BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis-jenis penelitian secara umum dikelompokkan menurut bidang, tujuan,
tingkatan eksplanasi, dan waktu (Sugiyono:2008:5).Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan objek-objeknya. Pada tingkat
ekplanasinya (tingkat penjelasannya) penelitian ini adalah penelitian asosiatif (hubungan)yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk
melihat pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “Pengaruh Pelatihan Karir Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan diPT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
Jln.LetjendSuprapto No. 2 Medan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang telah mengikuti Pelatihan yang berjumlah 800 orang.
2. Sampel
Untuk penetuan sampel di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, penulis mengutip pendapat Singarimbun (1995: 152) Sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari populasi. Pengabilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (2003: 5), apabila populasi kurang dari 100 orang maka diambil dari keseluruhannya. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25% atau lebih. Dengan demikian peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel, maka sampel penelitian ini adalah (n) 10% x 800 orang = 80 (sebanyak 80 orang ).
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
dibutuhkan secara serentak (Narbuko dan Achmadi, 2004 : 76). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan
yang dilengkapi alternatif jawaban
b. Observasi adalah teknik mengumpulkan data atau keterangan dengan
menggunakan rekaman berbagai fenomena atau situasi kondisi yang terjadi. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan dokumen
atau arsip yang ada, yang terdiri dari
a. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh
melalui buku dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.
b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c. Browsing, yaitu pencarian bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui media internet.
E. Teknik Pengukuran Skor
Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap
Di dalam skala interval ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut :
1. Untuk jawaban alternatif “a”diberi skor 5 2. Untuk jawaban alternatif ”b”diberi skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c”diberi skor 3 4. Untuk jawaban alternatif “d”diberi skor 2 5. Untuk jawaban alternatif “e”diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas
intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :
������������� − �����������ℎ �����������������
Maka diperoleh:
5−1 5 = 0,8
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu :
Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61
F.Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.
Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
(Sugiyono, 2005: 212).
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
�
��=
�[(�.∑ �2)�−.∑ �� −(∑ �)2(){(∑ ��)(.∑ �∑ �2))−(∑ �)2)]Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y
N = Jumlah Sampel ∑x = Jumlah skor x
∑y = Jumlah skor y
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,
a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :
Tabel 1.
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399 Rendah
Antara 0,40 – 0,599 Sedang
Antara 0,60 – 0,799 Tinggi
Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi
ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya,
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa
kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala
ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan
pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi
b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi,
c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor,
d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh,
e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:
δ(Z)- 1
√2� � �– �2
2�,−∞<�+∞
f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori
�����= (�������������������)−(�������������������) (�������������������)− (��������������)
g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui
����� =����������+ |���������� min| + 1
Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting,
M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval
yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.
2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang
independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus
diujikan adalah Ho : ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari
populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :
� =�√� −2 √1− �2
Keterangan : t = nilai hitung
r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan
taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika –�(1−1 2
� )�<t<�(1−1�2)�, dimana
distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak.
Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0.
Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji
pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen
besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :
D = (rxy)2 x 100%
Keterangan : D = koefisien determinan
rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y
4. Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206):
Y = a +bX Keterangan:
a = konstanta (nilai Y apabila X = 0 )
b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau
penurunan variabel
X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
� =(∑ ��)(∑ ��
2)−(∑ ��)(∑ ����)
�.∑ �2� −(∑ ��)2
�=� ∑ ���� −(∑ ��)(∑ ��) � ∑ �2� −(∑ ��)2
entasi, yaitu teknik mengumpulkan data melalui buku, jurnal,majalah,
internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagipeneliti.
2. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari
buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang berkompetensi serta