiliki ujung yang na digunakan untuk meenulis

b. Canting cecek.

Canting ini memiliki lubang yang kecil. Guna canting cecek adalah untuk menggambar titik-titik.

c. Canting Menurut Fungsinya :

1. Canting Batik Menurut Fungsinya

Jika dicermati menurut fungsinya, canting terdiri dari dua jenis, yakni Rengrengan dan Isen. Canting rengrengan merupakan canting

(16)

16 ber-cucuk satu yang biasa digunakan untuk menggambar pola batik pertama kali, berukuran sedang dengan lubang cucuk berdiameter sekitar 1-2,5 mm. Sedangkan canting isen berukuran lebih kecil yang difungsikan untuk mengisi pola yang sudah dibuat.

2.Canting Batik Menurut Ukurannya

Secara umum ukuran canting hanya dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Besar-kecilnya ukuran biasanya hanya diukur dari besar-kecilnya cucuk, karena dari cucuk inilah yang akan mempunyai pengaruh langsung terhadap hasil goresan di atas kain. Canting ukuran kecil digunakan untuk isen batik yang sudah direngreng, ukuran sedang untuk membuat pola (merengreng), dan ukuran besar digunakan untuk membuat pola yang berukuran besar dan juga sering digunakan untuk tembokan atau memberi blok malam pada pola batik.

(17)

Canting Cecekan, bercucuk satu yang berfungsi untuk nyeceki (membuat titik-ttik kecil). Proses nyeceki ini biasa digunakan untuk isen yakni mengisi bidang kosong ataupun menghias pola dengan titik-titik dalam batik .

Canting Loron, bercucuk dua yang difungsikan untuk membuat garis sejajar dalam pola batik.

Canting Telon, bercucuk tiga yang berfungsi untuk isen berbentuk titik segitiga sama sisi pada motif batik.

Canting Prapatan, bercucuk empat yang berfungsi untuk isen berbentuk segi empat sama sisi.

(18)

18

Canting Liman, memiliki cucuk lima yang juga berfungsi sebagai isen. Berbentuk segi empat sama sisi dengan satu titik di tengahnya.

Canting Byok, memiliki cucuk ganjil berjumlah tujuh cucuk atau lebih yang berfungsi untuk membentuk lingkaran dari titik-titik dengan satu titik di tengahnya.

Canting Renteng atau Galaran, memiliki cucuk genap empat atau enam yang disusun secara berderet/sejajar.

(19)

PROSEDUR PRODUKSI

NO PROSES KETERANGAN

1. SCOORING Membersihkan sisa kotoran lilin

Kain Katun : DirendamTRO 30-60 menit Kain Sutra : Direndam cuka 2% 30-60 menit 2. MORDANTING Memasukkan unsur logam agar kain mampu

menyerap pewarna alam

Kain Katun : Rebus dengan tawas 14 gr/liter dan soda abu 6 gr/liter

Kain Sutra : Rendam dengan air tawas 14 gr/liter dicampur COT ( Cream Off Tartar) 3 PEMBILASAN Kain dibilas selanjutnya dikeringkan 4 BASIC Kain dimordan in dengan

Tawas/cuka/tunjung 1 menit kemudian kain dibentangkan diatas plastic lalu dimotif dengan daun/bunga ditreatment dengan tawas/tunjung/cuka/kapur lalu digulung diikat dengan benang Kasur lalu dikukus 2 jam. Kemudian diangkat . Ditunggu dingin

(20)

20 MEDIUM

POUNDING

dibuka dikering angin didiamkan 1 minggu. Kain Utama dimordan in dengan

tawas/tunjung/cuka/kapur kemudian dibentangkan diatas plastic lalu dimotif dengan bunga/daun yang sudah ditreatment dengan tawas/tunjung/cuka/kapur.

Kain Blangket dicelup pewarna kemudian diletakkan di kain utama dilapisi plastik lalu digulung dan diikat dengan benang kasur. Lalu dikukus 2 jam. Kemudian diangkat, ditunggu dingin dibuka dikering angin didiamkan 1 minggu.

Kain dibentangkan di atas plastic lalu

daun/bunga yang sudah ditreatment dengan tawas/cuka/tunjung/kapur diletakkan diatas kain lalu dilapisi plastic lagi kemudian

dipounding dengan palu kayu. Setelah itu dikering angin.

(21)

8 PENGEMASAN Pengemasan dimasukkan besek/kardus packaging

9 DISTRIBUSI Pengiriman dengan expedisi

Kriteria daun : daun yang bisa di lestarikan, daun yang dipakai adalah daun yang mengandung pigmen seperti daun kelor, jati, daun lanang, daun jarak kepyar. Daun bamboo bisa dipakai dengan teknik khusus. Daun puring bisa dipakai tapi jugaharus dengan perlakuan khusus.

Sumber ;

1. Hasil diskusi dengan Bp. Tumilan. Owner batik lantinting. Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul, Yogyakarta

2. Hasil diskusi dengan Asesor kompetensi pada LSP Batik Semarang dan Pengelola Cenik Jegeg Art Salatiga, Ibu Endah Widiati

Referensi

Dokumen terkait

Batik lukis merupakan batik modern, karena batik lukis merupakan jenis batik yang penyusunan pola-pola atau motif-motifnya tidak terikat dengan penggunaan isen-isen

Kemplongan merupakan meja kayu yang digunakan untuk meratakan kain mori yang kusut sebelum diberi pola batik dan

Pengrajin batik tidak perlu susah untuk mengisi bahan bakar kompor karena sudah tidak lagi menggunakan kompor konvensional serta daya yang digunakan lebih hemat karena

isen-isen. Pembatikan tradisional biasanya dilakukan dengan menggunakan canting tulis atau cap, dan merupakan batik sogan. Warna dasar putih dan dikombinasikan dengan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsumen batik menginginkan batik tulis dengan bahan kain yang nyaman, tapak canting yang rapi, motif yang menarik, dan

Data yang diinginkan dalam pe- nelitian ini yaitu waktu yang diperlukan oleh seseorang non-profesional untuk membuat pola batik dengan ukuran yang telah ditentukan,

”Pada batik tradisional, corak dan gaya motif batik mempunyai ikatan tertentu, statis yaitu terdiri dari klowong, cecekan, tembokan, isen-isen. Pembatikan

Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung lilin (malam) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil