• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI

UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

Oleh:

Elirta Dewi Aprianti, Mulyati, Siska Nerita

Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan PGRI Sumatera Barat

Elirtadewi@yahoo.com

ABSTRACT

Education is a conscious and deliberate effort to create an atmosphere of learning and the learning process so that learners can actively develop her potential. To achieve that all teachers are expected to design a lesson plan (RPP) in accordance with the standards of Teacher Performance Assessment Instrument (IPKG). In this case the teachers of biology in the city of Solok generally there are those who do not understand the reference in designing and making lesson plans. In designing the lesson plan there are teachers who take reference from the internet and copying existing RPP without looking at the characteristics of the material that students will be taught appropriate or not so as a result of the learning process is not maximized. The purpose of this study is to investigate the standardization of Lesson Plan (RPP) in SMA Solok. This research is a descriptive study, the sampling technique is the total sampling by collecting RPP State high school biology teacher in Solok and analyze lesson plans based on a questionnaire that has been developed by Mulyati ,et al (2013). From this study showed that in terms of the completeness of components obtained an average RPP for completeness existing RPP component is 66.75% and 33.25% no. Based on the analysis results, we can conclude that the RPP in Solok Standard Self categorized by the percentage of 68.89%

KeyWords: Analyzed, lesson plan, Standarization, State High Shcools

PENDAHULUAN

Pengembangan RPP yang dapat membangun karakter peserta didik harus diawali dengan pemahaman arti dan tuju-annya serta menguasai secara teoritis unsur unsur yang terdapat didalamnya. RPP disu-sun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antar standar kompetensi, kom-petensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kom-petensi, penilaian, dan sumber belajar dalam suatu kebutuhan pengalaman belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

standar isi dan dijabarkan dalam silabus unit yang akan diterapkan guru dalam pem-belajaran di kelas (Mulyasa, 2010 :212). RPP ini berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.

Berdasarkan hasil wawancara pe-nulis pada tanggal 10 April 2013 dengan guru Biologi kelas XI di SMA 2 Negeri Kota Solok, didapatkan bahwa Rencana Pel-aksanaan Pembelajaran belum di-kembangkan secara optimal yang sesuai dengan standar IPKG-. Hal ini ditemukan dilapangan bahwasanya masih ada guru bio-logi yang tidak membuat RPP sebelum pro-ses pembelajaran dimulai. Guru tidak mem-punyai persiapan awal dalam proses pem-belajaran sehingga guru hanya

(2)

menggu-nakan RPP yang lama sebagai acuan dalam pembelajaran semester Genap ini. Hal ini didasarkan guru biologi masih belum memahami acuan dalam merancang dan membuat RPP. Sebagian besar perangkat pembelajaran yang dibuat masih disusun dengan memodifikasi, menjiplak atau mengambil dari internet dengan alasan perangkat pembelajaran ini hanya untuk melengkapi administrasi saja, karena guru beranggapan sudah mahir dalam proses pengajaran di dalam kelas. Dalam pelak-sanaan proses pembelajaran, setiap guru wajib dan menjadi syarat mutlak untuk membuat silabus dan RPP sebelum proses pembelajaran di kelas. Selain itu temuan penulis dilapangan sebagian guru biologi SMA Negeri Kota Solok masih belum sepenuhnya memahami keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan pembe-lajaran. Dalam merancang Rencana Pelak-sanaan Pembelajaran guru masih ada yang mengambil acuan dari internet begitu juga dengan mencontoh RPP yang sudah ada sebelumnya tanpa melihat karakteristik peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan sesuai atau tidak sehingga hasil dari proses pembelajaran belum maksimal.

Berdasarkan hal tersebut maka sangat penting untuk dilakukan penelitian analisis terhadap RPP yang digunakan, sebab jika seorang guru dalam merancang RPP kurang baik mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Demikian pula sebaliknya apabila RPP yang digunakan sudah sesuai dengan standar IPKG maka tujuan pembelajaran akan sesuai dengan standar yang diharapkan dan hasil belajar siswa akan lebih baik. Berdasarkan uraian di atas maka penulis telah melakukan penelitian Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Berkarakter Kelas XI SMA Negeri Untuk Standarisasi RPP Di Kota Solok.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah pene-litian deskriptif dimana peneliti hanya meng-gambarkan dan menginterpretasikan data seperti apa adanya. Penelitian ini telah dila-kukan pada bulan April tahun 2014 di Kota Solok. Populasi dalam penelitian ini adalah RPP guru Biologi kelas XI SMA Negeri di

Kota Solok. Teknik pengambilan sampel da-lam penelitian ini adalah Total sampling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tinjauan dan hasil wawancara penulis dengan narasumber yang ada di Se-kolah SMA Negeri Kota Solok didapatkan hasil sebagai berikut :

Diagram 1. Persentase Hasil Kelengkapan Komponen Rencana Pelaksa-naan Pembelajaran (RPP) di Kota Solok. 77% 68% 61% 61% 39% 3 32% 39% 23%

SMA N 1 SMA N 2 SMA N 3 SMA N 4

Dari hasil analisis kelengkapan komponen Rencana Pelaksanaan Pem-belajaran (RPP) kelas XI SMA N di Kota Solok yang ada 66,75%, sedangkan yang tidak ada 33,25%. Pada umumnya didapatkan 33,25% yang tidak men-cantumkan program keahlian,alokasi waktu pada tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, media pembelajaran, menyiapkan kelas, prasyarat, penyampaian tujuan pembelajaran

,

evaluasi dan tindak lanjut. Padahal dalam pembuatan RPP itu semua harus ada. Sesuai pendapat Sungkowo (2008:3-5) yang menyatakan bahwa dalam pembuatan Rencana Pelak-sanaan Pembelajaran (RPP) harus terdapat identitas mata pelajaran, Standar kom-petensi, Kompetensi Dasar, tujuan pembe-lajaran, materi ajar, alokasi waktu, merode pembelajaran, kegiatan pembela-jaran, penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Jika semua komponen tersebut telah dicantumkan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran akan tercapai seperti yang diharapkan.

Selanjutnya secara umum di SMA Negeri di Kota Solok tidak mencamtumkan alokasi waktu dan tidak menjabarkan tatap

(3)

muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Seharusnya guru dapat merancang waktu untuk mencapai kompetensi yang sebagaimana diharapkan mestinya. Didalam kegiatan tatap muka ini terjadi interaksi langsung antara guru dengan peserta didik. Pada penugasan terstruktur sebagaimana mestinya guru menjabarkan karena penugasan terstruktur merupakan pendalaman materi untuk peserta didik yang dirancang oleh guru untuk mencapai kompetensi, dan begitu juga dengan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Menurut Depdiknas (2008:7) alokasi waktu diper-hitungkan untuk pencapaian suatu Kompe-tensi Dasar dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyak pertemuan, waktu untuk men-capai suatu kompetensi dasar dapat diper-hitungkan dalam beberapa pertemuan. Hal inilah yang banyak terjadi dilapangan dalam proses kegiatan pembelajaran yang menga-kibatkan proses pembelajaran yang tidak efisien. Dalam Depdiknas (2008:9) penja-baran alokasi waktu dalam proses pembe-lajaran yang meliputi alokasi waktu seperti pengantar ±10%, materi pokok ±80% dan kegiatan penutup 10%.

Selain itu, ditemukan juga bahwa-sanya guru tidak merumuskan penyampaian tujuan pembelajaran. Penyampaian tujuan merupakan proses awal yang harus dila-kukan oleh guru, karena tujuan pembe-lajaran merupakan komponen utama yang terlebih dahulu dirumuskan dalam pembe-lajaran untuk mencapai sasaran dari proses pembelajaran. Selanjutnya yaitu rata-rata guru tidak membuat komponen evaluasi dan tindak lanjut. Tindak lanjut pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya meru-pakan pelaksanaan keputusan tentang usaha perbaikan pembelajaran yang akan dilak-sanakan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran. Tindak lanjut berkenaan den-gan evaluasi pembelajaran yang menyangkut pelaksanaan evaluasi(Latisma, 2011: 15).

Diagram 2. Hasil Analisis Keterkaitan Rencana Pelaksanaan Pembe-lajaran di Kota Solok.

79,98%

72,56%

59,9% 63,14

SMA N 1 SMA N 2 SMA N 3 SMA N 4

Dari hasil analisis Rencanana Pela-ksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kete-rkaitan antara indikator, tujuan pem-belajaran, materi, media dan evaluasi untuk RPP guru SMA Negeri di Kota Solok dapat dilihat pada Tabel 4, bahwasanya SMA Negeri 1 Kota Solok kurang standar dengan persentase 59,9%, sedangkan untuk SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 4 sudah cukup standar. Dalam RPP masing-masing guru pada SMA Negeri Kota Solok sudah membuat rancangan Indikator yang sesuai denganKompetensi dasar, hanya saja didalam sebuah langkah komponen tujuan yang mencerminkan adanya unsur unsur A (audience), B (behaviour), C (condition) dan D (degree). Audience artinya peserta didik, dalam hal ini adalah siswa. Behaviour adalah tingkah laku, yakni perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran. Condition artinya kondisi, yakni keadaan atau suasana proses kegiatan pembelajaran yang diha-rapkan. Degree adalah tingkatan kema-mpuan, yaitu target kemampuan siswa yang harus dicapai oleh siswa (Lestari, 2013:73). Rata- rata di SMA N Kota Solok guru tidak menjabarkan condition( persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang dihara-pkan dapat tercapai).

Selanjutnya rancangan tujuan den-gan indikator yang dibuat guru umumnya pada sekolah Negeri Kota Solok sudah baik. Semua tujuan akan berhubungan dengan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini benar benar harus memperhatikan tujuan dengan indikator, karena dengan hal demi-kian guru dapat memperhatikan kesesuaian tujuan pembelajaran dengan indikator yang hendak dicapai agar terjadinya kesina-mbungan sehingga pembelajaran dapat ber-jalan sesuai seperti yang diharapkan.

(4)

Kemudian pada SMA N 1 Kota Solok rancangan perumusan materi belajaran tidak terkait antara materi pem-belajaran dengan tujuan pempem-belajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran meru-pakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Hal ini berarti dalam merumuskan tujuan harus mem-perhatikan kesinambungan setiap jenjang tujuan dalam pendidikan dan pengajaran. Komponen yang dapat mempengaruhi kom-ponen pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemi-lihan metode, alat, sumber dan evaluasi (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 42). Selanjutnya keterkaitan antara komponen – komponen dalam pembuatan RPP masih belum lengkap, pada umumnya SMA Negeri Kota Solok dalam rancangan pem-buatan media pembelajaran guru tidak menjabarkan media apa yang akan digu-nakan dalam proses pembelajaran, padahal media merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan, Rossi (dalam wina sanjaya, 2006:163). Tanpa adanya media, komu-nikasi tidak akan terjadi dan proses pem-belajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Keberhasilan pembelajaran sangat terga-ntung pada penggunaan media yang dipilih karena media pembelajaran dapat bangkitkan minat peserta didik dapat mem-bangkitkan minat, motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa (Azhar Arsyad,2005: 15).

Selain itu, didalam pembuatan soal evaluasi terlihat jelas rata – rata didalam RPP guru tidak membuat soal evaluasi, padahal evaluasi merupakan proses atau acuan yang menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Dengan adanya evaluasi seorang guru dapat menge-tahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Sukardi, (2008 : 4) ada beberapa fungsi mengapa evaluasi itu dilakukan oleh setiap guru, yaitu : 1) sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai – nilai dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru, 2) untuk mengetahui aspek – aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar, 3) mengetahui tingkat ketercapaian

siswa dalam kegiaatan belajar, 4) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa, 5) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa, 6) sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.

Selanjutnya perumusan tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan karakter peserta didik. Tujuan pembelajaran seha-rusnya dirumuskan secara operasional oleh guru agar hasilnya dapat diukur dan terlihat gambaran karakter peserta didik yang diharapkan. Tujuan pembelajaran yang baik dapat membantu menentukan karakter pe-serta didik.

Secara keseluruhan RPP guru Biologi di SMA Negeri di Kota Solok sudah Cukup standar. Didalam pembuatan RPP sebaiknya terlebih dahulu seorang guru mengetahui fungsi dan kegunaan RPP itu sendiri dalam proses pembelajaran agar proses dan tujuan pembelajaran dapat ter-capai seperti secara efektif, karena dengan RPP inilah yang akan memudahkan seorang guru saat proses pembelajaran berlangsung didalam kelas. Di dalam RPP seluruh rangkaian proses pembelajaran telah ter-cakup didalamnya, akan tetapi didalam Kenyataanya RPP hanya untuk memenuhi kebutuhan administrasi saja karena guru beranggapan sudah mahir dalam proses pembelajaran didalam kelas. Kurangnya pengetahuan guru tentang kegunaan RPP menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa RPP yang digunakan di SMA kota Solok memiliki nilai cukup standar di gunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pem-belajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah analisis secara keseluruhan maka dapat disimpulkan

1. Rencana Pelaksanaan Pem-belajaran

(RPP) yang dibuat oleh guru-guru di Kota Solok pada umumnya Cukup Standar

2. Persentase kelengkapan komponen

Ren-cana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ada 66.75%, sedangkan yang tidak ada 33.25%.

(5)

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad,Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Depdiknas. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Depdiknas: Jakarta

Djamarah,S.B. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan. UNP

Press : Padang

Lestari, ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kom-petensi, Akademi Permata: Padang

Mulyasa. 2010 Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta

Sungkowo. 2008. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA. Dep-diknas: Jakarta

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara: Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan teoretis penelitian ini adalah menerapkan kritik sastra feminis pada objek kajian untuk mengungkap ideologi yang ada di dalamnya dalam bentuk penjabaran posisi feminisme

Pekasih. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif kualitatif yang diwujudkan dalam bentuk telaah kajian pustaka bertujuan untuk mengetahui beberapa hal. Pertama,

Hasil ekstraksi DNA mitokondria dengan bantuan kit Qiagen QIAamp® DNA Stool Mini Kit dan PCI (phenol chloroform isoamialcohol) dapat dilakukan dengan baik, walaupun melalui

Pengawasan Pembangunan Pagar, Gapuro, Lapangan, Tebing dan Pavingisasi Jalan serta Fasilitas Parkir Sekolah.

analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.. Adapun metode

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis tentang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Desa Sibaganding, serta strategi dan kesiapan pemerintahan desa dan masyarakat

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang menghasilkan sebuah produk, dan produk tersebut akan membantu dalam menentukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemulihan komposisi vegetasi hutan produksi yang dikelola dengan sistem Silvikultur TPTJ dilihat dari struktur tegakan dan