• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Anggaran

II.1.1 Definisi Anggaran

Perusahaan memerlukan pengendalian atas operasi atau kegiatan yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuannya, oleh karena itu perusahaan memerlukan perhitungan maka dibuatlah suatu anggaran atas target dan sumber daya yang akan digunakan atau diperlukan di masa yang akan datang. Perusahaan yang bekerja secara efektif dan efisien akan membuat anggaran biaya produksinya dengan baik dan akurat untuk meningkatkan kualitas produksinya agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Anggaran dapat dipahami dan di jelaskan sebagai berikut menurut para ahli :

William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2006:13) mendefinisikan anggaran sebagai berikut: “pertanyaan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”. Sementara itu, Mulyadi (2001:488) memberikan definisi yaitu: “anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun”. Sedangkan, Rudiyanto(2006:110) memberikan definisi yaitu : “rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kwantitatif , formal dan sistematis”.

(2)

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas anggaran adalah suatu rencana kerja yang dibuat secara terperinci yang akan digunakan sebagai landasan atau tolak ukur dalam menjalankan suatu kegiatan dalam suatu periode tertentu.

II.1.2 Fungsi Anggaran

Dengan dibuatnya sebuah anggaran merupakan suatu hasil dari sebuah perencanaan dan penyusunan yang telah dibuat oleh manajemen perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Dengan Anggaran diharapkan para tingkatan karyawan perusahaan dapat memiliki acuan sekaligus menjadi pengawasan dalam aktifitas yang dilakukan.

Anggaran memiliki 2 fungsi utama yaitu: 1. Alat perencanaan

Sebagai bagian dari fungsi perencanaan,anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Tanpa memiliki anggaran perusahaan tidak memiliki arah ,sasaran dan target yang harus dicapai dalam satu kurun waktu tertentu.

2. Alat Pengendalian

Sebagai bagian dari fungsi pengendalian, anggaran berguna sebagai alat penilai aktivitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu standar atau tolak ukur manajemen. Sebagai suatu standar anggaran digunakan untuk menilai

(3)

kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan

standar yang ditetapkan atau tidak.

II.1.3 Tujuan Anggaran

Didalam pembuatannya anggaran memiliki tujuan sebagai berikut, yaitu: 1. Tujuan di bidang perencanaan adalah:

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan,

b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan,

c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan, d. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia, e. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

2. Tujuan di bidang pengendalian

a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran b. Membantu mencegah pemborosan,

c. Membantu menetapkan standar baru

II.1.4. Manfaat Anggaran

Anggaran dalam penyusunannya memiliki beberapa manfaat yaitu :

1. Digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan

2. Dapat memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan

(4)

4. Merupakan alat komunikasi dalam perencanaan manajemen kepada seluruh

karyawan

5. Menjadi tolak ukur dalam efektifitas dan efisiensi pencapaian perusahaan.

II.1.5 Proses Penyusunan Anggaran

Pada umumnya, proses penyusunan anggaran terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Dari atas ke bawah (top-down)

Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan tujuan yang jelas. Secara garis besar atasan atau pimpinan yang menetapkan anggaran untuk dilaksanakan oleh bawahannya atau karyawannya

2. Dari bawah ke atas ( bottom-up)

Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan setelah tujuan selesai disusun. Bawahan atau karyawan yang memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran untuk proses pencapaian dimasa yang akan datang.

Blocher, Chen, Cokins yang diterjemahkan oleh Tim Penterjemah Penerbit Salemba Empat (2007 :456) komite anggaran yang efektif terdiri dari: “direktur utama, kepala unit bisnis strategis dan direktur keuangan”. Sedangkan, William K.Carter dan Milton F.Usry diterjemahkan oleh Krista (2005:9) komite anggaran terdiri dari: “manajer penjualan, manajer produksi, kepala insinyur, bendahara, dan kontroler”.

(5)

II.1.6 Faktor-Faktor Penyusunan Anggaran

Nafarin, M. (2007:11) faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan

2. Data masa lalu

3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi

4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak gerik pesaing

5. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah

6. Penelitian untuk pengembangan perusahaan

II.1.7 Proses Pengendalian Anggaran

Pengendalian merupakan suatu upaya yang ditujukan agar pelaksanaan anggaran tidak menyimpang dari tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Selain itu pengendalian anggaran merupakan penggunaan anggaran dalam mengatur kegiatan

usaha yang ebrkaitan dengan penggunaan sumber daya.

Mengacu pada pendapat M. Nizarul Alim (2009) Sistem pengendalian anggaran meliputi :

1. Struktur pengendalian anggaran

2. Prosedur

(6)

II.2. Biaya Produksi

II.2.1 Definisi Biaya Produksi

Dalam pembahasan skripsi ini, permasalahan yang ada di perusahaan adalah terjadinya perbedaan realisasi anggaran biaya produksi. Biaya produksi dapat dipahami dan di jelaskan sebagai berikut menurut para ahli :

William K.Carter diterjemahkan oleh Krista (2009:40) mendefinisikan biaya produksi sebagai berikut: “jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung,tenaga kerja langsung,dan overhead pabrik”. Sementara itu, Sugiarto , Tedy Herlambang ,Brastoro,Rachmat Sudjana,Said Kelana (2002: 248) mendefinisikan biaya produksi sebagai berikut: “ jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat”. Sementara mengacu pendapat Wildan (2008) pengertian biaya produksi dapat dikemukakan sebagai sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa biaya produksi adalah merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan –bahan yang akan digunakan

untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut

II.2.2 Jenis-Jenis Anggaran Pada Biaya Produksi

II.2.2.1 Anggaran bahan baku

Garrison, Norren and Brewer diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:23) mendefinisikan anggaran bahan baku langsung sebagai berikut: “menunjukan secara terperinci bahan mentah yang harus dibeli untuk memenuhi anggaran produksi dan

(7)

untuk memenuhi jumlah persediaan yang memadai”. Sementara itu, Rudiyanto (2006:118) memberikan definisi anggaran biaya bahan baku sebagai berikut: “rencana besarnya biaya bahan baku yang akan dikeluarkan perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa yang akan datang”.

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang disusun mengenai jumlah biaya bahan baku yang akan dikeluarkan pada periode tertentu dimasa yang akan datang. Penyusunan perencanaan pembeliaan bahan baku dihitung sebagai berikut :

Bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi XXX Ditambah persediaan akhir bahan mentah yang diinginkan XXX

Total bahan mentah yang diperlukan XXX

Dikurangi persediaan akhir bahan mentah XXX

Bahan mentah yang akan dibeli XXX

Metode pengendalian bahan baku yaitu :

1. Metode siklus pesanan

Dilakukan dengan cara memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas.Perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda (misalnya 30, 60, 90 hari)

2. Metode minimum maksimum

Dilakukan dengan didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian

besar item persediaan berada pada kisaran tertentu, dimana jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan dan tingkat minimun sudah

(8)

memasukan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya

kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali.

3. Just in time

Filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan, semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja pada saat dibutuhkan tepat waktu.

II.2.2.2Anggaran Tenaga Kerja

Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:41) mendefinisikan anggaran tenaga kerja langsung sebagai berikut : “rencana detail yang menunjukan bagaimana tenaga kerja diperoleh selama periode waktu tertentu”. Semantara itu, Rudiyanto (2006:118) memberikan definisi anggaran biaya tenaga kerja langsung yaitu: “rencana besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar biaya tenaga kerja yang terlibat secara langsung di dalam proses produksi di dalam suatu periode tertentu dimasa mendatang”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebuah rencana terperinci mengenai jumlah biaya yang tenaga kerja langsung yang akan digunakan pada periode tertentu di masa yang

akan datang. Penyusunan perencanaan biaya tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut :

(9)

Permintaan produksi XXX

Dikalikan jam tenga kerja langsung XXX

Total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan XXX Dikalikan biaya tenaga kerja langsung per jam XXX

Total biaya tenaga kerja langsung XXX

William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak, (2009:392) pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan cara sebagai berikut : “

pengendalian biaya tenaga kerja dimulai dengan desain produk dan terus berlanjut

sampai waktu penjualan dan pelayanan purna jual”.

Departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah :

1. Departemen personalia

Fungsi utama dari departemen personalia adalah untuk menyediakan tenaga kerja yang efisien dan memastikan bahwa seluruh organisasi mengikuti kebijakan personalia yang sesuai.

2. Departemen perencanaan produksi

Departemen perencanaan produksi bertanggung jawab untuk menjadwalkan pekerjaan dan memberikan perintah kerja ke departemen produksi.

3. Departemen pencatatan waktu

Departemen pencataan waktu memastikan adanya catatan yang akurat atas waktu kerja setiap karyawan.

(10)

Data penggajian diproses dalam dua tahap yaitu menghitung dan menyiapkan

gaji, serta mendistribusikan biaya gaji ke pesanan dan departemen.

5. Departemen biaya

Departemen biaya mencatat biaya tenaga kerja langsung pada kartu biaya pesanan atau laporan produksi departemental, serta mencatat baiya tenaga kerja tidak langsung pada catatan overhead departemental yang terinci.

II.2.2.3Anggaran Overhead

Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:27) mendefinisikan anggaran overhead manufaktur sebagai berikut: ‘ menunjukan skedul seluruh biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung”. Semantara itu, Sirait, J. (2006: 80) memberikan definisi anggaran overhead sebagai berikut: “anggaran untuk semua biaya pabrik, selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa anggaran biaya overhead manufaktur adalah suatu rencana terperinci mengenai jumlah biaya overhead yang akan dikeluarkan pada periode tertentu dimasa yang akan datang. Penyusunan perencanaan biaya overhead dihitung sebagai berikut :

Anggaran jam tenaga kerja langsung XXX

Dikalikan tarif overhead variabel XXX

Overhead manofaktur variabel XXX

(11)

Total overhead manufaktur XXX

Dikurangi depresiasi XXX

Pengeluaran kas untuk overhead manufaktur XXX

Mengacu pada pendapat Gen Norman Thomas, (2008) pembebanan biaya overhead terbagi dua jenis yaitu :

1. Overhead pabrik dibebankan terlalu rendah (underapplied)

Yaitu keadaan dimana jumlah biaya overhead pabrik aktual lebih besar dari pada overhead yang dianggarkan

2. Overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi (overapplied)

Yaitu keadaan dimana jumlah biaya overhead pabrik aktual lebih kecildari pada overhead yang dianggarkan

Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:130) pembebaban biaya overhead dilakukan dengan cara sebagai berikut : “Cara membebankan biaya overhead yaitu dengan cara Basis alokasi”. Cara basis alokasi yang digunakan untuk menghitung tarif overhead ditentukan dimuka :

Tabel 2.1

Rumusan Basis Alokasi Tarif Overhead

Tarif overhead = Estimasi biaya overhead pabrik total yang ditentukan di muka Estimasi unit produk total

Sumber : Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan 11th edition

(12)

Sedangkan rumus untuk membebankan biaya overhead ke produk atau

pekerjaan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Rumusan Pembebanan Biaya Overhead Ke Produk

overhead yang ditetapkan tarif overhead yang Jumlah jam kerja yang

untuk pekerjaan tertentu = ditentukan di muka X dibutuhkan dalam suatu pekerjaan

Sumber : Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan 11th edition

II.2.3. Unsur Dalam Biaya produksi

II.2.3.1Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku dapat dipahami dan di jelaskan sebagai berikut menurut para ahli :

Rudiyanto (2006:17) mendefinisikan biaya bahan baku sebagai berikut : “biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu dalam volume tertentu” sementara itu, William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak, (2009:40) mendefinisikan biaya bahan baku langsung sebagai berikut : “ semua biaya bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa biaya bahan baku adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku dalam

(13)

suatu proses produksi.

Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan dan biaya-biaya perolehan lain.Sistem Pembelian Transaksi pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian-bagian produksi, gudang, pembelian, penerimaan barang dan akuntansi. Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dibuat dalam transaksi pembelian lokal bahan baku adalah surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian lokal,pembelian import atau dari pengolahan sendiri.

Sehingga biaya –biaya yang harus diperhitungkan dalam penyusunan perencanaan biaya bahan baku diantaranya adalah :

1. Biaya pembelian bahan baku

2. Diskon pembelian

3. Beban angkut pembelian

4. Biaya penyimpanan atau penggudangan persediaan bahan baku

II.2.3.2Biaya Tenga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari unsur-unsur biaya produksi. Biaya tenaga kerja dapat dipahami dan di jelaskan sebagai berikut :

Rudiyanto (2006:17) mendefinisikan biaya tenaga kerja langsung sebagai berikut: “biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi”. Sementara itu, William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2009:40) memberikan definisi biaya tenaga kerja

(14)

langsung sebagai berikut: “ biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai penggunaan tenaga kerja (manusia) dalam proses produksi.

Dalam anggaran tenga kerja langsung yaitu dengan menspesifikasikan jumlah tenaga kerja serta jam tenaga kerja. Pengaturan akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung mencakup :

1. Sejarah kerja dari setiap pekerja ,seperti tanggal dipekerjakan, tingkat upah, penugasan awal, promosi, kenaikan gaji dan waktu cuti untuk liburan atau karena sakit

2. Informasi yang diperlukan untuk memenuhi kontrak serikat kerja, hukum jaminan sosial, peraturan upah dan jam kerja, pajak penghasilan yang dipungut, dan persyaratan pemerintah.

3. Waktu kerja dan biaya standar

4. Jam kerja setiap karyawan,tingkat upah, dan total pendapatan untuk setiap periode penggajian

5. Perhitungan potongan dari upah kotor untuk setiap karyawan

6. Output atau pencapaian dari setiap karyawan

(15)

Biaya overhead pabrik merupakan salah satu dari unsur-unsur biaya produksi. Biaya overhead pabrik dapat dipahami dan di jelaskan sebagai berikut menurut para ahli :

Rudiyanto (2006:17) mendefinisikan biaya overhead sebagai berikut: “ berbagai macam biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenga kerja langsung tetapi juga tetap dibutuhkan dalam proses produksi”. Sementara itu, William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2009:40) memberikan definisi biaya overhead pabrik sebagai berikut: “ semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam lingkungan pabrik,tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan proses produksi .

faktor –faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan tarif biaya overhead adalah :

1. Dasar yang digunakan

Output fisik,biaya bahan baku langsung, biata tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin.

2. Pemilihan tingkat aktifitas

Kapasitas teoritis, kapasitas praktis, kapasitas aktual yang diperkirakan, kapasitas normal, dampak kapasitas terhadap tarif overhead, kapasitas mengganggur versus kelebihan kapasitas.

(16)

Perhitungan biaya penyerapan penuh, perhitungan biaya langsung

4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif

Tarif tingkat pabrik, tarif departemental, tarif subdepartemental dan aktivitas.

5. Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktifitas jasa

Sehingga dalam perhitungan tarif biaya overhead yaitu dengan menentukan tingkat aktifitas yang akan digunakan untuk dasar yang dipilih kemudian setiap item biaya overhead diestimasikan atau dianggarkan pada tingkat aktifitas tersebut

sehingga menhasilkan estimasi total biaya overhead pabrik.

II.2.4 Format Dan Contoh Hitungan Dari Anggaran Biaya Produksi

Contoh soal : Asumsikan bahwa Franklin Company memproduksi 3 produk , A,B,dan C, yang dipasarkan di dua daerah penjualan. Yaitu timur dan Barat. Departemen produksi terdiri atas Departemen pemotongan, Departemen perakitan dan Departemen penyelesaian. Estimasi anggaran untuk tahun depan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20A disajikan dengan tampilan sebagai berikut:

Tabel 2.3

Estimasi anggaran yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20A

Penjualan

Timur Barat harga Jual

Produk

A 4000 3000 200

B 6000 5000 150

(17)

Persediaan Bahan baku:

Unit di Unit di

Bahan baku: Persediaan awal Persediaan akhir Biaya per unit

X 30000 40000 1

Y 10000 12000 14

Z 2000 2500 2.5

Barang dalam proses: Tidak ada baik di awal maupun di akhir periode Barang jadi (FIFO)

Persediaan Awal Unit di

Produk Unit Biaya per unit Persediaan Akhir

A 200 140 250

B 400 95 200

C 600 75 400

Kuantitas Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya per Unit

Bahan baku

X Y Z

Produk A 12 5 2

Produk B 8 3 1

Produk C 6 2 1

Biaya per unit bahan baku 1 14 2.5

Kebutuhan Waktu Tenaga Kerja dan Tarif Tenaga Kerja Departemental

X Y Z

(18)

(jam) (jam) (jam)

Produk A 0.5 2.5 0.8

Produk B 0.375 2 0.5

Produk C 0.375 1.75 0.5

Tarif per jam tenaga kerja 8 10 9

Anggaran Overhead Pabrik

Departemen

pemotongan Departemen perakitan

Departemen penyelesaian Estimasi Biaya Variabel per Estimasi Biaya Variabel per jam Estimasi Biaya Variabel per Jam Bahan Baku tidak langsung dan perlengakapan 5,957 0 9,949 1 6,185 0 tenaga kerja tidak langsung 25,000 1 25,000 0 22,000 1 Pajak upah 13,030 0 67,800 0 56,585 Tunjangan karyawan 14,333 - 74,580 - 62,244 Penyusutan peralatan 5,000 - - - 2,000 Peralatan kecil - - 2,500 0 Perbaikan 0 0 1,500 0

(19)

dan pemeliharaan 2,000 1,500 Alokasi biaya bangunan 1,000 - 1,000 - 1,000 Alokasi biaya umum pabrik 6,000 - 9,000 - 7,500

Estimasi Waktu Mesin Departemen Pemotongan untuk Setiap Unit Produk

Produk A Produk B Produk C

Waktu mesin dalam jam 1 1 0

Beban Komersial dan Pajak Penghasilan

Beban Pemasaran 358,790 Beban Administratif 290,000

Tarif pajak

penghasilan 40%

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

Dari contoh soal diatas maka dapat dibuat:

Tabel 2.4

Anggaran Produksi Franklin Company

Franklin Company

(20)

Produk A Produk B

Produk C

Unit yang diperlukan untuk memenuhi

anggaran pejualan 7,000 11,000 15,000

Ditambahkan persediaan akhir yang

diinginkan 250 200 400

Total unit yang diperlukan 7,250 11,200 15,400 Dikurangi persediaan awal 200 400 500 Produksi yang direncanakan untuk

tahun ini 7,050 10,800 14,900

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

Tabel 2.5

Anggaran Bahan Baku Langsung Dalam Unit

Bahan baku X Bahan Baku Y Bahan Baku Z Produk A

Unit yang akan diproduksi 7,050 7,050 7,050 Jumlah bahan baku yang diperlukan per unit A 12 5 2 Unit bahan baku yang diperlukan 84,600 35,250 14,100 Produk B

Unit yang akan diproduksi 10,800 10,800 10,800 Jumlah bahan baku yang diperlukan per unit B 8 3 1 Unit bahan baku yang diperlukan 86,400 32,400 10,800 Produk C

Unit yang akan diproduksi 14,900 14,900 14,900 Jumlah bahan baku yang diperlukan per unit C 6 2 1 Unit bahan baku yang diperlukan 89,400 29,800 14,900 Total unit bahan baku yang diperlukan 260,400 97,450 39,800

Franklin Company

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20A

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

Tabel 2.6

(21)

Bahan Bahan Bahan

Baku X Baku Y Baku Z Total

Produk A

Unit bahan baku yang

diperlukan untuk produksi 84,600 35,250 14,100 Biaya per unit 1 14 3

total 84,600 493,500 35,250 613,350

Produk B

Unit bahan baku yang

diperlukan untuk produksi 86,400 32,400 10,800 Biaya per unit 1 14 3

total 86,400 453,600 27,000 567,000

Produk C

Unit bahan baku yang

diperlukan untuk produksi 89,400 29,800 14,900 Biaya per unit 1 14 3

total 89,400 417,200 37,250 543,850

Total biaya bahan baku yang

diperlukan untuk produksi 260,400 1,364,300 99,500 1,724,200 Franklin Company

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20A

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

Tabel 2.7

(22)

Produk A Produk B Produk C Total Departemen pemotongan

Unit yang akan diproduksi 7,050 10,800 14,900 Jam kerja yang dibutuhkan per unit 1 0 0

Total jam kerja yang diperlukan 3,525 4,050 5,588 13,163 Tari tenaga kerja departemental 8 8 8 8 Total biaya tenaga kerja departemental 28,200 32,400 44,700 105,300 Departemen Perakitan

Unit yang akan diproduksi 7,050 10,800 14,900 Jam kerja yang dibutuhkan per unit 3 2 2

Total jam kerja yang diperlukan 17,625 21,600 26,075 65,300 Tari tenaga kerja departemental 10 10 10 10 Total biaya tenaga kerja departemental 176,250 216,000 260,750 653,000 Departemen Penyelesaian

Unit yang akan diproduksi 7,050 10,800 14,900 Jam kerja yang dibutuhkan per unit 1 1 1

Total jam kerja yang diperlukan 5,640 5,400 7,450 18,490 Tari tenaga kerja departemental 9 9 9 9 Total biaya tenaga kerja departemental 50,760 48,600 67,050 166,410

Total biaya tenaga kerja langsung 255,210 297,000 372,500 924,710 Franklin Company

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20A

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

Gambar 2.8

Anggaran Overhead Pabrik

Franklin Company

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20A

Biaya

Tarif

Biaya Anggaran Biaya Tetap Variabel Aktifitas Variabel Total

Departemen Pemotongan

Bahan baku tidak langsung dan perlengkapan 5,957 0 18,080 6,328 12,285 Tenaga kerja tidak langsung

(23)

Pajak penghasilan 13,030 0 18,080 904 13,934 Tunjangan karyawan 14,333 - - 14,333 Penyusutan peralatan 5,000 - - 5,000 Perbaikan dan pemeliharaan

2,000 0 18,080 1,808 3,808 Alokasi biaya bangunan

1,000 - -

1,000 Alokasi biaya pabrik umum

6,000 - -

6,000

Total overhead departemental

90,400

Anggaran dasar alokasi overhead

18,080

Tarif overhead pabrik departemental yang telah

ditentukan sebelumnya 5

Departemen Perakitan

Bahan baku tidak langsung dan perlengkapan 9,949 1 65,300 32,650 42,599 Tenaga kerja tidak langsung

25,000 0 65,300 13,060 38,060 Pajak penghasilan 67,800 0 65,300 1,306 69,106 Tunjangan karyawan 74,580 - - - 74,580 Penyusutan peralatan 2,500 0 65,300 16,325 18,825 Perbaikan dan pemeliharaan

1,500 65,300 6,530 8,030 Alokasi biaya bangunan

1,000 - -

1,000 Alokasi biaya pabrik umum

9,000 - -

9,000

Total overhead departemental

261,200

Anggaran dasar alokasi overhead

65,300

Tarif overhead pabrik departemental yang telah

ditentukan sebelumnya 400

Departemen Penyelesaian

Bahan baku tidak langsung dan perlengkapan 6,185 0.2 18,490 3,698 9,883 Tenaga kerja tidak langsung

2,200 1 18,490 18,490 40,490 Pajak penghasilan 56,585 0.1 18,490 1,849 58,343

(24)

Tunjangan karyawan 62,244 - - - 62,244 Penyusutan peralatan 2,000 - - - 2,000 Perbaikan dan pemeliharaan

1,500 0.1 18,490 1,849 3,349 Alokasi biaya bangunan

1,000 - - -

1,000 Alokasi biaya pabrik umum

7,500 - - -

7,500

Total overhead departemental

184,900

Anggaran dasar alokasi overhead

18,490

Tarif overhead pabrik departemental yang telah

ditentukan sebelumnya 10

Anggaran Overhead Pabrik Departemen Pemotongan

90,400 Anggaran Overhead Pabrik

Departemen Perakitan 261,200

Anggaran Overhead Pabrik

Departemen Penyelesaian 184,900

Total Anggaran Overhead Pabrik

536,500 Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

II.3. Varians

II.3.1 Definisi Varians

Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:88) mendefinisikan varians sebagia berikut: “perbedaan antara harga standar dan harga aktual serta kuantitas standar dan kuantitas aktual”. Sementara itu, Edward J. Blocher,Kung H,Chen,Gary Cokins, dan Thomas W.Lin yang diterjemahkan oleh Tim Penerjemah penerbit Salemba, (2007:134) memberikan definisi dari varians sebagai berikut: “besarnya penyimpangan atau devisiasi hasil operasi aktual dari hasil operasi yang diharapkan” . Mengacu pada pendapat Ilmu Ekonomi ( 2011)

(25)

analisis varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan

sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan.

Sehingga dapat disimpulkan definisi dari varians adalah perbedaan antara nilai standar dengan nilai aktual yang terjadi . Untuk melakukan atau mendapatkan hasil varians diperlukan data mengenai laporan data aktual serta susunan anggara yang telah dibuat agar dapat dibandingkan satu sama lain.

Analisa dari penyimpangan akan menghasilkan dua varians yaitu:

1. Penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance), dimana jumlah aktual atau realisasi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah standar atau anggaran yang telah ditetapkan

2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance, dimana jumlah aktual atau realisasi lebih besar dibandingkang dengan jumlah standar atau anggaran yang telah ditetapkan.

Dengan adanya analisa varians yang dilakukan akan diketahui elemen biaya mana yang menyimpang dan disebabkan oleh apa serta bagaimana dampak dari penyimpangan tersebut agar pihak manajemen dapat menentukan langkah perbaikan.

II.3.2 Varians Bahan baku

Varians bahan baku adalah perbedaan atau selisih antara jumlah biaya bahan

baku standar dengan biaya katual yang dikeluarkan perusahaan dalam sebuah proses produksi. Jenis varians bahan baku,terdiri dari :

(26)

William K.Carter, dan Milton F.Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:162) mendefinisikan varians harga bahan baku sebagai berikut: “ jika harga aktual yang dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil dari standar”. Sementara itu, Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:92) memberikan definisi varians harga bahan baku sebagai berikut: “selisih antara jumlah yang dibayar untuk kuantitas bahan baku tertentu dan yang seharusnya dibayar menurut standar yang telah ditetapkan”.

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa varians harga bahan baku adalah perbedaan nilai harga yang dibayarkan dengan harga standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

2. Varians Kuantitas Bahan Baku

William K.Carter, dan Milton F.Usry yang diterjemahkan oleh Krista, (2006:163) mendefinisikan varians kuantitas bahan baku sebagai berikut: “perbandingan antara kuantitas aktual dari bahan baku yang digunakan dengan kuantitas standar yang diperbolehkan”. Sementara itu, Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:92) memberikan definisi varians kuantitas bahan baku sebagai berikut: “perbedaan antara kuantitas bahan baku yang digunakan dalam produksi dan kuantitas yang seharusnya digunakan menurut standar yang ditetapkan”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa varians kuantitas bahan baku adalah perbedaan jumlah kuantitas bahan baku yang digunakan dalam suatu proses produksi dengan jumlah kuantitas bahan baku yang telah ditetapkan dalam standar suatu anggaran.

(27)

1. Varians tarif tenaga kerja

William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2006:164) mendefinisikan varians tarif tenaga sebagai berikut: “ perbedaan yang terjadi antara tarif standar tenaga kerja dengan tarif aktual tenaga kerja”. Sementara itu, Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:97) meberikan definisi varians tarif tenaga kerja sebagai berikut : “penyimpangan dari standar terhadap rata-rata yang dibayarkan kepada tenaga kerja”

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa varians tarif tenaga kerja adalah perbedaan jumlah tarif untuk pembayaran tenaga kerja aktual dengan tarif tenaga kerja yang telah ditetapkan dalam standar anggaran perusahaan.

2. Varians Efisiensi Tenaga Keja

William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2006:165) mendefinisikan varians efisiensi tenaga kerja sebagai berikut : “ perbedaan antara jam aktual yang digunakan dengan jam standar yang diperpolehkan”. Sementara itu, Garrison, Norren and Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2007:98) memberikan definisi varians efisiensi tenaga kerja sebagai berikut : “perbedaan antara produktivitas jam tenaga kerja langsung dengan jam standar yang telah ditetapkan”.

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan definisi diatas bahwa varians efisiensi tenaga kerja adalah perbedaan dari jumlah jam yang digunakan secara aktual dengan jumlah jam yang telah ditetapkan dalam standar anggaran produksi.

(28)

Overhead merupakan salah satu biaya yang paling sulit dikelola atau dimengerti.Varians biaya overhead adalah selisih biaya overhead pabrik aktual dengan biaya overhead pabrik berdasarkan standar yang diperkenankan.

Metode yang paling sering digunakan dalam praktik sehari-hari untuk varians overhead adalah metode dua varians. Metode dua varians terdiri dari :

1. Varians terkendali ( controllable variance)

William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2006:169) mendefinisikan varians terkendali sebagai berikut: “ selisih antara overhead pabrik yang terjadi dengan kelonggaran anggaran untuk jumlah standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan untuk produksi aktual”

2. Varians volume

William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista (2006:170) mendefinikan varians volume sebagai berikut: “ perbedaan antara kelonggaran anggaran yang didasarkan pada jumlah standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan untuk produksi aktual dan standar overhead pabrik yang dapat dibebankan ke barang dalam proses”.

II.3.5 Format dan Contoh Hitungan Varians

Berikut merupakan kartu biaya standar untuk produk Paxel :

(29)

Kartu Biaya Standar Wilton Manufacturing Corporation

BAHAN BAKU LANGSUNG Departemen Total Biaya

Kuantitas Harga Unit

Komponen Standar Standar Pemotongan Pencetakan Perakitan

1-34 4 $ 6,25 $ 25

1-71 6 3.75 22.5

2-05 10 2.45 $24,5

3-89 2 7.5 $15 $87

TENAGA KERJA LANGSUNG Jam Tarif Standar Operasi Standar Per Jam

1-11 3/4 $ 13 $ 9,75 1-19 1/4 13 3.25 2-14 1/2 10 $5 3-25 1/3 12 $4 22 OVERHEAD PABRIK Dasar Kuantitas Operasi Alokasi Standar Tarif

1-11 Jam Mesin 1 1/2 15.60% $23,4 1-19 Jam Mesin 2 1/2 15.6 39 2-14 Waktu Pemrosesan 1 1/2 18.5 $27,75 3-25 Jam Tenaga Kerja 1/3 15 $5 95.15

TOTAL BIAYA PRODUKSI PER UNIT $204,15

WILTON MANUFACTURING COMPANY

Kartu Biaya Standar Untuk produk Paxel Tanggal Standar

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

1. Varians Bahan Baku

Contoh soal : Untuk mengilustrasikan perhitungan varians harga pembelian bahan baku, asumsikan 10000 unit komponen 3-89 pada kartu biaya standar untuk Paxel

(30)

dibeli pada harga per unit sebesar $ 7,44. Varians harga pembeliaan bahan baku

dihitung sebagai berikut:

Harga

Kuantitas X per Unit Jumlah

Kuantitas aktual yang dibeli 10,000 7.44 Aktual 74,400 Kuantitas aktual yang dibeli 10,000 7.5 Standar 75,000 Varians harga pembeliaan bahan baku 10,000 0.06 600

kesimpulan : Varians harga pembeliaan bahan baku sebesar $600 merupakan varians yang menguntungkan karena harga yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan standar. Atau secara khusus biaya aktual lebih kecil $0,06 per unit dibandingkan dengan harga standar

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

2. Varians Tenaga Kerja

Contoh soal 1 : Untuk mengilustrasikan varians tarif tenaga kerja untuk operasi 3-25 di kartu biaya standar paxel dengan asumsi bahwa jam aktual yang digunakan adalah sebesar 1,632 jam dengan tarif aktual sebesar $ 12,50 per jam untuk memproduksi 4,512 unit ekuivalen dari paxel. Varians tarif tenaga kerja dapat dihitung sebagai berikut:

Jam X Tarif Jumlah

Jam aktual yang digunakan 1,632 12.5 Aktual 20,400 Jam aktual yang digunakan 1,632 12 Standar 19,584

(31)

Kesimpulan : varians tarif tenaga kerja sebesar $816 tidak menguntungkan karena

tarif aktual melebihi tarif standar sebesar $0.50 per jam.

Contoh soal 2:Asumsikan jika jam standar yang diperbolehkan untuk memproduksi 4,512 unit ekuivalen dari paxel yang diproduksi di departemen perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation selama bulan tersebut adalah sebesar 1504. Varians efisiensi tenaga kerja untuk operasi 3-25 dihitung sebagai berikut :

Jam X Tarif Jumlah

Jam aktual yang digunakan 1,632 12 Aktual 19,584 Jam standar yang diperbolehkan 1,504 12 Standar 18,048 Varians efisiensi tenaga kerja 128 1,536

Kesimpulan : varian efisiensi tenaga kerja sebesar $ 1,536 tidak menguntungkan karena jam aktual melebihi tarif standar sebesar 128 jam.

Sumber : William K.Carter yang diterjemahkan oleh Krista S.E.Ak 13th edition

3. Varians Overhead

Contoh Soal : Asumsikan bahwa Paxel adalah satu-satunya produk yang dihasilkan di departemen Perakitan dari Wiltom Manufacturin Corporation selama bulan maret dan data berikut ini tersedia di akhir bulan :

Overhead pabrik aktual 24,422

jam standar yang diperbolehkanuntuk produksi aktual

(4512 unit x 1/3 jam tenaga kerja standar per unit) 1,504 Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan 1,632

(32)

Overhead pabrik aktual 24,422 Overhead pabrik yang dapat dibebankan ke standar barang dalam

proses

(1504 jam standar yang diperbolehkanx $15 tarif overhead standar)

22,560 Varians overhead pabrik keseluruhan

1,862

Kesimpulan : varians overhead aktual sebaiknya dianalisa lebih lanjut untuk mengungkapkan sumber varians dan dengan demikian memberikan pedoman bagi manajemen dalam menentukan penyebabnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa bivariat menunjukkan kondisi lingkungan pemukiman yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kota Semarang antara lain kondisi dinding dapur bukan tembok,

Perbedaan latar belakang jurusan saat di SMA/MA sedikit banyak berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran di Pendidikan Geografi terutama bagi

Sadoso Sumosardjuno (1992:35) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik berikut ini; 1) Sirkuit pendek terdiri

 Di beberapa negara Eropa diterapkan teknologi yang dipakai oleh Inggris.  1809 Sungai Ruhr di Westphalia (Jerman) dikenal sebagai

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, 2003:54). Selama ini

Sebab pada masa pemerintahan Umar ibn Khaththab terjadi perluasan wlayah Islam yang sangat luas, yaitu ke fron timur, utara dan barat, suatu penaklukan yang luar

Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli Pematang Siantar ditinjau dari Aspek Keuangan berdasarkan surat